• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Proyek Revitalisasi Pasar Klewe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Evaluasi Proyek Revitalisasi Pasar Klewe"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pasar adalah sendi kehidupan dalam bermasyarakat terlebih lagi bagi negara berkembang seperti Indonesia. Sebagai salah satu pusat interaksi kehidupan bermasyarakat, pasar sudah menyatu dan memilki porsi penting dalam ruang lingkup perputaran ekonomi. Nilai-nilai yang terdapat pada pasar tradsional menjadikan pasar tradisional masih mampu bersaing dengan pasar modern seperti supermarket.

Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan aktivitas yang sangat padat. Pasar ini merupakan pusat batik dan tekstil yang menjadi tempat kulakan para pedagang di wilayah Solo dan sekitarnya bahkan di Jawa Tengah. Berdiri sejak tahun 1970, Pasar Klewer tetap menarik untuk dikunjungi. Lokasi yang strategis, yaitu berdekatan dengan bangunan bersejarah dan pusat budaya, yaitu Kraton Kasunanan Surakarta dan Masjid Agung, menjadikan Pasar Klewer sebagai salah satu pusat keramaian. Setiap harinya pasar ini tidak pernah sepi dari pengunjung, pedagang baik yang berasal dari dalam kota Solo sendiri, maupun dari luar kota Solo, bahkan tidak jarang ada pedagang dari luar pulau Jawa datang ke pasar ini untuk berkulakan.

Pasar Klewer terletak di kelurahan Gajahan, kecamatan Pasar Kliwon, tepatnya di sebelah Selatan Masjid Agung atau di sebelah Barat Gapura Kraton Kasunanan Surakarta. Luas pasar Klewer Barat kurang lebih 135 x 65 meter, yang terdiri dari dua lantai ditambah dengan pasar Klewer Timur kurang lebih seluas 85 x 65 meter. Di pasar Klewer ini terdapat 2064 toko/ kios/ los yang dihuni oleh kurang lebih 1755 pedagang (resmi).

(2)

dan meningkat 0,9 hingga 1 persen setiap tahunnya. Pasar klewer merupakan pusat perbelanjaan kain batik yang menjadi rujukan para pedagang dari Yogyakarta, Surabaya, Semarang dan kota-kota lain di Pulau Jawa. Selain itu, pasar ini juga salah satu ikon wisata yang dimiliki kota Surakarta. Insiden kecelakaan terbakarnya pasar klewer pada tanggal 27 Desember 2014 silam telah membuat perekonomian warga berhenti sejenak. Dugaan terkuat akibat penyebab kebakaran tersebut adalah adanya hubungan arus pendek atau korsleting di salah satu kios di lantai dua. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya panel listrik yang keropos sehingga kemasukan air dan mengenai perangkat Mini Circuit Breaker (MCB) yang ada di dalamnya. Tetesan air itu menyebabkan korsleting yang akhirnya membakar seluruh pasar Klewer ini. Dengan adanya kejadian tersebut, para pedagang merugi karena banyak barang dagangan mereka habis terbakar. Para konsumen juga tidak bisa mengambil barang dari pasar klewer seperti biasanya. Kerugian beruntun ini banyak dirasakan oleh berbagai pihak. Tidak hanya diderita pemilik kios yang berlokasi di dalam pasar, akan tetapi para pedagang kaki lima dan pedagang emperan yang berada di luar pasar (digolongkan sebagai usaha sangat mikro) yang berjumlah sekitar 765 orang juga akan terimbas kerugian material. Belum lagi, jika harus menghitung total kerugian yang dialami pemasok dan produsen penyuplai barang dagangan di Pasar Klewer.

(3)

pasar modern eco green atau ramah lingkungan. Jadi di harapkan pasar yang menjadi andalan perekonomian Surakarta ini berubah menjadi pasar yang lebih bersih, rapi , kios-kios pedagang akan lebih mudah dikenali dan tempat parkir yang tertib sehingga mengurangi kemacetan maka dengan begitu terjadilah peningkatan daya jual dan daya beli melebihi pasar klewer sebelum di revitalisasi.

