• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran dan Fungsi Sumber Daya Manusia dal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran dan Fungsi Sumber Daya Manusia dal"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Peran dan Fungsi Sumber Daya Manusia dalam Ekonomi 2.2.1 Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Kerja Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) yang memiliki kemampuan untuk mengeluarkan usaha tiap satuan waktu guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk oranglain. Tenaga kerja atau

manpower terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau Labor force terdiri dari golongan yang berkerja dan golongan yang

menganggur dan mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan dalam angkatan kerja sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu, kelompok ini sering juga dinamakan sebagai potensial labor force. Secara umum penyediaan tenaga kerja dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu produktivitas. Untuk definisi kerja Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu. Dalam produktivitas banyak orang yang bekerja keras akan tetapi banyak juga orang yang bekerja dengan hanya sedikit usaha. Hasil yang diperoleh dari dua cara kerja tersebut tentu akan berbeda.

(2)

karena, peningkatan produktivitas factor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya. Dengan pendekatan sistem, faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan dapat digolongkan pada tiga kelompok, yaitu: a. Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan b. Sarana pendukung c. Supra sarana

1. Ketenagakerjaan 2. Konsep dan Definisi

Untuk keperluan analisis ketenagakerjaan, penduduk suatu Negara dipilah-pilah dalam berbagai kelompok. Konsep pemilahan penduduk dibagi menjadi dua yaitu pemilahan penduduk berdasarkan pendekatan angkatan kerja dan

berdasarkan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja.

 Pemilihan penduduk berdasarkan pendekatan angkatan kerja 1. Tenaga Kerja-Manpower, berusia > 10 tahun

2. Angkatan kerja (Labour Force) yaitu tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk

sementara sedang tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan. Angkatan Kerja dibagi menjadi dua yaitu :

 Pekerja yaitu orang-orang yang mempunyai pekerjaan dan (saat disensus atau disurvai) memang sedang bekerja , serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja.  Penganggur yaitu orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya

(3)

2. Bukan angkatan kerja yaitu tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja dibagi menjadi tiga yaitu :

 Penduduk dalam usia kerja yang sedang bersekolah  Mengurus rumah tangga

 Penerima pendapatan lain

1. Bukan Tenaga Kerja, < 10 tahun

 Pemilahan penduduk berdasarkan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja 1. Bekerja Penuh yaitu tenaga kerja yang bersangkutan termanfaatkan

secara cukup atau optimal.

2. Setengah menganggur yaitu bekerja tapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, atau penghasilan yang diperoleh. Setengah menganggur dibagi menjadi dua yaitu :

 Setengah menganggur yang kentara (visible underemployment) adalah jika seseorang bekerja tidak tetap (part time) di luar keinginannya sendiri, atau bekerja dalam waktu yang lebih pendek dari biasanya.

(4)

Analisis ketenagakerjaan secara garis besar pendudukan suatu negara dibagi atas dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong sebagai tebaga kerja ialah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja. Batas usia kerja berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang lain. batas usia kerja yang di anut oleh indonesia ialah minimum 10 tahun, tanpa batas umur maksimum.

Tenaga Kerja (manpower) dibagi menjadi dua kelompok yaitu Angkatan Kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja. Yang termasuk Angkatan Kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan. Sedangkan yang bukan angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, yakni orang-orang yang kegiataannya seperi pelajar, ibu rumah tangga, dll.

Selanjutnya Angkatan kerja dibagi atas dua yaitu :

a. Pekerja ialah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai pekerjaan dan saat disensus atau disurvei memang sedang bekerja, serta orang yang mempunyai pekerjaan tapi sementara tidak bekerja. b. Pengangguran ialah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan (masih atau sedang) mencari pekerjaan.

(5)

a. Penduduk dalam usia kerja yang bersekolah misalnya pelajar dan mahasiswa

b. Pengurus rumah tangga c. Penerima pendapatan lain.

