PENGARUH JENIS
FOUNDATION
TERHADAP
HASIL TATA RIAS WAJAH PENGANTIN BARAT
PADA KULIT WAJAH BERMINYAK
Lelly Ayun Intanti, Dra. Hj. Suhartiningsih, M.Pd
E – Joutnal. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Februari, hal 239 - 244
Latar Belakang
Foundationmerupakan dasar rias wajah yang lebih dikenal dengan alas bedak yang merupakan fondasi bagi keseluruhan tata rias wajah.
Foundationmemiliki banyak peranan penting dalam tata rias terutama untuk ketahanan rias wajah. Pemilihan foundationyang tepat dengan
jenis kulit sangat mempengaruhi kesempurnaan rias wajah. Pemilihan
foundationatau alas bedak harus dilakukan dengan teliti, karena pemilihan foundationyang tidak sesuai dengan jenis wajah justru akan
menonjolkan ketidaksempurnaan pada kulit, seperti penggumpalan
foundationpada area-area tertentu pada bagian wajah yang berminyak
belebih atau kosmetik yang telah diaplikasikan “pecah” atau tidak
menempel secara merata dan kosmetik tidak bertahan lama.
untuk mengetahui pengaruh jenis foundation (liquid, stick
dan cream) terhadap tata rias wajah pegantin barat pada kulit wajah berminyak.
Data Yang
Digunakan
18 Observer
16
Mahasiswa sebagai tata rias
Metode yang
digunakan
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
merupakan modifikasi kondisi yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang
terjadi pada peristiwa itu sendiri (M. Ali, 1993:134).
Analisis dengan bantuan program SPSS 17
Hasil dan pembahasan
Kehalusan Rias Wajah
Stick foundation : 3,39
Cream liquid : 3,39
Liquid foundation : 3,17
Ketahanan Rias Wajah
Stick foundation : 3,83
Cream liquid : 3,17
Liquid foundation : 3,44
Tingkat kesukaan obsever
Stick foundation : 3,44
Cream liquid : 3,22
Liquid foundation : 2,72
Kesimpulan
Hasil uji Duncan kehalusan rias wajah dengan menggunakan stick foundation (3,4444) lebih halus dibandingkan dengan
liquid foundation (2,7222) dan cream foundation (3,1667), ketahanan rias wajah dengan menggunakan stick foundation
(3,8333) lebih tahan dibandingkan liquid foundation (3,3889) dan cream foundation (3,4444), tingkat kesukaan observer dengan menggunakan cream foundation (3,2222) dan stick foundation (3,4444) lebih disukai observer dibandingkan
Pengaruh Penggunaan Jenis
Under
Make Up (Make Up Base)
Terhadap
Hasil tata Rias Wajah Jenis Kulit
Berminyak Untuk Pesta
E-JOURNAL. VOLUME 02 NOMOR 03 TAHUN 2013, EDISI YUDISIUM PERIODE OKTOBER 2013, HAL 33-37
Presented By :
Latar Belakang
Orang yang memiliki wajah berminyak sering mengeluh kesulitan berdandan karena riasan wajahnya cepat luntur
dan tidak tahan lama.
Mengetahui hasil tata rias make – up pada kulit berminyak menggunakan
under make – up mousse. Tujuan Penelitian
3 2 1
Mengetahui tata rias wajah jenis kulit berminyak untuk pesta dengan menggunakan under make – up krim.
Mengetahui apakah terdapat pengaruh jenis under make – up terhadap hasil tata rias wajah jenis kulit berminyak untuk pesta antara menggunakan under make
Data yang digunakan 25 orang observer
2 orang sebagai
model
Dengan kriteria :
Memiliki usia, warna kulit, jenis kulit, kadar minyak, kadar kelembaban, pigmen dan
Metode yang digunakan
Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, teknik pengumpulan data
menggunakan metode observasi
Analisis data menggunakan
Independent Sample Test pada
Hasil Pembahasan
Under make – up mousse : Kehalusan : 4,48
Kerataan : 4,36 Ketahanan : 4,36 Kesukaan observer : 4,56
Under make – up krim : Kehalusan : 3,48
Kerataan : 3,72 Ketahanan : 3,64 Kesukaan observer : 3,64
Kesimpulan
Antara
under make
–
up mousse
dan
under make
–
up krim
ada perbedaan terhadap hasil tata rias
wajah jenis kulit berminyak untuk pesta. Hal ini di lihat
dari signifikansi menggunakan taraf nyata sebesar
0,05 (5%). Karena semua datanya signifikan, maka
Sistem Pakar Penentuan Jenis Kulit
Wajah Wanita Menggunakan Metode
Naive Bayes
REGINA SUCI WAHYUNINGTYAS, TURSINA, HELEN SASTY PRATIWI.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNG PURA
JURNAL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI (JUSTIN) VOL. 1, NO.1, (2015)
Kulit merupakan organ pada tubuh manusia yang memiliki luas paling besar dan terletak paling luar yang berperan penting bagi manusia dan menjadi aset utama dan prioritas bagi kaum wanita. Saat ini, kaum wanita
sering menggunakan produk perawatan kulit wajah namun tidak didasari dengan pengetahuan dan
pemahaman tentang jenis kulit yang dimiliki dan produk perawatan yang sesuai. Hal itu mengakibatkan banyak kasus kesalahan dalam pemilihan produk perawatan kulit
wajah yang akhirnya merugikan kaum wanita itu sendiri. Oleh karena itu, pengetahuan analisa kulit wajah sangat
diperlukan untuk menentukan jenis kulit serta produk perawatan yang sesuai dengan jenis kulit tersebut.
