STANDARDISASI PROFESI
MODEL SRIG-PS SEARCC
SRIG-PS dibentuk karena adanya kebutuhan untuk mewujudkan dan menjaga standard profesional yang tinggi dalam dunia Teknologi Informasi, khususnya ketika sumber daya di region ini memiliki kontribusi yang penting bagi kebutuhan pengembangan TI secara global. SRIG-PS diharapkan memberikan hasil sebagai berikut :
Terbentuknya Kode Etik untuk profesional TI
Klasifikasi pekerjaan dalam bidang Teknologi Informasi Panduan metoda sertifikasi dalam TI
Promosi dari program yang disusun oleh SRIG-PS di tiap negara anggota SEARCC
Pada pertemuan yang ke empat di Singapore, Mei 1994, tiga dari empat point tersebut hampir dituntaskan dan telah dipresentasikan pada SEARCC 1994 di Karachi. Dalam pelaksanaannya kegiatan SRIG-PS ini mendapat sponsor dari Center of International Cooperation on Computerization (CICC). Hasil kerja tersebut dapat diperoleh di
Central Academy of Information Technology (CAIT), Jepang. Pelaksanaan SRIG-PS dilakukan dalam 2 phase.
Phase 1, hingga pertemuan di Karachi telah diselesaikan.
Phase 2, akan diselesaikannya panduan model SRIG-PS, phase 2 ini akan diselesaikan di SEARCC 97 yang akan diselenggarakan di New Delhi.
3.1. Pembentukan Kode Etik
Kode etik merupakan suatu dokumen yang meletakkan standard dari pelaksanaan
kegiatan yang diharapkan dari anggota SEARCC. Anggota dalam dokumen ini mengacu kepada perhimpunan komputer dari negara-negara yang berbeda yang merupakan
anggota SEARCC. Sebelum suatu kode etik diterima oleh SEARCC, dilakukan beberapa langkah pengembangan, yaitu :
Menelaah kode etik yang telah ada dari assosiasi yang sejenis, yaitu :
o IFIP (International Federation for Information Processing) o ACM (Association for Computing Machinery)
o ASOCIO (Asian Oceaniq Computer Industries Organization)
Menelaah kode etik yang telah ada pada asosiasi anggota SEARCC :
o Malaysian Computer Society (Code of Profesional Conduct) o Australian Computer Society (Code of Conduct)
o Computer Society of India (Code of Ethics of IT Profesional) o Philipine Computer Society Code of Ethics)
o Hong Kong Computer Society (Code of Conduct)
Mengembangkan draft dari model
Model tersebut ditelaah dan diselesaikan oleh anggota SRIG-PS EXCO-SEARCC menyetujui kode etik tersebut.
Kode etik tersebut memiliki suatu kerangka kerja yang akan menentukan pengimplementasian kode etik tersebut yaitu :
Pelaksanaan umum
Dalam relasinya dengan SEARCC
Dalam relasinya dengan anggoa lain dari SEARCC.
Kode Etik SEARCC ini dapat digunakan untuk menyusun kode etik bagi suatu himpunan di negara anggota. Dengan mengacu kepada kode etik dan menyesuaikan dengan kondisi dan dasar hukum di Indonesia, diharapkan IPKIN dapat menyusun suatu kode etik untuk profesi teknologi Informasi di Indonesia.
3.2. Klasifikasi Job
Klasikasi Job secara regional merupakan suatu pendekatan kualitatif untuk menjabarkan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu pada tingkat tertentu. Sebelum diterimanya suatu model klasifikasi pekerjaan dilakukan analisis terhadap model yang telah dipakai pada beberapa negara misal : Malaysia, Singapore, Hong Kong dan Jepang. Kemudian dijabarkan suatu kriteria yang dapat diterima untuk menjadi model regional. Proses identifikasi kemudian dilakukan untuk mengetahui klasifikasi pekerjaan yang dapat diterima di region tersebut. Kemudian dilakukan pendefinisian fungsi, output, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk setiap tingkatan dari pekerjaan tersebut. Proses ini telah dilaksanakan pada SRIG-PS Meeting di Hong Kong 3-5 Oktober 1995.
