• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah MASA KEDATANGAN PENJAJAH EROPA D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah MASA KEDATANGAN PENJAJAH EROPA D"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MASA KEDATANGAN PENJAJAH EROPA DAN

MASA PENJAJAHAN VOC DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenui Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta

Sejarah Nasional Indonesia

DOSEN PEMBIMBING

: Danang Tunjung L, S. Pd, M.Pd.

Di Sususn oleh

:

1. Susan Riyana

(A220110078 )

2. Arif Fajar Nasucha

( A220110083)

3. Jefri Ruby Pranata

( A220110086)

4. Indri Astuti

(A220110087)

5. Fika Yanti

(A220110095)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

(2)

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai sebuah negara yang berada di timur dunia, Indonesia memiliki kekayaan yang sangat melimpah. Kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini sangat menggiurkan bangsa lain untuk menduduki atau menjajah bangsa Indonesia untuk mendapatkan keuntungan yang melimpah dari hasil bumi Indonesia yang berupa rempah-rempah yang sangat populer dan sangat diperlukan oleh bangsa Eropa dalam kehidupannya sehari-hari.

Sebelumnya bangsa Eropa mendapatkan pasokan rempah-rempah dari pedangan Arab yang kemudian dibeli oleh para pedagang dari alexandria, italia, dll yang kemudian disalurkan keseluruh Eropa sampai ke Erpa Utara dan Selatan. Sejak runtuhnya Konstatinopel dan putusnya hubungan antara negara konstatinopel dengan negara Eropa pasokan rempah-rempah yang biasanya disuplai oleh pedagang Arab ini menjadi langka dan banyak dicari oleh para warga Eropa.

Sebab tersebutlah yang melatar belakangi bangsa Eropa mulai untuk melalukan ekspedisi untuk mencari jalur menemukan tempat yang dapat memenuhi permintaan rempah-rempah yang kurang di Eropa saat itu. Sehingga mulailah beberapa ekspedisi dilakukan oleh beberapa negara. hingga pada tahun 1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai barat India. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis, porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Pada bulan April 1511, Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal. Peperangan pecah segera setelah kedatangannya dan berlangsung terus secara sporadis sepanjang bulan Juli hingga awal Agustus.

Jejak keberhasilan portugis ini terdengar ke beberapa negara Eropa salah satunya ialah negara Spanyol. Spanyol yang mulanya bukan merupakan negara maritim ikut mengeluarkan seseorang untuk melakukan espedisi untuk mencari jalan menuju India. Hingga ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu.

(3)

yang dipakai oelh portugis untuk pergi menuju ke Indonesia. Hingga ia mendarat di Indonesia tepatnya ke daerah Banten. Dari Banten, Cornelis melanjutkan perjalanannnya ke tiap pusat rempah-rempah di Maluku. Ia kembali ke negerinya membawa banyak rempah-rempah. Sejak saat itu para bangsawan Belanda banyak berdatangan ke Indonesia. Agar tidak terjadi persaingan antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 didirikan perserikatan perusahaan Hindia Timur atau Vereenigde Ooost-Indische Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter Both.

B. Rumusan Masalah

1. Masa Kedatangan Penjajah Eropa 2. Masa Lahirnya VOC

3. Masa Kejayaan VOC 4. Masa Berakhirnya VOC

BAB II

(4)

I. Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa

Menurut Kartonagoro, (1975:138) dalam abad ke-15 Eropa sangat membutuhkan rempah-rempah dari Indonesia, Sailon, dan India yang biasanya dikumpulkan oleh pedagang-pedagang Arab lalu disalurkan ke Eropa melalui Alexsandria dan Konstantinopel. Pendistribusian rempah-rempah tersebut melalui pedagang-pedagang Italy dari Amalfi, Venitia, dan dari Genua dan kota-kota besar di laut tengah, rempah-rempah tersebut dikirim ke Jerman dan Prancis.

Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah) terputus yang berdampak pada kurangnya persediaan rempah-rempah di daerah Eropa ( http://sejarah11-jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-ke-indonesia.html). Hal tersebut membuat beberapa bangsa di Eropa mencari solusi lain untuk mendapatkan rempah-rempah. Ada beberapa negara di Eropa yang berlayar mencari rempah-rempah kearah utara dan ada beberapa yang berlayar menuju timur. Terdapat beberapa faktor yang mendorong bangsa Eropa pergi ke dunia Timur, antara lain sebagai berikut :

1. Dikuasainya rute dan pusat-pusat perdagangan di Timur Tengah oleh orang-orang Islam.

2. Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan ditemukan peta dan kompas yang sangat penting bagi pelayaran.

3. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal sehingga harganya lebih murah dan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

4. Adanya keinginan untuk melanjutkan Perang Salib dan menyebarkan agama Nasrani ke daerah-daerah yang dikunjungi.

5. Adanya jiwa petualangan sehingga menggugah semangat untuk melakukan penjelajahan samudra.

II. Penjajahan Portugis dan Spanyol A. Penjajahan Spanyol

(5)

bernama Isabella yang merasa tertarik pada usulan seorang Columbus yang yakin serta sanggup memimpin armada guna berlayar kearah barat untuk mencari jalan ke India. Columbus menemukan pulau yang disangkanya bagian dari India maka ia mengadakan perjalanan pulang pergi hingga empat kali. Tiap pelayaran menemukan pulau-pulau yang diambil untuk kerajaan spanyol. Hingga akhir khayatnya di Valladoid ia yakin telah menemukan jalan ke India.

Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh Raja Cebu sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan ( http://sejarah11-jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-ke-indonesia.html). Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis.

Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran atas "hak monopoli". Oleh karena itu, timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol. Sebelum terjadi perang besar, akhirnya diadakan Perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang isinya sebagai berikut.

I. Spanyol harus meninggalkan Maluku, dan memusatkan kegiatannya di Filipina.

II. Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku. B. Penjajahan Portugis

(6)

Pada awalnya Sequeira disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah. Akan tetapi, para pedagang muslim India berhasil meyakinkan sultan bahwa orang Portugis sangat berbahaya dan merupakan ancaman berat bagi Malaka. Sultan kemudian berbalik menyerang Sequeira dan mengusir kapal Portugis dari perairan Malaka.

Serangan Malaka terhadap Sequeira dan anak buahnya memicu kemarahan orang Portugis. Portugis kemudian mengirim Gubernur Portugis di India, yaitu Alfonso d' Albuquerque. Ia berangkat dari Goa pada bulan April 1511 menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1.200 orang dan 17-18 kapal. Perang antara Malaka dan Portugis tidak dapat dihindari lagi. Portugis menang dan berhasil menduduki Malaka. Setelah berhasil menaklukkan Malaka, Portugis mengirimkan sebuah armada ke Maluku di bawah pimpinanFransisco Serrao. Orang-orang Portugis kemudian tiba di Ternate. Pada tahun 1522, Portugis mendirikan kantor dagang lengkap dengan benteng di Ternate serta memperoleh hak monopoli di pusat rempah-rempah.

III. Kejayaan Portugis di Nusantara

Pada bulan April 1511, Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal. Peperangan pecah segera setelah kedatangannya dan berlangsung terus secara sporadis sepanjang bulan Juli hingga awal Agustus. Pihak Malaka terhambat oleh pertikaian antara Sultan Mahmud dan putranya, Sultan Ahmad yang baru saja diserahi kekuasaan atas negara namun dibunuh atas perintah ayahnya ( http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsa-portugis-ke-indonesia.html).

Malaka akhirnya berhasil ditaklukan oleh Portugis. Albuquerque menetap di Malaka sampai bulan November 1511, dan selama itu dia mempersiapkan pertahanan Malaka untuk menahan setiap serangan balasan orang-orang Melayu. Dia juga memerintahkan kapal-kapal yang pertama untuk mencari Kepulauan Rempah. Sesudah itu dia berangkat ke India dengan kapal besar, dia berhasil meloloskan diri ketika kapal itu karam di lepas pantai Sumatera beserta semua barang rampasan yang dijarah di Malaka.

(7)

Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian

bermukim di Pulau Timor

( http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsa-portugis-ke-indonesia.html).

V. Berakhirnya Penjajahan Portugis

Begitu cepat Portugis tidak lagi menjadi suatu kekuatan yang revolusioner. Keunggulan teknologi mereka yang terdiri atas teknik-teknik pelayaran dan militer berhasil dipelajari dengan cepat oleh saingan-saingan mereka dari Indonesia. Seperti meriam Portugis yang dengan cepat berhasil direbut oleh orang-orang Indonesia. Portugis menjadi suatu bagian dari jaringan konflik di selat Malaka, dimana Johor dan Aceh berlomba-lomba untuk saling mengalahkan Portugis agar bisa menguasai Malaka.

