• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KIM 1204824 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KIM 1204824 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

91

Laela Nurjanah, 2016

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA DI JEPARA PADA MATERI BILANGAN KUANTUM DAN KONFIGURASI ELEKTRON MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER MULTIPLE CHOICES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh simpulan sebagai

berikut:

1. Miskonsepsi yang teridentifkasi pada materi bilangan kuantum dan konfigurasi

elektron menggunakan tes diagnostik two-tier multiple choices adalah

sebanyak 34 macam miskonsepsi. Miskonsepsi yang paling banyak dialami

siswa adalah miskonsepsi pada konsep aturan Aufbau (50%), dan miskonsepsi

paling sedikit dialami adalah miskonsepsi pada konsep jumlah orbital dalam

satu kulit (6,15%). Adapun miskonsepsi siswa yang signifikan dan dominan

pada masing-masing konsep materi bilangan kuantum dan konfigurasi elektron

adalah sebagai berikut:

a. Bilangan kuantum utama menentukan jumlah maksimum elektron dalam

satu kulit (11,54%).

b. Bilangan kuantum azimut menentukan orientasi orbital dalam ruang

(12,31%).

c. Bilangan kuantum magnetik menentukan bentuk orbital (23,84%).

d. Bilangan kuantum spin menentukan orientasi orbital dalam ruang (13,08%).

e. Bilangan kuantum utama menentukan kemungkinan semua subkulitnya dan

jenis subkulit menentukan bilangan kuantum azimutnya (25,38%).

f. Bilangan kuantum magnetik sama dengan bilangan kuantum azimut

(15,38%).

g. Jumlah maksimum elektron adalah dua kali jumlah orbital dan jumlah

orbital sama dengan bilangan kuantum utama (10,00%).

h. Orbital adalah lintasan elektron pada suatu atom (35,38%).

i. Untuk mencapai kestabilan jumlah elektron pada subkulit terakhir harus

penuh atau setengah penuh (36,15%).

j. Makna aturan Hund adalah elektron mengisi orbital dalam satu subkulit,

(2)

92

Laela Nurjanah, 2016

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA DI JEPARA PADA MATERI BILANGAN KUANTUM DAN KONFIGURASI ELEKTRON MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER MULTIPLE CHOICES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

arah spin sejajar ataupun berlawanan sebelum berpasangan dan elektron

yang tidak berpasangan memiliki spin yang tidak paralel (17,69%).

2. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Independent Sampel t-Test pada

taraf signifikansi 5%, tidak terdapat perbedaan yang signifkan antara

persentase miskonsepsi siswa laki-laki dan perempuan. Adapun berdasarkan

hasil analisis pada setiap butir soal, siswa laki-laki lebih banyak mengalami

miskonsepsi pada konsep bilangan kuantum spin, bilangan kuantum magnetik,

dan konsep aturan Hund dan prinsip larangan Pauli, sedangkan siswa

perempuan lebih banyak mengalami miskonsepsi pada konsep orbital.

3. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Maan-Whitney pada taraf

signifikansi 5%, persentase miskonsepsi siswa SMA kategori tinggi berbeda

secara signifikan dengan siswa SMA kategori rendah, sedangkan berdasarkan

hasil analisis pada setiap butir soal siswa SMA kategori rendah lebih banyak

mengalami miskonsepsi pada delapan konsep dan siswa SMA kategori tinggi

dominan pada satu konsep lain.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan setelah melakukan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penelitian serupa disarankan untuk melakukan pengumpulan data

menggunakan triangulasi instrumen sehingga data miskonsepsi yang diperoleh

bersifat lebih kuat.

2. Bagi peneliti yang melakukan penelitian serupa disarankan untuk melakukan

kajian lebih dalam mengenai profil miskonsepsi dengan menggunakan variabel

lain misalnya minat atau motivasi belajar dan IQ.

3. Bagi penelitian lain disarankan untuk mengembangkan penelitian yang

mengkaji sumber miskonsepsi secara mendalam.

4. Bagi pendidik disarankan untuk dapat mengaplikasikan tes diagnostik serupa

untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa sehingga guru dapat melakukan

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Anak di Sekolah Taman Kanak – kanak Berbasis Cloud... Sistem monitoring nilai siswa

Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas Pengumuman Pemenang kepada Pokja ULP Mahkamah Agung RI Korwil Riau Pembangunan Pagar Gedung

proses pembinaan nilai-nilai akhlak mulia pada mahasiswa muslim. Berdasarkan uraian di atas, maka muncul pertanyaan bagaimana

Gereja gotik umumnya memiliki dua menara lonceng yang terdapat pada bagian kiri dan kanan, namun ada juga yang memiliki satu atau tiga menara lonceng.. Pada bagian puncak

NAMA/NIP JABATAN DALAM DINAS DALAM TIM

Autonomy, Self-Direction And Self Access in Language Teaching and Learning: The History of an Idea.. Available at

Deskriptif Rata-rata Skor Tes Awal, Skor Tes Akhir dan Gain yang di normalisasi <g> dari Hasil Belajar Keterampilan Proses Sains Siswa .... Deskriptif Rata-rata Skor

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.. MEDAN