• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN DAN PESERTA DIDIK firman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERKEMBANGAN DAN PESERTA DIDIK firman"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TENTANG

“TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MENURUT

BEBERAPA AHLI”

OLEH

FIRMAN

516061020

(2)

A.Pengantar

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar.

Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkonsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adalah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifkasii sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

Teori beberapa ahli :

1. Sigmeun Freud (Perkembangan Psychosexual)  Fase oral (0 – 1 tahuni

Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan saat mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktiftas mengisap jari dan tangannya atau benda – benda sekitarnya.

 Fase anal (2 – 3 tahuni

Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat BAB, waktu yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.

 Fase Urogenital atau faliks (usia 3 – 4 tahuni

Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh sentral bila menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki – laki pada ibunya menimbulkan gairah sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.

(3)

Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak – nak mencari teman sesuai jenis kelaminnya, serta mencari fgur (role modeli sesuai jenis kelaminnya dari orang dewasa.

 Fase Genitalia

Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin hubungan rasa cinta dengan berbeda jenis kelamin.

2. Piaget (Perkembangan Kognitif)

Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan berpersepsi dan kemampuan mengakses informasi, berfkir logika, memecahkan masalah kompleks menjadi simple dan memahami ide yang abstrak menjadi konkrit, bagaimana menimbulkan prestasi dengan kemampuan yang dimiliki anak.

 Tahap sensori – motor (0 – 2 tahuni

Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang bersifat simbolis (berfkiri. Sekitar usia 18 – 24 bulan anak mulai bisa melakukan operations, awal kemampuan berfkir.

 Tahap pra operasional (2 – 7 tahuni

Tahap pra konseptual (2 – 4 tahuni anak melihat dunia hanya dalam hubungan dengan dirinya, pola pikir egosentris. Pola berfkir ada dua yaitu : transduktif ; anak mendasarkan kesimpulannya pada suatu peristiwa tertentu (ayam bertelur jadi semua binatang berteluri atau karena ciri – ciri objek tertentu (truk dan mobil sama karena punya roda empati. Pola penalaran sinkretik terjadi bila anak mulai selalu mengubah – ubah kriteria klasifkasinya. Misal mula – mula ia mengelompokan truk, sedan dan bus sendiri – sendiri, tapi kemudia mengelompokan mereka berdasarkan warnanya, lalu berdasarkan besar – kecilnya dst. Tahap intuitif ( 4 – 7 tahuni Pola fkir berdasar intuitif, penalaran masih kaku, terpusat pada bagian bagian terentu dari objek dan semata –mata didasarkan atas penampakan objek.

 Tahap operasional konkrit (7 – 12 tahuni

Konversi menunjukan anak mampu menawar satu objek yang diubah bagaimanapun bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya tetap. Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifkasikan objek menurut berbagai macam cirinya seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.

(4)

Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi objek – objek yang ia fkirkan. Pola fkir menjadi lebih feksibel melihat persoalan dari berbagai sudut yang berbeda.

3. Erikson (Perkembangan Psikososial)

Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu menyelesaikan tugas perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting adalah bagaimana memfokuskan diri individu pada penyelesaian konfik yang baik itu berlawanan atau tidak dengan tugas perkembangannya.

 Trust vs. missstrust ( 0 – 1 tahuni

Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konfik basic trust dan mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan penting.

 Autonomy vs shame and doubt ( 2 – 3 tahuni

Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi dengan baik sehingga terjadi peningkatan keterampilan motorik, anak perlu dukungan, pujian, pengakuan, perhatian serta dorongan sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap dirinya, sebaliknya celaan hanya akan membuat anak bertindak dan berfkir ragu – ragu. Kedua orang tua objek sosial terdekat dengan anak.

 Initiatif vs Guilty (3 – 6 tahuni

Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri, anak akan mengembnagkan kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk melalukan sesuatu atas kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang dikembangkan adalah sikap ragu-ragu, maka ia kan selalu merasa bersalah dan tidak berani mengambil tindakan atas kehendak sendiri.

 Industry vs inferiority (6 – 11 tahuni

Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak sudah mulai sekolah, tuntutan peran dirinya dan bagi orang lain semakin luas sehingga konfik anak masa ini adalah rasa mampu dan rendah diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak menghargainya maka akan muncul rasa percaya diri tetapi bila sebaliknya, anak akan rendah diri.

 Identity vs Role confusion ( mulai 12 tahuni

(5)

 Intimacy vs Isolation (dewasa awali

Individu sudah mulai mencari pasangan hidup. Kesiapan membina hubungan dengan orang lain, perasaan kasih sayang dan keintiman, sedang yang tidak mampu melakukannya akan mempunyai perasaan terkucil atau tersaing.

 Generativy vs self absorbtion (dewasa tengahi

Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian masyarakat dan manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu menyebabkan individu mampu berbuat banyak untuk kemanusiaan, khususnya generasi mendatang tetapi bila tahap – tahap silam, ia memperoleh banyak pengalaman negatif maka mungkin ia terkurung dalam kebutuhan dan persoalannya sendiri.

 Ego integrity vs Despair (dewasa lanjuti

Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi, dan tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbbulkan perasaan puas. Bila ia merasa semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang mendalam.

4. Kohlberg (Perkembangan Moral)  Pra-konvensional

Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan hukuman terhadap prilaku anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan atas akibat sikap yang ditimbulkan oleh prilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai menyesuaikan diri dengan harapan – harapan lingkungan untuk memperoleh hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda.

 Konvensional

Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau ketertiban sosial agar disebut anak baik atau anak manis

(6)

Otak yang matang dan pengalaman belajar memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan emosi, selanjutnya perkembngan emosi dipengaruhi oleh harapan orang tua dan lingkungan.

6. Perkembangan Psikososial

Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau mengemukakan bahwa : Di dalam jiwa individu terdapat tiga komponen yaitu :

 Id : nangis, minta minum,makan, dll.

 Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh terhadap lingkungan.

 Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.

Referensi

Dokumen terkait

karton pembungkus botol vial tersebut diperlakukan sebagai limbah biasa r 2.3.4.6.7]. Penanganan Limbah

Dalam ketentuan umum PERMA Nomor 1 Tahun 2002 Pasal 1, di tegaskan arti dari gugatan Perwakilan Kelompok yaitu : Suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pengelolaan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban terhadap publik yang merupakan stakeholder perlu menjadi perhatian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan rasio lingkar pinggang-panggul dengan derajat dismenore primer pada siswi SMA Negeri 1 Surakarta.. Metode: Penelitian ini

Pertama, keadilan sosial itu dirumuskan sebagai “suatu” yang sifatnya konkrit, bukan hanya abstrak-filosofis yang tidak sekedar dijadikan jargon politik tanpa makna; Kedua,

Semua karya mahasiswa pendidikan IPA pada lomba fotografi, pembuatan media pembelajaran dan alat peraga dipamerkan di acara PESTA (Pekan Aksi Pendidikan IPA & Tabligh

Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mengendalikan Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang digunakan oleh manajemen

Kompetensi guru harus betul-betul memahami materi yang yang akan disampaikan. Selain itu, guru harus memahami karakteristik siswa yang akan diajar. Guru harus