Kota Malaka mulai sekarat sebagai pelabuhan dagang selama berada dibawah cengkeraman Portugis. Mereka tidak pernah berhasil memonopoli perdagangan Asia. Portugis hanya mempunyai sedikit pengaruh terhadap kebudayaan orang-orang Indonesia yang tinggal di nusantara bagian barat, dan segera menjadi bagian yang aneh di dalam lingkungan Indonesia. Portugis telah mengacaukan secara mendasar organisasi sistem perdagangan Asia. Tidak ada lagi satu pelabuhan pusat dimana kekayaan Asia dapat saling dipertukarkan, tidak ada lagi negara Malaya yang menjaga ketertiban selat Malaka dan membuatnya aman bagi lalu lintas perdagangan. Sebaliknya komunitas dagang telah menyebar ke beberapa pelabuhan dan pertempuran

sengit meletus di

Selat( http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsa-portugis-ke-indonesia.html).

VI. Masa Lahirnya VOC

(8)

Ia kembali ke negerinya membawa banyak rempah-rempah. Sejak saat itu para bangsawan Belanda banyak berdatangan ke Indonesia. Agar tidak terjadi persaingan antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 didirikan perserikatan perusahaan Hindia Timur atau Vereenigde Ooost-Indische Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter Both.

A. Latar Belakang Lahirnya VOC

Lahirnya VOC dilatarbelakangi oleh masuknya para pedagang belanda ke Indonesia dengan niat mencari rempah-rempah untuk dibawa pulang dan kemudian dijualnya kembali. Untuk mengatasi persaingan tidak sehat antar pedagang belanda dan sekaligus mematahkan dominasi Portugis, seorang anggota parlemen Belanda bernama Johan Van Oldebanevelt mengajukan sebuah usul, yaitu penggabungan (merger) seluruh perusahaan datang yang ada di Belanda menjadi satu serikat dagang. Usulan tersebut mendapat sambutan baik. Pada tanggal 20 Maret 1602, berdiri Verenigde Oost Compagnie atau serikat perusahaan dagang hindia timur, yang biasa dikenal dengan VOC. Dengan modal pertama 6,5 miliar gulden, VOC

dipimpin oleh tujuh belas direktur. Mereka dikenal dengan sebutan Heeren Zeventien.

B. Proses Masuknya VOC di Indonesia

Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisabon (ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah penjajahan Spanyol. Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis dikuasai oleh Spanyol. Putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudra.

(9)

Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad (1580–1605) Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Karena sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali. Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck, dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Pada saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku. Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah, mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri.

C. Tujuan VOC masuk Indonesia

Tujuan utama dibentuknya VOC seperti tercermin dalam perundingan 15 Januari1602 adalah untuk “menimbulkan bencana pada musuh dan guna keamanan tanah air”. Yang dimaksud musuh saat itu adalah Portugis dan Spanyol yang pada kurun Juni 1580 –Desember 1640 bergabung menjadi satu kekuasaan yang hendak merebut dominasi perdagangan di Asia. Untuk sementara waktu, melalui VOC bangsa Belanda masih menjalin hubungan baik bersama masyarakat Nusantara.

VII. Masa Kejayaan VOC

a. Puncak kekuasaan VOC

(10)

Maetsuyker tiba di Batavia dalam tahun 1636 dengan gelar penasihat dewan kehakiman. Tugas pokoknya adalah mengkodifikasi berbagai kumpilan undang-undang yang berlaku, yang diselesaikan pada tahun 1642, dengan memberinya mana Undang-undang Batavia. Sebagai panglima dari angkatan laut yang dikirim ke Srilanka dan Goa dalam tahun 1644, ia merundingkan persetujuan gencatan senjata dengan Portugis yang diumumkan dalam bulan Nopember tahun itu. Pada bulan oktober 1650 dia diangkat sebagai pejabat senior kedua dalam hierarki VOC, yaitu direktur jendral di Batavia, tempat ia mengakhiri sisa hidupnya. Dia menjadi Gubernur Jenderal dalam bulan Mei 1653 dengan meninggal pendahulunya. Selama masa Jabatan Gubernur Maetsuyker yang penuh dengan aneka peristiwa, berakhir permusuhan dengan orang Portugis dan dengan orang Inggris : kedua peristiwa ini ternyata menguntungkan bagi VOC.

Beberapa pertahanan Portugis, termasuk Colombo (1655-1656) dan Cochin (1662-1663) melakukan perlawanan yang kuat, tetapi yang lain-lainnya jatuh dengan mudah. Terutama orang Portugis sendiri sebagian besar yang menyebabkan kehancuran militernya. Memang mereka kekurangan tenaga manusia, kapal, serta sumber-sumber bantuan bahan, tetapi pun kesempatan-kesempatan kemungkinan yang mereka miliki tidak mereka manfaatkan, karena kelalaian dan tidak adanya disiplin mereka terus-menerus. VOC pada tahun 1664 adalah organisasi yang hebat yang dapat dibandingkan dengan salah satu perusahaan multinasional modern yang besar dengan mengadakan perbedaan dan waktu, ruang dan demografi.pada tanggal 22 Oktober, pengusaha Kompeni yang terkenal memberitahukan kepada Dewan Perwakilan atas nama Heren XVII, bahwa Heren XVII, bahwa VOC memilki lebih dari 140 buah kapal dan 25.000orang tercantum dalam daftar gajinya.

(11)

1. Kompeni (sebutan untuk VOC) tumbuh dari awal yang sederhana menjadi persekutuan yang luar biasa kayanya. 2. Saham nilainya telah bertambah banyak nilainya.

3. Dapat membina kekuatan angkatan laut dan militer dengan biaya sendiri.

4. Melakukan perang di darat dan di laut di bagian seluruh dunia yang jauh.

5. Merebut kastil-kastil, benteng-benteng, pelabuhan-pelabuhan dan daratan-daratan musuh.

6. VOC memiliki lebih dari 140 buah kapal dan 25.000 orang tercantum dalam daftar gajinya.

b. Produk peraturan VOC

Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain :

1. Verplichte Leverranties

Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan oleh VOC. Tidak boleh menjual hasil bumi selain kepada VOC.

Contoh penyerahan wajib, lada, rempah-rempah kepada VOC. 2. Contingenten

Kewajibkan bagi rakyat untuk bayar pajak berupa hasil bumi. 3. Peraturan tentang ketentuan awal dan jumlah tanaman

rempah-rempah yang boleh ditanam. 4. Pelayaran Hongi.

Pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu perang)untuk mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindak pelanggarannya di Maluku.

5. Ekstirpasi

Hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi over produksi yang dapat menyebabkan harga merosot (

radiasi4ever.blogspot.com/2012/03/kebijakan-pemerintah-kolonial.html). c. Gubernur Jenderal

(12)

dapat berjalan dengan baik. Begitu juga dengan VOC, orang yang menjadi pimpinan atau pemimpin VOC disebut dengan Gouverneurs-generaal VOC ( Gubernur Jendral VOC ). Seperti yang diketahui

bahwasannya VOC merupakan organisasi yang dibentuk dari beberapa orang pedagang atau perusahaan agar tidak terjadi sebuah persaingan yang sengit antar pedangan belanda. Berikut merupakan beberapa nama orang yang pernah menjabat sebagai gubernur jendral VOC, yakni: 1. 1610-1614 Pieter Both

2. 1614-1615 Gerard Reynst 3. 1616-1619 Laurens Reaal 4. 1619-1623 Jan Pieterszoon Coen 5. 1623-1627 Pieter Carpentier 6. 1627-1629 Jan Pieterszoon Coen 7. 1629-1632 Jacques Specx 8. 1632-1636 Hendrik Brouwer 9. 1636-1645 Antonio van Diemen 10. 1645-1650 Cornelis van der Lijn 11. 1650-1653 Carel Reyniersz 12. 1653-1678 Joan Maetsuycker 13. 1678-1681 Rijcklof van Goens 14. 1681-1684 Cornelis Speelman 15. 1684-1691 Johannes Camphuys 16. 1691-1704 Willem van Outhoorn 17. 1704-1709 Joan van Hoorn

18. 1709-1713 Abraham van Riebeeck 19. 1713-1718 Christoffel van Swoll 20. 1718-1725 Hendrick Zwaardecroon 21. 1725-1729 Mattheus de Haan 22. 1729-1731 Diederik Durven 23. 1732-1735 Dirk van Cloon 24. 1735-1737 Abraham Patras 25. 1737-1741 Adriaan Valckenier

26. 1741-1743 Johannes Thedens (waarnemend) 27. 1743-1750 Gustaaf Willem Baron van Imhoff 28. 1750-1761 Jacob Mossel

(13)

30. 1775-1777 Jeremias van Riemsdijk 31. 1777-1780 Reinier de Klerk

32. 1780-1796 Willem Arnold Alting

(ariesaksono.wordpress.com/2008/05/20/gubernur-jenderal-voc-nederlandsch-indie/)

