BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran Islam menjadi cahaya yang terang bagi segenap penjuru alam di muka bumi, menjadikan Islam sebagai Ideologi yang terkalahkan oleh agama yang lain dikarnakan perintah Allah bagi para Rasul untuk menyampaikan Risalahnya di tengah-tengah mereka. Pada tahun 689 Masehi, Raja Recaredo menjadikan agama katolik sebagai agama resmi di Spanyol. Namun seiring berjalannya waktu yang panjang, pada sekitar abad ke 8 Masehi maka Islam mulai mendatangi dataran Eropa sebagai sasarana dakwah Islam yang merupakan bagian dari ekspansi dari perjuangan bani umayyah yang mulai saat itu juga (711) M, Spanyol mulai menjadi wilayah kekuasaan Islam.
Setelah menjadi wilayah kekuasaan Islam Spanyol maka disana mulai diangkat para Wali dan Gubernur yang diangkat langsung oleh para penguasa Khilafah Bani Umayah I yang berpusat di Damaskus saat itu. Dengan berkembangnya Islam di wilayah Spanyol maka spanyol mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, baik politik, ekonomi, teknologi dan lain sebagainya. dari keberhasilan yang pesat ini sehingga sampai-sampai orang-orang Eropa mengakui kehebatan Islam dan banyak mempelajari ilmu pengetahuan yang berasal dari Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses masuknya islam ke spanyol? 2. Bagaimana perkembangan islam di spanyol?
3. Bagaimana kontribusi dunia intelektual muslim ke barat?
4. Bagaimana hubungan antara spanyol islam dengan dinasti Abbasiyyah?
C. Tujuan
1. Mengetahui proses masuknya islam ke spanyol. 2. Mengetahui perkembangan islam di spanyol.
3. Mengetahui kontribusi dunia intelektual muslim ke barat.
4. Mengetahui hubungan antara spanyol islam dengan dinasti Abbasiyyah.
D. Sistematika Penulisan
- BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan
- BAB II PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan dari rumusan masalah - BAB III PENUTUP
BAB II PEMBAHASAN
A. Proses Masuknya Islam ke Spanyol
Seiring semakin maju dan berkembangnya wilayah Islam di berbagai wilayah kekuasaannya nampaknya Islam tidak menyia-nyiakan kondisi ideal ini. Kematangan berfikir dan keyakinan terhadap agamanya justru semakin menancap dalam benak kaum muslimin untuk semakin mengembangkan cita-cita agamanya yakni menjadi Rahmatan Lil ‘Alamin.
Sebelum taklunya Spanyol oleh kekuasaan Islam, umat Islam terlebih dahulu telah menguasai wilayah Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Khilafah Bani Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi semenjak zaman Khalifah Abdul Malik. Yang dipipmpin oleh seorang Gubernur yakni Husna’ Ibnu Nu’man kemudian digantikan oleh Musa Bin Nusyair. Dari kondisi ini nampaknya umat Islam mulai berfikir untuk melakukan ekspedisi yang jauh lebih besar lagi yakni untuk dapat menaklukan Spanyol1 Sehingga dapat kita pahami bahwa kekuasaan Islam di Afrika Utara
sesungguhnya menjadi batu loncatan bagi berjalannya ekspedisi Islam ke Spanyol. Dalam penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dikatakan paling berjasa memimpin satuan pasukan ke wilayah tersebut. Mereka adalah Thariq Bin Malik, Thariq Bin Ziyad, dan Musa Bin Nusair2
Thariq Bin Ziyad lebih dikenal sebagai penakluk spanyol, karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata, pasukan yang sangat besar dari Thariq Bin ziyad yang berasal dari suku Barbar yang didukung oleh musa ibn Nushair sedang sebagiannya lagi adalah berasal dari orang-orang Arab yang dikirim oleh khalifah Al-Walid, pasukan yang dipimpin oleh Thariq Bin Ziyad ini
1 Supriyadi M.Ag., Sejarah Peraban Islam. Bandung : pustaka setia, 2008, h.
117
2 Drs. Samsul Munir, M.A., Sejarah Peraban Islam. Jakarta : Amzah, 2009, h.
kemudian menyebrangi selat di bawah pimpinannya3 Selat iru adalah selat yang
berada diantara Maroko dan benua Eropa.
