ABSTRAK
Hubungan antara Sanitasi dasar dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang wilayah kerja puskesmas Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015
XVI + 66 halaman + 10 tabel + 3 gambar + 7 lampiran
Diketahuinya hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.
Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu Untuk mengetahui hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian Diare pada balita di Desa Lubuk Batang Lama kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu Untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan air bersih, jamban keluarga, sarana pembuangan sampah dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional dengan survey analitik. Populasi adalah seluruh rumah yang memiliki balita berumur 12-59 bulan di desa Lubuk Batang Lama yang berjumlah 254 rumah. sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple Random Sempling) yaitu berjumlah 156 rumah. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square untuk mengetahui hubungan antara sumber air bersih, jamban keluarga, sarana pembuangan sampah, dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada baliita.
Hasil analisa univariat didapatkan dari 156 responden sebanyak 46 responden (29,4%) mengalami diare, 53 responden (34,0%) sumber air bersih tidak memenuhi syarat, 49 responden (31,5%) jamban keluarga tidak memenuhi syarat, 67 responden (43,0%) sarana pembuangan sampah tidak memenuhi syarat, dan 28 responden (17,9%) sarana pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat. Hasil analisa Bivariat di dapatkan ada hubungan yang bermakna antara sumber air bersih dengan kejadian diare pada balita (p velue 0,04), ada hubungan yang bermakna antara jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita (p velue 0,01), ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare pada balita (p velue 0,00), dan ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita (p velue 0,00) di desa Lubuk Batang Lama kecamatan Lubuk Batang wilayah kerja puskesmas Lubuk Batang kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.
syarat, sehingga lingkungan dapat tejaga dan dapat menurunkan angka kesakitan yang disebabkan penyakit diare.
Daftar pustaka : 18 (1997 – 2015)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sanitasi, personal higiene dan lingkungan yang buruk berkaitan dengan penularan beberapa penyakit infeksi yaitu penyakit diare, kolera, typhoid fever dan paratyphoid fever, disentri, penyakit cacing tambang, ascariasis, hepatitis A dan E, penyakit kulit, trakhoma, schistosomiasis,
cryptosporidiosis, malnutrisi dan penyakit yang berhubungan dengan malnutrisi. Penyakit yang berhubungan dengan sanitasi dan higiene yang buruk memberikan dampak kerugian finansial dan ekonomi termasuk biaya perawatan kesehatan, produktivitas dan kematian usia dini. Kerugian ekonomi di Indonesia mencapai Rp.56 triliun/tahun dan 53% kerugian adalah dampak kesehatan, adapun kerugian waktu senilai Rp.10,7 triliun/tahun dan kehilangan hari kerja berkisar 2 – 10 hari, Kerugian akibat kematian diperkirakan Rp.25 triliun/tahun dan 95% kematian terjadi pada
anak usia 0 – 4 tahun (WHO, 2010).
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2011, Diare adalah penyebab kematian pada anak dibawah 5 tahun. Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus Diare denga angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak dibawah usia 3 tahun rata-rata mengalami 3 episode diare pertahun, setiap episodenye diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang di butuhkan anak untuk tumbuh sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO, 2011).
Riau (1,7%) (RISKESDAS, 2013).
Di provinsi Sumatera Selatan menunjukan kasus diare pada tahun 2012 terdapat 57.576 kasus dan pada tahun 2013 terdapat 56.463 kasus, data menunjukan penurunan yang signifikan dari tahun 2012 hingga tahun 2013.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu di dapatakan kasus diare Tahun 2012 menduduki peringkat ketiga dan tahun 2013 sampai 2014 menduduki peringkat keempat. Data yang diperoleh menyebutkan pada diketahui bahwa angka kasus terbesar terjadi pada tahun 2014 dengan 8054 (11,50%) kasus (DinKes OKU 2014).
Berdasarkan data rekapitulasi 10 penyakit terbesar UPTD Puskesmas Lubuk Batang pada tahun 2012 kasus Diare menduduki peringkat pertama dengan jumlah seluruh kasusnya yaitu 721 (41,41%) kasus, untuk tahun 2013 kasus Diare
jumlahnya meningkat menjadi 966 (27,38%) kasus dan pada tahun 2014 menjadi 708 (16,22%) kasus. Hal ini berarti selama 3 tahun terahir terjadi peningkatan dan penurunan kasus yang signifikan (Puskesmas Lubuk Batang, 2014).
Berdasarkan data serta uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan antara Sanitasi Dasar dengan kejadian Diare di Desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015”.
B. Rumusan Masalah
Diketahuinya hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian Diare pada balita di Desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015.
C. Pertanyaan Penelitian
desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015?
