• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Statistika dan Probabilitas Tentang Pengenalan Harga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Statistika dan Probabilitas Tentang Pengenalan Harga"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH STATISTIKA DAN PROBABILITAS

“PENGENALAN HARGA”

Oleh

MOHAMAD FIQRI PERMANA (21090115120045)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

(2)

KATA PENGANTAR Bismilahirahmanirahim .

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Harga

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen mata kuliah Statistika dan Probabilitas yaitu Bapak Berlian Arswendo A, ST, MT yang telah membimbing dan membantu selama proses pengajaran dan juga rekan-rekan mahasiswa lainnya sehingga saya dapat memahami apa yang beliau sampaikan.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………

Daftar Isi ……….………..……

Bab I Pendahuluan ………..………

Bab II Pembahasan ……….………

Bab III Penutup ……….……….

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Secara teoritis, teori harga secara mendasar sama, yakni bahwa harga wajar atau harga keseimbangan diperoleh dari interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran (suplai) dalam suatu persaingan sempurna, hanya saja dalam perekonomian modern teori dasar ini berkembang menyadi kompleks karena adanya diversifikasi pelaku pasar, produk, mekanisme perdagangan, instrumen, maupun perilakunya,yang mengakibatkan terjadinya distorsi pasar.

Dalam struktur pasar apapun sebuah perusahaan beroperasi, penetapan harga untuk maksimasi laba mangharuskan analisis yang seksama terhadap hubungan antara biaya marginal dan pendapatan marginal. Tetapi, riset tentang praktek – praktek penetapan harga aktual menunjukkan bahwa banyak perusahaan tampaknya menetapkan harga tanpa analisis eksplisit rehadap hubungan marginal. Studi memperlihatkan bahwa kebanyakan perusahaan menggunakan penetapan harga markup, menetapkan harga untuk menutup semua biaya langsung ditambah markup sebesar satu presentase tertentu untuk kontribusi laba (biaya umum dan laba) daripada menetapkan harga di mana MR = MC.

(5)

Demikian pula, praktek penetapan harga untuk musim puncak dan di luar puncak, diskriminasi harga, dan penetapan harga untuk produk - produk kesemuanya merupakan cara yang efisien untuk beroperasi sehingga MR = MC untuk setiap pelanggan atau kelompok pelanggan dan kelompok produk.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis mencoba menguraikan beberapa masalah pokok yang berkaitan dengan materi dalam makalah ini, yaitu:

1) Apa pengertian Harga ?

2) Bagaimana peranan harga di kehidupan ?

3) Apa saja macam-macam harga itu ?

4) Apa jenis-jenis dari harga ?

5) Bagaimana rumus menghitung harga ?

6) Siapa penemu rumus harga ?

7) Apa saja tipe-tipe harga itu ?

8) Apa yang dimaksud harga pasar ?

1.3. TUJUAN PENULISAN

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam tugas ini adalah untuk mengetahui pengertian, jenis, macam, rumus, dan tipe harga di kehidupan.

1.4. MANFAAT PENULISAN

Tugas ini dimaksudkan untuk memberikan jawaban atas masalah pokok tentang AutoCAD. Manfaat yang dapat diperoleh dari tugas tersebut adalah:

(6)

2) Metodologi tersebut dapat digunakan sebagai pembelajaran mahasiswa.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

.1. PENGERTIAN

Menurut Djaslim Saladin, SE, (2003:93) pengertian harga adalah sebagai berikut :

Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk di benak konsumen yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk tadi.

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, unsur lainnya menimbulkan biaya. Harga juga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel, harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti bauran pemasaran lainnya. Namun dalam melakukan perubahan harga perusahaan harus benar-benar mempertimbangkan secara cermat reaksi pelanggan dan juga pesaing.

Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya penggunaan kata harga berupa digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa. Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang sejenis.

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

(8)

Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk, sehingga sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk.

