• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses terbentuknya barang tambang nikel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proses terbentuknya barang tambang nikel"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Proses Terbentuknya Barang Tambang Nikel Berdasarkan Proses Sedimen

Batuan Sedimen merupakan batuan endapan yang berasal dari material-material lepas dari proses-proses secara fisis, biologi, ataupun secara kimia. Material-material ini tertransport oleh air, angin, dan gaya gravitasi ke tempat yang lebih rendah (cekungan), dan kemudian diendapkan. Sedimen yang terakumulasi tersebut mengalami proses litifikasi atau proses pembentukan batuan. Proses yang berlangsung adalah kompaksasi dan sementasi yang mengubah sedimen menjadi batuan sedimen. Setelah menjadi batuan sifatnya berubah menjadi keras dan kompak (Magetsari, 2000).

Kebanyakan batuan sedimen dibawa oleh arus, yang akhirnya diendapkan. Sehingga hal ini menjadi ciri utama batuan sedimen, yaitu berlapis-lapis. Batas antara satu lapis dengan lapis lainnya disebut bidang-bidang perlapisan. Bidang perlapisan dapat terjadi akibat adanya perbedaan warna, besar butir, dan jenis batuan antara dua lapisan.

Salah satu jenis sedimen adalah sedimen laterit. Sedimen laterit berupa tanah yang mengandung endapan bijih besi dan besi-nikel dan biasanya berasosiasi dengan garnierite, yang merupakan hasil pelapukan batuan ultrabasa, baik dari jenis dunit, serpentinit, atau peridotit (Simandjuntak dkk., 1994). Istilah laterite bisa diartikan sebagai endapan yang kaya akan iron-oxide, miskin unsur silika dan secara intensif ditemukan pada endapan lapukan di iklim tropis.

Endapan nikel laterit merupakan bijih yang dihasilkan dari proses pelapukan batuan ultrabasa yang ada di atas permukaan bumi. Istilah Laterit diambil dari bahasa Latin “later” berarti batubata merah, yang dikemukakan oleh M. F. Buchanan (1807), material tersebut digunakan sebagai bahan bangunan di Mysore, Canara dan Malabr, India bagian selatan. Material tersebut sangat rapuh dan mudah dipotong, tetapi apabila terlalu lama dibiarkan di udara terbuka, maka akan cepat mengeras dan menjadi sangat kuat.

(2)

mineral-mineral yang terkandung dalam batuan harzburgit tersebut. Kandungan olivin, piroksen, magnesium silikat, besi, nikel dan silika akan terurai dan membentuk suatu larutan. Di dalam larutan tersebut, besi akan bersenyawa dengan oksida dan mengendap sebagai ferri hidroksida. Endapan ferri hidroksida ini akan menjadi reaktif terhadap air, sehingga kandungan air pada endapan tersebut akan mengubah ferri hidroksida menjadi mineral-mineral seperti goethite (FeO(OH)), hematit (Fe2O3) dan cobalt. Mineral-mineral tersebut sering dikenal sebagai “besi

karat”. Endapan ini akan terakumulasi dekat dengan permukaan tanah, sedangkan magnesium, nikel dan silika akan tetap tertinggal di dalam larutan dan bergerak turun, selama suplai air yang masuk ke dalam tanah terus berlangsung. Rangkaian proses tersebut merupakan proses pelapukan dan leaching. Unsur Ni sendiri merupakan unsur tambahan di dalam batuan ultrabasa. Sebelum proses pelindihan berlangsung, unsur Ni berada dalam ikatan serpentine group. Rumus kimia dari kelompok serpentin adalah X2-3 SiO2O5(OH)4, dengan X tersebut tergantikan

unsur-unsur seperti Cr, Mg, Fe, Ni, Al, Zn maupun Mn dan atau dapat juga merupakan kombinasinya. Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air (berupa kekar), maka Ni yang terbawa oleh air turun ke bawah, lambat laun akan terkumpul di zona air yang sudah tidak dapat turun lagi dan tidak dapat menembus bedrock (Harzburgit). Ikatan dari Ni yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan membentuk mineral garnierit dengan rumus kimia (Ni,Mg)Si4O5(OH)4.

