Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
(Studi Ex Post Facto)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh
Indri Fenny Rusmaniarti 1100347
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN
PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
(Studi Ex Post Facto)
Oleh
Indri Fenny Rusmaniarti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Indri Fenny Rusmaniarti 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
INDRI FENNY RUSMANIARTI
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
( Studi Ex Post Facto )
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Eka Nugraha, M.kes. AIFO NIP. 195903041987031002
Pembimbing II
Arif Wahyudi, S.Pd NIP. 197405202001121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRAK
Indri Fenny Rusmaniarti, 1100347, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Judul: Pembelajaran aktivitas aquatik berbasis kelas homogen pada mahasiswa PJKR FPOK UPI angkatan 2012. Pembimbing I : Dr. Eka Nugraha, M. Kes., AIFO, Pembimbing II : Arif Wahyudi, S.Pd.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pembelajaran aktvitas aquatik berbasis kelas homogen pada mahasiswa PJKR FPOK UPI angkatan 2012 untuk mengetahui seberapa besar kontribusi meluncur terhadap keterampilan gerak dasar berenang gaya bebas. Metode yang digunakan adalah metode Ex Post Facto, populasi seluruh mahasiswa angkatan 2012 yang mengikuti mata kuliah pembelajaran aktivitas aquatik. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh sebanyak 140 mahasiswa dan dibagi menjadi 3 kelas homogen A, B dan C berbasis keterampilan dasar meluncur. Perlakuan yang diberikan oleh kelas A terhadap kelas C dengan model pembelajaran peer teaching, dan perlakuan kelas B dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data diperoleh peningkatan hasil tes meluncur 1 dan meluncur 2 yaitu kelas A = 22%, kelas B = 38% dan kelas C = 40%. Hasil korelasi tes meluncur 2 dengan gerak dasar berenang gaya bebas untuk kelas A = 14.7%, kelas B = 0.21% dan kelas C = 3.43%. Simpulannya adalah pembelajaran aktivitas aquatik berbasis kelas homogen meningkatkan hasil meluncur dan ternyata memberikan kontribusi nyata terhadap gerak dasar gaya bebas.
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii ABSTRACK
Indri Fenny Rusmaniarti, 1100347, Physical Education Health and Recreation Departement, Title: Learning Activities Aquatic a Class Homogeneous on Students PJKR FPOK UPI the 2012. advisor I : Dr. Eka Nugraha, M. Kes., AIFO, Advisor II : Arif Wahyudi, S.Pd.
The purpose of this study was to determine the learning profile of homogeneous classes of aquatic activities based on student PJKR FPOK UPI force in 2012, according to the results of the test slide and know how big contribution slid basic motor skills freestyle swimming. The method used is the method of Ex Post Facto, the population of the entire student class of 2012, which followed the training course of aquatic activity. The treatment given by the class A to class C is learning the Peer Teaching model, and treatment for class B with conventional learning models. A sampling technique that saturation sampling as many as 140 students and is divided into three sliding skills homogeneous classes A, B and C. based on calculation and analysis of data obtained test results class increased slip slide 1 and 2 is A = 22%, B = 38% grade and class C = 40%. The correlation between the values of the test data based slide 2 freestyle swimming movement for A = 14.7%, class B = 0.21% and class C = 3.43%. The conclusion was based on classroom learning homogeneous aquatic activities can provide better results test slide 1 to slide 2 and contributes to the freestyle basic movement.
