• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KARAKTERISTIK DAN REPRODUKSI VIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KARAKTERISTIK DAN REPRODUKSI VIR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAK ALAH

K ARAK TERISTIK DAN REPRODUK SI

VIRUS

Disusun oleh:

KELOMPOK 1

LASINRANG ADITIA

MUHAMMAD ALIF

NOVITA SYARIF

ANDI MULAWARMAN

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kita hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya dalam

keadaan sehat wal’afiat. Serta salam dan shalawat kita kirimkan kepada

Muhammad SAW, dimana nabi yang membawa ummat-Nya dari zaman

kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan telah menjadi suri tauladan

bagi ummat-Nya.

Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai

”Karakteristik dan Reproduksi Virus“ karena sebagai seorang mahasiswa saintist

maka kita perlu mengetahui hal ini.

Penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan-Nya tentang Virus. Saran dan kritik yang membangun tetap

kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata tiada gading yang tak

retak, begitu juga dengan manusia sendiri.

Samata-Gowa, 02 Desember 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...

B. Rumusan Masalah ...

C. Manfaat Penulisan ...

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian tentang virus ...

B. Karakteristik atau ciri-ciri virus ...

C. Perkembangbiakan atau reproduksi virus ...

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara

makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai

ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat)

dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati

seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus

antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M.

Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan

virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed

(1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan

Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil

mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus

berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut

virology (Isthyqamah, 2012). Virologi sering dianggap bagian mikrobiologi

atau patologi. Virologi adalah studi tentang virus. Virus muncul dari materi

non-hidup, secara terpisah dari dan secara paralel untuk bentuk-bentuk

kehidupan lain, mungkin dalam bentuk self-reproducing RNA ribozymes mirip

dengan viroid. Virus yang muncul dari sebelumnya, lebih kompeten selular

bentuk kehidupan yang menjadi parasit untuk sel inang dan kemudian

kehilangan banyak fungsi mereka; contoh seperti prokariota parasit kecil

adalah mikoplasma dan Nanoarchaea. Takson di virologi tidak selalu

monofiletik. Laporan terbaru oleh Komite Internasional taksonomi virus (2005)

daftar 5450 virus, diselenggarakan di lebih dari 2.000 spesies, 287 genera, 73

keluarga dan 3 perintah (Hasyyati, 2014). Disadari bahwa betapa pentingnya

mempelajari tentang virus maka dari itu melatarbelakangi kelompok kami

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan pengertian tentang virus ?

2. Menjelaskan karakteristik atau ciri-ciri virus ?

3. Menjelaskan bagaimana perkembangbiakan atau reproduksi virus ?

C. Manfaat

1. Dapat mengetahui pengertian tentang virus.

2. Dapat mengetahui karakteristik atau ciri-ciri virus.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian tentang virus

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel

organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup

dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak

memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus

biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota

(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah

bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel

prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus

mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak

kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri

atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus

menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun

protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya (Naibaho, 2011). Virus adalah

peralihan antara mahluk hidup dan mahluk tak hidup. Sampai sekarang masih

belum bisa ditentukan apakah virus termasuk kedalam mahluk hidup atau virus

termasuk kedalam benda mati, ada juga yang berpentdapat bahwa virus adalah

peralihan antar mahluk hidup dan benda mati (Mousir, 2012).

Beberapa ilmuan berpendapat bahwa virus dikategorikan sebagai

mikroba sederhana. Meskipun dikategorikan sebagai mikroba sederhana,

karakteristik virus yang sangat berbeda dari mikroorganisme lainnya. Baik itu

ukuran, isi genom atau reproduksi, virus ditandai dengan atribut yang unik

(Mousir, 2012).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia

tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik

khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada

manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu

(7)

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat

kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat

disaring dengan penyaring bakteri (Isthyqamah, 2012).

Perbedaan virus dengan sel hidup:  Sel hidup

1. Memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus.

2. Dapat mereproduksi semua bagian selnya.

3. Memiliki system metabolisme.  Virus

1. Hanya memiliki 1 tipe asam nukleat.

2. Tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi

materi genetik dan selubung proteinnya.

3. Tidak memiliki system metabolisme, oleh karena itu virus tidak dapat

tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.

B. Karakteristik atau ciri-ciri virus

1. Ciri-ciri umum virus

 Berukuran ultra mikroskopis.  Parasit sejati/parasit obligat.

 Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan.

 Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA.  Untuk bereproduksi, virus hanya memerlukan asam nukleatnya saja.  Dapat dikristalkan, tetapi virus tersebut masih memiliki daya patogen

apabila diinfeksikan ke organisme hidup.

