• Tidak ada hasil yang ditemukan

Revis_Draft Penetapan Standar Asuhan Keperawatan Komunitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Revis_Draft Penetapan Standar Asuhan Keperawatan Komunitas"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

Draf Penetapan Standar Asuhan Keperawatan: Individu, Keluarga, dan

Kelompok/Komunitas di Indonesia dengan Pendekatan NANDA/ICNP, NIC,& NOC Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI)

I. Pendahuluan

Keperawatan komunitas atau community health nursing (CHN) adalah sintesa praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang bersifat komprehensif, holistik dan berlangsung secara terus menerus, diaplikasikan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan populasi dengan fokus praktek pada masyarakat secara keseluruhan baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Ervin, 2002; Stanhope & Lancaster, 2004; Nies & Swansons, 2000; American Nurses Association/ ANA, 1980). Adapun asuhan keperawatan komunitas diberikan oleh perawat yang bertugas di puskesmas dan komunitas kepada individu di dalam puskesmas, individu di dalam keluarga, kelompok / aggregate serta masyarakat.

(2)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

Diagnosis yang dikembangkan belum semua dapat diadopsi langsung karena respon sistem klian (individu, keluarga, kelompok, dan komunitas) sangat unik dipengaruhi lingkungan dimana mereka berada serta kualifikasi pendidikan perawat yang ada saat ini teutama yang melaksanakan Primary Health Nursing (PHN) atau Community Health Nursing (CHN) bervariasi mulai SPK, AMK, Ners, dan spesialis keperawatan komunitas. dengan demikian perlu ditelaah dan disepakati bersama panduan diagnosis keperawatan untuk PHN/CHN.

II. Label Diagnosis Keperawatan:

A. Aktual: menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan/ proses kehidupan

yang benar nyata pada individu, keluarga, komunitas. Hal ini didukung oleh batasan karakteristik (manifestasi tanda dan gejala) yang saling mengelompok dan saling berhubungan (NANDA, 2012-2014). Contoh diagnosis aktual adalah:

 Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh  gangguan menelan

 gangguan pola tidur  disfungsi proses keluarga

 ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga

B. Potensial mencakup promosi kesehatan/sejahtera/wellness: penilaian klinis dari motivasi seseorang, keluarga, atau komunitas, dan keinginan untuk meningkatkan keejahteraan mewujudkan potensi kesehatan manusia dan menguatkan perilaku sehat secara khusus, misalnya melalui nutrisi dan olahraga. Diagnosis promosi kesehatan dapat dapat digunakan di seluruh status kesehatan. Namun kesiapan individu, keluarga dan masyarakat untuk melakukan promosi kesehatan mempengaruhi mereka untuk mendapatkan diagnosis promosi kesehatan. Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan frase: “Kesiapan meningkatkan”…… (NANDA, 2012-2014). Selanjutnya agar tidak membingungkan dengan label sejahtera maka label promosi kesehatan dan sejahtera disatukan menjadi label Promosi Kesehatan. Contoh Diagnosis promosi kesehatan adalah:

(3)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014  Kesiapan meningkatkan pembuatan keputusan

 Kesiapan meningkatkan pengetahuan

 Kesiapan meningkatkan religiositas Kesiapan meningkatkan pengetahuan  Kesiapan meningkatkan koping

 Kesiapan meningkatkan koping keluarga  Kesiapan meningkatkan koping komunitas

C. Risiko: menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan/ proses kehidupan

yang mungkin berkembang dalam kerentanan individu, keluarga, komunitas. Hal ini didukung oleh berbagai faktor resiko yang berkontribusi pada peningkatan kerentanan. Setiap label dari diagnosis risiko diawali dengan frase: “risiko” (NANDA, 2012-2014).

Contoh diagnosis risiko adalah:  Risiko kekurangan volume cairan  Risiko konstipasi

 Risiko intoleran aktifitas

 Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua  Resiko distress spiritual

III. Metode/ Formulasi Penulisan Diagnosis Keperawatan Individu, keluarga,

Kelompok/Komunitas

Formulasi diagnosis keperawatan menggunakan ketentuan Diagnosis Keperawatan Nanda (2012-2014) dan ICPN . Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa menuliskan etiologi atau diagnosis tunggal (single diagnosis). Sesuai dengan label diagnosis yang telah dijelaskan sebelumnya, maka diagnosis keperawatan individu, keluarga dan kelompok/komunitas : aktual, promosi kesehatan/ sejahtera, serta risiko.

(4)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

sebagai dampak dari kemiskinan dan keterbatasan akses yankes dan informasi kesehatan, masalah kesehatan ibu dan anak, cidera akibat kecelakaan lalu lintas.

Berikut merupakan contoh diagnosis berdasarkan masalah kesehatan yang lazim terjadi di individu, keluarga, kelompok/komunitas berdasarkan NANDA 2012-2014 dan ICNP 2013.

Sasaran Domain Kelas Kode Rumusan diagnosis keperawatan

Individu Domain 2 :

- Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh - Ketidakseimbangan nutrisi :

lebih dari kebutuhan tubuh - Kesiapan untuk meningkatkan

nutrisi

- Risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh - Gangguan menelan

Kelas 5 :

- Risiko ketidakseimbangan elektrolit

- Kesiapan untuk meningkatkan keseimbangan cairan

- Defisiensi volume cairan - Risiko defisiensi volume cairan - Risiko ketidakseimbangan

volume cairan -

Domain 3 : Eliminasi dan pertukaran

Kelas 1 : Fungsi urinari

00016 - Gangguan eliminasi urin

Kelas 2 :

- Disfungsi motilitas gastrointestinal

- Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal

Kelas 4 : Fungsi respirasi

00030 - Gangguan pertukaran gas

Domain 4 :

(5)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

Kelas 3:

- Intoleransi aktivitas

- Risiko intoleransi aktivitas - Tidak efektifnya pola nafas - Penurunan kardiak output

- Tidak efektifnya perfusi jaringan perifer

- Risiko tidak efektifnya perfusi jaringan perifer

- Risiko tidak efektifnya perfusi jaringan serebral

Kelas 5:

- Defisit perawatan diri : mandi - Defisit perawatan diri:

berpakaian

- Defisit perawatan diri: makan - Defisit perawatan diri: toileting Domain 5 :

- Kurangnya pengetahuan - Kesiapan meningkatkan

pengetahuan - Gangguan memori

Domain 6 : Persepsi diri

Kelas 1 : konsep diri

00124 00054

- Ketidakberdayaan - Risiko kesepian Kelas 2 :

Harga diri

00119 00120

- Harga diri rendah kronik - Harga diri rendah situasional Domain 9 :

Koping/Tole ransi thd stres

Kelas 2 :

- Tidak efektifnya koping

- Kesiapan meningkatkan koping Domain 11 :

Injury fisik

00031 00155 00035 00046 00047

- Tidak efektifnya bersihan jalan nafas

- Risiko jatuh - Risiko injuri

(6)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

Kelas 6 :

- Tidak efektifnya termoregulasi

Domain 12 : Rasa nyaman

Kelas 3 :

- Gangguan rasa nyaman - Mual

- Nyeri akut - Nyeri kronik Keluarga Domain 1:

