• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUBUNGAN KEBIJAKAN MONETER INF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS HUBUNGAN KEBIJAKAN MONETER INF"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

“ANALISIS HUBUNGAN KEBIJAKAN MONETER, INFLASI

DAN KEADAAN NILAI TUKAR TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI INDONESIA”

DisusunUntukMemenuhiTugas Mata Kuliah

“Seminar Proposal Skripsi” DosenPengampu Rokhmat subagiyo, SE,MEI

DisusunOlehKelas ES – 6J

1. Nurismah Wahyu Aji (17402153310)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum,Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, hidayahnya, serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.Semoga kita mendapat syafa’atnya di yaumil qiyamah. Amin.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberi izin kepada kami untuk melanjutkan studi.

2. Rokhmat subagiyo, M.Pd yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan atas pembuatan tugas kelompok makalah ini.

3. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan materi dan moril.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan penulis pada khususnya, untuk lebih menyempurnakan makalah agar lebih baik lagi, untuk itu penulis menerima Kritik dan Saran yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Wassalamu’alaikum,Wr.Wb.

Tulungagung, 26 Mei 2018

(3)

DAFTAR ISI

COVER………....1

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI………....3

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang………...4

B. RumusanMasalah………...5

C. Tujuan...………...………....5

D. Manfaat...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori...7

B. Penelitian terdahulu...…………...……….……….…...…...12

C. Kerangka konseptual...15

D. Hipotesis...15

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan sumber data...16

B. Teknik pengumpulan data………...16

C. Populasi dan sampel………...17

D. Jenis penelitian...17

E. Teknik analisis data...18

DAFTAR PUSTAKA……….………..………....…….19

(4)

A. Latar Belakang

Mulai Juli 2005 Bank Indonesia telah mengimplementasikan penguatan kerangka kerja kebijakan moneter konsisten dengan Inflation Targeting Framework (ITF), yang mencakup empat elemen dasar : (1) penggunaan suku bunga BI Rate sebagai policy reference rate, (2) proses perumusan kebijakan moneter yang antisipatif, (3) strategi komunikasi yang lebih transparan, dan (4) penguatan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah. Langkah-langkah dimaksud ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan tata kelola (governance) kebijakan moneter dalam mencapai sasaran akhir kestabilan harga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sasaran Inflasi dilakukan Pemerintah dan Bank Indonesia dengan menetapkan dan mengumumkan sasaran inflasi untuk tahun 2008, 2009, dan 2010 masing-masing sebesar 5%+1%, 4,5%+1%, dan 4%+1%. Sasaran inflasi dimaksud sejalan dengan proses penurunan inflasi secara bertahap mengarah pada sasaran inflasi jangka menengah-panjang yang kompetitif dengan negara lain sekitar 3%.

(5)

inflasi yang membuat nilai tukar uang dimasyarakat memburuk yang membuat nilai dari mata uang tersebut turun.

Sehingga penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana efek dari kebijakan moneter, inflasi dan nilai tukar yang ada dimasyarakat terhadap sasaran akhir yaitu kesejahteraan masyrakat di Indonesia dengan memasukkan variabel yang digunakan yakni inflasi dan nilai tukar. Kesejahteraan masyarakat tergantung bagaimanaa pemerintah melakukan atau mengeluarkan kebijakan yang ada di suatu negara tersebut. Bila suatu negara mampu mengatasi permasalahan seperti inflasi yang cenderung berakibat pada nilai tukar disini akan menjelaskan kebijakan yang dibuat pemerintah yairu kebijakan moneter akan berakibat baik atau buruk dalam menangani pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara.

B. Rumusan masalah

1. Apakah hubungan kebijakan moneter dengan kesejahteraan masyarakat?

2. Apakah ada keterkaitan inflasi dengan kesejahteraan masyarakat? 3. Apakah nilai tukar berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat?