Dengan revitalisasi pasar kewer yang berkonsep modern eco green atau ramah lingkungan ini, maka pasar klewer akan mampu bersaing dengan pasar modern lainnya. Karena pengunjung merasa nyaman, aman, aksesnya mudah serta tidak pusing memikirkan parkir.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ada dalam makalah ini, antara lain : 1. Bagaimanakah relevansi proyek revitalisasi pasar klewer Solo? 2. Bagaimanakah efisiensi proyek revitalisasi pasar klewer Solo? 3. Bagaimanakah efektivitas proyek revitalisasi pasar klewer Solo? 4. Bagaimanakah sustainability proyek revitalisasi pasar klewer Solo? 5. Bagaimanakah impact proyek revitalisasi pasar klewer Solo? C. Tujuan

Tujuan dari pengevaluasian proyek ini adalah:

1. Untuk mengetahui relevansi dari proyek revitalisasi pasar klewer Solo 2. Untuk mengetahui efisiensi dari proyek revitalisasi pasar klewer Solo 3. Untuk mengetahui efektivitas dari proyek revitalisasi pasar klewer Solo 4. Untuk mengetahui sustainability dari proyek revitalisasi pasar klewer Solo. 5. Untuk mengetahui impact dari proyek revitalisasi pasar klewer Solo.

BAB II PEMBAHASAN

(4)

Kegiatan pelaksanaan proyek revitalisasi pasar Klewer pertama kali dimulai pada tanggal 26 Agustus 2015, yakni peletakan batu pertama kali oleh wali kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. Untuk pembangunan kembali pasar ini, pemerintah kota Surakarta bekerja sama dengan PT Wijaya Karya (Wika). Dalam proses pembangunan pasar ini mentargetkan 150 hari kerja dan pelaksanaannya terbagi menjadi 2 tahapan yaitu:

1. Tahap struktur bawah

Dalam tahap ini yang dilakukan adalah menggali lalu meratakan bangunan yang dahulu bekas reruntuhan kebakaran, kemudian pengecoran, lalu membangun pondasi dan membangun lantai kerja untuk menopang balok. 2. Tahap struktur atas

Dalam tahap ini dilakukan pembangunan lantai basement, semi basement dan lantai 1 yang rencananya keseluruhan menjadi 4 lantai.

Untuk tahap pertama ini, pasar klewer mendapatkan dana dari pemerintah pusat (APBN) sebesar Rp 61,8 miliar. Dana tersebut diberikan dari total kebutuhan anggaran untuk membangun pasar senilai Rp 157 miliar. Artinya masih ada kekurangan dana Rp 95,2 miliar. Dana tersebut diharapkan diterima pada tahun anggaran 2016.

Untuk tahap pertama, proyek membangun pondasi dan membangun lantai kerja kini sudah mencapai 95%. Dan di perkirakan sesuai dengan target waktu yang di tetapkan yakni rampung sebelum tutup buku akhir tahun anggaran.

(5)

B. PROFIL PEMBANGUNAN PROYEK REVITALISASI PASAR KLEWER SOLO

a. Nama Proyek : Revitalisasi Pasar Klewer Surakarta b. Lokasi Pelaksanaan : Jalan Dr. Radjiman Solo

c. Waktu Pengerjaan : Tahap I, 26 Agustus 2015 s.d 22 Desember 2015 Tahap II, 2016

d. Sumber Dana : Tahap I, APBN tahun 2015

Tahap II, APBN tahun 2016

e. Anggaran : Tahap I : Rp

Tahap II : Sedang dalam perencanaan

f. Dinas Terkait : Dinas Pengelolaan Pasar (DPP)

g. Pelaksana : PT Wijaya Karya (Wika)

h. Alamat Pelaksana : Jalan Reksoniten nomor 1 Gajahan, Psr Kliwon g. Pekerjaan Proyek : Tahap I : Tahap struktur bawah

