• Tidak ada hasil yang ditemukan

fenomena pembe lajaran bahasa inggris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "fenomena pembe lajaran bahasa inggris"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

FENOMENA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR

Dewasa ini bahasa Inggris telah dianggap sebagai mata pelajaran yang wajib diikuti, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan sampai perguruan tinggi. Bahasa Inggris sudah menjadi suatu keharusan bagi setiap orang, karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, yang sebagian besar negara di dunia menggunakan bahasa ini. Tujuan dari pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri adalah agar mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk bersaing secara global. Agar generasi muda kelak dapat berinteraksi secara luas dengan dibekali kemampuan berbahasa internasional yang baik dan benar.

Di Indonesia, masyarakatnya mempelajari bahasa Inggris, karena bahasa ini merupakan mata pelajaran yang wajib bagi para pelajar, sehingga mau tidak mau mereka harus mengikuti pembelajaran bahasa Inggris. Sejumlah pertanyaan pun kemudian muncul seiring meningkatnya kebutuhan akan penguasaan bahasa Inggris. Mengapa bahasa Inggris dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran wajib di hampir setiap jenjang pendidikan di Indonesia? Mengapa pemerintah memilih bahasa ini? Mengapa bukan bahasa Belanda saja, padahal bangsa Indonesia pernah menjadi bagian dari negara jajahan Belanda?

Jawaban dari beberapa pertanyaan tersebut adalah bahwa bahasa Belanda tidak memiliki status yang cukup kuat untuk dijadikan sebagai bahasa internasional. Keputusan pemerintah menetapkan bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran wajib di berbagai jenjang pendidikan sangat beralasan demi mempersiapkan generasi Indonesia untuk bersaing secara global.

Seiring berjalannya waktu, pembelajaran bahasa inggris dianggap sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Misalnya sebagai salah satu prasyarat diterimanya mahasiswa di perguruan tinggi, selain itu penguasaan bahasa Inggris dijadikan sebagai salah satu prasyarat dalam perekrutan karyawan/karyawati. Saat ini, sekolah bukan lagi satu-satunya wadah bagi masyarakat untuk mengakses bahasa Inggris, tetapi sekarang telah banyak lembaga-lembaga kursus bahasa

(2)

Inggris di berbagai daerah. Keberadaannya sangat membantu masyarakat yang ingin memperkuat kemampuannya dalam berbahasa Inggris.

Bahasa Inggris sebaiknya diajarkan sejak usia dini. Alasannya karena otak anak masih segar, sehingga proses penyerapan bahasa lebih mulus. Daya penyerapan bahasa pada anak berfungsi sangat baik.

Mengajarkan bahasa Inggris pada anak bukanlah hal yang mudah. Kita harus tahu bagaimana menarik perhatian anak. Agar kita dapat mengajarkan bahasa Inggris dengan baik, kita juga harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya, dan kita juga harus mengetahui metode-metode yang dipergunakan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar.

Dengan memperkenalkan bahasa Inggris sedini mungkin, diharapkan generasi muda dapat turut andil dalam persaingan global. Dalam pembelajarannya, bahasa Inggris memiliki empat komponen keterampilan bahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa itu saling berkaitan satu sama lain, sehingga untuk mempelajari salah satu keterampilan bahasa, beberapa keterampilan berbahasa lainnya juga akan terlibat. Sebagai materi pembelajaran, kegiatan berbahasa yang mencakup empat keterampilan berbahasa tersebut perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaannya, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan.

Lantas apa yang menjadi permasalahan pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar? Untuk mengkaji letak permasalahan dan solusi pemecahan suatu masalah, yang kali pertama dilalkukan adalah mengetahui harapan-harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran bahasa Inggris di SD dan kondisi pembelajaran yang terjadi di lapangan. Setelah mengetahui kondisi yang diharapkan dan kondisi yang terjadi, langkah selanjutnya adalah membandingkan kedua hal tersebut, barulah kita akan menemukan permasalahan di dalamnya. Pada hakikatnya, kesenjangan antara harapan dan kenyataan itulah yang disebut sebagai masalah.

(3)

fungsional dalam kalimat dan ujaran bahasa Inggris yang berhubungan dengan lingkungan peserta didik, sekolah, dan sekitarnya. Kondisi yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Inggris di SD adalah bahwa bahasa Inggris ini merupakan salah satu “momok” bagi para guru sekolah dasar pada umumnya. Hal itu dapat kita lihat dengan adanya Sekolah Dasar Negri (SDN) yang mengajarkan bahasa Inggris di mana guru-gurunya bukan dari sekolah dasar yang bersangkutan, tetapi mengambil dari luar (honorer).

Jika kita lihat antara harapan dengan kondisi yang terjadi di lapangan, terdapat suatu kesenjangan. Dimana guru-gurunya tidak menguasai bahasa Inggris dengan baik sehingga untuk mengapai harapan agar peserta didik dapat menguasai keterampilan berbahasa akan sulit. Akibat adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, maka muncullah permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris.

Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran bahasa Inggris di SD, yang pertama adalah guru yang tidak menguasai bahasa Inggris dengan baik. Untuk itu diperlukan guru yang berijazah lulusan dari universitas jurusan bahasa Inggris, yang telah memiliki modal dasar penguasaan bahasa Inggris dengan baik.

Kedua adalah sarana dan prasarana, ketidaktersediaan buku pelajaran di sekolah dapat menghambat atau menurunkan motivasi siswa dan guru. Salah satu contoh untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan memberikan materi pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik seperti nama-nama hari, tanggal, bilangan, buah-buahan, binatang, dan benda-benda yang ada dilingkungan rumah dan sekolah.

(4)

Selain masalah tersebut, penulis melihat satu masalah yang sangat krusial yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Hal tersebut merupakan penyebab utama mengapa kemampuan anak-anak Indonesia sangat rendah. Di Indonesia, bahasa Inggris hanya dipelajari di sekolah dan tidak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, yang mana masyarakatnya menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum dapat kita pahami jika bahasa Inggris hanya dipelajari di sekolah sebatas teori, hal ini berlawanan dengan konsep belajar suatu bahasa, dimana belajar suatu bahasa mempelajari empat keterampilan bahasa: membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Jadi, jika bahasa itu keahlian yang harus dipergunakan maka penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari menjadi kunci sukses.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, berikut adalah pandangan atau alternatif yang dapat dipergunakan sebagai solusi terbaik, diantaranya:

1. Guru bahasa Inggris harus memiliki modal dasar dalam penguasaan bahasa Inggris. Modalnya tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan formal seperti perguruan tinggi atau non formal seperti kursus, dan seminar. Sehingga hasil yang diperoleh dalam pengajaran bahasa Inggris dapat dipertanggung jawabkan. Dengan itu, guru bahasa Inggris tersebut dapat dikatakan sudah menguasai bahasa tersebut. 2. Dalam hal ini, buku, alat peraga, dan sarana lainnya sangat diperlukan

untuk mendukung proses pembelajaran bahasa Inggris di SD. Karena jika proses pembelajaran tidak didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai, maka pembelajaran itu tidak akan berhasil seperti yang diharapkan.

3. Menjadikan bahasa Inggris bukan hanya mata pelajaran wajib di sekolah tetapi menjadikannya sebagai suatu kebutuhan untuk dipergunakan dalam kehidupan masyarakat.

(5)

Upaya dalam meraih keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris di SD, keluarga pun memiliki peranan penting dalam memberikan motivasi bagi anak. Pemberian motivasi oleh orang tua dapat berupa penguatan atau penghargaan terhadap tingkah laku atau usaha belajar anak yang baik. Orang tua dapat menggunakan penghargaan untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan pekerjaan rumah, mengerjakan pekerjaan sekolah, dan bertingkah laku sesuai dengan aturan-aturan yang ditentukan oleh sekolah dan orang tua. Motivasi yang diberikan dapat berupa pujian seperti “Kamu hebat sekali dapat nilai 100” saat siswa mendapatkan nilai yang bagus. Pemberian hadiah juga diberikan agar anak giat belajar dan mendapatkan nilai yang bagus.

Pemberian motivasi sebaiknya jangan hanya diberikan pada saat anak mendapatkan hasil yang bagus dalam belajarnya, tetapi pemberian motivasi pada saat anak mengalami kesulitan dalam belajar atau pada saat anak mengalami kegagalan dalam belajar merupakan hal yang diwajibkan bagi para orang tua.

Referensi

Dokumen terkait

Pada masa Khalifah Abdurrahman III, menara yang dibangun oleh Khalifah Hisyam I dirobohkan karena dianggap sudah tidak dapat lagi digunakan dan kemudian diganti dengan

c. Materi dapat direspon secara antusias √ √ √ Metode yang digunakan belum bervariasi, seharusnya untuk mata pelajaran IPA menggunkan metode demonstrasi agar

Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.Metode klasik dalam pengujian normalitas

Pengajuan sertifikasi dengan melampirkan daftar petani yang diajukan sertifikasi dan dokumen sistem mutu penerapan sistem pertanian organik harus sudah dimulai pada

*..  Pembentukan dilakukan dengan $ara dipress "deep drawing# dan hasilnya merupakan komponen dari badan tabung pada bagian atas dan bawah "top and bottom#.. ) Komponen

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Project Management Unit (PMU) dan PIU - The Support to The Development of Islamic Higher Education Project (IND-164) – pada hari kedua,

Selama proses GLS, peneliti melakukan pembelajaran dengan memberikan materi teknik pembelajaran menulis dan membaca kepada siswa, selanjutnya memberikan instrumen untuk

Penelitian ini merupakan uji diagnos- tik untuk menentukan validitas foto polos sinus paranasal 3 posisi dan CT scan potongan koronal sebagai alat diagnosis pada pasien dengan