• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah metabolisme asam nukleat dan zat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah metabolisme asam nukleat dan zat"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Metabolism merupaka suatu proses reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, dan terjadi juga pada tingkat seluler. Metabolism terbagi menjadi dua proses yaitu anabolisme (pembentukan) dan katabolisme (penguraian). Proses metabolism ini tidak hanya terjadi pada karbohidrat, lemak, ataupun protein, tetapi juga proses metabolism juga berada pada pembentuk informasi genetic (asam nukleat), dan zat gizi mikromolekul.

Asam nukleat adalah salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N) (Setiawan dan Sefni, 2011).

Zat gizi mikromolekul adalah mineral dan vitamin. Zat gizi ini tidak dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak tetapi hanyak secukupnya saja. Namun, walaupun tidak banyak dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi ini juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup terutama manusia.

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu proses metabolism yang terjadi didalamnya. Jika salah satu proses tersebut berjalan tidak normal maka kemungkinan besar akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang tidak normal juga, seperti kelebihan unsure kalium akan menyebabkan mual dan diare. Selain itu proses pencernaan dalam tubuh juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, misalnya organ pencernaan yang tidak dapat berfungsi secara normal.

Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk menulis makalah yang berjudul “Pencernaan, Asam Nukleat, dan Mikromolekul dalam Gizi Kesehatan Masyarakat”.

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pencernaan?

(2)

3. Bagaimana proses metabolisme zat mikromolekul (vitamin dan mineral) dalam tubuh?

4. Apa peran zat mikromolekul dalam gizi kesehatan masyarakat? 1.3 Tujuan penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah yaitu untuk mengetahui: 1. Proses pencernaan.

2. Proses metabolism asam nukleat. 3. Proses metabolism zat mikromolekul.

(3)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Proses pencernaan

Alat-alat pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tekak, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pancreas. Proses pertama pencernaan makanan adalah proses mekanik yang terjadi dalam mulut. Dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah yang akan membantu alat-alat pencernaan dalam yang lain untuk melumatkan makanan. Pencernaan secara mekanik, yaitu pengunyahan dengan gigi, pergerakan otot-otot lidah dan pipi untuk mencampur makanan dengan air ludah sehingga terbentuklah suatu bolus untuk ditelan. Proses selanjutnya adalah pencernaan secara kimiawi, yaitu pemecahan zat pati (amilum) oleh ptialin menjadi maltosa. Suatu bukti ialah bila kita mengunyah nasi (zat pati), lama kelamaan akan terasa sedikit manis. Ptialin bekerja di rongga mulut dengan pH 6,3 - 6,8 (Lestari, 2009). Proses kimiawi ini dibantu oleh beberapa enzim spesifik yang berada dalam setiap organ pencernaan.

Setelah melalui proses-proses tersebut selanjutnya makanan akan didorong oleh lidah menuju saluran kerongkongan, Setelah itu makanan akan didorong ke dalam lambung. Makanan bisa mencapai lambung bukan karena lambung terletak di bawah kerongkongan, melainkan akibat gerak peristaltik dinding otot kerongkongan. Makanan yang masuk pada lambung bertahan selama 2-5 jam. Makanan dalam lambung mengalami serangkaian proses kimiawi oleh getah lambung, sekitar 1 – 2 liter yang dihasilkan oleh 35 juta kelenjar, antara lain HCl, enzim pepsin, enzim renin, lipase, mukus (lendir), dan faktor intrinsik. Enzim pepsin akan memecah molekul protein menjadi peptida, enzim renin akan mencerna protein susu menjadi kasein, sedangkan enzim lipase akan mengemulsikan lemak dalam makanan. Jadi, perlakuan kimiawi protein pertama kali dilakukan di dalam lambung. Selain mendapat perlakuan kimiawi, makanan oleh enzim-enzim tersebut juga ada HCl yang membantu dalam proses-proses pencernaan. Fungsi HCl, antara lain:

a. membunuh kuman pada makanan yang dimakan; b. mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin;.

c. mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin;

(4)

Mukus (lendir) berfungsi sebagai lapisan pelindung yang dapat melindungi lambung dari asam lambung. Sedangkan faktor intrinsik berfungsi untuk menghasilkan vitamin B12 yang diperlukan untuk membentuk sel-sel darah dan membantu saraf berfungsi dengan baik. Dengan adanya faktor intrinsik ini pula, maka vitamin B12 di dalam lambung dilindungi dari asam lambung sehingga tidak rusak. Khim ini bersifat asam, dan menjadi netral ketika masuk ke dalam usus 12 jari, karena dinetralkan oleh getah basa yang dihasilkan kelenjar pankreas yang terdapat di dalam usus dua belas jari.