Dalam tahap ini yang dilakukan adalah menggali lalu meratakan bangunan yang dahulu bekas reruntuhan kebakaran, kemudian pengecoran, lalu membangun pondasi dan membangun lantai kerja untuk menopang balok. Tahap II : Tahap struktur atas

(6)

rencananya keseluruhan menjadi 4 lantai

C. Kendala

Proyek yang awalnya sudah di rencanakan, pada saat pelaksanaannya

tentunya tidak terlepas dari suatu kendala. Kendala ini bersumber dari pihak eksternal yang merasa terganggu oleh kebisingan yang dilakukan oleh proyek ini. Yaitu warga Baluwarti, pasar Kliwon, yang terdampak proyek pembangunan kembali pasar klewer. Mereka meminta kompensasi akibat hal tersebut. Beberapa poin permintaan warga, di antaranya meminta 11 warga Baluwarti diangkat sebagai tenaga kerja dalam proyek pasar klewer, meminimalisasi getaran dan kebisingan mesin proyek.

Terkait dengan getaran dan kebisingan proyek pembangunan pasar, Wijaya Karya sebagai kontraktor pelaksana mengatakan dalam tahap pengerjaan fondasi bor pile menggunakan alat yang bersahabat artinya alat yang digunakan tidak

menimbulkan getaran hebat. Begitu pula dengan kebisingan pekerjaan proyek pembangunan telah meminimalisasi dengan membatasi operasional penggunaan alat. Untuk penggunaan alat pada bagian selatan proyek dibatasi jam operasional hingga pukul 20.00 WIB. Hal ini lantaran keberadaan proyek berbatasan langsung dengan pemukiman warga. Di atas pukul 20.00 WIB proyek dialihkan ke bagian utara yang jauh dari pemukiman. Proyek pekerjaan ini harus dilakukan 24 jam non stop untuk mengejar target rampung akhir tahun ini.

D. Analisis Proyek

Analisis yang akan kita bahas di sini yaitu apakah proyek ini sudah sesuai dengan relevansi, efektivitas, efisiensi, sustainability, dan impact.

a. Relevansi

(7)

proyek melihat sejauh mana proyek yang diusulkan cocok dengan prioritas dan kebijakan dari sasaran, penerima dan pendonor.

Pasar tradisional salah satunya adalah pasar klewer telah menjadi perhatian Pemerintah Kota Surakarta sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta 2010-2015. Perhatian tersebut diwujudkan melalui program revitalisasi pasar sebagai upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan ekonomi kerakyatan serta mewujudkan kesejahteraan rakyat. Kota Surakarta sejak dulu dikenal sebagai kota perdagangan. Tidak mengherankan apabila visi Kota Surakarta sebagaimana yang dirumuskan dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001 mencitacitakan “Terwujudnya Kota Sala sebagai Kota Budaya yang Bertumpu pada Potensi Perdagangan, Jasa, Pendidikan, Pariwisata dan Olahraga”. Hal ini berarti perdagangan yang dijadikan tumpuan pertama dan bahkan andalan utama. Penetapan visi tersebut mengandung konsekuensi fasilitas perdagangan yang didalamnya adalah sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang memadai harus tersedia.

Berbagai pertimbangan mendasari merevitalisasi pasar klewer yang menjadi salah satu prioritas pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota Surakarta.

1. Seperti yang menjadi visinya, Kota Surakarta berkehendak untuk menjadi kota budaya. Kota budaya yang menjadi cita-cita bersama ini mensyaratkan penghormatan dan pelestarian nilai-nilai kebudayaan lokal yang pernah tumbuh dan berkembang di masyarakat. Faktor kesejarahan memegang peranan penting bagi Kota Surakarta yang sarat dengan hasil kebudayaan. Pasar klewer tidak saja menjadi pusat bisnis yang mempertemukan pembeli dan penjual tetapi juga menjadi salah satu pusat kebudayaan karena interaksi sosial yang berlangsung didalamnya.

