• Tidak ada hasil yang ditemukan

Surat Perjanjian Kerja OS. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Surat Perjanjian Kerja OS. docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

P E R J A N J I A N K E S E P A K A T A N K E R J A

Nomor :

002/MB/PK/I/2014

Pada hari ini, Rabu tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Empat Belas kami yang bertanda tangan dlbawah ini :

I. N a m a : Agustinus Purba

Jabatan : Direktur PT. MARIANI BINANTARA

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Mariani Binantara yang berkedudukan dan berkantor di Jalan Hang Tuah No. 15 Tanjung Uban, selanjutnya disebut "PIHAK PERTAMA".

II. N a m a :

Tanggal Lahir :

Alamat :

Pendidikan :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, selanjutnya disebut "PIHAK KEDUA"

Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja, dengan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal-1

PEKERJAAN ATAU JABATAN

PIHAK PERTAMA menugaskan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setuju melakukan tugas pekerjaan sebagai tenaga pasang lepas selang dan loading ARM di Depot LPG Tg. Uban sebagai tenaga Kontrak Waktu Tertentu PIHAK PERTAMA.

Pasal-2

UPAH / PENGHASILAN & JAMINAN SOSIAL

1. PIHAK PERTAMA akan memberikan Upah Tetap kepada PIHAK KEDUA setiap bulannya sebesar Rp.1.608.750,- (Satu juta enam ratus delapan ribu tujuh ratus lima puluh rupiah).

2. PIHAK PERTAMA memberikan Tunjangan atas Upah Pokok (TAUP) kepada PIHAK KEDUA setiap bulannya sebesar Rp. 536.250,- (Lima ratus tiga puluh enam ribu dua ratus lima puluh rupiah). 3. PIHAK PERTAMA memberikan Insentif Kehadiran kepada PIHAK KEDUA setiap bulannya

(2)

4. Uang lembur bagi yang melaksanakan kerja lembur sebesar 1/173 X Upah X jam lembur (maksimal 56 jam / bulan)

5. Upah premi shift bagi yang melaksanakan kerja shift sebesar 0.0087 X Upah tetap 6. Upah dibayar pada awal bulan.

7. PIHAK PERTAMA mengasuransikan PIHAK KEDUA pada PT Asuransi Tenaga Kerja (PT JAMSOSTEK) sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.

8. PIHAK PERTAMA memotong 2% dari Upah Pokok (Upah tetap + TAUP) untuk JHT

9. Apabila PIHAK KEDUA tidak hadir tanpa alasan yang sah / dapat dipertanggung jawabkan, maka PIHAK PERTAMA berhak mengadakan pemotongan upah secara proporsional sesuai dengan jumlah hari ketidakhadiran PIHAK KEDUA.

10. Pajak Penghasilan ditanggung oleh PIHAK KEDUA.

Pasal-3 HAK DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan alat-alat kerja dan keselamatan kerja, maupun pakaian dinas apabila diperlukan dan PIHAK KEDUA harus mengetahui dan mematuhi peraturan keselamatan kerja yang berlaku di Perusahaan.

2. PIHAK KEDUA harus mematuhi dan taat pada peraturan serta tata tertib dan disiplin Perusahaan.

3. Setiap hari PIHAK KEDUA wajib mengenakan pakaian dinas dan ID Card yang telah diberikan oleh PIHAK PERTAMA dan perlengkapan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta berpenampilan rapi dan sopan, bersikap ramah terhadap mitra kerja dan mengisi Daftar Hadir.

4. PIHAK PERTAMA berhak memotong upah PIHAK KEDUA jika tidak masuk kerja tanpa surat keterangan PIHAK KEDUA diagggap tidak masuk kerja tanpa izin (mangkir), maka setiap hari ketidakhadiran, PIHAK KEDUA dikenakan potongan upah yang ditentukan secara perpadanan.

5. PIHAK PERTAMA wajib memberikan Tunjangan Hari Raya sebesar 1 bulan Upah Pokok.

6. PIHAK PERTAMA wajib memberikan Santunan Migas kepada PIHAK KEDUA setelah Perjanjian Ikatan Kerja berakhir, sebanyak 1 (satu) bulan Upah Pokok atau Sepadanan.

