• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS DAN BENTUK BADAN USAHA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JENIS DAN BENTUK BADAN USAHA (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

JENIS DAN BENTUK BADAN USAHA

A. Pengertian Badan Usaha

Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena faktor-faktor produksi badan usaha terdiri atas sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja dikombinasikan untuk mendapat laba atau member layanan kepada masyarakat. Badan usaha yang bertujuan untuk mencari laba pada umumnya dimiliki oleh pihak swasta, seperti PT Astra, PT Indofood, dan PT Unilever.

Pada pengertian sehari-hari sebagian orang menganggap bahwa antara badan usaha dan perusahaan memiliki pengertian yang sama. Pandangan yang menyamakan badan usaha dan perusahaan dapat dimaklumi karena badan usaha dan perusahaan merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan kegiatan. Namun, diantara keduanya terdapat perbedaan. Badan usaha merupakan kesatuan yuridis ekonomis, sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis dalam produksi. Sebenarnya, perusahan adalah bagian dari badan usaha yang tugasnya menghasilkan barang dan jasa.

B. Jenis Badan Usaha

Jenis-jenis badan usaha dapat dikelompokkan berdasarkan kegiatan yang dilakukan, kepemilikan modal, dan wilayah negara.

Jenis badan usaha berdasarkan kegiatan yang dilakukan, terdiri dari:

1. Badan Usaha Ekstraktif: Badan usaha ini mengambil apa yang telah tersedia di alam. Contoh badan usaha ekstraktif: PT Pertamina dan PT Bukit Asam.

2. Badan Usaha Agraris: Badan usaha ini berusaha membudidayakan tumbuh-tumbuhan atau segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian. Contoh badan usaha agraris: PT Perkebunan Negara, Badan Usaha Pembibitan, dan Badan Usaha Tambak. 3. Badan Usaha Industri: Badan usaha ini berusaha meningkatkan nilai ekonomi

barang dengan jalan mengubah bentuknya. Contoh badan usaha industri: PT Kimia Farma.

4. Badan Usaha Perdagangan: Badan usaha ini bergerak dalam aktivitas yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang tanpa mengubah bentuknya untuk memperoleh keuntungan. Contoh badan usaha perdagangan: PT Matahari.

5. Badan Usaha Jasa: Badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen dengan jalan menyediakan jasa kepada masyarakat. Contoh badan usaha jasa: PT Bank Rakyat Indonesia.

(2)

1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS): Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta (nasional dan asing) dan mempunyai tujuan utama mencari laba.

2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang pemilik modalnya adalah Negara atau pemerintah. Contoh BUMN: PT Kereta Api, PT Timah Bangka, dan PT Peruri.

3. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD): Badan Usaha Milik Daerah adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Contoh BUMD: Bank Pembangunan Daerah (BPR).

4. Badan Usaha Campuran: Badan usaha campuran adalah badan usaha yang modalnya sebagian dimiliki swasta dan sebagian lagi dimiliki oleh pemerintah. Contoh Badan usaha campuran: PT Pembangunan Jaya yang modalnya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta dan pihak swasta.

Jenis badan usaha berdasarkan wilayah negara, terdiri dari:

1. Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri: Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh masyarakat Negara itu sendiri.

2. Badan Usaha Penanaman Modal Asing: Badan Usaha Penanaman Modal Asing adalah badan usaha milik masyarakat luar negeri yang beroperasi di dalam negeri. C. Fungsi Badan Usaha

1. Fungsi Komersial: Salah satu tujuan badan usaha adalah untuk memperoleh keuntungan. Untuk memproleh keuntungan secara optimal, setiap badan usaha harus menghasilkan produk yang bermutu dan harga bersaing.

2. Fungsi Sosial: Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan manfaat badan usaha secara langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Misalnya, dalam penggunaan tenaga kerja, hendaknya badan usaha lebih memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan disekitar badan usaha.

3. Fungsi Pembangungan Ekonomi: Badan usaha merupakan mitra pemerintah dalam pembangunan ekonomi nasional dan dapat membantu pemerintah dalam peningkatan ekspor dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pemerataan pendapatan masyarakat.

