• Tidak ada hasil yang ditemukan

9. Analisis kelayakan suatu proyek usaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "9. Analisis kelayakan suatu proyek usaha"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis kelayakan suatu proyek (usaha) melalui pendekatan kriteria investasi

• Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis.

• Perkiraan benefit (cash in flows) dan perkiraan cost (cash out flows) merupakan alat kontrol dalam pengendalian biaya untuk memudahkan dalam mencapai tujuan usaha/proyek.

• Kriteria investasi yang dapat digunakan: NPV, Net B/C, IRR, Payback Period

• Keputusan yang timbul dari hasil analisis: menerima atau menolak, memilih satu atau beberapa proyek, atau menetapkan skala prioritas dari proyek yang layak.

1. NPV (Net Present Value)

Merupakan manfaat bersih tambahan (nilai kini bersih) yang diterima proyek selama umur proyek pada tingkat discountfactor tertentu.

NPV merupakan selisih antara present value benefit dengan present value cost

Indikator :

NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan

NPV < 0 (nol) → usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan

NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana

TR=TC dalam bentuk present value.

 

 

n

t i t Ct Bt NPV

1 (1 )

Dimana:

NPV = Net Present Value Bt = Present Value

Benefit

Ct = Present Value Cost

(2)

2. NET B/C

Net B/C adalah perbandingan antara net benefit yang bernilai positif (+) dengan net benefit yang bernilai negative (-). (tidak ada satuannya)

Rumus :

Indikator :

Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan

Net B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan

Net B/C = 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows (BEP)

3. IRR (Internal Rate of Return)

Merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return (satuannya %).

Perhitungan IRR dgn cara interpolasi

Jika diperoleh NPV +, maka carilah NPV – dgn cara meningkatkan discountfactornya

Indikator IRR :

- Jika IRR > DF, discount rate yg berlaku maka proyek layak utk dilaksanakan - Jika IRR < DF. Discount rate yg berlaku, maka proyek tdk layak utk dilaksanakan

(3)

4. Payback Period

Merupakan jangka waktu / periode yang diperlukan untuk membayar kembali semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek

Indikator Payback Period :

Semakin cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan waktu).

Rumus :

Contoh Soal :

Diketahui suatu proyek besar menghasilkan estimasi biaya dan manfaat sebagai berikut :

 Umur proyek 6 tahun

 Tk. DF yg berlaku 10 %

 Biaya yg dikeluarkan hanya pada tahun ke-1 dan ke-2 masing-masing sebesar Rp 500 jt dan Rp 400 jt

 Manfaat yang diterima mulai tahun ke-3 sampai tahun ke-6 masing-masing sebesar Rp 200 jt, Rp 300 jt, Rp 400 jt, dan Rp 500 jt

 Hitunglah : Kriteria investasi proyek tersebut dengan 4 kriteria NPV, Net B/C, IRR dan PP.

 Bagaimana kesimpulannya ?

Ab I

PP Dimana :

PP = Payback Period I = besarnya biaya investasi

(4)

Penyelesaian:

1. NPV

Thn Cost*

(Rp)

Benefit* (Rp)

NB* DF 10% PV 10%

1 500 (500) 0,909 (454,5)

2 400 (400) 0,826 (330,4)

3 200 200 0,751 150,2

4 300 300 0,683 204,9

5 400 400 0,620 248

6 500 500 0,564 282,0

TOT NPV 100,2

* dalam juta

Jadi berdasarkan kriteria NPV, proyek tersebut mampu menghasilkan nilai kini bersih selama 6 tahun pada Tk, DF 10 % sebesar Rp 100,2 juta, sehingga layak untuk dilaksanakan (NPV>0)

2. Net B/C

Berdasarkan kriteria Net B/C (perbandingan present value + dgn present value -) maka hasilnya :

PV (+) = Rp 885,5 PV (-) = Rp 784,9

Sehingga Net B/C = (885,5/784,9) = 1,13

Artinya, dari setiap satu satuan biaya yg dikeluarkan proyek mampu manghasilkan manfaat bersih sebesar 1,13, sehingga proyek layak untuk dilaksanakan. (Net B/C>1)

3. IRR

(5)

Thn Cost (Rp)

Benefit (Rp)

NB DF 10% PV 10% DF 15% PV 15%

1 500 (500) 0,909 (454,5) 0,869 (434,5)

2 400 (400) 0,826 (330,4) 0,756 (302,4)

3 200 200 0,751 150,2 0,657 131,4

4 300 300 0,683 204,9 0,572 171,6

5 400 400 0,620 284,4 0,497 198,8

6 500 500 0,564 282,0 0,432 216

TOT NPV 100,6 -19,1

Krn pada Tk DF 15% NPV bernilai negatif (19,1) maka mulai masuk ke rumus IRR

IRR = 10 % + {(100,6)/(100,6-(-19,1)} (15%-10%) = 14,20 %

Kemampuan proyek menghasilkan return sebesar 14,20 persen (> 10 %) sehingga berdasarkan kriteria IRR layak untuk dilaksanakan.

4. PP

Investasi = Rp 900 jt

Jumlah benefit dari tahun ke-3 s.d. ke-5 mencapai nilai Rp. 900 jt Sehingga Payback Period = 5 tahuns

) 1 2 ( 2 1

1

1 i i

NPV NPV

NPV i

IRR

 

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membaca petunjuk membuat karya kerajinan dengan teknik menempel, siswa dapat menjelaskan cara mengolah bahan alam yang dapat digunakan sebagai karya kreatif dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kesembuhan pada penderita yang memiliki PMO lebih besar (55,4%) daripada penderita yang tidak memiliki PMO (35,7%) sehingga

Jika kondisi ini tidak disadari dan dibiarkan oleh seluruh stake holders bangsa ini maka tidak menutup kemungkinan suatu saat akan terjadi revolusi gaya baru

TAPM yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Jaring Bobo Mini Purse Seine Di Perairan Maluku Tenggara adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun

Meningkatnya biaya yang dikeluarkan perusahaan disebabkan penurunan produktivitas pada beberapa input masukan seperti depresiasi, material, tenaga kerja, energi, maintenance

“Bagaimana kedudukan negara dalam keanggotaan suatu Organisasi Internasional ?” “Bagaimana pengaturan mengenai pengunduran diri negara anggota dari Organisasi Internasional ?”

Pembuatan bioetanol dari buah pepaya. Buah pepaya yang sudah tidak layak jual bisa dimanfaatkan untuk bahan baku bioetanol. Buah-buahan yang sudah tidak layak jual atau

AREAL LAINNYA : Diisi dengan areal perairan lepas pantai di dalam Wilayah Kerja atau Wilayah Sejenisnya yang tidak dikenakan PBB sebagaimana diatur dalam Pasal 3