• Tidak ada hasil yang ditemukan

SASTRA DAN PORNOGRAFI SEBUAH STUDI PEMBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SASTRA DAN PORNOGRAFI SEBUAH STUDI PEMBA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

“(Tema: 6 (rekayasa sosial dan pengembangan perdesaan)”

SASTRA DAN PORNOGRAFI: SEBUAH STUDI PEMBACA SASTRA

TERHADAP

CERITA PENDEK “THE BIRTHDAY TREAT”

KARANGAN BRANDY RUSSELL DIAMBIL DARI KUMPULAN

CERITA PENDEK

LOVE AND LUST IN SINGAPORE

KARYA GOODWIN DKK

Oleh

Ririn Kurnia Trisnawati, MA Mia Fitria Agustina, MA Sastra Inggris/ Fakultas Ilmu Budaya

trisnawati2001@yahoo.com

ABSTRAK

Pembaca sastra merupakan salah satu objek kajian studi sastra. Pembaca sastra dan kajian mengenainya mampu mengungkap hasil temuan yang menarik karena langsung membahas persepsi, respons dan atau pandangan dari para pembaca sebuah karya sastra. Salah satunya ialah yang akan disampaikan dalam makalah ini. Studi pembaca yang dilakukan ialah dengan menggunakan salah satu cerita pendek berjudul „The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell yang diambil dari salah satu cerita pendek dalam antologi cerpen Love and Lust in Singapore Karya Goodwin dkk. Studi pembaca yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif-deskripsi analitis dimana data diperoleh dari pembaca cerita pendek tersebut melalui kuestioner dan wawancara guna memperoleh respon/ tanggapan/ pandangan pembaca mengenai muatan seksualitas dan pornografi yang ada pada cerita pendek tersebut. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan pendekatan structuralism yang merupakan salah satu aliran dari teori resepsi pembaca yang digunakan sebagai teori dalam penelitian studi pembaca ini. Hasil menunjukkan bahwa para pembaca beranggapan cerita pendek berjudul „The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell memuat konten seksualitas yang tinggi sehingga menurut beberapa dari mereka mengarah pada jenis cerita pornogrrafi. Para pembaca melalui data kuestioner juga menyebutkan kriteria pornografi yang terdapat pada cerita pendek ini yakni karena bahasa yang vulgar, sensual, dan erotik. Dengan demikian, melalui studi pembaca ini, sebuah kriteria cerita bernuansa seksualitas dan porno dapat disimpulkan.

(2)

PENDAHULUAN

Sastra telah banyak menampilkan cerita dan cacatan kehidupan yang beragam yang

layak dibaca dan diketahui oleh seluruh generasi manusia. Beragam cerita dan tema disajikan kepada para pembaca dan para pembaca pun mampu mengambil manfaat dari

bacaan tersebut. Hal ini sesuai dengan hakekat manfaat sastra yakni seperti yang telah ditulis oleh Wellek & Warren (1956:30) bahwa fungsi sastra ialah dulce et utile yang berarti sastra adalah untuk pleasure and instruction. Dalam hal ini, Pleasure artinya membaca sastra bermanfaat sebagai sebuah hiburan sedang instruction bermakna bahwa sastra bermanfaat dalam membantu pembacanya belajar atau mendapatkan petuah dari karya sastra tersebut. Dengan demikian, melalui cerita atau tema apapun yang disajikan dalam sebuah karya sastra, seorang pembaca pasti akan tetap mendapatkan manfaat atas apa yang telah ia baca.

Cerita mengenai lingkungan hidup, kejadian sosial, sejarah, atau mengenai sifat dan karakter manusia yang beragam hingga cerita mengenai seksualitas yang terkadang dianggap tabu juga dapat ditemukan pada karya sastra. Tema yang terakhir inilah yang akan menjadi fokus pada kegiatan penelitian Pemula ini. Sastra dan tema seksualitas merupakan salah satu cerita yang mulai berani ditampilkan menjadi cerita cerita sastra yang berbau sensualitas maupun seksualitas. Akan tetapi, sebagaimana pendidikan seks yang tabu untuk diajarkan. Sastra yang berbau seksualitas bagi beberapa kalangan cerita semacam ini juga dianggap tabu untuk dibaca dan diperbincangkan dalam diskusi akademis dan oleh karenanya karya sastra semacam itu tidak layak dibaca.

Karya sastra yang mengangkat tema seks dan sekualitas dianggap tabu karena sama seperti membicarakan mengenai seks dan seksualitas secara umum yang juga

(3)

menyajikan tema seks dan seksualitas dapat menjadi sebuah kajian yang ilmiah dengan melibatkan pembaca sastra ke dalam diskusi tersebut.