Setelah mendapatkan perlakuan tersebut, makanan kemudian bercampur dengan getah lambung membentuk khim seperti bubur yang lembut. Kemudian khim sedikit demi sedikit dikeluarkan menuju usus dua belas jari. Otot pylorus berelaksasi karena rangsangan asam dari makanan tiba di pilorus depan, menyebabkan pintu pilorus terbuka sehingga makanan keluar menuju usus dua belas jari. Apabila makanan asam menyentuh pilorus bagian belakang, maka pilorus akan menutup kembali. Demikianlah prosesnya. Setelah makanan sampai di usus dua belas jari, maka makanan yang sifatnya asam akan merangsang usus dua belas jari mensekresikan hormone sekretin yang dapat memacu pankreas mengeluarkan getah pankreas yang bersifat basa sehingga mengakibatkan pilorus menutup. Lambung yang dijelaskan di atas dapat juga bermasalah di antaranya adalah penyakit maag dan kanker lambung. Penyakit maag ini dapat timbul karena kelebihan HCl. Produksi HCl ini dapat dipicu oleh makanan dan minuman, misalnya makanan pedas, alkohol, kopi, dan nikotin. Selain itu, juga dapat dipicu oleh tekanan pikiran (stress). Asam lambung yang berlebihan ini dapat mengikis dinding lambung, gejala penyakit ini biasanya nyeri di bagian dada (Lestari, 2009).

Setelah melewati lambung bahan makanan (karbohidrat, protein dan lemak) yang berlebih yaitu monosakarida dari usus halus diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati (glikogenesis). Dari depot glikogen, disuplai glukosa secara konstan ke darah (glikogenolisis) untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sebagian glukosa di metabolisme dalam jaringan untuk menghasilkan panas dan disimpan dalam otot atau menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan subkutan. Makanan dari lambung bersifat asam, kemudian masuk ke usus dua belas jari. Sifat asam ini akan merangsang dinding usus untuk mensekresikan hormon-hormon berikut.

(5)

NaHCO3 yang menyebabkan makanan bersifat basa. Selain itu, getah pankreas mengeluarkan hormone insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah agar tetap normal.

2. Hormon kolesistokinin yang berfungsi untuk merangsang empedu. Getah empedu dibuat di dalam hati dan disimpan di dalam kantong empedu. Getah empedu mengandung zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin dan garam empedu, yaitu natrium glukolat.

Dari usus dua belas jari dan usus kosong, makanan dicernakan dalam bentuk yang paling halus, antara lain: tersebut di dalam usus penyerapan/ileum. Setelah dilakukanpenyerapan di dalam ileum makanan akan didorong ke usus besar. Di dalam usus besar, makanan hanya akan mengalami penyerapan air dan beberapa garam mineral. Di dalam usus ini makanan sudah berwujud dalam bentuk ampas. Adanya bakteri saprofit, yaitu Eschericia coli menyebabkan ampas makanan akan membusuk yang selanjutnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses dan dikeluarkan lewat anus.

2.2 Proses metabolisme asam nukleat

Asam nukleat maupun protein merupakan polimer dengan urutan monomer spesifik yang menyampaikan informasi. Dalam DNA atau RNA, monomernya merupakan keempat jenis nukleotida, yang berbeda basa nitrogennya. Gen biasanya panjangnya mencapai ratusan atau ribuan nukleotida, masing-masing memiliki urutan basa yang spesifik. Setiap polipeptida dari suatu protein juga memiliki monomer yang tersusun dalam tatanan linear tertentu (struktur primer protein) yaitu asam amino. Asam nukleat dan protein berisi informasi yang ditulis dalam dua bahasa kimia yang berbeda. Untuk beralih dari DNA-yang ditulis dalam suatu bahasa menjadi protein- yang ditulis dalam bahasa lain, membutuhkan 2 tahapan yaitu transkripsi dan translasi (Yuwono, 2012).