 Bersifat aseluler dan tidak memiliki organel-organel sel.  Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup (Naibaho, 2011). 2. Ukuran virus

Semua virus dipelajari telah berkisar di diameter 20 sampai 300

nanometer, sementara rentang panjang mereka antara 20 sampai 14.000

nanometer. Satu nanometer sama dengan sepermilyar dari satu meter, yang

(8)

sehelai rambut manusia adalah sekitar 100 kali lebih besar dari nanometer.

Jadi untuk membantu virus studi secara rinci scanning dan mikroskop

elektron transmisi yang digunakan (Mousir, 2012).

3. Karakteristik morfologi virus

Menurut (Mousir, 2012) Secara umum virus dapat diklasifikasikan

menjadi lima jenis morfologi yang berbeda.

a. Virus Spiral

Sebuah virus heliks menyerupai tangga spiral. Virus ini adalah

non-menyelimuti dengan kapsomer dan tersusun spiral di sekitar genom

virus.

b. Virus Ikosahedral

Virus ikosahedral memiliki 20 wajah segitiga sama sisi dan sudut

12. Kebanyakan virus hewan yang ditemukan ikosahedral atau bola

dengan simetri ikosahedral.

c. Virus Yg tersebar luas

Sebuah virus yg tersebar luas pada dasarnya merupakan virus

ikosahedron dengan memanjang (lima kali lipat) sumbu. The yg tersebar

luas morfologi umumnya ditemukan dalam bakteriofag.

d. Virus Amplop

Virus ini membawa amplop yang mengelilingi kapsid heliks

dengan morfologi. Virus tersebut tergantung pada amplop untuk

kemampuan infektif.

e. Virus Kompleks

Virus kompleks terdiri dari kombinasi struktur yang mirip dengan

(atau sama sekali baru) struktur virus lainnya.

4. Karakteristik struktur virus

Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan

bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:

a. Kepala

Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.

(9)

b. Kapsid

Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas

kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang

terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus

sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang

merugikan virus.

c. Isi tubuh

Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA

saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan

materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan

isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus

T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu

di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.

d. Ekor

Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor

virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut.

Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor (Naibaho,

(10)

5. Karakteristik eksistensial

Menurut (Mousir, 2012) Virus menunjukkan kedua karakteristik

non-hidup hidup dan untuk tujuan kelangsungan hidup mereka. Virus di

negara non-hidup mereka disebut sebagai virion.  Sifat hidup organisme

Karakteristik biologis yang mendefinisikan virus sebagai entitas

hidup adalah kemampuan mereka untuk mereproduksi dan bermutasi.

Setelah di dalam sel inang prospektif, virus mereplikasi pada tingkat

yang sangat cepat. Selama mutasi virus individu dapat mengalami

perubahan dalam urutan nukleotida yang dalam kondisi tertentu.  Sifat non-hidup organisme

Virus tidak tumbuh atau mereplikasi sendiri, mereka membutuhkan

sel asing mana mereka dapat menginfeksi dan kemudian meniru. Dalam

istilah sederhana, mereka tidak melakukan apapun aktivitas biologis

kecuali dipicu oleh organisme inang masing-masing. Virus 'acellular'

(tidak ada sel) - mereka tidak memiliki sitoplasma dan sel organel, yang

keduanya fitur yang paling membedakan dari makhluk hidup.

6. Karakteristik infektif

Virus dapat menginfeksi mikroba lainnya (misalnya bakteri), jamur,

tumbuhan dan hewan. Virus yang menginfeksi bakteri hanya

diklasifikasikan sebagai bakteriofag, sedangkan mycophages adalah

sekelompok virus yang menginfeksi jamur. Mereka adalah parasit obligat,

yang mungkin atau mungkin tidak membunuh sel inang setelah replikasi.

Meskipun dipandang sebagai entitas menular, virus penting. Mereka

memainkan peranan penting dalam mentransfer gen antara spesies yang

berbeda. Hal ini memberikan kontribusi besar terhadap keragaman genetik

dan keanekaragaman hayati secara umum. Virus ditemukan di hampir

semua ekosistem di planet kita. Meskipun baik diteliti pada, virus masih

tetap salah satu dari beberapa spesies tidak lengkap dieksplorasi di Bumi

(11)

C. Perkembangbiakan atau reproduksi virus

1. Virus bereproduksi dengan cara proliferasi atau replikasi.

2. Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur

litik dan daur lisogenik.

3. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil

melakukan reproduksi.

4. Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus

berintegrasi/menempel dengan DNA sel bakteri dan jika bakteri membelah

atau berkembangbiak virus pun ikut membelah.

Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Daur litik (litic cycle)

 Fase Adsorbsi (fase penempelan)

Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah

menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur)

sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam

inti virus.

 Fase Injeksi (memasukkan asam inti)

Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan

memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid

virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.

 Fase Sintesis (pembentukan)

DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi

bagianbagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam

sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang

dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.