Mengetahui apa yang sebenarnya terdapat dalam benak pembaca dan mengungkap pendapat mereka terhadap apa yang mereka baca merupakan salah satu bidang kajian

dalam studi pembaca. Dengan melakukan kajian pembaca terhadap pembaca karya sastra yang bertema seksualitas, sensualitas atau bahkan berbau tulisan porno, seorang peneliti mampu mengungkap pandangan para pembaca tersebut terhadap sebuah karya dan menghubungkan pembaca, interpretasi mereka serta alasan mereka berpendapat demikian. Pada akhirnya, sebuah data empiris dapat diperoleh mengapa karya sastra tersebut dianggap tabu atau tidak tabu, porno atau tidak porno yang pada ujungnya bisa mengarah pada layak dan tidaknya karya tersebut dibaca.

Permasalah inilah yang hendak disajikan dalam tulisan ilmiah ini. Para pembaca salah satu cerita pendek yang berjudul „The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell yang diambil dari salah satu cerita pendek dalam antologi cerpen Love and Lust in Singapore Karya Goodwin dkk. Para responden yang telah dikumpulkan membaca karya tersebut dan pendapat mereka pun dikaji untuk membuktikan bagaimana pandangan mereka terhadap sebuah karya sastra. Cerita pendek „The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell merupakan sebuah cerita pendek yang secara jelas dan terang menyajikan gambaran cerita sensual dan mengarah pada kisah cinta sesama jenis. Namun, untuk membuktikan apakah cerpen tersebut porno dan atau sensual, penulis perlu mengkaji pendapat mereka dan menghubungkannya dengan kajian studi pembaca dengan secara khusus mengaplikasikan alisan strukturalisme.

(4)

METODE PENELITIAN

Makalah ini merupakan hasil penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan

Qualitative-descriptive analytic dimana data yang diperoleh telah diinterpretasikan dan dianalisa secara descriptive analytic. Data akan diperoleh dari jawaban kuestionar dan

wawancara para responden yang membaca cerita pendek tersebut. Para responden adalah mahasiswa Prodi Sastra Inggris angkatan 2012 yang secara purposively random terpilih menjadi responden pada penelitian. Mereka dipilih dengan menggunakan parameter usia yakni dengan kategori usia remaja antara 17-20 tahun. Selain itu, data juga akan diambil dari cerita pendek “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell yang digunakan akan menjadi bahan bacaan dalam penelitian ini yang akan menjadi sumber secondary data. Dalam proses pengambilan data, mahasiswa mengisi kuestioner menjawab beberapa pertanyaan yang telah disediakan yang mengarah pada rumusan pertanyaan penelitian ini. Setelah data terkumpul, teori resepsi pembaca dan aliran structuralism dalam teori resepsi pembaca akan digunakan sebagai pisau analisa untuk mengkategorisasikan pendapat para pembaca untuk mengungkap pandangan mereka terhadap “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell sebagai karya sastra yang berkategori porno atau tidak serta mengungkap alasan mereka.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisa terhadap primary data yang tersedia, temuan dari hasil analisa tersebut terbagi menjadi dua, yakni pendapat para pembaca mengenai cerita pendek “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell yang mengarah pada pemdapat dan interpretasi pembaca yang menyebutkan bahwa cerita pendek tersebut memiliki konten pornografi. Bagian kedua membahas mengenai alasan para pembaca tersebut memberikan

argumentasi mereka dengan menghubungkan alasan mereka dengan teori yang dipergunakan yakni teori resepsi pembaca dengan aliran structuralism.

1. Respon Pembaca Mengenai isu Pornografi “The Birthday Treat” karangan

dari Brandy Russell

Hasil temuan dan pembahasan pada bagian ini didapat dari oleh data yang melibatkan kurang lebih 18 responden yang mengemukakan pendapat mereka pada butir pertanyaan pada questioner yakni Between “Truth or Dare” and “The Birthday Treat”,

(5)

Initial Between “Truth or Dare” and “The Birthday Treat”, which one is more porno? Why?

D.A Absolutely The Birthday Treat one as the author really describes in detail about how exquisite the character‟s bodies are and the way Mei „massage‟ Hannah.

I.H Obviously the birthday treat. Truth or dare s more like sending a message “free

sex is not okay” but does not delve too much in describing the sex, while on the other hand the birthday treat is more focused on how the sex happens.

K The birthday treat. Simple, because it involves some moral values by the end of the story.

R.A The Birthday Treat, maybe. Because from the beginning until the end of the story exposed too much detail about the sexual experience. However, it is not really porno at all. The author used literary diction to made the story little easy to learn.