Sejarah mencatat bahwa panglima Thariq setelah seluruh pasukan mendarat di wilayah tersebut, membakar seluruh alat penyeberangan atau kapal mereka. Kemudian Ia mengucapkan pidato singkat yang sangat terkenal dalam sejarahnya:”’aduwwu amamakum wal bahru wara’akum fakhtar ayyuma syi’tum” (musuh di depan kamu, lautan dibelakang kamu, silahkan mana yang kamu kehendaki).4
Jumlah pasukan yang dipimpin oleh Thariq Bin Ziyad mencapai 12.000 orang pasukan. Dalam perlawanannya King Roderick maju dengan pasukan yang jauh berbeda dengan pasukan kaum muslimin yakni berjumlah 100.000 orang, pada akhirnya King Roderick tewas ditempat peperangan sedangkan pasukan kaum muslimin mengalami kemenangan. Setelah kaum muslimin mengalami kemenangan atas perlawanan Raja Roderick maka Thariq dan pasukannya terus menaklukan kota-kota penting seperti Cordova, Granada, dan Toledo (ibu kota kerajaan Gotick saat itu).
Kedatangan Islam membawa kultur baru yang memperkaya spanyol pada umumnya. Oleh karena itu spanyol menjadi salah satu peradaban dunia, mengimbangi kejayaan Khilafah Bani Umayyah di Damsyik (Damaskus) dan Khilafah Abasiyah di Bagdad. Tak salah apabila dikatakan Andalusia turut berperan merintis jalan menuju zaman Renesains di Eropa. Semanjak jatuhnya Spanyol ke tangan Islam maka mulai saat itu politik Spanyol berada di bawah kekuasaan Khalifah Bani Umayyah.5
Ada dua faktor yang memudahkan Islam masuk ke Spanyol saat itu yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor eksternal yakni faktor yang terjadi pada wilayah Spanyol itu sendiri. Pada saat kaum muslimin melakukan penyerangan ke wilayah Spanyol kondisi wilayah itu dalam kondisi yang sangat lemah dan menyedihkan. Pasalnya
3 Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Rajawali Pers, 2011,
h. 89
4 Drs. Samsul Munir, M.A, Op.Cit., h. 162
5 supriyadi, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, Bandung : Pustaka Setia, 2008, h.
wilayah ini dalam kondisi yang carut marut dalam kenegaraannya, baik dari aspek sosial, politik, dan ekonomi, benar-benar dalam kondisi yang sangat memperihatinkan. Secara politik spanyol terkoyak-koyak dan terbagi dalam beberapa negeri kecil. Selain itu pula penguasa Gotick yang berkuasa saat itu di Spanyol sangat tidak toleran terhadap aliran agama yang berkembang saat itu yang dianut oleh para penguasa yaitu aliran monofisit. Terlebih parah lagi adalah kepada agama Yahudi yang saat itu adalah Agama terbesar di wilayah Spanyol.6
Adapun faktor internalnya adalah kondisi para penakluk dari kubu kaum muslimin baik dari para penguasa, para tentara dan para prajurit Islam yang luar biasa dalam melakukan futuhat terhadap Negeri-Negeri yang menjadi sasaran utamanya, selain itu pasukan kaum muslimin adalah pasukan yang cerdas dan berani dalam menaklukan negeri lain, yang tak kalah penting adalah ajaran Islam yang agung yang mereka tunjukkan baik dari sikap toleransi, persaudaraan dan tolong menolong sehingga memudahkan Islam diterima oleh masyarakat spanyol.7
B. Perkembangan Islam di Spanyol
Sejak pertama kali di tanah sponyol hingga jatuhnya kerajaan islam di sana, Islam memainkan peranan yang sangat besar. Masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Sejarah panjang yang dilalui umat islam di spanyol itu dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu:
1. Periode pertama (711-755M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yang terpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi, baik dari dalam maupun dari luar. Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan di antara elite penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Di samping itu, terdapat perbedaan pandangan antara Khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa merekalah yang paling berhak menguasai daerah
Spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali (gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan pandangan politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang saudara. Hal ini ada hubungannya dengan perbedaan etnis, terutama antara Barbar asal Afrika Utara dan Arab. Di dalam etnis Arab sendiri terdapat dua golongan yang terus-menerus bersaing yaitu suku Qaisy (Arab Utara) dan Arab Yamani (Arab Selatan). Perbedaan etnis ini sering kali menimbulkan konflik politik, terutama ketika tidak ada figure.8
2. Periode kedua (755-912M)
Pada masa ini Spanyol berada di bawah pemerintahan Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertamanya adalah Abdurrahman yang memasuki Spanyol pada tahun 138 H/755 M dan diberi gelar Abdurrahman Ad-Dakhil, beliau adalah keturunan dari Bani Umayyah. Selanjutnya Abdurrahman berhasil mendirikan Khilafah Bani Umayyah. Pada periode ini kemajuan yang pesat diperolehnya baik dalam bidang politik maupun peradabannya, kemudian beliau mendirikan Masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.