(8)

3. Pemerintah berkehendak untuk mensejahterakan masyarakat terutama golongan kecil yang termasuk Misi Kota Surakarta. Pemerintah Kota Surakarta mengubah paradigma bahwa investasi sebagai upaya untuk menciptakan peluang kerja merupakan sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh pemodal besar. Investasi pada dasarnya juga dapat dilakukan oleh pedagang di pasar tradisional (termasuk PKL) meski dengan nilai mikro. 4. Terkait dengan penataan kawasan dan pemanfaatan tata ruang. Bukan rahasia

umum lagi, kondisi pasar klewer sangat memprihatinkan lantaran kondisinya yang berantakan, berbecek, dan berbau dan sebagainya. Untuk itu, Pemerintah Kota Surakarta ingin merevitalisasi pasar klewer untuk membalik paradigma tersebut dengan membangun fisik pasar klewer menjadi lebih rapih tertata, bersih, nyaman dan menarik sehingga dapat menaikkan angka pengunjung yang berbelanja di pasar klewer sehingga roda perekonomian ekonomi di pasar klewer berjalan dengan sangat baik.

Dari pertimbangan yang telah dijelaskan diatas, menurut kelompok kami, Proyek revitalisasi pasar klewer ini relevan karena telah sesuai dengan RPJMD Kota Surakarta 2010 -2015 dan Peraturan Daerah Kota Surakarta. Selain itu, proyek ini juga sesuai dengan apa yang sedang dibutuhkan masyarakat maupun perkembangan zaman, yakni ketersediaan sarana publik yang lebih baik untuk menampung pedagang - pedagang yang sebelumnya kios tempat mereka berjualan terbakar. Bangunan baru Pasar Klewer ini akan dibangun dengan tampilan yang lebih modern berkonsep eco green sehingga lebih mengikuti perkembangan zaman dan terkesan bersih, nyaman dan sehat. Karena seperti yang kita ketahui, sebelum terjadi kebakaran, bangunan dan situasi Pasar Klewer masih kurang rapi dan kurang bersih serta penataan kios juga kurang teratur. Sehingga pembangunan revitalisasi Pasar Klewer diharapkan mampu menjadi pasar tradisional yang dapat bersaing dengan mall dan pasar-pasar yang lainnya dan menarik minat konsumen untuk membeli atau hanya sekedar

(9)

para pedagang akan disetorkan ke Pemerintah Kota Surakarta dan masuk sebagai kas penerimaan pajak. Dengan begitu, Proyek ini lulus relevansi karena sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat maupun pemerintah.

b. E fektivitas

Definisi dari efektifitas adalah ukuran sejauh mana suatu kegiatan mencapai tujuannya.Penilaian Efektivitas pada prinsipnya berhubungan dengan menilai hasil kemungkinan intervensi (program, proyek, langkah-langkah kebijakan, reformasi) terhadap kesejahteraan masyarakat, rumah tangga, dan individu,

Penilaian efektivitas adalah penilaian tentang bagaimana kebijakan, program dan proyek yang dievaluasi akan mempengaruhi hasil, termasuk risiko hasil yang tidak diinginkan.

1. Aspek Sosial Budaya

Proyek revitalisasi pasar klewer bertujuan untuk mewujudkan pasar tradisional yang lebih modern dengan konsep eco green. Pada aspek sosial budaya, menurut kelompok kami, proyek revitalisasi pasar klewer ini efektif karena proyek ini nantinya secara langsung akan memberikan kesejahteraan sosial baik itu pedagang dan pembeli maupun orang – orang yang ada di sekitar pasar tersebut.

Selain itu, proyek revitalisasi pasar klewer ini nantinya akan menggantikan tempat pasar klewer yang lama yang telah terbakar. Dengan dibangunnya gedung baru yang lebih modern ini akan membuat masyarakat tertarik datang ke pasar klewer karena fasilitas yang diberikan memudahkan konsumen untuk berbelanja dengan nyaman sehingga nantinya akan berdampak positif terhadap kenaikan pendapatan pedagang sehingga juga berdampak pada kenaikan Pendapatan Asli Daerah Surakarta (PAD).

