30
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada SD Negeri 02 Lajer sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 01 Bologarang sebagai kelas kontrol. Kedua sekolah tersebut sama-sama SD imbas yang terdapat dalam 1 gugus di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Subjek penelitian kelas eksperimen adalah kelas IV SDN 02 Lajer dengan jumlah siswa 23 orang dan kelas IV di SDN 01 Bologarang dengan jumlah siswa 31 orang.
Langkah awal pelaksanaan penelitian adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas soal. Adapun pemberian instrumen soal untuk uji validitas dan reliabilitas soal dilakukan pada tanggal 20 Maret 2015 di SD Negeri 02 Lajer kelas V. Kemudian hasil dari instrumen soal yang diujikan di hitung menggunakan SPSS Statistics 20.0 untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas soal. Dari 30 instrumen soal yang diberikan terdapat 21 soal yang sudah valid dan reliabel, lalu dari 21 soal yang valid tersebut hanya 20 soal yang digunakan pada pemberian soal pretest dan posttest.
seberapa jauh guru benar-benar menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan kisi-kisi implementasi RPP pada kelompok eksperimen yang menggunakan model Cooperative Learning tipe Group Investigation.Adapun jadwal kegiatan pelaksanaan pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Kegiatan pelaksanaan penelitian kelas eksperimen SD Negeri 02 Lajer Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1. Kamis, 26 Maret 2015 Pertemuan 1
Sebelum pembelajaran dimulai siswa di beri soal pretest. Kemudian guru mengajar menggunakan model Cooperative Learning
tipe Group Investigation dengan materi Perubahan Kenampakan Bumi, dengan faktor penyebab Akibat Ulah Manusia, sub topik (Pembangunan, Penebangan Hutan, Sembarangan dan Membuang Sampah Sembarangan).
2. Jumat, 3 April 2015 Pertemuan 2
Guru mengajar menggunakan model
Cooperative Learning tipe Group
Investigation dengan materi Perubahan Kenampakan Bumi, dengan faktor penyebab Akibat Alam , sub tema (Erosi, Pasang Surut Air Laut dan Udara). Di akhir pembelajaran siswa di beri soal posttest.
dengan apa yang ada di RPP, hal itu di tunjukan dengan guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok heterogen dan memberi subtopik pembelajaran seperti pembangunan, penebangan hutan sembarangan dan membuang sampah sembarangan dimana ketiga subtopik adalah faktor penyebab perubahan kenampakan bumi akibat ulah manusia. Dari subtopik yang telah dibagikan tersebut siswa diminta untuk memilih dan guru memberi tugas kepada siswa agar menginvestigasi tugas tersebut. Pada tahap implementasi siswa mencari jawaban dengan cara mengamati gambar dan teks yang disediakan guru. Dari itu siswa menganalisis dan mendiskusikan jawaban dengan anggota kelompok. Pada akhirnya siswa diminta untuk menyajikan hasil analisis yang telah dilakukan.
Pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan pertama dalam hal sintaks akan tetapi terdapat perbedaan mengenai subtopik yang di berikan. Subtopik dari pertemuan kedua adalah erosi, pasang surut air laut dan udara ketiganya merupakan faktor perubahan kenampakan bumi akibat alam. Pengelompokan pada pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama, langkah-langkahnya pun juga sama akan tetapi pembedanya adalah pada pertemuan ini di akhir pembelajaran guru memberi soal posttest.
kegiatan pelaksanaan pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 8
Kegiatan pelaksanaan penelitian kelas kontrol SD Negeri 01 Bologarang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1. Rabu, 8 April 2015 Pertemuan 1
Sebelum pembelajaran dimulai siswa di beri soal pretest. Kemudian guru mengajar menggunakan model Ekspositori dengan materi Perubahan Kenampakan Bumi, dengan faktor penyebab Akibat Ulah Manusia, subtopik (Pembangunan, Penebangan Hutan Sembarangan dan membuang sampah sembarangan).