7. PIHAK PERTAMA tidak wajib memberikan CUTI 12 (dua belas) hari kalender. Pelaksanaan cuti hanya dapat dilaksanakan apabila ada persetujuan dari User dan PIHAK KEDUA harus menyediakan pengganti untuk melaksanakan tugas tugasnya

8. Penolakan tugas atau kelalaian yang dilakukan PIHAK KEDUA, sehingga dapat berakibat merugikan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat segera mengakhiri Perjanjian Kerja ini dengan pemberitahuan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak kejadian dan atau sejak PIHAK KEDUA dinyatakan lalai dalam melaksanakan tugas.

(3)

IZIN TIDAK MASUK KERJA

PIHAK KEDUA diberi izin tidak masuk bekerja tetapi tetap mendapat upah, untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Melaksanakan Pernikahan : Selama 3 (tiga) hari

2. Menikahkan Anak : Selama 2 (dua) hari

3. Pembabtisan atau khitan anak : Selama 1 (satu) hari 4. Istri, Orang tua / mertua tinggal serumah,

anak sah meninggal dunia. : Selama 2 (dua) hari 5. Saudara kandung istri tinggal serumah

meninggal dunia : Selama 1 (satu) hari

6. Istri melahirkan : Selama 1 (satu) hari

7. Mengalami musibah bencana alam : Selama jangka waktu pengurusan 8. Menunaikan ibadah haji : Selama jangka waktu sesuai

PP No. 8 Tahun 1981. 9. Sebagai saksi karena panggilan pengadilan / yang berwajib.

10. Mengikuti ujian sekolah dengan pembuktian sah.

11. Melaksanakan tugas Pemerintah yang dibuktikan dengan surat tugas resmi.

Pasal - 5

WAKTU KERJA, HARI KERJA DAN LOKASI KERJA

PIHAK KEDUA akan bekerja menurut waktu kerja yang berlaku yaitu: - Jam kerja kantor

- Jam kerja Shift

Sesuai dengan lokasi kerja masing - masing pekerja.

Pasal - 6 MASA BERLAKU

Perjanjian Kerja ini berlaku selama 01 (satu) tahun dan berlaku surut sejak tanggal 01 Januari 2014 s/d 31 Desember 2014

Pasal - 7

(4)

1. Perjanjian Kerja berakhir apabila :

a. PIHAK KEDUA telah menyelesaikan dengan baik jangka waktunya sebagaimana yang tercantum dalam pasal 6.

b. Sebelum masa berlaku Perjanjian Kerja selesai PIHAK KEDUA dianggap tidak sanggup dan tidak layak lagi melaksanakan tugasnya.

c. PIHAK KEDUA telah memasuki usia 50 tahun.

d. PIHAK KEDUA melakukan kesalahan kembali setelah diberikan peringatan 3 (tiga) kali secara tertulis.

e. PIHAK KEDUA mengajukan pemutusan hubungan kerja.

f. PIHAK KEDUA berdasarkan putusan dari dokter mengindap penyakit kronis dan didiagnosa butuh lebih dari 3 (tiga) bulan untuk penyembuhan.

g. Meninggal Dunia.

h. Adanya putusan pengadilan dan atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

i. Membongkar rahasia PIHAK PERTAMA ataupun mencemarkan nama baik PIHAK PERTAMA yang seharusnya dirahasiakan.

2. PIHAK KEDUA dapat diberhentikan seketika oleh PIHAK PERTAMA apabila :

a. PIHAK KEDUA tidak hadir selama 6 (enam) hari berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.

b. PIHAK KEDUA melakukan perbuatan / kelalaian yang melanggar dengan hukuman Pidana dan Peraturan Perundang-undangan Negara.

3. Dengan berakhirnya Perjanjian Kerja seperti tersebut pada Pasal 7 di atas, maka Pihak Kedua menerima dari PIHAK PERTAMA hanya upah sampai tanggal pemberhentian dari PIHAK PERTAMA.

4. PIHAK KEDUA menyadari dan menyatakan bahwa apabila terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang disebabkan sebagaimana tercantum pada pasal 6, maka PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban memberikan pesangon / ganti rugi kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk apapun.