(10)

kipas angin. Selain itu, penggunaan energy listrik secara regular hanya digunakan untuk lift dan escalator.

2. Aspek Lingkungan

Pada aspek lingkungan, proyek ini efektif karena lokasi Pasar Klewer yang terletak di tempat strategis yaitu dekat dengan keraton dan alun-alun Kota Surakarta sehingga pengunjung domestik ataupun luar kota yang sedang berkunjung ke keraton dan alun alun Kota Surakarta dapat mampir ke pasar klewer untuk membeli oleh oleh khas Solo. Selain itu, proyek revitalisasi pasar klewer sudah mempertimbangkan untuk keberlanjutan lingkungan dengan berkonsep eco green dan revitalisasi pasar klewer juga konsisten dalam memitigasi bencana alam.

c. Efisiensi

Dalam menilai keefisiensienan suatu proyek perlu adanya pemahaman mengenai efisiensi terlebih dahulu. Efisiensi proyek berguna untuk mempertimbangkan kegiatan efisien (biaya), tujuan tercapai tepat waktu, dan proyek yang dilaksanakan apakah sudah dengan cara yang paling efisien atau perlu adanya pengevaluasian kembali.

Secara keseluruhan, ada dua kunci efisiensi ketika menilai kualitas proyek. Pertama, efisiensi ekonomi, yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya keuangan yang optimal. Kedua, efisiensi kelembagaan berkaitan dengan penggunaan sumber daya manusia yang optimal dan pengorganisasian.

 Contoh Perhitungan Efisiensi Revitalisasi Pasar Klewer

(11)

digunakan adalah 15%. Berikut tabel perhitungan Payback period, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Indeks

1. Payback Period

Dari perhitungan menggunakan microsoftt excel diatas didapatkan angka payback period adalah 2. Hal ini artinya dana yang tertanam dalam aktiva sebesar Rp 61.800.000.000 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka waktu 2 tahun. Hal ini dinilai efisien karena dalam waktu 2 tahun proyek sudah ada pengembalian padahal nilai ekonomis bangunan adalah selama 10 tahun.

2. Net Present Value (NPV)

Adalah nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas manfaat (PV of Preocess) dengan nilai investasi (capital outlay) selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net Present Value (NPV). Dalam perhitungan menggunakan excel diatas dengan asumsi discount factor sebesar 15%/tahun didapat nilai NPV sebesar 20.250.000.000. Karena nilai tersebut lebih dari nol (0) dapat dikatakan bahwa investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi pemerintah Surakarta, maka proyek dapat dilakukan.

(12)

Adalah alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. Sebelum menghitung NPV terlebih dahulu mencari NPV positif dan NPV negatif terlebih dahulu, sampai diperoleh dengan menggunakan tingkat suku bunga tertentu. Pada perhitungan ini karena NPV mendekato nol yaitu 783000000 dan -13245000000 Artinya tingkat diskonto antara 20% sampai 25%. Diasumsikan RRR adalah 10 %. Setelah menemukan tingkat diskonto NPV positif dan NPV negatif kemudian baru menghitung IRR. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

IRR = i1+((NPV1/NPV1-NPV2)*(i2-i1) Dimana : IRR = Internal Rate of Return

i1 = Tingkat diskonto / Discount Factor dengan NPV positif

i2 = Tingkat Diskonto/ Discpunt Factor dengan NPV negatif

NPV1 = NPV positif

NPV2 = NPV negatif

Sehingga,

IRR = 20+((783000000/783000000-(-13245000000))*(25-20)

IRR = 20+((783000000/783000000-(-13245000000))*(25-20)

IRR = 20+((783000000/14028000000)*5

IRR = 20 + 0.055816937

IRR = 20.27%

Dari nilai IRR sebesar 20,27% menunjukkan bahwa nilai IRR tersebut lebih besar dari RRR atau bunga pinjaman, maka sebaiknya proyek revitalisasi pasar klewer tersebut diterima.

