PSAK 65
PSAK – 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
Agenda
Latar Belakang
1
Perubahan Ketentuan
2
Kombinasi Bisnis
Penggabungan Usaha entitas tidak sepengendali
(PSAK 22) – nilai wajar, selisih nilai wajar dengan imbalan yang diserahkan
diakui sebagai goodwiill
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali PSAK 38
nilai buku, selisih imbalan yang diserahak dengan
nilai buku sebagai tambahan modal disetor
Laporan Keuangan
Konsolidasi
muncul didahului
dengan kegiatan
kombinasi bisnis
PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013
4
Hal
PSAK 65
PSAK 4
dan ISAK
7
Ruang Lingkup
Tidak meliputi LK tersendiri
Diatur
Defnisi
Diatur dalam lampiran tersendiri
Diatur
Pengendalian
Defnisi yang umum meliputi:
kekuasaan, ekposure hak dan
kemampuan menggunakan
kekuasaan
Diatur
Pengendalian tanpa
adanya hak suara
mayoritas
Memberikan panduan penerapan
dalam menaksir pengendalian
tanpa hak suara
Diatur
Hak suara potensial
Ketentuan lebih detail
Diatur
Hubungan Keagenan
Terdapat pedoman penerapan
PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013
5
Hal
PSAK 65
PSAK 4
dan ISAK
7
Persyaratan akuntansi LK konsolidasian disusun dengan
menggunakan kebijakan yan
sama
Diatur
Kepentingan non
pengendali
Penyajiannya terpisah dari ekuitas
pemiliki entitas induk
Diatur
Penentuan apakah
entitas adalah entitas
investasi
Terdapat defnisi
Tidak
Diatur
Entitas investasi
pengecualian terhadap
konsolidasi
Tidak dikonsolidasi tetapi
mengukur investasinya dengan
nilai wajar
PSAK - 65
LK
Konsolidasian
ISI
Lampiran
Tujuan Lingkup Pengendalian Persyaratan
Akutnansi
Penentuan apakah entitas adalah intitas investasi
Entitas Investasi – Pengecualian
terhadap Konsolidasi
Lampiran A: Defnisi Lampiran B:
Pedoman Penerapan Lampiran C: Tanggal
Efektif dan
Ketentuan Transisi Contoh Ilustrasi
(bukan bagian)
LK Konsolidasian – defnisi
Lampiran A
• Aktivitas relevan. aktivitas investee yang secara signifkan mempengaruhi imbal hasil investee.
• Entitas induk mempunyai satu atau lebih anak
• Entitas anak yang dikendalikan oleh entias induk
• Kelompok usaha entitas induk dan seluruh entitas anaknya
• Kepentingan non pengendali ekuitas anak yang tidak dapat diatribusikan (lansung/tidak) pada entitas induk
• Pengendalian kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional untuk memperoleh manfaat
• Hak pencabutan hak untuk mencabut kewenangan
pengambilan keputusan yang dimiliki oleh pengambil keputusan.
• Hak protektif hak yang didesain untuk melindungi
kepentingan pihak pemegang hak protektif tanpa memberikan kekuasaan kepada pihak tersebut atas entitas dimana hak
LK Konsolidasian – defnisi
Lampiran A
•
Entitas investasi
adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dari satu atau lebih
investor
dengan
tujuan memberikan
investor
tersebut jasa manajemen
investasi;
b) menyatakan komitmen kepada
investor
bahwa tujuan
bisnisnya adalah untuk menginvestasikan dana yang
semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari
kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau
keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh
LK Konsolidasian – defnisi
Lampiran A
•
Kekuasaan
adalah hak yang ada saat ini yang
memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas
relevan.
•
Laporan keuangan konsolidasian
adalah laporan
keuangan suatu
kelompok usaha
yang didalamnya aset,
liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas
induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas
ekonomi tunggal.
•
Pengambil keputusan
.
Entitas dengan hak pengambilan
keputusan merupakan prinsipal maupun agen untuk pihak
lain.
•
Pengendalian atas
investee. Investor
mengendalikan
investee
ketika
investor
terekspos atau memiliki hak atas
imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee
Tujuan
• Menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan
keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
a. mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain (entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian;
b. mendefnisikan prinsip pengendalian dan menetapkan pengendalian sebagai dasar konsolidasi;
c. (menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian untuk mengidentifkasi apakah investor
mengendalikan investee sehingga investor mengonsolidasi
investee;
d. menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian; dan
e. mendefnisikan entitas investasi dan menetapkan pengecualian untuk mengonsolidasi entitas anak tertentu dari entitas
Ruang Lingkup
•
Entitas yang merupakan entitas induk menyajikan laporan
keuangan konsolidasian.
•
Pernyataan ini berlaku untuk seluruh entitas, kecuali:
–
program imbalan pascakerja atau program imbalan
kerja jangka panjang lain yang diatur dalam PSAK 24:
Imbalan Kerja
.
–
entitas investasi tidak perlu menyajikan laporan
keuangan konsolidasian jika entitas investasi
disyaratkan untuk mengukur seluruh entitas anaknya
pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan
Pengendalian – PSAK 4 lama par
keuangan dan operasional
entitas
berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
3
Kekuasaan
menun-juk atau
mengganti sebagian
besar dewan direksi atau
organ
pengatur
setara dan
mengen-dalikan entitas mll
dewan atau
organ tersebut;
4 pada rapat dewan direksi
atau organ pengatur
setara dan
mengendalikan entitas mll
direksi atau organ tersebut. 1
kekuasaan
melebihi
setengah hak suara sesuai
perjanjian
dengan investor lain;
Pengendalian – PSAK 65
•
Investor
mengendalikan
investee
ketika
investor
terekspos atau
memiliki hak atas imbal hasil
variabel
dari keterlibatannya dengan
investee
dan
memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi imbal
hasil
tersebut melalui k
ekuasaannya
atas
investee
.