4. Bagaimana hubungan antara kebijakan moneter,inflasi dan nilai tukar dengan kesejahteraan masyarakat indonesia?

C. Tujuan

1. Mengetahui hubungan kebijakan moneter dengan kesejahteraan diindonesia

2. Mengetahui inflasi dengan kesejahteraan masyarakat indonesia 3. Mengetahui nilai tukar dengan kesejahteraan masyarakat indonesia 4. Mengetahui hubungan antara kebijakan moneter,inflasi dan nilai tukar

dengan kesejahteraan masyarakat indonesia D. Manfaat

1. Untuk melihat kebijakan moneter dengan kesejahetraan masyarakat diindonesia

2. Untuk mengetahui inflasi dengan kesejahteraan masyarakat diindonesia

3. Untuk mengetahui nilai tukar dengan kesejahteraan masyarakat diindonesia

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori 1. Kebijakan Moneter

(7)

2005). Pertama, dengan output ditentukan sesuai dengan kapasitas ekonomi jangka panjang maka segala kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi akan menciptakan inflasi (the short-run Phillips-curve) sehingga tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi riil. Kedua, rational economic agent mengerti bahwa tindakan kejutan pembuat kebijakan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang mendorong inflasi dapat mendorong terjadinya permasalahan time-consistency. Ketiga, Kebijakan moneter mempengaruhi variabel ekonomi memakan waktu panjang dan mempunyai lag. Keempat, kestabilan harga dapat mendorong terciptanya iklim ekonomi yang lebih baik karena akan mengurangi biaya yang berasal dari inflasi.

Penetapan stabilitas harga melalui kebijakan moneter mendorong kesinambungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Namun di sisi lain jika pencapaian kebijakan moneter tidak dilakukan secara terukur juga dapat mengakibatkan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter yang terlalu ketat dapat menekan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan jumlah pengangguran. Secara teori, kebijakan moneter dapat ditransmisikan melalui berbagai jalur (channel), yaitu jalur suku bunga, jalur kredit perbankan, jalur neraca perusahaan, jalur nilai tukar, jalur harga aset, dan jalur ekspektasi. Dengan melewati jalur-jalur tersebut, kebijakan moneter akan ditransmisikan dan berpengaruh ke sektor finansial dan sektor riil setelah beberapa waktu lamanya (lag of monetery policy). Kebijakan moneter perlu dijalankan secara sehat, dan prinsip-prinsip Kebijakan Moneter yang sehat adalah :

(8)

Untuk itu, sasaran inflasi ditetapkan dengan mempertimbangkan pengaruhnya (trade-off) dengan pertumbuhan ekonomi.

2) . Kebijakan moneter bersifat antisipatif atau forward looking, yaitu dengan mengarahkan kebijakan moneter yang ditempuh saat ini diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan pada periode yang akan datang mengingat adanya efek tunda (lag) kebijakan moneter.

3) . Mengikatkan diri kepada suatu mekanisme tertentu dalam membuat pertimbangan penentuan respon kebijakan moneter (constrained discretion). Dalam penetapan respon kebijakan moneter, bank sentral mempertimbangkan prakiraan inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta berbagai variabel lain. Termasuk pertimbangan mengenai kebijakan ekonomi Pemerintah dalam kerangka koordinasi kebijakan moneter dengan kebijakan makro lain.

4) . Sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang sehat (good governance), yaitu berkejelasan tujuan, konsisten, transparan, dan berakuntabilitas.

(9)

sedangkan kebijakan moneter kontraktif dilakukan untuk memperlambat kegiatan ekonomi dengan mengurangi jumlah uang beredar.

2. Inflasi

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang secara umum. Secara umum penyebab inflasi dapat diidentifikasi menjadi 3 aspek, yaitu tarikan permintaan (demand pull inflation), desakan biaya (cost push inflation), atau inflasi eksternal (imported inflation). Faktor penyebab terjadi demand pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya. Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price) dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi. Faktor penyebab terjadi imported inflation adalah depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama dari negara-negara partner dagang. Lembaga yang paling berperan dalam proses pengendalian inflasi adalah Bank Indonesia. Dalam Undang-undang No. 3 Tahun 2004 Pasal 7 tentang Bank Indonesia disebutkan bahwa tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

(10)

3. Nilai tukar

Nilai tukar rupiah terhadap US$ secara signifikan berpengaruh terhadap tingkat inflasi di dalam negeri. Peningkatan nilai tukar rupiah (rupiah terdepresiasi) mengakibatkan tingkat inflasi di dalam negeri mengalami peningkatan. Indonesia merupakan Negara dengan sistem perekonomian terbuka dengan tingkat ketergantungan industri dalam negeri terhadap komponen impor cukup tinggi. Depresiasi rupiah mengakibatkan peningkatan biaya dan menurunnya tingkat produksi. Peningkatan komponen impor di dalam negeri menyebar mempengaruhi peningkatan harga-harga produk di dalam negeri baik produk domestik maupun produk impor. Secara keseluruhan tingkat inflasi di dalam negeri akan mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan kurs rupiah terhadap USD.