(13)

Merupakan metode untuk menghitung antara nilai manfaat yang akan datang dengan nilai investasi sekarang. Profitabiliy Indeks harus lebih besar dari 1 baru bisa dikatakan layak.

Profitabiliy Indeks = jumlah nilai manfaat : nilai investasi

Profitability indeks = 21.000.000.000 : 61.800.000.000 Profitability indeks = 3.3980

Dari nilai Profitability indeks diperoleh hasil sebesar 3,620. Karena hasil tersebut lebih 1, artinya proyek pembangunan dinas kesehatan dapat dikatakan layak.

5. Pengeluaran yang digunakan untuk proses pembangunan proyek pasar klewer ini dinilai mampu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan dengan lebih semakin baiknya pasar klewer meningkatkan jumlah pembeli sehingga meningkatkan pendapatan. Hal ini berdampak dengan perputaran uang di pasar klewer menjadi baik maka dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

6. Biaya yang dikeluarkan untuk merevitalisasi pasar klewer ini dinilai mampu untuk menurunkan tingkat kemiskinan. Hal ini dikarenakan semua komponen didalamnya seperti pedagang, pembeli maupun masyarakat di sekitar pasar mendapatkan efek dari adanya pasar klewer ini sehingga roda perekonomian di pasar klewer berjalan sehingga mengurangi kemiskinan.

7. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun revitalisasi pasar klewer dianggap kurang efesien dalam menciptakan tenaga kerja baru. Hal ini dikarenakan pedagang yang menempati kios baru setelah revitalisasi adalah mereka yang dulunya pedagang pasar klewer sebelum di revitalisasi. Sehingga kurang efisien dalam menyerap tenaga kerja.

(14)

di Indonesia. Karena pasar klewer terkenal dengan pusat kain batik terbesar di Surakarta sehingga konektivitas antar daerah nilai bertambah.

9. Hasil proyek pembangunan proyek revitalisasi pasar klewer ini dinilai efisien karena terhadap keberlanjutan fiscal. Hal ini karena ada tujuan komersil dari pemerintah. Pemerintah merevitalisasi pasar klewer karena selain memang pasar klewer sudah harus di perbaiki karena kondisi yang sudah sangat kumuh, selain itu pemerintah juga mengharapkan jika pasar klewer di revitalisi nantinya akan menambah pendapatan asli daerah kota Surakarta.

10. Pembangunan proyek revitalisasi pasar dinilai efisien karena di pasar bisa melihat daya beli masyarakat yang merupakan salah satu komponen dalam penargetan inflasi.

d. Sustainability

Aspek sustainability berkaitan dengan proses berfungsinya output sampai dengan umur ekonominya. Maksudnya adalah apakah proyek tersebut dapat terus berjalan sesuai dengan umur ekonomi yang seharusnya dan dapat digunakan dengan semestinya atau justru rusak dan mangkrak setelah proyek tersebut selesai dibuat. Selain itu sustainability juga berkaitan dengan keberlangsungan proyek tersebut meskipun pendanaan untuk proyek telah selesai atau dihentikan. Keberlanjutan proyek ini juga berkaitan dengan pemanfaatan oleh pihak terkait setelah proyek tersebut jadi, apakah proyek yang sudah jadi tersebut dapat terus dimanfaatkan atau justru sia-sia dan tidak dapat digunakan.

Berdasarkan hasil analisis kelompok kami bahwa proyek tahap satu ini memenuhi aspek keberlanjutan, hal ini dikarenakan proyek tersebut merupakan bagian dari proyek revitalisasi pasar klewer secara keseluruhan. Selain itu proyek ini juga akan terus berlanjut tahap dua sampai tahun 2016.

