• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengaruh Bauran Komunikasi Pemasaran Taman Simalem Resort terhadap Peningkatan Okupansi Kamar pada Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengaruh Bauran Komunikasi Pemasaran Taman Simalem Resort terhadap Peningkatan Okupansi Kamar pada Tahun 2016"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH BAURAN KOMUNIKASI

PEMASARAN TAMAN SIMALEM RESORT

TERHADAP PENINGKATAN OKUPANSI KAMAR

PADA TAHUN 2016

JURNAL

Oleh:

DINA OKTA MARIA SIAHAAN

602013013

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATION

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Pendahuluan

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam perkembangan ekonomi negara. Menurut Gamal Suwantoro dalam bukunya yang

berjudul “Dasar-Dasar Pariwisata” (2004:41), jenis kegiatan pariwisata di dunia dibagi ke dalam tiga bagian yaitu, negara-negara yang bergabung mengelola sektor pariwisata, negara-negara yang menganggap sektor pariwisata sebagai sebuah aktivitas atau sektor penting, dan negara-negara yang menganggap sektor pariwisata sebagai sektor pendukung. Dalam hal ini, Indonesia masuk dalam golongan kedua yaitu negara yang menganggap bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang penting untuk kemajuan negara. Hal ini dilatar-belakangi oleh keaneka-ragaman budaya dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

Pada situs resmi Kementeran Pariwisata Republik Indonesia (http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2959) dijelaskan bahwa sektor pariwisata berpeluang menjadi andalan Republik Indonesia untuk mendulang devisa negara. Oleh karena itu pada tahun 2016 pemerintah sedang gencar-gencarnya mematok target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 12 juta wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Hal ini dilihat dari suksesnya program pemerintah pada tahun 2015 dengan perolehan kunjungan wisatawan sebanyak 10 juta wisatawan yang menghasilkan perolehan devisa sebesar USD 10 miliar. Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata, Tazbir dalam acara Seminar Nasional Olimpiade Geografi Nasional 2017 yang dilaksanakan di fakultas Geografi UGM pada 11 Januari 2017 silam menjelaskan bahwa terdapat 10 destinasi wisata yang menjadi pariwisata prioritas Indonesia, diantaranya adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung di Banten, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger di Semeru, Mandilaka di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tengah, dan pulau Morotai di Maluku Utara. (https://travel.detik.com/travel-news/d-3393681/2020-pariwisata-jadi-penyumbang-devisa-terbesar-indonesia) Dari hal tersebut, dapat dilihat bahwa Danau Toba masuk dalam daftar pariwisata prioritas di Indonesia pada tahun 2016.

Dari 116 hotel berbintang yang tersebar di seluruh provinsi Sumatera Utara, kabupaten Karo yang merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam wilayah kawasan Danau Toba, adalah salah satu kabupaten yang kerap dikunjungi oleh para wisatawan yang hendak berlibur menikmati keindahan Danau Toba. Dari data yang disajikan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Sumatera Utara melalui situs resmi mereka (

(7)

lebih dekat dengan Danau Toba. Oleh karena itu, dengan letaknya yang kurang strategis dari kawasan wisata Danau Toba pihak penyedia jasa akomodasi di kabupaten Karo tentu harus memiliki sejumlah strategi dan taktik yang jitu dan efektif dalam menarik wisatawan untuk menggunakan jasa akomodasi mereka sebagai pilihan utama.

Salah satu hotel berbintang empat yang popular di Sumatera Utara adalah Taman Simalem Resort yang berlokasi di kabupaten Karo. Resort yang memiliki total area seluas 206 ha ini berada di bawah naungan PT. Merek Indah Lestari, sebuah Perusahaan Modal Asing yang bergerak di bidang usaha resort dan agrowisata.Walaupun hingga saat ini resort tersebut masih dalam tahap pembangunan pada beberapa areanya, wisatawan baik domestik maupun mancanegara sudah banyak yang berkunjung dan menikmati waktu liburan mereka di resort yang menekankan konsep agrowisata tersebut. Hal ini terlihat dari data yang diambil dari departemen Front Office Taman Simalem Resort yaitu tercatat sebanyak 13.664 pemakaian kamar yang terjual pada tahun 2016, sedangkan dari data yang diberikan oleh departemen Finance Accounting, dari bulan Januari hingga bulan November 2016 tercatat sebanyak 12.106 kendaraan roda empat serta 4.662 kendaraan jenis sepada motor yang berkunjung ke Taman Simalem Resort.

Berdasarkan data dan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui dan meneliti bauran komunikasi pemasaran pada strategi yang diterapkan oleh salah satu resort terpopuler di provinsi Sumatera Utara ini terhadap peningkatanokupansi kamar mereka di tahun 2016 terhitung dari bulan Januari hingga bulan Desember.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah unsur bauran komunikasi pemasaran dalam strategi yang diterapkan oleh Taman Simalem Resort setiap bulannya sudah efektif dalam meningkatkan okupansi kamar pada tahun 2016?

