• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Magnet Permanen NdFeB FeMn Dengan Metode Mechanical Alloying

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Magnet Permanen NdFeB FeMn Dengan Metode Mechanical Alloying"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan magnet permanen saat ini sangat difokuskan untuk

magnet permanen energi tinggi. Salah satu bahan magnet permanen yang dapat

menghasilkan energi tinggi tersebut adalah dari jenis Re-Fe-B (Re = Nd, Pr)

yang terbuat dari paduan logam tanah jarang berjenis Neodymium atau

Praseodymium, logam Besi, dan Boron dengan fasa magnet Nd2Fe14B atau

Pr2Fe14B yang memiliki struktur kristal tetragonal dan memiliki induksi

magnet saturasi yang tinggi mencapai 1,6 T atau 16 kG, dengan induksi

remanensi tertinggi saat ini mencapai 1,53 T atau 15,3 kG dalam bentuk

sintered magnet. (C.Kurniawan, 2013).

Magnet permanen merupakan suatu material yang sangat strategis untuk

dikembangkan dimasa depan. Penguasaan teknologi produksi magnet

permanen diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan, dengan

mempertimbangkan belum adanya produsen magnet local untuk memenuhi

kebutuhan magnet permanen dalam negri.Pertumbuhan kebutuhan komponen

magnet permanen sampai saat ini masih sangat bergantung dari produk impor

seperti dari Jepang dan China.Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan riset

yang intensif untuk mengembangkan sistem produksi magnet permanen dan

mendorong pertumbuhan industry lokal yang memproduksi magnet permanen

untuk keperluan dalam negeri (Sardjono dkk 2012,2013).

Magnet permanen Neodymium-Iron-Boron (NdFeB) selalu menarik

banyak perhatian sejak ditemukan pada 1980-an karena kinerjanya yang sangat

baik. Sehingga teknologi magnet untuk menghasilkan material magnetik

dengan kualitas tinggi sangat ditentukan juga oleh teknologi proses

materialnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian pembuatan magnet ini karena

magnet NdFeB memiliki kelebihan karena memiliki gaya tarik yang sangat

tinggi antara kutubnya dan sangat menguntungkan.

(2)

dari paduan unsur Neodymium, Besi dan Boron untuk membentuk struktur

kristal tetragonal Nd2Fe14B. Dikembangkan pada tahun 1982 oleh General

Motors dan Sumitomo Special Metals, magnet NdFeB adalah magnet permanen

paling kuat yang dibuat. (Fraden,2010).

Dalam aplikasinya magnet NdFeB dapat digunakan dalam berbagai

bidang, seperti pada peralatan elektronik, motor listrik, sensor/tranduser,

industri otomotif, industry Petrokimia, produk peralatan kesehatan, dll.

(Novrita,2006)

Aplikasi magnet permanen NdFeB pada saat ini makin berkembang

dengan dikuasainya teknologi pengolahan serbuk bahan tersebut dalam ukuran

yang sangat kecil atau dalam skala nanometer. (Sardjono dkk 2012,2013).

FeMn (ferromangan) terbuat dari bijih mangan kadar tinggi (lebih dari

40% Mn), yang umumnya dibuat dengan menggunakan tungku electric arc

furnace dan banyak digunakan dalam industri baja dunia seperti produksi

baterai kering, keramik, gelas dan kimia. (Nurjaman dkk., 2015).

Pada penelitian ini akan dilakukan penambahan FeMn (ferromangan) ke

dalam neodymium iron boron sebagai prekursor dengan metode mechanical

alloying. Mechanical alloying merupakan pencampuran serbuk dengan bola

penggilingan (biasanya bola besi/baja). Campuran ini kemudian dimilling

beberapa lama sehingga keadaan tetap dari serbuk tercapai dimana komposisi

serbuk semuanya sama seperti ukuran elemen-elemen pada awal pencampuran

serbuk. Hal-hal yang mempengaruhi proses milling antara lain adalah bahan

baku, tipe milling, dan variabel proses milling (Septian, 2010).

Metode mechanical milling ini dipilih karena metode ini disamping

memiliki beberapa keunggulan untuk skala komersial, diantaranya metode ini

sangat sederhana, murah dan loss dari produk yang dihasilkan sangat kecil

sehingga sangat efektif untuk kapasitas yang relatif besar, juga merupakan

metode pencampuran yang dapat menghasilkan produk yang sangat homogen.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, maka penulis merumuskan

beberapa hal yang menjadi masalah dalam penelitian ini. Diantaranya:

1. Bagaimana efek aditif FeMn terhadap karakteristik bahan magnetik

NdFeB dengan Metode Mechanical Alloying?