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR DIAGRAM ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Skipsi... 7
G. Batasan Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
A. Kajian Teoritis ... 9
1. Hakikat Pembelajaran ... 9
2. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 10
3. Fakultas Pendidikan Olahraga Kesehatan (FPOK) ... 12
4. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) ... 14
5. Mata Kuliah Pembelajaran Aktivitas Aquatik ... 14
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
7. Model Pembelajaran yang Digunakan pada Mata Kuliah
Pembelajaran Aktivitas Aquatik Berbasis Kelas Homogen ... 20
8. Pembelajaran Berbasis Kelas Homogen ... 27
9. Pelaksanaan Pembelajaran Aktivitas Aquatik Berbasis Kelas Homogen di Prodi PJKR ... 29
B. Kerangka Pemikiran ... ` 30
C. Hipotesis Penelitian ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
A. Metode Penelitian ... 33
B. Desain Penelitian ... 35
C. Populasi dan Sampel ... 37
D. Teknik Pengambilan Sampel ... 38
E. Pengumpulan Data ... 39
F. Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Deskripsi Data ... 42
1. Profil Pembelajaran Aktivitas Aquatik Berbasis Kelas Homogen pada Mahasiswa PJKR FPOK UPI Angkatan 2012 Berdasarkan Meluncur 1 dan meluncur 2 ... 46
2. Peningkatan hasil belajar antara kelas A, B dan C ... 52
3. Kontribusi meluncur 1 dan meluncur 2 terhadap gerak dasar gaya bebas pada kelas A, B dan C ... 53
B. Diskusi temuan ... 56
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 58
A. Simpulan ... 58
B. Implikasi ... 58
C. Rekomendasi ... 58
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah mahasiswa PJKR angkatan 2012 yang mgnikuti
pembelajaran aktivitas aquatic berbasis kelas homogen ... 38
Tabel 4.1 Jumlah mahasiswa PJKR angkatan 2012 yang mgnikuti pembelajaran aktivitas aquatic berbasis kelas homogen ... 42
Tabel 4.2 Statistik deskriptif tes meluncur kelas A ... 43
Tabel 4.3 Statistik deskriptif tes meluncur kelas B ... 44
Tabel 4.4 Statistik deskriptif tes meluncur kelas C ... 45
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi nilai meluncur 1 pada kelas A ... 46
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi nilai meluncur 2 pada kelas A ... 47
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi nilai meluncur 1 pada kelas B ... 48
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi nilai meluncur 2 pada kelas B ... 49
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi nilai meluncur 1 pada kelas C ... 50
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi nilai meluncur 2 pada kelas C ... 51
Tabel 4.11 Nilai Korelasi Meluncur Dengan Gaya Bebas Pada Kelas A ... 53
Tabel 4.12 Nilai Korelasi Meluncur Dengan Gaya Bebas Pada Kelompok B ... 54
Tabel 4.13 Nilai Korelasi Meluncur Dengan Gaya Bebas Pada Kelas C ... 54
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain penelitian ex post facto ... 36
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Peningkatan meluncur 1 dan meluncur 2 pada kelas A ... 44
Diagram 4.2 Peningkatan meluncur 1 dan meluncur 2 pada kelas B ... 45
Diagram 4.3 Peningkatan meluncur 1 dan meluncur 2 pada kelas C ... 46
Diagram 4.4 Hasil tes meluncur 1 pada kelas A ... 47
Diagram 4.5 Hasil tes meluncur 2 pada kelas A ... 48
Diagram 4.6 Hasil tes meluncur 1 pada kelas B ... 49
Diagram 4.7 Hasil tes meluncur 2 pada kelas B ... 50
Diagram 4.8 Hasil tes meluncur 1 pada kelas C ... 51
Diagram 4.9 Hasil tes meluncur 2 pada kelas C ... 52
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Sampel Kelas A, C dan C
Lampiran 2 Data Nilai Kelas A, B dan C
Lampiran 3 Data Selisih Kelas A, B dan C
Lampiran 4 Distribusi Frekuensi Nilai Meluncur 1 dan 2 pada Kelas A,
B dan C
Lampiran 5 Penghitungan SPSS
Lampiran 6 Jadwal Perkuliahan dan Tenaga Pengajar
Lampiran 7 Sap dan Silabus
Lampiran 8 Resume Mahasiswa
Lampiran 9 Surat Keputusan
Lampiran 10 Buku Sumber
1
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu perguruan tinggi
negeri di Kota Bandung, yang terletak di Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 dan didirikan
sejak tanggal 20 Oktober 1954 di Bandung, diresmikan oleh menteri pendidikan
pengajaran Mr. Muhammad Yamin. Saat ini Universitas Pendidikan Indonesia
memiliki beberapa fakultas, yang salah satunya ialah Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan (FPOK) dan dibagi lagi menjadi lima program studi di
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan yang salah satunya adalah
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR). Menurut Kosasih (1993,
hlm.4) mengemukakan bahwa: “Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi (PJKR) merupakan bagian integral dari pendidikan secara organik,
neuromuskular, itelektual dan emosional melalui berbagai aktivitas jasmani
(Konsep Dasar Pendidikan Jasmani berdasarkan SK Mendikbud No.
413/U/1987).”
