• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Individu Teori Pertumbuhan Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Individu Teori Pertumbuhan Ekonomi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas : Individu

Dosen : Abdul Rahman S.Pd, M.Si

EKONOMI PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FADHIL ALBI

1596141003

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi dan melengkapi tugas ekonomi pembangunan 1, dalam jurusan Ekonomi Pembangunan.”.

Dalam proses penulisan makalah ini penulis banyak menemui kesulitan dalam menjabarkan materi dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, namun penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam menyajikannya. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai bantuan dari segala pihak yang telah memberi bantuan baik berupa dukungan semangat dari orang tua, buku-buku, serta bermacam-macam bahan penulisan sehingga makalah ini dapat terwujud.

Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Abdulrahman yang telah memberi bimbingan berupa materi, orang tua, dan juga teman-teman yang telah memberi saran, sehingga penuls dapat menyelesaikannya. Demi kesempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman.

Dengan demikian, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca mengenai bisnis dalam kehidupan kita.

Makassar,23 Oktober 2016

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada masa sebelumnya kuda dan beberapa binatang peliharaan lain merupakan tenaga penarik bagi alat pengangkut yang utama. Pada masa ini keadaan sudah sangat berbeda. Kemampuan manusia untuk pergi kebulan dan mewujudkan komputer canggih merupakan contoh yang nyata dari betapa jauhnya manusia telah mengalami kemajuan sejak dua atau tiga abad yang lalu

Sampai saat ini dipastikan bahwa semua negara melakukan berbagai cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi yang lambat menimbulkan implikasi ekonomi dan sosial yang sangat merugikan masyarakat. Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab merkantilis berpendapat kekayaan emas dan perak merupakan sumber kekayaan dan kemakmuran suatu negara. Keyakinan ini merupan salah satu faktor yang mendorong pedagang-pedagang di negara Eropa menjelajahi dunia baru (Amerika dan Australia) dan menjajah Asia dan Afrika.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Pertumbuhan linear

Dasar pemikiran dari teori pertumbuhan linear ini adalah evolusi proses pembangunan yang dialami oleh suatu negara selalu melalui tahapan-tahapan tertentu

1. Teori Pertumbuhan Adam Smith

Adam smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap yang berurutan yaitu dari masa perburuan, masa beternak, masa bercocok tanam, masa perdangangan dan yang terakhir masa tahap perindustrian. Menurut teori ini masyarakat akan bergerak dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kapitalis. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpacu dengan adanya system pembagian kerja antarpelaku ekonomi. Dalam hal ini adam smith memandang pekerja sebagai salah satu input (masukan) bagi proses produksi. Pembagian kerja merupakan titik sentral pembahasan dalam teori Adam Smith, dalam upaya meningkatkan produktifitas tenaga kerja . spesialisasi yang dilakukan oleh tiap-tiap pelaku ekonomi tidak lepas dari factor-faktor pendorong yaitu 1) peningkatan keterampilan tenaga kerja, dan 2) penemuan mesin-mesin yang menghemat tenaga. Spesialisasi akan terjadi jika tahap pembangunan ekonomi talah menuju ke system perekonomian modern yang kapitalistik.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting. Menurut teori ini akumulasi modal akan menentukan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu Negara. Modal tersebut diperoleh dari tabungan yang dilakukan masyarakat. Adanya akumulasi modal yang dihasilkan dari tabungan, maka pelaku ekonomi dapat menginvestasikan ke sector riil dalam upaya untuk meningkatkan penerimaannya. Perlu dicatat bahwa kaumulasi modal dan investasi sangat bergantung pada perilaku penabung.

(5)

lagi mengimbangi aktivitas ekonomi yang ada. Keterbatasan sumberdaya merupakan factor yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi tersebut, bahkan dalam perkembangannya hal tersebut justru menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi.

2. Teori Pembangunan Karl Marx

Karl Marx dalam bukunya das capital membagi evolusi pembangunan masyarakat menjadi tiga yaitu dimulai dari feodalisme, kapitalisme dan kemudian yang terakhir yaitu sosialisme. Evolusi perkembangan masyarakat ini akan sejalan dengan proses pembangunan yang dilaksanakan. Masyarakat feodalisme mencerminkan kondisi dimana perekonomian yang ada masih bersifat tradisional. Dalam tahap ini tuan tanah merupakan pelaku ekonomi yang memiliki posisi tawar menawar yang tertinggi relative terhadap pelaku ekonomi lain. Perkembangan teknologi yang ada menyebabkan terjadinya pergeseran di sector ekonomi, dimana masyarakat yang semula agraris-feodal kemudian mulai beralih menjadi masyarakat industry yang kapitalis.