Tujuan Penelitian

(8)

Tinjauan Pustaka

Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Tingkat Okupansi Hotel Novotel Balikpapan” oleh A. Rinto Dwi

Atmojo (2011) yang merupakan staff pengajar jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda, meneliti mengenai pengaruh variabel bauran promosi secara simultan dan parsial terhadap tingkat okupansi hotel Novotel Balikpapan. Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel biaya bauran promosi dengan tingkat hunian kamar, yang mana bila variabel biaya bauran promosi meningkat maka variabel tingkat hunian kamar juga akan meningkat. Selanjutnya adalah penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Grand Orchid Hotel Surakarta (Penelitian Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Grand Orchid Hotel Surakarta)” oleh Ayunda

Arimurti Sri Hastjarjo (2015). Dalam penelitiannya, penulis menguraikan strategi komunikasi pemasaran yang dilaksanakan oleh Marketing Department Grand Orchid Hotel. Hasil yang diperoleh adalah bahwa pihak Grand Orchid Hotel dalam menjalankan proses pemasarannya lebih cenderung memfokuskan kepada kegiatan promosi baik menggunakan cara konvensional seperti pemasangan spanduk maupun melalui travel agent. Selain itu, untuk menjangkau target sasaran seperti corporate company, pemerintah, serta grup Stritex, Grand Orchid Hotel lebih memilih menggunakan sales call/telemarketing. Dan yang terakhir adalah penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Hunian Kamar Melalui Online Travel Agent (Studi Kasus: Hotel Santika Premiere Jakarta)” oleh Linggari Anja (2014). Penelitian ini mengenai strategi komunikasi pemasaran Hotel Santika Premiere Jakarta dan bagaimana proses penyebaran informasi dalam meningkatkan hunian kamar melalui Online Travel Agent. Hasil dari penelitian tersebut adalah tipe promo yang digunakan oleh Hotel Santika Premiere Jakarta dalam Online Travel Agent adalah berupa diskon serta penambahan fasilitas untuk tipe kamar tertentu dan peran Online Travel Agent terhadap peningkatan hunian kamar lebih efektif dibanding travel perjalanan offline dibuktikan dari total Room Revenue dari waktu ke waktu.

Perbedaan antara penelitian terkini dengan ke tiga penelitian terdahulu di atas adalah bahwa penelitian terkini meneliti keefektivitasan unsur-unsur bauran komunikasi pemasaran terhadap peningkatan okupansi kamar Taman Simalem Resort, sedangkan penelitian terdahulu berfokus pada strategi komunikasi pemasaran.

Kajian Teori

a. Komunikasi

Burhan Bungin dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi Pariwisata: Pemasaran dan Brand Destinasi” (2015:45) mengutip Williem Al Big melalui

(9)

memaknakan simbol-simbol di antara individu. Proses komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila pesan atau simbol yang disampaikan antara si pengirim (komunikator) dapat dipahami oleh si penerima (komunikan) sesuai dengan ekspektasi komunikator. Proses penyampaian simbol-simbol ini juga termasuk dalam penyampaian brand maupun produk.

Namun untuk proses komunikasi massa diperlukan media massa untuk menyampaikan pesan ataupun simbol-simbol tersebut untuk menjangkau khalayak. Lebih lanjut Bungin menjelaskan jika dihubungkan dengan pemasaran, maka peran media massa adalah sebagai katalisator pesan pemasaran seperti model proses komunikasi Bovee (1995:5) di bawah ini:

Gambar 1: Proses Komunikasi

Sumber: Bungin (2015)

Menurut Thill dan Bovee (2017) dalam Bungin (2015:47), untuk mencapai komunikasi yang efektif maka diperlukan strategi dengan menggunakan konsep AIDA, yaitu Attention, Interest, Desire, Action.

Gambar 2: Konsep AIDA

(10)

b. Pemasaran

Pemasaran adalah aktivitas, mengatur lembaga, dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi nasabah, klien, mitra dan masyarakat luas. (Armstrong dan Kotler, 2009:38)

Fokus utama dari pemasaran adalah menjual produk kepada konsumen, karena dengan semua saluran penjualan yang ada, seorang penjual (marketer) harus dapat menjual produk kepada orang (Bungin, 2015:54). Kotler (2003) dalam Bungin (2015:64) menjelaskan bahwa komponen utama dalam pemasaran adalah produk, harga, promosi, dan tempat. Namun Kartajaya (2002&2006) dalam Bungin (2015:64) memiliki konsep pembaruan dari elemen pemasaran Kotler yang terdiri dari sembilan komponen yaitu brand, diferensiasi, positioning, segmentasi, targeting, marketing mix, penjualan, pelayanan, dan proses.

