• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Pembelajaran Melalui Manajemen Biaya Operasional Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Mijen ebonagung Demak T2 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Pembelajaran Melalui Manajemen Biaya Operasional Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Mijen ebonagung Demak T2 BAB II"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Pembelajaran

Makna kata pembelajaran secara garis besar dapat didefinisikan sebagai suatu proses interaksi antara

komponen-komponen sistem

pembelajaran dengan tujuan untuk mencapai suatu hasil belajar. Hal ini berarti bahwa pembelajaran adalah suatu proses transaksional (saling memberikan timbal balik) diantara

komponen-komponen sistem

pembelajaran, yakni pendidik, peserta didik, bahan ajar, media, alat, prosedur dan proses belajar guna mencapai suatu perubahan yang komprehensif pada diri peserta didik.

(2)

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Perubahan yang komprehensif tersebut berarti perubahan yang mendalam dan esensial pada perilaku, sikap, pengetahuan dan kemampuan pemaknaan pada peserta didik yang dapat berguna untuk menyelesaikan tugas/kewajiban-kewajiban dalam hidupnya, sehingga melalui sebuah

kegiatan pembelajaran yang

berkelanjutan, seluruh kebutuhan hidup peserta didik tersebut sebagai seorang insan manusia akan dapat terpenuhi.

(3)

belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Lebih lanjut Ruhiat (2012: 2) juga memberikan pengertian bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

(4)

2.2 Peningkatan Pembelajaran

Peningkatan berarti ada perubahan yang lebih baik. Jadi peningkatan pembelajaran adalah proses pencapaian suatu kegiatan belajar dengan hasil dan keuntungan yang besar tanpa harus mengurangi

mutu dan kualitas dari

suatupembelajaran. Jadi peningkatan di sini mempunyai arti berusaha secara optimal untuk hasil yang dicapai dalam

pembelajaran pada dampak

pengelolaan dana BOS di sekolah yang sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah direncanakan. Optimal erat kaitannya dengan kriteria untuk hasil yang diperoleh. Sebuah sekolah dapat dikatakan optimal apabila memperoleh hasil yang maksimal dengan kerugian yang minimal

Optimalisasi proses

(5)

tugas dan tanggung jawab seorang guru adalah mengelola proses belajar mengajar yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas belajar. Menurut Sumiati dan Asra (2009: 4) bahwa:

peran guru dalam pembelajaran

yang dapat membangkitkan

aktivitas siswa setidak-tidaknya menjalankan tugas utama yaitu: (a) merencanaan pembelajaran, yang terinci dalam empat sub kemampuan yaitu perumusan tujuan pembelajaran, penetapan materi pembelajaran, penetapan

kegiatan belajar mengajar,

penetapan metode dan media pembelajaran, penetapan alat

evaluasi. (b) pelaksanaan

pengajaran yang termasuk di

dalamnya adalah penilaian

pencapaian tujuan

pembelajaran. (c) mengevaluasi pembelajaran dimana evaluasi

ini merupakan salah satu

komponen pengukur derajat

keberhasilan pencapaian

tujuan, dan keefektifan proses

pembelajaran yang

(6)

Menurut Stone (2009: 7) umpan balik mempunyai fungsi untuk membantu siswa memelihara minat

dan antusias siswa dalam

melaksanakan tugas belajar. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, serta pemberian sikap dan kepercayaan kepada peserta didik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik dapat berjalan dengan baik.

(7)

prasarana tersebut bisa dilengkapi secara maksimal dengan tersedianya dana yang dianggarkan oleh sekolah, dalam hal ini salah satunya adalah dana BOS. Agar pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih optimal, maka sebaiknya guru memiliki dan menggunakan beberapa trik dalam strategi mengajar yang

disarankan untuk dapat

diimplementasikan oleh guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Strategi yang dapat digunakan guru

sehingga proses dan hasil

pembelajaran dapat lebih optimal yaitu:

a. Menggunakan alat peraga yang berwujud benda nyata, membantu anak untuk memahami suatu konsep. Penggunaan alat peraga dengan berbagai cara, observasi terhadap alat peraga dan melihat reaksi yang terjadi pada alat peraga

(8)

mengembangkan daya fikir, nalar sekaligus melatih keterampilan fisiknya.

b. Memperkenalkan kegiatan yang layak dan menarik. Lakukanlah kegiatan yang menarik sesuai

keinginan siswa. Jangan

memaksakan suatu kegiatan dan berikanlah kebebasan kepada siswa untuk menolak atau menerima saran-saran yang diajukan. Proses belajar akan berjalan baik bila siswa terlibat secara langsung.

c. Menciptakan

pertanyaan-pertanyaan, masalah-masalah dan pemecahannya. Metode

pembelajaran saat ini sudah mulai

diarahkan pada kemampuan

memecahkan permasalahan. Tetapi jarang diterapkan pentingnya perumusan masalah dan penciptaan

pertanyaan permasalahan.