Promosi

- Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga - Ketidakefektifan pemeliharaan

kesehatan

- Perilaku kesehatan cenderung berisiko

00098 Hambatan pemeliharaan rumah

Domain 5: Persepsi/Kog nisi

Kelas 4: Kognisi

00222 Ketidakefektifan kontrol implus Kelas 5:

Komunikasi

00157 Kesiapan meningkatkan komunikasi

- Kesiapan meningkatkan pemberian ASI

- Ketegangan peran pemberi asuhan

- Risiko ketegangan peran pemberi asuhan

- Ketidakmampuan menjadi orang tua

- Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua

- Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua Kelas 2:

- Risiko gangguan perlekatan - Disgungsi proses keluarga - Gangguan proses keluarga - Kesiapan meningkatkan proses

keluarga

- Ketidakefektifan hubungan - Kesiapan meingkatkan

hubungan

(7)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

00055 00052

hubungan

- Konflik peran orang tua

- Ketidakefektifan performa peran - Hambatan interaksi sosial Domain 9:

Koping/Toler ansi stress

Kelas 2:

- Penurunan koping keluarga - Ketidakmampuan koping

keluarga

- Kesiapan meningkatkan koping keluarga

- Risiko ketidakefektifan perencanaan aktifitas - Kesiapan meningkatkan

penyesuaian Domain 10:

Prinsip hidup

Kelas 3:

- Konflik pengambilan keputusan - Risiko hambatan religiositas - Kesiapan meningkatkan

pengambilan keputusan Domain 11: - Risiko kontaminasi

Domain 13:

00113 Risiko pertumbuhan tidak proporsional

Kelas 2: Perkembang an

00112 Risiko keterlambatan perkembangan

Carers Carers 10027773

10027787 10029621 10027787 10032270

- Stres pada pemberi asuhan - Risiko stress pada pemberi

asuhan

- Gangguan kemampuan untuk melakukan perawatan

- Risiko stress pada pemberi asuhan

- Risiko gangguan kemampuan untuk melakukan perawatan Emosional/

isu

psikologikal

10023370 10038411

(8)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 Perawatan

- Masalah ketenagakerjaan - Gangguan proses keluarga - Kurangnya dukungan keluarga - Masalah dukungan sosial - Masalah hubungan - Risiko gangguan koping

keluarga

mempertahankan kesehatan - Gangguan mempertahankan

kesehatan

- Risiko bahaya lingkungan Manajemen

perawatan jangka panjang

10021994 Kurangnya pengetahuan tentang penyakit

Medikasi 10022635 Gangguan kemampuan untuk

memanajemen pengobatan Perawatan

diri

10000925 Gangguan kerumahtanggaan

Manajemen

- Kekerasan rumah tangga - Keselamatan lingkungan yang

efektif

- Masalah keselamatan lingkungan

- Risiko terjadinya penyalahgunaan

- Risiko terjadinya pelecehan anak

- Risiko terjadinya pengabaian anak

- Risiko terjadinya pelecehan lansia

- Risiko terjadinya pengabaian lansia

- Risiko untuk jatuh - Risiko terinfeksi

- Risiko terjadinya pengabaian

(9)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

sosial 10029887

10029904 10022563 10022753

- Tinggal di rumah - Masalah perumahan

- Pendapatan yang tidak memadai - Kurangnya dukungan sosial Komunit

00168 Gaya hidup monoton

Kelas 2:

- Defisiensi kesehatan komunitas - Perilaku kesehatan cenderung

berisiko

- Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

- Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri

- Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri - Ketidakefektifan manajemen

regimen terapeutik keluarga Manajemen

perawatan

10029684 Krisis kesehatan akut Promosi

- Kemampuan performa mempertahankan kesehatan - Penyalahgunaan alkohol - Penyalahgunaan obat-obatan - Perilaku seksual efektif - Ketidakmampuan

memanajemen regimen diet - Ketidakmampuan

memanajemen regimen latihan - Ketidakmampuan

mempertahankan kesehatan - Deficit pengetahuan tentang

latihan

- Kurang pengetahuan tentang regimen diet

- Kurang pengetahuan tentang perilaku seksual

- Ketidaksiapan meningkatkan keamanan

(10)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 Manajemen

perawatan jangka panjang

10029286 Kurang pengetahuan tentang penyakit

Manajemen risiko

10029744 10029825 10029856 10032289 10032301 10033489 10032340 10033489 10015122 10033436

- Kekerasan pada anak - Kekerasan lansia

- Keamanan lingkungan yang efektif

- Risiko kekerasan - Risiko kekerasan anak - Risiko pengabaian anak - Risiko kekerasan lansia - Risiko pengabaian lansia - Risiko jatuh

- Risiko pengabaian

IV. Modifikasi penulisan diagnosis keperawatan individu, keluarga, kelompok dan

komunitas menggunakan pendekatan: NANDA, NIC dan NOC.

Pedoman diagnosis, intervensi, dan hasil untuk asuhan keperawatan komunitas (individu, keluarga, kelompok/komunitas) dikembangkan berdasarkan integrasi diagnosis keperawatan NANDA dan International Classification for Nursing Practice (ICNP), Nursing Intervention Kelasification (NIC) dan Nursing Outcome Classification (NOC) serta pengalaman lapangan

dari para penyusun. Upaya ini dilakukan untuk mempermudah para praktisi dan ners pendidik untuk melakukan asuhan keperawatan komunitas, keluarga, dan gerontik serta dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan komunitas yang efektif, ringkas, komprehensif. Disisi lain pengembangan dokumentasi ini diharapkan dapat memfasilitasi pimpinan untuk menilai kinerja dan menentukan cara pemberian reward yang berkeadilan kepada perawat kesehatan masyarakat (perkesmas) yang melaksanakan tugas di dalam dan di luar gedung puskesmas.

(11)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

A.Integrasi Dokumentasi Asuhan Keperawatan Individu: NANDA,ICNP, NIC, NOC

DATA DIAGNOSA

(NANDA/INCP)

TUJUAN NOC NIC

Data pendukung masalah ISPA :  Sering batuk  Dahak berlebihan  demam

 sesak nafas  Sering terbangun

karena batuk  Dada sering terasa

sakit dan panas  Merasa lelah

 Pernafasan abnormal (rate, ritme,

kedalaman)  Warna kulit

abnormal (pucat)  Dyspnoe

 Tachycardia  Ada ronchi dan

wheezing di kedua paru

 batuk berdahak, kental warna

Domain: 3 Eliminasi dan pertukaran Kelas: 4

Fungsi respirasi: Gangguan pertukaran gas (00030) Tidak efektifnya bersihan jalan nafas (00031) hankan jalan nafas yang efektif

Level 1 Domain II: Kesehatan fisiologis :

hasil yang menggambarkan fungsi organ

Level 2, Kelas E:

Kardiopulmuner : Hasil yang menggambarkan cardiac pulmonary, sirkulasi atau status perfusi jaringan

Level 3 : hasil:

0414-status cardiopulmonary 0401-Status sirkulasi

0410-Status respirasi: kepatenan jalan nafas

0402- status respirasi:pertukaran gas

Level 2, Kelas I:Regulasi metabolik: Hasil yang menggambarkan kemampuan individu untuk mengatur metabolisme tubuh

Level 1 Domains: 2

Fisiologis : Perawatan yang mendukung regulasi homeostatik Level 2 Kelas K : Respiratory management :

Intervensi untuk meningkatkan kepatenan jalan nafas dan pertukaran gas

Level 3 Intervensi:

3140- Manajemen jalan nafas (hal.76)

3230- Fisioterapi dada (hal.120) 3250- Latihan batuk (hal.134) 3320-Terapi oksigen (hal.281) 3350-Monitoring pernafasan (hal.326)

Domains 3: Perilaku

(12)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 kehijauan,

 retraksi dinding dada

 Nyeri kepala  Mudah terangsang

Level 3: Hasil: 0802-Vital sign

Level 1 Domain IV:

pengetahuan & perilaku: Hasil yang menggambarkan sikap, comprehension dan tindakan yang mendukung kesehatan

Level 2, Kelas Q:Perilaku sehat Hasil yang menggambarkan tindakan individu untuk

meningkatkan dan memulihkan kesehatan.

