Bab III Metode Penelitian
3.1
Jenis dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian Research and Development. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan.
Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan model standar perpustakaan. Penelitian dilaksanakan di SD Kristen 04 Eben Haezer yang berlokasi di jalan Jenderal Sudirman 109 Salatiga.
3.2
Subyek Penelitian dan Sumber Data
Subyek dalam peneitian ini adalah perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer.Sumber data diperoleh dari kepala sekolah, guru dan petugas perpustakaan melalui pengisian angket dan Focus Group Discussion.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode sebagai berikut:
3.2.1 Pengisian angket untuk mengetahui pengembangan model awal perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer oleh pihak sekolah.
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket yang disusun berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan
untuk Sekolah Dasar/MI dan berdasarkan teori
Anthony Giddens. Angket disusun berdasarkan kisi-kisi di bawah ini:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Perpustakaan
SD Kristen 04 Eben Haezer
Variabel Indikator Jumlah
referensi
3.3
Model Pengembangan dan Langkah-Langkah
Penelitian
Model pengembangan yang digunakan alam
penelitian ini mengadopsi model pengembangan dari Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.Semmel dan Melvyn I. Semmel yang dikenal dengan nama model 4 D (Four D model). Disebut Model 4 D karena terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu tahap Define (pendefinisian), design
(perancangan), develop(pengembangan), dan Disseminate
(penyebaran). Model ini dipilih karena di dalam langkahnya dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. Selain itu pengembangan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan
sepanjang masih dalam tahap yang rasional
Model pengembangan 3 D dalam penelitian ini dilaksanakan dengan tahap-tahap seperti yang diuraikan dalam Semmel dan Semmel (1974) sebagai berikut:
a. Define (Pendefinisian)
Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan dan menjabarkan kebutuhan pengembangan.Pada tahap ini peneliti memunculkan dan merumuskan kebutuhan-kebutuhan pengembangan perpustakaan di SD Kristen 04 Eben Haezer. Terdapat 5 tahap pada tahap ini, yaitu 1) front-end analysis, yaitu tahap meneliti masalah utama yang dihadapi guru dan pihak sekolah dalam mengembangan perpustakaan; 2) learner analysis, peneliti meneliti sasaran pengembangan perpustakaan dalam hal ini warga sekolah sebagai pemustaka; 3) task analysis, peneliti menganalisis ketrampilan/kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pengembangan perpustakaan; 4) Concept analysis, yaitu menganilisis konsep-konsep. Tahap ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi konsep-konsep yang dibutuhkan dalam mengembangkan perpustakaan; dan 5)
Specifying instuctional objectives, tahap berikutnya adalah merubah hasil analisis tugas dan konsep ke dalam tujuan pengembangan yang akan dilaksanakan.
b. Design (Perancangan )
Media selection, tahap ini dilaksanakan untuk memilih bahan-bahan yang terbaik dengan cara menyesuaikan kegiatan dan analisis konsep, target pengembangan, sumber daya dan rencana penggunaan berbagai alat dan sarana prasarana dan mengidentifikasi bahan terbaik yang akan digunakan; 3) Format selection,tahap ini terkait dengan
media yang telah dipilih untuk pengembangan
perpustakaan; dan 4) Initial design, pada tahap ini menyajikan intisari dari pengembangan perpustakaan melalui bahan yang telah terpilih,termasuk di dalamnya merancang kegiatan yang akan dilakukan.
c. Develop (Pengembangan)
Tujuan tahap ini adalah untuk memodifikasi model pengembangan perpustakaan yang tepat untuk SD Kristen 04 Eben Haezer. Pada tahap ini umpan balik diberikan melalui penilaian pakar (expert appraisal). Tujuannya adalah untuk memberikan sugesti. Beberapa pakar diminta memberikan penilaian mengenai materi pengembangan perpustakaan. Dasar dari pemberian penilaian para ahli adalah supaya model pengembangan yang dilakukan lebih bagus, efektif, berguna dan berkualitas.
Kegiatan selanjutnya,yaitu uji coba pengembangan (developmental testing).Siklus yang dilakukan yaitu
melakukan ujicoba pengembangan,merevisi dan
mengujicoba kembali sampai pengembangan berlangsung secara konsisten dan efektif.Untuk kepentingan penelitian ini karena keterbatasan waktu,biaya dan tenaga,maka uji coba pengembangan tidak dilaksanakan.