(6)

ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan: adenin, sitosin, dan guanin dapat ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timin dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA (Setiawan dan Sefni, 2011).

Setiap kita yang ingin memahami bagaimana metabolisme sel dan pewarisan sifat dari induk (parental) ke generasi berikutnya adalah dengan memahami mekanisme kerja DNA. Berbagai eksperimen dan kajian sampai pada kesimpulan bahwa mekanisme kerja DNA adalah replikasi, transkripsi dan translasi. Tiga proses ini dikenal dengan sebutan dogma sentral. Replikasi adalah proses menyalin secara utuh 2 untai DNA menjadi 2 untai yang baru. Transkripsi adalah proses menyalin salah satu untai DNA menjadi mRNA sedangkan translasi adalah proses penterjemahan mRNA menjadi polipeptida. Replikasi

Replikasi terjadi sebelum fase mitosis agar pada saat mitosis dimana kromosom memadat dan menjadi double maka jumlah DNA telah 2 kali lipat. Teori paling mendekati kenyataan bahwa replikasi berlangsung secara semikonservatif yaitu DNA pada turunan (filial) berupa 1 untai DNA lama dari induk dan 1 untai DNA baru. Replikasi berlangsung sempurna artinya seluruh DNA genom disalin menjadi 2 yaitu 1 salinan baru dan 1 salinan DNA yang lama. Kesalahan proses replikasi molekul DNA hanya terjadi satu dalam 1 miliar nukleotida, tetapi kesalahan pemasangan awal antara nukleotida yang sudah ada pada untai cetakan dapat mencapai 100.000 kalinya atau sebesar 10.000 pasang basa. Sel memiliki mekanisme reparasi yaitu perbaikan salah pasang (mismatch repair ) yang akan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi ketika DNA disalin. Selama replikasi DNA, DNA polimerase sendirilah yang melakukan perbaikan salah-pasang. Polimerase ini mengoreksi setiap nukleotida terhadap cetakannya begitu nukleotida ditambah pada untaian. Dalam rangka mencari nukleotida yang pasangannya tidak benar, polimerase memindahkan nukleotida tersebut kemudian melanjutkan kembali sintesis. Protein lain selain DNA polimerase juga melakukan perbaikan salah-pasang (Yuwono, 2012).

(7)

Transkripsi adalah proses sintesis RNA berdasarkan arahan DNA. Tidak seperti pada replikasi DNA dimana masing-masing untai lama menjadi cetakan, pada transkripsi hanya salah satu untai DNA yang menjadi cetakan (template). Molekul RNA yang dihasilkan merupakan transkrip penuh dari instruksi-instruksi pembangun-protein suatu gen. Molekul RNA ini disebut messenger RNA (mRNA). Bagian molekul RNA berupa tiga kata kode seperti CCG, UCU dan GAA, menggambarkan tiga asam amino prolin, serin dan asam glutamat disebut kodon. Kodon terdiri atas ‘ triplet basa’ yaitu masing-masing tiga basa yang berurutan. Rangkaian kodon merupakan panduan untuk perangkaian asam amino selama sintesis protein dalam sel (Yuwono, 2012).

Kodon RNA menggambarkan sandi untuk 20 asam amino penting yang umumnya terdapat dalam molekul protein. Beberapa asam amino dinyatakan oleh lebih dari satu kode. Beberapa kodon tidak menyandi asam amino melainkan berfungsi sebagai kodon ‘stop’ tanda bahwa sintesa protein berakhir. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa proses transkripsi berlangsung sepanjang DNA template. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida hanya ke ujung 3' dari polimer yang sedang tumbuh sehingga molekul RNA memanjang dalam arah 5'→ 3'. Rentang DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA ini disebut unit transkripsi. Transkripsi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu: Inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran) (Yuwono, 2012).

Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter mencakup titik awal (startpoint) transkripsi dan biasanya membentang beberapa lusin pasangan nukleotida ke hulu (upstream) dari titik awal. Di samping menentukan dimana transkripsi dimulai, promoter juga menentukan salah satu dari kedua untai DNA yang digunakan sebagai cetakan.