Level 3: Hasil

1601-Perilaku kepatuhan 1602- Perilaku meningkatkan kesehatan

1603- Perilaku mencari yankes Level 2: Kelas F: Manajemen kesehatan :

Level 3: Intervensi

3100-Manajemen penyakit akut

perubahan gaya hidup Level 2, Kelas S : Pendidikan pasien

Intervensi:

3510-Pendidikan kesehatan (hal.210)

5602-Mengajarkan proses penyakit (hal.371)

Kelas T : Meningkatkan kenyamanan psikologis

(13)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

Level 2, Kelas S: Pengetahuan kesehatan

Hasil yang menggambarkan pemahaman dalam aplikasikan informasi untuk meningkatkan, mempertahankan dan memulihkan kesehatan

Level 3: Intervensi

1844-Pengetahuan: manajemen penyakit akut

1803-Pengetahuan: proses penyakit 1805-Pengetahuan: perilaku sehat 1816- pengetahuan promosi kesehatan

1806- pengetahuan sumber kesehatan

Data pendukung masalah Gizi kurang

- Nafsu makan kurang - Mengeluh mual,

muntah

- Intake makanan kurang

- BB menurun - Tampak kurus,

pucat, lemah - Diet khusus (terkait

Domain 2 : Nutrisi Kelas 1 : Ingesti Ketidakseimba ngan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

Klien mampu mempertahan kan kebutuhan nutrisi seimbang

Level 1 Domain II: Kesehatan fisiologis :

hasil yang menggambarkan fungsi organ

Level 2, Kelas K:

Digesti &nutrisi : Hasil yang menggambarkan pola digesti & nutrisi individu

Level 3 : hasil:

Level 1 Domains: 1 Fisiologis : dasar

Level 2,Kelas D : Dukungan nutrisi : Intervensi untuk memodifikasi atau

mempertahankan status nutrisi Level 3

Intervensi:

(14)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 penyakit)

- Pola makan tdk teratur

- Aktivitas sehari-hari dibantu

- Rambut merah, mudah dicabut - Perut buncit

1004:status nutrisi

1014:nafsu makan 1009:status nutrisi:intake nutrisi

Domain IV:

pengetahuan & perilaku: Hasil yang menggambarkan sikap, pengetahuan dan tindakan yang mendukung kesehatan

Level 2, Kelas Q:Perilaku sehat Hasil yang menggambarkan tindakan individu untuk

meningkatkan dan memulihkan kesehatan.

Level 3: Intervensi

1622-Perilaku kepatuhan :anjuran diet

1603- Perilaku mencari yankes 1618:Mengontrol mual & muntah 1628:perilaku mempertahankan BB

1160-Monitoring nutrisi (hal.276) 5614:pendidikan:

anjuran diet (hal.379)

1240:Membantu mempertahankan BB (hal.415)

Level 2, Kelas F :

Meningkatkan rasa nyaman: Intervensi untuk meningkatkan rasa nyaman dan menggunakan tehnik fisik

Level 3 Intervensi:

1450-Manajemen mual (hal.272)

Domain 4: Aktivitas/ istirahat

Kelas 5:self care Defisit perawatan diri : makan

Klien mampu melakukan perawatan diri :makan

Level 2, Kelas F :

Fasilitasi perawatan diri :intervensi untuk meningkatkan atau membantu aktifitas sehari-hari

Level 1 Domain I : Kesehatan fungsional:hasil yang

(15)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

Level 3 Intervensi:

1803-Memberikan bantuan:makan (hal.336)

1720:Peningkatan kesehatan mulut (hal.278)

Level 2 Kelas D: self care: hasil yg menggambarkan kemampuan individu dlm memenuhi ADL & IADL Level 3:hasil :

0300:self care: status ADL 0303:self care:makan  Nyeri tengkuk

 Skala nyeri 7 (rentang 1-10)  Frekuensi nyeri

hilang timbul sejak semalam

 Lokasi nyeri

menetap yaitu di area tengkuk.

 Pusing

 Tampak meringis kesakitan dan gelisah  Memegangi area

tengkuk

 Keringat dingin  Riwayat Hipertensi

sejak 5 tahun yang lalu

 Hasil pemeriksaan

Domain 4: Aktifitas dan Istirahat Sosial: Nyeri Akut (00132)

Klien mampu mempertahanka n keefektifan perfusi serebral

Level 1 Domain II:

Kesehatan fisiologis : Hasil yang menggambarkan fungsi organ Level 2 Kelas E:Kardiopulmuner : Hasil yang menggambarkan cardiac pulmonary, sirkulasi atau status perfusi jaringan

Level 3 : Hasil

0414-Status kardiopulmonari 0401-Status sirkulasi

0406- Perfusi jaringan: cerebral Level 2, Kelas I:Regulasi metabolik: Hasil yang menggambarkan kemampuan individu untuk mengatur metabolisme tubuh

Level 1,Domain: 2:Fisiologis: Dasar: perawatan yang mendukung fungsi fisik

Level 2, Kelas E:

Promosi Kenyamanan Fisik: intervensi untuk meningkatkan kenyamanan dengan menggunakan teknik fisik.

Level 3:Intervensi

1320 akupresur (74)

6482 manajemen lingkungan: kenyamanan (177)

(16)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 fisik: TD: 180/100

mmHg; Nadi: 115 x/menit, RR: 30 x/menit, Suhu: 36 ºC.

Level 3: Hasil 0802-Vital sign Level 1 Domain IV:

Pengetahuan & Perilaku: Hasil yang menggambarkan sikap, komprehensif dan tindakan yang mendukung kesehatan

Level 2 Kelas Q:Perilaku sehat Hasil yang menggambarkan tindakan individu untuk

meningkatkan dan memulihkan kesehatan.

Level 3: Hasil

1601-Perilaku kepatuhan 1602- Perilaku meningkatkan kesehatan

1603- Perilaku mencari yankes 1605 Kontrol nyeri

Level 2, Kelas F: Manajemen kesehatan :

Hasil yang menggambarkan perilaku individu dalam

memanajemen kondisi penyakit akut dan kronik

Level 1, Domain: 2

Fisiologis : Perawatan yang mendukung regulasi homeostatik Level 2, Kelas H:

Manajemen Obat: Intervensi untuk meminimalisir efek samping agent farmakologis yang dapat timbul Level 3: Intervensi

2210 Administrasi analgesic (79) Level 2, Kelas I : Manajemen neurologi :

Intervensi untuk meningkatkan optimalisasi fungsi neurologi Level 3: Intervensi

2550 Meningkatkan perfusi serebral (117)

2620 monitoring neurologi (272) 0844 Posisi: Neurologik

(302)

Domain 3: Perilaku

(17)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

Level 3: Hasil

3102-Manajemen penyakit kronik 3107-manajemen penyakit

hipertensi

Level 2, Kelas S: Pengetahuan kesehatan

Hasil yang menggambarkan pemahaman dalam aplikasikan informasi untuk meningkatkan, mempertahankan dan memulihkan kesehatan