Pada zaman sekarang orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan
perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara menyampaian harus
disesuaikan, sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran
ditunjukkan bukan hanya mengembangkan keterampilan aktivitas jasmani, tetapi
pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Dalam konteks belajar dan mengajar
atau proses pembelajaran di Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yaitu
memakai dua konsep sebagai pedoman dan alat untuk mengajar yaitu konsep
didaktik dan metodik. Didaktik merupakan ilmu pengetahuan yang berkenaan
dengan tela’ah tentang asas-asas mengajar. Sedangkan metodik lebih memusatkan
kajian pada cara-cara untuk menerapkan asas-asas mengajar dalam mengajar mata
kuliah tertentu. Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi
dan kemampuan. Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat
kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang
2
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu mata kuliah yang berada dilingkungan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi yaitu pembelajaran aktivitas aquatik. Dibagi menjadi dua
bagian yaitu pembelajaran akivitas aquatik 1 pada semester 1 dan pembelajaran
aktivitas aquatik 2 pada semester 2. Pembelajaran aktivitas aquatik ini merupakan
mata kuliah dasar wajib pada program S1. Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa diharapkan mampu memiliki pengetahuan dalam penguasaan
keterampilan gerak dasar yang tergabung dalam perkuliahan pembelajaran
aktivitas aquatik 1, serta memahami tataran pengetahuan secara teoritis dan
filosofis.
Aquatik adalah sebutan untuk olahraga air yang dikoordinasi oleh FINA
(Fédération International de Natation Amateur) yang dibentuk sejak tahun 1908. Aquatik adalah suatu kegiatan yang dilakukan di air yang disebut dengan aktivitas
aquatik. Seperti yang dikemukakan Kamtomo, 1982 (dalam Nugraha, dkk, hlm. 8) bahwa: “Aktivitas aquatik adalah suatu pembelajaran aktivitas fisik/olahraga yang dilakukan di air, dengan cara menggerakkan anggota badan, mengapung di air,
dan seluruh anggota badan bergerak dengan bebas”. Secara garis besar olahraga
aquatik dapat dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya yaitu renang.
Renang merupakan salah satu olahraga yang dilakukan di air dan sangat berbeda
dengan olahraga yang ada di darat. Menurut Arma Abdullah (dalam Badruzaman,
2012, hlm. 4) yaitu : “Renang adalah suatu jenis olahraga yang dilakukan di air,
baik di air tawar maupun di air laut”. Renang dalam pembelajaran pendidikan
jasmani itu sendiri bertujuan agar mahasiswa memiliki tingkat kebugaran jasmani
yang baik serta pemahaman tentang gerakan renang. Karena dengan adanya
pemahaman renang yang dimiliki setiap mahasiswa yang akan dikembangkan
sesuai minat dan bakat mahasiswa itu sendiri.
Pembelajaran aktivitas aquatik adalah suatu proses mengubah
keterampilan menggerakan anggota badan dengan mengapung di air dan seluruh
anggota badan tersebut bergerak dengan bebas. Jadi pembelajaran aktivitas
aquatik merupakan suatu usaha manusia yang dilakukan dengan tujuan membantu
memfasilitasi belajar keterampilan orang lain, secara khusus pembelajaran
aktivitas aquatik merupakan upaya yang dilakukan oleh guru, instruktur dengan
3
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktivitas aquatik merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh instruktur dalam
memberikan informasi yang berkaitan dengan aktivitas aquatik. sebagai contoh,
instruktur membantu kesulitan apa yang dialami dalam melakukan aktifitas
aquatik.
Dengan demikian pembelajaran aktivitas aquatik akan berhasil dalam
mencapai tujuan yang diinginkan oleh pengajar. Keberhasilan mengajar
pembelajaran aktivitas aquatik dalam mencapai tujuan tidak ditentukan oleh
instruktur saja, melainkan juga ditentukan oleh bagaimana sebaiknya siswa
belajar. Pemahaman terhadap para siswa, bagaimana mereka berkembang secara
intelektual, bagaimana mereka berpikir dan bagaimana mereka belajar.
Kenyataannya pada pembelajaran aktivitas aquatik membutuhkan banyak
waktu, ketidaksabaran bagi pemula dan rasa takut akan tenggelam dapat
mempengaruhi keterampilan renang, hal ini merupakan tugas pengajar untuk
menghindarinya dengan cara menciptakan suasana tenang dan menyenangkan.