(11)

sangat tergantung dengan sifat pasar, dimana dalam pasar bebas kurs akan berubah sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran 4. Kesejahteraan masyarakat

Kegiatan ekonomi yang tidak terlepas dari pasar pada dasarnya mementingkan keuntungan pelaku ekonomi dari pasar tersebut. Sehingga sangat sulit menemukan ekonomi yang menyejahterakan jika dilihat dari mekanisme pasar yang ada. Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup penting untuk menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi, kondisi tersebut juga diperlukan untuk meminimalkan terjadinya kecemburuan sosial dalam masyarakat.

Terdapat dua jenis ekonomi kesejahteraan, yaitu: 1. Ekonomi kesejahteraan konvensional

Hanya menekankan pada kesejahteraan pada kesejahteraan material saja, dengan mengabaikan kesejahteraan spiritual dan moral. 2. Ekonomi kesejahteraan syariah

Mencapai kesejahteraan manusia secara menyeluruh, yaitu kesejahteraan material, kesejahteraan spiritual, dan moral.

Dalam Ukuran Kesejahteraan:

suatu kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti lingkungan yang bersih, aman dan nyaman.1

B. Penelitian Terdahulu

(12)
(13)

Pertumbuhan uang beredar signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Setiap perubahan uang beredar, baik karena perubahan uang primer, uang giral maupun karena perubahan uang kuasi pada sektor perbankan, akan memberikan dampak searah terhadap pertumbuhan ekonomi. Setiap kenaikan sebesar 1% dari uang beredar akan mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 0,26%. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa aktivitas ekonomi Indonesia masih berada di bawah kapasitas penuhnya. Pada kondisi ini setiap peningkatan jumlah uang beredar melalui penerapan berbagai instrumen kebijakan moneter akan mendorong peningkatan aktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

(14)

maupun di pasar internasional. Menurunnya tingkat produksi akibat depresiasi rupiah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi.

Hubungan pengeluaran pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi menunjukkan hubungan posistif. Peningkatan pengeluaran pemerintah berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dampak positif paling nyata terlihat pada saat pengeluaran pemerintah meningkat sebesar 12.5 % pada tahun 1994 daripada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 5.3 %, pertumbuhan ekonomi juga meningkat sebesar 7.5 % daripada tahun sebelumnya yang hanya 6.5 %. Pada saat krisis tahun 1998 hubungan tersebut tidak stabil, ketika pengeluaran pemerintah meningkat sampai 54.2% pada tahun 1998, ternyata pertumbuhan ekonomi pada tahun tersebut malah mengalami penurunan sampai tingkat 13 %. Hubungan antara pengeluaran pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi terbukti tidak signifikan, sehingga peran belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi masih dipertanyakan.

(15)

C. Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

H1 : kebijakan moneter terhadap kesejateraan masyarakat H2 : inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat

H3 : nilai tukar terhadap kesejahteraan masyarakat

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Pengertian data adalah sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan atau observasi suatu objek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat. Pada dasarnya kegunaan data (setelah diolah dan dianalisis) ialah sebagai dasar yang objektif di dalam proses pembuatan keputusan-keputusan/

X1

X2

X3

(16)

kebijaksanaan dalam rangka untuk memecahkan persoalan oleh pengambilan keputusan.2 Data yang didapat dari type penelitian :

a. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh penelitian dengan cara langsung dari sumbernya. Data primer biasa disebut dengan data langsung.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan peneliti dari semua sumber yang sudah ada. Data ini biasanya berasal dari data penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi.3

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pegumpulan data dapat diartikan sebagai cara atau metode yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan sebenar-benarnya yang nantinya akan sangat berguna terhadap hasil penelitian yang dilakukan.