Hasil pengujian validitas sistem menunjukkan dari 10 data testing
yang dibandingkan dengan 30 data training terdapat 10 kasus yang sesuai dengan hasil diagnosa pakar terhadap data testing.
Sedangkan 20 data dan 10 data training terdapat 9 kasus sesuai dan 1 kasus yang tidak sesuai. Dengan demikian, didapatkan nilai akurasi sistem pakar sebesar 100% dan 90%, berdasarkan kriteria
validitas pada Tabel 3.15 dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem memiliki kriteria sangat valid.
Metode Naive Bayes digunakan sebagai metode perhitungan dikarenakan metode Naive Bayes dapat memperkirakan parameter
yang diperlukan untuk klasifikasi dalam menentukan jenis kulit wajah apa yang dimiliki.
Berdasarkan hasil analisa dan pengujian terhadap sistem pakar penentuan jenis kulit wajah wanita menggunakan metode Naive Bayes dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem dapat memberikan hasil diagnosa jenis kulit berdasarkan penerapan metode
Naive Bayes dan aturan-aturan yang direpresentasikan pakar.
4. Pengujian validitas dalam penerapan metode Naive Bayes pada sistem pakar lebih tepat dilakukan dengan membandingkan data testing dengan data training.
2. Sistem dapat menampilkan rekomendasi produk sesuai jenis kulit yang dimiliki pengguna.
3. Berdasarkan pengujian terhadap 10 data testing terhadap 30 data training didapat akurasi sistem sebesar 100%, sedangkan terhadap 20 data training dan 10 data
training sebesar 90%, sehingga sistem dinilai sangat valid.
HUBUNGAN PENGETAHUAN RIAS WAJAH
SEHARI-HARI
DENGAN PENGGUNAAN KOSMETIKA TATA RIAS
WAJAH DI SMK NEGERI 3 KLATEN
MILA NOVIANA1, YASMI TENI SUSIATI2
JURNAL KELUARGA VOL 1 NO 2 SEPTEMBER 2015
Presented By
Latar Belakang
Semu a orang memiliki pengetahuan tentang kosmetika dan tata rias wajah
sehari-sehari tetapi belum tentu bisa mengaplikasikan pada wajahnya dengan
baik.
Tujuan Penelitian
Tingkat pengetahuan tentang tata rias sehari-hari
Penggunan kosmetik tata rias apa saja yang
digunakan
Apa hubungan antara pengetahuan tentang tata
rias dan penggunaan kosmetik tata rias yang
Data yang digunakan
Populasi siswa kelas XII Jurusan tata kecantikan SMK Negeri 3 klaten yang berjumlah 68 siswa.
1.
Hasil pembahasan
Kategori pengetauan rias wajah sehari-hari
-15 siswa kategori tinggi dengan presentase 24,59%
- 31 siswa kategori cukup dengan presentase 50,82% - 15 siswa kategori rendah dengan presentase 24,59%
Kategori penggunaan kosmetik pada wajah -22 siswa kategori tinggi dengan presentase 36,07%
- 21 siswa kategori cukup dengan presentase 34,43%
- 18 siswa kategori rendah dengan presentase 29,50%
1. Siswa kelas XII di SMK Negeri 3 Klaten memiliki pegetahuan rias wajah sehari-hari katogori
cukup
2. Siswa kelas XII di SMK Negeri 3 Klaten dalam penggunaan tata rias sehari-hari kategori tinggi 3. Ada hubungan antara pengetahuan rias
KOMPETENSI APLIKASI
SHADING
DAN
TINTING
PADA
MAKE UP
KOREKSI
UNTUK BENTUK WAJAH BULAT,
PERSEGI DAN SEGITIGA TERBALIK
E- JOURNAL. VOLUME 03 NOMER 01 TAHUN 2014, EDISI YUDISIUM PERIODE FEBRUARI 2014, HAL 193-199
Presented By : Hanny Huzaima
Latar Belakang
Bentuk wajah oval adalah bentuk wajah yang ideal, sehingga bentuk wajah bulat,
persegi, dan segitiga terbalik perlu dilakukan koreksi
dengan menambahkan
shadingdan tinting agar mendapat wajah oval atau
wajah yang ideal.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kompetensi aplikasi shading
dan tintingpada make up
koreksi pada bentuk wajah bulat, persegi dan segitiga
Data yang digunakan
30 observer
Metode yang digunakan
Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Data observasi
penelitian dianalisis
Hasil Pembahasan
Diagram Hasil Kompetensi Aplikasi Shading
dan Tinting
• Ketepatan pada bentuk wajah bulat sangat baik dengan nilai 3,66.
