• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS EKONOMI MIKRO ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SILABUS EKONOMI MIKRO ISLAM"

Copied!
203
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SILABUS EKONOMI MIKRO ISLAM

1. Rancang bangun ekonomi mikro islam 2. Konsep kebutuhan dalam islam

3. Teori konsumsi islam 4. Teori permintaan islam 5. Teori produksi islam 6. Teori biaya islam

7. Teori penawaran islam 8. Maksimalisasi laba

9. Efisiensi alokasi dan distribusi pendapatan 10. Struktur pasar dalam islam

(3)

POKOK BAHASAN

1. Sejarah pemikiran ekonomi islam 2. Landasan ekonomi islam

3. Konsep dasar ekonomi islam 4. Sistem ekonomi islam

5. Teori Konsumsi islam

6. Teori Permintaan dan penawaran islam 7. Produksi dan distribusi islam

(4)

PEMIKIRAN

(5)

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

 Great gap selama 500-an tahun dalam sejarah pemikiran ekonomi pada dark age di barat (sebagaimana disinyalir oleh schumpeter). Disisi lain dunia Islam justru mencapai kegemilangan.

 Terjadi Transformasi pemikiran ekonomi (demikian pula ilmu

pengetahuan secara umum) dari Islam ke barat pada abad pertengahan. Banyaknya kesamaan/kemiripan antara pemikiran sarjana muslim &

barat, memunculkan beberapa dugaan :

a. terjadi dua kebetulan yg sama antara pemikiran sarjana muslim dan barat.

(6)

Komparasi Sejarah Pemikiran Ekonomi Dunia Islam & Barat

Abad 2-4 SM Awal Masehi

Abad 10

Plato, Aristoteles, Xenophon dll : Mengecam pembungaan uang Ekonomi rumah tangga

Bibel :

Etika & moralitas, bisnis, riba dll

Abad ke 7 M: Quran & Hadist

Sumber hukum tertinggi, pedoman hidup lengkap

Abad 7-11M (fase dasar) -Abu Yusuf (798)

Keuangan negara, perpajakan, mekanisme harga Peranan negara, peranan pasar.

-Muh. Bin Hasan (750)

Pentingnya perdagangan, pertanian, parteneship, Mudharabah, teori konsumsi .

-Abu Ubayd

Keuangan publik, kompesium ekonomi Rasulullah

-Ibnu Maskawih

Peranan pertukaran uang, stabilitas emasb& moneter

-Mawardi.

Mekanisme pasar, peranan pengawas pasar, tanah

Abad 11-15 fase kedua

-Al Gazali (1111)

Perilaku ekonomi, mekanisme pasar, stabilitas uang dan Emas, elastisitas prmintaan, spesialisasi, perdagangan dll -Ibnu Taimiyah (1328)

Mekanisme & konsep harga, mekanisme pasar bebas Peranan pemerintah, beban pajak & uang dll -Ibnu Khaldun (1404)

Pembagian keraj, uang & harga, produksi & distribusi Perdagangan internasional, pertumbuhan & pemerataan -Nasirudin Tusi (1442)

Political economy, peranan tabungan, perilaku konsumsi

Abad ke 16-19 fase ketiga Shah Waliullah 1762

Relasi ekonomi-sosial, larangan judi spekulasi, riba. Distribusi SDA, perpajakan, teori perilaku konsumsi. Muhammad Iqbal (1873-1938)

Kritik kapitalisme sosial, tugas negara, zakat

Abad 19

Abad ke 16-18 Markantilisme

Jean Bodiin :hubungan uang, barang & monopoli Thomas Mun : manfaat dagang menjual>mengkonsumsi David Hume : hubungan uang-harga

Abad 17-18 Psiokrasi Laissez faire laisszes passer

Quesney : perekonomian sistim yang analog dg kehidupan biologis manusia

Abad 18-19 Klasik

Adam Smith 1776 : Tonggak ekonomi modern, kemakmurantergantung proDuktifitas, manusia self interest, mekanisme pasar bebas, teori nilai, pembagian tenaga kerja dll.

Robert Malthus 1798: Disekuilibrium pertumbuhan penduduk & pangan, kontrol populasi.

David Ricardo 1817: distribusi kekayaan, keunggulan komparatif, analisis marjinal.

JB Say 1832 : keseimbangan demand supply.

J Stuart Mill 1873 : elastisitas permintaan Abad 13 scholastik

St. Thomas (1274): mengutuk bunga (dosa)

(7)

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

Ekonomi Islam muncul pertama kali bersamaan dengan lahirnya ajaran Islam

(pada abad ke 7 M)karena ajaran Islam tidak hanya memberikan panduan ritual, namun juga dalam kehidupan bermasyarakat.

Sejarah perekonomian Islam pada dasarnya bersumber dari ide dan praktek

ekonomi yang dilakukan oleh Muhammad saw dan para sahabatnya serta pengikutnya sepanjang zaman.

Deversifikasi praktek ekonomi dilakukan masyarakat muslim setelah masa nabi

Muhammad saw, bisa dianggap sebagai acuan sejarah ekonomi Islam selama tidak bertentangan dengan ajaran ekonomi Islam.

Periodeisasi sejarah pemikiran ekonomi Islam dikategorikan menjadi :

1. Periode pertama (Masa awal Islam 450 H/1058M). 2. Periode kedua (450-850H/1058-1446M).

3. Periode ketiga (850-1350H/1446-1932M).

(8)

Sejaraha Ekonomi Islam.

(pada masa Rasulullah SAW)

Ekonomi Islam diterapkan Rasulullah SAW

setelah hijrah dari Mekah ke Yathrib (Madinah).

Setelah menata bidang politik dan

pemerintahan (konstitusional, tahap

(9)

Sejaraha Ekonomi Islam

(pada masa Raulullah SAW)

Prinsip-prinsip kebijakan ekonomi Islam (pada masa Rasulullah SAW) adalah :

1. Kekuasaan tertinggi adalah Allah dan Allah adalah pemilik absolut atas semua yang ada.

2. Manusia merupakan kalifah Allah di bumi tapi bukan pemilik yg sebenarnya. 3. Semua yg dimiliki & didapat manusia adalah karena seizin Allah, oleh karena itu saudara2nya yg kurang beruntung memiliki hak atas sebagian kekayaannya. 4. Kekayaan tidak boleh ditumpuk atau ditimbun.

5. Kekayaan harus berputar

6. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuk harus dihilangkan.

7. Menghilangkan jurang perbedaan antar individu dalam perekonomian, hal tersebut dapat menghapus konflik antar golongan.

(10)

Sejaraha Ekonomi Islam

(pada masa Raulullah SAW)

Sistim pencatatan penerimaan negara tersebut diawal pemerintahan

Rasulullah SAW tidak dilakukan, namun demikian bukti penerimaan

dan distribusi dilakukan dengan rapi, karena :

a. Jumlah orang Islam yg bisa membaca & menulis masih sedikit.

b. Sebagian besar bukti pembayaran dibuat sederhana baik

distribusi maupun penerimaan.

c. Sebagian dari zakat didistribusikan secara lokal.

d. Bukti penerimaan dari berbagai daerah berbeda-beda & tidak

umum digunakan.