Dengan demikian siswa dapat melakukan gerakan aktivitas aquatik yang baik
terutama pola gerak dasar aktivitas aquatik yaitu mengapung. Dengan melakukan
aktivitas di air, anak berkesempatan untuk mengenal dan memahami
lingkungannya. Melalui aktivitas itu pula, anak memperoleh kesempatan untuk
bergerak dengan bebas, dan dalam keadaan apapun dia harus menggerakan
seluruh anggota tubuhnya, untuk tujuan agar bisa mengapung dan bergerak.
Keleluasaan itu merupakan rangsangan yang luar biasa, bukan saja dari aspek
fisik namun juga dari aspek mental. Proses pemebelajaran yang baik adalah
dilakukan secara intensif, konsisten dan kontinyu yang tidak menimbulkan rasa
jenuh pada peserta didik. Maka seorang pengajar harus bertujuan untuk
meningkatkan penguasaan teknik dalam suatu materi aktivitas aquatik yang akan
dipelajari. Upaya ini dapat dilakukan melalui model pembelajatan aktiviats
aquatik. Maka dari itu model yang akan diberikan harus menitik beratkan supaya
peserta didik dapat memahami pembelajaran yang diberikan oleh pengajar, hal ini
diperlukan suatu proses pembelajaran yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh
para pengajar pembelajaran aktivitas aquatik dengan melakukan tindakan berbasis
4
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baru, dan perlu dilakukan untuk mengubah proses pembelajaran sehingga
diharapkan peningkatan pada hasil belajarnya.
Tindakan untuk ketiga kelas tersebut berbeda-beda yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran peer teaching antara kelas A terhadap kelas C
sedangkan untuk kelas B diberikan model pembelajaran konvensional yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah pembelajaran aktifitas aquatik.
Model pembelajaran peer teaching adalah suatu pembelajaran yang dilaksanakan dengan menyertakan teman sebaya sebagai siswanya. Model ini
cocok digunakan untuk setiap tingkatan, yang memiliki kelas banyak. Aktifitas ini
memberikan simulasi pada setiap kelompok untuk melatih setiap sub lebih baik,
dan siswa yang akan memberikan arahan dituntut untuk memahami sebelum
memberikan materi pada temannya.
Model konvensional merupakan model pembelajaran yang merujuk pada guru, maksudnya fungsi guru dalam model pembelajaran konvensional sangat dominan. Model konvensional merupakan model pembelajaran yang saat ini
banyak dipergunakan oleh guru, yaitu dengan meode ceramah dan tanya jawab.
Dalam pelaksanaannya dosen akan membantu dengan maksud mahasiswa dapat
mengajukan pertanyaan, kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas serta
mengemukakan pendapat yang belum mahasiswa ketahui, semoga dengan cara ini
akan membantu mahasiswa dalam mempelajari dan memahami serta
mempraktekan aktivitas aquatik ini dengan baik. Djamarah mengemukakan
bahwa : “Metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode
ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran”.
Kedua model pembelajaran ini sebagai tindakan terbaru yang dilakukan
oleh dosen pengampu mata kuliah pembelajaran aktifitas aquatik di PJKR FPOK
UPI. Dengan adanya tindakan berbasis kelas homogen diharapkan mengalami
peningkatan yang positif terhadap hasil belajar pada mata kuliah pembelajaran
aktifitas aquatik, karena materi pembelajaran aquatik dapat tersampaikan kepada
5
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi Masalah
Telah diketahui bahwa hasil belajar mata kuliah pembelajaran aktifitas
aquatik pada mahasiswa PJKR FPOK UPI angkatan 2012 mengalami
peningkatan. Dalam upaya mencapaian penguasaan pola dasar gerak serta
keterampilan gaya-gaya renang pada pembelajaran aktifitas aquatik, banyak faktor
yang mempengaruhi terhadap tercapainya hasil belajar yang baik tersebut. Salah
satunya adalah kesesuaian penggunaan model pembelajaran yang diberikan dosen
dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu model peer teaching dan model konvensional.