• Ketepatan pada bentuk wajah persegi baik dengan nilai 3,26.
• Ketepatan pada bentuk wajah segitiga tebalik sangat baik dengan nilai 3,56.
• Ketepatan : Kriteria ketepatan bentuk wajah bulat dan segitiga terbalik menghasilkan ketepatan sangat baik.
• Kehalusan : Kriteria kehalusan pada bentuk wajah segitiga terbalik dan persegi dilihat dari keseluruhan riasan.
Kesimpulan
Kompetensi aplikasi shading dan tinting pada make up
koreksi untuk kriteria ketepatan pada bentuk wajah bulat dan segitiga terbalik menghasilkan riasan yang
tepat dibandingkan dengan bentuk wajah persegi. Terdapat perbedaan hasil kompetensi aplikasi shading
dan tinting pada make up koreksi untuk bentuk wajah bulat, persegi dan segitiga terbalik pada kriteria
Siti Hadianti, Helen Sastypratiwi, Anggi Srimurdianti Sukamto. , jurnal sistem dan teknologi informasi dan 2015
NAMA : RIZAL ZULFIKAR RAHMAN NPM : 144117700427
Latar belakang
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti, menemukan berberapa jenis jerawat, antara lain yaitu jerawat blackhead, whitehead, papula, pustula, nodul kista, conglobata dan fulminans. Berdasarkan dari jenis jerawat tersebut pula memiliki tingkat kelompoknya masing-masing, yaitu dari tingkat ringan, sedang hingga parah. Namun, kebanyakan penderita jerawat masih banyak yang belum mengetahui jenis-jenis jerawat tersebut.
Dengan adanya sistem pakar yang dapat berperan seperti pakar dalam
melakukan konsultasi. Metode yang digunakan dalam kasus ini adalah metode K-means Clustering. Metode ini merupakan proses analisis data menjadi kelompok-kelompok dimana data pada satu kelompok-kelompok memiliki karakteristik yang sama dan memiliki karakteristik yang berbeda dari kelompok lain.
Data sampel dari hasil penelitian tersebut selanjutnya digunakan dalam proses perhitungan untuk penentuan tingkat jerawat penderita atau disebut user
Sedikitnya tingkat kesadaran bagi penderita jerawat
disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang jerawat dan juga keterbatasan waktu maupun biaya untuk konsultasi ke dokter.
Oleh sebab itu, perlu adanya sebuah media informasi
kepada penderita jerawat yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman mengenai jenis jerawat, tingkat kelompok jerawat, saran
mengatasi jerawat, dan informasi umum mengenai jerawat.
Data yang digunakan
•
Data sampel yang digunakan dalam metode ini yaitu
Hasil dan Pembahasan/Diskusi
Halaman Hasil
Form ini berisi hasil diagnosis jenis jerawat dan tingkat kelompok jenis jerawat serta penanganannya sesuai data yang telah diisi pengguna padaform konsultasi.
Pengujian Validitas
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dari data sampel tersebut maka dapat dilihat jumlah data yang valid untuk diagnonis jenis jerawat berjumlah 180 data, jumlah data yang valid untuk diagnosis tingkat kelompok jenis jerawat
berjumlah 163 data, dan jumlah data yang tidak valid untuk diagnosis tingkat kelompok jenis jerawat berjumlah 17 dari 180 data sampel Rumus untuk menentukan nilai validitas sistem pakar yaitu:
Analisis Sistem
analisis hasil perancangan dan pengujian diagnosis jenis jerawat pada wajah menggunakan metode
k-means clustering berbasisweb
Kes
impulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian terhadap Sistem Pakar Diagnosis Jenis Jerawat Menggunakan Metode K-Means Clustering maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Sistem pakar ini dapat mendiagnosis jenis jerawat dan menentukan tingkat kelompok jenis jerawat, dari masing-masing letak sesuai gejala jerawat pada wajah pengguna dengan
menggunakan metode k-means clustering, sehingga menghasilkan saran untuk
mengatasi terjadinya jerawat.
Kes
impulan
2. Berdasarkan hasil
pengujian validitas antara sistem pakar dengan
pakar/dokter,
menunjukkan bahwa tingkat keakuratan yang dihasilkan adalah sebesar 100% untuk diagnosis jenis jerawat dan 90,56% untuk menentukan tingkat kelompok jenis jerawat pada wajah