Level 3: Hasil

1830-Pengetahuan manajemen penyakit kardiovaskuler 1847-Pengetahuan manajemen penyakit kronik

1803-Pengetahuan: proses penyakit 1805-Pengetahuan: perilaku sehat 1823- Pengetahuan promosi kesehatan

1806- Pengetahuan sumber kesehatan

1837-manajemen hipertensi Level 2, Kelas T: Kontrol faktor risiko dan keamanan

Hasil yang menggambarkan status

Level 2, Kelas S : Pendidikan pasien

Level 2:Intervensi:

5602-Mengajarkan proses penyakit (371)

5606 mengajarkan individu (373) Level 2, Kelas T:

Meningkatkan kenyamanan psikologis

Level 3: Intervensi

(18)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

keamanan seseorang to

menghindari, meminimalisir atau mengontrol ancaman kesehatan Level 3: Hasil

1922: Kontrol risiko: hipertensi Domain V- Status kesehatan yang dirasakan

Hasil yang menggambarkan perasaan seseorang terhadap

kesehatan dan perawatan kesehatan Level 2, Kelas V: Status gejala

Level 3: Hasil

2109- Level ketidaknyamanan 2112- Keparahan hipertensi

1306-Nyeri:Respon psikologis yang merugikan

2101-Nyeri: efek yang membahayakan 2102- Level nyeri

Level 2, Kelas EE: Kepuasan terhadap perawatan

Level 3: Hasil 3014-Kepuasan klien

(19)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

B.Integrasi Dokumentasi Asuhan Keperawatan Keluarga: NANDA,ICNP, NIC, NOC

Sesuai dengan hasil Konggres Nasional IPKKI II di Yogyakarta, sudah dsepakati dalam perumusan diagnosa keperawatan keluarga menggunakan diagnosa tunggal dengan menambahkan pernyataan anggota keluarga yang teridentifikasi memiliki masalah kesehatan. Rumusan diagnosa ini menggunakan rumusan NANDA dan ICNP. Modifikasi penulisan kriteria intervensi dan hasil pada kasus keluarga menggunakan pendekatan tugas kesehatan keluarga yaitu kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang sakit, merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi llingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan (Maglaya, 2009). Berikut ini contoh rumusan diagnosa keperawatan dengan integrasi NIC dan NOC.

DATA DIAGNOSA

(NANDA/INCP)

TUJUAN NOC NIC

Contoh data pendukung terhadap masalah

psikososial keluarga yang mempunyai anak cacat lahir

 Perasaan cemas  Perasaan bersalah

terhadap penyakit yang dialami anaknya  Tidak ada harapan  Merasa tidak berdaya  Mengingkari masalah

kesehatan yang ada

Dari data yang disajikan ada 2 kemungkinan diagnosis

keperawatan yaitu: Domain 9:

koping/toleransi stress

Kelas 2 :

Respon koping :

Ketidakmampuan

Keluarga memliki koping yang adaptif Setelah dilakukan intervensi keperawatan, keluarga mampu mengenal tentang: Mekanisme

pertahanan diri (koping)

1. Keluarga mampu mengenal

Level 1 Domain IV :

Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman, dan tindakan terhadap kesehatan dan penyakit.

Level 2

Kelas S : pengetahuan kesehatan.

Hasil yang menggambarkan

1. Keluarga mampu mengenal

Level 1

Domain 3 : Perilaku.

Memberikan dukungan fungsi psikososial dan memfasilitasi perubahan gaya hidup

Level 2

Kelas S : penkes

(20)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014  Tidak mampu

mengakui dampak penyakit

 Menurunnya minat untuk melakukan kegiatan sehari-hari  Menolak mengunjungi

layanan kesehatan  Mengabaikan

perawatan yang dibutuhkan

 Kebutuhan dasar klien tidak terpenuhi

 Keluarga cenderung mengabaikan hubungan dengan anggota

keluarga yang lain  Keluarga cenderung

resisten terhadap perawatan anaknya  Keluarga menghindari

sosialisasi dengan tetangga/orla

koping keluarga (00073)

Diagnosa lain : Ansietas (00146)

Tanda dan gejala koping adaptif

Penyakit fisik yang sedang dialami anggota keluarga

pemahaman keluarga dalam pemanfaatan informasi untuk meningkatkan, mempertahankan, dan perbaikan kesehatan.

Level 3 Hasil :

 1803 pengetahuan tentang proses penyakit (hal 308)

 1862 pengetahuan managemen stress (hal 344)

Level 3:Intervensi :

 5510 penkes Pengajaran proses penyakit yang dialaminya (hal 210)

Setelah dilakukan kunjungan, keluarga dapat mengambil keputusan untuk mengatasi tidak efektifnya koping dalam keluarga

2. Keluarga mampu

memutuskan

Domain IV :

Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Kelas Q :

Perilaku kesehatan. Hasil yang menggambarkan tindakan keluarga untuk

meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.

Hasil :

 1606 berpartispasi dalam

2. Keluarga mampu memutus

kan

Kelas P : terapi kognitif. Intervensi yang dilakukan untuk memperkuat atau meningkatkan kognitif yang diinginkan atau mengubah kognitif yang tidak diinginkan.

Intervensi :

(21)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

memutuskan perawatan kesehatan (hal 407)

Kelas R : keyakinan kesehatan. Hasil yang menggambarkan ide dan persepsi keluarga yang mempengaruhi perilaku sehat. Hasil :

 1700 keyakinan kesehatan (hal 243)

Kelas R : bantuan koping. Intervensi untuk membantu diri sendiri membangun kekuatan, beradaptasi dengan perubahan fungsi, atau mencapai fungsi yang lebih tinggi.

Intervensi :

 5250 dukungan membuat keputusan (hal 139b)

 5310 membangun harapan (218b, 504)

Setelah dilakukan kunjungan rumah, keluarga dapat

mennjukkan perilaku yang adaptif saat merawat anggota

3. Keluarga mampu merawat

Domain III : kesehatan psikososial.

Hasil yang menggambarkan psikologikal dan fungsi social. Kelas M : kesejahteraan psikologis.

Hasil ini menggambarkan kesehatan emosi dan persepsi.

3. Keluarga mampu merawat

Kelas O : terapi perilaku . Intervensi yang dilakukan untuk memperkuat atau meningkatkan perilaku yang diinginkan atau mengubah perilaku yang tidak diinginkan.

Level 3 Intervensi :

(22)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 keluarga Hasil :

 1211 tingkat kecemasan (hal 93)  1201 harapan (hal 252)

 1209 motivasi (hal 368-369)

Kelas N :

Adaptasi psikososial.

Hasil menggambarkan adapatasi keluarga terhadap perubahan kesehatan.

Hasil :

 1302 koping (hal 188)

 1310 resolusi perasaan bersalah (hal 241-242)

Kelas O : pengendalian diri. Hasil menggambarkan kemampuan keluarga untuk menahan perilaku yang kemungkinan secara fisik dapat berbahaya bagi diri amaupun orang lain.

Hasil :

 1409 pengendalian kecemasan (hal 195)

92-93b

 4410Bantuan untuk memodifikasi diri untuk mencapai tujuan/harapan (hal 270b)

 4480 Fasilitasi peningkatan tanggung jawab terhadap perilaku diri (hal 341-342b) Level 1 :

Domain 5 : Keluarga. Perawatan yang memberikan dukungan pada keluarga. Kelas X : lifespan care. Intervensi untuk memfasilitasi fungsi keluarga dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anggota keluarga sepanjang kehidupannya.