(8)

Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase menyalin urutan DNA yang disebut terminator. Terminator merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai sinyal pengakhiran transkripsi. Pada sel prokariot, transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi. Ketika polimerase mencapai titik tersebut polimerase melepas RNA dan DNA. Sebaliknya pada sel eukariot transkripsi akan berhenti setelah polimerase melewati sinyal terminasi yaitu suatu urutan AAUAAA di dalam pra-mRNA sejauh kira-kira 10-35 nukleotida.

Translasi

(9)

2.3 Proses metabolisme zat mikromolekul (vitamin dan mineral) 2.3.1 Vitamin

(10)

alami didapat dari sayur, buah, dan produk hewani. Sering kali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap secara limfatik, baru kemudian tergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus yaitu sebagai berikut.

Jenis vitamin Mekanisme penyerapan

Vitamin A, D, E, K, dan Beta-karoten Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan dengan kilomikron, diserap melalui saluran limfatik.

Vitamin C Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+ (cepat)

Vitamin B1(tiamin) Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen usus sedikit), dengan bantuan Na+

(11)

7 mg/100 ml. Sejumlah besar diekskresi melalui usus dan hampir semuanya hilang dalam feses. Sejumlah kecil diekskresi melalui keringat.

b. Fosfat: Fosfat bebas diabsorpsi dalam jejunum bagian tengah dan masuk aliran darah melalui sirkulasi portal. Pengaturan absorpsi fosfat diatur oleh 1 , 25– dihidroksikolekalsiferol (1,25-dihidroksivitamin D ). Fosfat ikut dalam pengaturan derivat aktif vitamin D . Bila kadar fosfat serum rendah, pembentukan 1,25-dihidroksivitamin D dalam tubu-lus renalis dirangsang, sehingga terjadi penambahan absorpsi fosfat dari usus. Deposisi fosfat sebagai hidroksiapatit dalam tulang diatur oleh kadar hormon para-tiroid.1,25-dihidroksivitamin D ,memegang peranan yang memungkinkan hormon para- tiroid melakukan mobilisasi kalsium dan fosfat dari tulang. Ekskresi fosfat terjadi terutama dalam ginjal. 80persen-90persen fosfat plasma difiltrasi pada glomerulus ginjal. Jumlah fosfat yang diekskresi dalam urin menunjukkan perbedaan antara jumlah yang difiltrasi dan yang direabsorpsi oleh tubulus proximal dan tubulus distal ginjal. 1,25-Dihidroksivitamin D merangsang reabsorpsi fosfat bersama kalsium dalam tu-bulus proksimal. Hormon paratiroid mengurangi reabsorpsi fosfat oleh tubulus renalis sehingga mengurangi efek 1,25- Dihidroksivitamin D pada ekskresi fosfat. Bila tidak ada efek kuat hormone paratiroid, ginjal mampu memberi respon terhadap 1,25-dihdrok-sivitamin D dengan pengambilan semua fosfat yang difiltrasi.

2.4 Peran zat mikromolekul dalam gizi kesehatan masyarakat 2.4.1 Vitamin

(12)
(13)
(14)
(15)

(Lestari, 2009). 2.4.2 Mineral

Menurut Adam (2011), Mineral merupakan kebutuhan tubuh manusia yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, seperti untuk pengaturan kerja enzimenzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Dalam sistem fisiologis tubuh manusia, mineral tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu makroelemen antara lain kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), natrium (Na), klor (Cl), dan magnesium (Mg), dan mikroelemen antara lain besi (Fe), iodium (I), seng (Zn), mangan (Mn), dan kobal (Co). Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga unsur-unsur ini harus disediakan melalui makanan. Sumber mineral paling baik banyak terdapat pada makanan hewani dan tumbuh-tumbuhan seperti buah dan sayuran. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan dari konsumsi mineral, maka terdapat kadar minimal dan maksimal konsumsi setiap jenis mineral. Adapun beberapa fungsi dan kegunaan dari garam mineral, yaitu:

a. Yodium / iodium / I: Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membantu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium juga berfungsi untuk membentuk zat tirasin yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Kebutuhan iodium seharusnya dapat tercukupi dari diet bervariasi dan seimbang. Orang dewasa membutuhkan 0.14 mg per hari. Konsumsi iodium dosis tinggi dalam waktu lama dapat mengubah cara kerja kelenjar tiroid. Hal ini dapat mengakibatkan gejala-gejala kelainan, sebagai contoh adalah kegemukan.