Pada pertemuan awal pembelajaran aktifitas aquatik seluruh mahasiswa
dibagi kelompok sesuai dengan kemampuan dasar meluncurnya, karena meluncur
sebagai pola dominan dalam renang. Sehingga didapat tiga kelompok yaitu kelas
A, B dan C. Dalam prosesnya bahwa kelas A mengajarkan kelas C dengan model
peer teaching dan kelas B tetap belajar seperti biasa atau model konvensional. Atas dasar uraian diatas maka diidentifikasikan masalahnya sebegai
berikut : Apakah kelas berbasis kelas homogen itu? Mengapa kelas homogen yang
dipergunakan? Bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasis kelas homogen itu?
Kapankah waktu yang tepat pembelajaran berbasis kelas homogen dipergunakan?
Dari identifikasi masalah tersebut, penulis merasa tertarik untuk
mengetahui tentang hasil dari penerapan pembelajaran berbasis kelas homogen
dalam aktivitas aquatik yang dilihat dari data hasil tes awal (meluncur), data tes
kedua (meluncur) dan data tes ketiga (gaya bebas).
C. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana profil pembelajaran aktvitas aquatik berbasis kelas homogen pada
mahasiswa PJKR FPOK UPI angkatan 2012 berdasarkan data hasil tes
meluncur satu dan data hasil tes meluncur dua?
2. Apakah ada peningkatan hasil tes meluncur 1 dan hasil tes meluncur 2 antara
kelas A, B dan C?
3. Seberapa besar kontribusi meluncur terhadap keterampilan gerak dasar
6
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dkemukakan, maka dalam suatu penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas
dan tepat sehingga dapat memberikan solusi, informasi dan hasil penelitian yang
benar. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui profil pembelajaran aktvitas aquatik berbasis kelas
homogen pada mahasiswa PJKR FPOK UPI angkatan 2012 berdasarkan data
hasil tes meluncur satu dan data hasil tes meluncur dua.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pembelajaran aktivitas aquatik pada
mahasiswa PJKR FPOK UPI angkatan 2012 diantara kelas A, B dan C?
3. Untuk mengetahui sampai sejauh mana kontribusi meluncur terhadap
keterampilan gerak dasar berenang gaya bebas.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait
baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun kegunaan atau manfaat yang
dapat diperoleh dari hasil penelitian yaitu :
1. Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi serta sumbangan
keilmuan yang berarti dalam bidang pendidikan jasmani kesehatan dan
rekreasi pada pembelajaran aktifitas aquatik.
b. Dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi.
2. Secara Praktis
a. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi para dosen pengampu mata kuliah
pembelajaran aktifitas aquatik di PJKR FPOK UPI.
b. Sebagai acuan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih tindakan dalam
7
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Struktur Organisasi Skripsi
Agar penyususnan skripsi bisa berjalan dengan sistematis. Maka penulis
akan membuat sistematika penelitian/struktur organisasi. Struktur organisasi
skripsi akan disusun sebagai berikut:
1. BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Struktur Organisasi Skripsi
G. Pembatasan Penelitian
2. BAB II : LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Pembelajaran
2. Hakikat Pendidikan Jasmani
3. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK)
4. Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR)
5. Mata Kuliah Pembelajaran Aktivitas Aquatik
6. Hakikat Model Pembelajaran
7. Model Pembelajaran yang Digunakan pada Mata Kuliah
Pembelajaran Aktivitas Aquatik Berbasis Kelas Homogen
8. Pembelajaran Berbasis Kelas Homogen
9. Pelaksanaan Pembelajaran aktivitas aquatik berbasis kelas homogen
B. Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis Penelitian
3. BAB III : METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
B. Teknik Pengambilan Sampel
C. Desain Penelitian
D. Pengumpulan Data
8
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. BAB IV: TEMUAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Diskusi Penemuan
5. BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Rekomendasi
G. Pembatasan Penelitian
Untuk memberikan gambaran yang dijelaskan oleh peneitian ini, maka
diperlukan pembetasan penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian ini terfokus pada hasil belajar pembelajaran aktivitas aquatik 1
berbasis kelas homogen pada mahasiswa PJKR FPOK UPI angkatan 2012
berdasarkan hasil tes meluncur 1, meluncur 2 dan gaya bebas. Data hasil
belajar sudah ada di dosen pengampu pembelajaran aktivitas aquatik.
2. Populasi penelitian adalah mahasiswa PJKR FPOK UPI angkatan 2012 yang
mengikuti pembelajaran aktivitas aquatik 1.