2. Adakah hubungan antara jamban keluarga dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015?
3. Adakah hubungan antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015?
4. Adakah hubungan antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian Diare pada balita di Desa Lubuk Batang Lama kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan
Lubuk Batang
Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015.
b. Untuk mengetahui hubungan antara pemanfaatan jamban keluarga dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lubuk Batang
c. Untuk mengetahui hubungan antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan
Lubuk Batang
Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015.
d. Untuk mengetahui hubungan antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian Diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang kecamatan
Lubuk Batang
Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015.
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional dengan survey analitik yaitu mengetahui hubungan variabel independen (ketersediaan air bersih, pemanfaatan jamban, sarana pembuangan sampah, dan sarana
pembuangan air limbah) dan variabel dependen (kejadian diare pada balita).
B. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi adalah seluruh rumah yang memiliki balita berumur 12-59 bulan di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang periode Maret – Juni tahun 2015 yang berjumlah 254 rumah.
2. Sampel
N : 254 menjadi 156 sampel
dari hasil perhitungan sampel diatas, maka sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 156 rumah.
C. Lokasi dan waktu penelitian 1. Lokasi penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di Desa Lubuk Batang Lama Wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu.
2. Waktu penelitian
penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Mei sampai bulan Juli tahun 2015.
D. Teknik pengambilan data
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu meetode yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau penderian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. Jadi data tersebut diperoleh langsung dari responden melalui suatu percakapan (Notoatmodjo, 2002).
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap sampel,
responden dan
lingkungannya, serta dilakukan pengukuran terhadap lingkungan tempat tinggal dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan. 3. Dokumentasi
medik Puskesmas Lubuk Batang.
E. Instrumen penelitian
Intsrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2002). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalah kuesioner.
Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui perilaku kesehatan responden.
F. Pengolahan data
1. Editing (pengeditan data) Untuk meneliti apakah kuesioner sudah lengkap atau belum, sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi.
2. Coding (pengkodean data) Adalah suatu usaha memberikan kode atau menandai jawaban-jawaban responden atas pertanyaan yang ada pada kuesioner. 3. Entry (pemasukan data)
Memasukan data-data hasil penelitian ke tabel sesuai dengan criteria.
4. Cleaning (pembersihan data)
Melihat apakah data sudah benar-benar bebas dari kekeliruan (Notoatmodjo, 2010).
G. Analisa data 1. Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel independen (ketersediaan air bersih, pemanfaatan jamban, sarana pembuangan sampah dan sarana pembuangan air limbah) dan variabel dependen (kejadian diare pada balita).
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen (ketersediaan air bersih, pemanfaatan jamban, sarana pembuangan sampah dan sarana pembuangan air limbah) dan variabel dependen (kejadian diare pada balita).
HASIL PENELITIAN
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kejadian Diare pada Balita di Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Tahun 2015
No Kejadian Diare pada Balita Jumlah Persentase (%)
1 Diare 46 29,4
2 Tidak Diare 110 70,6
Jumlah 156 100
Dari Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 156 responden yang balitanya menderita diare sebanyak 46 responden (29,4%) lebih kecil dari yang tidak menderita diare sebanyak 110 responden (70,6%)
1. Sumber Air Bersih Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sumber Air Bersih di Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Tahun 2015
No Sumber Air Bersih Jumlah Persentase (%)
1 Tidak memenuhi Syarat 53 34,0
2 Memenuhi syarat 103 66,0
Jumlah 156 100
Dari tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 156 responden yang sumber air bersihnya tidak memenuhi syarat sebanyak 53 responden (34,0%) lebih kecil dari pada sumber air bersih yang memenuhi syarat sebanyak 103 responden (66,0%)
2. Jamban Keluarga Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jamban Keluarga di Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Tahun 2015
No Jamban Keluarga Jumlah Persentase (%)
1 Tidak memenuhi Syarat 49 31,5
2 Memenuhi syarat 107 68,5
Dari tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 156 responden yang Jamban Keluarganya tidak memenuhi syarat sebanyak 49 responden (31,5%) lebih kecil dari pada jamban keluarga yang memenuhi syarat sebanyak 107 responden (68,5%)
3. Sarana Pembuangan Sampah Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sarana Pembuangan Sampah di Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Tahun 2015
No Sarana Pembuangan Sampah
Jumlah Persentase (%)
1 Tidak Memenuhi Syarat 67 42,9
2 Memenuhi syarat 89 57,1
Jumlah 156 100
Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa dari 156 responden yang sarana pembuangan sampahnya tidak memenuhi syarat sebanyak 67 responden (43,0%) lebih kecil dari pada sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat sebanyak 89 responden (57,0%)
4. Sarana Pembuangan Air Limbah Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sarana Pembuangan Air Limbah di Desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU Tahun 2015
No Sarana Pembuangan Air Limbah
Jumlah Persentase (%)
1 Tidak Memenuhi Syarat 28 17,9
2 Memenuhi syarat 128 82,1
Jumlah 156 100
responden (17,9%) lebih kecil dari pada sarana pembuangan air limbah yang memenuhi syarat sebanyak 128 responden (82,1%)
A. Analisa Bivariat
1. Hubungan Sumber Air Bersih dengan kejadian Diare pada Balita Tabel 5.6
Hubungan Sumber Air Bersih dengan kejadian Diare pada Balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU tahun 2015
No Sumber Air Bersih
Kejadian diare pada balita
jumlah P velue diare Tidak
diare 1 Tidak
memenuhi syarat
24 45.3%
29 54.7%
53 100%
0,04 2 Memenuhi
syarat
22 21.4%
81 78.6%
103 100% Jumlah
46 29.5%
110 70.5%
156 100%
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui proporsi responden yang balitanya menderita diare dan sumber air bersihnya tidak memenuhi syarat yaitu 45,3% lebih besar bila dibandingkan dengan proporsi responden yang balitanya menderita diare dan sumber air bersihnya memenuhi syarat yaitu 21,4%.