Kotler (1980) dalam Morissan (2010:56) menjelaskan bahwa suatu proses pemasaran dapat dikatakan berhasil jika melalui tiga tahapan yang berkesinambungan yaitu segmenting, targeting, dan positioning. Dalam menentukan pasar, praktisi pemasaran harus melalui empat tahapan proses pemasaran, yaitu:

Gambar 3: Proses Pemasaran

Sumber: Morissan (2010)

c. Pemasaran Jasa dan Hotel

Pemasaran dalam bidang jasa sedikit berbeda dengan pemasaran dalam bidang barang sebab jasa bersifat abstrak yang mana lebih menekankan pelayanan. Produk jasa terdiri dari berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan dalam berbagai situasi dan kondisi. Informasi yang seluas-luasnya mengenai jasa perlu disebarluaskan agar calon pelanggan dapat mengetahui apa dan bagaimana jasa tersebut ditawarkan (Yoeti 1999:7).

Sedangkan pemasaran dalam bidang perhotelan diartikan oleh Prof. Denney G. Ritherford dari Washington State University dalam bukunya “Hotel Management and Operation” dalam Yoeti (1999:10) sebagai aktivitas yang menggunakan strategi dan taktik, yang direncanakan sedemikian rupa untuk

menyampaikan “cerita” tentang pelayanan yang dapat diberikan suatu hotel,

(11)

d. Bauran Pemasaran atau Marketing Mix

Konsep bauran pemasaran atau marketing mix pertama kali diperkenalkan oleh Borden pada tahun 1960-an dalam empat unsur atau yang terkenal dengan

istilah “Four Ps” (Yoeti, 1999:24). Keempat unsur tersebut adalah:

Product: barang konkret atau kombinasi dari beberapa pelayanan yang dibutuhkan dan dapat memuaskan konsumen.

Price: harga yang dapat dijadikan dasar penawaran yang ditetapkan sedemikian rupa sehingga menarik bagi konsumen.

Place: lokasi dimana barang atau jasa dapat dibeli.

Promotion: suatu cara komunikasi informasi yang ditujukan kepada target pasar tentang barang atau jasa yang ada pada tempat dan waktu yang tepat.

Berbeda dengan konsep Four Ps yang diperkenalkan oleh Borden, Neil Wearne dan Alison Morrison (Yoeti, 1999:26) menambah dua unsur lagi ke dalam konsep Four Ps bauran pemasaran. Dua unsur tersebut adalah:

People: orang-orang sebagai calon konsumen maupun konsumen

Positioning: cara memperkenalkan produk dan jasa yang lebih efektif di pasar.

e. Bauran Pemasaran Jasa dan Hotel atau Marketing Mix in Service and Hospitality

Lupiyoadi (2013) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi” menerangkan bahwa konsep Four Ps dalam bauran pemasaran dirasa kurang cukup jika diimplementasikan dalam bidang pemasaran jasa. Oleh karena itu, ia menyusun tujuh unsur yang termasuk dalam bauran pemasaran bidang jasa, yaitu:

 Produk (product)  Harga (price)

 Lokasi/tempat (place)  Promosi (promotion)  Orang/SDM (people)  Proses (process)

 Layanan pelanggan (customer service)

McCarthy dalam Yoeti (1999) memperkenalkan konsep bauran pemasaran baru dalam bidang industri hospitality. Konsep tersebut memuat adanya saling keterikatan antara semua unsur dalam bauran pemasaran tersebut. Berikut tiga sub-mix bauran yang dimaksud oleh McCrathy:

The Product-Service Mix: kombinasi antara product dan service yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan konsumen.

(12)

The Combination Mix: semua bentuk komunikasi yang dilakukan perusahaan untuk mencapai target pasar yang dapat meningkatkan product dan service sesuai dengan harapan konsumen. Bentuk komunikasi tersebut dapat menjadi cara untuk membujuk konsumen melakukan pembelian.

Bauran pemasaran digunakan dalam strategi pemasaran sebagai cara untuk memengaruhi konsumen agar membeli suatu product atau service. Strategi pemasaran dilakukan untuk mencapai tujuan pemasaran, yang mana dalam penelitian ini tujuan dari pemasaran tersebut adalah untuk meningkatkan okupansi kamar Taman Simalem Resort. Adapun strategi untuk mencapai tujuan pemasaran dapat dilihat pada skema di bawah ini:

Gambar 4: Skema Strategi Mencapai Tujuan Pemasaran

Sumber: Yoeti (1999:34)

(13)

Gambar 5: Skema Taktik Mencapai Tujuan Strategi

Sumber: Yoeti (1999:34)

Pada skema di atas, dapat dilihat terdapat enam unsur yang mendukung tercapainya tujuan strategi. Keenam unsur ini merupakan tools yang biasa digunakan oleh Sales and Marketing Department dalam menyusun dan menjalankan promosi.

f. Bauran Komunikasi Pemasaran atau Marketing Communication Mix

(14)

Gambar 6: Titik Temu Bauran Pemasaran dan Bauran Komunikasi.

Sumber: Smith, Taylor (2002) dalam Bungin, 2015.

Kedua belas unsur pembentuk bauran komunikasi tersebut jika dihubungkan ke dalam bauran pemasaran maka berfungsi sebagai alat atau media promosi, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa titik temu bauran pemasaran dan bauran komunikasi adalah pada bagian promosi. Berdasarkan gambar diatas maka dapat dijabarkan unsur-unsur dalam bauran komunikasi pemasaran seperti gambar di bawah ini:

Gambar 7: Diagram Unsur-Unsur Bauran Komunikasi Pemasaran.

Sumber: Smith, Taylor (2002) dalam Bungin, 2015.

(15)

bagaimana produk itu digunakan dan informasi mengenai susunan atau komposisi isi suatu produk.

2. Merchandising: Perencanaan produk yang mana mengusahakan produk yang tepat untuk pasar yang cocok, dalam waktu yang sesuai, dan dengan warna serta ukuran yang serasi (Sangadji dan Sopiah, 2013:391).

3. Penjualan: Memberikan informasi dan memengaruhi sebuah pasar tentang suatu produk atau jasa. Penjualan sama dengan promosi (Sangadji dan Sopiah, 2013:404).

4. Periklanan: Setiap bentuk komunikasi non-personal mengenai suatu organisasi, produk, service atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui (Morissan, 2010:17).

5. Promosi Penjualan: Kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah insentif kepada tenaga penjualan distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi penjualan adalah pemberian potongan harga atau undian berhadiah (Morissan 2010: 25).

6. Penjualan Langsung: Penjualan langsung dari produsen ke konsumen tanpa melalui pedagang perantara (Sangadji dan Sopiah, 2013:376).

7. Publisitas dan PR: Menurut Frank Jefkins dalam Morissan (2010:26-29), Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara satu organisasi dengan semua khalayaknya, sedangkan publisitas adalah kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi, atau perusahaan di media massa. Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan public relations namun PR tidak akan dapat berbuat banyak tanpa publisitas.

8. Dari Mulut ke Mulut: Suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk (Lupiyoadi&Hamdani, 2006:238).

9. Identitas Perusahaan: Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul

Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia” (2003:110) menjelaskan bahwa identitas perusahaan disebut juga sebagai simbol perusahaan, baik berbentuk logo perusahaan ataupun lambang lainnya.

Metodologi Penelitian

Penulis menggunakan metode kualitatif pada penelitian ini. Menurut Elvinaro Ardianto (2011), penelitian dengan metode kualitatif didapat dari hasil berita mendalam (depth news) atau liputan penyelidikan (investigating reporting).

Peneliti kualitatif percaya bahwa “kebenaran” adalah dinamis dan dapat

(16)

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik wawancara kepada direktur operasional, supervisor departemen Guest Relations, serta staff departemen Sales and Marketing Taman Simalem Resort untuk memperoleh data primer serta mengumpulkan data okupansi kamar dan laporan program kerja departemen Sales and Marketing. Selain itu, untuk memperoleh data sekunder yang dapat mendukung hasil penelitian, penulis juga mewawancarai 15 orang tamu menginap di Taman Simalem Resort serta mengumpulkan data dari situs dan akun media sosial resmi Taman Simalem Resort berupa sumber atau media pengenalan Taman Simalem Resort kepada tamu, penjelasan terperinci mengenai kegiatan maupun promo yang ditawarkan oleh Taman Simalem Resort. Penulis menitik-beratkan pada data laporan kerja yang bertujuan untuk meningkatkan okupansi kamar dari departemen Sales and Marketing serta data okupansi kamar per bulan di tahun 2016 untuk melihat tingkat keberhasilan serta keefektivitasan unsur bauran komunikasi pemasaran yang diimplementasikan pada strategi pemasaran mereka.

Hasil dan Pembahasan

1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang diterapkan pihak Taman Simalem Resort pada tahun 2016 dari bulan Januari sampai bulan Desember sangat bervariasi. Beberapa dari strategi tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan dan beberapa yang lain merupakan kegiatan yang diperbaharui. Berikut di bawah ini penulis sertakan program kerja departemen Sales and Marketing Taman Simalem Resort pada tahun 2016:

Bulan Program

Januari

Pada bulan ini, Taman Simalem Resort memiliki sebuah program baru di samping program rutin mereka merayakan Tahun Baru, yaitu memberikan potongan harga atau discount 15%.

Februari

Di bulan Februari, Taman Simalem Resort hanya melaksanakan kegiatan rutin mereka yang berpengaruh terhadap peningkatan okupansi. Pada bulan ini tidak ada program baru yang diterapkan.

Maret

Selain melaksanakan dua kegiatan rutin mereka, Taman Simalem Resort menerapkan sebuah kegiatan baru yaitu memasang sebuah back drop mengenai Taman Simalem di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kualanamu. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan resort tersebut kepada para wisatawan yang masuk ke Sumatera Utara melalui jalur udara. April Pada bulan ini, Taman Simalem Resort mengadakan promo “June School

Holiday Special” yang merupakan program baru mereka.

