KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
INDUSTRI NASIONAL
Jakarta, 10 Maret 2016
Disampaikan pada Rapat Teknis
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
2015 - 2019
PENYUSUNAN RKP 2017
DUKUNGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI DI
KALIMANTAN
OUTLINE
I
II
3
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL 2015 - 2019
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL 2015 - 2019
A
Arah kebijakan pemerintah dan tindakan untuk melaksanakan Rencana
Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) untuk periode 2015
–
2019
Pedoman bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam penyusunan
rencana pembangunan industri
Acuan bagi pelaku usaha / industri dalam membangun dan
mengembangkan industri
Pedoman bagi pemangku kepentingan lain dan masyarakat luas
dalam rangka menunjang pelaksanaan pengembangan industri sesuai
dengan tugas dan peran masing
–
masing
Tolok ukur kemajuan dan keberhasilan pembangunan industri dalam 5
(lima) tahun
1
2
3
4
5
5
SASARAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
A.1
Meningkat
hingga 8.4%
pada tahun 2019
1. Laju Pertumbuhan
Industri Non Migas
Mencapai 19.4%
pada tahun 2019
2. Peran Industri
Pengolahan Non
Migas
3. Mengurangi
Ketergantungan terhadap
Impor
4. Meningkatkan Ekspor
Produk Industri
5. Meningkatkan Persebaran
dan Pemerataan Kegiatan
Industri
6. Meningkatkan peran
Industri Kecil dan
Menengah
7. Meningkatkan Inovasi
dan Pemanfaatan
Teknologi
8. Meningkatkan
Penyerapan Tenaga Kerja
9. Memperkuat Struktur
Industri
10. Meningkatkan Nilai
Tambah Sumber Daya
Alam
11. Memperkokoh
SASARAN KUANTITATIF PEMBANGUNAN INDUSTRI
TAHUN 2015-2019
A.2
No.
Indikator Pembangunan Industri
Satuan
2016
2017
2018
2019
1. Pertumbuhan industri pengolahan non
migas
%
5,7
6,5
7,4
8,4
2. Kontribusi industri pengolahan non migas
terhadap PDB
%
18,5
18,7
19,1
19,4
3. Kontribusi ekspor produk industri
terhadap total ekspor
%
67,8
68,3
68,8
69,3
4. Jumlah tenaga kerja di sektor industri
Juta
orang
16,0
16,6
17,2
17,8
5. Persentase tenaga kerja di sektor industri
terhadap total pekerja
%
14,4
14,7
15,0
15,4
6. Rasio impor bahan baku sektor industri
terhadap PDB sektor industri
%
39,4
36,1
32,8
29,8
7. Nilai Investasi sektor industri
Rp
Trilyun
305
346
393
448
8. Persentase nilai tambah sektor industri
yang diciptakan di luar Pulau Jawa
%
28,1
28,4
28,8
29,4
7
Peningkatan nilai
tambah sumber daya
alam pada industri
hulu berbasis agro,
mineral, serta migas
dan batubara dalam
rangka penguatan
struktur industri melalui
pembangunan industri
hulu yang
diintegrasikan dengan
industri antara dan
industri hilirnya
Peningkatan
kapabilitas
industri melalui
peningkatan
kompetensi SDM
dan penguasaan
teknologi
Pembangunan industri
di seluruh wilayah
indonesia melalui
pembangunan
wilayah pusat
pertumbuhan industri
(WPPI), kawasan
peruntukan industri
(KPI), kawasan
industri,dan sentra
industri kecil dan
industri menengah
(Sentra IKM)
FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2015-2019
B
Kebijakan pengembangan industri nasional merupakan bagian kebijakan
perindustrian yang diamanatkan dalam RIPIN 2015
–
2035 dan RPJMN 2015
-2019.
Prinsip
kebijakan
pengembangan
industri
harus
mendorong
pertumbuhan
industri
serta
peningkatan
daya
saing
industri
nasional.
Kebijakan pengembangan industri nasional difokuskan pada:
K
L
1.
Pengembangan
Sumber Daya Industri
2.
Pengembangan
Sarana & Prasarana
Industri
3.
Pemberdayaan
Industri
4.
Perwilayahan Industri
5.
Kebijakan Affirmatif
IKM
6.
Penyediaan fasilitas
Fiskal & Non-Fiskal bagi
pelaku industri
P
S
10 Sektor Industri Prioritas:• Industri Pangan
• Industri Farmasi, Kosmetik & Alat Kesehatan
• Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka
• Industri Alat Transportasi
• Industri Elektronika dan Telematika (ICT)
• Industri Pembangkit Energi
• Industri Barang Modal,
Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri
• Industri Hulu Agro
• Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam
• Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI
C
Program pembangunan industri dilakukan melalui 2 (dua) langkah:
a.
