• Tidak ada hasil yang ditemukan

TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU ILMU ISLAM (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU ILMU ISLAM (3)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU-ILMU ISLAM

Apriyanti Anggraini Sitorus

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

e-mail: [email protected]

Pendahuluan

Artikel ini mengkaji tentang tasawuf dalam hierarki ilmu-ilmu islam. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui pengklasifikasian ilmu berdasarkan sudut pandang islam dengan lebih baik serta dapat dipahami. Kajian ini didasari

oleh buku yang berjudul “GERBANG TASAWUF” yang ditulis oleh Dr. Ja’far,

MA sebagai acuan utama beserta sumber-sumber lain sebagai pelengkap . Artikel ini menggunakan metode deskriptif analitis dalam pembahasannya.

Pembahasan

Terdapat banyak sumber yang mengatakan bahwa tasawuf merupakan suatu filsafi yang dipengaruhi oleh agama dan aliran filsafat tertentu. Ibn Khaldun membagi ilmu menjadi dua jenis. Pertama, ilmu-ilmu hikmah dan filsafat(‘ulum al

-hikmiyah al-falsafiyyah), yang diperoleh dengan akal manusia, dan ilmu yang

diajarkan dan ditransformasikan (‘ulum al-naqliyyah al-wadhi’iyah), yang bersumber dari syariat Islam (Al-Qur’an dan hadits). Ibn Khaldun mengkategorikan tasawuf sebagi salah satu dari beragam ilmu-ilmu syariah (‘ulum al-naqliyyah al-wadhi’iyah)1. Dalam pembagian ilmu menurut Al- Ghazali berdasarkan cara perolehan ilmu, ilmu terdiri atas dua yaitu ilmu yang dihadirkan (‘ilm al

hudhuri/presential) dan ilmu yang dicapai (‘ilm al-hushuli/attained), sedangkan

taswuf dikategorikan sebagai ‘ilm al hudhuri. Sedangkan Ibn Qayyim al-Jauziyah membagi ilmu menjadi tiga derajat, ‘ilm jaliyun (didasari observasi, eksperimen, dan silogisme), ‘ilm khafiyun(ilmu makrifat) dan ‘ilm

laduniyun (didasari ilham dari Allah), dan tasawuf dikelompokkan kepada‘ilm

(2)

khafiyun dan ‘ilm laduniyun2. Dapat ditegaskan bahwa para ulama menempatkan tasawuf sebagi bagian dari ilmu-ilmu agama.

Ibn Khaldun mengulas tasawuf dari berbagai aspek. Aspek sumber, tasawuf sebagai salah satu dari ilmu syariah atau agama yang bersumber dari Al-qur’an dan hadits.Dari aspek tujuan, pelajar sufi harus terus meningkatkan kualitas ibadahnya dan beranjak dari tingkatan terendah sampai tertinggi (al-maqamat) sampai mencapai kemantapan tauhid (al-tauhid) dan makrifat (al-ma’rifah)3. Menurut al-Taftazani aliran tasawuf terbagi menjadi dua. Pertama, tasawuf Sunni yaitu aliran yang memagari pengikutnya dengan Al-Qur’an dan hadits, serta mengaitkan ajaran mereka, terutama keadaan dan tingkatan rohani mereka dengan kedua sumber ajaran Islam tersebut. Kedua, tasawuf falsafi, yaitu aliran yang cenderung kepada ungkapan-ungkapan ganjil (syathahat), memadukan antara visi mistis dan visi rasional dan banyak menggunakan terminologis filosofis bahkan dipengaruhi banyak ajaran filsafat4.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tasawuf dalam hierarki keislaman berarti tasawuf tetap berpegang teguh kepada sumber-sumber Islam yaitu Al-quran dan hadits sebagai sumber dalam menentukan sesuatu. Dan ini dipakai di dalam tasawuf Sunni, sedangkan tasawuf falsafi kebanyakan ulama mengkritik bahkan menolaknya karena dianggap memadukan antara visi mistis dan visi rasional. Namun ternyata tasawuf falsafi diterima didunia Syiah.

Penutup

Dapat disimpulkan bahwa tasawuf dikelompokkan sebagai bagian dari ilmu agama. Tasawuf dalam hierarki keislaman juga berarti bahwa tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadist sebagai sumber utama islam. Tasawuf Sunni juga berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadist.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan untuk membuat perencanaan fortofolio aplikasi mendatang berdasarkan strategi sistem dan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan

Kompleksitas – kompleksitas perusahaan – perusahaan besar yang sedang berkembang saat ini sangat dituntut untuk menggunakan sistem pengelolaan yang cukup simpel namun

Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengeteahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan model Contextual Teaching Learning berbantu Video

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Boga.

Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran siswa. Peneliti bekerjasama dengan wali kelas dalammelaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan

Kegiatan Perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk baru dari perusahaan kepada pelanggannya atau pada masyarakat. Perusahaan harus mensosialisasikan kelebihan dan keunggulan

Program SIAKAD dengan pemilihan dosen yang dilakukan masing-masing individu oleh mahasiswa serta dengan adanya kelas yang berubah-ubah tersebut setelah berjalan 1 semester

Hasil observasi siswa menggunakan lembar observasi siswa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Aspek pengamatan pada lembar observasi siswa disesuaikan dengan