(15)

Pemerintah Daerah Surakarta untuk melakukan perawatan dalam hal bangunan, lingkungan, dan keamanan. Hal ini dikarenakan proyek ini adalah proyek pemerintah untuk kepentingan publik. Namun, selain pemerintah proyek ini juga wajib dirawat oleh orang yang berkepentingan langsung dengan kegiatan pasar seperti para pedagang, konsumen dan masyarakat agar bangunan yang baru tidak cepat rusak. Sehingga kenyataan masa bangunan akan sama dengan masa umur ekonomis yang diperkirakan.

Beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam keberlanjutan proyek adalah aspek ekonomi, lingkungan, sosial dan budaya, kelembagaan. Pada aspek ekonomi, revitalisasi pasar klewer akan membuat pasar klewer menjadi lebih nyaman dan bersih sehingga berpengaruh terhadap jumlah pembeli yang semakin banyak. Semakin banyak pembeli yang membeli dagangan para pedagang maka para pedagang akan memperoleh keuntungan yang besar dan pendapatan yang banyak. Hal ini jelas berbeda apabila pedagang masih menempati pasar klewer yang belum di revitalisasi.

Untuk aspek lingkungan, dengan adanya revitalisasi pasar klewer ini yang berkonsep eco green. Eco green itu sendiri adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita citakan terciptanya perancangan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian material yang ramah lingkungan serta penggunaan energy dan sumber daya yang efektif dan efisien. Hal ini bisa dilihat dari desain rancang bangunan pasar klewer yang banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami, bukaan di desain banyak agar aliran udara lancar sehingga tidak membutuhkan AC pada siang hari. Selain itu, lahan yang cukup untuk sumur resapan, adanya instalasi pembuangan air kotor dan sampah yang dapat di daur ulang dan pemanfaatan bahan desain bangunan yang tidak boros.

(16)

e. Impact

Aspek impact berkaitan dengan manfaat yang diperoleh karena adanya sebuah proyek. Dengan adanya proyek revitalisasi pasar klewer ini memberikan dampak yang positif baik untuk para pedagang, pembeli ataupun masyarakat di sekitar pasar juga pemerintah itu sendiri. Pada aspek ini impact di bagi menjadi beberapa kriteria yaitu Good Governance Adobtion ,Community Empowerment ,Gender Equlty, Local Government Capacity Dan Cultural Preservation.

1. Good Governance Adobtion

 Pemerintah dapat mewujudkan good governance karena dengan adanya revitalisasi pasar klewer berarti pemerintah telah memperlihatkan kepeduliannya terhadap pasar tradisional untuk dapat menjadi salah satu penggerak dalam roda perekonomian daerah Surakarta.

 Meningkatnya kepercayaan dari masyarakat luas terhadap kinerja dari pemerintah kota Surakarta

 Mewujudkan tujuan pemerintah dalam rangka melindungi pasar tradisional dari banyaknya minimarket atau swalayan

2. Community Empowerment / Pemberdayaan masyarakat

 Meningkatkan taraf perekonomian masyarakat sekitar proyek pembangunan revitalisasi pasar.

 Terserapnya tenaga kerja masyarakat sekitar proyek pembangunan pasar Klewer

3. Local Government Capacity

 Pemerintah berperan aktif untuk meningkatkan lapangan pekerjaan masyarakat Surakarta

(17)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

(18)

melakukan transaksi yakni pasar sangat besar, mengingat jumlah pedagang yang termasuk di pasar Klewer tersebut tidak sedikit.

Dengan beberapa tahapan yang dilakukan selama proses pembangunan diharapkan mampu memaksimalkan kinerja pembangunan tersebut. Baik proses pembangunan serta pendanaan yang efisien akan mampu menciptakan suatu proyek yang ideal. Adapun pemerintah bekerja sama dengan PT Wijaya Karya dalam proyek revitalisasi pasar. Hal ini dikarenakan kesuksesan serta jam terbang PT Wika yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dan sejauh ini revitalisasi yang dilakukan oleh PEMDA Surakarta ini diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat Surakarta agar perekonomian kembali berjalan dengan baik. Kesejahteraan pedagang serta masyarakat juga bisa lebih baik dan meningkat. Sampai saat ini proyek ini berjalan lancar dan belum menemui adanya kendala.

