Makanan Sehat dan Pantangan Untuk
Anak Autis
Apakah anda ingin mengetahui jenis makanan sehat dan pantangan untuk anak penderita autis? Memang terdapat berbagai menu dan resep makanan dan suplemen yang dapat meningkatkan perilaku anak autis untuk menjadi lebih komunikatif dan menyembuhan gangguan pada sistem pencernaan.
Angka kejadian autis terjadi pada 1 dari 110 anak di dunia lebih besar daripada total anak penderita kanker, diabetes dan AIDS. Kebanyakan gejala gangguan sistem pencernaan pada anak autis adalah diare kronis, perut kembung, regurgitasi (naiknya makanan dari lambung atau kerongkongan tanpa rasa mual atau tanpa kontraksi perut yang kuat), sembelit dan sindrom usus bocor (leaky gut).
Makanan yang Mengandung Probiotik
Makanan Bebas Gluten dan Kasein Untuk Anak Autis
Berdasarkan kondisi anak autis, banyak anak dirawat dengan obat, terapi dan menu makanan sehat tertentu dengan cara mengurangi jenis protein tertentu yang akan meredakan gejala autis pada anak seperti makanan bebas gluten. Menurut penelitian sebanyak 1 dari 4 anak mengalami efek positif dan perkembangan ketika mengkonsumsi makanan bebas gluten seperti yang terkandung pada roti, sereal, mie, pasta, kue, biskuit, gandum dan susu. Berdasarkan teori kesehatan, anak autis tidak mampu mencerna gluten sehingga substansi ini dapat menyebabkan peradangan pada usus.
Cara awal yang dilakukan orang tua adalah tidak memberikan makanan yang mengandung kasein dan gluten termasuk makanan penyebab alergi seperti telur, ikan, makanan laut, dan kacang-kacangan selama 1 bulan. Untuk penganti susu, disarankan menganti susu sapi dengan susu keledai. Cara ini seperti barometer untuk mengamati makanan tertentu mana yang menyebabkan alergi dan gangguan usus. Setelah itu, orang tua memberikan menu makanan lain sekali dalam beberapa hari. Cara mengubah menu makanan ini mungkin sulit diterapkan tetapi merupakan pendekatan yang bagus untuk mengamati makanan mana yang cocon untuk anak austis.
Anak autis yang mengalami kejang-kejang dapat disembuhkan gejala epilepsi dengan melakukan diet ketogenik, dimana anak mengkonsumsi makanan bebas karbohidrat namun resikonya bisa menyebabkan anak kurang cepat bertumbuh, berat badan tidak naik dan meningkatnya level kolesterol. Sebaiknya orang tua melakukan cara ini dibawah bimbingan dokter anak dan ahli gizi. Namun sebagian besar anak autis sukses mengikuti pola makanan bebas ragi dan gula karena orang tua juga mengkonsumsi pola makanan ini sehingga anak menerimanya dengan baik.
Suplemen dan Vitamin untuk Anak Autis
Kebanyakan anak autis merupakan pemilih makanan sehingga cenderung mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang tidak seimbang sehingga orang tua seharusnya memberikan suplemen dan vitamin dengan mineral tertentu untuk anak ini, sesuai dengan resep dokter tentunya. Sehingga anak autis dapat memperoleh nutrisi yang lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan tanpa mengganggu sistem pencernaannya.
Anak autis juga disarankan mengkonsumsi makanan yang kaya probiotik atau prebiotik karena dapat meningkatkan jumlah bakteri sehat yang menguntungkan sistem pencernaan anak autis seperti pisang, sayur asparagus, kacang-kacangan, yogurt, bawang putih, dan daun bawang
Kesimpulan
Makanan sehat yang dianjurkan untuk anak autis adalah makanan yang bebas gluten, makanan mengandung asam lemak omega 3, mengandung serat probiotik dan makanan organik.
Makanan pantangan untuk anak autis adalah ragi, mengandung gluten dan kasein, makanan yang mengandung pestisida, MSG, zat adiktif lainnya dan perwarna buatan.
Tentang iklan-iklan ini
Makanan dan diet yang baik untuk Anak
autis
Advertisement
Diet khusus sangat disarankan untuk mendukung anak-anak berkebutuhan khusus ini. Disini kita akan melihat fisiologi otak, gejala fisik umum, makanan bergizi, serta makanan yang harus dihindari olah anak dengan autis. Manifestasi autis biasanya mulai muncul diantara tahun pertama dan kedua dalam kehidupan anak, termasuk keterlambatan atau kelainan berbicara dan perilaku yang kompleks, interaksi sosial, perilaku berulang, atau kesibukan yang tidak seperti biasanya, kesalahan persepsi sensorik dan visual, serta ketakutan dan kecemasan. Menurut The Autism Society, autisme tidak hanya disebabkan oleh penyebab tunggal, kebanyakan kasus terjadi karena kombinasi faktor seperti genetik, faktor lingkungan, dan perkembangan otak awal.