Definisi harga menurut Kotler dan Armstrong (2001: 439) adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis mengemukakan beberapa pengertian harga menurut para ahli :

Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa (Djasmin Saladin, 2001:95) Harga merupakan jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya (Basu Swastha & Irawan, 2005:241)

Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang dinyatakan dengan uang”. (Buchari Alma, 2002 : 125)

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atau dikeluarkan atas sebuah produk atau jasa (Henry Simamora, 2002 : 74)

Dari sejumlah definisi harga menurut para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen sebagai alat ganti atau tukar untuk mendapatkan sejumlah barang atau manfaat serta pelayanan dari produk atau jasa yang akan didapat oleh konsumen tersebut. Harga juga dapat dikatakan sebagai penentu nilai suatu produk atau jasa.

Pengertian harga sangat beragam menurut para ahli. Menurut Tjiptono(2002), Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasukbarang dan jasa lainnya) yang, ditukarkan agar memperoleh hakkepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakankomponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.Kemudian menurut Harini (2008: 55) “Harga adalah uang (ditambahbeberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkansejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.”Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga adalah satuan moneter yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikandan mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

(9)

Sebutan/istilah mengenai harga untuk berbagai produk tidak selalu sama dan dengan berbagai nama, Menurut Kotler ( 2002 : 518 ) bahwa harga ada di sekeliling kita.Anda membayar sewa untuk apartemen, uang kuliah dan uang jasa untuk dokter atau dokter gigi. Perusahaan penerbangan, kereta api, taxi dan bis mengenakan ongkos; perusahaan pelayanan iimum mengenakan tarif; dan bank mengenakan bunga atas uang yang anda pinjam.

Menurut Basu Swastha pengertian harga adalah sebagai berikut : (Swastha, 1998; 241 ) " Harga adalah jumlah uang ( ditambah beberapa barang kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya."

Dari kedua definisi tentang harga tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa harga adalah nilai suatu bararig atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang atau jasa berikut pelayanannya.

Dalam menyusun kebijakan penetapan harga, perusahaan mengikuti prosedur enam tahap penetapan harga yaitu : (Kotler, 2002 : 550):

1. Perusahaan memilih tnjuan penetapan harga.

2. Perusahaan memperkirakan kurva permintaan, probabilitas kuantitas yang akan terjual pada tiap kemungkinan harga.

3. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada berbagai level produksi dan pada berbagai level akumulasi pengalaman produksi.

4. Perusahaan menganalisa biaya, harga, dan tawaran pesaing. 5. Perusahaan menyeleksi metode penetapan harga

6. Perusahaan memilih harga akhir.

.2. PERANAN HARGA

(10)

dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor pentingbagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melaku-kan transaksi atau tidak (Engel, Blackwell & Miniard dan Kotler,1996). Dan hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Raymond Corre “Pricing is the moment of truth à all marketing comes to focus in the pricing decision”.

Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan sebagai imbalan barang atau jasa yang diperdagangkan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen dan merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan pembelian.

Sedangkan dilihat dari peranan harga dalam bauran pemasaran menurut Prof. Michael Laric dalam buku Marketing Startegy and Management, Michael J Baker, Emeritus Proffesor of Marketing, Strathclyde University, England bahwa peranan harga cenderung meningkat apabila kondisi-kondisi berikut terjadi : (1) produk tersebut pertama kali diterjunkan ke pasar

(2) dikaitkan dengan tujuan perusahaan

(3) perusahaan kompetitor melakukan penurunan harga

(4) adanya produk baru yang dihasilkan dari pengembangan teknologi baru yang mempunyai sifat subtitusi dan lebih efisien serta efektif.

Disamping itu menurut dari Prof Michael J Baker, harga memiliki peranan penting dalam bauran pemasaran dikarenakan :

(1) Elasitas harga lebih besar pengaruh terhadap permintaan dibandingkan dengan elasitas elemen marketing mix lainnya

(2) Perubahan harga sangat mempengaruhi perubahan jumlah penjualan

(3) Pelaksanaan perubahan harga jauh lebih mudah dibandingkan dengan rencana perubahan strategi produk atau promosi

(4) Reaksi perusahaan saingan terhadap perubahan harga biasanya lebih cepat dan sensitif.