3. Lokasi penelitian adalah Universitas Pendidikan Indonesia, Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan
33
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Prenelitian
Dalam sebuah penelitian diperlukan pembuktian salah satunya dengan menggunakan metode. Dalam suatu penelitian metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian itu. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan
dan analisis data. Menurut Arikunto (2006, hlm. 151) yaitu: ”Metode penelitian
adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian”.
Pendapat lain juga diungkapkan oleh Sugiyono (2013, hlm. 3) yang menjelaskan bahwa ”Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dan menurut Silalahi (dalam Lestari, 2015, hlm. 64) ”Metode dapat diartikan sebagai cara mendekati, mengamati dan menjelaskan suatu gejala dengan menggunakan landasan teori”. Kesimpulan yang dapat diambil dari ketiga pendapat diatas yaitu metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam suatu penelitian terdapat beberapa metode yang biasa dipergunakan diantaranya histories, deskriptif dan eksperimental.
Fokus pada penelitian ini adalah pembelajaran aktifitas aquatik berbasis
kelas homogen pada mahasiswa PJKR FPOK UPI angkatan 2012. Peneliti
berusaha mengumpulkan data, mengolah serta menganalisis data yang diperoleh.
Dalam hal ini peneliti tidak melalui proses dari awal, melainkkan peneliti hanya
mengambil hasil dari kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa selama mengikuti
pembelajaran aktifitas aquatik. Dari penjelasan diatas Arikunto (2002:166) menyebutkan bahwa “Pada penelitian ini, tidak memulai proses dari awal, tetapi
mengambil hasil”. Sehingga penulis menerapkan metode Ex Post Facto. Menurut
Kerlinger (dalam Lestari, 2015, hlm. 64) penelitian ini disebut juga penelitian
kausal komparatif (casual comparative research), kemudian lebih lanjut
34
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena eksistensi dari variable tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang adanya hubungan diantara variable tersebut dibuat berdasarkan perbedaan yang mengiringi variable bebas dan variable terikat, tanpa intervensi langsung.
Pendapat lainnya menurut Sukmadinata (dalam Lestari, 2015, hlm. 65)
menyatakan bahwa :
Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab-akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa sesuatu variable disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variable tertentu atau mengakibatkan variable tertentu.
Adapun menurut Wirarta (dalam Lestari, 2015, hlm 65) menyebutkan bahwa : “… penelitian ex-post facto bertujuan mengekspos kejadian-kejadian yang sedang berlangsung”. Beliau menjelaskan pula bahwa :
Penelitian ex-post facto-kausal-komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang terjadi kemudian, merunut kebelakang melalui data untuk menemukan faktor yang mendahului atau menentukan kemungkinan sebab atas peristiwa yang diteliti.
Wirarta (2006) menegaskan pula, “… pada penelitian ex-post facto peneliti tidak memulai prosesnya dari awal, melainkan langsung melihat hasilnya. Dari
hasil yang diperoleh tersebut, peneliti mencoba menemukan sebab-akibat terjadinya peristiwa itu” (hlm. 169-170).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ex post facto merupakan
penelitian untuk menjelaskan atau menemukan bagaimana variable-variabel
dalam penelitian saling berhubungan dan saling berpengaruh. Juga metode yang
digunakan untuk meneliti hubungan antara suatu akibat sebagai variable terikat
dengan variable bebas dimana variable bebasnya tidak dapat dimanipulasi karena
telah terjadi atau karena tidak mungkin dimanipulasi melalui penelusuran
35
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tujuan penelitian Ex Post Facto
Tujuan penelitian exs post facto adalah untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat dengan cara berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat
yang ada kemudian mencari kembali factor yang mungkin menjadi penyebab
melalui data tertentu. Suryabrata (dalam Ningrum & Hidayat)
2. Karakteristik penelitian Ex post Facto
a. Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.
b. Variable terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut
kebelakang, untuk menemukan sebab, hubungan dan maknanya
c. Dasar logika yang digunakan dan tujuan yang ingin dicapai yaitu
menentukan validitas empiris
3. Kelebihan penelitian Ex post Facto
a. Sesuai untuk keadaan yang tidak dapat dilakukan oleh penelitian
eksperimen
b. Informasi tentang sifat fenomena apa yang terjadi, dengan apa
kejadiannya, dibawah kondisi apa fenomena terjadi, dan dalam sekuensi
dan pola seperti apa fenomena terjadi
c. Kemajuan dalam teknik statistic membuat desain ex post facto lebih
bertahan
4. Kelemahan Penelitian Ex Post Facto
a. Kurang control terhadap variable bebas
b. Sulit memastikan apakah factor-faktor penyebab telah dimasukkan dan
diidentifikasi
c. Jika hubungan antara dua variable ditemukan, sulit menemukan mana
yang sebab dan mana yang akibat
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara proses dan
36
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tujuan penelitian. Desain penelitian berfungsi untuk memberikan jalan dan arah
dari proses penelitian.