Kebijakan yang bersifat lintas sektoral
PENUMBUHAN POPULASI
Menambah paling tidak sekitar 9 ribu usaha industri berskala besar dan sedang dimana 50% tumbuh di luar Jawa, serta tumbuhnya Industri Kecil sekitar 20 ribu unit usaha.
a. Mendorong investasi untuk industri pengolah sumber daya alam, baik hasil pertanian maupun hasil pertambangan (hilirisasi), b. Mendorong investasi untuk industri
penghasil barang konsumsi kebutuhan dalam negeri yang utamanya industri padat tenaga kerja,
c. Mendorong investasi untuk industri
penghasil bahan baku, bahan setengah jadi, komponen, dan sub-assembly(pendalaman struktur),
d. Memanfaatkan kesempatan dalam jaringan produksi global, dan
e. Pembinaan industri kecil dan menengah (IKM) agar dapat terintegrasi dengan rantai nilai industri pemegang merek (Original Equipment Manufacturer, OEM) di dalam negeri dan dapat menjadi basis
penumbuhan populasi industri besar dan sedang.
PENINGKATAN DAYA SAING
DAN PRODUKTIVITAS
a. Peningkatan efisiensi teknis, melalui pembaharuan/revitalisasi; permesinan industri; peningkatan dan pembaharuan keterampilan tenaga kerja; optimalisasi ke-ekonomian lingkup industri (economic of scope)
b. Peningkatan penguasaan IPTEK/ inovasi,
c. Peningkatan penguasaan dan pelaksanaan pengembangan produk baru (new product development) oleh industri domestik, Pembangunan faktor input (peningkatan kualitas SDM industri dan akses ke sumber pembiayaan yang terjangkau), dan
d. Fasilitasi dan insentif dalam rangka peningkatan daya saing dan produktivitas diutamakan industri: (1) strategis; (2) maritim; dan (3) padat tenaga kerja.
PENGEMBANGAN
PERWILAYAHAN INDUSTRI
DI LUAR PULAU JAWA
a. Fasilitasi pembangunan 14 Kawasan Industri (KI),
b. Membangun 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) yang terdiri dari 11 di Kawasan Timur Indonesia dan 11 di Kawasan Barat Indonesia, dan
c. Berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam membangun infrastruktur utama (jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pengolah limbah, dan logistik), infrastruktur pendukung tumbuhnya industri, dan sarana pendukung kualitas kehidupan (Quality Working Life) bagi pekerja.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL SESUAI
RPJMN 2015 - 2019
11
Populasi 2.
Daya Saing dan
dan Kualitas Bahan Baku
Kemenperin
Kemenko Perekonomian KemenPUPR Infrastruktur
dan Energi
3. Pengembangan
Kawasan Industri/KEK
Percepatan Pertumbuhan
Industri dan Kawasan Global (Ekspor)
Investasi di Bidang akses dan biaya yang kompetitif 8.
Pemberian Insentif Fiskal yang
Harmonis
KemenKeu Bank Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan
6. SDM Industri
yang Kompeten dan Disiplin 7.
Hubungan Industrial
yang Bersahabat
PROGRAM
PRIORITAS
PRIORITAS
NASIONAL
PERENCANAAN TERINTEGRASI PRIORITAS NASIONAL
A
LEVEL 1 : PRIORITAS NASIONAL
PERCEPATAN PERTUMBUHAN INDUSTRI DAN KAWASAN INDUSTRI / KEK
Kemenperin
Kemdikbud,KemenRistekDikti Kemenperin, Kemenaker, Pemda
Kemenaker, POLRI, Pemda
Kem Perindustrian
Fasilitasi
Tumbuhnya
Industri Baru
BKPM/D
Kem Perindustrian
Kem Perindustrian Kem K-UKM
Penumbuhan
IKM
Promosi
Investasi
1. PENINGKATAN
POPULASI INDUSTRI
Kem Ristek Dikti Kem Perindustrian Kemkominfo BPPT, LIPI, BATAN
Tax Holiday
/ Tax
Allowance
Kem Keuangan Kem Perindustrian
Pembangunan
Science
Dan
Technopark
Kemudahan
Memulai
Usaha
PROGRAM
PRIORITAS
KEGIATAN
PRIORITAS
LEVEL 2 : PENINGKATAN POPULASI INDUSTRI
Penumbuhan
Industri
Kreatif
Bekraf
BKPM/D
Kem Perindustrian Pemda
13
Fasilitasi dan
Insentif
Kem Dikbud Kemristek Dikti
Kem Naker Kem Perind
Kem Perind Kem LHK
SDM yang
kompetitif
Pengembangan
Industri Hijau
2.