(11)

Perkembangan pemikiran Ekonomi Islam

Topik Pembahasan:

1. Masa Rasulullah

2. Masa Khulafaur Rasyidin

3. Pemikiran ekonomi Islam Klasik

4. Pemikiran ekonomi Islam kontemporer

(12)

Perkembangan Pemikiran Ekonomi

Masa Islam

klasik KontemporerMasa Islam

Abu Bakar Siddiq

Umar bin Khatab

Utsman bin Afan

Ibnu Taimiyah

Baqir As-Sadr

M. Nejatullah Siddiqi

(13)

Masa Rasulullah

SAW

Prinsip pokok kebijakan ekonomi masa kenabian Nabi

Muhammad SAW adalah sebagai berikut :

1. Allah SWT adalah penguasa tertinggi sekaligus pemilik absolut seluruh

alam semesta.

2. Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi, bukan pemilik yang

sebenarnya.

3. Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah atas rahmat Allah.

4. Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun.

5. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya harus dihilangkan.

6. Menerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan yang

dapat mengeliminasi konflik individu

(14)

Dari Kaum Muslim

Dari kaum Non

muslim

Umum

1. Zakat

2. Zakat fitrah

3. Ushr

(5-10%)

4. Ushr

(2,5%)

5. Wakaf

6. Amwal fadhla

7. Nawaib

3. Uang tebusan

4. Pinjaman dari kaum

muslim atau nonmuslim

5. Hadiah dari pemimpin

negara lain

Sumber penerimaan

negara

(15)

Sumber penerimaan Negara dari kaum

mslimin

Zakat

adalah kewajiban seorang muslim apabila hartanya

telah memenuhi nisab (batas minimal), haul (waktu satu

tahun), dan kepemilikan mutlak.

Zakat ftrah

adalah kewajiban seorang muslim yang

dikeluarkan pada bulan Ramadhan.

Ushr

, yaitu bea masuk bagi perdagangan

Wakaf

, yaitu harta yang dikeluarkan oleh kaum muslim di

mana pokok hartanya tidak boleh berkurang.

Amwal fadhla

, yaitu harta waris dari seorang muslim yang

tidak memiliki ahli waris.

Nawaib

,yaitu pajak tambahan dikenakan kepada individu

muslim yang kaya.

Sedekah

, yaitu harta yang dikeluarkan oleh kaum muslim dan

bersifat sukarela.

(16)

Sumber penerimaan dari kaum non muslimin

Jizyah, yaitu pajak yang harus dibayarkan oleh individu nonmuslim

sebagai kewajiban seorang warga negara pada pemerintahan Islam.

Kharaj, yaitu pajak terhadap tanah yang dikelola oleh nonmuslim

Ushr, yaitu bea masuk bagi perdagangan.

 

Sumber dari kaum non Muslimin dan

umum

Sumber penerimaan negara bersifat umum

Ghanimah

, yaitu harta rampasan perang yang diperoleh dengan jalan

berperang

Fay

, yaitu harta rampasan perang yang diperoleh dengan jalan damai

Uang tebusan

, yaitu uang yang dibayarkan pihak lawan untuk menebus

tentaranya yang disandera.

Pinjaman

dari kaum muslim atau nonmuslim.

(17)

1. Keakuratan perhitungan zakat, hal ini agar tidak terjadi

kelebihan atau kekurangan dalam pembayarannya.

2. Pembangunan

baitulmaal. Seluruh penerimaan negara

disimpan dalam

baitulmaal untuk langsung didistribusikan

kepada masyarakat.

3. Menerapkan konsep

balance budget, di mana seluruh

pendapatan langsung didistribusikan tanpa ada cadangan

4. Melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau

membayar zakat dan pajak kepada pemerintah.

5. Melaksanakan kebijakan pembagian tanah hasil taklukan,

sebagian kepada kaum muslimin dan sebagian tetap jadi

tanggungan negara

(18)

1. Reorganisasi

baitulmaal, yaitu dengan menjadikan

baitulmaal sebagai lembaga negara resmi yang dikenal

dengan

al-diwan

(kantor untuk membayar

tunjangan angkatan perang dan pensiun serta

tunjangan-tunjangan lain)

2. Diberlakukannya sistem cadangan darurat

3. Pemerintah bertanggung jawab terhadap pemenuhan

kebutuhan minimum warga negara.

4. Diversifikasi terhadap objek zakat

5. Pengembangan ushr (pajak) pertanian.

6. Undang-undang perubahan pemilikan tanah (land reform)

(19)

Kebijakan ekonomi Ustman bin

Afan

1. Pembangunan irigasi pengairan.

2. Pembentukan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan

negara

3. Pembangunan gedung pengadilan, guna penegakan hukum.

4. Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada

individu

5. Meningkatkan anggaran pertahanan dan kelautan serta

meningkatkan dana pensiun serta dana pembangunan di

wilayah taklukan baru.

6. Membuat beberapa perubahan administrasi dan meningkatkan

(20)

Kebijakan ekonomi Ali bin Abi Thalib

1. Pendistribusian seluruh pendapatan yang ada pada

baitulmaal sama dengan kebijakan yang dilakukan pada

masa Rasulullah dan Abu Bakar Siddiq

2. Pengeluaran angkatan laut dihilangkan, karena daerah

pesisir pantai di bawah penguasaan Muawiyah

(21)

Abu Yusuf (113-182 H/731-798 M)

Nama lengkap: Ya’qub bin Ibrahim bin Habib bin Khunais bin

Sa’ad Al-Anshari Al-Jalbi Al Kufi-Al-Baghdadi

karya tulis: adalah

al-Jawami’, ar-Radd’ala Siyar al-Auza’l,

Ikhtilaf Abi Hanifah wa Ibn Abi-Laila, Adab al-Qadhi,

dan

al-Kharaj

Kekuatan utama pemikiran Abu Yusuf adalah dalam masalah

keuangan publik

Pemikiran ekonomi Abu Yusuf:

1. Menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan rakyat

2. Menurut Abu Yusuf, dapat saja harga-harga tetap mahal ketika persediaan barang melimpah, sementara harga akan murah walaupun persediaan barang berkurang

3. Merekomendasikan sistem muqasamah (proportional tax) daripada sistem misahah (fixed tax).

4. Merekomendasikan agar pemerintah segera menghentikan praktik sistem qabalah

(22)

Abu Ubaid (150 – 224 H)

Nama lengkap Qasim bin Sallam bin Miskin bin Zaid

Al-Harawi Al-Azadi Al-Baghdadi

Buku yang ditulis:

Al Amwal

Pemikiran ekonomi Abu Ubaid adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan negara utama yaitu fai, khums dan shadaqah

2. Mengutamakan kepentingan publik

3. Pendistribusian yang berbeda atas kelompok Badui dan

urban

4. Menentang pendapat yang menyatakan bahwa pembagian

harta zakat harus dilakukan secara merata di antara

delapan kelompok

5. Fungsi uang yang hanya sebagai sarana pertukaran (medium

of exchange) dan sarana penyimpan nilai (store of value).

