• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALASAN SYARAT DAN PROSEDUR POLIGAMI SERT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ALASAN SYARAT DAN PROSEDUR POLIGAMI SERT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ALASAN,SYARAT, DAN PROSEDUR POLIGAMI SERTA HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI DAN SUAMI

Nama Anggota : -Jansel Mulyana

-Chris Tovel -Walfren elfanto

-Mario Silitonga -TriNovan Situmorang

Fakultas Hukum

(2)

BAB I PEMBAHASAN

Pengertian Poligami

(3)

seorang perempuan saja, sedangkan kata poligami yaitu perkawinan dengan dua orang perempuan atau lebih dalam waktu yang sama. Dengan demikian makna ini mempunyai dua kemungkinan pengertian; Seorang laki-laki menikah dengan banyak laki-laki kemungkinan pertama disebut Polygini dan kemungkinan yang kedua disebut Polyandry.

Hanya saja yang berkembang pengertian itu mengalami pergeseran sehinggah poligami dipakai untuk makna laki-laki beristri banyak, sedangkan kata poligyni sendiri tidak lazim dipakai.

Poligami berarti ikatan perkawinan yang salah satu pihak (suami) mengawini beberapa lebih dari satu istri dalam waktu yang bersamaan, bukan saat ijab qabul melainkan dalam menjalani hidup berkeluarga, sedangkan monogamy berarti perkawinan yang hanya membolehkan suami mempunyai satu istri pada jangka waktu tertentu.

Poligami adalah suatu bentuk perkawinan di mana

(4)

sebagainya. Makin kaya seseorang makin tinggi kedudukanya, makin banyak mengumpulkan wanita. Dengan demikian poligami itu adalah sisa-sisa pada waktu peninggalan zaman perbudakan yang mana hal ini sudah ada dan jauh sebelum masehi.

Poligami adalah salah satu bentuk masalah yang dilontarkan oleh orang-orang yang memftnah Islam dan seolah-olah memperlihatkan semangat pembelaan terhadap hak-hak perempuan. Poligami itu merupakan tema besar bagi mereka, bahwa kondisi perempuan dalam masyarakat Islam sangat memprihatinkan dan dalam hal kesulitan, karena tidak adanya persamaan antara laki-laki dan perempuan.

Sebagaimana dikemukakan oleh banyak penulis, bahwa poligami itu berasal dari bahasa Yunani, kata ini merupakan penggalan kata Poli atau Polus yang artinya banyak, dan kata

Gamein atau Gamos yang berarti kawin atau perkawinan. Maka jikalau kata ini digabungkan akan berarti kata ini menjadi sah untuk mengatakan bahwa arti poligami adalah perkawinan banyak dan bisa jadi dalam jumlah yang tidak terbatas.

(5)

BAB II

ISI

A. Dasar Hukum Poligami

Yaitu terletak dalam surat An-Nisa` ayat 3

Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Maksudnya berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah. Dan Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. sebelum turun ayat Ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para nabi sebelum nabi Muhammad SAW. Ayat Ini membatasi poligami sampai empat orang saja.

B. Alasan Poligami

(6)

dapat diperbolehkan bila dikendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan dan Pengadilan Agama telah memberi izin (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974). Dasar pemberian izin poligami oleh Pengadilan Agama diatur dalam Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Perkawinan (UUP) dan juga dalam Bab IX KHI Pasal 57 seperti dijelaskan sebagai berikut:

a.Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri; b.Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan;

c.Isteri tidak dapat melahirkan keturunan.

C. Syarat-syarat Poligami

Pasal 5 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 memberikan persyaratan terhadap seorang suami yang akan beristri lebih dari seorang sebagai berikut:

(1) Untuk dapat mengajukan permohonan kepada Pengadilan Agama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang ini harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Adanya persetujuan dari istri/ isteri-isteri;

b. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anak mereka;

c. Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anak mereka.

(7)

tidak mungkin dimintai persetujuannya dan tidak dapat

menjadi pihak dalam perjanjian, atau apabila tidak ada kabar dari istrinya selama sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, karena sebab-sebab lainnya yang perlu mendapat penilaian dari hakim Pengadilan Agama.

D.

Prosedur Poligami

Prosedur poligami menurut Pasal 40 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1974 menyebutkan bahwa apabila seorang suami bermaksud untuk beristri lebih dari seorang, maka ia wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada pengadilan. Hal ini diatur lebih lanjut dalam Pasal 56, 57, dan 58 Kompilasi Hukum Islam sebagai berikut:

Pasal 56 KHI

1) Suami yang hendak beristeri lebih dari satu orang harus mendapat izin dari Pengadilan Agama.

2) Pengajuan permohonan izin dimaksud pada ayat (1) dilakukan menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Bab VIII Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975.