Silalahi (dalam Lia Lestari, 2015, hlm. 65) menjelaskan bahwa : “…
desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun
sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan penelitiannya” (2010, hlm. 180).
Program yang diterapkan pada pembelajaran aktivitas aquatik adalah
pembagain pembelajaran melalui kelas homogen. Program yang diterapkan tidak
dapat dimanipulasi oleh peneliti.
Gambar 3.1
Desain Penelitian Ex Post Facto Kelas A (X1)
Kelas B (X2)
Kelas C (X3)
Peningkatan hasil belajar berdasarkan meluncur 1 dan
meluncur 2 (Y1)
Kontribusi meluncur
terhadap gaya bebas
37
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
Pengambilan dan pengumpulan data
melalui dokumentasi
Analisis data
Pembahasan
Gambar 3.2
Langkah-langkah Penyusunan Penelitian
C. Populasi dan Sampel
Mengenai populasi dan sampel Frankel et al (2012, hlm. 91)
mengemukakan bahwa, “A sample in a research study is the group on which information is obtained. The large group to which on hopes to apply result is
called the population”.Selanjutnya, Sugioyono (2012, hlm. 80) menjelaskan
bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Populasi
Sampel
Hasil
38
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Mengenai sampel pun Sugiyono (2012, hlm. 81) menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Pada penelitian ini populasi yang dijadikan objek penelitian adalah
mahasiswa PJKR FPOK UPI angakatan 2012 yang mengikuti mata kuliah
pembelajaran aktivitas aquatik. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah 140
orang mahasiswa yang mengikuti pembeljaran aktivitas aquatik.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel digunakan untuk mempermudah penelitian
dalam mendefinisikan sebuah populasi dengan cara yang tepat dan dapat dengan
mudah membuat sebuah generalisasi. Riduwan (2011, hlm. 11) mengemukakan
bahwa :
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara
mengambil sampel yang presentatif dari populasi. Pengambilaqn sampel ini
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat
mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan Nonprobability Sampling yaitu Total Sampling atau Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 124) bahwa, “Sampling jenuh (total sampling) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.Dengan menggunakan sampel tersebut, didapat 140 orang mahasiswa yang mengikuti mata kuliah aktivitas aquatik.
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa PJKR Angkatan 2012 yang Mengikuti Pembelajaran Aktivitas Aquatik Berbasis Kelas Homogen.
NO KELAS HOMOGEN JUMLAH
1 A 18
2 B 88
39
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
JUMLAH 140
E. Pengumpulan Data
Penulis akan menggunakan beberapa teknik dan alat pengumpulan data,
diantaranya yaitu :
1. Metode Dokumenter
Menurut Rachman M (1993, hlm. 40) mengemukakan bahwa metode
dokumenter ialah cara pengumpulan data melalui dokumentasi atau arsip tertulis
seperti nilai raport, nilai NEM, Indeks Prestasi/Indeks Prestasi Kumulatif.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan ini digunakan penulis dengan membaca buku sumber,
mempelajari beberapa karya tulis ilmiah serta laporan –laporan penelitian,
informasi dari media baik cetak maupun elektronik, teori-teori dan
pendapat-pendapat yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti. Studi
kepustakaan ini dimaksudkan untuk mendapatakan landasan-landasan teoritis
berupa pendapat-pendapat para ahli yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti.
F. Analisis Data
Data yang telah terkumpul langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah
penghitungan dan analisis data, yang kemudian diklasifikasikan dalam bentuk
tabel-tabel data.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 172), “Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti”. Pengujian validitas instrumen sangat penting dilakukan karena instrumen dengan tingkat validitas tinggi dapat mengukur apa
yang hendak diukur dalam penelitian.
