• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDARD OPERATING PROCEDURE PONKESDES K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STANDARD OPERATING PROCEDURE PONKESDES K"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PUSKESMAS YOSOWILANGUN

STANDARD OPERATING PROCEDURE

PONKESDES KARANGANYAR

KEJANG DEMAM

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

1. NAMA PEKERJAAN Kejang demam

2. TUJUAN

Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Kejang Demam dan mencegah terjadinya komplikasi

3. RUANG LINGKUP

Pasien dengan Kejang Demam yang datang ke unit pelayanan di Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun

4. URAIAN UMUM

Kejang Demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada saat suhu tubuh meningkat ( febris) Patofisiologi adalah terjadinya kejang demam belum jelas

Gejala Klinis : Ada 2 bentuk Kejang Demam a. Kejang Demam Sederhana

Memenuhi Modifikasi Kriteria Living Stone :  Umur diantara 6 bulan – 4 tahun

 Lama kejang < 15 menit

 Kejang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam  Tidak ada kelainan neurologis baik klinis maupun laboraturium  EEG normal 1 minggu setelah bangkitan kejang

b. Kejang Demam Komplikata Diluar kriteria tersebut di atas Diagnosa Banding : - Meningitis

-Ensefalitis -Abses otak Prognosis

Pada pasien kejang demam dapat terjadi : - Kejang demam berulang -Epilepsi

-Kelainan motorik

(2)

KEJANG DEMAM

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

2. ALAT DAN BAHAN ALAT

 Tong spatel  Termometer BAHAN

 Stesolit suppositoria  Antipiretika

 Oksigen

3. INSTRUKSI KERJA Perawat / Bidan Penanganan Suportif  Bebaskan jalan nafas

 Bila panas kompres dengan air es/ es  Pasang O2 2-3 liter /menit

 Bila masih terjadi kejang berikan obat anti konvulsi berupa stesolid sup rectal 0,3 – 0,5 /kg/dosis

 Observasi keadaan umum pasien (suhu, nadi, kejang, cyanosis )

 Memberikan penyuluhan atau nasihat tentang kejang demam dan cara pencegahan kejang demam

 Bila keadaan umum pasien sudah membaik, pasien diperbolehkan pulang

 Tetapi bila dalam observasi ternyata pasien masih tetap kejang, maka segera rujuk ke puskesmas

(3)

PUSKESMAS YOSOWILANGUN

STANDARD OPERATING PROCEDURE

PONKESDES KARANGANYAR

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

Nonot Risantono

NIP. 19770705 2006041019

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

1. NAMA PKERJAAN

Pengukuran Tekanan Darah

2. TUJUAN

Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pengukuran tekanan darah

3. RUANG LINGKUP

Pasien yang datang ke unit pelayanan di Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun

4. KETRAMPILAN PETUGAS Perawat

Bidan

5. URAIAN UMUM

Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter Untuk mengidentifikasi ukuran tekanan darah pasien

6. PROSEDUR

Persiapan alat : a. Tensimeter Lengkap b. Stetoskop

c. Buku Catatan dan Alat Tulis

7. PELAKSANAAN  Memberi tahu pasien

 Lengan baju dibuka atau digulung

 Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar tangan  Pompa tensimeter dipasang

 Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop ditempatkan pada daerah tersebut

 Sekrup balon karet ditutup,pengunci air raksa dibuka,selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik

 Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sambil memperhatikan turunnya air raksa,dengarkan bunyi denyutan pertama dan terakhir

(4)

SYOK ANAFILAKTIK

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

1. Nama Pekerjaan Syok Anafilaktik

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik di unit pelayanan di Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun

3. Ruang Lingkup

Semua pasien yang mengalami syok anafilaktik di unit pelayanan Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun yang melakukan tindakan medis

4. Ketrampilan Petugas Perawat dan Bidan

5. Peralatan

a. Tabung Oksigen b. Tensi meter

c. Ambulance ( jika dirujuk) d. Adrenalin atau epinefrin ampul e. Deksametason vial

f. Jarum suntik disposibel 2,5 ml, 3 ml

6. Instruksi Kerja

 Syok position ( posisi trendelenberg)  ABC + oksigenasi 8 liter/menit  Inj. Epinefrin