(23)

Al-Ghazali (450-505

H/1058-1111 M)

Nama lengkap: Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad

Al-Tusi Al-Ghazali

Karya yang terkenal adalahkitab

Ihya ‘Ulum al-Din

Kesejahteraan (

maslahah

) suatu masyarakat tergantung kepada

pemeliharaan lima elemen dasar, yakni agama (

al-dien

), jiwa (

nafs

),

keturunan (

nasl

), harta (

maal

), dan akal (

aql

)

Pemikiran Al-Ghazali mengenai ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien 2. Perlunya “mutualitas” dalam pertukaran ekonomi

3. Proses timbulnya pasar berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran 4. Perlunya mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam suatu negara. 5. Menolak sistem riba

6. Sangat mengecam perilaku pemalsuan uang.

7. Perlunya lembaga al-Hisbah sebagai badan pengawas aktivitas ekonomi di pasar

(24)

Ibnu Taimiyah (661-728

H/1263-1328 M)

Nama lengkap: Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim

Tentang harga, Ibnu Taimiyah menggunakan dua istilah, yakni

kompensasi yang setara (

‘iwadh al-mitsl

) dan harga yang setara

(

tsaman al-mitsl

)

Pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah adalah sebagai berikut:

1. Perlunya penetapan harga, upah dan laba yang adil

2. Perubahan harga yang terjadi di pasar akibat kezaliman pedagang

tidak selalu benar, tetapi ditentukan oleh kekuatan permintaan dan

persediaan.

3. Penetapan harga oleh pemerintah hanya dapat dilakukan apabila

terjadi ketidaksempurnaan atau distorsi di pasar.

4. Fungsi uang hanyalah sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran

5. Pemerintah tidak melakukan bisnis dari pencetakan uang serta

(25)

Ibn Khaldun (732-808 H/1332-1406

M)

Nama lengkap: Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin Ibn Khaldun

Karya tulis terkenal

Al-Ibar

(sejarah dunia), yang terdiri dari tiga buku,

yaitu

Muqadimmah, Al-Ibar,

dan

Al-Ta’rif bi Ibn Khaldun

Pemikiran ekonomi Ibnu Khaldun ialah sebagai berikut:

1. Produksi diorganisasikan secara sosial dan internasional.

2. Organisasi tenaga kerja ini harus dilakukan melalui spesialisasi

3. Pembagian internasional dan sosial yang berakibat pada suatu proses

kumulatif yang menjadikan negeri-negeri yang kaya semakin kaya

dan menjadikan yang miskin lebih miskin lagi.

4. Kekayaan bangsa-bangsa tidak ditentukan oleh jumlah uang yang

dimiliki,tetapi ditentukan oleh produksi barang dan jasa serta neraca

pembayaran yang sehat.

5. Mendukung penggunaan emas dan perak sebagai standar moneter.

(26)

Baqir As-Sadr

Buku yang ditulis:

Falsafatuna

(Filsafat Kita) dan kemudian

Iqtishaduna

Pemikiran ekonomi Sadr ialah sebagai berikut.

1. Ekonomi Islam adalah sebuah doktrin karena ia membicarakan

“semua aturan dasar dalam kehidupan

2. Agama menjadi sandaran untuk menyeimbangkan kesejahteraan

individu dan publik

3. Individu adaah

Islamic man

, di mana orientasinya tidak hanya

kehidupan duniawi tetapi juga diisi dengan kehidupan spiritual.

4. Negara yang diwakili oleh

wali-e amr

memiliki tanggung jawab yang

lebih besar untuk menegakkan keadilan.

5. Zakat bersama instrumen fiskal lainnya dipergunakan untuk

mengentaskan kemiskinan dan menciptakan keseimbangan sosial.

6. Distribusi terbagi atas distribusi sebelum produksi (

pre-production

(27)

M. Nejatullah Siddiqi

Karyanya:Some Aspect of the Islamic Economy (1970) dan The

Economic Enterprise in Islam (1972)

Pemikiran ekonomi M Nejatullah Siddiqi adalah

1. Meskipun kepemilikan mutlak adalah milik Allah SWT, namun dalam

Islam diperkenankan suatu kepemilikan pribadi

2. Kebebasan untuk berusaha dan berkreasi sangat dihargai

3. Usaha gabungan (

joint enterprise

) haruslah menjadi landasan

utama dalam bekerja sama

4. Konsultasi dan musyawarah haruslah menjadi landasan utama

dalam pengambilan keputusan publik

(28)

M. A. Mannan

Buku utamanya: Islamic Economics: Theory and Practice

Pemikiran ekonomi M.A Mannan adalah:

1. Tidak boleh ada aset yang menganggur. Setiap aset haruslah

dimanfaatkan secara terus-menerus.

2. Pembayaran zakat diwajibkan apabila telah memenuhi syarat.

3. Penggunaan yang menguntungkan atau penggunaan untuk kegiatan

yang menguntungkan.

4. Penggunaan aset tidak boleh untuk hal-hal yang dapat

memba-hayakan baik bagi dirinya maupun orang lain.

5. Kepemilikan kekayaan secara sah.

6. Penggunaan yang seimbang.

7. Keuntungan dari penggunaan yang benar serta tidak diperkenankan

konsentrasi kekayaan kepada sekelompok masyarakat.

(29)

Monzer Kahf

Buku :“The Islamic Economy: Analytical Study of the

Functi-oning of The Islamic Economic System

Pemikiran ekonomi Monzer Kahf

1. Hak memiliki didasarkan pada dan mencakup kesempatan

untuk memanfaatkannya

2. Pentingnya penggunaan hak milik secara tepat

3. Hak memiliki dibatasi oleh umur pemiliknya

(30)
(31)

LANDASAN

(32)

 فورظ ببسب- يعضولا داصتقلا ناك اذا لماشلا ملسلا ماظن نم ءزج يملسلا داصتقلا نا

نيدب ماتلا هطابترا وه يملسلا داصتقلا زيمي ام مهأ ناف نيدلا نع امامت لصفنا دق -هتأشن ةعيرش و ةديقع ملسلا

Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian

integral dari sistem Islam yang sempurna.

Apabila ekonomi konvensional –dengan sebab

situasi kelahirannya- terpisah secara sempurna

dari agama. Maka keistimewaan terpenting

ekonomi Islam adalah keterkaitannya secara

sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah

dan syariah

.

(Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal &

(33)

نكمي ل هناف لماشلا ملسلا نم اءزج ناك اذاو

ةديقع نم ةيملسلا ةمظنلا ةيقب نع هلصف

اقلخأأ و ةدابعو

Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna,

maka tidak mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak (

Mabahits fil Iqtishad

(34)

اذه ىلع ءانبو

mempelajari ekonomi Islam secara berdiri

sendiri yang terpisah dari aqidah Islam dan

syariahnya, karena sistem ekonomi Islam

bagian dari syariah Islam. Dengan demikian

ia terkait secara mendasar dengan aqidah

(35)

اهسفن تلماعملا نأ ىلع ءاملعلا قفتأ دق

ةيرشب ةرورض

Ulama sepakat bahwa muamalat itu

sendiri adalah masalah kemanusiaan yang

maha penting

(dharuriyah basyariyah)

Halaman

(36)

Dalam konteks ini Allah Berfrman :

 َكتنِإ اُؤاَشَناَم اَنِلاَوْمَأ يِف َلَعْفتن نَأ ْوَأ آَنُؤآَباَء ُدُبْعَياَم َكُرْتتن نَأ َكُرُمْأَت َكُتاَوَلَصَأ ُبْيَعُشاَي اوُلاَق

ُديِشترلا ُميِلَحْلا َتنَل

Mereka berkata, “Hai Syu’aib, apakah

agamamu yang menyuruh kamu agar kami

meninggalkan apa yang disembah oleh nenek

moyang kami atau melarang kami

memperbuat apa yang kami kehendaki

tentang harta kami. Sesungguhnya kamu

(37)

Masih kitab Al-Muamalah fl Islam

لاق امك ملسلا مهيلع ءايبنلا يف ةدرطم ةنس هذهو

ىلاعت

Artinya : Muamalah ini adalah sunnah yang

terus-menerus dilaksanakan para Nabi AS, sebagaimana

(38)

 و ايوضع اطابترا ناطبتري تلماعملا و تادابعلا امه و ةيملسلا ةعيرشلا ىقش نا

ضعبلا امهضعبب ايعوضوم

Sesungguhnya dua sisi syariah Islam ialah

(39)
(40)

No Nama Kitab

Hadits Jumlah HaditsEkonomi Keterangan

1 Shahih Bukhari 199 Al-Buyu’. Al-ijarah, Salam,dll 2 Shahih Muslim 115 Kitab al-buyu’

3 Sh. Ibn Hibban 179 Buyu’dan Al-Ijarah 4 Sh.Ibn Khuzaimah 300-an Al-buyu’

5 Sunan Abu Daud 290 Kitab al-Buyu’ ⣀ Sunan at-Tirmizi 117 Kitab al-Buyu’ 7 Sunan al-Nasa’iy 254 Kitab al-Buyu’ 8 Sunan Ibnu Majah 170 Kitab at-Tijarah 9 Sunan al-Darimi 94 Kitab al-buyu;

10 Sunan Baihaqi 1145 Kitab al-buyu’dan al-ijarah 11 Muwatta’Malik 78 Buyu’,ijarah, musaqat 12 Musannaf Ibn Abi

Syaibah

1000-an ⣀39 Bab

13 Musannaf A.Razzaq 1354 Kitab al-Buyu’

(41)

Belum termasuk Kitab Subulus

Salam, Bulughul Maram dan

Nailul Authar serta kitab hadits

(42)

Kebangkitan Kembali Studi Ekonomi Islam

Kesadaran dan keinginan umat Islam untuk

menghidupkan kembali ajaran muamalah maliyah

yang bersumber Alquran & Sunnah

Terbebasnya negeri-negeri muslim dari penjajahan

Ditemukannya sumber minyak di Timur Tengah

sehingga melahirkan negara-negara kaya (petro

dolar)

Kegagalan

kapitalisme

dalam

menciptakan

(43)
(44)

FALSAFAH EKONOMI ISLAM

“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah

kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan

janganlah kamu melupakan bagianmu dari

(kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik

kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di

(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berbuat kerusakan”

(45)

Falsafah Ekonomi Islam

1. Kegiatan ekonomi diorientasikan bagi pencapaian

kebahagiaan hidup di akhirat

2. Ekonomi diarahkan bagi tercapainya kesejahteraan,

kemajuan material dan kebahagiaan hidup manusia

di

dunia

3. Kegiatan ekonomi harus dilakukan dalam pola

interaksi

sesama manusia secara baik

(46)

Ekonomi Islam

Inti kehidupan manusia di dunia ini

(47)

Pengertian Ekonomi Islam

Ekonomi Islam adalah

suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang,

menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan ekonomi dengan

(48)

Difinisi Ekonomi Islam

(49)

Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu &

Norma

Dalam mempelajari Ekonomi Islam merupakan suatu hal

yang penting dalam memahami terminologi :

1. Positive economics (membahas kenyataan yang

terjadi)

2. Normative economics (membahas apa yang

seharusnya terjadi atau apa yang seharusnya dilakukan

(50)

Pernyataan normatif.

Kemiskinan di negara-negara berkembang tidak seharusnya semakin memburuk.

Pernyataan positive.

(51)

Ekonomi konvensional

1. Aspek positif dan aspek normative terpisah.

2. Fakta ekonomi merupakan suatu independen terhadap norma. 3. Tidak ada kausalitas antara norma dan fakta.

(52)

Contoh pernyataan :

Hukum penawaran,

jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang

yang ditawarkan meningkat.

cateris paribus adalah pernyataan positif

Hukum tersebut berlaku karena para produsen

memandang bahwa kenaikkan harga barang adalah

kenaikkan pendapatan, dan motivasi produsen adalah

mencetak pendapatan (keuntungan) setinggi tingginya

(53)

Ekonomi Islam pada dasarnya mengedepankan pendekatan integratif antara normative economics dan positif economics.

(54)

Metodologi Ekonomi Islam

Konsep Rasionalitas Islam.

Etika & Rationalitas Ekonomi Islam.

Syariah, Fiqh dan Ekonomi Islam.

(55)

Konsep Rasionalitas Islam

Asumsi dalam analisis ekonomi didasarkan pada pertimbangan rasionalitas.

(56)

Konsep Rasionalitas Islam

Kaidah umum dan universal, sesuai dengan universalitas islam dalam konsep ekonomi Islam adalah setiap pelaku ekonomi harus :

a. bertujuan untuk mendapatkan mashlahah. b. tidak melakukan kemubaziran.

c. Berusaha meminimize resiko.

(57)

Etika & Rasionalitas Enomi Islam

Aspek moral & etika dalam ekonomi konvensional

adalah batasan ilmu ekonomi (kerena perilaku etis

dipandang sebagai perilaku yg tidak rasional).

Ekonomi Islam mempelajari perilaku ekonomi pelaku

ekonomi yg rasional islami, sehingga standar moral

perilaku ekonomi didasarkan pada ajaran islam

(58)

Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam

Sikap rasional Islam mendorong pelaku ekonomi

islami untuk mencari informasi agar dapat meraih

fallah.

Sumber informasi meliputi dua hal :

1. ayat kauniyah (fakta empiris).

(59)

Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam

Syariah diartikan sebagai seperangkat peraturan atau ketentuan Allah untuk manusia yg disampaikan melalui rasulNya

Untuk memahami syariah diperlukan tiga hal mendasar :

1. keimanan. 2. moral.

(60)

Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam

Fiqh (sumber hukum) yang diakui ahli hukum Islam yang utama/pertama terdiri dari :

a. Al Quran. b. Sunnah.

c. Ijma (Kesepakatan bersama para ulama)

d. Qiyas (analogi masalah terhadap hukum yg terdapat dalam Al Quran & Sunnah)

Sumber hukum yang kedua yg diakui ahli hukum Islam adalah : a. Istihsan (pertimbangan kepentingan hukum)

b. Mashlahah mursalah (pertimbangan kepentingan umum)

(61)

Kerangka Metodologi Ekonomi Islam

Kebenaran & kebaikan.

