• Tidak ada hasil yang ditemukan

NONO MIKRO DAN LAPORAN PRAKTIKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NONO MIKRO DAN LAPORAN PRAKTIKUM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PERTANIAN

“Teknik Biakan Murni”

OLEH

Nama : Sudarno Stambuk : D1B114059 Kelas : C

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan

mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni.

Ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan (steak

plate), cara taburan atau tuang(pour plate), serta mikromanipulator(the

micromanipulator methods). Secara alami, bakteri di alam ditemukan dalam

populasi campuran. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan

dalam keadan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan murni . Untuk

dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan sifat faalinya, maka organisme

yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa haruys ada biakan

murni yang hanya mengandung satu jenis bakteri saja.

Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan pengenceran dengan

menggunakan bahan cair atau padat. Pada mulanya digunakan gelatin sebagai

bahan pemadat. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu : teknik

penggoresan agar, teknik agar tuang, teknik agar sebar.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk melatih praktikan cara membuat

biakan murni dengan metode pengenceran.

Kegunaan dari praktikun ini adalan agar praktikan mengetahui dan

(3)

II. TINJAUAN PUSTAKA

persyaratan utama bagi isolasi dan kultuvasi fage adalah harus adanya

kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofag

yang paling baik dan paling utama adalah habitat inangnya. Sebagai contoh fage

coli yang dijumpai di dalam pencernaan dapat diisolosi dari limbah atu pupuk

kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbrnya dan

penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bajterinya ( Adams, 2009).

Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir

dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta

micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah

teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip

yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu

species dapat dipisahkan (Suwarsono 2011).

Mikroorganisme dibiakan di laboratorium yang terdiri dari bahan nutrient.

Biasanya pemilihan medium yang dipakai bargantung pada banyak faktor seperti

apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan. Perbenihan untuk

pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus mengandung sema zat

makanan yang diperlukan oleh mikroorganisme tersebut. Faktor lain seperti pH,

suhu, dan pendimginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle, 2009)

Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain seperti

tempat untuk mengisolasi, seleksi, evaluasi dan differensiasi biakan yang

(4)

tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa jenis zat tertentu yang

mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba

(Suriawiria, 2012)

Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang

memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu

dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari. Populasi mikroba di

alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Beratus-ratus spesies berbagai

mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk

mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sekali bersin terdapat beribu-ribu

mikroorganisme sehingga diperlukan teknik yang dapat meminimalisirnya seperti

(5)

III. METODE PRAKTIKUM

Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Botol scoth

volume 250 ml, pengaduk magnetic (Magnetic stirrer), Cawan petri yang bersih

dan kering (Steril), Tabung reaksi yang bersh dan kering (Steril), Hot plte,

Otoklaf, lampu Bunsen.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikan ini ialah Nutriun agar

(NA) untuk bakteri, dan Potato Dextrose Agar, Koloni yang dimurnikan dari

praktikum 4, 10 ml air steril dalam tabung reaksi, serta Cawan petri Steril.

C. Prosedur Praktikum

Prosedur kerja praktikum pada praktikum ini adalah sebagai berikut

A. Teknik pengoresan agar ( strit plate method).

1. Siapkan agar lempengan

2. Goyangakan tabung reaksi yang berisi susupensi bikan. Susupensi tidak

boleh memebasahi kain penutup

3. Pijarkan lup inokulasi pada api Bunsen hinga merah

(6)

5. buka kapas penutup dan panaskan mulut tabung, kapas penutup tetap di pegan

6. Dengan lup ingkubasi yang dingin, Ambilah satu mata lup inokulasi bakteri..

B. Teknik Agar Sebar.

1. siapkan suspense dari praktikum sebelumnya (tabung 1).

2. Siapkan 7 buah mikrotube berisi 0,9 mlair steril

3. pipet 0,1 ml susupensi dari tabung 1 campurkan kedlam air steril (tabung

4. Goyang dan putar sabun hinga tercampur baik dan lakukan pengenceran

berseri hinga tabung 7.

5. celuppkan penyebar (gelas Rod) kedalam alkohol lalu panaskan

penyebar hinga alkohol terbakar habis.

6. Dinginkan penyebar subelum digunakan.

7. Pipet 0,1 ml cairan suspense bakteri dari mikrotube 5,6 dan7 dengan

mikropipet secara terpisah

8. Tuang suspense bakteri dsari masing-masing mikrotube dalam agar

lempemgan dan sebar dengan mengunakan perata hinga rata dan kering.

9. siapkan biakan kedalam ingkubator.