Intervensi :

 7040 dukungan pemberi perawatan (113b, 473, 474)  7100 peningkatan integritas

keluarga (hal 189b, 492, 493)  7130 mempertahankan proses

(23)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

Kelas P :interaksi social.

Hasil menggambarkan bagaimana hubngan keluarga dengan yang lainnya.

Hasil :

 1500 kedekatan orang tua-anak (hal 393)

 1502 interaksi social (hal 526)  1504 dukungan social (hal 518)

Domain VI : Kesehatan keluarga.

Hasilnya menggambarkan status kesehatan, perilaku, atau fungsi keluarga secara keseluruhan, atau sebagai individu yang merupakan anggota keluarga.

Kelas W : penampilan caregiver /pengasuh

Hasil :

 2204 hubungan pengasuh dengan klien (hal 121)  2208 stressor pengasuh (hal

126b)

193-194b, 492)

 7150 terapi keluarga (hal 491)  5370 peningkatan peran (hal

(24)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

Kelas X : Keluarga sejahtera. Hasil menggambarkan lingkungan keluarga, status kesehatan,

kompetensi social keluarga sebagai suatu unit.

Hasil :

 2600 koping keluarga (217-218)  2602 fungsi keluarga (hal

218-219)

 2603 integritas keluarga (hal 221b)

 2609 dukungan keluarga selama perawatan (hal 228b)

Setelah dilakukan kunjungan 2 X 45 menit,

keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang dapat membantu meningkatkan koping keluarga

4.Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Level 1 Domain IV :

Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Kelas T :

Kontrol risiko dan keamanan. Hasil yang menggambarkan status keamanan individu/keluaga dan

4. Keluarga mampu memodifi

kasi lingkungan

Level 1

Domain 4 : Keamanan.

Dukungan yang diberikan untuk melindungi dari bahaya

Kelas V: .

Managemen risiko.

(25)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 untuk

beradaptasi merawat anggota keluarga yang sakit

tindakan untuk mencegah, mengurangi, atau mengontrol ancaman kesehatan.

Hasil :

 1902 pengendalian factor risiko (hal 435-436b)

 1910 lingkungan rumah yang aman (hal 460-461b)

Domain V :

Kesehatan yang dirasakan. Hasil yang menggambarkan kesehatan personal dan pelayanan kesehatan.

Kelas U : Kesehatan dan kualitas hidup.

Hasil yang menggambarkan status kesehatan dan berhubungan dengan keidupan.

Hasil :

2009 status kenyamanan : lingkungan

terhadap risiko. Intervensi :

 6487 managemen lingkungan : mencegah kekerasan (179-180b)  6340 mencegah bunuh diri (hal

(26)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 Setelah

dilakukan kunjungan, keluarga dapat memanfaatkan fasilitas

kesehatan untuk membantu meningkatkan koping

mekanisme keluarga dalam merawat anggota keluarganya

5.Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Domain V :

Kesehatan yang dirasakan

Kelas EE : kepuasan dalam merawat

Hasil :

3000 kepuasan klien : akses menuju sumber pelayanan (hal 140b) 3005 kepuasa klien : bantuan fungsional (hal 146b)

3009 kepuasan klien : terhadap pelayanan psikososial (hal 151b)

5. Keluarga mampu memanfaat

kan fasilitas pelayanan kesehatan

Domain 6 : Sistem kesehatan Intervensi untuk mendukung pemanfaatan pelayanan kesehatan

Kelas b : managemen informasi . Intervensi untuk memfasilitasi komunikasi tentang pelayanan kesehatan.

Intervensi :

 7910 konsultasi (hal 131b, 474)  8100 rujukan (hal 320b,477,

484)

Data pendukung masalah Rematik: 1.Nyeri pada seluruh persendian

2.Pada lutut kanan terda-pat warna kemerahan, nyeri,teraba

hangat dan bengkak

mobilitas fisik (00085)

Keluarga mampu mengenal

masalah:

Level 1, Domain IV:Pengetahuan & perilaku

Hasil yang menggambarkan sikap, komprehension dan tindakan yang mendukung kesehatan

Keluarga mampu mengenal

masalah:

Level 1, Domain 1: Fisiologis

Level 2, Kelas A: Aktifitas dan Latihan

Level 3: Intervensi

(27)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 3.Skala nyeri

8 (1-10)

4.Wajah meringis kesakitan

5.ADL terbatas

6.Tidak tahu dampak dari penyakitnya

7.Tidak tahu cara merawat penyakitnya

8.Menolak kontrol kesehatan secara rutin ke fasyankes karena tidak ada perbaikan dari penyakitnya.

Level 2,Kelas S: Pengetahuan kesehatan

Hasil yang menggambarkan pemahaman individu dalam menerapkan informasi ttg peningkatan kesehatan,

mempertahankan kesehatan dan pemulihan kesehatan

Level 3: Intervensi

1827:Pengetahuan : mekanik tubuh (hal.293)

(hal.104)

Keluarga mampu memutuskan

Keluarga mampu memutuskan:

Level 1, Domain IV : Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Level 2, Kelas Q :Perilaku kesehatan.

Hasil yang menggambarkan tindakan keluarga untuk

meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.

Level 3, Hasil :

1606: Berpartispasi dalam

Keluarga dapat memutuskan:

Level 1, Domain 3:Perilaku Perawatan dukungan fungsi psikososial dan perubahan gaya hidup

(28)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

memutuskan perawatan keseha-tan(hal.407)

Level 2, Kelas R : keyakinan kesehatan.

Hasil yang menggambarkan ide dan persepsi keluarga yang

mempengaruhi perilaku sehat. Level 3, Hasil :

1700 keyakinan kesehatan (243)

Level 3:Intervensi :

5250: Dukungan membuat keputusan(hal.139)

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga mampu merawat:

Level 1, Domain 1: Fungsi Kesehatan

Level 2: Kelas C: Mobilisasi

Level 3: Intervensi 0200:Ambulasi (hal.90) 0203:Perubahan posisi tubuh (hal.103)

0208:Mobility (hal.366) 0206:Pergerakan persendian (hal.279)

Keluarga mampu merawat:

Level 1, Domain 1: Fisiologis

Level 2, Kelas A: Aktifitas dan Latihan

Level 3: Intervensi

(29)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

217:Pergerakan persendian lutut (hal.283)

2013:Pergerakan persendian tumit (hal.279)

2014:Pergerakan persendian siku (hal.280)

0215:Pergerakan persendian jari (hal.281)

0216:Pergerakan persendian pangkal paha (hal.282) Keluarga

mampu memodifikasi lingkung-an

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:

Level 1 Domain IV :

Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman, dan tindakan terhadap kesehatan dan penyakit.

Level 2

Kelas S : pengetahuan kesehatan.

Hasil yang menggambarkan pemahaman keluarga dalam pemanfaatan informasi untuk meningkatkan, mempertahankan,

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:

Level 1 Domain IV :

Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman, dan tindakan terhadap kesehatan dan penyakit

Level 2, Kelas T: Kontrol dan keamanan

Level 3: Intervensi

(30)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

dan perbaikan kesehatan. Level 3: Hasil :

1828:Pengetahuan:Pencegahan jatuh(hal.32)

Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas keseha-tan

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan:

Level 1, Domain IV:Pengetahuan & perilaku

Hasil yang menggambarkan sikap, komprehension dan tindakan yang mendukung kesehatan

Level 2, Kelas Q:Perilaku sehat Hasil yang menggambarkan tindakan individu untuk

meningkatkan dan memulihkan kesehatan.