•
I
nvestor
mengendalikan
investee
jika dan hanya
jika
investor
memiliki seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee (lihat paragraf 15 dan 16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas
investee untuk mempengaruhi
Kekuasaan
Eksposur
e atas
hasil
Pengendalia
n
Komponen Pengendalian
• Tergantung pada sifat kegiatan, struktur hukum,
dan pengambilan keputusan
• Hak suara, hak suara potensial, hak kontraktual • Hak protektif diabaikan
• Mengevaluasi dampak dari berbagai hak dan
interaksi mereka
Hak
• Kemampuan praktis untuk melaksanakan hak • Kemampuan saat ini untuk aktivitas relevan
langsung
• Tidak perlu semua hak dilaksanakan secara aktif
(pemilik mayoritas yang pasti memiliki semua kekuasaan)
Substan
tif
• Aktivitas yang secara signifkan mempengaruhi
imbal hasil investee
• Contoh: pembelian/penjualan, manajemen aset
keuangan, pembiayaan
• Keputusan dalam aktivitas relevan: anggaran,
perekrutan/kompensasi dari manajemen, keputusan investasi
Kekuasaan
• Memiliki kekuasaan kemampuan untuk mengarahkan aktivitas relevan aktivitas yang signifkan mempengarui imbal hasil investee.
• Kekuasaan timbul dari hak. Penaksiran kekuasaan mudah ketika berasal dari instrumen ekuitas. Penaksiran kadang kompleks dan mempertimbangkan banyak faktor.
• Bukti investor mengarahkan aktivitas relevan dapat membantu menentukan namun bukti tersebut tidak dengan sendirinya meyakinkan.
• Investor yang paling mempengaruhi imbal hasil investee yang memiliki kekuasaan.
• Kekuasaan muncul dari hak termasuk:
– Hak suara
– Hak suara potensial
– Hak menunjuk personil manajemen kunci
– Hak pengambilan keputusan dalam kontrak manajemen
Imbal hasil
• Investor terekspos atas imbal hasil variabel dengan investee, ketika imbal hasil investor dari keterlibatannya tersebut berpotensi untuk bervariasi sebagai akibat dari kinerja investee. Imbal hasil investor
dapat hanya positif, hanya negatif atau positif dan negatif.
• Meskipun hanya satu investor yang dapat mengendalikan investee, lebih dari satu pihak dapat berbagi imbal hasil investee. Sebagai contoh, pemilik kepentingan nonpengendali dapat berbagi laba atau distribusi dari investee.
• Contoh:
– Dividen, bunga, dan perubahan nilai investasi
– Renumerasi jasa atas atas investee, fee dan eksposur atas kerugian pemberian bantuan likuiditas, hak residual atas likuidasi, manfaat pajak, dsb
Kekuasaan dan Imbal hasil
•
Investor
mengendalikan
investee
jika
investor
tidak hanya
memiliki kekuasaan atas
investee
dan eksposur atau hak
atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee
, tetapi juga memiliki kemampuan untuk
menggunakan kekuasaannya dalam mempengaruhi imbal
hasil
investor
dari keterlibatannya dengan
investee
.
•
I
nvestor
dengan hak pengambilan keputusan menentukan
apakah
investor
bertindak sebagai prinsipal atau agen.
Investor
yang bertindak sebagai
agen
, sesuai dengan
paragraf PP58-PP72,
tidak mengendalikan
investee
ketika
investor
tersebut melaksanakan hak pengambilan
Kekuasaan dan Imbal hasil
•
Kekuasaan dapat dilaksanakan sendiri
•
Kekuasaan dapat didelegasikan pada pihak lain
[wewenang pengambilan keputusan]–agen dan
prinsipal
– Ruang lingkup pengambilan keputusan
– Hak pihak lain (misal hak pencabutan atau membebas-tugaskan pengambil keputusan tanpa sebab, dan
pembatasan diskresi pengambil keputusan)
– Renumerasi (sepadan dg jasa yg diberikan dan perjanjian
renumerasi persyaratan utk jasa serupa)
– Eksposur variabilitas imbal hasil dari kepentingan/interest
Aktivitas Relevan
•
Aktivitas relevan (penentuan kebijakan operasional
dan keuangan)Penjualan dan pembelian barang atau
jasa
– Pengelolaan aset keuangan
– Seleksi,akuisisi dan pelepasan aset
– Riset dan pengembangan produk atau proses baru
– Penentuan struktur pendanaan atau perolehan pendanaan
•
Keputusan aktivitas relevan
– Keputusan operasional dan permodalan investe (misal anggaran)
Tujuan dan Desain Investee
•
TRADITIONAL ENTITIES Hak suara sebagai faktor
dominan, maka pihak pemilik hak suara yg cukup
untuk menentukan kebijakan operasi dan keuangan
investee merupakan pihak yang mengendalikan
investee [pemegang hak suara mayoritas]
•
STRUCTURED ENTITIES Hak suara bukan faktor
dominan [hak suara hanya terkait tujuan
administratif]
– Hak suara
– Risiko terhadap investor [desain paparan, desain pihak yg
terpapar, dan apakah investor terpapar risiko tsb]
TUJUAN SETIAP INVESTOR, ALASAN KETERLIBATAN INVESTOR DENGAN INVESTEE, DAN BAGAIMANA
KETERLIBATAN TSB
TUJUAN SETIAP INVESTOR, ALASAN KETERLIBATAN INVESTOR DENGAN INVESTEE, DAN BAGAIMANA
Hak Saat ini
•
INDIKATOR UTAMA
–
Hak suara
–
Hak menunjuk, memindah-tugaskan, atau mengganti
personil manajemen kunci
–
Hak menunjuk atau mengganti entitas lain yg
mengarahkan aktivitas relevan
–
Hak mengarahkan investee melakukan atau memveto
perubahan terhadap transaksi untuk kepentingan
investor
–
Hak lain (misal hak pengambilan keputusan dalam
Hak Saat ini
•
INDIKATOR TAMBAHAN
–
Dapat menunjuk atau menyetujui personil manajemen
kunci
–
Dapat mengarahkan investee melakukan atau memveto
perubahan terhadap transaksi untuk kepentingan
investor
–
Dapat mendominasi proses nominasi organ pengatur
atau memperoleh mandat dari pemegang suara lain
–
Personil manajemen kunci investee adalah pihak berelasi
dengan investor (misal CEO investee = CEO investor)
–
Mayoritas organ pengatur investee adalah pihak berelasi
Hak Saat ini
•
INDIKATOR LAIN
–
Personil manajemen kunci investee adalah karyawan
atau mantan karyawan investor
–
Kegiatan operasional investee bergantung pada
investor
–
Porsi signifkan aktivitas investee melibatkan investor
atau atas nama investor
–
Eksposur atau hak imbal hasil tidak proporsional lebih
Hak Saat ini
•
HAK SUBSTANTIF
– Kemampuan praktis untuk melaksanakan hak tersebut. – Terdapat hambatan (ekonomi dan lain)? Misal insentif
keuangan atau penalti, ketentuan hukum atau regulasi,dsb
– Ketika perlu persetujuan pihak lain, terdapat mekanisme
untuk melaksanakan hak secara kolektif?