Setelah melaksanan penelitian, peneliti melaksanakan pengumpulan data
dan selanjutnya melakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai
40
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus
dari Abduljabar & Darajat (2013, hlm. 111) sebagai berikut :
Keterangan :
X = skor rata-rata yang dicari
= jumlah nilai data
= jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus dari Silalahi
(2010, hlm. 371) sebagai berikut:
√
Keterangan:
S = simpangan baku yang dicari
n = jumlah sampel
41
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mencari varians (S2) melalui rumus:
Keterangan:
S2 = Varians yang dicari
n = Jumlah sampel
= Skor yang diperoleh
59
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: “Pembelajaran aktivitas aquatik dengan menggunakan kelas berbasis kelas homogen dapat meningkatkan kemampuan
meluncur serta memberikan keterampilan dasar meluncur yang positif terhadap
gerak dasar gaya bebas”.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
mengemukakan implikasi sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pembelajaran aktivitas aquatik
berbasis kelas homogen merupakan salah satu pembelajaran dengan konsep
yang baik untuk digunakan, karena dengan menggunakan kelas berbasis kelas
homogen dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan meningkat. Menurut
Ibrahim (dalam Julintine, dkk, 2013, hlm. 65) bahwa: “Unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep sulit”.
2. Dalam pembelajaran aktivitas aquatik dilapangan dengan menggunakan kelas
berbasis homogen dapat mengingkatkan hasil belajar secara merata, pada
prosesnya mahasiswa tidak terhambat untuk melakukannya.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran aktivitas aquatik berbasis
kelas homogen dapat meningkatkan hasil belajar secara merata kesemua
kelompok jika ditinjau dari hasil tes meluncur, serta meluncur berkontribusi
terhadap gerak dasar gaya bebas. Bagi mahasiswa yang akan mengadakan
penelitian lebih lanjut, diharapkan melakukan kajian yang lebih kompleks.
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan rekomendasi
implikasi dan penelitian selanjutnya yang diharapkan dapat memberikan manfaat
59
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi serta sumbangan keilmuan
yang berarti dalam bidang pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi pada
pembelajaran aktifitas aquatik, sehingga mahasiswa apat lebih memahami makna
dari pembelajaran aktivitas aquatik berbasis kelas homogen.
2. Bagi dosen
Diharapkan dosen pengampu dapat melanjutkan metode pembelajaran
berbasis kelas homogen, karena dengan pembelajaran kelas homogen dapat
meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi lembaga
Dapat dijadikan sebagai pertimbangan metode pembelajaran bagi mata
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. (2011). Modul Pedagogi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Abduljabar, Bambang, dan Darajat, Jajat. (2013). Aplikasi statistika dalam penjas. Bandung. FPOK UPI.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahendra, Agus. (2012). Asas dan falsafah pendidikan jasmani. Bandung: FPOK UPI.
Nugraha, Eka. dkk. (2014). Didaktik metodik pembelajaran aktivitas aquatik. Bandung: Bintang Warli Artika.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Susandi, Irwan. (2011). Perbandingan hasil belajar mahasiswa PJKR FPOK UPI yang masuk melalui PMDK, UM-UPI dan SNMPTN (Penelitian Ex Post Facto). Skripsi S. I pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. (2014). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfa Beta.
Juliantine, Tite. (2013). Model-model pembelajaran dalam pendidikan jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.
Nugaraha, Eka dan Firmansyah, Helmy. (2011). Pembelajaran Renang. Bandung.
Badruzaman. (2012). Renang untuk pemula, lanjutan dan penyempurnaan. Bandung.
Internet:
http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajaran-konvensional.doc [Online]. Diakses pada tanggal 25 September 2015
http://staaf.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dra.%20Sugi%Rahayu,%20M.P d.,M.Si/PENELITIAN%20Ex%20post%20FACTO.doc [Online]. Diakses pada tanggal 25 September 2015
https://magister-pendidikan.blogspot.co.id/p/pembelajaran-konvensional.html?1
[Online]. Diakses pada tanggal 26 September 2015
Indri Fenny Rusmaniarti, 2015
PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK BERBASIS KELAS HOMOGEN PADA MAHASISWA PJKR FPOK UPI ANGKATAN 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
www.academia.edu/9997317/penelitian-ex-post-facto-dan-r-and-d [Online]. Diakses pada tanggal 5 September 2015