PUSKESMAS YOSOWILANGUN
STANDARD OPERATING PROCEDURE
PONKESDES KARANGANYAR
KEJANG DEMAM
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
1. NAMA PEKERJAAN Kejang demam
2. TUJUAN
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Kejang Demam dan mencegah terjadinya komplikasi
3. RUANG LINGKUP
Pasien dengan Kejang Demam yang datang ke unit pelayanan di Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun
4. URAIAN UMUM
Kejang Demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada saat suhu tubuh meningkat ( febris) Patofisiologi adalah terjadinya kejang demam belum jelas
Gejala Klinis : Ada 2 bentuk Kejang Demam a. Kejang Demam Sederhana
Memenuhi Modifikasi Kriteria Living Stone : Umur diantara 6 bulan – 4 tahun
Lama kejang < 15 menit
Kejang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam Tidak ada kelainan neurologis baik klinis maupun laboraturium EEG normal 1 minggu setelah bangkitan kejang
b. Kejang Demam Komplikata Diluar kriteria tersebut di atas Diagnosa Banding : - Meningitis
-Ensefalitis -Abses otak Prognosis
Pada pasien kejang demam dapat terjadi : - Kejang demam berulang -Epilepsi
-Kelainan motorik
KEJANG DEMAM
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
2. ALAT DAN BAHAN ALAT
Tong spatel Termometer BAHAN
Stesolit suppositoria Antipiretika
Oksigen
3. INSTRUKSI KERJA Perawat / Bidan Penanganan Suportif Bebaskan jalan nafas
Bila panas kompres dengan air es/ es Pasang O2 2-3 liter /menit
Bila masih terjadi kejang berikan obat anti konvulsi berupa stesolid sup rectal 0,3 – 0,5 /kg/dosis
Observasi keadaan umum pasien (suhu, nadi, kejang, cyanosis )
Memberikan penyuluhan atau nasihat tentang kejang demam dan cara pencegahan kejang demam
Bila keadaan umum pasien sudah membaik, pasien diperbolehkan pulang
Tetapi bila dalam observasi ternyata pasien masih tetap kejang, maka segera rujuk ke puskesmas
PUSKESMAS YOSOWILANGUN
STANDARD OPERATING PROCEDURE
PONKESDES KARANGANYAR
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
Nonot Risantono
NIP. 19770705 2006041019
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
1. NAMA PKERJAAN
Pengukuran Tekanan Darah
2. TUJUAN
Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pengukuran tekanan darah
3. RUANG LINGKUP
Pasien yang datang ke unit pelayanan di Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun
4. KETRAMPILAN PETUGAS Perawat
Bidan
5. URAIAN UMUM
Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter Untuk mengidentifikasi ukuran tekanan darah pasien
6. PROSEDUR
Persiapan alat : a. Tensimeter Lengkap b. Stetoskop
c. Buku Catatan dan Alat Tulis
7. PELAKSANAAN Memberi tahu pasien
Lengan baju dibuka atau digulung
Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar tangan Pompa tensimeter dipasang
Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop ditempatkan pada daerah tersebut
Sekrup balon karet ditutup,pengunci air raksa dibuka,selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik
Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sambil memperhatikan turunnya air raksa,dengarkan bunyi denyutan pertama dan terakhir
SYOK ANAFILAKTIK
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
1. Nama Pekerjaan Syok Anafilaktik
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik di unit pelayanan di Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun
3. Ruang Lingkup
Semua pasien yang mengalami syok anafilaktik di unit pelayanan Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun yang melakukan tindakan medis
4. Ketrampilan Petugas Perawat dan Bidan
5. Peralatan
a. Tabung Oksigen b. Tensi meter
c. Ambulance ( jika dirujuk) d. Adrenalin atau epinefrin ampul e. Deksametason vial
f. Jarum suntik disposibel 2,5 ml, 3 ml
6. Instruksi Kerja
Syok position ( posisi trendelenberg) ABC + oksigenasi 8 liter/menit Inj. Epinefrin
Dewasa :
0,3 – 0,5 ml 1:1000, SC/IM
Anak
0,01 ml/kg BB 1:1000 IM/SC
PUSKESMAS YOSOWILANGUN
STANDARD OPERATING PROCEDURE
PONKESDES KARANGANYAR
SYOK ANAFILAKTIK
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
Inj. Antihistamin ( H1 Blokers), Dipenhidramine : Dewasa : 25-50mg IV/IM
Anak : 1-2 mg/ kg BB IV/IM
Inj. Kortikosteroid ( Deksametason ) Dewasa : 40-250 mg IV/IM
Anak : 1-2mg /kg BB IV/IM Pemberian cairan bila diperlukan
