• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Film Kartun Asia sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Mendukung Kemampuan Komunikatif Antar Budaya Siswa SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of Film Kartun Asia sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Mendukung Kemampuan Komunikatif Antar Budaya Siswa SMP"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Film Kartun Asia sebagai Media Pembelajaran

Bahasa Inggris untuk Mendukung Kemampuan

Komunikatif Antar Budaya Siswa SMP

Ana Rohdiana

SMPN Unggulan Sindang Indramayu Jawa Barat Email: rohdianaana@gmail.com

ABSTRAK

Bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Ketika kita mengatakan ini, apakah kita benar-benar mengerti artinya? Bahasa Inggris adalah bahasa yang bisa kita gunakan dengan orang Cina dan orang Asia lainnya. Ini adalah bahasa yang bisa kita gunakan dengan orang Eropa dan banyak lainnya. Ada banyak variasi bahasa Inggris yang berbeda, mengapa orang Indonesia tidak memilih variasi lokal yang sesuai budaya. Ketika orang Indonesia dan China bertemu untuk mendiskusikan proyek, mereka mungkin akan berbicara dalam bahasa Inggris. Budaya dan latar belakang orang-orang itu sama pentingnya dengan beberapa budaya yang secara tradisional dikaitkan dengan penutur asli. Orang Indonesia atau siswa kita perlu belajar tentang budaya orang-orang ini agar bisa berbicara dengan

mereka. Dalam tulisan ini peneliti menggunakan film kartun Yeh

Shen sebagai media dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris. Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas dan mendeskripsikan

penggunaan pengajaran bahasa Inggris dengan menggunakan film

(2)

komunikasi antar budaya atau “Interculture Communicative Competence” dalam bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Kata kunci: Antar Budaya, EIL, Kartun

ABSTRACT

English is an International language. When we say this, do we really understand what it means? English is the language for us to use with Chinesesand other Asians. It is the language for us to use

with Europeansand many others. There are many different varieties

of English, why can’t Indonesians choose a culturally appropriate local variety, instead of native speaker variety. When Indonesians and Chinese meet to discuss project, they will probably speak in English. The cultures and backgrounds of those people are the same important withsome culture traditionally associated with native speakers. Indonesian or our students will need to learn about the cultures of these people in order to be able to talk to them.In this paper the researcher used Yeh Shen cartoon movie as a media in english teaching learning process. The purposes of this article are to discuss and describe the use of teaching English using Yeh Shen cartoon movie as the media to introduce “Intercultural Communication” or interculture competence in English as an International language.

Keywords : Intercultural, EIL,Cartoon

A. PENDAHULUAN

Bahasa Inggris memiliki peran yang penting di Asia. Bahasa Inggris digunakan untuk komunikasi intranasioal dan internasional di banyak negara di Asia. Menurut laporan, lebih dari 350 juta orang menggunakan Bahasa Inggris untuk berbagai tujuan. Kachru dan Nelson (1996) mengambarkan bagaimana penyebaran Bahasa Inggris dilihat dari faktor

sejarah dan geografis, dengan mengelompokkan tiga besar negara-negara

(3)

negara-negara dimana Inggris diajarkan sebagai bahasa asing/bahasa internasional. Bagaimana dengan Bahasa Inggris di Indonesia? Bahasa Inggris di Indonesia memegang peranan penting sebagai Bahasa Internasional. The Expanding Circle atau Extending Circle merujuk kepada negara-negara yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional, tetapi mereka bukan termasuk sebagai negara bekas koloni Inggris. Negara-negara yang termasuk kelompok ini adalah Cina, Jepang, Yunani dan Polandia (Crystal, 2003a : 60).Ada berbagai jenis variasi Bahasa Inggris, kenapa masyarakat Indonesia tidak mempelajari juga“variasi” Bahasa Inggris dari Asia, Cina contohnya, selain variasi dari native speaker atau penutur asli yang biasanya berorientasi kepada “American English” dan “British English”.

Secara global, Bahasa Inggris tidak hanya digunakan sebagai Bahasa Internasional antara pembicara yang bukan penutur asli (non native speaker) dengan penutur asli Bahasa Inggris (Mc Arthur, 1998). Hal ini terjadi di Asia Tenggara, misalnya orang Indonesia dan Cina atau Jepang bertemu untuk mendiskusikan sebuah proyek, mereka kemungkinannya akan berbicara dengan Bahasa Inggris. Jika Bahasa Inggris di Indonesia digunakan untuk berkomunikasi antara bukan penutur asli (non native speaker), tentu saja kebudayaan dan latar belakang dari orang-orang tersebut menjadi sama pentingnya dengan kebudayaan yang berhubungan dengan penutur asli (native speakers). Contohnya, Indonesia menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan negara lain misalnya Thailand atau Cina, tentu saja kita atau siswa kita juga harus belajar tentang budaya dari orang-orang dari negara tersebut sehingga mampu berbicara dengan baik saat berbicara dengan mereka, dengan kata lain memiliki kemampuan komunikatif antar budaya atau “Interculture Communicative Competence”, bukan hanya fokus pada negara-negara inner circle atau penutur asli saja.