2. Senin, 13 April 2015 Pertemuan 2
Guru mengajar menggunakan model Ekspositori dengan materi Perubahan Kenampakan Bumi, dengan faktor penyebab Akibat Alam , subtopik (Erosi, pasang surut air laut dan Udara). Di akhir pembelajaran siswa di beri soal posttest.
menerima pembelajaran yaitu memberi pertanyaan seputar materi yang akan di ajarkan dan menjabarkan tujuan pembelajaran. Setelah itu guru mulai menjelaskan materi ajar kepada siswa. Dari materi yang disampaikan guru memberi pertanyaan kepada peserts didik apakah mereka pernah menjumpai atau mengetahui apa yang disampaikan guru sebelumnya. Di akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran dan pemberian tugas dirumah (PR).
Pertemuan kedua dilakukan pada hari senin, 13 April 2015. Uraian kegiatan pertemuan in hampir sama dengan pertemuan pertama akan tetapi terdapat perbedaan materi dan kegiatan akhir. Materi pada pertemuan kedua adalah perubahan kenampakan bumi akibat alam (erosi, pasang surut air laut dan udara) sedangkan untuk kegiatan akhir siswa diberi soal posttest.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Analisis Data Pretest
4.2.1.1 Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran data tentang jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi. Penghitungan analisis deskriptif ini menggunakan SPSS for Windows version 20.0. Berikut ini adalah gambaran analisis deskriptif nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol :
Tabel 9
Analisis Deskriptif Pretest
pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pada Tabel 9 menunjukkan variabel pada kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 23 mempunyai skor maksimal 80 sedangkan skor minimal 40 dengan rata-rata nilai 62,83 dan standar deviasi 12,138. Pada variabel kelas kontrol dengan jumlah (N) sebanyak 31 mempunyai skor maksimal 80 sedangkan skor minimum 35 dengan rata-rata 63,55 dan standar deviasi 10,969.
4.2.1.2 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Data yang diuji adalah data pretest menggunakan SPSS for Windows version 20.0 berdasarkan uji Kolmogrov-smirnov dibawah ini :
Tabel 10
Hasil Uji Normalitas Pretest
Berdasarkan tabel 10 dapat disimpulkan bahwa data pretest yang diperoleh merupakan data yang normal dalam persebarannya. Hal itu dapat dilihat dari nilai signifikansi (sig.) dalam tabel Kolmogrov-smirno kedua kelompok memiliki nilai sig > 0,05, pada kelompok eksperimen nilai sig
adalah 1,44 dan kelas kontrol 2,00. Berikut ini grafik yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal :
Tests of Normalityc
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Nilai Eksperimen ,158 23 ,144 ,939 23 ,168
Grafik 1
Hasil Uji Normalitas Pretest pada kelas Eksperimen
Grafik 2
Hasil Uji Normalitas Pretest pada Kelas Kontrol
4.2.1.3 Uji Homogenitas
version 20.0 dengan syarat data dikatakan homogen jika nilai sig > 0,05, berikut adalah tabel hasil uji homogenitas :
Tabel 11
Hasil Uji Homogenitas Pretest
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,672 1 51 ,416
Uji homogenitas data posttest pada tabel 11 dapat dilihat nilai sig. data lebih dari 0,05 yaitu 0,416. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Maka dari itu penelitian dapat di lakukan.
4.2.2 Analisis Data Posttest
4.2.2.1 Analisis Deskriptif
Pada data posttest juga dilakukan analisis diskriptif menggunakan SPSS for Windows version 20.0, berikut hasil analisis data yang telah dilakukan :
Tabel 12
Analisis Deskriptif Posttest
pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Eksperimen 23 55 90 72,83 9,980
Kontrol 31 60 95 80,32 7,180
Valid N (listwise) 23
kontrol dengan jumlah (N) sebanyak 31 mempunyai skor maksimal 95 sedangkan skor minimum 60 dengan rata-rata nilai 80,32 dan standar deviasi 7,180.