Mei

Bulan Mei merupakan bulan dimana strategi pemasaran terbanyak dilaksanakan. Sebanyak 10 program kerja yang terdiri dari lima program rutin dan lima program baru diterapkan Taman Simalem Resort untuk meningkatkan okupansi kamar mereka.

Juni

(17)

Juli

Pada bulan ini, Taman Simalem Resort hanya memiliki sebuah program baru dari lima program rutin mereka. Program baru tersebut adalah launching aktivitas wisata yaitu Simalem Passport. Program ini bertujuan agar tamu Simalem khususnya anak-anak tidak merasa bosan ketika berada di resort tersebut. Selain itu, aktivitas ini juga bertujuan sebagai bahan promosi yang mana diharapkan ketika selesai menghabiskan waktu liburannya di Taman Simalem Resort, melalui passport tersebut mereka menceritakan pengalaman mereka di Taman Simalem Resort kepada teman-teman mereka untuk kemudian anak-anak akan mengajak orangtua mereka untuk berwisata ke resort tersebut.

Agustus

Sama seperti bulan sebelumnya, pada bulan Agustus ini Taman Simalem Resort juga hanya memiliki sebuah program baru dari empat program rutin mereka, yaitu mengadakan pameran di Parkson. Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan Taman Simalem Resort kepada masyarakat kota Medan yang khususnya sering berkunjung ke mall Centre Point.

September

Dari empat program rutin yang mereka laksanakan, pada bulan ini Taman Simalem Resort juga menjalin kerjasama dengan pihak Garuda Indonesia dan membuat join promotion yaitu “Bundling Package Garuda Airlines and Taman Simalem Resort”. Informasi mengenai kerjasama dan promo ini disebarkan melalui website Taman Simalem Resort dan Instagram Taman Simalem Resort.

Oktober

Di bulan Oktober, keseluruhan kegiatan pemasaran yang dilakukan merupakan program baru.

November

Di bulan November, Taman Simalem Resort juga hanya melaksanakan program baru mereka yaitu melakukan promosi besar-besaran via Internet, SMS Broadcast maupun e-mail broadcast terkait potongan harga atau diskon yang ditawarkan oleh Taman Simalem dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan pada liburan akhir tahun 2016. Promo ini melaksanakan kegiatan rutin mereka yaitu mengadakan perayaan Natal. Acara ini dipersembahkan oleh Taman Simalem Resort untuk tamu yang menghabiskan waktu liburan Natal di Taman Simalem Resort.

Gambar 8: Strategi Pemasaran TSR pada Tahun 2016Sumber: Departemen Sales and Marketing TSR

2. Data Okupansi Kamar

Berikut penulis sertakan data okupansi kamar Taman Simalem Resort pada tahun 2016 yang tergabung pada dua area penginapan yaitu area Waterfall Lodge dan area Tongging Point.

Januari Februari Maret April Mei Juni

21,41% 24,90% 24,14% 30,51% 32,81% 20,20%

Juli Agustus September Oktober November Desember

33,86% 26,80% 24,33% 27,52% 34,83% 44,53%

Gambar 9: Data Okupansi Kamar 2016

(18)

Gambar 10: Grafik Okupansi KamarSumber: Divisi Sales TSR

Dilihat dari data okupansi kamar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa okupansi kamar Taman Simalem Resort pada tahun 2016 berjalan secara acak dimana pada satu bulan dapat menjadi rendah dan di bulan berikutnya mengalami peningkatan disusul bulan selanjutnya mengalami penurunan yang drastis, seperti yang terjadi di antara rentang bulan April menuju bulan Juni. Pada bulan April okupansi mencapai 30,51% dan pada bulan Mei mengalami peningkatan menjadi 32,81% namun pada bulan selanjutnya yaitu bulan Juni mengalami penurunan drastis hingga mencapai 20,20%. Untuk okupansi kamar tertinggi jatuh pada bulan Desember yaitu mencapai 44,53% sedangkan okupansi kamar terendah terjadi pada bulan Juni yaitu hanya mencapai 20,20% saja.

Kunjungan wisatawan di Taman Simalem Resort selain dipengaruhi oleh ketersediaan waktu libur wisatawan, juga dipengaruhi oleh iklim dan cuaca setempat. Hal ini didukung oleh pernyataan Hamilton et. al (2004:253) bahwa perubahan iklim akan memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia kepariwisataan, baik itu terhadap preferensi wisatawan akan daerah wisatanya maupun berubahnya daya tarik wisata yang dimiliki destinasi yang berakibat juga pada perubahan pengelolaan destinasi pariwisata. Pada bulan Juni sendiri, meskipun iklim di kabupaten Karo cenderung lebih hangat dibanding pada saat bulan di musim penghujan, namun pencemaran udara dari abu vulkanik Gunung Sinabung ikut memengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten tersebut. Oleh karena itu, pada bulan tersebut jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Simalem Resort berkurang drastis dari bulan sebelumnya.