– Para pihak yg memiliki hak akan memperoleh manfaat dari
hak tsb?
•
Hak substantif jika dapat dilaksanakan ketika perlu
dibuat keputusan arah aktivitas relevan
Hak Saat ini
•
HAK PROTEKTIF
•
Melindungi pemilik hak tanpa kekuasaan atas
investee (misal hak kreditur untuk membatasi
penggunaan dana pinjaman dan ambil-alih aset
jika debitur gagal bayar)
–
Hak veto umumnya merupakan hak protektif
–
Waralaba, pewaralaba (franchisee) memberi hak ke
Hak Suara
•
Hak suara mayoritas kekuasaan
•
Hak suara mayoritas tanpa kekuasaan
–
Aktivitas relevan diarahkan pihak lain
berdasarkan perjanjiandan pihak lain tsb
bukan agen dari investor
–
Hak suara tidak substantif [misal aktivitas
Hak Suara
•
Hak suara bukan mayoritas kekuasaan
(pengendalian
de- facto
, kemampuan praktis
untuk mengarahkan aktivitas relevan secara
sepihak)
–
Ukuran relatif hak suara investor terhadap ukuran
dan sebaranpemegang hak suara lain [besaran
hak suara, besaran hak suara relatif, dan jumlah
banyak pihak lain bertindak bersama]
–
Hak suara potensial
–
Hak dalam pengaturan kontraktual
Hak Saat ini - Contoh
Misal: RUPS menentukan arah aktivitas relevan dan dijadwalkan dilakukan delapan bulan lagi, pemegang saham indivual atau kolektif 10% dapat meminta RUPSLB paling cepat 30 hari
setelah pemberitahuan kepada pemegang saham lain
• Investor memiliki hak suara mayoritas investee hak substantif
• Investor memiliki forward contract untuk memperoleh saham mayoritas investee dengan tanggal penyelesaian dalam 25 hari hak substantif
• Investor memiliki opsi substantif untuk memperoleh saham mayoritas investee dalam 25 hari hak substantif
• Investor memiliki forward contract untuk memperoleh saham mayoritas investee dalam 6 bulan bukan hak substantif
Misal: RUPS menentukan arah aktivitas relevan dan dijadwalkan dilakukan delapan bulan lagi, pemegang saham indivual atau kolektif 10% dapat meminta RUPSLB paling cepat 30 hari
setelah pemberitahuan kepada pemegang saham lain
• Investor memiliki hak suara mayoritas investee hak substantif
• Investor memiliki forward contract untuk memperoleh saham mayoritas investee dengan tanggal penyelesaian dalam 25 hari hak substantif
• Investor memiliki opsi substantif untuk memperoleh saham mayoritas investee dalam 25 hari hak substantif
Hubungan Keagenan
• Siapakah yang mempunyai kekuasaan atas investee? Apakah aktivitas relevan investee?
• Berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan
• (a)tujuan dan desain investee, b) faktor yang menentukan marjin laba, pendapatan, dan nilai investee maupun nilai dari produk, c) dampak imbal hasil investee yang dihasilkan dari wewenang pengambilan keputusan masing-masing investor pada huruf b), d) eksposur investor atas
variabilitas imbal hasil, e) ketidakpastian dan usaha dalam memperoleh persetujuan regulator, f) investor mana yang mengendalikan produk ketika tahapa pengembangan telah berhasil.
• Seluruh fakta dan keadaan harus dipertimbangkan-memerlukan pertimbangan (judgement)
• Perlu adanya penilaian kembali jika fakta dan keadaan berubah
• Siapakah yang mempunyai kekuasaan atas investee? Apakah aktivitas relevan investee?
• Berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan
• (a)tujuan dan desain investee, b) faktor yang menentukan marjin laba, pendapatan, dan nilai investee maupun nilai dari produk, c) dampak imbal hasil investee yang dihasilkan dari wewenang pengambilan keputusan masing-masing investor pada huruf b), d) eksposur investor atas
variabilitas imbal hasil, e) ketidakpastian dan usaha dalam memperoleh persetujuan regulator, f) investor mana yang mengendalikan produk ketika tahapa pengembangan telah berhasil.