(16)

c. Cobalt / kobal / Co: Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun. Kobalt adalah trace element yang banyak dijumpai di lingkungan. Sumber Kobalt yang baik antara lain ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau (seperti brokoli dan bayam), sereal Good food sources of cobalt include fish, nuts, green leafy vegetables (such as broccoli and spinach), and cereals (misalnya gandum). Kebutuhan Kobalt seharusnya sudah dapat tercukupi dari diet sehari-hari. Kobalt adalah bagian besar dari struktur Vitamin B12 sehingga untuk memperoleh cukup Kobalt, kita perlu memastikan bisa memperoleh cukup Vitamin B12. Kebutuhan Kobalt orang dewasa kira-kira 0.0015 mg (1.5 mikrogram) vitamin B12 per hari. Konsumsi Kobalt berjumlah besar dalam waktu lama dapat berpengaruh pada jantung dan mungkin menurunkan fertilitas pada pria.

d. Chlor / Klor / Cl: Digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengakifkan pepsinogen menjadi pepsin.

e. Magnesium / Mg: Digunakan sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin. Magnesium adalah mineral yang terdapat di dalam banyak ragam makanan. Sumber Magnesium terkaya adalah sayuran hijau (seperti bayam) dan kacangkacangan. Sumber Magnesium yang baik adalah roti, ikan, daging dan lain-lain. Kebutuhan Magnesium adalah 300 mg perhari untuk pria dan 270 mg per hari untuk wanita. Konsumsi Magnesium dosis tinggi dalam waktu singkat dapat dapat menyebabkan diare.

f. Mangaan / mangan / Mn: Berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi. Mangan adalah trace element yang dapat dijumpai pada berbagai makanan, antara lain roti, kacang-kacangan, sereal dan sayuran hijau (seperti kapri dan kacang buncis). Juga dapat ditemukan pada teh, yang mungkin merupakan sumber mangan terbesar untuk masyarakat. Konsumsi mangan dosis tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan saraf dan gejala neurologis seperti fatigue and depresi.

(17)

lambung, penyakit dan diare. Kelebihan dosis dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

h. Kalsium / calcium / Ca: Kalsium disebut juga zat kapur, yaitu zat mineral yang berfungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh. Sumber Kalsium yang baik adalah susu, keju dan sejenisnya, sayuran hijau (seperti brokoli, kol, tetapi tidak untuk bayam), kedelai, roti, ikan dan sebagainya. Orang dewasa membutuhkan Kalsium 700 mg per hari. Mengkonsumsi Kalsium berdosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung dan diare.

i. Kalium / K: berfungsi sebagai pembentuk aktivitas otot jantung. Kalium adalah mineral yang dapat ditemukan pada mayoritas makanan. Sumber Kalium yang baik antara lain buah-buahan (seperti pisang), sayur mayur, kacangkacangan dan biji-bijian, susu, ikan, kerang-kerangan, daging sapi, ayam, beef, chicken, kalkun dan roti. Kita seharusnya sudah mendapatkan seluruh kebutuhan Kalium dari makanan sehari-hari. Kebutuhan Kalium orang dewasa adalah 3500 mg per hari. Konsumsi terlalu banyak Kalium dapat menyebabkan nyeri lambung, mual dan diare.

j. Zincum / Zinc / seng / Zn: Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu, zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indra pengecap atau lidah kita. Seng adalah trace element yang banyak dijumpai di lingkungan. Sumber seng yang baik antara lain daging, kerang-kerangan, susu dan makan bersusu misalnya keju, roti, dan produk sereal. Kebutuhan seng seharusnya sudah terpenuhi dari diet sehari-hari. Kebutuhan tersebut kira-kira 5.5 sampai dengan 9.5 mg per hari untuk pria dan 4 sampai dengan 7 mg per hari untuk wanita. Konsumsi seng dosis tinggi akan mengurangi jumlah tembaga yang dapat diserap dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan anemia dan kerusakan tulang.

k. Sulfur atau belerang: Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh. Belerang adalah mineral yang ditemukan secara alamiah dalam berbagai bentuk di dalam makanan. Belerang juga digunakan dalam bentuk sulfat dan sulfit sebagai zat aditif dalam makanan-makan olahan.