3. Sumber Pengenalan Tamu Terhadap Taman Simalem Resort

(19)

teman, baik itu melalui cerita dari mulut ke mulut (word of mouth) maupun melalui media seperti unggahan foto di akun Instagram teman mereka. Unsur word of mouth dapat memberikan pengaruh besar terhadap keputusan konsumen untuk membeli, dan dalam hal ini word of mouth merupakan unsur penting terhadap keputusan tamu menginap di Taman Simalem Resort. Ali Hasan (2010:25) menjelaskan korelasi antara word of mouth terhadap keputusan konsumen membeli disebabkan oleh:

Word of mouth adalah sumber informasi yang independen dan jujur.

Word of mouth sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui pengalaman teman dan kerabat.

Word of mouth disesuaikan dengan orang-orang yang terbaik di dalamnya. Seseorang tidak akan bergabung dengan percakapan, kecuali mereka tertarik pada topik diskusi.

Word of mouth menghasilkan media iklan informal.

Word of mouth dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan secara luas kepada orang lain.

Word of mouth tidak dibatasi ruang atau kendala lainnya seperti ikatan sosial, waktu , keluarga atau hambatan fisik lainnya.

Pengaruh cerita dari mulut ke mulut atau word of mouth sangatlah besar dikarenakan bidang usaha jasa memiliki kualitas pengalaman dan kepercayaan yang tinggi sehingga risiko dalam pembeliannya pun akan lebih banyak. Oleh karena itu, konsumen dalam bidang industri jasa termasuk hospitality lebih cenderung memutuskan pembelian berdasarkan cerita ataupun rekomendasi dari teman dibandingkan dari iklan. (Sangadji dan Sopiah, 2013:98)

Dari uraian keseluruhan data di atas, maka untuk melihat tingkat keberhasilan ataupun keefektivitasan bauran komunikasi pemasaran terhadap peningkatan okupansi kamar, diperoleh hasil sebagai berikut:

Bulan Kegiatan

- Mengadakan perayaan Tahun Baru khusus untuk tamu yang menghabiskan waktu malam Tahun Baru di Taman Simalem Resort.

(20)

Februari

Pariwisata Republik Indonesia.

- Mengadakan acara perayaan hari besar Imlek.

- Mengikuti acara Table Top Singapore yang diselenggarakan oleh pihak Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Mengadakan promo “Be Our Valentine” untuk hari Valentine.

- Mengikuti event Table Top Kuala Lumpur Semester I 2016 yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Singapore yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Memasang sebuah back drop mengenai Taman Simalem di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kualanamu. Ini sebagai bentuk promosi pengenalan Taman Simalem Resort kepada wisatawan khususnya wisatawan asing yang masuk ke Sumatera Utara melalui diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Acara ini dilaksanakan di Hotel Grand Serela, Medan.

- Memberikan penawaran harga “School’s Out” sebesar Rp. 698.000/person untuk para siswa dengan durasi menginap tiga hari dua malam.

- Mengikuti acara Table Top with School Teacher di Singapore yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Mengikuti acara Sales Mission 3 Kota di Malaysia yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia. - Mengikuti acara Indonesia Tourism

Table Top di Penang, Malaysia yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Bekerja sama dengan Majalah Air Asia dengan mengisi dua halaman pada majalah mereka mengenai Taman

(21)

Simalem Resort. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan Taman Simalem Resort kepada para wisatawan yang menggunakan jasa penerbangan Air Asia.

- Mengikuti acara PWI Thailand yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia.

- Mengikuti event China Guilin International Tourism Expo di China yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia.

- Mengikuti event North Sumatera International Expo di MW Medan. - Mengadakan company tourFamtrip

dengan mengundang para penyiar radio berkunjung ke Taman Simalem Resort. - Mengadakan event Toba Audax, yaitu

lomba bersepeda di area danau Toba.

Baru

- Mengkampanyekan “June School Holiday” melalui website dan media sosial untuk menggaet para wisatawan agar menggunakan waktu liburan sekolahnya di Taman Simalem Resort. - Mengikuti acara MITM Penang yang

diadakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia.

- Talkshow di IRadio. Bertujuan agar menjangkau pelanggan Taman Simalem yang suka mendengarkan radio.

- Memperpanjang kerjasama dengan Parkson Centre Park. Cukup banyak manfaat yang diterima dari program kerja sama ini. Selain menaikkan

branding, kerjasama ini juga

menciptakan peluang bagi meningkatnya okupansi dari kegiatan promosi yang dilaksanakan di Parkson Centre.