(9)

perumusan masalah akan melatih

siswa untuk mengenali

permasalahan yang timbul

disekelilingnya dan berusaha untuk memecahkan masalah yang ada. Konstruksi pertanyaan dan permasalahan merupakan bagian paling penting dan kreatif yang diabaikan dalam pendidikan ilmu pengetahuan.

(10)

bertanggung jawab atasnya. Hal ini akhirnya memupuk ekuilibrasi, konstruktif dan membuat para siswa lebih cerdas dan termotivasi untuk terus belajar dibandingkan dengan belajar untuk jawaban benar saja.

e. Menganjurkan siswa berpikir dengan cara mereka sendiri. Ada kalanya siswa membandingkan hal

yang salah namun mereka

hendaknya tetap dianjurkan untuk berpikir dengan cara mereka sendiri. Sebagian intuisi mereka mungkin ada yang salah dan ada juga yang benar. Yang perlu dilakukan ialah menelusuri ide yang

mereka miliki dan

mengkoordinasikannya agar para siswa terbiasa dengan proses berpikir itu sendiri.

(11)
(12)

untuk mengungkapkan pengetahuan

awal siswa. Hal ini akan

mampermudah proses pembelajaran karena guru telah terlebih dulu mengetahui apa yang sudah ketahui oleh siswa sehingga dengan mudah guru dapat menyampaikan materi yang baru.

Optimalisasi pembelajaran di SDN Mijen 3 Kebonagung Demak dapat tercapai dengan baik apabila guru

menerapkan strategi dalam

pembelajaran dengan diimbangi ketersediaan sarana prasarana yang lengkap yang dapat mendukung keberhasilan tujuan yang sudah

direncanakan oleh sekolah.

(13)

Peningkatan kualitas guru melalui pelatihan, KKG dll. Ketersediaan sarana prasarana pembelajaran yang lengkap, serta pemberian jam

tambahan dalam kegiatan

pembelajaran. Hal tersebut

memerlukan pendanaan yang bisa dikeluarkan dari dana BOS yang diterima oleh Sekolah, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran dapat dicapai apabila aspek tersebut juga dapat terpenuhi.

2.3

Pengelolaan / Manajemen

(14)

bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.

Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam penggunaan istilah manajemen. Pada satu pihak

ada yang tetap cenderung

menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal dengan istilah manajemen pendidikan. Di lain pihak, tidak sedikit pula yang menggunakan istilah administrasi sehingga dikenal istilah adminitrasi pendidikan. Dalam studi ini, penulis cenderung untuk mengidentikkan keduanya, sehingga kedua istilah ini dapat digunakan dengan makna yang sama.

(15)

fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan menciptakan suasana yang baik bagi manusia, yang turut serta dalam pencapaian tujuan pendidikan yang disepakati. Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah suatu media belaka untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien. Berdasarkan pendapat Engkoswara di atas dengan

lebih memperhatikan aspek

manajemen pendidikan maka

diharapkan tujuan pendidikan atau target program pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

(16)

administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu terintegrasi, diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yang diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara efesien (Purwanto, 2006: 3-4). Suryosubroto (2004: 26-27) mendefinisikan manajemen pendidikan sebagai semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan itu dengan merancang, mengadakan, dan

memanfaatkan sumber-sumber

(manusia, uang, peralatan, dan waktu).

Berdasarkan beberapa

pengertian di atas dapat dikatakan

bahwa manajemen pendidikan

merupakan faktor utama dalam penyelenggaraan pendidikan, karena manajemen pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan

untuk mendayagunakan semua

(17)

bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Jadi dalam manajemen pendidikan terkandung unsur-unsur (a) tujuan yang akan dicapai, (b) adanya proses kegiatan bersama, (c) adanya pemanfaatan sumber daya, dan (d) adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang ada.