D. Bentuk Badan Usaha

(3)

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan, kecuali ada ketentuan lain berdasarkan Undang-Undang. Landasan Hukum pendirian BUMN adalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (2): “ Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara”. Ayat (3): “ Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-sebesarnya kemakmuran rakyat”. Badan usaha yang didirikan dengan modal pemerintah pusat disebut BUMN dan badan usaha yang didirikan dengan modal pemerintah daerah disebut BUMD.

Tujuan pemerintah mendirikan sebuah BUMN, antara lain:

1. Menyelenggarakan kepentingan umum dan pelayanan jasa kepada masyarakat. 2. Memupuk salah satu sumber penerimaan Negara.

3. Mencegah terjadinya monopoli oleh swsta. 4. Memperluas jaringan kerja.

Ciri-ciri BUMN sebagai berikut:

1. Tujuan utama usahanya adalah melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan.

2. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan undang-undang. 3. Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.

4. Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat suatu perjanjian, kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lainnya.

5. Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum perdata. 6. Seluruh atau sebagian modal milik Negara serta dapat memperoleh dana dari

pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.

7. Setiap tahun perusahaan menyususn laporan tahunan yang memuat neraca dan laporan rugi laba untuk disampaikan kepada yang berkepentingan.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Dasar pendirian BUMS adalah UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) merupakan badan usaha yang selruh modalnya dan pengelolaannya ditangani oleh masyarakat (swasta).

(4)

2. Modal berasal dari perseorangan maupun persekutuan, pinjaman, maupun laba yang tidak dibagi.

3. Kekuasaan tertinggi persero berada dalam rapat umum pemegang saham 4. Pengelola dipilh melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

5. Memiliki status badan hukum

6. Pembagian keuntungan berdasarkan jumlah saham yang ditanamkan 7. Status pegawai sebagai karyawan swasta

Macam-macam BUMS sebagai berikut : 1. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan ini merupakan suatu badan usaha yang dimiliki oleh satu orang dan orang tersebut yang menanggung seluruh resiko secara pribadi. Orang tersebut juga biasanya memiliki kedudukan sebagai direktur atau manajer. Karena perusahaan ini milik sendiri, maka apabila ada kekurangan dalam biaya akan dibayarkan dengan harta milik pribadi. Namun, ada pula keuntungan yang didapat dari perusahaan perseorangan sebagai berikut :

a. Pendirian perusahaan sangat mudah dan tidak berbelit-belit.

b. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relative kecil atau mereka yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas.

c. Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebihan.

d. Memiliki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan baik menentukan arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.

e. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya.

f. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak perseroan, walaupun semua pendapatan harus bayar pajak perseorangan.

g. Semua keuntungan menjadi dan dimiliki oleh pemilik dan dapat digunakan secara bebas oleh pemilik.

2. Firma (fa)

Firma merupakan sebuah perusahaan yang didirikan minimal dua orang atau lebih. Untuk mendirikannya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan akta resmi atau akta dibawah tangan. Untuk akta resmi, prosesnya harus sampai diberita Negara. Sedangkan untuk akta di bawah tangan prosesnya tidak sampai ke sana. Kepemimpinannya dipegang sepenuhnya oleh pemilik sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin timbul.

Ketentuan mengenal firma diatur dalam pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan pasal 16 dan 18 KUHP, yang intinya menyebutkan beberapa ketentuan seperti berikut ini :

a. Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin.

b. Tidak boleh memasukkan anggota baru, kecuali atas persetujuan anggota lain. c. Keanggotaan tidak bisa dipindahtangankan kepada orang lain, selama anggota

(5)

d. Apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutupi utang perusahaan, maka kekayaan pribadi para sekutu/ anggota firma menjadi jaminan.

e. Sekutu/anggota yang tidak memasukkan modal tetapi hanya tenaga kerja saja, akan memperoleh bagian laba atau rugi sama dengan sekutu/anggota yang memasukkan modal terkecil, kecuali ada ketentuan-ketentuan lain dalam akta pendirian.

Mendirikan perusahaan bentuk firma lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan perorangan. Keuntungan dengan pendirian perusahaan dalam bentuk firma sebagai berikut :

a. Untuk mendirikan firma relative mudah, tidak memerlukan persyaratan yang berat. Namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan lebih sedikit berat karena dalam firma perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma.

b. Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karena dapat menggunakan akta di bawah tanda tangan (tidak formal).

c. Lebih mudah memperoleh modal karena pihak perbankan lebih mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta resmi dan juga tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur.

d. Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang, sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan usaha.