3. Periode ketiga (912-1013 M)
Pada periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa yang diberi gelar Khalifah, pemerintahan ini diperintah oleh tiga Khalifah besar yakni : Abd Al-Rahman Al-Nasir (912-961 M), Hakam II (961-976 M), dan Hisyam II (976-1009 M). Pada masa ini spanyol juga mencapai kejayaan yang menyaingi kejayaan Daulah Abbasiyah di Bagdad. Misalnya Abd Al-Rahman Al-Nasir mendirikan Universitas Cordova. Pada tahun 1013 M, dewan menteri yang memerintah Cordova menghapuskan jabatan Khalifah, ketika itu Spanyol sudah terpecah kedalam beberapa Negeri kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.9
4. Periode Keempat (1013-1086M)
8
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/sejarah/allsub/159/perkembangan-islam-di-spanyol.html
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil dibawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-mulukuth-Thawaif, yang berpusat di suatu kota seperti Sevile, Cordov a, Toledo, dan sebagainya. Yang terbesar adalah Abbadiyah di seville. Pada abad ini umat islam di spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern. Ironisnya, kalau terjadi perang saudara, ada diantara pihak-pihak yang bertingkai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik islam itu, untuk pertama kalinya, orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif penyerangan. Meskipun, kehidupan politik tidak stabil namun, kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini. Istana- istana mendorong para sarjana dan sastawan untuk mendapatkan perlindungan dari istana ke istana lainnya.
5. Periode kelima (1086-1248M)
mengalami keambrukan. Pada tahun1212m, tentara Kristen memperoleh kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Kekalahn-kekalahan yang dialami Muwahhidun menyebabkan penguasanya memilih meninggalkan Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M. Dalm kondisi demikian, umat islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan Kristen yang semakin besar. Tahun 1238 M Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh tahun 1248 M. Seluruh Spanyol kecuali Granada lepas dari kekuasaan Islam.10
6. Periode keenam (1248-1492 M)
Periode ini Islam hanya berkuasa di Granada di bawah pimpinan Bani Ahmar. Pada pemerintahannya peradaban Islam mengalami kemajuan kembali. Namun pemerintahannya secara politik hanya menguasai wilayah yang kecil. Kekuatan ini pun berakhir karena adanya perselisihan orang istana dalam merebut kekuasaan.11
C. Kontribusi Dunia Intelektual Muslim ke Barat 1. Kemajuan Intelektual
a) Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd al-Rahman (832-886 M).
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah. Tokoh utama yang kedua adalah Abu Bakr ibn
10 Ahmad Syalabi,op.cit.hlm 76.
Thufail, penduduk asli Wadi Asa, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Rusyd dari Cordova.12
Pada abad ke 12 diterjemahkan buku Al-Qanun karya Ibnu Sina (Avicenne) mengenai kedokteran. Diahir abad ke-13 diterjemahkan pula buku Al-Hawi karya Razi yang lebih luas dan lebih tebal dari Al-Qanun.13
b) Sains
Abbas ibn Fama termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia orang yang pertama kali menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim ibn Yahya al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahad ibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umi Hasan bint Abi Ja’far dan saudara perempuan al-Hafidzh adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn Bathuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudra Pasai dan Cina. Ibn Khaldun (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn Khaldun dart Tum adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol yang kemudian pindah ke Afrika.
c) Musik dan kesenian
12 Dr.Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam, PT: Gravindo Persada : 2003,
hlm 101
13 Dr. Mustafa As-Siba’i,Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok.Gema Insani
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diadakan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai pengubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
d) Bahasa dan sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol. Diantara para ahli yang mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa yaitu Ibn Sayyidih, Ibn malik pengarang Alfiyah, Ibn Huruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali Isybili, Abu Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-Gharnathi.14
e) Ilmu agama
Tidak hanya bidang Tafsir namun juga Fiqhi, umat Islam di Spanyol dikenal sebagai penganut madzhab Maliki, madzhab ini kemudian dikembangkan oleh Ziyad Ibn Abd Rahman yang selanjutnya dikembangkan oleh Ibn Yahya yang menjadi Qodhi pada masa Hisyam Ibn Abd Rahman. Adapun kitab Fiqhi yang sangat monumental yang masih menjadi salah satu rujukan dalam lapangan hukum Islam sampai saat ini bahkan wilayah Indonesia yakni kitab Bid’ayatul Mujtahid kitab tersebut adalah karya Ibnu Rusyd.15
2. Kemegahan pembangunan fisik
Orang-orang memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air waduk dibuat untuk konservasi. Pengaturan hydrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda air asal Persia yang dinamakan na’urah (Spanyol Noria). Namun pembangunan fisik yang paling menonjol adalah
14 Dr.Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam, PT: Gravindo Persada : 2003,
hlm 103
pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman, taman-taman. Di antara pembangunan yang megah adalah masjid Cordova, kota al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana al-Makmun, mesjid Seville dan istana al-Hamra di Granada.