• Seluruh fakta dan keadaan harus dipertimbangkan-memerlukan pertimbangan (judgement)
• Perlu adanya penilaian kembali jika fakta dan keadaan berubah Investor A mempunyai
kemampuan untuk mengarahkan
Investor A mempunyai kemampuan untuk
mengarahkan
Investor B mempunyai kemampuan untuk
mengarahkan
Investor B mempunyai kemampuan untuk
mengarahkan
Persetujuan Regulator Persetujuan Regulator
Mengambangkan dan memasarkan produk Mengambangkan dan
Contoh
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak suara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut)
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak suara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut)
• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil keputusan terkait aktivitas relevan.
• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang masingmasing memegang 1%.
Contoh
• E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar oleh 11 pemegang saham yang masing-masing
memiliki 5%.
• Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak secara konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta dan keadaan lain harus dipertimbangkan untuk
menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F
• E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar oleh 11 pemegang saham yang masing-masing
memiliki 5%.
• Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak secara konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta dan keadaan lain harus dipertimbangkan untuk
menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F
• C memiliki 40% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh G sebesar 15% dana pesiun perusahaan dan lainnya pihak lain yang masingmasing memegang < 1%.
• C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak
mungkin memiliki kepututasn yang berbeda dengan perusahaan, sehingga secara defacto entitas C mengendalikan D
• C memiliki 40% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh G sebesar 15% dana pesiun perusahaan dan lainnya pihak lain yang masingmasing memegang < 1%.
• C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak
Contoh
•
AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham
lain memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang
saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS
terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki kekuasaan
atas BBB
•
AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham
lain memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang
saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS
terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki kekuasaan
atas BBB
•
AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham
lain memiliki masing-masing 4%, dan 50% pemegang
saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS
terakhir dihadiri oleh 75% AAA memiliki kekuasaan atas
BBB?
•
AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham
Persyaratan Akuntansi
•
Entitas induk menyusun laporan keuangan
konsolidasian dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa
lain dalam keadaan yang serupa.
•
Konsolidasi atas
investee
dimulai sejak tanggal
investor
memperoleh pengendalian atas
investee
dan berakhir
ketika
investor
kehilangan pengendalian atas
investee
.
•
Paragraf PP109–PP116 menetapkan pedoman penyusunan
Kepentingan nonpengendali
•
Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di
ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
•
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada
entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah
transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik).
•
Paragraf PP117–PP119 menetapkan pedoman akuntansi
Kehilangan Pengendalian
• Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk:
– menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi keuangan konsolidasian;
– mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai
dengan SAK lain yang relevan. Nilai wajar tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau (jika sesuai) biaya perolehan pada saat
pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama;
– mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan
Kehilangan Pengendalian – PP121
• Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk:
a. menghentikan pengakuan:
i. aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang; dan
ii. jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya
pengendalian (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain
iii.yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali). b. mengakui:
i. nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi,peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian
ii. jika transaksi, peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian melibatkan distribusi saham entitas anak kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan iii. setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai
Kehilangan Pengendalian – PP121
a. reklasifkasi laba rugi, atau mengalihkan secara
langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak atas dasar yang dijelaskan dalam paragraf PP122;
b. mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang
diatribusikan kepada entitas induk.
•
Jika mencatat semua jumlah yang diakui
sebelumnya dalam penghasilan komprehensif
Hak suara potensi
• Instrumen yang dapat dikonversi menjadi saham : option,
forward, convertible instrument, dll
• Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini
dapat dilaksanakan atau dikonversi, termasuk hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas lain, dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
• Pertibangan hak suara potensi secara substansi harga exercise , cahs dan pendanaan tersedia, periode exercise
• Dipertimbangkan secara individual maupun kombinasi • Tidak dikeluarkan organisasi ventura, reksa dana, unit
perwalian
Kehilangan pengendalian - entitas
induk (31)
•
Mengakui:
–
Nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada)
dari transaksi, peristiwa atau keadaan yang
mengakibatkan hilangnya pengendalian; dan
–
Distribusi saham, jika transaksi yang
mengakibatkan hilangnya pengendalian
melibatkan distribusi saham entitas anak ke
pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;
•
Mengakui setiap sisa investasi pada entitas
Kehilangan pengendalian - entitas
induk (31)
•
Mereklasifkasi ke laporan laba rugi, atau
mengalihkan secara langsung ke saldo laba
jika disyaratkan oleh SAK lain, sejumlah
yang diidentifkasi dalam paragraf 32; dan
•
Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan
sebagai
keuntungan atau kerugian dalam
laporan laba rugi
yang dapat diatribusikan
pada entitas induk.
