201 2 1
Psikolog Kepribadian Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Zakiyatul Fitri, M.Psi http://www.mercubuana.ac.id
MODUL V
GORDON ALLPORT
Allport adalah orang yang mengemukakan pentingnya penyelidikan kualitatif
tentang kasus individual dan menekankan motivasi sadar. Ia juga sangat menekankan
pentingnya variabel2 motivasi, mengakui pentingnya peranan yang dimainkan faktor2
genetik atau konstitusional, dan menggunakan secara mencolok konsep2 tentang ‘ego’.
Ciri2 keyakinan teoritis Allport
Ù Tulisan2nya menunjukkan usaha2 yang tak henti2nya untuk memberikan perhatian secara adil pada sifat kompleks dan khas dari tingkah laku manusia individual.
Ù Walaupun individu bersifat kompleks, namun kecenderungan2 utama dalam kodrat seseorang menunjukkan kebulatan atau kesatuan yang mendasarinya.
Ù Bagi individu normal, faktor2 sadar yang menentukan tingkah laku adalah yang terpenting.
Ù Yakin bahwa individu lebih merupakan makhluk masa kini daripada makhluk masa lampau.
Ù Pandangan Allport mengenai manusia : unsur2 motivasi positif dan sadar diutamakan, dan tingkah laku dipandang sebagai konsisten secara internal serta
ditentukan oleh faktor2 kontemporer.
Ù 1966 mengemukakan Pandangan epistemologis untuk meneliti kepribadian yang disebutnya ‘realisme heuristik’ Æ menerima asumsi umum bahwa manusia
adalah makhluk yang real, bahwa setiap manusia memiliki suatu organisasi
neuropsikis yang real, dan bahwa tugas kita adalah memahami organisasi ini sebaik
mungkin.
1. Struktur dan Dinamika Kepribadian
Ù Dalam teori Allport, kedua hal ini tidak dapat dipisahkan
Ù Struktur kepribadian diuraikan dalam bentuk sifat2 (traits), namun dalam pada itu tingkah laku juga dimotivasikan atau digerakkan oleh sifat2 (traits) itu.
Ù Jadi, struktur dan dinamika itu pada dasarnya satu dan sama
Ù Tekanan utama teori : sifat (traits), sedangkan sikap (attitudes) dan intensi (intentions) diberikan kedudukan yang hampir sama.
201 2 2
Psikolog Kepribadian Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Zakiyatul Fitri, M.Psi http://www.mercubuana.ac.id
mungkin lewat kekerasan fisik. Personal deposisi dapat disebut sebagai sub kategori
atau jalan khusus sifat terwujud.
Sifat tidak hanya membimbing suatu tingkah laku tapi juga memulai tingkah
laku dan dalam beberapa hal memerankan peran memotivasi yang penting.
Contoh : Seseorang yang punya sifat ramah/suka bergaul, tidak suka duduk sendiri
di rumah menunggu orang lain menghubunginya. Dia akan mencari
teman-temannya.
Akan tetapi sebuah sifat tidak pernah sebagai motivator murni tingkah laku
beberapa dorongan baik internal maupun eksternal yang mendahului tindakan.
Contoh : Jika seseorang suka pergi ke disko, secara umum dia orang yang suka
bergaul tapi ada tingkah laku khusus bahwa dia suka mendengarkan
musik.
1.1 Cardinal Trait, Central Trait, Secondary Trait
Merupakan salah satu dari hasil karya Allport dimana ia mencari kata-kata
dalam kamus yang sekiranya dapat mencerminkan sifat seseorang. Dari hasil
pencarian tersebut, Allport menemukan kira-kira 4500 kata.
Lalu Allport membaginya ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
• Cardinal Trait
Sifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit orang, sifat yang sangat
berperan dan mendominasi keseluruhan hidupnya.
Contoh : narsisistik, sadistik, chauvinistic, don yuan, dsb.
• Central Trait
Kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang, menjadi titik pusat tingkah
lakunya.
Contoh : posesif, ambisius, baik hati, senang berkompetisi, agresif, dsb.
201 2 3
Psikolog Kepribadian Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Zakiyatul Fitri, M.Psi http://www.mercubuana.ac.id
Proprium adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan ego. Proprium
menggambarkan ego sebagai sesuatu yang dengan segera dapat kita sadari
meliputi perasaan jasmaniah, identitas diri, harga diri, rasa keakuan, gambaran diri.
Proprium tidak dibawa sejak lahir melainkan berkembang karena perkembangan
individu. Allport menghindari ego sebagai penggerak utama kepribadian.
1.2 Otonomi Fungsioanal
Otonomi fungsional memandang motivasi dewasa bermacam-macam, sistem
self sustaining, pertumbuhan sistem antecedent, tapi secara fungsional tak terkait.
Otonomi fungsional juga pendorong dan pembentukan perilaku masa kini dan lepas
lepas dari masa lalu. Apa yang dilakukannya semata-mata dikhususkan begitu saja
demi tujuan berbeda dari semula.
Contoh : Seorang pemburu tetap saja kan memburu meskipun tidak ada nilai
instrumentalnya (semata-mata senang berburu)
Otonomi Fungsional terbagi menjadi 2, yaitu :
• Perseverative Otonomi Fungsional
meliputi bentuk-bentuk kecanduan, mekanisme sirkular, perbuatan yang
diulang-ulang atau secara rutin. Orang dewasa yang sehat ditandai dengan
serangkaian sifat yang teratur dan kongruen yang berfungsi sebagaian besar
secara rasional dan sadar. Maka untuk memahami orang dewasa maka
harus memahami maksud dan aspirasi mereka.
Contoh : Tindakan seorang anak yang mengoceh berulang-ulang, tugas
yang belum selesai mendapat interupsi dan cenderung diingat
dari pada tugas yang selesai.
• Propriate Otonomi Fungsional
meliputi minat-minat yang dipelajari, nilai-nilai, sentimen-sentimen, motif-motif
pokok, disposisi pribadi, gambaran diri dan gaya hidup. Manusia selalu dalam