Peningkatan
Daya Saing dan
Produktivitas
BSN
Kem Perind Kem Perdag LIPI
Kem Perind Badan Ekraf Universitas
Peningkatan
Kemampuan
Disain Produk
Pengembangan
Infrastruktur
Mutu
Pembaruan
Permesinan
Industri
Kem Perind
Kem Perind Kemenkeu
BKPM
LEVEL 2 : PENINGKATAN PRODUKTIFITAS DAN DAYA SAING INDUSTRI
LEVEL 2 : KAWASAN INDUSTRI / KEK
Kemenperin, Kemen ATR,
Pemda Penyediaan
lahan kawasan
industri
Luar : Kemen PUPR, Kemen ESDM, Kemendag Dalam : Kemenperind
Kemen PUPR, Kemenhub, Kemen ESDM Kemen BUMN Kemkoinfo
Penyediaan Tenaga Terampil
(BLK, SMK, AK, Politeknik)
Mensosialisasikan mental Kewirausahaan
Kemenkeu, Kemenperin, <Dewan KEK> Kemen ATR Kemenaker Kemenkumham
Insentif Fiskal dan Non
Fiskal
Kemendikbud, Kemenaker, Kemenristekdikti, Kemen KUKM Kemenperin
KEGIATAN
PRIORITAS
15
DUKUNGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI DI
No Lokasi Provinsi
1
Banda Aceh, Aceh Besar dan Pidie -Bireun- Lhokseumawe (termasuk KAPET BANDAR ACEH DARUSSALAM)
Aceh
2
Medan-Binjai-Deli Serdang-Serdang Bedagai - Karo-Simalungun-Batubara
Sumatera Utara
3 Dumai-Bengkalis-Siak Riau
4 Batam-Bintan Kep. Riau
5 Banyuasin -Muara Enim Sumatera Selatan
6
Lampung Barat-Lampung Timur-Lampung Tengah-Tanggamus-Lampung Selatan
Lampung
7 Cilegon-Serang-Tangerang Banten
8 Bogor-Bekasi-Purwakarta-Subang-Karawang Jawa Barat
9 Cirebon-Indramayu-Majalengka Jawa Barat
10 Kendal-Semarang-Demak Jawa Tengah
Tuban-Lamongan-Gresik-No Lokasi Provinsi
12
Pontianak-Landak-Sanggau-Ketapang–Sambas-Bengkayang (sebagian KAPET Khatulistiwa)
Kalimantan Barat
13 Tanah Bumbu-Kotabaru (termasuk KAPET BATULICIN)
Kalimantan Selatan
14
Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kertanegara -Bontang-Kutai Timur (termasuk KAPET SASAMBA)
Kalimantan Timur
15 Tarakan -Nunukan Kalimantan Utara
16
Bitung-Manado-Tomohon-Minahasa-Minahasa Utara (termasuk KAPET MANADO BITUNG)
Sulawesi Utara
17
Kendari-Konawe-Konawe Utara-Konawe Selatan-Kolaka-Morowali (termasuk KAPET BANK
SEJAHTERA SULTRA)
Sulawesi Tenggara
18 Palu-Donggala-Parigi Mountong-Sigi
(termasuk KAPET PALAPAS) Sulawesi Tengah
19 Makassar-Maros-Gowa -
Takalar-Jeneponto-Bantaeng Sulawesi Selatan
20 Halmahera Timur-Halmahera
Tengah - Pulau Morotai Maluku Utara
PENGEMBANGAN WPPI 2015-2019
17
Sumber: RPJMN 2015-2019
Pembangunan 4 Kawasan Industri di Kalimantan (Landak, Ketapang, Jorong dan Batulicin) telah
diakomodir dalam Perpres No 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
PEMBANGUNAN 14 KAWASAN INDUSTRI 2015-2019
No
. Nama KI
Luas (Ha)
Investasi (Rp. Triliun)
Tenaga Kerja (Jiwa)
Anchor Industry Fokus Industri
1 Teluk Bintuni, Papua Barat 2,112 31.4 51,500 PT. Pupuk Indonesia Industri Pupuk dan Petrokimia
2 Buli, Halmahera Timur, Maluku
Utara 300 4.4 10,000 PT. Feni Haltim Industri Ferronikel
3 Bitung, Sulawesi Utara 534 2.5 90,000 PT. Pelindo Industri Agro dan Logistik
4 Konawe, Sulawesi Tenggara 5,500 28.7 18,200 Jiangsu Delong Nickel Industry
Co. Ltd Industri Ferronikel
5 Morowali, Sulawesi Tengah 1,200 49.7 80,000 PT. Sulawesi Mining Investment Industri Ferronikel
6 Palu, Sulawesi Tengah 1,500 12.5 165,000 PT. Bangun Palu Sulteng Industri Rotan, Agro, dan
Industri Lainnya
7 Bantaeng, Sulawesi Selatan 3,000 24.4 163,200 PT. Hwadi dan Bantaeng Sigma