Metodologi ilmu alam vs Metodologi ilmu sosial.

(62)

Quran & Sunah

Ushul Fiqh & Qawaid

Syariah

Akidah Akhlak

Fiqh Muamalah

-Nilai Ekonomi Islam -Prinsip Ekonomi Islam

Sejarah

(63)

Karakteristik Ekonomi Islam

Tujuan ekonomi Islam.

Moral sebagai pilar ekonomi Islam

Nialai-nilai dasar ekonomi Islam

Prinsip ekonomi dalam Islam

Basis kebijakan ekonomi islam

(64)

Tujuan ekonomi Islam.

Fallah (bahagia dunia – akhirat)

Hayyah thayibah (baik & terhormat)

(65)

Moral sebagai pilar ekonomi Islam

Nilai ekonomi Islam.

konsisten, jujur, adil, santun, transparan dll.

Prinsip ekonomi Islam.

(66)

Nialai-nilai dasar ekonomi Islam

Adl

1. persamaan kompensasi. 2. persamaan hukum.

3. moderat. 4. proporsional

Khilafah

(tanggung jawab) sebagai khalifah dimuka bumi yg meliputi tanggung jawab :

1. berperilaku ekonomi dg cara yg benar. 2. mewujudkan mashlahah maksimum

3. perbaikan kesejahteraan setiap individu

Takaful

(penjamina masyarakat) yg meliputi jaminan : 1. pemilikan & pengelolaan sumber daya oleh individu.

(67)

Prinsip ekonomi dalam Islam

Kerja.

 Kompensasi.  Efisiensi.

Profesionalisme.  Kecukupan.

Pemerataan kesempatan.Kebasan.

 Kerjasama  Persaingan.Keseimbangan.  Solidaritas.

(68)

Basis kebijakan ekonomi islam

Penghapusan riba.

Pelembagaan zakat.

Pelarangan gharar.

(69)

Paradigma ekonomi islam

Pradigma berpikir & berperilaku (behaviour

paradigm).

adalah spirit dan pedoman masyarakat dalam berperilaku , yaitu nilai-nilai ekonomi Islam

Paradigma umum (grand patern)

adalah gambaran yang mencerminkankeadaan suatu masyarakatyg berpegang teguh pada paradigma perilaku.

(70)

Karakteristik ekonomi Islam

Paradigma : Adil & Harmoni Prinsip Ekonomi Islam

Nilai : Adl, Khilafah, Takaful

(71)

Hidup di Dunia

Ke Mana?

Dari Mana?

Mati

Lahir

Untuk Apa?

Kehidupan

sebelum

dunia

Kehidupan dunia

Kehidupa

n setelah

Dunia

(72)

?

AL-’UQDATU AL-KUBRA

(SIMPUL BESAR)

TIGA PERTANYAAN MENDASAR

MANUSIA

DARI MANA MANUSIA BERASAL?

UNTUK APA MANUSIA HIDUP?

KEMANA SETELAH MATI ?

- Simpul semua pertanyaan

(73)

Harus dijawab

Jawaban dari simpul besar,

sebagai

Aqidah

Fikrah kulliyah

Qaidah fkriyah

Al-Nadzratu f al-hayati al- dunya

(74)

ADA DUA MACAM JAWABAN

JAWABAN ISLAM

Manusia diciptakan Allah

Hidup untuk beribadah

kepada-Nya

Setelah mati akan hidup abadi

di alam akherat: di sorga atau

neraka

Tergantung hidupnya di dunia:

beriman atau tidak; bila

beriman, taat atau tidak

(Sumber: wahyu Allah)

JAWABAN SEKULER

Manusia diciptakan Tuhan

Hidup untuk mencari kepuasan

jasmani

Setelah mati, akan ada hidup

yang abadi di alam lain (?),

atau pasti di sorga karena

sudah diampuni

Alam nanti tidak ada hubungan

dengan sekarang (?)

(75)

MANA JAWABAN YANG BENAR?

Yang benar adalah yang bersumber dari

al-Qur’an

Pemikiran spekulatif tidak berdasar. Nilainya

bisa benar bisa salah

(76)

DARI MANA

Manusia,

alam semesta dan kehidupan berasal?

(77)

UNTUK APA MANUSIA HIDUP?

BERIBADAH KEPADA ALLAH

 Makna ibadah adalah tha’atullah wa khudlu’u lahu wa iltizamu ma

syara’a minaddini (taat kepada Allah tunduk padanya dan

berpegang teguh pada apa yang telah disyariatkan di dalam agama Islam)

 Jadi, kehidupan dunia dengan sebelumnya terikat dengan

hubungan penciptaan, perintah dan larangan (shilatu al-khalq dan shillatul awamir wan nawahi )

 Kehidupan dunia dengan sesudahnya terikat dengan kebangkitan

(78)

MACAM IBADAH

Makna Khusus

Aktivitas hubungan dengan Allah

(Shalat, puasa, Zakat, do’a, dll)

Makna Umum

(79)

AMAL BERNILAI IBADAH

Amal Terbaik

(80)

KE MANA SETELAH MATI

Keyakinan

Perbuatan

Balasan

1. Muslim

Taat

Kekal di Surga

2. Muslim

Ingkar

Neraka lalu Surga

3. Kafir

Kekal di Neraka

Dibangkitkan kembali (Al Mukminun:15-1⣀)

Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di

dunia

(81)

Dalil ….

Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8)

“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang mengalir sungai-sungai di bawah. Mereka kekal di dalamnya selamanya”

Tipologi 2  

“… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu orang-orang yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik. Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada bekas sujud….. (HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)

Tipologi 3 (Al Bayyinah ⣀)  

Sesungguhnya orang-orang kafr, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di

(82)

KEADAAN DI AKHIRAT

TIPOLOGI 1

Bahagia

TIPOLOGI 2

Menyesal kurang banyak beramal

(al-fajr:24)

(83)

KESIMPULAN

Shillatul awamir wa nawahi

Shillatul ba’tsi wa nushur

(84)

Sebelum dunia

Sesudah dunia

Hubungan dengan

kehidupan dunia

Penciptaan

Kebangkitan

Perintah dan Larangan

Perhitungan

Hubungan 3

(85)

DUA GAYA HIDUP

GAYA HIDUP ISLAMY

 Hidup untuk beribadah

 Landasan iman

Tolok ukur perbuatan aturan Islam

(halal dan haram)

Orientasi hidup akherat dan dunia

Untuk untuk kemuliaan diri,

keluarga, umat dan perjuangan agama (dakwah)

 Makna kebahagiaan: ridha Allah

GAYA HIDUP SEKULER

Hidup untuk mencari kesenangan

jasmani

Landasan hawa nafsu

Tolok ukur perbuatan: manfaat  Orientasi hidup dunia semata

Hidup untuk kepentingan diri dan

keluarga sendiri

Makna kebahagiaan: tercapainya

(86)

AKTUALISASI IBADAH TERUJUD PADA

KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN ISLAM

 Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau tidak syirik)

Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)

Dalam urusan akhlaq (mulia)

 Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan thayib selalu)

Dalam urusan pakaian (menutup aurat)

Dalam urusan keluarga (sakinah)

 Dalam urusan pekerjaan (profesional)

Dalam urusan masyarakat (peduli)

(87)

Pemikiran dan Hukum tentang

-

Kepemilikan

- Pemanfaatan kepemilikan

- Distribusi kekayaan

- Politik Ekonomi

- Ekonomi privat (fqh muamalah iqtishadiyah)

- Moneter

- Kelembagaan ekonomi Islam

- Manajemen

- Sumberdaya manusia

(88)

1. Muamalah iqtishadiyah diselenggarakan secara suka rela.

2. Dilakukan dengan akhlaq karimah.

3. Tidak boleh ada yang mendzalimi dan didzalimi.

4. Hukuman buat yang melakukan pelanggaran.

5. Dalam bermuamalah harus dilakukan dengan benar.

⣀. Pembelaan terhadap yang didzalimi.