Keuntungan/ Kerugian dlm LR
Nilai wajar investasi tersisa
Saham / Aset diterima (pembayaran) Nilai investasi
tercatat SELISIH
Reklasifkasi ke Saldo
Contoh Kehilangan Pengendalian
•
Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)
•
Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB
diklasifkasikan sbg AFS
•
Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750
•
Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130
•
Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)
•
Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB
diklasifkasikan sbg AFS
•
Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750
•
Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130
41
Investasi pada Barata (aset keuangan) 130 Kas dan setara kas 750
Investasi pada Barata (entitas anak) 500 Keuntungan 380
Keuntungan =
Contoh tidak Kehilangan
Pengendalian
•
AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)
•
AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500
•
AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)
•
AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500
42
Kas500
Investasi pada BBB(4.000 x 10%) 400 Keuntungan (ekuitas)100
Kas500
Penggabungan Transaksi
•
Disepakati pada waktu sama atau
terkait
•
Transaksi tunggal secara komersial
•
Ketergantungan antar perjanjian
•
Secara ekonomi, tidak dapat dijustifkasi
secara individual tetapi dapat
dijustifkasi secara gabungan
•
Disepakati pada waktu sama atau
terkait
•
Transaksi tunggal secara komersial
•
Ketergantungan antar perjanjian
•
Secara ekonomi, tidak dapat dijustifkasi
secara individual tetapi dapat
dijustifkasi secara gabungan
Penggabungan Transaksi - Contoh
• Pengendalian hilang di Feb 2012, shg harus tetap dikonsolidasi pada 2011
DES Kas 200
Uang muka 200
FEB Kas 550
Uang muka 200
Kerugian 20
Bagianatas aset neto 770
• Pengendalian hilang di Feb 2012, shg harus tetap dikonsolidasi pada 2011
DES Kas 200
Uang muka 200
FEB Kas 550
Uang muka 200
Kerugian 20
Bagianatas aset neto 770
44
• AAA memiliki70% saham BBB(aset neto Rp1.100)
• Des2011, AAA menjual 19% saham BBB seharga Rp200
• Feb 2012, AAA menjual 51% saham BBB seharga Rp550
• Kedua transaksi diperlakukan sebagai transaksi tunggal
Hasilpenjualan[200 + 550] 750 Bagian atas aset neto (770)
Kerugian 20
• AAA memiliki70% saham BBB(aset neto Rp1.100)
• Des2011, AAA menjual 19% saham BBB seharga Rp200
• Feb 2012, AAA menjual 51% saham BBB seharga Rp550
• Kedua transaksi diperlakukan sebagai transaksi tunggal
Hasilpenjualan[200 + 550] 750 Bagian atas aset neto (770)
Penggabungan Transaksi - Contoh
Pengendalian hilang di Des 2011, shg 2011 tidak dikonsolidasi
DESEMBER 2011
Kas 200
Piutang 550
Kerugian 20
Bagiana tas aset neto 770 FEBRUARI 2012
Kas 550
Piutang 550
Pengendalian hilang di Des 2011, shg 2011 tidak dikonsolidasi
DESEMBER 2011
Kas 200
Piutang 550
Kerugian 20
Bagiana tas aset neto 770 FEBRUARI 2012
Kas 550
Piutang 550 45
• AAA memiliki70% saham BBB(aset neto Rp1.100)
• Des2011, AAA menjual 19% saham BBB seharga Rp200
• Feb 2012, AAA menjual 51% saham BBB seharga Rp550
• Kedua transaksi diperlakukan sebagai transaksi tunggal
Hasilpenjualan[200 + 550] 750 Bagian atas aset neto (770)
Kerugian 20
• AAA memiliki70% saham BBB(aset neto Rp1.100)
• Des2011, AAA menjual 19% saham BBB seharga Rp200
• Feb 2012, AAA menjual 51% saham BBB seharga Rp550
• Kedua transaksi diperlakukan sebagai transaksi tunggal
Hasilpenjualan[200 + 550] 750 Bagian atas aset neto (770)
Hubungan Keagenan
Haruskah manajer
investasi
mengkonsolidasi
reksa dana yang
dikelolanya?
Haruskah manajer
investasi
mengkonsolidasi
reksa dana yang
dikelolanya?
Hal- hal yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah manajer investasi/aset adalah agen:
a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee. b) hak yang dimiliki pihak lain.
c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi. d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang
berasal dari kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee.
Pembobotan berbeda diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan keadaan tertentu.
Hal- hal yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah manajer investasi/aset adalah agen:
a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee. b) hak yang dimiliki pihak lain.
c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi. d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang
berasal dari kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee.
Pembobotan berbeda diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan keadaan tertentu.
• manajer investasi/ aset
bertindak sebagai prinsipal – mengkonsolidasi
• manajer investasi/ aset
bertindak sebagai prinsipal – mengkonsolidasi
• manajer investasi/ aset bertindak sebagai agen – tidak mengkonsolidasi
Pengeculian Konsolidasi
•
Entitas investasi
dikecualikan dari konsolidasi
•
Entitas investasi
adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen
investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang
semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari
kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau
keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.
•
Entitas investasi
dikecualikan dari konsolidasi
•
Entitas investasi
adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen
investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang
semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari
kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau
keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.
Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu: a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu: a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan
Teknik dan Prosedur Konsolidasi
1
Investasi entitas induk pada anak
dengan porsi entitas atas ekuitas anak dieliminasi,
(goodwiil muncul)
2
Kepentingan non pengendali
diidentifikasi:
ekuitas (awal dan perubahan,
laba/rugi
3
Saldo transaksi, penghasilan dan beban intra
kelompok usaha dieliminasi secara penuh belum direaliasi, dampak pajak penghasilan
Eliminasi
•
Investasi
–
Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak
–
Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100% akan
muncul kepentingan non pengendali.
–
Perbedaan nilai wajar dan nilai buku harus diperhitungkan
dalam konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi)
–
Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan
nilai wajar
•
Akun
–
Utang – piutang yang muncul antara anak dan induk
harus dihapuskan
•
Transaksi
–
Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada
Eliminasi transaksi
•
Persediaan
–
Penjualan dan harga pokok penjualan
–
Jika barang belum terjual maka laba yang belum
direalisasi harus dikurangkan dari nilai inventory dan
mempengaruhi laba yang telah diakui.
•
Aset tetap
–
Pada tahun terjadi transaksi tidak boleh diakui
keuntungan/kerugian dari transaksi tersebut
–
Laba yang ada dalam aset tersebut harus dieliminasi
–
Nilai penyusutan akan disesuaikan
•
Obligasi
–
Obligasi hanya boleh diakui sebesar obligasi pada
pihak eksternal.
Laba yang belum
direalisasikan
•
Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi
intra kelompok usaha yang diakui dalam aset:
persediaan, aset tetap, obligasi harus
dieliminasi.
–
Pengaruh ke nilai aset dan kewajiban
–
Mempengaruhi laba/rugi periode berjalan
COGS,
biaya bunga, depresiasi
•
Penjualan hulu dari entitas induk, semua laba
disesuaikan mempengaruhi bagian laba induk.
•
Penjualan hilir dari entitas anak, semua laba
disesuaikan mempengaruhi bagian laba
Prosedur – Tanggal
•
LK yang digunakan untuk menyusun LK
konsolidasian disusun dengan
tanggal yang
sama
.
•
Jika tidak sama menyusun LK dengan tanggal
yang sama kecuali
tidak praktis
•
Jika tanggal berbeda,
penyesuaian
dilakukan
atas dampak transaksi / peristiwa yang
signifkan (tidak lebih bulan)
•
Lama periode pelaporan dan perbedaan antar
Prosedur
•
LK konsolidasian menggunakan
kebijakan
akuntansi yang sama
untuk transaksi dan
peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. (jika
tidak sama penyesuaian)
•
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang
tidak
mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat
sebagai
transaksi ekuitas
(dalam hal ini
Pengungkapan – LK
Konsolidasian 1
•
Sifat hubungan antara entitas induk dan
suatu entitas anak lebih dari setengah
kekuasaan
•
Alasan mengapa kepemilikan (setengah
kekuasaan suara tidak diikuti dengan
pengendalian;
•
Akhir periode pelaporan dari laporan
keuangan entitas anak jika LK memiliki
tanggal / periode berbeda.
•
Sifat dan luas setiap restriksi signifkan
Pengungkapan – LK
Konsolidasian 2
•
Rincian yang menunjukan dampak setiap
perubahan bagian kepemilikan entitas induk
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian.
•
Pengendalian hilang, maka entitas induk
mengungkapkan keuntungan atau kerugian
(jika ada) yang diakui sesuai dengan
paragraf 31, dan:
–
porsi dari keuntungan atau kerugian yang dapat
diatribusikan pada pengakuan sisa investasi pada
entitas anak terdahulu dengan nilai wajar
–
pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam
Ketentuan Transisi
•
Tanggal efektif 1 Januari 2015.
•
Ketentuan transisi
–
Menerapkan pernyataan ini secara retrospektif
sesuai PSAK 25
–
Referensi untuk “Periode Terdekat Sebelumnya””
Ketentuan Transisi
•
Jika tidak terjadi perubahan status
konsolidasi
tidak ada penyesuaian.
•
Terjadi perubahan status konsolidasi
TIDAK DIKONSOLIDASI
retrospektif
•
Terjadi perubahan status konsolidasi
Pedoman Implementasi –
hak suara
potensial
•
Perbedaan pengaruh signifkan, pengendalian bersama
dan pengendalian.
•
Hak suara potensial tidak ada jika tidak punya substansi
ekonomi
•
Ilustrasi
– Contoh opsi posisi tidak untung (out of the money)
– Kemungkinan pelaksanaan atau konversi
– Hak lainnya yang mempunyai potensi untuk meningkatkan hak suara suatu entitas atau mengurangi hak suara entitas lain
– Maksud manajemen
Ilustrasi 1 – hak suara potensial
0 50% $5,000,000
$10,000,00 0
$20,000,00
0 62.50% Other
investors 10,000,000 50% 1,000,000 2,000,000 12,000,000 37.50% Total $20,000,000 100% $6,000,000 $12,000,000 $32,000,000 100.00%
Ilustrasi 2
•
PT. Angelia membeli seluruh kepemilikan saham di PT. Zafra
dengan harga CU20,000. Pada tanggal tersebut ekuitas PT.
Zafra terdiri dari :
– Saham CU5,000
– Saldo laba CU6,000.
•
Saham dan saldo laba dielminasi dengan harga perolehan
investasi, selisihnya akan dicatata sebagai goodwill.
Harga perolehan
20,000
Dikurangi :
Net aset PT. Zafra
saham
5,000
Saldo Laba
6,000
11,000
Goodwill
9,000
Ilustrasi 3 Penggabungan usaha
•
PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang
diserahkan untuk akuisisi 1.200.000. Non pengendali
20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada (1/1/20x1):
1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai
buku dengan nilai wajar 300.000
untuk tanah 200.000
dan gedung 100.000 (10thn). Laba Anak selama tahun
tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk AnakAset lancar 3.200.00
0 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000 Aset tidak
lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.0
00 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.00
0 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000 Aset tidak
lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000 Investasi di
anak 1.200.000
8.200.0
Ilustrasi 3 Penggabungan usaha
• Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset)
• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
• Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000 goodwill untuk parent
• Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000
• Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000
• Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000
Aset menjadi
lebih besar
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 3.200.00
0 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000 Aset tidak
lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.0
00 2.300.000 8.200.000 2.300.000
• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)
• PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000
• PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000
Ilustrasi 3 Penggabungan usaha
63
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000 Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000 Investasi di anak 1.200.000
8.200.00
0 2.300.000 8.200.000 2.300.000 Konsolidas
i Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Aset tidak
lancar
6.800.000 Ekuitas 6.000.000
Goodwill 160.000 Non
pengendali
260.000
9.460.000 9.460.000
Knsl Knsl AL 2.500 L 3.200 ATL 6.800 E 6.000 GW 200 NP 300 9.500 9.500
Goowill parent
Goowill parent & NCI
Knsl Knsl AL 2.500 L 3.200 ATL 6.740 E 6.000 GW 160 NP 200 9.400 9.400
PSAK LAMA
Aset menjadi lebih besar:
Ilustrasi 4 Penggabungan Usaha Bertahap
• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta. Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga 1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.
• Total kepemilikan baru 20% + 60% = 80%.