- Mengikuti acara Travel Revolution Singapore II yang diselenggarakan oleh pihak Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Mengadakan acara peringatan Hari Raya Idul Fitri di Taman Simalem Resort. - Mengikuti MITM Penang yang diadakan

oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Mengikuti acara Indonesia Tourism Table Top Singapore Semester II yang diselenggarakan oleh pihak Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Launching aktivitas wisata yaitu Simalem Passport. Program ini bertujuan agar tamu Simalem khususnya anak-anak tidak merasa bosan ketika

(22)

berada di resort karena adanya tambahan aktivitas ini. Selain itu, aktivitas ini juga bertujuan sebagai bahan promosi yang mana diharapkan ketika selesai menghabiskan waktu liburannya di Taman Simalem Resort, melalui passport tersebut mereka menceritakan pengalaman mereka di Taman Simalem Resort kepada teman-teman mereka untuk kemudian anak-anak akan mengajak orangtua mereka untuk menghabiskan waktu liburan di Taman Simalem Resort.

- Launching promo “Kemerdekaan”. Rutin

Agustus

- Mengikuti acara Natas Holiday di Singapore yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Mengikuti acara MITM Kuala Lumpur II yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Mengikuti kegiatanJohor Bahru di Malaysia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Mengikuti event Matta Fair Johor Bahru yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Mengadakan pameran di Parkson. Pameran ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan Taman Simalem Resort kepada masyarakat kota Medan yang khususnya sering berkunjung ke mall Centre Point. Pameran ini berupa pemasangan booth di Parkson Park Centre di kota Medan. Dalam pameran ini, Taman Simalem Resort melengkapi booth mereka dengan brosur-brosur mengenai profil resort, fasilitas dan layanan, dll. Selain itu booth tersebut juga dilengkapi dengan barang-barang souvenir dari resort tersebut seperti topi Taman Simalem Resort, tas Taman Simalem Resort, kaos Taman Simalem Resort serta hasil produk dari pusat agrowisata mereka seperti kopi, berbagai macam teh, madu, dan juga snack.

Rutin yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

(23)

September

dilaksanakan di Bangkok Thailand yang mana acara ini diadakan oleh pihak Kementerian Pariwisata Republik Indonesia

- Melakukan kerja sama dengan Garuda Indonesia dan membuat join promotion yaitu “Bundling Package Garuda Airlines and Taman Simalem Resort”. Informasi mengenai kerjasama dan promo ini disebarkan melalui website Taman Simalem Resort dan Instagram Taman Simalem Resort.

- Mengikuti Natas Holiday di Singapore yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

- Mengadakan pameran di Parkson Park Centre. Pameran ini berupa pemasangan booth di Parkson Park Centre di kota Medan. Dalam pameran ini, Taman Simalem Resort melengkapi booth mereka dengan brosur-brosur mengenai profil resort, fasilitas dan layanan, dll. Selain itu booth tersebut juga dilengkapi dengan barang-barang souvenir dari resort tersebut seperti topi Taman Simalem Resort, tas Taman Simalem Resort, kaos Taman Simalem Resort serta hasil produk dari pusat agrowisata mereka seperti kopi, berbagai macam teh, madu, dan juga snack.

- Mengikuti event GATF di Jakarta dan

- Melakukan promosi besar-besaran via Internet, SMS Broadcast maupun email broadcast terkait potongan harga atau diskon yang ditawarkan oleh Taman Simalem dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan pada liburan akhir tahun 2016. Promo ini memberikan diskon hingga 40% dari harga publish dan berlaku hingga tanggal 30 Desember 2016.

Desember - Mengadakan perayaan Natal. Acara ini dipersembahkan oleh Taman Simalem Resort untuk tamu yang menghabiskan waktu liburan Natal di Taman Simalem Resort.

Rutin Eksibisi

44,53%

Gambar 12: Pengaruh Bauran Komunikasi Pemasaran Terhadap Okupansi Kamar

(24)

unsur bauran komunikasi pemasaran yang diterapkan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data yang tertera pada gambar 12 di atas bahwa pada bulan Desember sedikitnya hanya satu program dijalankan yang mengandung hanya satu unsur bauran komunikasi pemasaran, yaitu eksibisi. Pengaruhnya terhadap tingkat okupansi kamar cukup mengejutkan dimana pada bulan tersebutlah justru tingkat okupansi kamar tertinggi. Berbeda dengan bulan Juni dimana tingkat okupansi kamar terendah justru jatuh pada bulan tersebut, padahal jika dilihat dari tabel tersebut Taman Simalem Resort menjalankan empat program kerja yang mengandung delapan unsur bauran komunikasi pemasaran pada bulan tersebut.