Bila keadaan tidak membaik, persiapan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
7. Indikator Kerja
DIARE
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien diare
2. Ruang Lingkup
Semua pasien yang datang di unit pelayanan di Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun yang menderita diare
3. Ketrampilan Petugas Perawat
Bidan
4. Bahan dan Alat Bahan : - Oralit
- Antibiotik - Zinc tablet Alat : - Tensimeter
-Stetoskop -Thermometer
-Pengukur waktu (jam tangan)
5. Uraian Umum Kriteria diagnosa
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinjayang lebih banyak dari biasanya (normal : 100-200ml/jam tinja berbentuk cairan atau setengahcair (setengah padat)dapat pula di sertai frekuensi defekasi yang meningkat (lebih dari 3x/hari)
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Tinja : pemeriksaan makros dan mikros,biakan kuman dan uji resistensi antibiotik(kalau diperlukan)pH dan kadar gula(jika dugaan glucose intolerance) b. Pemeriksaan Darah
Darah Perifer Lengkap : - Analisa gas darah(bila di perlukan)
Elektrolit darah terutama Na,K,Ca,P (pada diare dengan kejang) c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah(bila gejala klinis memerlukan untuk mengetahui
faal ginjal)
STANDARD OPERATING PROCEDURE
PONKESDES KARANGANYAR
DIARE
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
A. Beri cairan lebih banyak dari biasanya Teruskan asi lebuh sering dan lama
Anak yang mendaapaat asi exklusif,beri oralit atau air tambahan
Anak yang tidak mendapat asi exklusif ,beri susu yang biasa di minum dan oralit atau cairan rumah tangga sebagai tambahan
Beri oralit sampai diare berhenti.bila muntah tunggu 10 menit dan lanjutkan dikit demi sedikit
Anak har us di beri 6 bungkus oralit(200cc)di rumah bila tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan jika diare memburuk
Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit B. Beri obat zinc
Beri zinc 10 hari berturut- turut walaupun diare sudah berhenti zinc dapat di berikan cara di kunyah atau di larutkn dalam sendok air matang atau asi
umur < 6 bulan di berikan 10mg (1/2 tablet)per hari umur >6 bulan diberi 20mg (1 tablet )per hari C. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
beri makan sesuai umur dengan menu yang sama pada waktu anak sehat tambahan 1-2 sendok teh minyak sayur setiap porsi makan
beri makanan kaya kalium seperti sari buah segar,pisang,air kelapa hijau beri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil (setiap 3-4 jam)
setelah diare berhenti,beri makanan yang sama dan makanan tambahab selama 2 minggu D. Antibiotik hanya diperlukan sesuai dengan indikasi
Misalnya disentri,kolera dll
DIARE
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
F. Jika kondisi membaik,penderita boleh pulang dengan memberi nasehat kepada ibu Untuk membawa anak kembali ke petugas kesehatan bila:
berak cair lebih sering muntah berulang sering haus
makan dan minum sangat sedikit timbul demam
berak darah
tidak membaik dalam 3 hari
7. Indikator Kinerja
PUSKESMAS YOSOWILANGUN
STANDARD OPERATING PROCEDURE
PONKESDES KARANGANYAR
PERAWATAN LUKA
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
Nonot Risantono
NIP. 19770705 2006041019
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
1. NAMA PEKERJAAN Perawatan luka
2. TUJUAN
Sebagai acuan untuk melakukan tindakan perawatan luka
3. RUANG LINGKUP
Pasien yang datang ke unit pelayanan di Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun
4. KETRAMPILAN PETUGAS Perawat
Bidan
5. URAIAN UMUM
Tatacara perawatan luka yang dilakukan pada pasien
6. PROSEDUR Persiapan alat: Alat Steril
a. Bak instrument b. Pinset Anatomis c. Pinset Chirrurgis d. Gunting jaringan e. Arteri klem
f. Kasa dan depres dalam tromol g. Handschone
h. Kom kecil/sedang
i. Pembalut sesuai kebutuhan j. Kasa
k. Kasa Gulung l. Betadine sol
m. Cairan pencuci luka dan disinfektan n. Alkohol 70%
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
Nonot Risantono
NIP. 19770705 2006041019
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
Non steril
a. Gunting verband b. Neerbeken/bengkok c. Plester/hipavix
d. Tas plastic kotoran/tempat sampah e. Alat Tulis
f. Family Folder
7. PELAKSANAAN
1. Menjelaskann prosedur yang akan dilaksanakan pada klien + inform concern 2. Menempatkan bengkok di bawah luka untuk menopang cairan irigasi luka