Gambar 1. Pendekatan Angkatan kerja

Konsep penduduk seperti di atas disebut pendekatan angkatan kerja (labour force approach), diperkenalkan oleh internasional Labour Organization( ILO). Pendekatan ini digunakan di indonesia oleh Badan Pusat Statistik yang menerapkannnya untuk memetakan dan menganalisis ketenagakerjaan di indonesia.

Gambar 2. Pendekatan Pemanfaatan tenaga kerja

(6)

Pemanfaatan tenaga kerja sama dengan pengertian pendekatan angkatan kerja. kerja, atau upah yang akan dihasilkan.

Pendekatan Pemanfaatan tenaga kerja ini lebih realistis dan lebih menguraikan secara terperinci berdasarkan pemnafaatan tenaganya daripada pendekatan angkatan kerja yang hanya sekedar membedakan angaktan kerja atas bekerja namun pendekatan peanfaatan tenaga kerja lebih rumit, terutama mengukur pengangguran terselubung dalam bentuk produktivitas serta penghasilan rendah.

Sekitar ¾ Penduduk indonesia termasuk di dalam batas usia kerja. Pada tahun 1993 jumlah tenaga kerja indonesia sebanyak 143,8 juta orang, dan tidak semua dari jumlah ini tergolong sebagai angkatan kerja yaitu mereka yang kegiatannya bersekolah, mengurus rumha tangga, serta menerima pendapatan tapi bukan sebagai balas jasa langsung atas kerjanya. proposi tenaga kerja yang tergolong sebagai angkatan kerja hanyalah8,7% persen. Pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi daripada pertumbuhan jumlah penduduk disebabkan karena struktur penduduk kita menurut komposisi umur hingga saat ini ialah masih di dominasi oleh usia muda. Angkatan kerja ditahun 1994 pun makin meningkat dari pada tahun 1993 ialah sebesar 5,4%.

(7)

perluasan lapangan kerja. Jika lowongan kerja atau kesempatan kerja tidak mampu menampung seluruh tenaga kerja maka yang terjadi ialah akan membuat semakin banyak pengangguran. Dalam penciptaan lapangan kerja tentunya merupakan salah satu masalah di tanah air. Masalahnya bukan hanya bagaimana menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan juga kualitas tenaga kerja. Kualitas tenaga kerja indonesia tercemin dalam tingkat pendidikan angkatan kerja dan produktivitas pekerja. Tetapi pada kenyataannya tenaga kerja indonesia dalam soal kualitas atau mutu pendidikan masih relatif rendah.

Melalui data-data ketenagakerjan dapat diketahui dan dihitung segala sesuatu yang menyangkut dengan tingkat pengerjaan dan tingkat pengangguran. konsep tersebut ialah diantaranya :

a. TPAK (Tingkat partisipasi angkatan kerja) b. Tingkat pengerjaan (employment rate)

c. Tingkat penggangguran (unemployment rate)

Rumus Tingkat Partisipasi angkatan kerja

Rumus Tingkat Pengerjaan

(8)

Konsep-konsep (rumus) diatas berguna untuk menaganilisis situasi yang berlangsung di pasar kerja. Pemahaman tentang situasi pasar kerja berguna untuk :

a. Perumusan kebijaksanaan ketenagakerjaan dan penciptaan kesempatan kerja

b. Perumusan ekbijaksanaan kependudukan dan suber daya manusia secara keseluruhan.

Tingkat partisipasi angkatan tenaga kerja indonesia berkisar pada angka 57 persen dalam kurung waktu 1991-1994 yaitu naik dari 57,1% – 57,6%. Penduduk dalam kelompok usia muda masih dominan, kenaikan angka-angka TPAK ini sangat kecil. Saat penduduk usia muda mengalami pertambahan usia dan memasuki umur usia kerja (17-56 tahun), sebagian besar tidak masuk ke tenaga kerja yang angkatan kerja tetapi melainkan akan masuk ke bukan angkatan kerja. Masuknya penduduk usia kerja pada bukan angkatan kerja disebabkan oleh banyak faktor. seperti faktor-faktor berikut ini yang memungkinkan hal tersebut terjadi ialah :

1. Seseorang melanjutkan sekolah sehingga menunda untuk bekerja.

2. Telah menjadi adat istiadat turun temurun yang terjadi pada suatu keluarga yang mewajibkan bagi anak-anak perempuan haruslah mengurus rumah tangga 3. Atau tidak mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang mengakibatkan seseorang menganggur dan menunggu lapangan pekerjaan yang pas untuk bekerja.