3. Perseroan Komanditer (CV)

Komanditier atau Commanditaire Vennootshcap lebih sering disingkat dengan CV merupakan persekutuan yang didirikan berdasarkan kepercayaan. CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas. CV merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.

Karakteristik badan usaha CV sebagai berikut :

a. CV didirikan minimal 2 orang< dimana salah satu bertindak sebagai persero Komplementer (persero aktig) yaitu persero pengurus yang menjabat sebagai direktur, sedangkan yang lainnya bertindak sebagai persero komanditer (persero pasif).

b. Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan pengurusan atau perseroan. Dengan demikian, apabila terjadi kerugian maka persero aktif yang bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh harta pribadinya untuk menggantikan kerugian.

c. Adapun utntuk perseroan komanditer, karena dia hanya bisa bertindak selaku sleeping patner, maka dia hanya bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkannya ke dalam perseroan.

Adapun keuntungan dalam mendirikan CV sebagai berikut :

(6)

b. CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya.

c. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang ahli dan dipercaya oleh sekutu lainnya.

d. CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya pada persero pasif, sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas dimiliki oleh persero aktif.

e. Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja, pembagian keuntungan atau laba yang diberikan kepada persero pasif tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.

Kelemahan jika memilih perusahaan dalam bentuk CV sebagai berikut :

a. Persero pasif akan bertanggung jawab pribadi apabila persero pasif menjadi persero aktif.

b. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa pemilik proyek besar.

c. Pendirian CV untuk saat ini relative lebih sulit, karena memperlukan syarat yang cukup banyak dibandingkan dengan firma. Pendirian CV harus melalui akta notaris dan didaftarkan di Panitera Pengadilan setempat.

4. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas atau Naamloze Vennootschap (NV) adalah perseroan antara dua orang atau lebih, dengan modal yang terdiri atas saham-saham. Modal diperoleh dengan cara mengeluarkan saham-saham dan kemudian dijual kepada masyarakat. Setiap persero mempunyai satu atau lebih saham,serta tanggung jawabnya terbatas hanya pada modal yang ditanamkan pada PT. Badan Usaha yang berbentuk PT, kekayaan pribadi para pemegang saham dipisahkan dari kekayaan perusahaan. Saham yang dimiliki pemilik modal terdiri atas berbagai jenis. Berikut ini jenis-jenis saham berdasarkan perbedaan hak.

a. Saham biasa b. Saham preferen c. Saham bonus d. Saham pendiri e. Saham kosong

Berikut ini ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas :

a. Kewajiaban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal yang disetorkannya. Artinya, jika perusaaan menanggung hutang, maka kewajiaban pemilik hanya terbatas kepada modal yang disetorkan. Oleh karena itu, harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar kewajiaban tersebut.

(7)

c. Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk Perseroan TErbatars memiliki usia yang tidak terbatas, selama masih mampu untuk beroperasi walaupun pemilik atau manajemennya meninggal dunia dapat dilanjutkan oleh pemilik saham lainya.

d. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar, artinya jika perusahaan ingin memperoleh modal dalam jumlah yang besar, maka dengan mudah pihak kreditor untuk mempercayainya.

e. Kebebasan untuk melakukan berbagai aktifitas bisnis, baik jenis atau bidang usaha maupun wilayah operasinya lebih luas dan beragam

Adapun macam-macam perseroan terbatas (PT) sebagai berikut : a. PT Terbuka (umum)

PT Terbuka yaitu Perseroan Terbatas yang menjual sahamnya kepada masyrakat melalui pasar modal (go public). Saham diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.

b. PT Tertutup

PT Tertutup yaitu Perseroan Terbatas yang persero-perseroannya terbatas pada orang-orang tertentu, biasanya terbatas pada lingkungan keluarga sendiri dan tidak dapat diperjualbelikan secara bebas.

c. PT Kosong

PT Kosong yaitu Perseroan Terbatas yang sudah tidak aktif menjalankan usahanya dan hanya tinggal nama saja.

d. Yayasan

Yayasan ialah bentuk badan usaha yang bergerak dibidang bersifat social. Keuntungan yang diperoleh yayasan hanya sekedar untuk menutupi biaya yang dikeluarkan dalam usaha sosialnya.