Tahap-tahap pengembangan model 3 D yang
Gambar 3.1 Skema Pengembangan Model 3 D Thiagarajan
Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini dilakukan dengan mengacu pada pendapat Sugiono, (2013) yang digambarkan dalam bagan di bawah ini:
Khusus untuk penelitian ini langkah-langkah penelitian hanya sampai pada perbaikan desain Langkah-langkah penelitian diuraikan sebagai berikut:
a. Potensi dan masalah
Penelitian ini didasari pada potensi dan masalah yang ada di SD Kristen 04 Eben Haezer. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah (Sugiyono, 2013, hal. 298). Sedangkan masalah menurut Sugiyono (2013) adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
Potensi dan masalah yang terdapat di SD Kristen 04 Eben Haezer diperoleh dengan cara melalui pengisian evaluasi diri oleh pihak sekolah yang mengacu pada pasal 23 UU Perpustakaan nomor 43 tahun2007. Melalui evaluasi diri diharapkan dapat diperoleh data kondisi perpustakaan sekolah secara riil dibandingkan dengan standar
perpustakaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari evaluasi diri kemudian disusun analisis SWOT yang bertujuan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi oleh perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer.
b. Mengumpulkan informasi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan informasi dari kepala sekolah, guru dan petugas perpustakaan mengenai:
1) Kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam pengembangan perpustakaan
2) Strategi dan langkah yang ditempuh untuk mengembangkan perpustakaan
c. Desain produk
Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan
pengembangan perpustakaan di SD Kristen 04 Eben Haezer. Rancangan disusun dengan memperhatikan evaluasi diri sekolah, analisis SWOT dan rencana strategi yang akan dijalankan.
d. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk dalam hal ini sistem kerja yang baru lebih efektif daripada yang lama atau tidak (Sugiyono, 2013). Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah meminta pendapat pakar tentang rencana pengembangan yang disusun, yakni berupa kelemahan dan keunggulannya.
e. Perbaikan desain
Gambar 3.3 Rancangan Alur Pengembangan Model Standar berdasarkan model 3 D
3.4Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan analisis SWOT. Langkah-langkah analisis SWOT yang dilaksanakan dalam penelitian ini, yaitu:
3.4.1 melaksanakan Focus Group Discussion dengan petugas perpustakaan dan para guru untuk menggali kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi perpustakaan sekolah saat ini. Data yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam matriks SWOT Kearns.
Tahap pengembangan Kegiatan Hasil
Define (Pendefinisian)
Penelitian awal: analisis kebutuhan masalah dengan eds
Rumusan masalah pengembangan
Design (perancangan) Eds dan FGD model awal
Skema
pengembangan yang dijalankan (model awal)
Develop (pengembangan) FGD untuk analisis SWOT
Strategi pengembangan Analisis dan sintesis
teori-teori standar perpustakaan
A. Appraisal expert (penilaian pakar ) B. Klarifikasi dan validasi Analisis dan sintesis teori-teori
standar perpustakaan
Model akhir pengembangan
3.4.2 Memasukkan kekuatan, kelemahan, tantangan dan peluang ke dalam analisis Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan analisis External Factors Analysis Summary (EFAS). Hasil audit terhadap lingkungan internal yang berupa kekuatan dan kelemahan perpustakaan sekolah dimasukkan ke dalam matrik IFAS, sedangkan hasil audit lingkungan eksternal yang berupa peluang dan ancaman terhadap perpustakaan sekolah dimasukkan ke dalam matriks EFAS (Lihat tabel 3.2 dan 3.3).
3.4.3 Menentukan bobot dan rating terhadap hasil analisis IFAS dan EFAS dalam FGD. Penetapan besarnya bobot didasarkan pada besarnya daya dukung masing-masing faktor terhadap posisi strategis perpustakaan sekolah, dengan skala 1,0 (sangat mendukung), sampai dengan 0,0 (sangat tidak mendukung). Sedangkan untuk rating menggunakan skala Likert dengan rentang antara 1-5 dengan ketentuan 5 (sangat baik), 4 (Baik ), 3 (Cukup), 2 (kurang ), 1 (sangat kurang). Semakin besar peluang dan kekuatan yang dimiliki maka semakin besar angka ratingnya. Sebaliknya, semakin besar kelemahan dan tantangan yang dihadapi perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer, maka semakin kecil angka ratingnya.
Tabel 3.2 .Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
Faktor-faktor strategis internal
Bobot Skor Total :
Bobot xskore Kekuatan
Kelemahan
Tabel 3.2 .Matrik EFAS (External Factors Analysis Summary)
Faktor-faktor strategis internal
Bobot Rating Total :
Bobot xskore Peluang
Gamber 3.4 Matrik SWOT
Penjelasan :
a. Kuadran I (positif, positif). Posisi ini menandakan perpustakaan merupakan organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. b. Kuadran II (positif, negatif). Posisi ini menandakan
perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer merupakan organisasi yang kuat, namun menghadapi tantangan
STRENGHTS WEAKNESS
KWADRAN I KWADRAN III
KWADRAN II KWADRAN IV
S-O W-O
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah
tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera emperbanyak ragam strategi taktisnya.
c. Kuadran III (negatif, positif). Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi , artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
d. Kuadran IV (negatif, negatif). Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk