• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bioetanol merupakan salah satu solusi un

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bioetanol merupakan salah satu solusi un"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Bioetanol merupakan salah satu solusi untuk mengurangi eksploitasi minyak bumi dan masalah global warming. Penambahan bioetanol ke dalam bensin dapat meningkatkan nilai oktan kendaraan bermotor. Pembuatan bioetanol dapat dilakukan terhadap tanaman berpati, dan salah satunya adalah ubi jalar putih. Penggunaan ubi jalar putih dapat menambah ragam bahan dasar pembuatan

bioetanol yang ekonomis dan mudah diperoleh.

(2)

Saputri, I, R. 2010. Pembuatan Bioetanol dari Ubi Jalar Putih (Ipomoea batatas L.) Menggunakan Fermentasi Ragi Roti. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Kimia DIII. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.

Cadangan minyak bumi yang semakin menipis seiring dengan

meningkatnya konsumen menyebabkan melonjaknya harga BBM dan krisis energi. Oleh karena itu perlu sumber energi alternatif antara lain bioetanol. Salah satu bahan baku pembuatan bioetanol adalah ubi jalar putih yang mempunyai keunggulan antara lain tidak memerlukan proses pemisahan pigmen warna

dibanding dengan ubi jalar kuning, merah, atau ungu, lebih mudah ditemukan, dan tidak bersaing dengan bahan pokok manusia.

Bioetanol dari ubi jalar putih (Ipomoea batatasL.) dilakukan dengan

metode hidrolisa, fermentasi, dan distilasi.Bahan (ubi jalar putih) diproses hingga menjadi serbuk ubi jalar putih. Serbuk ubi jalar putih dihidrolisa menggunakan larutan HCl 0,5N dengan perbandingan 1 : 2,5. Proses hidrolisa dilakukan pada suhu 100ºC dan diaduk dengan menggunakan magnetik stirrer. Sebelum

difermentasi ekstrak hasil hidrolisa dilakukan pengaturan pH menggunakan NaOH hingga 4,5 dan penambahan ragi roti sebanyak 10% dari volume larutan. Fermentasi dilakukan secara anaerob selama 6 hari. Larutan hasil fermentasi didistilasi pada suhu 78-80ºC. Etanol yang diperoleh kemudian dilakukan uji GC-MS untuk mengetahui kadar etanol di dalamnya.

Hasil percobaan pembuatan bioetanol dari ubi jalar putih (Ipomoea

(3)

Ubi jalar putih merupakan tanaman pangan yang memiliki kandungan glukosa yang cukup tinggi, berkisar antara 15 – 20% setelah dihidrolisa. Kandungan glukosa tersebut memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol melalui proses fermentasi. Dalam percobaan pendahuluan diperoleh kandungan glukosa dalam Ubi jalar putih berkisar antara 18 – 21,55%. Proses pembuatan bioetanol ini melalui beberapa tahap yaitu proses penghalusan ubi jalar putih. Proses hidrolisa menggunakan katalisator asam klorida 0,1 N, kemudian menganalisa kadar glukosa hasil hidrolisa. Proses fermentasi secara anaerob pada pH 4-5 dengan menggunakan yeast

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

1.1 Latar Belakang

Prinsip pemisahan campuran yang melewati dua fase, yakni gas menjadi fase cair dinamakan dengan proses destilasi. Perbedaan titik didih dan tekanan uap membuat kedua campuran ini berpisah. Semakin tinggi tekanan uap maka titik didih cairan tersebut semakin tinggi. Penguapan dipengaruhi oleh titik cairan tersebut. Cairan yang memiliki titik didih teredah, maka lebih cepat untuk mendidih.

Destilasi memiliki prinsip kerja utama dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen campurannya akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu menguap merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap tersebut akan masuk ke dalam pipa pada kondensor (terjadi proses pendinginan) sehingga terjadi tetesan yang turun ke Erlenmeyer yang disebut juga destilat.

Destilasi umumnya bisa diaplikasi bila zat yang akan dipisahkan memiliki perbedaan yang jauh. Pengguaan batu didih adalah untuk menghilangkan gelembung pada saat pemanasan.

Anonim. Batu Didih. http//id. Wikip

Alimin, dkk. Kimia Analitik. Makassar: Alauddin Press, 2007

Anonim. Batu Didih. http//id. Wikipedia. Org/ 17 April2012

Anonim. Destilasi. http//id. Wikipedia. Org/ 24 April 2012

Anonim. Minuman Berkarbonasi. http//id. Wikipedia. Org/ 24 April 2012

Firdausscount. Destilasi. http://firdausscout.wordpress.com / 24 April 2012

Zulfikar. Pemisahan Destilasi. http//www. Chem.-is-try. Org/ 24 April 2012 edia. Org/ 17 April2012

Anomymous. 2005. PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II FMIPA.

Unsyiah : Banda Aceh.

Hart,Harold. 1999.ORGANIC CHEMISTRY. Haughton Mifflin Company : New York.

(9)

Mempelajari proses pemisahan dengan teknik destilasi harus dapat memahami bahwa

semua molekul dalam fasa cair memiliki dinamika pergerakan yang konstan. Pembangkitan

tekanan yang internal dan kecenderungan molekul lepas dari permukaan dalam bentuk uap,

tergantung pada karakteristik cairan. Tekanan uap adalah ukuran kecenderungan terlepasnya

molekul dari permukaan cairan, tekanan uap adalah sifaf dari cairan itu dan tidak tergantung

pada komposisi fasa uap. Peningkatan temperature akan meningkatkan pergerakan molekul fasa

cair sehingga mempercepat proses terlepasnya molekul (Alimin dkk, 2007, hal: 35).

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair

dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip dasar dari

destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga

zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila

didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni atau yang sering disebut dengan

destilat (Anonim, 2012). 1

Dengan demikian dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih komponen cairan yang dipisahkan pada tekanan tertentu. Penguapan diferensial dari suatu campuran cairan merupakan bagian terpenting dalam proses pemisahan dengan destilasi, diikuti dengan

(10)

Distilasi atau lebih umum dikenal dengan istilah penyulingan dilakukan untuk memisahkan alkohol dalam cairan beer hasil fermentasi. Dalam proses distilasi, pada suhu 78 derajat celcius (setara dengan titik didih alkohol) ethanol akan menguap lebih dulu ketimbang air yang bertitik didih 95 derajat celcius. Uap ethanol didalam distillator akan dialirkan kebagian kondensor sehingga terkondensasi menjadi cairan ethanol. Kegiatan penyulingan ethanol merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses produksi bioethanol. Dalam

pelaksanaannya dibutuhkan tenaga operator yang sudah menguasai teknik penyulingan ethanol. Selain operator, untuk mendapatkan hasil penyulingan ethanol yang optimal dibutuhkan pemahaman tentang teknik fermentasi dan peralatan distillator yang berkualitas.

Penyulingan ethanol dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :

1. Penyulingan menggunakan teknik dan distillator tradisional (konvensional). Dengan cara ini kadar ethanol yang dihasilkan hanya berkisar antara antara 20 s/d 30 %.

(11)

.1 Latar Belakang BAB I

PENDAHULUAN

Bioetanol adalah etanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan proses fermentasi. Etanol atau ethyl alkohol C berupa cairan bening tak berwarna, terurai secara biologis (biodegradable), toksisitas rendah dan tidak menimbulkan polusi udara yg besar bila bocor. Etanol yg terbakar menghasilkan karbondioksida (CO

2 2 H

) dan air. Bioetanol biasanya

dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman keras, untuk keperluan medis, sebagai zat pelarut, dan yang sedang popular saat ini adalah

pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.

Dewasa ini masalah keterbatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) di dunia

terjadi karena bahan baku yang berasal dari fosil sudah mulai habis, sehingga dilakukan langkah-langkah penghematan energi dan mencari sumber-sumber energi baru untuk menggantikan minyak bumi. Untuk mengurangi konsumsi BBM jenis bensin, dapat dilakukan dengan menambahkan 10% bioetanol atau sering disebut E-10. Bioetanol memiliki banyak manfaat karena dicampurkan dengan bensin pada komposisi berapa pun memberikan dampak yang positif dalam mengurangi emisi yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak (bensin). Pencampuran bioetanol absolut sebanyak 10% dengan bensin 90% sering disebut gasohol E-10 yang memiliki angka oktan 92 dibanding dengan premium hanya 87 – 88. Bioetanol dikenal sebagai octan enhancer (aditif) yang paling ramah lingkungan.

5 OH

Bioetanol dapat dengan mudah diproduksi dari bahan bergula, berpati

dan berserat. Dengan berkembangnya proses sakarifikasi bahan-bahan berpati menggunakan enzim, bahan baku pembuatan etanol juga berkembang dari gula ke pati. Pati adalah polimer gula atau sakarida. Jika pati dipecah-pecah akan menghasilkan gula yang bisa difermentasi menjadi etanol. Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan bioetanol adalah tanaman yang memiliki kadar gula dan karbohidrat tinggi, seperti: tebu, nira, sorgum, ubi kayu, garut, ubi jalar, sagu, jagung, pisang, jerami, bonggol jagung, dan kayu.

Proses pembuatan bioetanol biasanya melalui proses hidrolisa sebagai pemecah unsur pati menjadi gula sederhana, proses fermentasi untuk

Referensi

Dokumen terkait

Seperti, Fasilitas ATM, Transfer, Letter Of Credit, Asuransi ( Takaful) , dan lain sebagainya. Sehingga, tidak perlu ragu dan berfikiran kalau Perbankan Syariah hanya

Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk membantu bagian administrasi, serta bagian penjualan, pembelian, dan stok dalam melakukan pengelolaan data perusahaan secara lebih efektif

Penelitian ini merupakan bagian penelitian besar yang terdiri dari cross-sec- tional untuk melihat gambaran indikator keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada

Mata kuliah ini adalah teori yang membahas tentang pengetahuan,syarat mutu,kualitas bahan baku untuk membuat adukan beton,cara menghitung rancangan adukan

Pembahasan hasil penelitian Tidak ada Bahasan statistik Bahasan saintifik mengacu pustaka yg jelas …………... Kesimpulan berhubungan langsung dengan tujuan penelitian Tidak

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widajanto (2018) yang menyatakan bahwa nilai tukar US dolar terhadap Rupiah berpengaruh positif dan

Secara simultan apakah terdapat pengaruh experiential marketing dan lokasi terhadap customer satisfaction pada Old Home 67 Cafe Sungailiat. 1.3

Handal Pengguna menekan tombol navigasi seminar Menampilkan rumpun ilmu dari seminar yang tersedia dalam portal penelitian ini. Pengujian