(7)

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel hasil pengamatan

Cawan pengamatan Jumlah koloni tumbuh Populasi bakteri/ml 10-7 208 1,12 x 1011 Cfu/ml 10-8 120 4,8 x 1011 Cfu/ml

Pb x jk f.p x susupensi yang diencerkan pada saat menyebar

Ket : pb = populasi barteri.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada cawan 107 jumlah

koloni yang tumbuh yaitu 208 dengan populasi bakteri 1,120 Cfu/ml dan jika

dibandingkan dengan cawan 108 jumlah koloni yang tumbuh lebih sedikit

dikarnakan semakin tinggi jumlah pangkat pengenceran semakin sedikit populasi

(8)

Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu jenis mikroba yang

semuanya berasal dari satu sel induk. Prinsip biakan murni ialah memisahkan

satu jenis (spesies) mikroba (bakteri dan jamur) dengan mikroba lain yang

berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Pertumbuhan biakan murni

adalah memisahkan satu jenis spesies dengan spesies lainnya, hanya mengambil

satu spesies saja. Teknik biakan murni ini biasanya dengan media buatan, dengan

membuat suatu media agar yang diberi nutrisi dan protein sebagai makanan

mikroba agar mikroba yang ditumbuhkan tetap hidup.

Metode yang digunakan untuk membuat biakan murni pada media agar

ada beberapa jenis yaitu, metode cawan gores, metode cawan tuang, dan metode

cawan sebar. Pada percobaan kali ini digunakan metode cawan gores dan metode

cawan sebar untuk membuat biakan murni.

Sebelum membiakan media pada cawan petri dilakukan tahap

pengenceran, dalam melakukan pengenceran isi terlebih dahulu tabung dengan

air steril (aquadest) sebanyak 10 ml. Pengenceran bertujuan untuk mencari

populasi bakteri, dimana apabila semakin tinggi pangkat pengenceran semakin

sedikit populasi bakteri yang dapat ditumbuhkan.

Pada praktikum ini dilakukan tahap penyebaran dengan pengenceran 10-7

dan 10-8 dengan menggunakan tanah disekitar tanaman jagung. Penyebaran

bertujuan untuk menumbuhkan, membiakan dan meratakan bakteri pada cawan

(9)

V. PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum kali ini yang dapat diberikan ialah inokulasi

adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang

baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan untuk melakukan

penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada

dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari

terjadinya kontaminasi kemudian pembuatan media disesuaikan dengan

kebutuhan nutrein mikroba untuk tumbuh serta pada hasil pengamatan metode

pngores agar terlihat adanya garis zig-zag putih menyebar yang menandakan

koloni bakteri biakan tumbuh.

B. Saran

saran dari praktikum kali ini yang dapat diberikan adalah Upayakan terlebuh

dahulu kebersihan dan sterilisasi parktikan sebelum melakaukan praktikum agar

tidak terjadi kontaminasi dan Fasilitas yang ada di laboratorium mohon di

tambah untuk menunjang pelaksanaan praktikum serta lebih efektif lagi antar

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Adams, 2009. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang.

Buckle, 2009. Mikrobiologi Dasar. : Binarupa Aksara. Jakarta.

Suwarsono, 2011. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Erlangga : Jakarta.

Suriawiria, 2012. Mikrobiologi Umum. MM Press: Malang.

Referensi

Dokumen terkait

 Effect size   adalah indeks kuantitatif yang digunakan untuk merangkum hasil studi dalam meta!analisis. Effect size yakni perbedaan kejadian efek antara

Hasil analisis residu nitrofuran pada 40 sampel telur yang dikumpulkan di beberapa lokasi di Jawa Barat memperlihatkan bahwa 4 (10%) sampel positif residu furaltadon dengan

Simpulan Penelitian adalah berdasarkan hasil uji korelasi Lambda tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh beban kerja berlebihan terhadap terjadinya

Berbagai capaian kinerja peningkatan produksi pangan strategis merupakan hasil dari terobosan kebijakan/regulasi yang ditempuh, meliputi: (1) merevisi prosedur pengadaan dari

Dengan adanya sistem informasi yang telah dibuat, maka proses penghitungan volume (m³), jumlah batang, jumlah harga pembelian, pembuatan nota pembelian dan pembuatan laporan

Pada penelitian ini penulis dapat menghasilkan sebuah website yang bersifat terpusat dengan memanfaatkan web service metode REST dalam proses pengambilan datanya

Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala I dan kala II persalinan. Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi dan retraksi dari segmen atas rahim, yang

Alat ukur Azas Kumparan Putar (Permanent Magnet Moving Coil) atau sering disingkat sebagai PMMC merupakan alat pengukur yang berkerja atas dasar prinsip dari