3. Membantu mengatur posisi klien agar cairan irigasi dapat mengalir dari ujung atas ke ujung bawah luka
4. Membuka dan menempatkan tas plastic kotoran di dekat area kerja 5. Mencuci tangan dengan sabun
6. Bila plester kotor kenakan sarung tangan nonsteril untuk melepaskannya
7. Melepaskan / mengangkat pembalut kotor bila pembalut lengket pada luka, basahi dengan NS/RL steril sampai balutan dapat dilepas dengan mudah
8. Membuang pembalut lama/kotor ke dalam tas plastic, kemudian lepas sarung tangan ( bagian luar berada di dalam) dan buang ke dalam tas plastic
9. Mengkaji jumlah, jenis dan bau cairan luka, observasi kondisi luka 10. Mengenakan handscone steril
11. Melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan irigasi tampak bening dan bersih 12. Mengeringkan nskitar luka dengan betadine sampai radius 4-5cm dari tepi luka 13. Menutup luka dengan pembalut
14. Menutup luka dengan kasa (ketebalan kasa disesuaikan dengan kebutuhan) dan rekatkan dengan plester
15. Meletakkan pinset dan gunting dalam bengkok yang berisi cairan desinfektan 16. Melepaskan sarungtangan dengan bagian luar, kemudian buang kedalam tas plastic 17. Membereskan peralatan dan memberikan kenyamanan bagi klien
18. Mencuci tangan
19. Mengecek pembalut dan area luka
PUSKESMAS YOSOWILANGUN
STANDARD OPERATING PROCEDURE
PONKESDES KARANGANYAR
PENATALAKSANAAN MENCUCI TANGAN
STERIL
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
Nonot Risantono
NIP. 19770705 2006041019
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
1. Tujuan
Mencegah infeksi
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini dilakukan pada semua pasien pada : Layanan PONKESDES
Layanan Rawat jalan Layanan Rawat Inap
3. Petugas
Perawat terampil Bidan terampil
4. Alat dan Bahan Alat :
Bahan : air, sabun cair desinfektan dan lap tangan
5. Intruksi Kerja
- Menggunting / memeriksa kuku jari tangan - Melepas cincin, jam tangan, gelang
- Memakai skort plastik, masker topi - Membuka kran air
- Membasahi kedua tangan dan lengan bawah sampai siku dibawah air mengalir
- Mengambil sabun desinfektan sebanyak 5 ml, gosok pada kedua tangan dan lengan bawah sampai siku selama 1 menit
- Ambil sikat steril, bersihkan kuku, sela-sela jari tangan, telapak dan punggung tangan selama 1 menit
- bilas dengan air mengalir posisi kedua tangan menghadap keatas - tutup tuas kran dengan siku
PENATALAKSANAAN PENGUKURAN SUHU
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
Nonot Risantono
NIP. 19770705 2006041019
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
1. Tujuan
Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan atau menjelaskan cara mengukur suhu badan pasien.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini dilakukan pada pasien di Layanan PONKESDES.
3. Petugas
Perawat terampil
4. Alat dan Bahan
Alat : Termometer, Bengkok/Nearbeken Bahan : Tissue
5. Intruksi Kerja
I. Mengukur suhu di ketiak (Axilla)
a. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. b. Bawa alat-alat kedekat pasien
c. Periksa thermometer apakah air raksa telah turun ke reservoirnya (jika belum, turunkan dahulu dengan cara menggoyangkan thermometer)
d. Kepitkan thermometer di tengah-tengah ketiak pasien
e. Tekankan lengan pasien yang ada thermometer pada dada, dengan tangannya memegang bahu sebelahnya, sedangkan tangan yang lain memegang siku, dengan demikian ketiak akan tertutup rapat.Angkat thermometer setelah 5 menit, dilap dengan tissue dari atas kearah reservoir.Baca hasilnya dan dicatat. Bersihkan thermometer, kemudian thermometer dikembalikan ke tempat semula.b Cuci tangan Petugas.
6. Mengukur suhu di anus (Rectum)
1. Beri tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. 2. Bawa alat-alat ke dekat pasien
3. Bebaskan pakaian pasien yang menutupi daerah bokong 4. Miringkan pasien,Tekuk kaki pasien sebelah atas ke atas perut
5. Singkapkan belahan pantat bagian atas dengan tangan kiri sehingga rectum terlihat jelas. 6. Masukan thermometer ke dalam rectum ± 3 cm (Batas reservoir air raksa)
7. Ambil thermometer setelah 5 menit, bersihkan dengan tissue dari atas kearah reservoir 8. Baca dan mencatat hasilnya.
7. Indikator Kerja
Suhu badan pasien dapat diketahui dengan benar.