Energi Industri Ferronikel
8 Ketapang, Kalimantan Barat 1,000 4 10,000 PT. Well Harvest Winning
Alumina Refinery Industri Alumina
9 Mandor, Landak, Kalimantan
Barat 306 1.22 33,600 PT. Industri Pengolahan Karet
10 Batulicin, Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan 530 2.12 10,000 PT. Meratus Jaya Iron and Steel Industri Besi Baja
11 Jorong, Tanah Laut, Kalimantan
Selatan 6,370 22.3 30,000
PT. Semeru Surya, PT. Delta Prima
Industri Besi Baja dan Industri Agro
12 Tanggamus, Lampung 3,500 17.5 104,800 PT. Repindo Jagat Raya Industri Maritim
13 Kuala Tanjung, Batu Bara,
Sumatera Utara 1,000 4.5 113,200 PT. Inalum Industri Alumina
14 Sei Mangkei, Simalungun, 2,002 9.5 83,300 PT.Unilever Oleochemical Industri Pengolahan CPO
PEMBANGUNAN 14 KAWASAN INDUSTRI 2015-2019
19
Sasaran Pengembangan Sentra IKM berdasarkan Rencana Strategis Kemenperin 2015-2019
adalah terbangunnya
11 Sentra IKM di Kawasan Barat Indonesia
(Jawa, Sumatera dan
Kalimantan) dan
11 Sentra IKM di Kawasan Timur Indonesia
(Papua, Papua Barat, Maluku,
Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).
Mekanisme : kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, dengan syarat Pemerintah
Kabupaten/Kota mempunyai komitmen yang tinggi antara lain:
1.
Menyediakan lahan untuk pembangunan sentra IKM (minimal 5 Ha) dengan status
clear
and clean
2.
Menyiapkan rencana bisnis untuk pengelolaan sentra IKM
3.
Menyiapkan SDM dan anggaran yang memadai untuk pengelolaan sentra IKM setelah
diserahterimakan dari Ditjen PPI
4.
Melakukan pembinaan terhadap IKM yang berlokasi di sentra, yang difasilitasi oleh Ditjen
IKM
Kegiatan Fisik Pembangunan Sentra IKM:
1.
Pembangunan landscape dan jalan lingkungan di dalam sentra
2.
Pembangunan gedung standar tempat produksi
3.
Pembangunan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) sederhana
4.
Pembangunan ruang pamer produk-produk IKM
5.
Kantor pengelola sentra
PEMBANGUNAN SENTRA IKM (SIKIM)
PROGRES KEGIATAN PERWILAYAHAN
D
No Provinsi
Progress
Penyusunan PERMENPERI
N
Forum Koordinas
i Identifikasi
Potensi Masterplan
Kajian Rencana Kebutuhan Infrastruktur
Transportasi dan Logistik
Energi dan Air
Bahan Baku, SDM, dan Teknologi
1 Kalimantan Barat 2016 2016 2016 2016
2 Kalimantan Selatan 2016 2016 2016 2016
3 Kalimantan Timur 2016
4 Kalimantan Utara 2016
D.1 Progres Pengembangan WPPI
D.2 Progres Pembangunan SIKIM
No SIKIM Provinsi
Progress Pola Pengembangan
(Masterplan, FS, Kelembagaan) DED Pembangunan Pembinaan
14 Kab. Seruyan Kalimantan Tengah 2016
15 Kab. Murung Raya Kalimantan Tengah
16 Kota Tarakan Kalimantan Utara
:
Telah dilaksanakan
21
KAWASAN INDUSTRI KETAPANG
(KALIMANTAN BARAT)
Profil
1. Kecamatan Matan Hilir Selatan,
Kabupaten Ketapang
2. Luas kawasan 1.000 Ha
3. Fokus industri Alumina
4. Nilai Investasi 4 T
5. Anchor Industry PT. Well Harest Winning
Alumina Refinery
Progres
2015
1. Koordinasi dalam penyiapan lahan,
infrastruktur logistik dan penunjang
kawasan industri
2. Penyusunan DED kawasan industri
3. Penyusunan RDTR sekitar kawasan
industri
Program
2016
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Ketapang
Rencana
2017
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Ketapang
Estimasi Penyerapan Tenaga Kerja
10.000 TK