(18)

2.3.1 Tahapan Pengelolaan (Managemen)

Dalam sebuah organisasi, manajemen adalah suatu hal yang jelas tak terpisahkan, karena sebuah organisasi yang tidak dimanage dengan baik akan mengalami kesulitan dalam proses pelaksanaan tugas organisasi tersebut. Menurut Daft dan steers (dalam Syaiful Sagala, 2007: 52) bahwa salah satu bagian penting dalam manajemen adalah proses planning, organizing, actuating dan

controlling untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses tersebut merupakan kesatuan utuh dari proses manajemen yang saling terintegrasi satu sama lain dimana masing-masing tahap memiliki fungsi masing-masing yang akan mempengaruhi tahapan yang lain.

(19)

oleh tahapan ini, dalam merencanakan suatu program dibutuhkan ketelitian yang tinggi karena kita harus memprediksikan dan mempersiapkan apa saja yang harus dilakukan pada langkah-langkah selanjut- nya, ingat; jika kita gagal dalam merencanakan, itu sama saja kita merencanakan kegagalan, pada tahap inilah kita

memerlukan analisis

SWOT (strength, weakness, opportunity dan treat). Strength

adalah kekuatan, maksudnya adalah apa saja kekuatan yang dimiliki oleh suatu organisasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses manajemen organisasi tersebut, kita harus mampu sebisa mungkin memanfaatkan kekuatan atau

kelebihan tersebut untuk

meminimalisir kekurangan yang kita

miliki. Weakness artinya

(20)

apa saja yang mungkin menjadi titik lemah suatu organisasi dalam menjalankan proses manajemen, hal ini harus sebisa mungkin kita antisipasi. Opportunity maksudnya peluang, dimana kita harus jeli dalam melihat aspek-aspek yang

memiliki potensi untuk

dimanfaatkan dalam menjalankan proses manajemen, sekecil apapun potensi tersebut. Terakhir adalah

treat, maksudnya adalah ancaman, kita harus mampu mendeteksi hal-hal apa saja yang mungkin akan menghambat proses manajemen sehingga kita mampu untuk sebisa mungkin menghindarinya.

2. Organizing adalah tahap dimana

seseorang melakukan

(21)

harus mampu menyesuaikan tugas, wewenang dan tanggung jawab tersebut dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki setiap orang dalam organisasi agar proses pelaksanaan manajemen dapat berjalan dengan baik, karena jika menyerahkan tugas dan tanggung jawab pada seseorang yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya.

3. Actuating Pada tahapan inilah setiap

orang dalam organisasi

melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing dalam pelaksanaan manajemen organisasi. Dalam tahapan ini, diperlukan komitmen yang tinggi

oleh setiap orang dalam

(22)

sehingga kegagalan satu orang akan mempengaruhi yang lain.

4. Controlling adalah tahapan dimana seorang pemimpin dalam organisasi melakukan pengawasan atas kinerja atau proses actuating masing-masing anggota dalam menjalankan tugas dan wewenangnya masing-masing, proses controlling dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: (a)

Direct Controlling, dimana pemimpin organisasi mengawasi dan melihat langsung kinerja dari setiap anggota dalam menjalankan tugas dan wewenangnya masing-masing. (b)

Indirect Controlling, dimana

pemimpin tidak langsung

(23)

bawah garis instruktifnya masing-masing dalam struktur organisasi tersebut.

2.3.2 Tata Cara Pelaksanaan BOS

Pelaksanaan dana bantuan oprasional sekolah SD/SMP baik negeri maupun swasta mengalami perubahan dibandingkan tahun 2010. Dana BOS kali ini langsung ditransfer ke Kas

Umum Daerah dan mekanisme

(24)

sementara untuk sekolah negeri ditransfer dari belanja langsung yang terurai dalam tiga jenis belanja, yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Tata cara penyalurannya diatur melalui surat edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan Nasional, sedangkan petunjuk pelaksanaannya diatur dengan Permendiknas No. 37 Tahun 2010.

Berdasarkan uraian tersebut bisa

dikatakan bahwa tata cara

(25)

karena mengulur waktu 1 tahap sementara pihak sekolah sudah

menunggu dan membutuhkan

pencairan dana.