3) Perkawinan yang dilakukan dengan isteri kedua, ketiga atau ke empat tanpa izin dari Pengadilan Agama, tidak mempunyai kekuatan hukum.

Pasal 57 KHI

Pengadilan Agama hanya memberikan izin kepada suami yang akan beristri lebih dari seorang apabila:

a.Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri; b.Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan;

(8)

Hak Dan Kewajiban Suami & Istri

Kewajiban Suami

(1) Suami adalah pembimbing terhadap istri dan rumah tangganya, akan tetapi mengenai hal-hal urusan rumah tangga yang penting-penting diputuskan oleh suami istri bersama.

(2) Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.

(3) Suami wajib memberi pendidikan agama kepada istrinya dan memberi kesempatan belajar pengetahuan yang berguna dan bermamfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

(9)

a. nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri.

b. biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi istri dan anak.

c. biaya pendidikan bagi anak.

(5) Kewajiban suami terhadap istrinya seperti tersebut pada ayat (4) huruf a dan b diatas mulai

berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari istrinya.

(6) Istri dapat membebaskan suaminya dari kewajiban terhadap dirinya sebagaimana tersebut pada

ayat (4) huruf a dan b.

(7) Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat (5) gugur apabila istri nusyuz

Kewajiban Istri

Pasal 83

(1) Kewajiban utama bagi seorang istri ialah berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam batasbatas

yang dibenarkan oleh hukum islam.

(2) Istri menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan sebaikbaiknya

Hak Suami

(10)

2. Istri harus bisa menyelengarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan sebaik-baiknya.

3. Suami dapat mencabut kewajiban yang tertera pada pasal 80 ayat (4) huruf a dan b ketika istri dalam nusyuz, kecuali hal-hal untuk kepentingan anaknya.

Hak Istri

1. Istri dapat perlindungan dari suami dan keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuan Suami.

2. Suami wajib memberi pendidikan agama kepada istrinya dan memberi kesempatan belajar pengetahuan yang berguna dan bermamfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

3. Sesuai dengan penghasilan suami, istri berhak mendapatkan : a. nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri.

b. biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi istri dan anak.

c. biaya pendidikan bagi anak

Kewajiban Suami yang Beristri Lebih dari Seorang

Pasal 82.

1) Suami yang mempunyai istri lebih dari seorang berkewajiban memberi tempat tinggal dan biaya hidup kepada masing-masing istri secara berimbang menurut besar kecilnya jumlah keluarga yang ditanggung masing-masing istri, kecuali jika ada perjanjian perkawinan.

(2) Dalam hal para istri rela dan ikhlas, suami dapat menempatkan istrinya dalam satu tempat kediaman.

BAB III

KESIMPULAN

Bagi para pria yang ingin berpoligami sebenarnya sulit karena tidak di

lihat dari kewajiban istri saja tapi hakim juga melihat kewajiban

(11)

Dan bagi pria yang berpoligami dilihat dari penghasilannya apakah

sudah cukup untuk menghidupi istri-istrinya. Jika penghasilannya

tidak bisa memenuhi istri-istrinya maka poligami tidak bisa di

lakukan. Dan bagi para wanita bisa menggugat para peria jika para

wanita sudah memenuhi kewajiban dan peria justru belum.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5136cbfaaeef9/

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya sistem penerapan Perancangan iLearning Raharja Ask and News (iRAN) Dalam Meningkatkan Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi ini diharapkan nantinya bagi calon

Apakah peserta diklat memberikan saran/masukan terkait dengan layanan yang diberikan oleh lembaga?. Apakah peserta diklat memberikan saran/masukan terkait dengan

Sebagai warga masy, berilah contoh contoh (2-3) ketidakpuasan dalam pelayanan publik di tempat anda.. Uraikan kenapa

Tujuan pada penelitian yang akan dilakukan ini adalah untuk menguji pengaruh dari pengadopsian XBRL terhadap asimetri informasi pada perusahaan perbankan di

merupakan kumpulan makalah pada saat Seminar Nasional dan Lokakarya Nasional III AITBI dilaksanakan pada tanggal 4-5 Agustus 2017 dan diselenggarakan di Fakultas

keberhasilan target dari pembentukan unit pengaduan yang dimana masyarakat telah mengetahui dan memahami bentuk pelayanan yang harusnya mereka terima serta

Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil analisi regresi berganda dapat kita lihat bahwa seluruh variabel independen yaitu persepsi keadilan

Kalatalouden toimialojen kokonaistuotot olivat 964 miljoonaa euroa, mikä on viisi miljoonaa euroa enemmän kuin vuonna 2017.. Koko kalatalouden ja- lostusarvo kasvoi