• Nilai wajar yang baru 60% = 1.200 maka 100% = 2.000 • Harga wajar dari aset yang dibeli 1.800 sehingga
• goodwill total 2.000-1.800 = 200, maka goodwill untuk minoritas = 40 • Goodwiil parent 1.600 – 80%x1.800 = 1.600 – 1.440 = 160.
• Kepemilikan lama dinilai kembali 20% x 2.000 = 400, sehingga ada keuntungan 400-320 = 80.
• Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600 • Jurnal
• Investasi 1.200
• Kas 1.200
• Investasi 80
Ilustrasi 5
• PT. Melati membeli 60 % saham PT. Dahlia pada 1 Januari 2007 (40% non pengendali) dengan harga CU18.000. Pada tanggal akusisi ekuitas PT. Dahlia :
– Saham CU5,000
– Saldo laba CU15,000.
• Laba setelah pajak pada 31 December 2007 sebesar CU10,000 dan saldo
laba sebesar CU25,000.
• Selisih harga perolehan dengan nilai wajar aset adalah goodwill
Harga perolehan 18,000
Kepentingan non pengendali (40% × (5,000+15,000)) 8,000 Total 26,000
Net Aset PT. Dahlia (5,000 + 15,000) (20.000) Goodwill 6,000
• Kepentingan non pengendali akhir periode CU12,000 (40% x (CU5,000+CU25,000)).
• Bagian laba untuk non pengendali CU4,000 (40% x CU10,000).
• Dalam saldo laba konsolidasi terdapat bagian induk atas peningkatan
saldo laba sebesar CU6,000 ((CU25,000 - CU15,000) x 60%).
• Saldo laba sebelum akuisisi dieliminasi dengan harga perolehan
Ilustrasi 6
•
PT. P mengakuisisi PT S pada
1/1/2010 dengan nilai akuisisi 6.000.
•
Pada saat akuisisi, nilai PPE 1000
lebih tinggi dari nilai tercatat.
Ilustrasi 6: Konsolidasi 100%
Liability
Ilustrasi 7
•
PT. P mengakuisisi 70% kepemilikan
PT S pada 1/1/2010 dengan nilai
akuisisi 4.000.
•
Pada saat akuisisi, nilai PPE 1000
lebih tinggi dari nilai tercatat.
Ilustrasi 7 : Konsolidasi – kurang 100%
Liability
Non controlling
int 1.500 1.500
Common stock 20.000 1.000 (1.000) 20.000 Retained
Earning 45.000 3.000 (3.000) 45.000
Ilustrasi 8
• PT Abimanyu memiliki 60% kepemilikan saham PT Indah.
Berikut ini laporan keuangan tersendiri dari kedua perusahaan: PT Abimanyu
Piutang usaha CU280,000, termasuk CU50,000 dari PT Indah Utang usaha CU220,000, termasuk CU10,000 dari PT Indah PT Indah
Piutang usaha CU125,000, termasuk CU10,000 dari PT Abimanyu Utang usaha CU95,000, termasuk CU50,000 dari PT Abimanyu
Angka-angka berikut
ini seharusnya dimasukkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasi dari kedua perusahaan.
Piutang
usaha: CU280,000 - 50.000 + 125.000 - 10.000 = CU345,000 Hutang
usaha: CU220,000 - 10.000 + 95.000 - 50.000 = CU255,000 Saldo utang-piutang harus dihilangkan secara
penuh. Piutang usaha dan utang usaha seharusnya hanya memasukkan saldo dari pihak ketiga.
Ilustrasi 9
• PT Merdeka memiliki 75% kepemilikan atas PT Abadi. Pada akhir periode pelaporan, perusahaan memiliki persedian yang dibeli dari entitas lain seharga
CU50,000 ditambah biaya (cost plus) 25%.
• Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian telah disusun tanpa ada penyesuaian sehubungan dengan kepemilikan persediaan ini.
• Penyesuaian perlu dilakukan dalam Laporan Posisi Keuangan konsolidasian untuk persediaan, Kepentingan non-pengendali dan laba ditahan ditetapkan
berdasarkan asumsi sebagai berikut:
Asumsi 1: PT Merdeka memegang persediaan yang dibeli dari PT Abadi Asumsi 2: PT Abadi memegang persediaan yang dibeli dari PT Merdeka
• Berdasarkan kedua asumsi, CU10,000 dari laba harus dikeluarkan dari nilai tercatat persediaan (25/125 x CU50,000 = CU10,000). Jumlah ini harus dihapus dari saldo laba penjual.
• Asumsi 1
Anak perusahaan (subsidiary) adalah penjual, sehingga bagian
dari pengurangan tersebut adalah untuk mengurangi kepentingan non-pengendali. Oleh karena itu, kepentingan non-pengendali ini berkurang sebesar
25% dari CU10,000 = CU2,500 dan saldo laba (berkurang) sebesar 75%, = CU7,500.
• Asumsi 2
Induk perusahaan adalah penjual sehingga seluruh CU10,000 mengurangi saldo laba.
Review 1
•
Berikut ini istilah yang menggambarkan laporan
keuangan perusahaan induk yang investasinya
diperhitungkan berdasarkan kepentingan
langsung adalah:
A. Laporan keuangan tunggal
B. Laporan keuangan gabungan
C. Laporan keuangan terpisah
D. Laporan keuangan konsolidasi.
Review 2
•
PT Meruya memiliki 75% kepemilikan atas PT
Bangka. Berikut laporan keuangan tersendiri dari kedua
perusahaan:
•
PT Meruya: Piutang usaha CU1,040,000, termasuk
CU30,000 dari PT Bangka.
PT Bangka: Piutang usaha CU215,000, termasuk CU40,000
dari PT Meruya.
•
Berdasarkan IAS 27 Laporan Keuangan Konsolidasian,
berapakah yang seharusnya muncul untuk piutang usaha
dalam Laporan Posisi Keuangan PT Meruya?