Teknik pengumpulan data dapaat dilakukan dengan intervie, kuesioner dan observasi dan penelitian terdahulu. 4

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah himpunan sebuah individu atau objek yang menjadi bahan pembicaraan atau bahan penelitian.5 Populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas, objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

2Situmorang Syafrizal Helmi, Analisis data: untuk riset manajemen dan bisnis,

(medan:USUPress, 2010), hlm 1

3 Rokhmat sSubagiyo, SE,MEI,Metode penelitian ekonomi islam, (jakarta:Alims Publishing Jakarta,2017),74

4Ibid hal 80

(17)

kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi diambil dari berbagai masyarakat di wilayah indonesia.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama serta

memenuhi populasi yang ditentukan. Melihat karakteristik populasi yang ada dan tujuan penelitian ini, maka penentuan responden dalam penelitian ini yaitu dengan metode purposive sampling, yakni penentuan responden dari populasi dengan kriteria tertentu.6

D. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam laporan ini ialah penelitian kuantitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi.7

E. Teknik Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Sifat utama dari data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu, sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk hal-hal yang telah silam.

b. Kuisioner/angket

6 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis , (Bandung: Alfabeta, 2005) hal 98-99

(18)

Kuisioner/angket adalah daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada responden baik secara langsung atau tidak langsung, (melalui pos atau perantara).

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data yang dibutuhkan oleh peneliti, disini alat yang digunakan adalah angket. Supaya instrumen penelitian ini dapat berfungsi secara efektif, maka syarat validitas dan reabilitas harus diperhatikan sungguh-sungguh. Jumlah instrument penelitian ini tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Selanjutnya dari variabel-variabel tersebut ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. 8

Daftar pustaka

Helmi,sirumorang syafrizal.2010.analisis data:untuk riset manajemen dan bisnis.medan.USUPress.

Subagiyo,Rokhmat.2017.Metode Penelitian ekonomi islam.jakarta.alims publishing.

Maulidi,ali.2016.teknik belajar statistik.jakarta. alims publishing. Sugiyono.2005.metode penelitian bisnis.bandung.alfabeta.

Usman,husaini,purnomo setiady akbar.2003.metodologi penelitian sosial.jakarta.PT. bumi aksara.

Iwan setiawan.2009.analisis dampak kebijakan moneter terhadap perkembangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi di indonesia.Bandung. Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol. 1, No. 1, Mei 2009, 15 - 31

8Husaini Usman & purnomo Setiady Akbar, Metodologi penelitian Sosial, (Jakarta: PT.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Stasiun 1 (zona alami) kondisi lingkungannya masih alami dalam kondisi baik dan belum tercemar oleh aktivitas masyarakat maupun aktivitas wisata sehingga diduga lamun tumbuh

Ekosistem padang lamun di Perairan Bandengan Jepara penting bagi biota akuatik khususnya epifauna. Kerapatan lamunakan mempengaruhi bahan organik yang digunakan oleh

Bahan ajar Fisika berbasis kearifan lokal tentang Listrik Statis, Sumber Arus Listrik, Energi dan Daya Listrik dapat digunakan sebagai bahan ajar alternatif bagi

Svarbu ir tai, kad teismo nustatomą terminuoto laisvės atėmimo bausmės laikotarpį, taip pat ir patį sprendi- mą laisvės atėmimą iki gyvos galvos bausmę pakeisti

Penelitian merupakan suatu proses pengkajian untuk membuktikan suatu kebenaran mengenai apa yang sedang diteliti. Metode penelitian yang tepat dan relevan sangat

Ekstrak bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh yang mempunyai peranan seperti Asam Indol Asetat (IAA), IAA adalah auksin yang paling aktif untuk berbagai tanaman dan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aspek pertumbuhan (hubungan panjang bobot, faktor kondisi dan keofisien pertumbuhan) dan mengetahui reproduksi (nisbah kelamin,

Kawasan Bergambut yang rawan terbakar atau terjadi kebakaran berulang setiap tahun sebaiknya ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana dalam Rencana tata ruang Provinsi