A.M The Birthday Treat is the one that provide detail activity of the character in the story.

B.S Birthday Treat, because the detailed is really clear mentioned about several points of woman body.

DW The Birthday Treat is more porno, because the author tell about the detail of sensual illustration.

DN The Birthday Treat. It has more detail sensual illustration.

EL I‟d say The Birthday Treat. I stand for LGBT right, but I still cannot fully accept lesbian. Maybe because I‟m a female, I‟d prefer gay literature.

Why it is more porno? Maybe because the appropriate sex is the thing between male and female, so lesbian is still more odd kind of sexual orientation.

MZ The Birthday Treat is more vulgar with the detail.

NL The Birthday Treat because the author writes it in a very detailed way and because the object is the same sex.

RS The Birthday Treat. Because from the beginning, the author write about something sexual and that‟s too porn -_-

Tabel. 1. Data Pembaca dan Pornografi

Terdapat 12 responden yang memberikan pandangan mereka terhadap cerita pendek “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell. Dari sajian tabel di atas, sebagian besar menilai bahwa muatan “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell lebih dianggap memiliki komponen pornografi dibandingkan dengan karya yang lain. Para pembaca seakan langsung menentukan bahwa “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell memang layak dianggap sebagai karya yang berkategori porno. Beberapa respoden menekankan pendapat mereka dengan penjelasan kata seperti absolutely, obviously. Hal ini menunjukkan para pembaca mendapat kesan yang mendalam bahwa cerita pendek tersebut memang memiliki komponen atau muatan pornografi.

(6)

data di atas pernyataan berupa sensual illustration, sexual activity, sexual experience, too detail sexual illustration yang berasal dari pembaca dapat dijadikan sebagai penguat bahwa

pernyataan tersebut sangat dengan asosiasi kata porno atau tulisan porno. Dengan kata lain, para pembaca melihat bahwa cerita pendek tersebut porno karena terdapat banyak „tampilan‟ sensualitas dan seksualitas yang kuat dalam cerita tersebut.

Pada butir kuestioner yang berikutnya, para responden lebih jauh lagi menyampaikan perasaan mereka pada saat membaca cerita pendek tersebut. Seperti yang tecantum pada kutipan berikut:

G.A Yes, because the story expose sensual illustration

I.H Yes i guess, I mean the characters are having sex and the author put a lot of details on it, so yeah i think it‟s pretty much reading porn

DW I think reading it same as reading of porn. Because we can imagine about sensual scene and it is same as porn

DN Yes, I think when we read “The Birthday Treat”, we will imagine that there are two naked woman who “enjoy each other” –Mei enjoyed to give a message to Hannah, and Hannah enjoyed Mei‟s massage

M Yes, because it contains vulgarity

MZ It seems like that because it is too detail on giving the sexual activity,

OS Yes, because like I have stated it before its way too much of female friendship. I mean the intimacy between female friends is too out of normal,

RS I think it same as reading a porn because we can see that from the beginning of the story Hannah “do something” with her body and usually something like that is a part of porn

NZ Well, honestly I do not know the limitation of a porn literature. I just think that every literature work which exposes sensuality is included in porn literature, and because the definition of porn lit. is like that. It means that the Birthday Treat is a kind of porn lit

Tabel 2. Data Pembaca Butir 5

Pendapat para pembaca di atas semakin menekankan bahwa apa yang mereka baca termasuk komponen cerita berupa tokoh dan penokohan, mengarahkan mereka untuk meyakini bahwa cerita pendek tersebut ialah cerita yang berbau pornografi. Hal ini dapat dilihat dari kata intimacy, having sex, sensual scene, dan beberapa kata lain. Detail tersebutlah yang mengarahkan pembaca bahwa karya sastra tersebut porno.

(7)

2. Kriteria Pornografi dalam “The Birthday Treat” karangan dari Brandy

Russell

Bagian ini menyajikan alasan mengapa para pembaca menyimpulkan bahwa karya sastra “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell termasuk sebuah karya yang memuat unsur pornografi. Selain itu, bagian ini juga akan membahas apakah batasan pornografi dalam sastra yang mereka gunakan sebagai parameter.

Alasan mengapa pembaca menyebutkan bahwa “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell adalah karya sastra bermuatan pornografi dikarenakan detail tulisan yang mengungkap banyak ilustrasi sensual dan seksual. Seperti yang telah tercantum pada table 1 dan 2 di atas. Adapun sajian table berikut ini merupakan detail alasan pada bagian mana saja yang meyakinkan para pembaca untuk mengkategorikan tulisan ini sebagai tulisan karya sastra yang memuat pornografi.