3. Koperasi

Koperasi di Indonesia merupakan salah satu bentuk badan usaha yang diamanatkan oleh pasal 33 UUD 1945 ayat 1, yang menyatakan “Perekonomian disusun sebagai sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.” Dengan menetapkan koperasi sebagai cirri utama perekonomian Indonesia, maka makna pasal 33 UUD 1945 telah menempatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional maupun sebagai bagian dalam tata perekonomian nasional.

(8)

usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, social, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Berdasarkan pengertian tersebut, koperasi Indonesia mengandung beberapa konsep pokok sebagai berikut.

a. Koperasi adalah badan usaha (business enterprise). Sebagai badan usaha, koperasi harus memperoleh laba, namun demikian laba bukanlah tujuan utama dala koperasi.

b. Anggota koperasi adalah orang-orang atau badan hukum koperasi. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi bukanlah kumpulan modal.

c. Prinsip koeprasi, koperasi adalah koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip koperasi.

d. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat, maksudnya adalah bahwa koperasi Indonesia didirikan selain untuk kepentingan anggota, juga untuk kepentingan masyrakat.

e. Koperasi Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan, maksudnya adalah bahwa semua keputusan yang diambil dalam koperasi didasarkan pada musyawarah untuk mufakat.

Landasan Koperasi Indonesia

Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992, landasan koperasi Indonesia sebagai berikut :

a. Landasan Idiil adalah Pancasila

Artinya, koperasi Indonesia harus mendaftarkan dirinya kepada pancasila dalam mencapai cita-citanya, dan menjadi landasan moral bagi seluruh anggota koperasi di Indonesia.

b. Landasan Struktural adalah UUD 1945

Koperasi berlandaskan UUD 1945 khususnya Pasal 33 ayat (1) yang mengandung pengertian sebagai berikut.

1. Segala kegiatan koperasi adalah usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

2. Mengutamakan kesejahteraan seluruh anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya dan bukan kemakmuran perseorangan.

c. Landasan Mental berupa Kesetiakawanan dan Kesadaran Berpribadi

Artinya di antara sesame anggota koperasi harus ada rasa kesetiakawanan, kebersamaan, rasa kekeluargaan, dan dan masing-masing anggota tidak tergantung pada olrang lain.

d. Landasan Operasional

(9)

Tujuan koperasi

Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun perekonomian nasioanal dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan tersebut, koperasi berfungsi sebagai berikut : a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

b. Berperan serta secara aktif mempertinggi taraf kehidupan anggota dan masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

d. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Prinsip-prinsip koperasi

Koperasi melaksanakan prinsip koperasi yang meliputi : a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka

b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi

d. Koperasi merupakan badn usaha swadaya yang otonom dan independen

e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan koperasi.

f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat local, nasional, regional, dan internasional.

Referensi

Dokumen terkait

Efisiensi bahan bakar dan kinerja ditingkatkan dengan hidraulik implement dengan sensor beban yang telah teruji di lapangan pada D10T 2 , yang merespons persyaratan

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat lima bagian pola ritme dimana didalamnya terdapat teknik linear drumming yang sangat jelas terdengar, pola tersebut tercipta

3.8 Surat diserahkan kembali kepada Pelaksana Administrasi untuk dicatat pada buku register; 3.9 Pelaksana Administrasi menghubungi OPD untuk dapat mengambil

Ada tiga kabupaten yang memiliki IPM tertinggi yaitu Kota Bukitinggi, Kota Padang, dan Kota Padang Panjang untuk merencanakan pembangunan di Sumatera Barat harus

Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas

Pada akhir penelitian didapaknat bahwa tukik yang diberi perlakuan pakan yang mengandung ikan tuna lebih banyak dari udang memberikan konsumsi pakan tidak berbeda nyata

hasil uji statistik menunjukkan nilai p &lt;0,05 dapat dikatakan hasil uji signifikan sehingga H0ditolak dan Ha diterima atau ada hubungan antara metode

Data yang diperoleh akan dimodelkan secara 3D menggunakan software Maxsurf Modeller. Permodelan yang pertama dilakukan adalah kapal pelat datar, hal tersebut