Seperti halnya pada masa feudal, pada masa kapitalis ini para pengusaha merupakan pihak yang memiliki tingkat posisi tawar menawar tertinggi relative terhadap pihak lainnya khususnya kaum buruh. Karl Marx menyesuaikan asumsinya terhadap cara pandang ekonomi klasik ketika itu dengan memandang buruh sebagai salah satu factor input dalam proses produksi. Artinya buruh tidak memiliki posisi tawar menawar sama sekali terhadap para majikanya yang merupakan kaum kapitalis. Konsekwensi logis penggunaan asumsi dasar tersebut adalah kemungkinan terjadinya eksploitasi besar-besaran yang dilakukan pengusaha terhadap buruh. Disisi lain pada masa itu pemupukan modal kemudian menjadi kata kunci bagi upaya peningkatan pendapatan yang lebih besar dimasa yang akan dating. Sejalan dengan perkembangan teknologi, para pengusaha yang menguasai factor produksi akan berusaha memaksimalkan keuntungannya dengan menginvestasikan akumulasi modal yang diperolehnya pada input modal yang bersifat padat capital. Eksploitasi terhadap kaum buruh dan peningkatan pengangguran yang terjadi akibat subtitusi tenaga manusia dengan input modal yang padat capital, pada akhirnya akan menyebabkan revolusi social yang dilakukan oleh kaum buruh. Fase ini merupakan tonggak baru bagi munculnya suatu tatanan social alternative disamping tatananan masyarakat kapitalis yaitu tatanan masyarakat sosialis.

3. Teori Pertumbuhan Rostow

(6)

Negara-negara eropa dari mulai abad pertengahan hingga abad modern, maka kemudian Rostow memformulasikan pola pembangunan yang ada menjadi tahap-tahap evolusi dari suatu pembangunan ekonomi yang dilakukan dinegara-negara tersebut

B. TEORI PERUBAHAN STRUKTURAL

Teori perubahan structural menitik beratkan pembahasan pada mekanisme transformasi ekonomi yang dialami oleh Negara sedang berkembang yang semula lebih bersifat subsisten dan menitik beratkan pada sector pertanian menuju ke struktur perekonomian yang lebih modern dan sangat didominasi oleh sector industry dan jasa.

1. Teori Pembangunan Arthur Lewis

1.Membahas proses pembangunan yyang terjadi antara daerah kota dan desa yang mengikutsertakan proses urbanisasi yang terjadi pada kedua tempat tersebut.

2.Membahas pola investasi yang terjadi disektor modern dan juga system penetapan upah yang berlaku disektor modern yang pada akhirnya akan berpengaruh besar terhadap arus urbanisasi yang ada.

Mengawali teorinya lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu Negara pada dasarnya terbagi menjadi :

1.Perekonomian Tradisional

Perdesaan dengan perekonomian tradisionalnya mengalami surplus tenaga kerja. Surplus tersebut erat kaitannya dengan asumsi bahwa perekonomian tradisional tingkat hidup masyarakatnya berada pada kondisi subsisten. Hal ini ditandai dengan nilai produk marginal dari tenaga kerja yang bernilai nol. Artinya fungsi produksi pada sector pertanian berlaku hukum low of diminishing return. Kondisi ini menunjukkan bahwa pertambahan input variable dalam hal ini tenaga kerja justru akan menurunkan total produksi yang ada. Disisi lain penggurangan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan disektor pertanian tidak akan mengurangi tingkat produksi yang ada, akibat proporsi input variable tenaga kerja yang terlalu besar. Dalam kondisi perekonomian seperti ini pangsa semua tenaga kerja terhadap output yang dihasilkan adalah sama. Dengan demikian, nilai upah riil ditentukan oleh nilai rata-rata produk marginal dan bukan oleh produk marginal dari tenaga kerja itu sendiri.

2. Perekonomian Industri

(7)

digunakan, termasuk tenaga kerja bernilai positif. Dengan demikian perekonomian perkotaan akan merupakan daerah tujuan bagi para pekerja yang berasal dari perdesaan, karena nilai produk marginal dari tenaga kerja yang positif menunjukkan bahwa fungsi produksi belum berada pada tingkat optimal yang mungkin dicapai. Jika ini terjadi berarti penambahan tenaga kerja pada system produksi yang ada akan meningkatkan output yang diproduksi. Dengan demikian industry diperkotaan masih menyediakan lapangan pekerjaan dan ini akan berusaha dipenuhi oleh penduduk perdesaan dengan jalan berurbanisasi. Lewis mengasumsikan pula bahwa tingkat upah dikota 30 persen lebih tinggi dari pada tingkat upah di perdesaan. Perbedaan upah tersebut jelas akan melengkapi daya tarik untuk melakukan urbanisasi.