Angka-angka Tingkat partisipasi angkatan kerja berflukutuasi dari tahun ke tahun, sementara angka pengangguran senantiasa meningkat.

(9)

angkanya TPAK laki-laki dan perempuan pada tahun 1994 ialah 72,3 berbanding 43,4. Kemudian dalam perbandingan secara tempat tinggal, TPAK di daerah perdesaan justru lebih tinggi dari pada di perkotaan di indonesia perbandingannya ialah pada tahun 1994 yaitu 61,5 berbanding 50,5 hal ini membuktikan bahwa peluang orang-orang desa lebih besar telibat di pasar tenaga kerja dari pada orang yang bermukiman di dareah perkotaan. Lebih tingginya TPAK laik-laki dibandingkan perempuan tidak hanya berlaku untuk Negara Indonesia secara keseluruhan, tanpa memperhatikan tempat tinggal. Akan tetapi juga secara parsial di kedua macam daerah perkotaan. Di lain pihak, TPAK perempuan baik di daerah perdesaan maupun di daerah perkotaan tidak hanya berlaku untuk angkatan kerja laki-laki, tapi juga untuk angkatan kerja perempuan.

Sumber: Statistik Indonesia, Biro Pusat Statistik 1994

Dari penjelasan diatas berarti dapat diambil kesimpulan bahwa jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, maka angkatan kerja daerah perdesaan di pasar tenaga kerja lebih tinggi daripada angkatan kerja daeraah perkotaan. Kesimpulan ini terbukti dengan tingkat pengangguran di daerah perdesaan lebih rendah daripada daerah perkotaan tanpa menghiraukan jenis kelamin selain itu kalau dilihat berdasarkan jenis kelamin, maka keterlibatan angkatan kerja laki-laki lebih tinggi dari pada angkatan kerja perempuan.

By : Fahranirawaty Warandy NPM : 2210513

(10)

Sumber Buku dan Data :

Dumairy, 1996. perekonomian indonesia, Penerbit Erlangga:Jakarta

H amir, amir. 2007, Perekonomian Indonesia (dalam prespektif makro), Penerbit Biografika:Bogor

Sumber web :

Gambar

Gambar 2. Pendekatan Pemanfaatan tenaga kerja

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan tingkat kualitas barang dan jasa yang dihasilkan dengan standar kualitas yang telah ditetapkan, kemudian setelah itu

Rekomendasi Kebijakan dalam hal ini berupa Policy Brief merupakan hasil penelitian/kajian yang diharapkan dapat dimanfaatkan bagi pemangku kepentingan

Menimbang, bahwa dalam gugatan balik (Rekonvensi) Penggugat/ Pembanding menuntut 3 (tiga) hal, pertama Pengembalian hutang Tergugat/ Terbanding kepada Penggugat/Pembanding

bahwa untuk menjamin kesinambungan penyelenggaraan pendidikan dan proses belajar mengajar pada Politeknik Sendawar, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat

Berdasarkan hasil ujicoba untuk instrumen persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) diperoleh 34 butir valid dari 40 butir angket yang

BUI REpIuBUK lltD(JHSgtM&lt;J®R!jBU REPU IB REPUBUK ItjtUONbSlA RtR IBUK INDONESIA REP UBUK IP IDONESIA REPl IBUK INDONESIA REP UBUK IP IDONESIA RER IBUK INDONESIA REP

Dengan memanfaatkan metode profile matching dalam merancang sistem pendukung keputusan memiliki keunggulan dengan adanya core factor dan secondary factor sehingga pengguna

Maka dari itu, tujuan utama penulisan penelitian ini adalah untuk menentukan faktor potensial dari sikap konsumen terhadap pembelian produk palsu, dan untuk