4.2.2.2 Uji Normalitas
Uji Normalitas data juga dilakukan terhadap data posttest untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada data posttest menggunakan SPSS for Windows version 20.0 berdasarkan uji Kolmogrov-smirnov dibawah ini :
Tabel 13
Hasil Uji Normalitas Posttest
pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Setelah mengamati tabel 13 dapat disimpulkan bahwa data posttest yang diperoleh merupakan data yang normal dalam persebarannya. Hal itu dapat dilihat dari nilai signifikansi (sig.) dalam tabel Kolmogrov-smirno kedua kelompok memiliki nilai sig > 0,05, pada kelompok eksperimen nilai sig adalah 0,2 dan kelas kontrol 0,77. Berikut ini grafik yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal :
Tests of Normalityc
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Eksperimen ,133 23 ,200
* ,948 23 ,264
Grafik 3
Hasil Uji Normalitas Posttest pada kelas Eksperimen
Grafik 4
Hasil Uji Normalitas Posttest pada kelas Kontrol
4.2.2.3 Uji Homogenitas
Tabel 14
Hasil Uji Homogenitas Posttest
pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat nilai sig. dari data tersesebut lebih dari 0,05 yaitu 0,057. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berrasal dari kelompok yang homogen.
4.2.2.4 Uji Hipotesis (Uji-T)
Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui signifikansi perbedaan hasil belajar IPA siswa berdasarkan uji T. Karena kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen maka asumsi yang digunakan adalah Equal Variance Assumed, dan apabila kedua kelas tidak berasal dari kelompok yang tidak homogen maka asumsi yang digunakan adalah Equal Variance not Assumed. Berikut ini adalah hasil uji T menggunakan SPSS for Windows version 20.0 dengan Independent Sample Test :
Tabel 15
Hasil Uji T Posttest
Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Independent Samples Test
Uji T tabel 15 diatas dapat diketahui nilai sig. pada Levene's Test for Equality of Variances adalah 0,57 maka kedua kelas dapat disimpulkan homogen karena nilai sig. > 0,05. Dan data nilai yang digunakan adalah Equal Variance Assumed. Sedangkan nilai sig. (2-tailed) 0,003 yaitu <0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa Haditerima dan Ho ditolak.
Pada uji hipotesis tabel 15, Ha diterima dan Ho ditolak sehingga penelitian ini terdapat signifikansi perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 02 Lajer sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative Learning tipe Group Investigation dan siswa kelas IV SDN 01 Bologarang sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Ekspositori.
4.3 Pembahasan
Bagian pembahasan ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil analisis nilai IPA siswa kelas IV SDN 02 Lajer dan SDN 01 Bologarang pada kegiatan pemberian soal pretest dan posttest
menunjukan kelas tersebut berdistribusi normal dan homogen, artinya data memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Ini menunjukan bahwa kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang sama bahkan hingga diberikan perlakuan.
Hasil penelitian tentang perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 02 Lajer yang menggunakan model pembelajaran Coopeative Learning tipe
Pernyataan bahwa terdapat signifikansi perbedaan hasil belajar IPA tersebut sesuai dengan dua kajian relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nelly pada tahun 2014 dan Wartiningsih pada tahun 2012. Akan tetapi penelitian ini berbanding terbalik dengan signifikansi peningkatan yang terjadi pada dua kajian yang relevan yang menyatakan bahawa penggunaan model pembelajaran
Cooperative Learning tipe Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan akan tetapi penelitian ini peningkatan signifikansi terjadi pada kelas pemberian model konvensional yaitu Ekspositori.
Dimungkinkan kurangnya signifikansi peningkatan hasil belajar siswa tersebut sesuai dengan pendapat Rusman (2011: 222) yang menyatakan bahwa “model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok” jadi bukan aspek kognitif sebagai ukuran keberhasilan model tersebut tapi aspek afektif dan psikomotorik siswa. Selain itu Hamdani (2011: 90) menyatakan metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Bukan hanya itu adanya kelemahan-kelemahan penggunaan model