Perbedaan tenaga kerja dari desa ke kota dan pertumbuhan pekerja disektor modern akan mampu meningkatkan ekspansi output yang dihasilkan disektor modern tersebut. Percepatan ekspansi output sangat ditentukan oleh tingkat investasi disektor industry dan akumulasi modal yang terjadi sector modern. Akumulasi modal yang nantinya akan digunakan untuk investasi hanya akan terjadi jika terdapat akses keuntungan (profit) pada sector modern, dengan asumsi bahwa pemilik modal akan menginvestasikan kembali modal yang ada ke industry tersebut. Kritik Teori Arthur Lewis

1.Arthur Lewis mengasumsikan bahwa tingkat perpindahan tenaga kerja dan pembukaan lapangan kerja disektor modern proporsional dengan tingkat akumulasi modal disektor modern. Diharapkan semakin cepat akumulasi capital disektor modern maka akan semakin mendorong pertumbuhan tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan pembukaan lapangan kerja baru. Pada kenyataannya keuntungan yang ada direinvestasikan untuk peralatan penunjang produksi yang bersifat menghemat tenaga kerja. Hal ini tentunya reinvestasi yang dilakukan tidak akan berpengaruh terhadap penyediaan lapangan kerja baru.

2. Diperdesaan mengalami surplus tenaga kerja, sedangkan diperkotaan mengalami kekurangan tenaga kerja. Asumsi ini dianggap tidak realities untuk Negara berkembang mengingat kondisi yang ada justru sebaliknya, diperkotaan terjadi surplus tenaga kerja dan di perdesaan mengalami kekurangan tenaga kerja.

(8)

bahwa dinegara berkembang terjadi kecendrungan peningkatan nilai upah secara terus menerus baik diperdesaan maupun diperkotaan.

2. Teori Pola Pembangunan Chenery

Sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita perekonomian suatu Negara akan bergeser dari yang semula mengandalkan sector pertanian menuju kesektor industry. Chenery mengelompokkan Negara sesuai dengan proses perubahan structural yang dialami berdasarkan tingkat pendapatan per kapita penduduknya

Peningkatan peran sector industry dalam perekonomian sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita yang terjadi disuatu Negara, berhubungan erat dengan akumulasi capital dan peningkatan sumberdaya manusia (human capital). Sejalan dengan proses perubahan structural pada suatu tingkat tertentu terjadi penurunan konsumsi terhadap bahan makanan, khususnya jika ditinjau dari permintaan domestic. Penurunan permintaan bahan pangan ternyata dikompensasikan dengan peningkatan terhadap barang-barang non makanan, peningkatan investasi, dan peningkatan anggaran belanja pemerintah. Disektor perdagangan internasional terjadi perubahan peningkatan ekspor dan impor. Sepanjang perubahan ini berlangsung, terjadi peningkatan pangsa ekspor komoditas hasil produksi sector industry dan penurunan pangsa sector yang sama pada sisi impor. Dari sisi tenaga kerja terjadi perpindahan dari sector pertanian ke menuju sector industry, meski pergeseran yang terjadi masih tertinggal dibandingkan proses perubahan structural itu sendiri. Produktivitas disektor pertanian yang rendah lambat laun akan mulai meningkat dan memiliki produktivitas yang sama dengan pekerja disektor industry pada masa transisi.

C. TEORI DEPENDENSIA

Teori ini berusaha menjelaskan penyebab keterbelakangan ekonomi yang dialami oleh Negara berkembang. Asumsi dasar teori ini adalah pembagian perekonomian dunia menjadi dua golongan yang pertama adalah perekonomian Negara maju dan kedua perekonomian Negara sedang berkembang.

Paul Baran :

(9)

kapitalis ini juga diiringi dengan proses korupsi dan ketidakadilan dalam setiap tingkat struktur pemerintahan yang mengabdi kepada kepentingan pemilik modal dan system kapitalis internasional.

Investasi perusahaan multi nasional dari Negara maju yang dilakukan di Negara miskin akan meningkatkan pendapatan nasional Negara miskin tersebut. Namun demikian peningkatan pendapatan ini tidak dapat dinikmati oleh sebagian besar masyarakat Negara tersebut karena kepincangan dalam distribusi pendapatan. Keuntungan yang dihasilkan dari investasi asing tersebut akan dinikmati oleh pengusaha asing dan segelintir orang masyarakat tertentu di dalam negeri. Keuntungan yang diperoleh tersebut semata-mata merupakan hasil dari eksploitasi sumberdaya yang ada.