2. Bagaimana efek waktu milling terhadap karakteristik bahan magnetik

NdFeB dengan aditif FeMn?

3. Bagaimana proses preparasi magnet permanen bonded berbasis

NdFeB/FeMn dengan metode compression moulding?.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan suatu hasil penelitian dari permasalahan yang ditentukan,

maka perlu ada pembatasan masalah penelitian. Adapun yang menjadi batasan

masalah dalam penelitian ini yakni :

1. Bahan baku serbuk NdFeB yang digunakan adalah serbuk NdFeB tipe

MQA dan aditif serbuk FeMn.

2. Metode pencampurannya menggunakan HEM dengan medium toluena

dan perbandingan bola dan serbuk 10:1

3. Variasi penambahan FeMn dilakukan dengan komposisi aditif 0,5 : 1 : 3 :

5 : 10 wt %

4. Waktu milling dengan HEM ditetapkan selama 15 menit dan 30 menit

5. Pembuatan bonded magnet NdFeB/FeMn menggunakan metode

compressionmoulding dengan cetakan silinder dengan diameter 2 cm dan

tekanan cetak 310 MPa.

6. Proses curing bonded NdFeB/FeMn dengan suhu 150 0 C selama 2 jam dalam tekanan udara 10 mbar

(4)

a. Pengujian densitas serbuk magnet NdFeB/FeMn yang digunakan

dengan alat piknometer

b. Pengujian ukuran partikel serbuk magnet NdFeB menggunakan PSA

c. Pengujian struktur serbuk NdFeB/FeMn yang dilakukan dengan XRD

d. Pengujian Bulk Density pelet magnet NdFeB dengan menggunakan

metode Archimedes

e. Pengujian pengamatan mikrostruktur pelet magnet NdFeB/FeMn yang

dilakukan dengan alat SEM

f. Pengujian sifat magnet bonded magnet NdFeB/FeMn yang dilakukan

dengan Gaussmeter dan VSM.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada Penelitian ini adalah:

1. Memahami efek aditif FeMn terhadap sifat fisis dan mikrostruktur bahan

magnetik NdFeB.

2. Mengetahui efek variasi waktu milling, dengan metode Wet milling

terhadap sifat fisis dan mikrostruktur bahan magnetik NdFeB/FeMn.

3. Memahami proses preparasi magnet permanen bonded berbasis

NdFeB/FeMn dengan metode compression moulding.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Menjadi rujukan bagi penelitian – penelitian selanjutnya.

2. Menguasai teknologi pembuatan magnet permanen bonded berbasis

(5)

1.6 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Fisika (PPF)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Gd. 440 Kawasan

PUSPITEK Serpong, Desa Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan,

Kode Pos 15310, Provinsi Banten, Indonesia.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada masing – masing bab adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini mencakup latar belakang penelitian, batasan

masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tempat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi

acuan untuk proses pengambilan data, analisa data, serta

pembahasan.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan

penelitian, diagram alir penelitian, prosedur penelitian,

pengujian sampel.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan

analisa data yang diperoleh dari penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh

dari penelitian dan memberikan saran untuk penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

I : Sudah dari tahun 90-an dan pada saat itu banyak yang datang untuk pijat. bahkan sampai pegawai saya penuh semua dan penghasilan yang

Akibatnya, sekolah dalam melakukan gerakan pembangunan karakter belum terarah dan terfokus sehingga tindakan monitoring dan penilaian juga menjadi tidak

pertanyaan ini terlontar karena ternyata tidak dijumpai satupun sifat unggulan dan gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua orang, pada situasi dan kondisi yang

lag ) antara saat dikeluarkannya biaya dengan saat dihasilkannya keluaran. Karena sulitnya menghubungkan antara biaya masukan dengan keluaran dapat berupa produk,

Simpulan penelitian adalah bahwa Program Posyandu di Desa Getasan telah mengikuti kebijakan pemerintah pusat dimana aktivitas Posyandu sudah cukup sesuai dengan

Lingkungan fisiknya dan dengan lingkungan sosial pekerjaannya dimana hal tersebut merupakan suatu hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi (Munandar, 2001). Untuk

Simpulan penelitian adalah bahwa Program Posyandu di Desa Getasan telah mengikuti kebijakan pemerintah pusat dimana aktivitas Posyandu sudah cukup sesuai