3. Faktor-faktor pendukung kemajuan
Spanyol Islam, kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan umat Islam, seperti Abd al-Rahman al-Dakhil, Abd al-Rahman al-Wasith dan Abd al-Rahman al-Nashir.
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah dan adanya toleransi yang ditegakkan oleh penguasa terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi.
D. Hubungan Antara Spanyol Islam Dengan Dinasti Abbasiyyah
Dinasti Abbasiyah mewarisi imperium dari Dinasti Umayyah. Hasil besar yang telah dicapai oleh dinasti Abbasiyah dimaungkinkan karena landasanya telah dipersiapkan oleh Umayyah dan Abbasiyah memanfatkannya.
Pada tahun 750 M, Kekhalifahan Umayyah digantikan oleh Kekhalifahan Abbasiyah, yang membunuh semua anggota dinasti Umayyah, kecuali satu orang. Abbasiyah kurang tertarik pada pesisir Laut Tengah dibandingkan Umayyah, dan mereka lebih berfokus pada dataran Irak dan Iran, dan tidak terlalu memperhatikan daerah pesisir seperti Israel, Suriah, Lebanon, dan Mesir. . Pada tahun 762 M, Abbasiyah memindahkan ibukota dari Damaskus di Suriah ke Baghdad di Irak.
Kekhalifahan Umayyah Spanyol. Dia dan keturunannya memerintah Spanyol untuk waktu yang lama.16
Pada masa Dinasti Abbasiyah, Islam juga pernah berjaya di Eropa. Namun, menurut Finer, S E (1999-01-01) dalam The History of Government from the Earliest Times:Volume II, pada akhir abad kedelapan Dinasti Abbasiyah terasing dan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan atas Al-Andalus (Spanyol) dan Maghreb (Maroko). Kekuatan politik para khalifah sebagian besar berakhir dengan munculnya Buwaihi dan Turki Saljuk.17
16 https://id.wikibooks.org/wiki/Islam_Abad_Pertengahan/Sejarah/Abbasiyah. 17 http://www.republika.co.id/berita/koran/islam-digest-koran/16/02/14/
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M. melalui jalur Afrika Utara. Wilayah Andalusia yang sekarang disebut dengan Spanyol di ujung selatan benua Eropa, masuk kedalam kekuasaan dinasti bani Umayyah semenjak Tariq bin Ziyad, bawahan Musa bin Nushair gubernur Qairuwan, mengalahkan pasukan Spanyol pimpinan Roderik Raja bangsa Gothia (92 H/ 711 M). Spanyol diduduki umat Islam pada zaman kholifah Al-Walid (705-715), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Periodisasi perkembangan Islam di Andalusia terbagi enam periode yaitu masa perintisan (711-755 M), masa pembangunan peradaban (755-912 M), masa keemasan (912-1013 M), masa dinasti kecil (1013-1086 M), masa kekuasaan Islam dari Afrika Utara, dengan rentang waktu 1086-1248 M, dan masa dinasti bani Ahmar atau Nasar, dalam rentang waktu 1248-1492 M.
Kemajuan peradaban itu dipengaruhi oleh kemajuan intelektual yang di dalamnya terdapat ilmu filsafat, sains, fiqih, musik dan kesenian, begitu juga dengan bahasa dan sastra, dan kemegahan pembangunan fisik
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi M.Ag. 2008. Sejarah Peraban Islam. pustaka Setia. Bandung.
Drs. Munir, Samsul M.A. 2009. Sejarah Peraban Islam. Amzah. Jakarta.
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, PT: Gravindo Persada : 2003
As-Siba’i Mustafa, Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok. Gema Insani Press, Jakarta : 1993
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/sejarah/allsub/159/perkembangan-islam-di-spanyol.html. Diakses pada tanggal 21 Mei 2017 pukul 21.21
http://www.slideshare.net/3ka/sejarah-perkembangan-islam-di-spanyol, Diakses pada tanggal 21 Mei 2017 pukul 21.10
https://id.wikibooks.org/wiki/Islam_Abad_Pertengahan/Sejarah/Abbasiyah, Diakses pada tanggal 21 Mei 2017 pukul 21.24