7. Amar ma’ruf nahi mungkar di tengah kegiatan ekonomi

masyarakat.

8. Muamalah iqtishadiyah secara Islami dilakukan demi kebaikan

bersama

9. Tegaknya selalu sistem ekonomi Islam dan ketaatan para

pelaku ekonomi

mutlak diperlukan

10. Individu yang melanggar syariah dalam ekonomi pasti akan

menimbulkan

kerusakan

11. Apalagi bila sistem ekonomi Islam diabaikan pasti akan timbul

kerusakan di

(89)
(90)

I- Hakikat Ekonomi:

Istilah Ekonomi:

Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani Kuno);

Maka, ekonomi berarti kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik yang berkaitan dengan: (1) memperbanyak jumlah, dan (2) menjaga pengadaannya, maupun (3) tatacara pendistribusiannya kepada masyarakat.

Bidang Ekonomi

Ilmu Ekonomi

Sistem Ekonomi

Memperbanyak jumlah, dan menjaga pengadaannya

(Faktor Produksi)

Tatacara distribusi kekayaan di tengah masyarakat

(91)

Barang

Jasa

Menjadi

Alat Pemuas Mempunyai

Nilai Guna (Utility) (unlimited):

Scondary Individu warga

negara?

Kemiskinan negara?

Perspektif Kapitalisme dan Sosialisme

Perspektif Islam

Masalah Ekonomi

(92)

Kepemilikan (Ownership)

Disposisi (Tasharruf)

Distribusi (Distribution)

Kepemilikan Individu (Private

Ownership)

Kepemilikan Umum (Public Ownership)

Kepemilikan Negara (State’s

Ownership)

Nafkah dan Infaq

Pengembangan Hak Milik

Menjamin Kebutuhan per Individu Warga

Negara

(93)

Kebutuhan per Individu

Kebutuhan

Kelompok

Kebutuhan Pokok (Primary Needs)

Kebutuhan Sekunder (Scondary Needs)

Kebutuhan

Manusia Pendidikan

(Needs for

Tidak Wajib tapi Dibantu

Wajib Dipenuhi

Khilafah Islam

Kebijakan Ekonomi

(94)

II- Kepemilikan :

Defnisi Kepemilikan:

Izin pembuatan syariat (as-syari’) untuk memanfaatkan zat dan jasa

tertentu, yang menyebabkan pemiliknya berhak mendapatkan kegunaan (utility)-nya, serta mendapatkan kompensasi darinya.

Kepemilikan

(Ownership) Umum (Kepemilikan Public Ownership)

Kepemilikan Negara (State’s

Ownership) Kepemilikan Individu (Private

Ownership)

Hukum syara’ yang berlaku untuk barang dan jasa, dimana

pemiliknya berhak

memanfaatkan dan mendapat kompensasi darinya

Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu kelompok untuk sama-sama memanfaatkan benda.

Harta yang merupakan hak seluruh kaum Muslim, sedangkan pengelolaannya menjadi wewenang Khalifah.

(95)

Tatacara Memiliki:

Batil

(Salah)

Shahih

(Benar)

Manusia

Hubb at-Tamalluk:

Keinginan untuk memiliki

Gharizah al-Baqa’:

Naluri Survival

Hajat ‘Adhuwiyah:

Kebutuhan Jasmani Tamalluk: Kaifyah Sebab

Pemilikan

(96)

Sebab Kepemilikan Islam:

Bekerja

Kebutuhan Harta Penyambung

Hidup

Pemberian

Negara

Waris

Harta yang Diperoleh tanpa

Kompensasi n Tanah Mati

Menggali

(97)

III- Disposisi (

Tasharruf

):

Disposisi (Tasharruf) Kepemilika

Hukum Syara’ dalam Memanfaatka

n Barang dan Jasa

Faktor Hubungan:

Wasiat, Hadiah

Faktor Nafkah: Ayah kepada anak

Yang Diperoleh dgn Mengubah Bentuk

Tanah

Harta yang Diperolah dari Pertukaran

Pertanian (Zira’ah) Perdagangan

(Tijarah)

(98)

Hukum Tanah Pertanian:

Intensifkasi Tanah Pertanian

Wajib Mengelola Tanah Pertanian

Haram Menyewakan Tanah Pertanian

Ihya’ al-Mawat:

Menghidupkan Tanah Mati

Iqtha’ ad-Dawlah:

Pemberian Negara pd Petani

Pembelian Lahan

Tahjir: Memagari

(99)
(100)

Hukum Perindustrian:

:

اَهُعـَنْصَي ْيِتتلا ِةَدَاملا َمْكُح ُذـُخأأَي ِعَـنْصَملا ُمـْكُح

Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum

barang yang diproduksinya.

Hukum

Hukum Produk (Barang yang

Diproduksi) Produk

Halal (Pabrik / Kilang yang

halal)

Produk

Haram

(Pabrik / Kilang yang

(101)

Hukum Syarikah:

Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih,

yang keduanya sepakat untuk melakukan kerjasama

dalam bentuk kekayaan dengan tujuan untuk mencari

keuntungan.

Akad Syar’i:

Ijab

dan

Qabul

Obyek Akad:

Sesuatu yang Bisa Diakadkan

Sepakat

Melakukan

Syarikah dalam

Urusan

Orang yang Boleh Melakukan

(102)

Syarikah ‘Inan:

Badan-Badan(+)Harta

Syarikah Abdan:

Badan-Badan(-)Harta

Mudharabah:

Badan(+)Harta

Syarikah Wujuh:

Badan-Badan(+)Harta Orang Lain

Badan-Badan(+)Harta Pembelian Berdua

Mufawadhah:

Gabungan Syarikah

Syarikah Amlak: Zat Barang

Bentuk Syarikah dalam Islam

Syarikah Uqud:

Pengembangan Harta

Semua Kerugian Dikembalikan kepada Harta dan Pemiliknya, Sementara Keuntungan Milik Kedua Belah Pihak.

(103)

Hukum Syarikah Kapitalis:

dengan Syarat Syarikah Islam

Bertentangan dengan Fakta Akad

Syar’i

Bertentangan dengan Obyek

Akad Syar’i Tidak Dijalankan

(104)

Tasharruf

yang Diharamkan:

Isyraf - Tabdzir Taraf (Foya-foya)

(105)

IV- Kepemilikan Umum:

Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu kelompok

untuk sama-sama memanfaatkan benda.