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh p value 0,04 (< 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sumber air bersih dengan kejadian diare pada balita.
2. Hubungan Jamban Keluarga dengan kejadian Diare pada Balita Tabel 5.7
Hubungan Jamban Keluarga dengan kejadian Diare pada Balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU tahun 2015
No Jamban Keluarga Kejadian diare pada balita
diare 1 Tidak memenuhi
syarat
24 49.0%
25 51.0%
49 100%
0,01 2 Memenuhi syarat 22
20.6% 85 79.4%
107 100% Jumlah
46 29.5%
110 70.5%
156 100%
Berdasarkan tabel 5.7 diketahui proporsi responden yang balitanya menderita diare dan jamban keluarga tidak memenuhi syarat yaitu 49,0% lebih besar bila dibandingkan dengan proporsi responden yang balitanya menderita diare dan jamban keluarganya memenuhi syarat yaitu 20,6%.
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh p value 0,01 (< 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita.
3. Hubungan Sarana Pembuangan Sampah dengan kejadian Diare pada Balita
Tabel 5.8
Hubungan Sarana Pembuangan Sampah dengan kejadian Diare pada Balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU tahun 2015
No Sarana Pembuangan Sampah
Kejadian diare pada balita
jumlah P velue diare Tidak
diare 1 Tidak memenuhi
syarat
32 47.8%
35 52.2%
67 100%
0,00 2 Memenuhi syarat 14
15.7% 75 84.3%
89 100% Jumlah
29.5% 70.5% 100%
Berdasarkan tabel 5.8 diketahui proporsi responden yang balitanya menderita diare dan sarana pembuangan sampahnya tidak memenuhi syarat yaitu 47,8% lebih besar bila dibandingkan dengan proporsi responden yang balitanya menderita diare dan sarana pembuangan sampahnya memenuhi syarat yaitu 15.7%.
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh p value 0,00 (< 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare pada balita.
4. Hubungan Sarana Pembuangan Air Limbah dengan kejadian Diare pada Balita
Tabel 5.9
Hubungan Sarana Pembuangan Air Limbah dengan kejadian Diare pada Balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU tahun 2015
No Saluran
Pembuangan Air Limbah
Kejadian diare pada balita
jumlah P velue diare Tidak
diare 1 Tidak memenuhi
syarat
18 64,3%
10 35.7%
28 100%
0,00 2 Memenuhi syarat 28
21,9%
100 78.1%
128 100% Jumlah
46 29.5%
110 70.5%
156 100%
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh p value 0,00 (< 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ada hubungan yang bermakna antara sumber air bersih dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015, dengan P value 0,04. 2. Ada hubungan yang bermakna antara jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015, dengan P value 0,01. 3. Ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015, dengan P value 0,00
4. Ada hubungan yang bermakna antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama wilayah kerja Puskesmas Lubuk Batang kecamatan Lubuk
Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015, dengan P value 0,00
B. Saran
1. hendaknya instansi kesehatan dalam hal ini puskesmas memberikan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat tentang bagaimana cara mengolah sumber air menjadi air bersih, pentingnya jamban keluarga, tempat pembuangan sampah yang baik, dan saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat, sehingga lingkungan dapat tejaga dan dapat menurunkan angka kesakitan yang disebabkan penyakit diare.
3. Bagi peneliti lain selanjutnya untuk dapat meneliti faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini dan juga semoga dapat menjadi pembelajaran yang