Level 3: Hasil

1603: Perilaku mencari pelayanan kesehatan (hal.248)

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan:

Domain 6 : Sistem kesehatan Intervensi untuk mendukung pemanfaatan pelayanan kesehatan Level 2, Kelas B : manajemen informasi

Intervensi untuk memfasilitasi komunikasi tentang pelayanan kesehatan.

(31)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 Domain 12:

Kenyamanan

Kelas 1: Nyeri

kronis(00133)

Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

Keluarga mampu mengenal

masalah:

Level 1 Domain IV :

Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman, dan tindakan terhadap kesehatan dan penyakit.

Level 2

Kelas S : pengetahuan kesehatan.

Hasil yang menggambarkan pemahaman keluarga dalam pemanfaatan informasi untuk meningkatkan, mempertahankan, dan perbaikan kesehatan.

Level 3 Hasil :

1831:Manajemen artritis(hal.290) 1843:Pengetahuan: Manajemen nyeri (hal.332)

1814:Pengetahuan: Prosedur pengobatan (hal.350)

Keluarga mampu mengenal

masalah:

Level 1

Domain 3 : Perilaku.

Memberikan dukungan fungsi psikososial dan memfasilitasi perubahan gaya hidup

Level 2

Kelas S : penkes

Intervensi yang memfasilitasi keluarga untuk belajar. Level 3

Intervensi :

5602:Pengajaran:Proses penyakit (hal.371)

(32)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 Keluarga

mampu memutus-kan

Keluarga mampu memutuskan:

Level 1, Domain IV : Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Level 2, Kelas Q :Perilaku kesehatan.

Hasil yang menggambarkan tindakan keluarga untuk

meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.

Level 3, Hasil :

1606: Berpartispasi dalam memutuskan perawatan keseha-tan(hal.407)

Level 2, Kelas R : keyakinan kesehatan.

Hasil yang menggambarkan ide dan persepsi keluarga yang

mempengaruhi perilaku sehat. Level 3, Hasil :

1700 keyakinan kesehatan (243)

Keluarga dapat memutuskan:

Level 1, Domain 3:Perilaku Perawatan dukungan fungsi psikososial dan perubahan gaya hidup

Kelas Q : bantuan koping. Intervensi untuk membantu diri sendiri membangun kekuatan, beradaptasi dengan perubahan fungsi, atau mencapai fungsi yang lebih tinggi.

Level 3:Intervensi :

(33)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 Keluarga

mampu merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga mampu merawat :

Level 1 Domain IV:

Pengetahuan & Perilaku: Hasil yang menggambarkan sikap, komprehensif dan tindakan yang mendukung kesehatan

Level 2 Kelas Q: Perilaku sehat

Hasil yang menggambarkan tindakan individu untuk

meningkatkan dan memulihkan kesehatan.

Level 3: Hasil

1605:Kontrol nyeri (hal.390)

Domain V- Status kesehatan yang dirasakan

Hasil yang menggambarkan perasaan seseorang terhadap

kesehatan dan perawatan kesehatan Level 2, Kelas V: Status gejala

Level 3: Hasil

2102:Tingkat nyeri (hal.392)

Keluarga mampu merawat :

Level 1,Domain: 2 Fisiologis : Perawatan yang mendukung regulasi homeostatik

Level 2, Kelas E: Kenyamanan Fisik

Level 3: Intervensi 1320 akupresur (74)

6482 manajemen lingkungan: kenyamanan (177)

1380: Heat application (214) 1400 manajemen nyeri (285) Level 2: Kelas H:Manajemen Obat

Level 3: Intervensi

2210:Adminitrasi analgesik(hal.79) Domain 3: Perilaku

Perawatan untuk mendukung fungsi psikososial dan memfasilitasi perubahan gaya hidup

Level 2, Class T:

(34)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

psikologis

Level 3: Intervensi

6040-Terapi relaksasi (321) Keluarga

mampu memodifikasi lingkungan

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:

Level 1, Domain V :

Kesehatan yang dirasakan. Hasil yang menggambarkan kesehatan personal dan pelayanan kesehatan.

Level 2, Kelas U : Kesehatan dan kualitas hidup.

Hasil yang menggambarkan status kesehatan dan berhubungan dengan keidupan.

Level 3, Hasil 2009:Status

kenyamanan:lingkungan (hal.158)

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:

Level 1,Domain 4 : Keamanan. Dukungan yang diberikan untuk melindungi dari bahaya

Level 2, Kelas V: Manajemen risiko.

Intervensi untuk mengurangi risiko dan pemantauan secara kontinu terhadap risiko.

Level 3:Intervensi :

482:Manajemen lingkungan: kenyamanan (hal.177)

Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas

keseha-Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan:

(35)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

tan Level 1, Domain IV:Pengetahuan

& perilaku

Hasil yang menggambarkan sikap, komprehension dan tindakan yang mendukung kesehatan

Level 2, Kelas Q:Perilaku sehat Hasil yang menggambarkan tindakan individu untuk

meningkatkan dan memulihkan kesehatan.

Level 3: Hasil

1603: Perilaku mencari pelayanan kesehatan (hal.248)

Domain 6 : Sistem kesehatan Intervensi untuk mendukung pemanfaatan pelayanan kesehatan Level 2, Kelas B : manajemen informasi

Intervensi untuk memfasilitasi komunikasi tentang pelayanan kesehatan.

Level 3: Intervensi 7910: Konsultasi(hal.131) 8100: Rujukan(hal.320)

Data pendukung masalah DM: 1. Mengeluh pusing 2. Sering haus 3. Banyak makan 4. Banyak kencing 5. Kulit gatal-gatal 6. Mudah lelah 7. Mengeluh kakinya

kesemutan dan baal 8. Luka pada kaki yang

sulit sembuh 9. Keluarga tidak tahu

Domain 2: nutrisi

Kelas 1: Makan Ketidakseimbangan nutrisi:

Kurang dari kebutuhan

Keluarga mampu mengenal masalah

Level 1, Domain IV:Pengetahuan & perilaku

Hasil yang menggambarkan sikap, komprehension dan tindakan yang mendukung kesehatan

Level 2,Kelas S: Pengetahuan kesehatan

Hasil yang menggambarkan pemahaman individu dalam

Keluarga mampu mengenal masalah

Level 1, Domain 3:Perilaku Perawatan dukungan fungsi psikososial dan perubahan gaya hidup

Level 2,Kelas S:Pendidikan klien Intervensi Persiapan pembelajaran

Level 3: Intervensi:

(36)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 tentang penyakitnya

10.Tidak rutin kontrol kesehatan

11.Tidak tahu cara merawat penyakitnya

kadar glukosa darah(00179) Domain 4:

Aktivitas/ istirahat Kelas 3:

Keseimbangan energi

Keletihan(00093) Domain 11: Keamanan/perlindu ngan

Kelas 2:Cidera fisik

Kerusakan intergritas kulit(00046)

menerapkan informasi ttg peningkatan kesehatan,

mempertahankan kesehatan dan pemulihan kesehatan

Level 3: Hasil

 1802-Pengetahuan:Pengaturan Diet

 1803-Pengetahuan:Proses Penyakit

 1808-Pengatahuan:Pengobatan  1820-Pengetahuan:Manajemen

DM (307)

 1802: Pengetahuan tentang nutrisi seimbang (316)

 1855:Pengetahuan tentang gaya hidup (317)

 5602:Pengajaran:Proses penyakit (hal.371)

 5603: Pengajaran: Perawatan kaki

 5618:Pengajaran:Prosedur/peng obatan (hal.382)

Keluarga mampu memutuskan

Keluarga mampu mengabil keputusan

Level 1, Domain IV : Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Level 2, Kelas Q : Perilaku kesehatan. Hasil yang menggambarkan

Keluarga mampu memutuskan

Level 1, Domain 3:Perilaku Perawatan dukungan fungsi psikososial dan perubahan gaya hidup

Level 2, Kelas R : bantuan koping.