(4)

yang berbeda dari penutur bahasa, ini berarti salah satu fungsi Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional adalah untuk membuat pengguna atau penuturnya mampu terhubung dengan kebudayaan yang berbeda.

Bahasa sebagai salah satu aspek budaya mengambil peran yang penting pada perkembangan kebudayaan. Ketika kita belajar sebuah bahasa, maka kita akan otomatis belajar tentang budaya. Pengajaran Bahasa Inggris dewasa ini menjadi lebih menantang dari era sebelumnya, untuk membantu pembelajar menguasai keterampilan-keterampilan dalam Bahasa Inggris, guru Bahasa Inggris harus menyediakan materi pembelajaran yang berkualitas yang menarik dan mengikuti perkembangan jaman. Sebagai guru kita seharusnya tetap mencari sumber-sumber yang lebih memotivasi. Salah satu cara untuk membuat kelas kita lebih variatif adalah dengan

penggunaan film kartun Asia pada pembelajaran Bahasa Inggris sebagai

Bahasa Asing (EFL).

Dalam belajar Bahasa Asing, motivasi adalah salah satu faktor penting yang berpengaruh pada kesuksesan pembelajar bahasa dalam penyerapan bahasa kedua atau bahasa asing. Film dan televisi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Film, sebagai “motivator” yang membuat proses pembelajaran bahasa lebih menyenangkan. Penulis

menggunakan film kartun Yeh Shen (Cerita Cinderella versi Cina) untuk

menarik siswa atau pembelajar dan sekaligus memotivasi siswa untuk belajar dan “mengenal” perbedaan budaya dan mengetahui versi lain cerita Cinderella. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, siswa bisa mengkritisi dan menganalisa kebudayaan dari negara-negara lain dan dikaitkan dengan budaya mereka. Ketika pembicara berinteraksi dengan pembicara dari negara-negara lain, mereka sekaligus harus memahami bagaimana gaya berkomunikasi mereka. Sebagai contoh, sebuah budaya dari suatu negara mempunyai pemahaman atau arti yang berbeda dalam penggunaan bahasa tubuh (misalnya kontak mata, gesturdll). Sebagai guru kita harus menggunakan berbagai variasi Bahasa Inggris di kelas kita, tidak hanya berorientasi pada “American English” atau “British” saja.

B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(5)

aktivitas manusia" (Joseph, 2004: 379). Hoffman (1989: 118) menyebutkan

bahwa bahasa dan budaya saling bergantung atau berhubungan satu sama lainnya. Saat kita belajar bahasa, kita juga seharusnya memperoleh konteks sosial dan budaya.Selain mempelajari empat keterampilan (mendengar, berbicara, membaca dan menulis), pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik untuk memperoleh keterampilan budaya, seperti strategi untuk pengamatan sistematis terhadap pola perilaku (Cornet, 2003).

Menurut Kramsch (2011: 201) komunikasi antar budaya atau lintas budaya adalah studi interdisipliner tentang bagaimana orang memahami

suku, bangsa, wilayah geografis, etnis, gender dan sebagainya. Memiliki

pengetahuan tentang budaya dari negara lain penting untuk komunikasi yang efektif. Pembelajar bahasa Inggris perlu mengembangkan pemahaman tentang penutur bahasa Inggris dari berbagai negara.Mempelajari kebudayaan dari penutur asli seperti Amerika atau Inggris tidak cukup mendukung untuk kompetensi komunikatif siswa. Siswa harus mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan orang-orang dari beberapa latar belakang linguistik dan budaya. Guru Bahasa Inggris diharapkan memasukkan sumber daya pedagogik yang mempromosikan keragaman linguistik dan budaya dalam bahasa Inggris, dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan“identitas” budaya mereka. Dengan

menggunakan film kartun Asia, penulis berharap dapat mendukung

kompetensi sosiokultural siswa. Kompetensi simbolis mengacu pada pengetahuan pragmatik pembicara, yaitu bagaimana mengekspresikan pesan secara tepat dalam konteks komunikasi sosial dan budaya secara keseluruhan (Murcia, 2007). Ini termasuk pengetahuan tentang variasi bahasa dengan mengacu pada norma sosiokultural dari bahasa target (Murcia, 2007).

