• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERIALITAS dan RISIKO AUDIT (6)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERIALITAS dan RISIKO AUDIT (6)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

MATERIALITAS dan RISIKO AUDIT

1. Materialitas

Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan

perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu

Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh

besarnya salah saji tersebut.

Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.

Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : 1. Materialitas pada tingkat laporan keuangan 2. Materialitas pada tingkat saldo akun

2. Risiko Audit

Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yangmengandung salah saji material.

Risiko audit digolongkan menjadi 2 :

1. Risiko audit keseluruhan

2. Risiko audit individual

Terdapat 3 unsur risiko audit:

1. Risiko Bawaan, adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang terkait.

2. Risiko Pengendalian, adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas.

3. Risiko Deteksi, adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi.

(2)

Berbagai kemungkinan hubungan antara materialitas, bukti audit dan risiko audit sebagai berikut:

1. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.

2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.

Referensi

Dokumen terkait

audit guna mendeteksi salah saji yang kemungkinan tidak material secara individual, namun jika digabungkan dengan salah saji dalam saldo akun yang lain, dapat material. terhadap

Pertimbangan ini harus mengarahkan auditor untuk merencanakan audit guna mendeteksi salah saji yang mungkin tidak material secara individual, tetapi apabila diagregasi dengan salah

CR = Risiko pengendalian (Control Risk), adalah ukuran penetapan auditor akan kemungkinan adanya kekeliruan (salah saji) dalam segmen audit yang

Tantangan dalam merencanakan strategi audit adalah bahwa model risiko bukan model yang memiliki dua dimensi.Pilihan auditor tidak hanya bergantung pada pengendalian

2.000.000 mempengaruhi rugi-laba, maka laporan rugi-laba akan salah saji material .Untuk tujuan perencanaan, auditor harus menggunakan perimbangan awal mengenai tingkat materialitas

47, juga menjelaskan bahwa risiko salah saji (misstatement) yang material dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh penipuan merupakan bagian dari risiko audit

MATERIALITAS DAN RISIKO 5 Ukuran atas tingkat kesediaan auditor untuk menerima kenyataan bahwa laporan keuangan mungkin masih mengandung salah saji yang material

4isiko ba!aan dan risiko pengendalian berbeda dengan risiko deteksi. %edua risiko yang disebut terdahulu ada, terlepas dari dilakukan atau tidaknya audit atas laporan