(37)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

tindakan keluarga untuk

meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.

Level 3, Hasil :

 1606 berpartispasi dalam memutuskan perawatan kesehatan (161)

sendiri membangun kekuatan, beradaptasi dengan perubahan fungsi, atau mencapai fungsi yang lebih tinggi.

Level 3: Intervensi:

 5250: Dukungan mengambil keputusan (139)

 Penetapan tujuan bersama (270)

Level 1

Domain 4 : Keamanan.

Dukungan yang diberikan untuk melindungi dari bahaya

Level 2,

Kelas V: Manajemen risiko. Intervensi untuk mengurangi risiko dan pemantauan secara kontinu terhadap risiko.

 6610: Identifikasi factor risiko (329)

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang

Keluarga mampu merawat

Level 1 Domain II:Kesehatan fisiologis

Hasil yang menggambarkan fungsi

Keluarga mampu merawat

Level 1 Domain 1: Fisiologis dasar

(38)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

sakit organ

Level 2,Kelas K:Pencernaan &Nutrisi

Hasil yang menggambarkan sistem pencernaan dan pola nutrisi

Level 3: Intervensi

 1004:Status nutrisi terpantau melalui glukosa darah (384 dan 385)

Level 2,Kelas AA:Respon pengobatan

Hasil yang menggambarkan reaksi sistemik individual terhadap metoda,pengobatan berulang,agent

Level 3: Hasil

 2300: Pemantauan terhadap tanda dan gejala perubahan glukosa darah (256)

 Tidak ada tanda-tanda infeksi (277)

fisik Level 2

kelas D:Dukungan nutrisi Intervensi u/memodifikasi atau mempertahankan status nutrisi. Level 3: Intervensi:

 5246: Konseling nutrisi (276)  1160:Monitoring Nutrisi (276)  Manajemen kasus lihat halaman

11 3

 1100: Manajemen nutrisi (274)

Level 1,Domain 2:Fisiologi kompleks:

Perawatan yang mendukungan regulasi hemostatik

Level 2, Kelas L :Kulit/ manajemen luka:

Intervensi untuk mempertahankan atau memulihkan integritas jaringan Level 3:Intervensi

 3590: Periksa kondisi kulit (349)

(39)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

 3540: Perawatan pencegahan ulkus (312)

 3520; Perawatan ulkus (312)  3420:Perawatan amputasi (78)

Level 1

Domain 4 : Keamanan.

Dukungan yang diberikan untuk melindungi dari bahaya

Level 2,

Kelas V: Manajemen risiko. Intervensi untuk mengurangi risiko dan pemantauan secara kontinu terhadap risiko.

Level 3: Intervensi

 6540: kontrol infeksi lihat (231)

 6550: pencegahan infeksi (231)

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Level 1, Domain IV:Pengetahuan & perilaku

Hasil yang menggambarkan sikap, komprehension dan tindakan yang

3. Keluarga mampu

memodifikasi lingkungan

Level 1, Domain 1: Fisiologis

(40)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

mendukung kesehatan

Level 2,Kelas T:Kontrol resiko dan keamanan

Hasil yang menggambarkan status keamanan individu dan atau tindakan pencegahan,keterbatasan, atau mengenali ancaman kesehatan Level 3: Hasil

 1934:Lingkungan yang sehat  1910:Lingkungan rumah yang

sehat

Level 3: Intervensi  0200:Olah raga (183)

Level 1, Domain 3: Perilaku

Level 2, Kelas X: Lifespan

Level 3: Intervensi:

 7140: Pelibatan keluarga dalam promosi (190)

 7040: Dukungan care giver (113)

Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas

kesehatan

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Domain V :

Kesehatan yang dirasakan

Kelas EE : kepuasan dalam merawat

Hasil :

 3000 kepuasan klien : akses menuju sumber pelayanan (hal 140b)

 3005 kepuasa klien : bantuan fungsional (hal 146b)

Keluarga mampu memanfaat kan fasilitas pelayanan kesehatan

Domain 6 : Sistem kesehatan Intervensi untuk mendukung pemanfaatan pelayanan kesehatan

Kelas b : managemen informasi . Intervensi untuk memfasilitasi komunikasi tentang pelayanan kesehatan.

Intervensi :

(41)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

 3009 kepuasan klien : terhadap pelayanan psikososial (hal 151b)

(42)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

C. Integrasi Dokumentasi Asuhan Keperawatan Kelompok/Komunitas: NANDA,ICNP, NIC, NOC

Modifikasi penulisan kriteria intervensi dan hasil pada asuhan keperawatan kelompok/komunitas menggunakan pendekatan prevensi primer, sekunder, dan tersier. Berikut contoh integrasi dokumentasi asuhan keperawatan kelompok/komunitas:

DATA DIAGNOSA

(NANDA/INCP)

TUJUAN NOC NIC

Kasus agregat anak usia sekolah;

 Anak kelas III dan IV SD mayoritas sering jajan diluar pagar sekolah.

 Beberapa anak diantaranya bahkan pernah absen 3 hari karena diare.  Tampak saat jam

istirahat anak-anak menyerbu pedagang.  Jenis jajanan seperti

“cilok”, baso goreng, dll dengan saos dengan warna merah terang.

 Warung sekolah ada 2 kios kecil, namun hanya menyediakan

Domain 1 :

n pemeliharaan kesehatan (00099).

Tujuan : Berkurangnya perilaku berisiko anak usia

sekolah dan meningkatnya efektifitas pemeliharaan kesehatan pada anak usia sekolah.

Prevensi Primer:

Domain IV; Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Kelas S; Pengetahuan kesehatan  1805:Pengetahuan; perilaku

sehat .

 1832:Pengetahuan; promosi kesehatan.

 1854:Pengetahuan; diet sehat  1855:Pengetahuan; gaya hidup

sehat .

Kelas Q; Perilaku sehat  1600:Kepatuhan perilaku

(1600).

 1621:Kepatuhan perilaku; diet sehat .

 1602Perilaku promosi kesehatan .

 1603:Pencarian perilaku sehat .

Prevensi Primer:

Domain 3: Perilaku

Kelas S; Edukasi klien

 5510:Pendidikan kesehatan (210)

 5520:Memfasilitasi pembelajaran (244).

 5604 Pengajaran kelompok (372)

 5618:Pengajaran

prosedur/tindakan (371).

Domain 7; Komunitas Kelas C; Promosi kesehatan komunitas

(43)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 jajanan kering

gorengan.

 Tempat cuci tangan hanya 3 kran tanpa ada sabun.

 1606Partisipasi dalam pengambilan keputusan perawatan kesehatan. Kelas R; Health Beliefs

1704:Health beliefs; perceived threat

Prevensi Sekunder

Kelas T; Kontrol resiko dan keamanan

Level 3: Intervensi  1902:Kontrol resiko .