VIII. Masa berakhirnya VOC

Para ahli sejarah masih memperdebatkan apakah VOC benar-benar runtuh karena disebabkan korupsi. Tokoh-tokoh berwibawa seperti J. C. van Leur dan W. Coolhas mengemukakan bahwa korupsi bukanlah faktor utama dalam kemunduran dan jatuhnya VOC, mereka ingin menekankan bahwa EIC, yang didalamnya juga memiliki masalah yang sama yaitu korupsi, memiliki masalah lain seperti penyelewengan, patronase dan main pengaruh, dianggap sebagai kenyataan hidup dalam rezim lama dan tidak punah sampai saat ini. Sikap badan-badan pengurus kedua maskapai dagang tersebut (EIC dan VOC), sejak semula ditandai oleh kecurigaan terus-menerus terhadap ketidakjujuran para abdi mereka. Para pemilik kuasa menyadari bahwa korupsi tidak dapat dihindarkan jika dilihat dari rendahnya upah dari sebagian besar para pegawainya.

(14)

1. Ketidakjujuran para abdi VOC, karena kesejahteraan abdi VOC tidak setara dengan gaji yang mereka terima.

2. Kemunduran dinas militer VOC karena mutu korps perwiranya. 3. Perang untuk menaklukkan daerah-daerah yang melakukan

perlawanan yang dipimpin oleh pimpinan local setempat maupun ulama.

4. Konfrontasi dengan Prancis di Eropa mempengaruhi runtuhnya VOC. IX. Hasil VOC untuk kerajaan Belanda

Beberapa tahun berada di Indonesia menjajah dan mengambil kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia (Rempah-rempah) yang akan dijual oleh pedagang belanda ke Eropa membuat kekayaan tersendiri bagi bangsa Belanda yang menaungi VOC itu sendiri. Keuntungan yang didapat oleh VOC secara tidak langsung membuat negara Belanda mendapatkan pemasukan dari pajak yang dikenakan kepada pedangang maupun VOC itu sendiri. Dimana pajak tersebut digunakan untuk keperluan pembangunan dan juga memperkuat ekonomi di bangsa Belanda.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

pada tahun 1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai barat India. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis, porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Jejak keberhasilan portugis ini terdengar ke beberapa negara Eropa salah satunya ialah negara Spanyol. Hingga ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu.

(15)

perserikatan perusahaan Hindia Timur atau Vereenigde Ooost-Indische Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter Both.

DAFTAR PUSTAKA

Kartonagoro,Soewidji. 1975. Belajar Membaca Sejarah Nasional Indonesia.PN Balai Pustaka:Jakarta.

Notosusanto,Nugroho. 1984. Sejarah Nasional Indonesia IV. PN Balai Pustaka:Jakarta.

Radi. 2012. Kebijakan Pemerintah Kolonial.

radiasi4ever.blogspot.com/2012/03/kebijakan-pemerintah-kolonial.html. Saksono, Arie. 2008. Gubernur Jendral VOC Nederlandsch Indie.

ariesaksono.wordpress.com/2008/05/20/gubernur-jenderal-voc-nederlandsch-indie/

Suyatno. 2012. Masuknya Bangsa Asing Ke Indonesia. http://sejarah11-jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-ke-indonesia.html

Suyitno. 2012. Kedatangan Bangsa Portugis Ke Indonesia.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

%enurut 3ana.i ?/00@ jerami padi adalah tanaman padi yang telah diambil buahnya ?gabahnya@& sehingga tinggal batang dan daunnya yang merupakan limbah pertanian serta

Hal ini mengisyaratkan kalau sebenarnya datang dengan membawa beban ghulul itu bukan dalam bentuk yang sebenarnya akan tetapi apapun yang seseorang gelapkan dari

a. Yang diperintahkan kepala sekolah kepada Bu Nurwati dan pak Dede adalah beliau mengintruksikan Pak Dede dan Bu Nurwati untuk mengawasi pelaksanaan LDK ini

Dan pada dasarnya tujuan pariwisata itu hanya untuk bersenang-senang,tetapi semakin berkembangnya pariwisata itu maka tujuan berwisata dengan melakukan perjalanan dari suatu tempat

dalam perubahan kurikulum seperti yang dikutip dalam rubrik, yaitu:.. Perumusan dan perubahan kurikulum di Indonesia banyak dipengaruhi

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan strategi Question Students Have lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa

Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa penggantian biaya cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Pencatatan

Menurut Kotler & Amstrong (2011:272) adalah sekumpulan ciri-ciri karateristik dari barang dan jasa yang mempunyai kemampuan untuk meneliti kebutuhan-kebutuhan,