(5)

Pasal - 8

KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)

Perjanjian Kerja ini berakhir demi hukum dalam hal terjadi sesuatu keadaan kahar seperti bencana alam, kebakaran, wabah penyakit, demonstrasi dan tindakan pemerintah dibidang ekonomi dan moneter maka PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut ganti rugi apapun kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal - 9

TATA TERTIB DAN KETENTUAN LAINNYA

1. PIHAK KEDUA wajib memenuhi ketentuan atau peraturan kerja yang berlaku dimana PIHAK KEDUA ditempatkan bekerja sesuai dengan Ukuran Kinerja Terpilih (UKT) / target yang ditetapkan.

2. PIHAK KEDUA harus terampil dalam melaksanakan pekerjaan serta bertanggung jawab atas tugasnya dan sesuai dengan instruksi kerja serta tidak melalaikan kewajibannya sesuai uraian jabatan yang ditetapkan.

3. PIHAK KEDUA dilarang menjual / memperdagangkan, menggunakan barang-barang (peralatan kerja atau barang berharga lainnya milik PIHAK PERTAMA) untuk dimiliki guna kebutuhan pribadi.

4. PIHAK KEDUA harus melakukan pekerjaan sesuai dengan Job Descriptionnya dan dilarang melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya kecuali atas perintah atasannya yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

5. PIHAK KEDUA harus menjaga keharmonisan hubungan kerja dan tidak dibenarkan terjadinya keributan dan perkelahian atau mengeluarkan kata-kata kotor, mengancam dan menghina.

6. PIHAK KEDUA dilarang mabuk, membawa atau meminum minuman yang dapat menyebabkan mabuk, memakai obat bius atau narkoba dan sejenisnya selama melaksanakan pekerjaan.

7. PIHAK KEDUA wajib menjaga peralatan kerja dan menjaga bahaya kebakaran dilingkungan kerja.

(6)

1. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja ini akan diatur dalam Addendum kemudian dengan Peraturan Perusahaan dan disesuaikan dengan Peraturan Perundang- undangan Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

2. Apabila ada perubahan atau perbaikan dimaksud baru mengikat kedua belah pihak sepanjang dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

3. PIHAK KEDUA setuju dan berkewajiban merahasiakan semua keterangan yang didapat selama hubungan kerja ini.

Pasal-11

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila terjadi selisih paham berkenaan dengan Perjanjian Kerja ini maka :

1. Sejauh mungkin akan diselesaikan secara musyawarah oieh kedua belah pihak dalam bacas waktu 1 (satu) bulan.

2. Jika dengan musyawarah tersebut ternyata tidak diperoleh suatu penyelesaian damai, maka semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan menurut undang-undang yang berlaku di Indonesia.

3. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan patuh kepada syarat-syarat yang ditetapkan dalam perjanjian ini, dan PIHAK KEDUA tidak akan menuntut fasilitas lain diluar yang ditentukan dalam Perjanjian ini.

4. PIHAK KEDUA menyatakan dan menyadari bahwa apabila dikemudian hari terjadi tuntutan dalam bentuk apapun sehubungan dengan Peijanjian Kerja ini, maka hal tersebut menjadi tanggung jawabnya secara pribadi tanpa adanya kewajiban PIHAK PERTAMA untuk memberikan ganti rugi kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk apapun.

5. PIHAK KEDUA setuju dan berkewajiban merahasiakan semua keterangan yang didapat selama hubungan kerja ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam rangkap 2 (dua) masing- masing bermaterai cukup dengan segala sesuatunya dibuat dengan tujuan dan itikad baik, 1 (satu) berkas asli dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan asli lainnya dipegang oleh PIHAK KEDUA.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah

Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok

Activities 2.4.11 Workshops to discuss development of PSPs Activities 2.4.12 Policy dialogue on development of a time series analysis of the primary social economic and policy

1. Melibatkan lebih dari satu orang. Setiap perbuatan korupsi tidak mungkin dilakukan sendiri, pasti melibatkan lebih dari satu orang. Bahkan, pada perkembangannya acapkali

Skripsi yang berjudul “ Peramalan ( Forecasting ) Volume Penjualan Dengan Metode Exponential Smoothing (Study Kasus Pada PT.Harfia Graha 0Perkasa) ” yang disusun oleh

Pengaturan kecepatan gerak kursi roda saat melintasi jalan menanjak dan menurun berbasis subject intention variable speed menggunakan sinyal bioelectrical impedance adalah

SENARAI TUGAS PENOLONG KANAN HEMc Pembangunan Diri Pelajar... Program