 1934:Keamanan dan kesehatan serta perawatan lingkungan . Domain V; Kesehatan yang dirasakan.

Kelas U; Kesehatan dan Kualitas Hidup

Level 3: Intervensi

 2008:Status kenyamanan .  2009:Status kenyamanan;

lingkungan .

Prevensi Sekunder

Domain 3; Perilaku Kelas O; Terapi perilaku Level 3; Intervensi

 4310: Terapi aktifitas (73)  4350:Manajemen perilaku (92)  4360:Modifikasi perilaku (95)

Domain 4; Keamanan

Kelas V; Manajemen resiko  Manajemen lingkungan (6480).  Manajemen lingkungan;

keamanan (6486).  Surveilance (6650).

Domain 6; Sistem kesehatan

(44)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

 2006:Status kesehatan individu .

 2000:Kualitas hidup

 2005:Status kesehatan peserta didik

Kelas EE; Kepuasan terhadap perawatan

 3014:Kepuasan klien .  3015:Kepuasan manajemen

kasus .

 3007:Kepuasan terhadap lingkungan fisik

 3010:Kepuasan terhadap keamanan .

 3012:Kepuasan terhadap pengajaran.

 3005:Kepuasan terhadap fungsi asistensi .

Domain VI; Kesehatan keluarga

Kelas Z; Kualitas hidup keluarga

Level 3: Intervensi

 2606:Status kesehatan keluarga .

kesehatan

 7320:Manajemen kasus (113)  7400:Panduan sistem kesehatan

(212).

Kelas A; Manajemen sistem kesehatan

 7620:Pengontrolan berkala (132).

 7726:Preceptor; peserta didik (306).

Domain 7: Komunitas,

Kelas D; Manajemen resiko komunitas.

Level 3: Intervensi

(45)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014

Domain VII; Kesehatan komunitas

Kelas BB; Weel Being komunitas

Level 3: Intervensi  2701:Status kesehatan

komunitas .

 2700:Kompetensi komunitas .

Kelas CC; Proteksi kesehatan komunitas.

Level 3: Intervensi

 2807:Efektifitas skrining kesehatan komunitas .  2808:Efektifitas program

komunitas . Prevensi tersier:

Domain VI; Kesehatan keluarga

Kelas Z; Kualitas hidup keluarga

Level 3: Intervensi

 2605:Partisipasi tim kesehatan dalam keluarga .

Prevensi Tersier

Domain 5; Keluarga Kelas X; Perawatan siklus kehidupan.

 7040: Dukungan terhadap caregiver (113).

(46)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 Masalah Kesehatan

Risiko DBD: Hasil angket :  72% kemampuan

penduduk dalam mengenali secara dini penyakit DBD

kurang baik.  52% kemampuan

penduduk dalam mencegah atau merawat anggota keluarganya dari penyakit DBD kurang baik.

 46% penduduk yang pernah menderita DBD tidak pernah dilakukan kunjungan rumah oleh petugas Puskesmas.

 44% warga yang pernah menderita DBD tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang DBD.  Defisiensi

kesehatan

n pemeliharaan kesehatan (00099).

Tujuan : Berkurangnya perilaku berisiko munculnya DBD dan meningkatnya efektifitas pemeliharaan kesehatan pada agregat resiko DBD.

Prevensi Primer

Domain IV Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Kelas S; Pengetahuan kesehatan Level 3: Intervensi

 1844:Pengetahuan; manajemen sakit akut .

 1803:Pengetahuan; proses penyakit .

 1805:Pengetahuan; perilaku sehat .

 1823:Pengetahuan; promosi kesehatan .

 1854:Pengetahuan; diet sehat  1855:Pengetahuan; gaya hidup

sehat.

 1842:Pengetahuan; manajemen infeksi .

Prevensi Primer; Domain 3; Perilaku

Kelas S; Edukasi klien

 5510:Pendidikan kesehatan (210)

 5520:Memfasilitasi pembelajaran (244).

 5604 Pengajaran kelompok (372)

 5618:Pengajaran

prosedur/tindakan (371). Domain 4; Keamanan Kelas U; Manajemen krisis  6240: P3K (194)

 6366:Triase; telepon (399)

Domain 7; Komunitas

Kelas C; Promosi kesehatan komunitas

Level 3: Intervensi

 7320: Manajemen kasus (113).  8500: Pengembangan kesehatan

(47)

Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta, 19-20 September 2014

*Regional Timur: Makasar, 10-11 Oktober 2014 *Regional Tengah, Denpasar: 7-8 Nopember 2014 menyatakan bahwa

manfaat melakukan tindakan pencegahan seperti gerakan 3M hanya sebatas lingkungan rumah agar bersih.

 59% hambatan yang dirasakan dalam melakukan tindakan pencegahan karena tidak ada sanksi.  Angka bebas jentik di

rumah tangga sebesar 58% yang berarti ada 42% rumah tangga positif jentik.  18% warga

menyatakan yang paling efektif untuk mencegah DBD adalah dilakukan fogging atau menabur bubuk abate.

Hasil F.G.D. :  Pada umumnya

partisipan

 8700:Pengembangan program (313).

 8750: Pemasaran sosial di masyarakat (351).

Prevensi sekunder

Domain IV; Pengetahuan kesehatan dan perilaku.

Kelas Q; Perilaku sehat

Level 3: Intervensi

 1600:Kepatuhan perilaku .  1621:Kepatuhan perilaku; diet

sehat.

 1602:Perilaku promosi kesehatan .

 1603:Pencarian perilaku sehat .  1606:Partisipasi dalam

pengambilan keputusan perawatan kesehatan .  1608:Kontrol gejala .

Kelas R; Health Beliefs

 1704:Health beliefs; perceived threat

Prevensi sekunder;

Domain 3: Perilaku

Kelas O; Terapi perilaku

Level 3; Intervensi

 4350:Manajemen perilaku (92)  4360:Modifikasi perilaku (95)

Kelas V; Manajemen resiko

Level 3; Intervensi

 6480: Manajemen lingkungan (177).

 6486:Manajemen lingkungan; keamanan (179).

 6650: Surveilance (366).  6550: Proteksi infeksi (232)

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, dilakukan perbandingan nilai rasio sales growth , earning per share , dan price earning ratio antara perusahaan yang mengadakan ESOP dengan yang tidak

e. Laporan Akhir Tahun sebagaimana dimaksud dalam huruf b, dibuat sejumlah 3 set. 1 set disampaikan ke Kepala LKPP dan 2 set oleh Sekretaris Utama diturunkan ke Biro

Mahasiswa Menghayati Konsep manusia Hindu, Hukum, Etika, Tri Kerukunan Hidup Beragama, , Iptek dan seni dalam perspektif Hindu, Konsep Masyarakat Hindu

yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Lebih

Kekritisan dihitung dengan “running” program MCNP dengan data input sesuai dengan kondisi teras, yaitu kondisi semua penyerap di atas teras, di dalam teras, dan kondisi

Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun dan orang yang memiliki masalah kesehatan

311 FUAD BUDIARSO SD Muhammadiyah Ngupasan 1 Ngampilan SDN TEGALREJO 1 312 YOGO ARDIANTO SD Muhammadiyah Ngupasan 2 Ngampilan SDN TEGALREJO 1 313 Pratap Kurniawan SD

2015 realisasinya adalah 0 Indeks dengan realisasi fisik sebesar 50,42%, meliputi kegiatan membuat poster dan leaflet, mengikuti pameran hasil litbang dan layanan jasa