Unsur bauran komunikasi pemasaran terbanyak yang diimplementasikan oleh Taman Simalem Resort berdasarkan data tabel di atas adalah unsur identitas perusahaan, penjualan langsung, dan promosi penjualan. Namun unsur bauran komunikasi pemasaran yang efektif adalah promosi penjualan sebab jika dilihat dari bulan Desember, November, dan Juli yang merupakan bulan-bulan dengan tingkat okupansi yang tinggi, kesamaan unsur bauran komunikasi pemasaran yang dimiliki hanyalah pada unsur promosi penjualan yang diimplementasikan pada bulan November dan Juli. Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah insentif kepada tenaga penjualan distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi penjualan adalah pemberian potongan harga atau undian berhadiah (Morissan 2010: 25). Dalam bidang jasa, konsumen sangat mengandalkan harga, petugas, dan petunjuk fisik untuk menilai mutunya (Sangadji dan Sopiah, 2013:98). Oleh karena itu, pemberian potongan harga sangat berpengaruh terhadap keputusan tamu menginap.

(25)

Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa unsur bauran komunikasi pemasaran pada program kerja yang dilaksanakan oleh Taman Simalem Resort tidak seluruhnya efektif dalam meningkatkan okupansi kamar. Ada pun unsur bauran komunikasi pemasaran yang paling efektif adalah unsur promosi penjualan. Selain itu, faktor keputusan tamu memilih Taman Simalem Resort sebagai destinasi liburan sekaligus akomodasi mereka juga dipengaruhi oleh unsur word of mouth dan keputusan tamu memilih menginap di akhir tahun, dimana pada bulan Desemberlah okupansi tertinggi berada, dipengaruhi oleh faktor pribadi yang terdiri dari faktor demografi, situasional, dan tingkat keterlibatan. Dalam hal ini yaitu waktu liburan yang lebih lama yang dimiliki oleh wisatawan.

Daftar Pustaka

Anja, Linggari. 2014. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Hunian Kamar Melalui Online Travel Agent (Studi Kasus: Hotel Santika Premiere Jakarta). Universitas Bina Nusantara. thesis.binus.ac.id/doc/ WorkingPaper/2013-2-01557 MC%20WorkingPaper001.pdf.

Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations: Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Armstrong, Gary., dan Philip Kotler., 2009.,Marketing: An Introduction., Amerika: Pearson Prentice Hall.

Atmojo, A. Rinto Dwi. 2011. Pengaruh Bauran Komunikasi Dalam

Meningkatkan Tingkat Okupansi Hotel Novotel Balikpapan. EKSIS. (Vol.7 no.2). http://www.karyailmiah.polnes.ac.id.

Bungin, Burhan. 2015. Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication): Pemasaran Brand Destinasi. Jakarta:Prenadamedia Group.

Hamilton, Jacqueline M., David J. Maddison., dan Richard S. J Tol. 2005. Climate Change and International Tourism: A Simulation Study. Climate Researcher. (Vol.29:245-254).

https://research.vu.nl/ws/files/2082003/180200.pdf.

Hasan, Ali. 2010. Marketing dari Mulut ke Mulut.Yogyakarta: Media Pressindo.

Hastjarjo, Ayunda Arimurti Sri.2015.Strategi Komunikasi Pemasaran Grand Orchid Hotel Surakarta ( Penelitian Deskriptif Kualitatif Strategi Pemasaran Grand Orchid Hotel Surakarta).Kommas. (Vol.1).

(26)

Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Grafiti.

Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat., dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba.

Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana.

Sangadji, Etta Mamang., dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset. Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Yoeti, Oka A. 1999. Strategi Pemasaran Hotel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Website:

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Daftar Hotel. https://disbudpar.sumutprov.go.id/semua-hotel-0202-0.html

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. 2015. Pariwisata Kini Jadi Andalan

Pendulang Devisa Negara.,

Gambar

Gambar 1: Proses Komunikasi
Gambar 3: Proses Pemasaran
Gambar 4: Skema Strategi Mencapai Tujuan Pemasaran
Gambar 5: Skema Taktik Mencapai Tujuan Strategi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Artinya adalah jumlah tenaga saat ini lebih kecil dibandingkan dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menjalankan beban kerja yang meningkat karena peningkatan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah video profil yang dapat digunakan untuk informasi, promosi serta dapat memberikan penjelasan tentang

• Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperolehpenempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,

3. Dapat mengetahui hasil jasa atau produk pekerjaan kantor. Mendefinisikan dengan bahasa sendiri tentang arti pekerjaan kantor. Dari segi kapasitas atau kemampuan peralatan

Akan tetapi, belum ada penelitian yang pernah dilakukan untuk mengetahui besarnya perbedaan pendapatan antara petani kopi organik dan petani kopi anorganik di

Terdapat tiga isu utama yang akan dikerjakan dalam lima tahun ke depan oleh Jurusan Ilmu Komputer, yaitu (1) peningkatan pengetahua, soft skill dan

Siswa yang menjawab demikian masih belum memahami hukum I Newton dan masih belum bisa menyelesaikan masalah sehingga siswa tidak bisa menyelesaikan masalah, Sebanyak 21 siswa

U istraživanom vremenskom periodu Republika Srbija ostvarila je pozitivan bilans spoljnotrgovinske razmene jabuke ( grafikon 2 ). Izvoz je bio veći u odnosu na uvoz, a bilans