(11)

Pernyataan di atas mengemukakan bahwa Harga merupakan suatu bagian yang penting bagi pembeli dan penjual. Pertukaran barang dan jasa hanya akan terjadi jika penjual dan pembeli telah menyepakati harga. Keputusan harga akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi perusahaan. Harga juga dirasa sangat penting dalam mengatur perekonomian.Kepentingan terhadap harga telah meningkat.Harga merupakan dasar terbentuknya keuntungan sehingga seluruh perusahaan berusaha memaksimalkannya dengan pengembangan pasar.Permintaan pasar sebagian besar dipengaruhi oleh harga. Harga akan memberikan posisi yang kompetitif pada pasar. Dengan demikian kebijakan terhadap harga merupakan hal yang tidak diragukan lagi sebagai senjata secara khusus dalam sistem perekonomian negara seperti menyempurnakan sumber daya sesuai prioritas yang telah direncanakan sebelumnya.

Begitu pentingnya penetapan harga, Bilson Simamora (2003:196) menyatakan bahwa pendekatan harga bisa dilakukan dua arah yaitu, pendekatan dari pihak produsen dimana harga tidak boleh lebih rendah dari biaya rata-rata per produk kalau perusahaan ingin memperoleh keuntungan.Selanjutnya pendekatan dari pihak konsumen dimana pada pendekatan ini harga akan membawa dampak ekonomis dan psikologis. Dampak ekonomisnya berkaitan dengan daya beli, sebab harga merupakan biaya (cost) bagi pembeli.Semakin tinggi harga, semakin sedikit produk yang bisa mereka beli.Sebaliknya, semakin rendah harga, semakin banyak produk yang bisa mereka beli.Sedangkan dampak psikologis dalam beberapa kondisi harga rendah menggambarkan kualitas yang rendah sedangkan harga tinggi menggambarkan kualitas yang tinggi.

.3. MACAM - MACAM HARGA

Setiap perusahaan pada umumnya sudah mengenal macam-macam harga, di antaranya:

a. Harga subjektif

Harga subjektif adalah suatu harga yang asalnya dari taksiran seseorang. Setiap pembeli dan juga penjual mempunyai harga taksiran terhadap barang yang akan dibeli atau dijual. Jadi setiap orang berbeda-beda, dan mungkin tidak selalu sama atau tepat dengan harga pasarannya (harga sesungguhnya).

b. Harga objektif

(12)

dan penjual. Harga pasar disebut juga dengan harga yang umum, dan menjadi patokan bagi penjual-penjual yang ada di pasar.

c. Harga pokok.

Nilai uang dari barang-barang yang diberikan padaproduksi dan langsung berhubungan dengan hasil barang.

d. Harga jual

Harga yang didapat dari jumlah harga pokok dengan laba atau keuntungan yang diinginkan oleh penjual. Meskipun harga harga yang ditawarkan tidak sama, secara keseluruhan di pasar akan terdapat suatu harga yang umum. Setiap penjual akan menyesuaikan diri dengan harga pasar.

e. Harga pemerintah

Yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnyaharga dasar padi, beras, gula, terigu, semen dan sebagainya. dengan harga yang lebih mahal di pasaran dalam negeri.

h. Harga gasal (Odd price)

Harga yang angkanya tidak bulat, misalnyaRp9.999,00. cara ini maksudnya untuk memengaruhi pandangan konsumenatau pembeli bahwa harga produk itu lebih murah.

i. Harga daftar (List price)

Harga yang diberitahukan terlebih dahulu.Dari harga produk ini biasanya pembeli akan memperoleh potongan.

j. Harga neto (Net price)

Harga yang harus dibayar oleh pembeli.Dengan perkataan lain harga neto adalah harga bersih.

k. Harga zone (Zone price)

Harga yang sama untuk suatu daerahatau zone geografi s tertentu. Contohnya harga 1 potong kemeja batik diJakarta Rp50.000,00, sedangkan harga di Bogor tetap Rp50.000,00 hanyaditambah ongkos transportasi Jakarta-Bogor.

l. Harga titik dasar (basing point price)

Harga didasarkan atas titiklokasi tertentu. Misalnya basis harga sebuah produk di Jakarta Rp25.000.00per unit, maka harga basis di Bogor tetap Rp25.000,00 plus biaya transportJakarta-Bogor.