04
Selat Karimata
K ANEKA INDUSTRI INDUSTRI SEDANG INDUSTRI BESAR PEMADAM KEBAKARAN POWER STATION FUEL STATION IPAL
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
INDUSTRI
PERGUDANGAN LIQUID STORAGE CENTER PENGELOLAAN AIR BERSIH PUSAT PENGEPAKAN
INFRASTRUKTUR KAWASAN
FASILITAS PENUNJANG
PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha) 01 SARANA OLAH RAGA SARANA PERIBADATAN AREA KOMERSIAL KANTOR MANAJEMEN PERKANTORAN TRADE CENTER MEDICAL CENTER IPAL
TAMAN, MEDIAN, JALUR HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN MEDIA CENTER CONVENTION CENTER
FASILITAS PENUNJANG
RUANG TERBUKA HIJAU
LUAS KAWASAN INDUSTRI
JALAN DAN SALURAN
KAWASAN INDUSTRI MANDOR
(KALIMANTAN BARAT)
KIM II
Profil
1. Kecamatan Mandor
2. Luas kawasan 306 Ha
3. Fokus Industri Pengolahan Karet
4. Nilai Investasi 1,22 T
5. Anchor Industri PT. Cakrawala Energi
Nusantara
Progres
2015
1. Koordinasi dalam penyiapan lahan,
infrastruktur logistik dan penunjang
kawasan industri
2. Penyusunan DED kawasan industri
3. Penyusunan RDTR sekitar kawasan
industri
Program
2016
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Mandor
Rencana
2017
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Mandor
2. Pembangunan Jalan Poros 500 m
dan Gerbang Utama Kawasan
Industri Mandor
Estimasi Penyerapan Tenaga
07
INDUSTRI KECIL MENENGAH
IPAL PENGELOLAANLIMBAH
KERING PEMADAM KEBAKARAN KANTOR MANAJEMEN
PUSAT PENGEPAKAN CONVENTIONCENTER MEDICAL CENTER POWER STATION INOVATIONCENTER
PEMAKAMAN FUEL STATION
MEDIA CENTER EXHIBITIONCENTER
PENGELOLAAN BERSIHAIR PERKANTORAN
SARANA PERIBADATAN COMMUNITY CENTER PERKANTORAN PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
PERDAGANGAN AREA KOMERSIAL
PERUMAHAN
INDUSTRI KARET
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR INDUSTRI BESAR
INDUSTRI SEDANG INDUSTRI SEDANG ANEKA INDUSTRI ANEKA INDUSTRI ANEKA INDUSTRI ANEKA INDUSTRI INDUSTRI KARET
INDUSTRI KARET INDUSTRI KECIL MENENGAH
23
KAWASAN INDUSTRI BATULICIN
(KALIMANTAN SELATAN)
Estimasi Penyerapan Tenaga Kerja 10.000
TK
Profil
1. Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan
Karang Bintang
2. Luas lahan 530 Ha
3. Fokus Industri Besi Baja
4. Nilai Investasi 2,12 T
5. Anchor Industry PT Meratus Jaya Iron and
Steel
Progres
2015
1. Koordinasi dalam penyiapan lahan,
infrastruktur logistik dan penunjang
kawasan industri
2. Penyusunan DED kawasan industri
3. Penyusunan RDTR sekitar kawasan
industri
Program
2016
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Batulicin
Rencana
2017
KAWASAN INDUSTRI JORONG
(KALIMANTAN SELATAN)
Profil
1. Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah
Laut
2. Luas Lahan
±
6370 Ha
3. Basis Industri Agro dan Besi Baja
Progres 2015
1. Koordinasi dalam penyiapan lahan,
infrastruktur logistik dan penunjang
kawasan industri
2. Penyusunan Masterplan kawasan
industri
3. Penyusunan RDTR sekitar kawasan
industri
Program
2016
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Jorong
Rencana
2017
Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian Gedung Kementerian Perindustrian Lt. 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan Telp/Fax : (021) 5255509 ext 4020, 5253278
Website : http://rocana.kemenperin.go.id
Email : rocana.kemenperin@gmail.com