D.A Absolutely because the story often mentions specific parts of woman’s body and vulgarly describes the actions done by both characters, for

example : “Hannah gasped at the sight of Mei’s breasts. They were larger than she’d expected, the flash so packed and juicy-looking” (page 231).

“Then they were a tangle of limbs, stroking and writhing in an intense convulsive drama.” (page 234)

GW In my opinion, the author exposes too detailed sensual illustration.

Because, in the story much part that shows about sexsual interaction, such as in page 229, paragraphs 2 and 3, and also in paragraf 231.

I.H I think the author includes quite a lot detailed depictions of sex, but it is needed because it is an integral part of this kind of story. I think the 6th paragraph on page 233 is a really good detailed scene.

K Russel has done a clever job by giving a vivid details to his readers about the characters‟ actions. He wrote in detail how Mei started it all, what feelings she‟s giving to Hannah, how Hannah responds, and how it all ends, it is obviously written. In my opinion, it all begin in page 232 to the ends.

A.M Yes, she is in every part of her story, in the page 229 when Hannah examine her body in the mirror, in the page 232 until 233 when this two lesbian exposed their activity.

B Yes, at page 231-234. It is detail.

DW I think the author exposes too detailed about sensual illustration at page 232 in paragraph 2.

DN Yes, I think in every paragraph of the short story, we can find vivid depiction of sensuality written by the author. For example, in the beginning of the story which the author describe Hannah‟s body shape.

(8)

detailed, and the readers get the picture of the activity they have done. I think from the first page, until the end of the story, it is already shows a detailed sensual illustration.

OS Yes, page 233-234.

They were cuddling and naked!

RS Yes, I think the author exposes too detailed especially in the beginning of the story.

Tabel 3. Butir 2. Responden dan Alasan

Berdasarkan sajian data di atas, para responden menyebutkan bagian berupa halaman, detail cerita yang apabila dilihat dari teori structuralism dalam teori resepsi pembaca sangatlah sesuai dan masuk akal. Bahwa apa yang menjadi alasan pembaca untuk

mengkategorisasikan cerita pendek ini bermuatan porno karena bagian dari cerita pendek tersebutlah yang memang menampilkan detail sensualitas dan seksualitas. Dengan

demikian, pada proses transaksi membaca, pembaca dan karya yang mereka baca terjadi proses transaksi yang sangat mempengaruhi pendapat para responden. Para responden berpendapat demikian bukan karena terdapat alasan yang lain, tapi karena memang apa yang mereka baca sepenuhnya terdapat kriteria tersebut.

Pada bagian terakhir adalah parameter pornografi yang sebelumnya disampaikan oleh para responden sebelum mereka membaca karya cerita pendek tersebut. Dengan melakukan pre-reading dan post-reading questioner, peneliti membuktikan bahwa apa yang terdapat dibenak para pembaca sudah terdapat storage pre-reading para responden yang membantu mereka memetakan kriteria pornografi dalam benak mereka. Kriteria pornografi yang dihasilkan melalui studi pembaca “The Birthday Treat” karangan dari Brandy Russell merupakan hasil storage pre-reading para pembaca yang diperkuat dengan hasil transaksi pembaca dengan karya sastra tersebut dimana para pembaca menemukan detail tulisan yang mendukung asumsi dasar mereka. Data berikut menyajikan komponen storage pre-reading para responden. Dari data tersebut mereka sebagian besar berpendapat bahwa karya sastra pornografi ialah yang menyajikan detail sensualitas, seksualitas, yang digambarkan secara vulgar dan detail.

Name According to your own opinion, what is porn literature?

DA A literature that uses many sensual elements in their story as their main element

GW Porn literature is literature that includes sexually explicit details as a primary feature

IH Porn literature is fictional or even real stories whose purpose are to arouse the reader through the usage of imagery, vivid depictions, etc.

(9)

because of the content.

RA Porn literature is a kind of literature which exposed much detail about the sexual experience. The author did not choose a symbol or literary dictions which can make every single details of the sexual scene or part of the story looked so beautiful and easy to read.

AM In my knowledge porn literature is a kind of literature work that emphasize the reader about sexual content, it depend on the author to describe it as natural as it should be or push it to the detail, in the story usually a novel or short story, the author also put some moral value, but usually it is hidden and only the people who can seek for it will find and learn from the story.

BS Porn literature is literature that has a lot of pornography contain in the story.

DW In my opinion, porn literature is literary work or story which is tell about lesbian erotic, adult friends story, etc.

DN Porn literature is a kind of literary work whether in the form of prose, poetry, or drama which is expose sexual scene, interactions, or relationships among the characters. It can be depicted by the theme, setting, or the plot which deals with something erotic.