D. KAUM NEO KLASIK PENENTANG REVOLUSI

Teori ini merekomendasikan swastanisasi BUMN, meningkatkan peran perencanaan dan penetapan regulasi ekonomi yang menciptakan iklim kondusif bagi peningkatan peran pihak swasta dalam pembangunan. Argument sentral teori neo klasik ini adalah bahwa keterbelakangan yang terjadi bukan karena pengaruh ekstern, tetapi lebih disebabkan oleh pengaruh intern dalam Negara terbelakang tersebut. Besarnya derajat campur tangan pemerintah dalam aktivitas ekonomi, merebaknya korupsi dan kurang intensif ekonomi, serta kesalahan dalam pengalokasian sumberdaya merupakan sumber utama keterbelakangan itu.

Dalam teori ini dikemukakan bahwa alokasi sumberdaya yang salah menyebabkan kebijakan penetapan harga menjadi tidak efektif dan ditambah dengan campur tangan pemerintah yang terlalu besar dalam perekonomian menyebabkan ketidak efisienan mesin perekonomian di Negara sedang berkembang. Akibatnya percepatan pertumbuhan ekonomi menjadi lebih lambat, disisi lain kesalahan system alokasi sumberdaya tidak menunjang terhadap tujuan pemerataan “kue pembangunan”. Para penganut teori ini kemudian menganjurkan kepada Negara berkembang agar menuju system perekonomian yang didasarkan pada pasar bebas.

E. TEORI-TEORI BARU 1. Teori Pertumbuhan Baru (NGT)

(10)

akibat dari keseimbangan jangka panjang. Motivasi dasar dari teori NGT adalah menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan antarnegara dan proporsi yang lebih besar dari pertumbuhan yang diamati.

2. Geografi Ekonomi Baru (NEG)

Salah satu sumbangan yang paling penting teori neo klasik adalah pengenalan terhadap keuntungan-keuntungan aglomerasi (Preer, 1992:34). Pelopor teori neo klasik mengajukan argumentasi bahwa aglomerasi muncul dari perilaku para pelaku ekonomi dalam mencari penghematan aglomerasi, baik penghematan lokalisasi maupun urbanisasi.

Sebagaimana diidentifikasi oleh Krugman : Pertama, lokasi kegiatan ekonomi dalam suatu negara merupakan topik yang penting dengan sendirinya. kedua, garis antara ilmu ekonomi internasional dengan ilmu ekonomi regional menjadi semakin kabur. ketiga, alasan yang paling penting untuk melihat kembali geografi ekonomi adalah laboratorium intelektual dan empiris yang disediakannya (Krugman, 1991:8).

3. Teori Perdagangan Baru (NTT)

(11)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. adanya perbedaan presepsi dari setiap teori tentang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi bukanlah sebuah masalah yang mesti dibesar – besarkan melainkan menjadi sebuah manivesto besar ilmu ekonomi yang dapat menjadi sebuah referensi yang bermanfaat dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi di Negara – Negara sedang berkembang

B. SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Gas-gas diudara mengandung nitrogen, oksigen dan sejumlah kecil pollutan yang dapat mengakibatkan kerusakan yang besar pada bahan perpustakaan. Pollutan ini bisa

Guru B mampu menyusun penilaian tes uraian sebesar 55% dan penilaian proyek dengan kemampuan penyusunan 25%, sedangkan penilaian yang belum mampu disusun dalam

Pendapatan suami per bulan (SK Gubernur Jateng 561.4/69/2010) Jumlah pendapatan dari berbagai sumber selama 1 bulan dihitung dalam rupiah (Rp.) Menggunakan kuesioner

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan tingkat kepuasan pasien dengan mengukur selisih antara harapan yang diinginkan pasien rawat jalan terhadap

Jenis data penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari Kantor Catatan Sipil, melalui dokumentasi, metode analisis dan pengembangan sistem yang digunkan adalah metode

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kegiatan membaca dapat meningkatkan kecerdasan masyarakat, tentu Perpustakaan sebagai pusat kegiatan membaca memiliki

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca aksara Jawa melalui penggunaan media pop up book pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Boyolali

Marlina (2011) melakukan penelitian dengan judul pengaruh range of motion terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke iskemik di ruang saraf RSUD DR Zainoel