8. Rekaman Mutu KRJ
PENATALAKSANAAN MENJAHIT LUKA
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
Nonot Risantono
NIP. 19770705 2006041019
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
1. TUJUAN
Sebagai acuan dalam melakukan Penjahitan luka/heacting
2. RUANG LINGKUP
Semua pasien yang berkunjung ke PONKESDES
3. PETUGAS Perawat
4. ALAT DAN BAHAN ALAT
Bengkok,Gunting plester dan plester,Heacting set steril, Jarum steril, Arteri klem,Pinset chirurgie,Gunting luka steril, Penjepit duk, Duk steril, Sarung tangan, Sofratul
BAHAN
Kasa steril, Cairan antiseptic, bethadin, alkohol 70 %, Obat anestesi sesuai kebutuhan, Cairan pembersih luka Nacl, H2O2 3 %, Spuit
5. INTRUKSI KERJA
1. Menjelaskan kepada pasien maksud dilakukannya tindakan 2. Mengatur posisi pasien
3. Mendekatkan alat-alat yang diperlukan 4. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
5. Membersihkan luka dan desinfeksi luka serta memasang duk steril 6. Menjahit luka
7. Memberikan sofratul dan bethadin pada luka yang sudah dijahit 8. Menutup luka dengan kasa steril
9. Membersihkan alat-alat 10. Membereskan alat-alat
11. Membuang kasa dan darah pada tempat yang ditentukan 12. Mensterilkan kembali alat-alat
13. Menyimpan alat-alat pada tempatnya semula
Kerapian luka dan tidak terjadi infeksi
PENATALAKSANAAN MENGANGKAT
JAHITAN LUKA
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
Nonot Risantono
NIP. 19770705 2006041019
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
1. TUJUAN
Sebagai acuan dalam melaksanakan proses mengangkat jahitan
2. RUANG LINGKUP Unit layanan PONKESDES
3. URAIAN UMUM
4. PETUGAS Perawat
5. ALAT DAN BAHAN a. ALAT
Pinset anatomi, Pinset chirurgic, Arteri klem, Gunting lurus atau ad jahitan, Mangkok, Bengkok, Gunting, pembalut
b. BAHAN Kapas lidi
Kasa steril 10-15 lembar Plester
Alkohol 70 % Betadin
6. INTRUKSI KERJA
1. Menjelaskan maksud dan tujuan 2. Mengatur posisi pasien
3. Alat-alat dibawa ke dekat pasien
4. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan 5. Balutan lama dibuka dan dibuang\
6. Luka dibersihkan dengan kapas desinfektan ke satu arah 7. Kapas kotor dibuang pada tempatnya
8. Simpul jahitan ditarik sedikit keatas, benang digunting dan ditarik secara hati-hati, lalu dibuang pada kasa yang sudah disediakan
10. Ditutup dengan kasa steril secukupnya lalu diplester 11. Pasien dirapikan dan alat-alat dibersihkan
12. Mencuci tangan
7. INDIKATOR Benang zide
PENATALAKSANAAN MERAWAT LUKA DAN
MEMBUKA BALUTAN
No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07
Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas
dr Tjahjo Bagus
NIP. 19720422.2002121005
Diperiksa oleh : Management representative
dr RinikWahyuni
NIP. 19690615.2001122010
Dibuat oleh : Penanggung Jawab
Nonot Risantono
NIP. 19770705 2006041019
No. Revisi : 00
Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2
1. TUJUAN
Sebagai acuan dalam merawat luka dan membuka balutan
2. RUANG LINGKUP PONKESDES
3. URAIAN UMUM
Perawatan luka adalah hal yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka. Demikan juga dalam hal membuka balutan merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya infeksi sehingga dibutuhkan ketrampilan dan pengetahuan dalam melakukannya
4. PETUGAS Perawat
5. ALAT DAN BAHAN a. ALAT
Pinset anatomi steril, Pinset chirurgic steril, Arteri klem steril, Kasa 5 buah steril, Mangkok steril, Bengkok, Gunting pembalut
b. BAHAN
Plester, Alkohol 70 %, Bethadin, H2O2, Pembalut, Saflon, Kantong plastic, Bensin
6. INTRUKSI KERJA
1. Memberitahu kepada pasien maksud dan tujuan dilakukannya tindakan 2. Mengatur posisi pasien
3. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan 4. Membuka plester dan balutan lama
5. Bekas plester dibersihkan dengan lidi kapas dan celup bensol 6. Luka dibersihkan dengan kapas desinfektan ke satu arah 7. Kapas kotor dibuang pada tempatnya
8. Pinset yang sudah dipakai ditaruh dalam bengkok 9. Luka diberi obat yang dibutuhkan
10. Luka ditutup dengan kasa steril secukupnya dengan pinset steri, usahakan serat kasa jangan melekat pada luka
13. Bersihkan alat-alat
7. INDIKATOR Tidak terjadi infeksi