 Fase Asemblin (perakitan)

Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan

dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar

(12)

 Fase Litik (pemecahan sel inang)

Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding

sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang

baru.

2. Daur lisogenik (lisogenic cycle)

 Fase Penggabungan

Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus

DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA

bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri

terkandung materi genetik virus.

 Fase Pembelahan

Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian

DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.

 Fase Sintesis

DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian

virus.

 Fase Perakitan

Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian

DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru.

 Fase Litik

Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang

terlepas dari inang akan mencari inang baru.

(13)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas kami dapat mengambil kesimpulan bahwa Virus

adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme

biologis. Virus adalah peralihan antara mahluk hidup dan mahluk tak hidup.

Sampai sekarang masih belum bisa ditentukan apakah virus termasuk kedalam

mahluk hidup atau virus termasuk kedalam benda mati, ada juga yang

berpentdapat bahwa virus adalah peralihan antar mahluk hidup dan benda

mati. Virus memiliki ciri-ciri yaitu berukuran ultra mikroskopis, parasit

sejati/parasit obligat, berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan, kapsid

tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA, untuk bereproduksi,

virus hanya memerlukan asam nukleatnya saja, dapat dikristalkan, tetapi virus

tersebut masih memiliki daya patogen apabila diinfeksikan ke organisme

hidup, bersifat aseluler dan tidak memiliki organel-organel sel dan aktivitasnya

harus di sel makhluk hidup. Virus bereproduksi dengan cara proliferasi atau

replikasi. Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam,

yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus akan menghancurkan

sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi. Pada daur lisogenik, virus

tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi/menempel dengan

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Almansyahnis. 2013. Almansyahnis Blog. Rpp Biologi Kelas X IPA Virus http://mgmpbiopku.wordpress.com/2013/03/16/lesson-study/ (05 Desember 2014).

Cossart, P (2005), Cellular Microbiology, Washington DC: American Society for Microbiology Press, ISBN 1-55581-302-X (lihat di Penelusuran Buku Google)

Handayani, Ririt. 2013. RiritHandayani Blog. Kliping Makalah Tentang Virus Lengkap. http://ayoraihprestasi.blogspot.com/ (05 Desember 2014).

Hasyyati, Ashri. 2014. AshriHasyyati Blog. Makalah Virologi dan Ricketsiologi. http://makalahkesehatan94.blogspot.com/2014/09/makalah-virologi-dan-ricketsiologi.html (05 Desember 2014).

Isthyqamah, Dewi. 2012. Isthyqama Dewi Blog. Makalah Mengenai Virus. http://isthyqamadewi. blogspot.com/2012/07/makalah-mengenai-virus. Html (05 Desember 2014).

Mahy, BWJ.; van Regenmortel, MHW. (2010), Desk Encyclopedia of General

Virology, San Diego: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di

Penelusuran Buku Google)

Mousir, Kang. 2012. Biologi Sel dan Molekuler Blog. Karakteristik Virus. http://www.biologi-sel.com/search/label/virusmax-results=5 (05/11/2014).

Naibaho, Poberson. 2011. DuniaKuMu Blog. Pengertian virus, sejarah, ciri ciri, anatomi, reproduksi, dan klasifikasi. http://pobersonaibaho.wordpress.com

/2011/02/22/pengertian-virus-sejarah-ciri-ciri-anatomi-reproduksi-klasifikasi.html (05 Desember 2014).

Strauss, JH.; Strauss, EG. (2008), Viruses and Human Disease, London: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa jenis spons kelas ini ada yang tidak mengandung spikula tetapi hanya mengandung serat-serat kolagen atau spongin saja (Amir dan Budiyanto, 1996), Rangka tersusun

 mRNA (messenger RNA) : salinan kode genetik pada DNA’ yang pada proses translasi akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein

menyediakan diri sebagai tempat atau pabrik pembuat protein, semuanya berperanan dalam proses translasi.mRNA yang dihasilkan bukan hanya untai dari informasi genetik dari DNA,

Struktur eritrosit terdiri atas pembungkus luar atau stroma yang berisi masa hemoglobin. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino dan juga

Kita semua sudah mengenal Lambang Negara Republik Indonesia yang umum disebut sebagai Garuda Pancasila.. Tetapi mungkin hanya ada sedikit saja

Sintesis Protein adalah pembentukan protein pada binatang dan tumbuhan, yang memerlukan DNA, mRNA, tRNA, asam amino, ribosom, dan macam-macam enzim.. Semua

Sedangkan tidak di katakan sebagai makhluk hidup karena hanya mampu memperbanyak diri dalam sel hidup lalu Virus memiliki satu nukleat (RNA atau DNA) sehingga tidak dapat

Tidak hanya tim medis saja yang membutuhkannya, tetapi banyak masyarakat diluar sana juga membutuhkan barang-barang tersebut untuk melindungi dirinya dari penularan virus covid-19, akan