2.3.3 Prinsip Dasar BOS

Dana BOS pada prinsipnya agar bisa disalurkan kepada sekolah lebib efektif dan efisien, dan pengelolaannya menjadi wewenang masing-masing sekolah dengan pengawasan pihak Tim BOS kabupaten/kota. Dalam buku panduan BOS (2010:2) Prinsip dasar dana BOS adalah sebagai berikut:

(1) Pengalihan mekanisme

penyaluran Dana BOS tidak mengubah prinsip dasar pengelolaan Dana BOS di

sekolah. (2) BOS tidak

terlambat disalurkan ke

sekolah setiap Triwulannya. (3) Penyaluran dana BOS dalam bentuk uang tunai

(tidak dalam bentuk

barang), tepat jumlah, dan

tepat sasaran. (4) BOS

tidak digunakan untuk

(26)

Petunjuk

pelaksanaan/penggunaan

tetap berpedoman pada

Panduan Kemendiknas. (5) Penyaluran Dana BOS ke

Sekolah tidak perlu

menunggu pengesahan

APBD. (6) Disamping

menyediakan BOSDA

(Bantuan Operasional

Sekolah di Daerah),

Kab./Kota harus

menyediakan dana untuk

manajemen Tim BOS

Kab./Kota (termasuk

monitoring dan evaluasi) (7)

Kewenangan mengelola

dana BOS tetap berada di sekolah (prinsip Manajemen Berbasis Sekolah).

2.3.4 Penggunaan Dana BOS

Berdasarkan buku petunjuk teknis penggunaan dana BOS tahun 2011, ketentuan sekolah Penggunaan Dana BOS, antara lain:

(27)

dan untuk SMP sebanyak 2 buku yaitu (1) Penjaskes dan (2) Seni Budaya dan ketrampilan.

2. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, pembuatan spanduk sekolah, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut.

3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan ujian, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi

(28)

mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olah raga, alat kesenian dan biaya pendaftaran mengikuti lomba).

4. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi/ penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa).

5. Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah, serta pengadaan suku cadang alat kantor.

(29)

internet, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli genset.

7. Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah, perbaikan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.

(30)

9. Pengembangan profesi guru seperti

pelatihan, KKG/MGMP dan

KKKS/MKKS. Khusus untuk

sekolah yang memperoleh

hibah/block grant pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama.

10. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll).

(31)

rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank.

12. Pembelian komputer (desktop/work station) dan printer untuk kegiatan belajar siswa, masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun anggaran.

13. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik dan mebeler sekolah dan peralatan untuk UKS.

Berdasarkan uraian mengenai penggunaan dana BOS, maka dana

BOS penggunaannya menjadi

(32)

2.3.5 Mekanisme Penggunaan BOS

Penetapan alokasi dana BOS dilaksanakan sebagai berikut:

1. Tim Manajemen BOS

Kabupaten/Kota dengan koordinasi Tim Manajemen BOS Provinsi menyerahkan data jumlah siswa tiap sekolah kepada Kementerian Pendidikan Nasional.

2. Atas dasar data jumlah siswa tiap sekolah, Kementerian Pendidikan Nasional membuat alokasi dana BOS tiap kabupaten/kota, untuk selanjutnya dikirim ke Kementerian Keuangan;

3. Kementerian Keuangan menetapkan alokasi anggaran sementara per kabupaten/kota melalui Peraturan Menteri Keuangan.

4. Alokasi prognosa definitif BOS akan ditetapkan, setelah Kementerian

Keuangan menerima data

(33)

sekolah dan jumlah siswa tahun ajaran baru (2011-2012) dari Kementerian Pendidikan Nasional.

5. Alokasi dana BOS per sekolah negeri ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, sedangkan alokasi per sekolah swasta ditetapkan oleh pemerintah daerah (melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) atas usulan Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota

berdasarkan data jumlah siswa.

(34)

media pembelajaran, Pembelian buku pelajaran dan buku referensi, Pembiayaan kegiatan kesiswaan: program pengayaan, karya ilmiah remaja, olah raga dan kesenian Pemberian dana BOS pada sekolah negeri merupakan langkah yang baik karena sekolah negeri dituntut memiliki image yang baik dan bermutu.

Berdasarkan uraian di atas maka

Mekanisme yang baik pada

(35)

2.3.6 Tujuan dari Program BOS

Dalam buku panduan BOS (2010:28-29) Tujuan program BOS adalah:

1. Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasional sekolah, baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta.

2. Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasional sekolah, kecuali pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).