Penulis menggunakan film kartun Yeh Shen (Cerita Cinderella versi

Cina) untuk "mengenalkan" budaya yang berbeda dari negara-negara selain Amerika dan Inggris yang selama ini banyak digunakan dalam

pembelajaran Bahasa Inggris dikelas. Melalui film kartun Asia, guru

(6)

Banyak permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran bahasa Inggris. Kurangnya motivasi diyakini sebagai salah satu masalah utama pembelajaran bahasa Inggris. Salah satunya karena persepsi siswa terhadap bahasa Inggris, banyak dari mereka menganggapnya sebagai pelajaran yang sulit. Selanjutnya, sumber dan materi yang tidak memadai juga membawa kompleksitas permasalahan tersendiri dalam pengajaran bahasa Inggris. Sumber dan bahan disini mengacu pada objek yang bisa digunakan untuk

pengajaran seperti gambar, kartu, komputer, video, film, dan sebagainya.

Media dalam proses mengajar bukanlah hal baru bagi seorang guru. Media pembelajaran. Media juga merupakan komponen sumber belajar

atau kendaraan fisik yang berisi materi ajar yang dapat merangsang siswa

untuk belajar. Ada banyak media dalam proses belajar mengajar.Film adalah salah satu alat bantu visual yang bisa digunakan di kelas, ini membuat pelajaran menjadi lebih menyenangkan. Film juga bisa mengajarkan orang tentang sejarah, sains, perilaku manusia dan pelajaran lainnya. Nasution

(2005: 104) menyatakan bahwa keuntungan menggunakan film dalam

proses belajar mengajar diantaranya, setiap siswa bisa belajar sesuatu dari Film, baik itu siswa yang pintar atau yang kemampuannya rendah. Film juga dapat membawa siswa ke satu negara ke negara lain, dari satu periode masa

ke periode lainnya, film juga bisa diputar ulang jika perlu menambahkan

kejelasan.

Trowbridge (2004) menyarankan untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk memperkuat kemampuan komunikasi mereka dengan mengeksplorasi cerita-cerita multimedia. Anak-anak kita tumbuh besar dikelilingi oleh cerita, dongeng yang diceritakan dengan gambar, kata-kata

dan musik terutama lewat televisi dan film.Katchen (1995) menunjukkan bahwa ada beberapa kelemahan dan kelebihan dalam film kartun, salah satu kelemahannya diantaranya adalah karakter dalam film kartun memiliki

gerak-gerik yang kurang alami, seperti pergerakan bibir dan suara. Sementara kelebihannya, kartun juga biasanya menceritakan kisah sederhana yang mudah diikuti, cerita yang tidak rumit, memiliki plot yang sederhana bisa dimanfaatkan untuk penggunaan di kelas, selain itu bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti oleh anak-anak (Katchen, 1995).

Film kartun memberikan variasi dan keleluasaan pembelajaran bahasa

dari tehnik dan variasi materi. Film juga bisa memfasilitasi aktifitas-aktifitas

(7)

dialog, membuat kesimpulan cerita dan sebagainya. Guru bisa memberikan

variasi-variasi pembelajaran bahasa dengan menggunakan jenis-jenis film yang berbeda, film pendek, iklan, film serial,dan film berdurasi panjang,

disesuaikan dengan kebutuhan, standar kompetensi atau kompetensi dasar yang sedang diajarkan, kemampuan dan karakteristik siswa, budaya dan tujuan pembelajaran saat itu. Film bisa diintegrasikan kedalam silabus

pembelajaran. Melalui aktifitas menonton film, siswa dapat mengenali

budaya negara lain, baik itu negara penutur asli maupun negara bukan penutur asli Bahasa Inggris. Seiring dengan perkembangan jaman, internet merupakan sumber yang mudah didapatkan, guru bisa memfasilitasi

beraneka jenis film kartun yang tersedia di You Tube dan sebagainya.

Keuntungan lain dari film adalah memberikan sumber yang autentik dan variasi bahasa bisa diketemukan dalam film. Film memberikan

contoh-contoh percakapan yang riil dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari,

budaya dari latar film tersebut dan mengenalkan natural ekspresi dari

penutur Bahasa Inggris baik itu penutur asli maupun bukan penutur asli.