LAMPIRAN

1. Relevansi

1 Relevance 1.Policy Support

1.Consistency to national to priorities

1. Degree of consistency of the projects goal to the constitution

2% 5

(19)
(20)
(21)

change

2. Accessibility 2. Degree of accessibility

(22)

government to the spatial plan

(23)

management

(24)

impacts on

Total Value and Score 38% 106

(25)

TOTAL 38% 120 105

Sebuah Proyek dinyatakan berlanjut atau tidak apabila :

TOTAL = VALUE X SCORE

PASS = TOTAL > 100 NOT PASS = TOTAL <99

Jika nilai total dari penghitungan diatas >100 maka proyek tersebut dilanjutkan, semantara itu jika total nilai dari pernghitungan <99 maka proyek tersebut terdapat masalah dalam relevansinya. Proyek revitalisasi pasar klewe r mempunyai nilai 10 5 oleh karena itu proyek ini dinyatakan lolos dan relevan.

2. Efektivitas

No. Criteria Sub

Criteria Parameter Indicator Value Score

2. Effectiveness 1. Sosio

(26)
(27)

3.Degree of the

Mitigation 4.Degree of the

project

Parameter Indicator Value Score 3 Efficiency Aspek

ekonomi

2. Internal rate of return

5. Elasticity of the projects outcome to economic growth

(28)

6. Elasticity of

(29)

in achieving to the target to the inflation Penjelasan:

Value/Skor 1: Segi Ekonomis

2: Terkait Biaya

No. Criteria Sub Criteria Parameter Indicator Value Score

4. Berkelanjutan

Improve Income 1% 5

Improve Benefit 1% 5

Enviromental

Aspect Capacity To

Maintain

Capacity To

Maintain Financial 1% 4

Capacity To

Maintain Benefit 1% 4

Capacity to Improve

Capacity to Improve Banefit

(30)

Capacity to Reduce

Maintain Benefit 1% 4

Capacity to 5 Impact Institutial

Aspect

Good Governance Adoption

1. Degree of the project management in adopting

(31)

good

govermance principle

Community Empowerment

2. Degree of the projects

3. Degree of the project

(32)

Cultural Preservation

5. Degree of the projects proposed impact on the preservation of local culture

1% 2

Score: 1 = Buruk; 2 = Kurang; 4 = Baik; 5 = Istimewa

Score: 13

Max.Score: 25

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INSTRUMENTASI KONTROL PROSES Di SMKN 1 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia

THEME AND THEMATIC PROGRESSION ANALYSIS OF ANALYTICAL EXPOSITION TEXTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap peserta JKN non Penerima Bantuan Iuran (PBI) berjumlah 154 orang dan sampel sebanyak 111 orang, diambil dengan

Hubungan Strategi Pemasaran Selektif Dengan Loyalitas Pelanggan Pada Produk Kecantikan LA TULIP.. Universitas Pendidikan Indonesia |

MENJALIN HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN NEGARA LAIN DI BIDANG KEBUDAYAAN / SELAMA 55 TAHUN / TENTU DIBUTUHKAN USAHA DAN KERJASAMA YANG BAIK // DALAM MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN ANTAR

Ternyata dari aspek ini sulit untuk ditentukan secara obyektif dan konkrit karena dalam kenyataanya keluhan-keluhan tentang dampak negatif oleh berbagai jenis musik seolah-olah

Data yang dihimpun sebelumnya oleh BNN pada tahun 2006, dari tahun 2004 sampai tahun 2006 menunjukkan peningkatan jumlah kasus tindak penyalahgunaan narkoba yang sangat

Namun Pantai terbanyak terletak di wilayah kabupaten Gunung Kidul yang mana memiliki lokasi saling berdekatan di setiap pantainya, diantaranya Pantai Baron, Pantai Kukup,