A CU1,215,000
B CU1,225,000
C CU1,255,000
D CU1,185,000.
Review 3
•
PT Angkasa mengakuisisi 60% saham PT
Awan ketika ekuitasnya terdiri atas
modal saham CU100,000 dan saldo laba
ditahan CU150,000.
•
Laporan posisi keuangan PT. Awan menunjukkan modal
saham CU 100,000,
cadangan revaluasi CU75,000 dan saldo laba ditahan
CU300,000.
•
Berdasarkan IAS 27 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
dan Tersendiri, berapakah angka dari
Kepentingan non-pengendali yang seharusnya
dimasukkan dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian?
A CU150,000
B CU160,000
C CU190,000.
Review 4
•
PT Anggrek memiliki 70% kepemilikan atas PT Mawar.
Pada akhir tahun berjalan, PT
Anggrek memegang persediaan yang dibeli dari PT Mawar
seharga CU270,000 ditambah biaya 20%.
•
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian telah disusun
tanpa penyesuaian sehubungan dengan kepemilikan
persediaan ini.
•
Berdasarkan IAS 27 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
dan Tersendiri, penyesuaian apa yang seharusnya dilakukan
dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk
Kepentingan non-pengendali dan laba ditahan?
Kepentingan non-pengendali Laba Ditahan
A. Tidak ada perubahan
Mengurangi CU45,000
B. Tidak ada perubahan
Mengurangi CU54,000
C. Mengurangi CU16,200
Mengurangi CU37,800
D. Mengurangi CU13,500
Mengurangi CU31,500
Review 5
• PT Kembar memiliki 65% kepemilikan atas PT Anak. Pada hari terakhir periode akuntansi, PT
Anak menjual aset tidak lancar ke PT Kembar dengan harga CU200,000. Biaya perolehan aset tersebut adalah CU500,000
dan pada akhir periode pelaporan nilai bukunya adalah CU160,000. • Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian telah disusun
tanpa penyesuaian sehubungan dengan aset tidak lancar ini. • Berdasarkan IAS 27 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, penyesuaian apa yang harus dibuat atas untuk aset tidak lancar dan saldo laba ?
Aset tidak lancar Saldo laba ditahan
A. Meningkat CU300,000 Meningkat CU195,000 B. Mengurangi CU40,000 Mengurangi CU26,000 C. Mengurangi CU40,000 Mengurangi CU40,000 D. Meningkat CU300,000 Meningkat CU300,000
Review 6
• PT Merapi memiliki 75% kepemilikan atas PT Krakatau. Pada tanggal 31
Desember 20X7, hari terakhir periode akuntansi, PT Krakatau menjual aset tidak lancar ke PT Merapi seharga CU200,000. Biaya perolehan aset tersebut adalah CU500,000 dan pada tanggal
31 Desember 20X7 nilai buku aset tersebut adalah CU160,000.
• Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
telah disusun tanpa penyesuaian sehubungan dengan aset tidak lancar ini.
• Berdasarkan IAS 27 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, penyesuaian apa yang harus dilbuat dalam
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk laba ditahan dan Kepentingan non-pengendali?
Saldo laba Kepentingan non-pengendali
A. Meningkat CU225,000 Meningkat CU75,000 B. Meningkat CU300,000 Tidak ada perubahan C. Mengurangi CU30,000 Mengurangi CU10,000 D. Mengurangi CU40,000 Tidak ada perubahan
Review 7
•
PT Adam memiliki 65% kepemilikan dari PT Hawa. Pada
tanggal 31 Desember 20X7, hari terakhir periode akuntansi,
PT Adam menjual aset tidak lancar ke PT Hawa seharga
CU1,000. Biaya perolehan aset tersebut adalah CU2,500
dan pada tanggal 31 Desember 20X7 nilai tercatat aset
adalah CU800.
•
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian telah disusun tanpa
penyesuaian sehubungan dengan aset tidak lancar ini.
•
Berdasarkan IAS 27 Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Terpisah, penyesuaian apa yang harus dibuat dalam
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk aset tidak
lancar dan Kepentingan non-pengendali?
Aset tidak lancar
Kepentingan non-pengendali
A. Meningkat CU1,500
Meningkat CU525
B. Mengurangi CU200
Tidak ada perubahan
C. Mengurangi CU200
Mengurangi CU70
D. Meningkat CU1,500
Tidak ada perubahan
Review 8
• PT Lilla membeli peralatan pada tanggal 1 Januari 20X4 dengan harga CU800,000, disusutkan lebih dari 8 tahun dengan tidak ada nilai sisa.
• Pada tanggal 1 Januari 20X7 PT Ungu mengakuisisi 100% kepemilikan dari PT Lilla dan nilai wajar peralatan diperkirakan CU460,000, dengan sisa umur manfaat 5 tahun.
• Nilai wajar tersebut tidak dimasukkan ke dalam buku PT Lilla dan beban penyusutan tetap dihitung dengan mempertimbangkan biaya perolehan.
• Berdasarkan IAS 27 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Terpisah,
penyesuaian apa yang harus dibuat untuk nilai tercatat beban depresiasi dan Laporan Posisi Keuangan untuk menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X8?
Beban Depresiasi Nilai tercatat
A. Meningkat CU8,000 Meningkat CU24,000 B. Meningkat CU8,000 Mengurangi CU24,000 C. Mengurangi CU8,000 Meningkat CU24,000 D. Mengurangi CU8,000 Mengurangi CU24,000
Main References
• Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley
• Standar Akuntansi Keuangan
Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI
• International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales
TERIMA
KASIH
Profesi untuk
Mengabdi pada
Negeri
Dwi Martani 081318227080
martani@ui.ac.id atau d wimartani@yahoo.com
http://staf.blog.ui.ac.id/martani/ Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau d
wimartani@yahoo.com
http://staf.blog.ui.ac.id/martani/