Bentuk dan Ciri Harta Milik

Umum

Fasilitas Umum: Hilangnya Fasilitas Umum ini Menyebabkan Sengketa bagi Masya-rakat

Sumber Daya Alam: Sumber yang Sifat Pembentukannya Menghalangi Dimiliki Secara Perorangan

Bahan Tambang yang Tidak Terbatas: Seperti Air, Minyak, Emas, dll.

Privatisa si

(106)

Hima

dan Pemeliharaan Fasum:

Hima adalah tempat yang dipertahankan, kebalikannya Mubah (tempat

yang dibiarkan).

Hima adalah fasilitas atau harta milik umum yang dimonopoli oleh pihak

tertentu, sehingga orang lain tidak bisa memanfaatkannya sesuai dengan fungsi asalnya. Seperti jalan, air, udara, dll. Islam telah membatalkan monopoli seperti ini, yang disebut hima, sehingga fasum tersebut kembali kepada fungsi asalnya.

Larangan Hima (proteksi) tersebut berlaku untuk dua hal: (1) tanah mati,

yang bisa dihidupkan dan dipertahankan oleh setiap individu; (2) fasilitas umum yang sama-sama dibutuhkan oleh banyak orang, seperti air, padang dan api. Tapi, tidak bagi negara. Negara boleh memproteksi dua hal di atas.

Rasulullah saw. pernah memproteksi (hima) tanah Naqi’ yang memiliki

(107)

V- Kepemilikan Negara:

Harta yang menjadi hak seluruh kaum Muslim,

sementara

pengelolaannya

menjadi

kewenangan

khalifah, dimana dia bisa mengkhususkan sesuatu

kepada sebagian kaum Muslim berdasarkan pandangan

dan ijtihadnya.

Fai’, Ghanimah, Anfal: Ghanimah dan Anfal adalah harta rampasan

yang diperoleh melalui peperangan. Sementara Fai’ adalah harta rampasan yang ditinggalkan musuh, tanpa melalui peperangan.

Khumus: khumus di sini adalah seperlima dari harta rampasan perang (ghanimah).

Kharaj: Hak kaum Muslim yang ditetapkan pada tanah yang telah dijadikan rampasan perang dari kaum Kufar, baik melalui peperangan, maupun perdamaian.

Jizyah: hak yang diberikan oleh Allah dari kalangan kaum Kufar kepada kaum Muslim karena ketundukan mereka kepada sistem Islam.

Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai): Harta yang diwajibkan oleh Allah kepada kaum Muslim untuk dibelanjakan pada kebutuhan yang diwajibkan kepada mereka, sementara tidak ada harta di Baitul Mal.

Harta haram: Hasil korupsi, keuntungan dari perdagangan yang diharamkan, seperti Narkoba, dll.

Harta Kalalah:

(108)

Baitul Mal

:

Sumber Pemasukan Pos-pos Pengeluaran

Fai’

Ghanimah, dan Anfal

Khumus

Kharaj

Jizyah

Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai)

Harta haram

Harta Kalalah

Harta Orang Murtad

Zakat

Ashnaf Delapan: Fakir, Miskin, Gharim, Ibn Sabil, Budak, Jihad, Amil, Muallafah al-Qulub

Kebutuhan tetap: Fakir, Miskin, Ibn Sabil, dan Jihad.

Kompensasi: gaji PNS, TNI, dll.

Kebutuhan Non Kompensasi: fasum, seperti masjid, jalan raya, sekolah, rumah sakit, dll.

Kebutuhan Non Kompensasi Sekunder

(109)

Penyusunan APBN:

APBN disusun pertahun oleh pemerintah disahkan oleh Parlemen

RAPBN diajukan oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan kepada Panitia Anggaran Parlemen

Setelah jadi APBN, dikeluarkan peraturan perundang-undangan untuk mengesahkan APBN

Sistem Kapitalis Sistem Khilafah

APBN tidak disusun pertahun oleh pemerintah, dan tidak perlu disahkan oleh Majlis Ummah, karena pendapat mereka tidak mengikat Khalifah.

(110)

KONSEP KONSUMSI DAN

PERILAKU KONSUMSEN

(111)

Tujuan konsumsi islami

Sebagai sarana wajib penolong untuk beribadah

Sebagai bentuk syukur kepada Allah

(112)

Konsep konsumsi islami

Konsumsi secara umum didefinisikan dengan penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Perbedaan mendasar dalam konsumsi islam adalah jenis yang dikonsumsi, tujuan pencapaian dan cara pencapaian tujuan harus sesuai syariah

(113)

Urgensi konsumsi islami

Konsumsi islam adalah untuk kehidupan

Konsumsi islam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan atasi kemiskinan

Dilarang batasi konsumsi meski untuk tujuan ibadah (puasa dahr/wishol)

(114)

Perilaku konsumen

(115)

Perilaku konsumsi orang muslim

didasarkan atas pertimbangan:

1.

Manusia tidak kuasa mengatur secara detail permasalahan

ekonomi masyarakat atau negara. Karena ketidakmampuan

manusia mengkondisikan kebutuhan hidupnya berdasarkan

tempat dimana manusia hidup. Keyakinan umat muslim bahwa

Allah akan memenuhi kebutuhan manusia (QS. An-Nahl ayat

11).

Artinya: “Dia menurunkan air dari langit, diantaranya untuk

minuman kamu dan diantaranya untuk tumbuh-tumbuhan, di

sana kamu menggembalakan ternakmu. Dia tumbuhkan

(116)

Pola konsumsi didasarkan atas kebutuhan, bukan

preferensi semata, sehingga terhindar dari boros dan

pengaruh pola konsumsi yang tidak perlu

(117)

TEORI NILAI GUNA

Teori kepuasan dalam ekonomi dalam mengkonsumsi suatu

barang dinamakan utility / nilai guna

Nilai guna dibagi menjadi dua: nilai guna total (Total

utility) dan nilai guna tambahan (Marginal Utility)

Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan yang

diperoleh dalam mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.

Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan

(118)

Tabel nilai guna

Jumlah kurma yang

dimakan Nilai guna total Nilai guna marginal

0 0

-1 15 25

2 40 20

3 55 15

4 70 15

5 75 5

6 78 3

7 79 1

8 78 -3

9 75 -5

(119)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sampai konsumsi

yang ke tujuh menunjukkan nilai guna marginal positif.

Ketika makan kurma yang ke delapan nilai guna

marginal menjadi negatif. Artinya bahwa kepuasan

seseorang tidak didasarkan pada banyaknya barang yang

dikonsumsi, tetapi didasarkan atas kemampuan fisik

manusia dalam menggunakan barang yang

(120)

Pendekatan prinsip pemaksimuman nilai

guna

1.

Kurva Kepuasan yang sama (Indifference Curve)

Adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan

dari dua barang yang akan memberikan kepuasan yang

sama besar.

Contoh umat muslim dalam mengkombinasikan

kebutuhan makanan dan pakaian.

Kombinas

i

Jumlah barang

(121)

Prinsip konsumsi islami

Prinsip syariah

Prinsip kuantitas

Prinsip prioritas

Prinsip sosial

Prinsip lingkungan

(122)

Prinsip syariah

Prinsip akidah

Keimanan terhadap akhirat (Muhammad:15, Al-Baqoroh:261,245)Semua sumberdaya adalah anugerah dan amanah, mutlak milik Allah

Prinsip ilmu (akhlak konsumsi islam)

(123)

Prinsip kuantitas

Sederhana (qonaah dan wasathon),

cukup, tidak berlebihan (Al-A’rof:31), tidak boros, tidak mewah, tidak mubadzir, tidak kikir (Al-Furqon:67, Al-Isro’:26-27)

Kesesuaian konsumsi dengan pendapatan

(124)

Prinsip prioritas

Urutan jenis yang terpenting

Primer, harus terpenuhi untuk kemalahatan agama dan duniaSekunder, untuk kemaslahatan yang lebih baik (madu, keju)Tertier, hanya sebatas pelengkap dan hiasan

(125)

Prinsip sosial

Umat, memperhatikan tetangga & umat muslimin

Untuk kebajikan (Al-Baqoroh:215), tidak menimbun (At-Taubah:34-35)

Menjadi contoh teladan dalam konsumsi (makanan, pakaian dll)

Tidak membahayakan orang lain

Untuk kebajikan (Al-Baqoroh:215),

(126)

Prinsip lingkungan

Perubahan lingkungan mempengaruhi pola konsumsi, baik kuantitas maupun kualitas

(127)

Prinsip tidak mengikuti/meniru

Larangan meniru umat islam konsumsinya buruk (suka pesta jamuan)

Larangan konsumsi masyarakat kafir, yang menjadi ciri khas

(128)

Akhlak konsumsi islam

Konsumsi yang

halalan thoyyiban

Zat

Halal (Al-Baqoroh:168-169, An-Nahl:66-69)

Haram (Al-Baqoroh:173, Al-Maidah:3,90)

Proses

Sebelum makan basmalah, selesai hamdalah, menggunakan

tangan kanan, bersih

Tidak dilarang, misal : riba (Ali Imron:130), merampas (An

Nissa’:6), judi (Al-Maidah:91), menipu, mengurangi

timbangan, tidak menyebut Allah ketika disembelih

Tujuan

Bukan untuk sesembahan selain Allah, seperti sesajen,

(129)

Konsep

maslahat

dan

utility

Muslim harus berkonsumsi yang membawa

manfaat

(

maslahat

) dan bukan merugikan

(

madhorot

)

Konsep

maslahat

menyangkut

maqoshiq

syariat

(

dien, nafs, nasl, aql, maal

)

Konsep

maslahat

lebih

objektif

karena

bertolak dari

al-hajat ad-dhoruriyat

(

need

)

Konsep

maslahat

individu senantiasa

(130)

Dampak konsumsi yang tidak

benar/haram

Merusak agama

Pengaruh terhadap ibadah

Pengaruh terhadap akhlak

Pengaruh terhadap kesatuan umat

Pengaruh terhadap kesehatan

Menimbulkan kerusakan dan kemerosotan

Kehinaan dan kenistaan

(131)
(132)

Permintaan dan penawaran

Memahami permasalahan ekonomi dalam

kaitannya dengan kebutuhan manusia,

kelangkaan dan sistem ekonomi.

Mengidentifkasi faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan dan penawaran

Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran

serta asumsi yang mendasarinya

Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah

keseimbangan

(133)

Hukum permintaan

“Jumlah barang atau jasa yang

diminta akan bertambah, jika

harga turun dan akan

berkurang, jika harga naik

(134)

Faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan

 Harga barang itu sendiri

Selera

 Pendapatan

Jumlah penduduk

Harapan atau ekspektasi

(135)

Jenis-jenis permintaan

 Berdasarkan daya beli

1) Permintaan efektif 2) Permintaan potensial 3) Permintaan absolute

 Berdasarkan jumlah yang melakukan permintaan

(136)

1. Permintaan efektif

Yaitu permintaan konsumen terhadaap suatu barang dan jasa yang diikuti dengan dya beli atau kemampuan membayar.

Contoh:

(137)

2. Permintaan potensial

Yaitu permintaan terhadap suatu barang tetapi belum diikuti untuk melaksanakan pembelian.

Contoh:

Seorang pelajar ingin membeli sebuah handphone seharga Rp. 1.500.000 ia memiliki uang tabungan sebesar Rp.2.000.000. jadi,pelajar

(138)

3. Permintaan absolute

Yaitu permintaan terhadap suatu barang yang tidak diimbangi dengan kemampuan untuk membeli barang tersebut.

Contoh:

(139)

1.

Permintaan individu

Yaitu permintaan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2.

Permintaan pasar atau kolektif

(140)

KURVA

(141)

Permintaan dapat digambarkan dalam bentuk grafik atau

sering disebut dengan kurva permintaan.

Kurva permintaan

adalah kurva yang menujukkan hubungan

antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta.

Contoh:

Situasi Harga per Kg (Rp) Jumlah (kg)

A 2700 50

B 2600 60

C 2500 70

D 2400 80

(142)
(143)

A. Fungsi Permintaan

Sebuah fungsi yang menunjukkan hubungan

antara berbagai kemungkinan jumlah barang

yang

diminta

(Qd)

dengan

berbagai

kemungkinan tingkat harga (P).

Hubungan kedua variabel dinyatakan sebagai Q

adalah fungsi dari P :

(144)

Fungsi Permintaan :

Qd = a + bP ; b < 0

Ket :

Q = Jumlah yang diminta P = Tingkat harga

Gambar

Tabel nilai guna

Referensi

Dokumen terkait

Surplus Produsen sama dengan jumlah yang diterima oleh penjual dari barang mereka dikurangi biaya produksi. mereka dikurangi

Menurut Kovariansi (2013:1) menjelaskan bahwa “local content dapat dikatakan sebuah warisan, harta, bahkan sebuah bentuk kekayaan yang dimiliki oleh sebuah bangsa, dapat

Menurut Kovariansi (2013:1) menjelaskan bahwa “local content dapat dikatakan sebuah warisan, harta, bahkan sebuah bentuk kekayaan yang dimiliki oleh sebuah bangsa, dapat

Membaca pengertian sistem pembayaran, uang (sejarah uang, pengertian uang, fungsi, jenis dan syarat uang, unsur pengaman uang rupiah, pengelolaan uang rupiah oleh Bank

Kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini sangat menggiurkan bangsa lain untuk menduduki atau menjajah bangsa Indonesia untuk mendapatkan keuntungan

Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh berkuasanya uang atau modal yang dimiliki seseorang sedangkan sosialisme adalah suatu sistem ekonomi yang

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). kesempatan kerja dan atau pengangguran 3. neraca pembayaran internasional..

Sesama bangsa Indonesia, kita harus bahu-membahu memperkokoh semangat persatuan untuk mempertahankan segala apa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, baik kekayaan alam maupun kekayaan