(18)

seharusnya mengkonsumsi tak lebih dari 6 g garam (2.5 g Natrium). Konsumsi garam terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah (hipertension) dan hal ini beresiko terhadap stroke dan serangan jantung.

m. Flour / F: Berperan untuk pembentukan lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hassil pembahasan dipeeroleh kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Proses pencernaan terbagi menjadi dua yaitu pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi.

2. Asam nukleat maupun protein merupakan polimer dengan urutan monomer spesifik yang menyampaikan informasi. Asam nukleat tersusun atas nukleotida, yang tiap nukleotida terdiri dari basa nitrogen, phosphate, dan gula.

(19)

4. Vitamin berfungsi langsung dalam metabolism penghasilan energy jalur metabolism yang menghasilkan energy untuk mendukung kerja sel diantaranya adalah glikolisis, siklus Krebs, transport electron, dan Beta oksidasi.

5. Vitamin merupakan komponen penting di dalam bahan pangan walaupun terdapat dalam jumlah sedikit, karena berfungsi untuk menjaga keberlangsungan hidup serta pertumbuhan. Vitamin diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat dalam jumlah yang cukup oleh tubuh, oleh karena itu harus diperoleh bahan pangan yang dikonsumsi. Kecuali vitamin D, yang dapat dibuat dalam kulit asal kulit mendapatkan sinar matahari yang cukup.

6. Peranan mineral dalam gizi kesehatan masyarakat yaitu menyusun struktur rangka,, transfer elektron, regulasi keseimbangan asam basa dan osmoregulasi, komponen penting dari hormon dan enzim, serta aktivitas enzim, elektrolit Na+, K+, Mg 2+ Ca2+, Cl- dan HCO3- berperan utama dalam osmotic dan regulasi ionik dari cairan extra dan intracellular pada ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Moh. Awaludin. 2011. Metabolisme Mineral. Universitas Brawijaya: Malang Harina, E.G. 2012. Vitamin. Universitas Sumatera Utara: Sumatera Utara

Kistinnah, Idun. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional: Jakarta

Lestari , Endang Sri. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional: Jakarta

Rahayu, Imbang Dwi. 2010. Klasifikasi, Fungsi, dan Metabolisme Vitamin. Universitas Muhammadiyah Malang: Malang

(20)

Gambar

Tabel vitamin yang larut dalam lemak

Referensi

Dokumen terkait

asam lemak bebas yang berasal dari hidrolisa minyak, ataupun karena proses. pengolahan yang

Hasil dari isolasi asam nukleat total keempat patogen dengan menggunakan ketiga metode isolasi yaitu kit komersial, FTA-card dan konvensional berupa cetakan DNA atau RNA

• Stem Cell merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. • Stem Cell

Bagi tubuh manusia, fungsi vitamin B2 adalah sebagai zat yang membantu proses metabolism tubuh ketika mencerna lemak dan juga karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh. Tidak hanya

a. Asam piruvat  b. Sel tubuh manusia dapat mensintesis lemak, caranya dengan mengambil langsung.... sebagai bahan dasarnya berasal dari  penguraian karbohidrat. Asetil ko enzim A

Kemudian kalau dihitung menurut struktur molekuler asam nukleat yang mengandung nukleotida ditemukan dalam tubuh manusia atom-atom yang terdiri dari 26,52 % atom karbon, 10,16 %

Salah satunya adalah surfaktan karbohidrat ester.Surfaktan karbohidrat ester dapat diproduksi dengan reaksi antara karbohidrat dan asam lemak seperti berikut : Asam lemak yang dipakai

Semua reaksi metabolisme dikatalisis oleh enzim, termasuk reaksi yang sederhana seperti penguraian asam karbonat menjadi air dan karbondioksida, proses pemasukan dan pengeluaran zat