A. Besaran
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran skalar dan besaran vektor (akan dibahas khusus pada subbab E).
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok bersifat bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Pada Tabel 1.1 berikut, disajikan besaran pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan.
2.
Besaran Turunan
B. Satuan
Sistem Satuan Internasional (nama aslinya dalam bahasa Perancis: Système International d'Unités atau SI) adalah sistem satuan atau besaran yang paling umum digunakan. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon). Sistem SI ini secara resmi digunakan di semua negara di dunia kecuali Amerika Serikat (yang menggunakan Sistem Imperial), Liberia, dan Myanmar.
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain itu, dalam sistem SI terdapat standar awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk penggandaan atau menurunkan satuan-satuan yang lain.
1. Satuan Pokok
7 satuan dasar/pokok SI adalah sebagai berikut : 1. Meter untuk panjang (m, l)
2. Kilogram untuk massa (kg, m) 3. Sekon untuk waktu (s, t)
4. Ampere untuk arus listrik (A, i) 5. Kelvin untuk suhu (K, T)
6. mol untuk jumlah molekul (mol, n) 7. Kandela untuk intensitas cahaya (cd, j)
Dua satuan SI tanpa dimensi adalah Radian (rad) dan Steradian (sr). 2. Satuan Turunan
Satuan turunan adalah satuan yang diturunkan dari satuan pokok. Beberapa contoh satuan turunan yaitu :
3. Satuan percepatan : m/s² 4. Satuan luas : m²
5. Satuan tegangan listrik (beda potensial) : Volt (AΩ) 6. Satuan daya : Watt (VA = A²Ω = J/s)
C. Dimensi
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokoknya. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisan dimensi dari suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Tabel 1.3 berikut!
Berdasarkan
Tabel 1.3, Anda
Dimensi mempunyai dua kegunaan, yaitu untuk menentukan satuan dari suatu besaran turunan dengan cara analisis dimensional dan menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang sepintas tampak berbeda
1. Analisis Dimensional
2. Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran
D. Angka Penting
Eksperimen atau percobaan fisika tidak terlepas dari angka-angkahasil pengukuran. Kebanyakan hasil pengukuran berupa angka-angka pecahan (tidak bulat). Sebagai contoh, pada pengukuran sebuah buku diperoleh data panjang 29,7 cm dan lebar 21,6 cm. berapakah luas permukaan buku tersebut sesuai aturan dalam fisika?
Angka Penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk angka terakhir yang ditaksirkan (diperkirakan). Dengan demikian, angka penting terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka taksiran sesuai dengan ketelitian alat ukur yang digunakan.
1) Penulisan Hasil Pengukuran
Untuk menuliskan hasil pengukuran, ada aturan yang perlu diperhatikan. Aturan-aturan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a) Semua angka bukan nol merupakan angka penting, Contoh:
432,4 cm : 4,324 m : Mempunyai empat angka penting
b) Angka nol yang terletak diantara dua angka penting termasuk angka penting Contoh:
35,05m: 3.505cm : terdiri atas empat angka penting
Contoh :
1.250 g : mempunyai empat angka penting
12,50 kg : mempunyai empat angka penting
1.200 g : mempunyai empat angka penting
1.200g : mempunyai tiga angka penting
d) Angka nol dimuka angka bukan nol, baik dimuka atau di belakang koma, bukan angka penting.
Contoh:
0,25 cm : mempunyai dua angka penting 0,0025 cm : mempunyai dua angka penting
Untuk mempermudah penulisan dan penentuan angka penting, lebih baik jika digunakan notasi ilmiah. Penulisan angka yang banyak menggunakan angka nol, baik angka nol dibelakang koma maupun dibelakang angka penting buka nol, digunakan angka sepuluh berpangkat (10n, n bilangan bulat baik positif maupun
negatif). Contoh:
12.000 = 12 x 103
= 1,2 x 104 : terdapat dua angka penting
1,20 x 104 : terdapat tiga angka penting
1,200 x 104 : terdapat empat angka penting