EL Porn literature is a literary work that contains sexual scene or activity. But, I prefer to call it sexual literature rather than porn literature, because porn sounds negative and while literature is always neutral –I mean the rating or negativity or positivity of it is very subjective. In my opinion, this kind of literature has an adult content inside, --well described adult content. But, I think, what differs porn from this kind of literature is porn means just to fulfill sexual need, and this literature means to fulfill aesthetic need.

ID Porn literature tell about the story that focus on exposing sexual relation or intercourse as the way to entertain the reader, adult reader I mean.

M A work that contains the vulgar things like intercourse scene or the imagery of sex desire. A work that somehow take us to imagine the vulgar scene on our own world.

MZ Porn literature is the literature that takes theme as a porn with exposing porn activity in the story.

NL Porn literature is a literary work which exposes sensual illustration, especially focus of the story is in the sensuality.

OS A literature which shows sexual activities and body parts.

RS Porn literature is literature that tells about sexuality.

Para pembaca yang memang sudah memiliki storage defines karya sastra pornografi melihat bahwa dalam karya sastra cerita pendek tersebut memiliki komponen tersebut. Dengan demikian, kriteria yang dihasilkan adalah karya sastra pornografi memiliki komponen bagaimana layaknya definisi pornografi secara umum.

KESIMPULAN

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Abrams, M.H. (1971). The Mirror and the Lamp: Romantic Theory and the Critical Tradition. Oxford: Oxford University Press.

Bressler, Charles E. Literary Criticism: An Introduction to Theory and Practice. 1999. New Jersey: Prentice Hall.

Culler, J. (1997). Literary Theory: A Very Short Introduction. Oxford: Oxford University Press.

Corcoran, Bill and Evans, Emrys (Ed.) Readers, Texts, Teachers. 1987. Portsmouth: Co. Publisher.

Davis, Robert Con. Contemporary Literary Criticism (Modern through Postructuralism)

1986. New York: Longman Inc.

Hall, S, Hobson, D, Lowe, A & Willis, P (eds.). (1980). Culture, Media, Language.

London: Routledge.

Hall, Stuart. (1980). “Race, Articulation, and Societies Structured in Dominance” in Sociological Theories: Race and Colonialism. Paris: Unesco

Hall, S, Hobson, D, Lowe, A & Willis, P (eds.). (1980). Culture, Media, Language.

London: Routledge.

Hall, S. Morley, D., & Chen, K.H. (1996). Stuart Hall: Critical Dialogues in Cultural Studies. London: Routledge

Roberts, Edgar. (2003). Writing About Literature Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall Sumardjo, Jakob. (1984). Memahami Kesusasteraan. Bandung: Penerbit Alumi

Sulaiman, Penyimpangan Seksual dalam Sastra Indonesia Mutakhir. Jurnal Widyagogik, Vol.1, No.1, Januari-Juni 2013, 85-97

Taufik dan Rachmah. Seksualitas Remaja: Perbedaan Seksualitas Antara Remaja Yang Tidak Melakukan Hubungan Seksual Dan Remaja Yang Melakukan Hubungan Seksual.

Webster, R. (1990). Studying Literary Theory. New York: St Martin's Press Inc.

Gambar

Tabel. 1. Data Pembaca dan Pornografi
Tabel 2. Data Pembaca Butir 5
Tabel 3. Butir 2. Responden dan Alasan

Referensi

Dokumen terkait

Pendahuluan Dasar Teori Analisis dan Perancangan Sistem Uji Coba Sistem Penutup Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat... Pendahuluan Dasar

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari Brand Image terhadap keputusan pembelian.Dari enam subvariabel brand image, dimensi

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah self efficacy berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika baik secara langsung maupun tidak langsung melalui task

Berdasarkan hasil penelitian persepsi penumpang, ada 3 faktor pelayanan yang perlu diperhatikan pihak menejemen Bus Lintas USU, yakni : Faktor muat penumpang, waktu

Hasil ini lebih rendah dari penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa terdapat hubungan bermakna antara skor MAGS dengan kejadian metastasis pada

Intensitas cahaya dan lama penyinaran dalam fotosintesis berpengaruh pada tumbuhan, terutama pada pertumbuhan vegetatif dan kegiatan reproduksi tumbuhan. Di daerah tropis, lamanya

Metode Numerik Secant Algoritma Metode Secant Contoh Soal.. METODE NUMERIK SECANT Rukmono

We distributed questionnaires to 1,514 domestic tourists from several provinces in Indonesia visiting 42 angkringan spots to determine the significance of five