Pada umumnya terdapat dua pendekatan dalam melakukan klasifikasi pekerjaan ini yaitu :
Model yang berbasiskan industri atau bisnis. Pada model ini pembagian pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri Teknologi Informasi. Model ini digunakan oleh Singapore dan Malaysia Model yang berbasiskan siklus pengembangan sistem. Pada model ini
pengelompokkan dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat pengembangan suatu sistem. Model pendekatan ini digunakan oleh Japan.
Beberapa kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job ini yaitu :
Cross Country, cross-enterprise applicability, Ini berarti bahwa job yang
region tersebut, serta memiliki kesamaan pemahaman atas fungsi setiap pekerjaan.
Function oriented bukan tittle oriented, Titel yang diberikan dapat berbeda, tetapi yang penting fungsi yang diberikan sama. Titel dapat berbeda pada negara yang berbeda.
Testable/certifiable, Fungsi yang didefinisikan dapat diukur/diuji
Harus applicable. Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas Profesional TI pada region ini.
Model SRIG-PS - SEARCC
Gambar 1.Model regional yang direkomendasikan
Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi yang mepertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Model sel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Pembagian Job menurut Model SRIG-PS (SEARCC)
Programmer (Pemrogram) System Analyst (Analis Sistem) Project Manager (Manajer Proyek) Instructor (Instruktur)
Specialist yang terdiri dari :
o Data Communication o Database
o Security
o Quality Assurances o IS Audit
o System Software Support o Distributed System o System Integration
Setiap jenis pekerjaan kecuali spesialis memiliki 3 tingkatan yaitu :
Supervised (terbimbing). Tingkatan awal dengan 0-2 tahun pengalaman, membutuhkan pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya.
Moderately supervised (madya). Tugas kecil dapat dikerjakan oleh mereka tetapi tetap membutuhkan bimbingan untuk tugas yang lebih besar, 3-5 tahun
pengalaman
Independent/Managing (mandiri). Memulai tugas, tidak membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaan tugas.
Setiap sel klasifikasi job tersebut dijabarkan dalam dokumen SRIG-PS yang telah diterbitkan pada tahun 1996. Penjabaran tersebut meliput :
Fungsi jenis pekerjaan tersebut Output pekerjaan tersebut
Pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut
Model British Computer Society(BCS)
Untuk model BCS pekerjaan diklasifikasikan dalam tingkatan sebagai berikut :
Level 0 . Unskilled Entry Level 1 . Standard Entry
Level 2 . Initially Trainded Practitioner Level 3 . Trained Practitioner
Level 4 . Fully Skilled Practitioner
Level 5 . Experienced Practitioner/Manager Level 6 . Specialist Practitioner/Manager Level 7 . Senior Specialist/Manager
Level 8 . Principal Specialist/Experienced Manager Level 9 . Senior Manager/Director
Setiap sel dari model BCS/ISM ditentukan berdasarkan :
Latar belakang akademik
Pengalaman dan tingkatan keahlian Tugas dan atribut
Pelatihan yang dibutuhkan.
Pemetaan model SEARCC dengan model BCS untuk pembagian kerja dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar .3. Pemetaan terhadap model BCS
Model Japan IT Engineer
Fungsi Pengalaman
Pengetahuan, keahlian dan kemampuan.
Gambar 4. Klasifikasi Pekerjaan Model JITEE
Pembagian kerja digambarkan sebagai berikut :
Gambar 5. Pembagian kerja menurut JITEE
Gambar 6. Pemetaan untuk spesialis terhadap model JITEE
Model Klasifikasi Pekerjaan TI di Singapore
Gambar 7. Model Singapore untuk Klasifikasi Pekerjaan
Pada model Singapore juga dilakukan pembagian berdasarkan tingkatan senioritas. Misal pada System development dibagi menjadi
Analyst/Programmer
Senior Analyst/Programmer Principal Analyst/Programmer System Analyst
Senior System Analyst Principal System Analyst Development Manager
Model Malaysia
> Gambar 8. Model Klasifikasi Pekerjaan Malaysia
Model Malaysia ini mirip dengan model Singapore, juga membedakan posisi pekerjaan pada berbagai sektor bisnis. Tetapi berbeda dalam melakukan ranking senioritas, misal untuk System Development
Programmer
System Analyst/Designer System Development Executive
Model Singapore dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dan dapat diintegrasi, dengan pembagian sebagai berikuti :
System Development Computer Operations
Sales, Marketing and Services Education and Trainings Research and Developments Spesialist Support