3. Meringankan beban biaya

(36)

Sekolah program kejar Paket A dan B serta SMP terbuka tidak termasuk dalam sasaran dari PKPS-BBM (Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak) bidang pendidikan, karena hampir semua komponen dari ketiga program tersebut dibiayai oleh pemerintah (Santoso, 2007: 20). Madrasah Diniyah juga tidak berhak memperoleh BOS, karena siswanya telah terdaftar di sekolah reguler yang telah menerima BOS.

4. Membebaskan seluruh siswa SD/MI negeri dan SMP/MTs negeri terhadap biaya operasional sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI).

(37)

6. Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa SD/MI dan SMP/MTs swasta.

Berdasarkan uraian tujuan dana BOS tersebut bisa dikatakan bahwa target utama dari program dana BOS adalah pemberian fasilitas pada siswa untuk memperoleh pendidikan wajib belajar secara layak dan merata.

2.4

Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian Abdurrahman (2010). Pengelolaan Dana BOS Guna Pemberdayaan pembelajaran di SDN 1 Purworejo Tahun ajaran 2008/2009.

(38)

profesional. Dana BOS mampu memfasilitasi anggaran pendidikan siswa tanpa harus memungut biaya pada wali siswa, sehingga menjadi hal menonjol dan menarik dengan motto

“Sekolah Gratis”. Hal ini berdampak

positif pada jumlah siswa yang mencukupi target baik secara kuantitas maupun kualitas.

(39)

ditingkatkan dan serta realisasi pencairan dana BOS yang dilakukan tiap triwulan dan pencairannya diawal bulan harus dapat terwujud, Hal ini dimaksudkan agar efektif. Agar sasaran BOS tercapai secara efektif yaitu memberikan akses bagi siswa keluarga miskin maupun siswa keluarga tidak

mampu mendapatkan layanan

pendidikan dasar yang bermutu, sudah seharusnya untuk melakukan seleksi secara transparan bagi siswa

miskin/tidak mampu dengan

membentuk tim kecil yang melakukan tugas melakukan pengecekan kondisi siswa yang sebenarnya di lapangan disamping berdasarkan surat keterangan dari Kepala Kelurahan.

(40)

(BOS) di SD Negeri 01 Muara Pawan

Kabupaten Ketapang telah

dilaksanakan sesuai dengan

mekanisme yang tertuang di dalam buku panduan BOS yang meliputi unsur perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi, serta pelaporan dana BOS.

2.5

Kerangka Berpikir

(41)

pembelajaran diperlukan alokasi dana dari sekolah yang cukup. Dalam hal ini, maka diperlukan anggaran dana BOS dari pihak sekolah untuk kedua komponen tersebut sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Setelah sampai pada tahap pengaplikasian dana BOS, maka pihak sekolah maupun komite perlu meng-control kembali guna menyesuaikan apakah pengeluaran dana BOS sesuai dengan rencana awal ataukah terjadi penyimpangan, dan juga untuk mengetahui kendala serta upaya untuk mengatasi kendala penggunaan dana BOS. Dengan adanya controlling ini

pihak sekolah mengetahui

(42)

Peneliti sebagai instrumen utama penelitian sekaligus pengumpul data. Instrumen selain yang dapat

digunakan seperti pedoman

(43)

Gambar 2.1

Pengelolaan Dana BOS

Sumber: data diolah, 2014

Faktor pendukung Faktor penghambat

Alokasi dana

BOS Pelatihan guru dan perlengkapan

sarpras Dana BOS

Gambar

gambar berikut:
Gambar 2.1 Pengelolaan Dana BOS

Referensi

Dokumen terkait

1. Dapat mengetahui kondisi-kondisi sekolah yang meliputi kondisi fisik, struktur organisasi sekolah, administrasi sekolah, tata tertib, kegiatan kesiswaan, sarana

dilakukan oleh mahasiswa program studi Kependidikan sebagai latihan mengajar. di Sekolah Latihan agar praktikan memperoleh pengalaman

Permasalahan yang akan dikaji pada Tugas Akhir kali ini adalah :. • Berapa volume air kondensat yang

P1/L berarti peserta tersebut Lulus Passing Grade sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor37 Tahun 2018 tentang Nilai

Tujuan dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah untuk member bekal dan pengalaman kepada mahasiswa praktikan agar menjadi calon pendidik yang professional

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yang digunakan untuk mengukur kinerja perspektif keuangan dengan menggunakan analisa rasio

[r]

Dari faktor-penyebab selisih (varians) diatas dapat diketahui bahwa suatu selisih baik itu menguntungkan (farforable) ataupun tidak menguntungkan (unfarforable), dimana