 Dewasa :

 0,3 – 0,5 ml 1:1000, SC/IM

 Anak

 0,01 ml/kg BB 1:1000 IM/SC

(5)

PUSKESMAS YOSOWILANGUN

STANDARD OPERATING PROCEDURE

PONKESDES KARANGANYAR

SYOK ANAFILAKTIK

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

 Inj. Antihistamin ( H1 Blokers), Dipenhidramine :  Dewasa : 25-50mg IV/IM

 Anak : 1-2 mg/ kg BB IV/IM

 Inj. Kortikosteroid ( Deksametason )  Dewasa : 40-250 mg IV/IM

 Anak : 1-2mg /kg BB IV/IM  Pemberian cairan bila diperlukan

 Bila keadaan tidak membaik, persiapan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap

7. Indikator Kerja

(6)

DIARE

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien diare

2. Ruang Lingkup

Semua pasien yang datang di unit pelayanan di Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun yang menderita diare

3. Ketrampilan Petugas Perawat

Bidan

4. Bahan dan Alat Bahan : - Oralit

- Antibiotik - Zinc tablet Alat : - Tensimeter

-Stetoskop -Thermometer

-Pengukur waktu (jam tangan)

5. Uraian Umum Kriteria diagnosa

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinjayang lebih banyak dari biasanya (normal : 100-200ml/jam tinja berbentuk cairan atau setengahcair (setengah padat)dapat pula di sertai frekuensi defekasi yang meningkat (lebih dari 3x/hari)

Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Tinja : pemeriksaan makros dan mikros,biakan kuman dan uji resistensi antibiotik(kalau diperlukan)pH dan kadar gula(jika dugaan glucose intolerance) b. Pemeriksaan Darah

Darah Perifer Lengkap : - Analisa gas darah(bila di perlukan)

Elektrolit darah terutama Na,K,Ca,P (pada diare dengan kejang) c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah(bila gejala klinis memerlukan untuk mengetahui

faal ginjal)

(7)

STANDARD OPERATING PROCEDURE

PONKESDES KARANGANYAR

DIARE

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

A. Beri cairan lebih banyak dari biasanya  Teruskan asi lebuh sering dan lama

 Anak yang mendaapaat asi exklusif,beri oralit atau air tambahan

 Anak yang tidak mendapat asi exklusif ,beri susu yang biasa di minum dan oralit atau cairan rumah tangga sebagai tambahan

 Beri oralit sampai diare berhenti.bila muntah tunggu 10 menit dan lanjutkan dikit demi sedikit

 Anak har us di beri 6 bungkus oralit(200cc)di rumah bila tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan jika diare memburuk

 Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit B. Beri obat zinc

Beri zinc 10 hari berturut- turut walaupun diare sudah berhenti zinc dapat di berikan cara di kunyah atau di larutkn dalam sendok air matang atau asi

umur < 6 bulan di berikan 10mg (1/2 tablet)per hari umur >6 bulan diberi 20mg (1 tablet )per hari C. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi

beri makan sesuai umur dengan menu yang sama pada waktu anak sehat tambahan 1-2 sendok teh minyak sayur setiap porsi makan

beri makanan kaya kalium seperti sari buah segar,pisang,air kelapa hijau beri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil (setiap 3-4 jam)

setelah diare berhenti,beri makanan yang sama dan makanan tambahab selama 2 minggu D. Antibiotik hanya diperlukan sesuai dengan indikasi

Misalnya disentri,kolera dll

(8)

DIARE

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

F. Jika kondisi membaik,penderita boleh pulang dengan memberi nasehat kepada ibu Untuk membawa anak kembali ke petugas kesehatan bila:

 berak cair lebih sering  muntah berulang  sering haus

 makan dan minum sangat sedikit  timbul demam

 berak darah

 tidak membaik dalam 3 hari

7. Indikator Kinerja

(9)

PUSKESMAS YOSOWILANGUN

STANDARD OPERATING PROCEDURE

PONKESDES KARANGANYAR

PERAWATAN LUKA

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

Nonot Risantono

NIP. 19770705 2006041019

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

1. NAMA PEKERJAAN Perawatan luka

2. TUJUAN

Sebagai acuan untuk melakukan tindakan perawatan luka

3. RUANG LINGKUP

Pasien yang datang ke unit pelayanan di Ponkesdes Karanganyar Kecamatan Yosowilangun

4. KETRAMPILAN PETUGAS Perawat

Bidan

5. URAIAN UMUM

Tatacara perawatan luka yang dilakukan pada pasien

6. PROSEDUR Persiapan alat:  Alat Steril

a. Bak instrument b. Pinset Anatomis c. Pinset Chirrurgis d. Gunting jaringan e. Arteri klem

f. Kasa dan depres dalam tromol g. Handschone

h. Kom kecil/sedang

i. Pembalut sesuai kebutuhan j. Kasa

k. Kasa Gulung l. Betadine sol

m. Cairan pencuci luka dan disinfektan n. Alkohol 70%

(10)

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

Nonot Risantono

NIP. 19770705 2006041019

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

 Non steril

a. Gunting verband b. Neerbeken/bengkok c. Plester/hipavix

d. Tas plastic kotoran/tempat sampah e. Alat Tulis

f. Family Folder

7. PELAKSANAAN

1. Menjelaskann prosedur yang akan dilaksanakan pada klien + inform concern 2. Menempatkan bengkok di bawah luka untuk menopang cairan irigasi luka

3. Membantu mengatur posisi klien agar cairan irigasi dapat mengalir dari ujung atas ke ujung bawah luka

4. Membuka dan menempatkan tas plastic kotoran di dekat area kerja 5. Mencuci tangan dengan sabun

6. Bila plester kotor kenakan sarung tangan nonsteril untuk melepaskannya

7. Melepaskan / mengangkat pembalut kotor bila pembalut lengket pada luka, basahi dengan NS/RL steril sampai balutan dapat dilepas dengan mudah

8. Membuang pembalut lama/kotor ke dalam tas plastic, kemudian lepas sarung tangan ( bagian luar berada di dalam) dan buang ke dalam tas plastic

9. Mengkaji jumlah, jenis dan bau cairan luka, observasi kondisi luka 10. Mengenakan handscone steril

11. Melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan irigasi tampak bening dan bersih 12. Mengeringkan nskitar luka dengan betadine sampai radius 4-5cm dari tepi luka 13. Menutup luka dengan pembalut

14. Menutup luka dengan kasa (ketebalan kasa disesuaikan dengan kebutuhan) dan rekatkan dengan plester

15. Meletakkan pinset dan gunting dalam bengkok yang berisi cairan desinfektan 16. Melepaskan sarungtangan dengan bagian luar, kemudian buang kedalam tas plastic 17. Membereskan peralatan dan memberikan kenyamanan bagi klien

18. Mencuci tangan

19. Mengecek pembalut dan area luka

(11)

PUSKESMAS YOSOWILANGUN

STANDARD OPERATING PROCEDURE

PONKESDES KARANGANYAR

PENATALAKSANAAN MENCUCI TANGAN

STERIL

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

Nonot Risantono

NIP. 19770705 2006041019

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

1. Tujuan

Mencegah infeksi

2. Ruang Lingkup

Prosedur ini dilakukan pada semua pasien pada : Layanan PONKESDES

Layanan Rawat jalan Layanan Rawat Inap

3. Petugas

Perawat terampil Bidan terampil

4. Alat dan Bahan Alat :

Bahan : air, sabun cair desinfektan dan lap tangan

5. Intruksi Kerja

- Menggunting / memeriksa kuku jari tangan - Melepas cincin, jam tangan, gelang

- Memakai skort plastik, masker topi - Membuka kran air

- Membasahi kedua tangan dan lengan bawah sampai siku dibawah air mengalir

- Mengambil sabun desinfektan sebanyak 5 ml, gosok pada kedua tangan dan lengan bawah sampai siku selama 1 menit

- Ambil sikat steril, bersihkan kuku, sela-sela jari tangan, telapak dan punggung tangan selama 1 menit

- bilas dengan air mengalir posisi kedua tangan menghadap keatas - tutup tuas kran dengan siku

(12)

PENATALAKSANAAN PENGUKURAN SUHU

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

Nonot Risantono

NIP. 19770705 2006041019

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

1. Tujuan

Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan atau menjelaskan cara mengukur suhu badan pasien.

2. Ruang Lingkup

Prosedur ini dilakukan pada pasien di Layanan PONKESDES.

3. Petugas

Perawat terampil

4. Alat dan Bahan

Alat : Termometer, Bengkok/Nearbeken Bahan : Tissue

5. Intruksi Kerja

I. Mengukur suhu di ketiak (Axilla)

a. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. b. Bawa alat-alat kedekat pasien

c. Periksa thermometer apakah air raksa telah turun ke reservoirnya (jika belum, turunkan dahulu dengan cara menggoyangkan thermometer)

d. Kepitkan thermometer di tengah-tengah ketiak pasien

e. Tekankan lengan pasien yang ada thermometer pada dada, dengan tangannya memegang bahu sebelahnya, sedangkan tangan yang lain memegang siku, dengan demikian ketiak akan tertutup rapat.Angkat thermometer setelah 5 menit, dilap dengan tissue dari atas kearah reservoir.Baca hasilnya dan dicatat. Bersihkan thermometer, kemudian thermometer dikembalikan ke tempat semula.b Cuci tangan Petugas.

6. Mengukur suhu di anus (Rectum)

1. Beri tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. 2. Bawa alat-alat ke dekat pasien

3. Bebaskan pakaian pasien yang menutupi daerah bokong 4. Miringkan pasien,Tekuk kaki pasien sebelah atas ke atas perut

5. Singkapkan belahan pantat bagian atas dengan tangan kiri sehingga rectum terlihat jelas. 6. Masukan thermometer ke dalam rectum ± 3 cm (Batas reservoir air raksa)

7. Ambil thermometer setelah 5 menit, bersihkan dengan tissue dari atas kearah reservoir 8. Baca dan mencatat hasilnya.

(13)

7. Indikator Kerja

Suhu badan pasien dapat diketahui dengan benar.

8. Rekaman Mutu KRJ

(14)

PENATALAKSANAAN MENJAHIT LUKA

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

Nonot Risantono

NIP. 19770705 2006041019

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

1. TUJUAN

Sebagai acuan dalam melakukan Penjahitan luka/heacting

2. RUANG LINGKUP

Semua pasien yang berkunjung ke PONKESDES

3. PETUGAS Perawat

4. ALAT DAN BAHAN ALAT

Bengkok,Gunting plester dan plester,Heacting set steril, Jarum steril, Arteri klem,Pinset chirurgie,Gunting luka steril, Penjepit duk, Duk steril, Sarung tangan, Sofratul

BAHAN

Kasa steril, Cairan antiseptic, bethadin, alkohol 70 %, Obat anestesi sesuai kebutuhan, Cairan pembersih luka Nacl, H2O2 3 %, Spuit

5. INTRUKSI KERJA

1. Menjelaskan kepada pasien maksud dilakukannya tindakan 2. Mengatur posisi pasien

3. Mendekatkan alat-alat yang diperlukan 4. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan

5. Membersihkan luka dan desinfeksi luka serta memasang duk steril 6. Menjahit luka

7. Memberikan sofratul dan bethadin pada luka yang sudah dijahit 8. Menutup luka dengan kasa steril

9. Membersihkan alat-alat 10. Membereskan alat-alat

11. Membuang kasa dan darah pada tempat yang ditentukan 12. Mensterilkan kembali alat-alat

13. Menyimpan alat-alat pada tempatnya semula

(15)

Kerapian luka dan tidak terjadi infeksi

(16)

PENATALAKSANAAN MENGANGKAT

JAHITAN LUKA

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

Nonot Risantono

NIP. 19770705 2006041019

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

1. TUJUAN

Sebagai acuan dalam melaksanakan proses mengangkat jahitan

2. RUANG LINGKUP Unit layanan PONKESDES

3. URAIAN UMUM

4. PETUGAS Perawat

5. ALAT DAN BAHAN a. ALAT

Pinset anatomi, Pinset chirurgic, Arteri klem, Gunting lurus atau ad jahitan, Mangkok, Bengkok, Gunting, pembalut

b. BAHAN Kapas lidi

Kasa steril 10-15 lembar Plester

Alkohol 70 % Betadin

6. INTRUKSI KERJA

1. Menjelaskan maksud dan tujuan 2. Mengatur posisi pasien

3. Alat-alat dibawa ke dekat pasien

4. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan 5. Balutan lama dibuka dan dibuang\