Aspek visual dalam film, seperti ekspresi muka, gestur, dan bahasa tubuh

tokoh-tokohnya sangat menolong siswa dalam memahami jalan cerita

atau isi film. Banyak film kartun yang kaya akan konten budaya. Penulis

mencoba mengumpulkan beberapa cerita rakyat berbentuk kartun dari Asia dan Afrika (Asian and African Folktales)

1. Urashima, Omusubi Kororin, Yoshi The Lantern Maker, The Tale of the Bamboo Cutter (Jepang).

2. Yeh Shen (Cinderella ), and The Ten Suns(Cina).

3. The Starfruit Tree(cerita rakyat Vietnam)

4. Honest Woodcutter (cerita rakyat Nepal).

5. The Deamon, The Woman and The Bird, African Fairy Tale

(cerita rakyat Senegal).

6. Sunflower Princess, The Two Friends & A princess Hindi, House of Wind, Hen and Her Chick, The Three Magic Pumpkins (cerita rakyat India ).

7. Samutra Kanniyaga ( Malaysia/Melayu)

(8)

Witch, The Greatest Jumper, Stone Soup, The Maze, Magic Fans, The Three Golden Apples, The Town Mouse and The Country Mouse, The Farmer and The Cow, Yao Wang, The Lemon Princess, The Farmer and The Turnip, The Liver of The Rabbit, The Ogres Feather, The Three Treasure, The Stubborn King, The Three Task, The man and The Wolf, etc. ( Cerita Rakyat Korea)

C. SIMPULAN

Bahasa Inggris adalah bahasa yang bisa kita gunakan dengan orang Cina, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura dan orang Asia lainnya. Ini adalah bahasa yang juga bisa kita gunakan dengan orang Eropa, Afrika, Arab, Amerika Selatan, dan banyak lainnya. Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional berarti telah menjadi bahasa komunikasi multinasional. Bahasa Inggris saat ini adalah bahasa yang unik, fungsional dan struktural yang sangat berbeda dengan bahasa lain di dunia. Penyebaran bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi multinasional dan multikultural dimanfaatkan oleh sejumlah besar penutur asli. Ada banyak variasi bahasa Inggris yang berbeda, mengapa orang Indonesia tidak mempelajari variasi lokal dari Asia misalnya. Hal ini terutama terjadi di Asia Tenggara. Jika bahasa Inggris di Indonesia digunakan terutama untuk komunikasi antara bukan penutur asli bahasa Inggris maka budaya dan latar belakang orang-orang itu sama pentingnya dengan budaya penutur asli. Maka orang-orang Indonesia atau pelajar kita perlu belajar tentang budaya orang-orang Asia dan sebagainya untuk bisa berbicara dengan komunikatif dengan mereka.

Dalam tulisan ini peneliti menggunakan film kartun Yeh Shen (Cinderella

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Crystal, D. 2003. English as a Global Language, (2ndEd). Cambridge: Cambridge University Press.

Celce-Murcia, Soler., Jorda. 2007. Intercultural Language Use and Language Learning: Rethinking the Role of Communicative Competence in Language Teaching. Springer.

Katchen, 1995. “How to Use Cartoon in the EFL Classroom”, dalam Thai TESOL Buletin.

Kachru, Y., and C.L Nelson. 1996. Worlds Englishes. In sociolinguistics and Language Teaching ed.SL. Mc Kay and NH HornBerger, 71-102. Cambridge: Cambridge University Press

Mc. Arthur, T. 1998. The English Languages. Cambridge, UK, New York: Cambridge University Press.

McKay, S.L.2002. Teaching English as an International Language: Rethinking Goals and Approaches. Oxford: Oxford University Press.

Nasution. 2005. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, proses kegiatan Tebak Gambar ini haruslah sesuai dengan kondisi anak, harus memiliki bahan dan alat sesuai kebutuhan di sekolah, guru dan anak sehingga

Following the Heckscher-Ohlin-Samuelson model of international trade, Stolper- Samuelson theorem predicts that freer international trade favors countires’ abundant factors and

رصعلا كلذ ىف رصملا ىلا ايزيلامل ريفس وه و .عيبطتل ث ) فوصتلا و هقفلا مسق ىف 1. دلا ساسا تادابعلا ماكحا مضه و ني نملو ملاسلإا مكح ملعت يف ءدتمل ماكحا فرعتل

dari media relations terhadap keputusan pembelian di Rumah Makan Ponyo. Cinunuk maka perlu diadakan penelitian yang berjudul

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh kualitas pelayanan fiskus dan sikap Wajib Pajak terhadap kepatuhan pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di

Jawab: Menurut saya diantara semua kegiatan yang telah dilaksanakan yang lebih efektif untuk meningkatkan motivasi yaitu pemantapan petugas karena kegiatan ini

Nilai konstanta yang terbentuk adalah 4.424 Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai faktor intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja,

Posisi awal atau proses memperkirakan posisi robot, pada dasarnya menggunakan perhitungan dengan mengakumulasikan data jarak tempuh robot, yang dihasilkan dari