(3)

Pertanyaan :

1. Apa fungsi dari air tanah pada proses pembentukan nikel? 2. Apa itu batuan ultrabasa?

3. Apakah semua batuan ultrabasa membentuk nikel? Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pembentukan nikel?

Jawaban :

1. Air tanah yang kaya akan CO2 (berasal dari udara luar dan tumbuhan) berfungsi untuk

mengurai mineral-mineral yang terkandung dalam batuan harzburgit, serta mentransportasikan mineral-mineral tersebut.

2. Batuan beku ultrabasa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung kurang dari 45% SiO2 dari komposisinya. Kandungan mineralnya didominasi oleh mineral-mineral berat

dengan kandungan unsur-unsur seperti Fe (besi) dan Mg (magnesium) yang disebut juga mineral ultramafik. Batuan beku ultrabasa hanya dapat terbentuk secara plutonik, dikarenakan materi magma asalnya merupakan magma induk (parent magma) yang berasal dari asthenosfer. Kandungan mineralnya seperti olivin, piroksin, hornblende, biotit dan sedikit plagioklas. Pada batuan beku ultrabasa hampir tidak ditemukan mineral kuarsa. Batuan beku ultrabasa ini juga hanya bertekstur afanitik karena sifat tempat terbentuknya yang plutonik. 3. Tidak semua batuan ultrabasa membentuk nikel. Umumnya, batuan ultrabasa yang dapat

membentuk nikel adalah batuan ultrabasa jenis Peridotit.

Faktor-faktor yang menyebabkan pembentukan nikel laterit yaitu :

(4)

 Iklim. Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadi kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan.

 Reagen-reagen kimia dan vegetasi. Reagen-reagen kimia adalah unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting di dalam proses pelapukan kimia. asam humus menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat mengubah pH larutan. Asam-asam humus ini erat kaitannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal ini, vegetasi akan mengakibatkan : penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan, akumulasi air hujan akan lebih banyak, humus akan lebih tebal. Keadaan ini merupakan suatu petunjuk, dimana hutannya lebat pada lingkungan yang baik akan terdapat endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi. Selain itu, vegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan terhadap erosi mekanis.

 Struktur. Struktur yang sangat dominan yang terdapat didaerah Polamaa ini adalah struktur kekar (joint) dibandingkan terhadap struktur patahannya. Seperti diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan adanya rekahan-rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih intensif.

 Topografi. Keadaan topografi setempat akan sangat memengaruhi sirkulasi air beserta reagen-reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan bergerak perlahan-lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan. Akumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah-daerah yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara teoritis, jumlah air yang meluncur (run off) lebih banyak daripada air yang meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif.

(5)

Tugas Geografi

Anggota Kelompok 3 :

1. Ayu Putu Angelina Cahyani (

2. Ni Putu Cintyadewi (11)

3. Putu Elfira Permata Sari (14)

4. Luh Komang Monika Paramarthika (17)

5. Priska Olivia Oentoro (20)

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Alasan diajukannya permohonan wali adhal ini adalah ayah dan ibu pemohon menolak dengan alasan karena kepercayaan Jawa mengenai arah mata angina kerumah calon suami

Mikroenkapsulasi oleoresin jahe dilakukan dengan metode spray drying , yang melibatkan penggunaan kombinasi natrium kaseinat dan maltodekstrin dalam aquadest sebagai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemberian intervensi sebanyak 11 sesi, subjek mengalami peningkatan kemampuan membaca gabungan suku kata (KVKV)

❖ Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan. ❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru

 Mengetahui teknik dan persyaratan perlindungan bahaya longsoran pekerjaan saluran & galian tanah;..  Mengetahui cara mengidentifikasi bahaya, penilaian risiko dan

7 para petani yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Sukanegara tersebut mereka dapat meminjam dana terlebih dahulu untuk kepentingan pertanian seperti untuk

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN PENGENDAP TERHADAP SIFAT OPTIK NANOPARTIKEL Cu 2 O YANG DISINTESIS DENGAN..