Diet untuk anak Autis
Ada bukti yang berkembang bahwa terapi nutrisi bisa membuat perbedaan yang besar untuk anak-anak dengan autisme. Banyak yang sangat terganggu pada pencernaan, sehingga terapi gizi untuk mengembalikan
keseimbangan di dalam usus merupakan fokus yang utama. Juga penting untuk menyeimbangkan gula darah, memeriksa polusi logam berat pada otak, tidak memasukkan bahan pangan tambahan, mengidentifikasi makanan alergen, memeriksa kemungkinan kekurangan gizi, dan memastikan asupan lemak esensial. Gejala gastrointestinal dan peradangan juga sangat umum terjadi pada orang dengan masalah ini, termasuk diare, sembelit, kembung dan nyeri gastrointestinal.
pemikiran, ketidakpekaan rasa sakit, fikiran yang kalut, dan menjadi mudah tersinggung. Berikut diet yang dianjurkan untuk anak dengan autis :
Menghilangkan makanan alergen
Penyebab alergi makanan paling banyak adalah gluten, kasein, dan kedelai. Gejala fisik umum lainnya adalah sering terkena infeksi, kesulitan tidur, kekalutan, dan peradangan. Gejala-gejala ini khas menunjukkan adanya pertumbuhan ragi dan racun yang berlebihan. Ada keterkaitan yang jelas antara otak dan usus. Mendukung gejala fisik melalui diet akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, serta mengurangi keparahan.
Makanan mengandung asam lemak omega 3
Dalam rangka untuk mengatasi masalah pencernaan di usus, penting untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung sifat anti-inflamasi, seperti asam lemak omega 3 yang banyak ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon dan sarden, serta minyak ikan, biji rami, dan kacang kenari untuk mengurangi peradangan usus yang terjadi.
Kekurangan lemak esensial juga umum pada anak dengan autisme. Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa anak-anak dengan autis memiliki cacat enzimatik, yaitu yang menghilangkan lemak esensial dari membran sel otak lebih cepat dari yang seharusnya. Hal ini berarti bahwa anak autis lebih cenderung membutuhkan asupan lemak esensial lebih tinggi daripada rata-rata. Dan juga telah ditemukan bahwa suplementasi EPA dapat memperlambat aktivitas enzim yang rusak, secara klinis diketahui meningkatkan perilaku, mood, imajinasi, berbicara spontan, pola tidur, dan fokus pada anak-anak autis.
Makanan mengandung probiotik
Probiotik dan praantibiotik juga bermanfaat untuk mengurangi peradangan pada usus, serta meningkatkan jumlah bakteri usus yang sehat. Probiotik bisa ditemukan dalam makanan fermentasi seperti kefir, yoghurt, dan minyak ikan cod fermentasi. Makanan tinggi pra-antibiotik dan tinggi serat larut juga bermanfaat, seperti pisang, asparagus, kacang-kacangan, bawang putih, daun bawang, bawang, dan kacang polong. Asam butirat juga bisa membantu menjaga lapisan usus yang ditemukan dalam lemak susu. Asam butirat serta omega 3 banyak ditemukan dalam mentega dari sapi organik.
Jauhkan makanan yang bisa memperburuk gejala fisik.
Makanan yang mengandung ragi akan menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya dalam usus yang berlebih, dan harus dihindari jika tidak bisa benar-benar dihilangkan. Makanan ini adalah yang mengandung tinggi gula (termasuk gula alami dalam buah-buahan), roti, plum, anggur, cuka, daging dan keju. Karbohidrat olahan, kentang, dan biji-bijian yang bebas gluten juga diketahui merupakan makanan ragi. Ada timpang tindih antara autis dan ADHD, jadi untuk anak autis yang menunjukkan gejala hiperaktif sangat penting meningkatkan keseimbangan gula darah.
Makanan yang mengandung racun dan fenol alami biasanya tidak optimal, dan dalam banyak kasus sangat penting untuk dihilangkan dari diet. Zat beracun tersebut termasuk aditif, zat pewarna buatan, perasa makanan, pengawet, MSG, dan pestisida. Pilihkan makanan organik sesering mungkin, terutama untuk makanan yang umumnya
mengandung zat-zat yang tidak aman. Produk hewani yang paling tinggi gizi adalah yang dipelihara secara organik, misalnya ternak yang makan rumput, dan bebas bahan kimia berbahaya, antibiotik, dan hormon. Makanan-makanan tersebut bisa menyebabkan gejala perilaku, emosional dan fisik, sehingga harus dibatasi. Makanan ini termasuk buah anggur, apel, buah berrie, dan almond.
Mengetahui kepekaan terhadap makanan dan menghilangkan penyebab juga bermanfaat untuk mengelola gejala fisik Autisme.