6. Luka dibersihkan dengan kapas desinfektan ke satu arah 7. Kapas kotor dibuang pada tempatnya

8. Simpul jahitan ditarik sedikit keatas, benang digunting dan ditarik secara hati-hati, lalu dibuang pada kasa yang sudah disediakan

(17)

10. Ditutup dengan kasa steril secukupnya lalu diplester 11. Pasien dirapikan dan alat-alat dibersihkan

12. Mencuci tangan

7. INDIKATOR Benang zide

(18)

PENATALAKSANAAN MERAWAT LUKA DAN

MEMBUKA BALUTAN

No.Dokumen : PKM Yosowilagun/SOP-RI.07

Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas

dr Tjahjo Bagus

NIP. 19720422.2002121005

Diperiksa oleh : Management representative

dr RinikWahyuni

NIP. 19690615.2001122010

Dibuat oleh : Penanggung Jawab

Nonot Risantono

NIP. 19770705 2006041019

No. Revisi : 00

Tanggal : 3 Maret 2014 Halaman : 1 / 2

1. TUJUAN

Sebagai acuan dalam merawat luka dan membuka balutan

2. RUANG LINGKUP PONKESDES

3. URAIAN UMUM

Perawatan luka adalah hal yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka. Demikan juga dalam hal membuka balutan merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya infeksi sehingga dibutuhkan ketrampilan dan pengetahuan dalam melakukannya

4. PETUGAS Perawat

5. ALAT DAN BAHAN a. ALAT

Pinset anatomi steril, Pinset chirurgic steril, Arteri klem steril, Kasa 5 buah steril, Mangkok steril, Bengkok, Gunting pembalut

b. BAHAN

Plester, Alkohol 70 %, Bethadin, H2O2, Pembalut, Saflon, Kantong plastic, Bensin

6. INTRUKSI KERJA

1. Memberitahu kepada pasien maksud dan tujuan dilakukannya tindakan 2. Mengatur posisi pasien

3. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan 4. Membuka plester dan balutan lama

5. Bekas plester dibersihkan dengan lidi kapas dan celup bensol 6. Luka dibersihkan dengan kapas desinfektan ke satu arah 7. Kapas kotor dibuang pada tempatnya

8. Pinset yang sudah dipakai ditaruh dalam bengkok 9. Luka diberi obat yang dibutuhkan

10. Luka ditutup dengan kasa steril secukupnya dengan pinset steri, usahakan serat kasa jangan melekat pada luka

(19)

13. Bersihkan alat-alat

7. INDIKATOR Tidak terjadi infeksi

Referensi

Dokumen terkait

a. Mahasiswa baru yang sudah melakukan daftar ulang dapat mengundurkan diri dengan alasan diterima di PT lain atau karena alasan tertentu. Proses pengunduran diri dilakukan

Mahasiswa menentukan 2 bidang minat, topik skripsi dan usulan dosen pembimbing skripsi kepada Ketua Program Studi Sarjana Matematika sesuai template form usulan

Melalui beberapa uraian teori diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang melalui beberapa aktivitas

Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) II. Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh

Atas dasar Tujuan yang dijelaskan diatas, diharapkan dan ditegaskan kepada cabang yang membuat laporan dooring agar memberikan data yang akurat dan sesuai dilapangan,

Nilai MOR balok laminasi dari kayu mangium yang digunakan dalam penelitian ini masih dapat ditingkatkan dengan cara mereduksi cacat terutama mata kayu dan

3 Jika jalur pengadaan yang asalnya dilakukan oleh Direktorat Logistik kemudian unit akan melakukan sendiri, maka unit LTPB diminta membuat surat pengalihan jalur pengadaan

Sehubungan dengan akan diadakannya Persidangan RAPAT KERJA (RAKER) tahun 2014, Majelis Jemaat GKI Gunung Sahari mengundang Bapak / Ibu / Saudara Pengurus Badan Pelayanan