(13)

Harga pabrik yang harus dibayar olehpembeli, sedangkan transportasinya dari pabrik harus ditanggung olehpembeli. Dapat juga penjual menyerahkan produknya sampai di atas kapalatau alat angkut lainnya yang disediakan pembeli. Harga pabrik disebutjuga f.o.b factory atau f.o.b mill. o. Harga f.a.s (free alongside)

Biaya angkutan ditanggung penjualsampai kapal merapat di pelabuhan tujuan. Pembongkaran produkditanggung oleh pembeli.

p. Harga c.i.f (Cost insurance and freight)

Harga barang yang di eksporsudah termasuk biaya asuransi, biaya pengiriman sampai diserahkannyabarang tersebut kepada pembeli.

Macam-macam harga yang ditetapkan pemerintah :

1. Harga tertinggi / maksimum, adalah harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi konsumen.

2. Harga terrendah / minimum, adalah harga terendah yang ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi produsen.

.4. JENIS – JENIS HARGA

Harga mencerminkan nilai suatu barang atau jasa. Semakin tinggi harga barang atau jasa maka menandakan nilainya semakin tinggi pula. Harga dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu:

a. Harga subjektif

adalah nilai barang dan/atau jasa yang dinilai oleh penjual maupun pembeli berdasarkan perspektif yang berbeda. Akibatnya harga terhadap barang dan/atau jasa tersebut berbeda menurut orang yang satu dan yang lainnya. Besarnya harga subjektif ditentukan oleh biaya produksi dan besar kecilnya keinginan keuntungan oleh penjual, selain itu, harga subjektif juga ditentukan daya beli masyarakat. b. Harga Objektif

adalah nilai barang dan/atau jasa dinilai oleh penjual maupun pembeli atas dasar kesepakatan bersama. Oleh karena itu harga yang dipatok oleh penjual akan setimpal dengan nilai barang dan/atau jasa yang didapatkan pembeli. Sehingga terbentuklah harga pasar.

c. Harga pokok

(14)

a. Harga pokok historis

Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang ditambah dengan biaya lainnya hingga barang ditawarkan kepada masyarakat.

b. Harga pokok normatif melimpah. Tujuannya untuk menghindari kerugian produsen dari kerugian.

e. Harga tertinggi

Harga tertinggi adalah harga maksimum yang ditetapkan atas suatu barang. Hal ini ditetapkan pemerintah untuk melindungi konsumen agar memiliki daya beli. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Gito Sudarmono (2000, Hal. 225) Jenis-jenis harga terdiri dari :

Strategi Harga Produk Mix

Persoalan strategi harga produk mix ini akan muncul apabila produk yang akan dtentukan harganya itu merupakan bagian dari keseluruhan produk yang akan dipasarkan, sehingga dalam penentuan harga suatu produk harus dipikirkan tentang pengaruhnya terhadap peningkatan keuntungan pada total produk mix. Dalam strategi ini dapatlah dibedakan empat situasi harga yaitu :

a. Harga Garis Produk (Harga Produk Line)

Pada umumnya suatu perusahaan tidak memproduksi produknya hanya satu jenis saja, tetapi banyak produk yang dihasilkan dalam suatu garis produk. Untuk itu harga juga ditentukan berbeda-beda untuk setiap produk agar dapat dikenal dengan mudah perbedaannya.

b. Harga Produk Optional

Perusahaan sering menjual barang-barang pelengkap (optional) dan asesorinya kepada konsumen sehingga dengan demikian konsumen dapat memilih produk yang diinginkannya.

(15)

Ada juga perusahaan yang menjual produk tanpa disertai dengan produk penyertanya, sehingga konsumen tidak dapat menggunakan produk-produk utama itu tanpa produk penyertanya.

.5. RUMUS MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN ( HPP )

Sebelum kita memulai kita harus terlebih dahulu mengenal apa itu Harga Pokok Penjualan. Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya operasi. HPP juga disebut sebagai biaya penjualan.

Harga Pokok Penjualan ini biasanya ada pada perusahaan dagang. Kegiatan perusahaan dagang adalah memperjualbelikan barang dagangan. Kemudian hasil dari penjualan itu dicata dalam akun penjualan. Hasil dari penjualan barang dagangan tersebut mempunyai harga pokok nilai beli yang telah dijual.

Harga Pokok Penjualan mempunyai beberapa komponen diantaranya : 1. Persediaan Awal Barang Dagangan

Persediaan awal barang dagangan merupaka persediaan barang dagangan yang tersedia di awal periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal barang dagangan terdapat dalam neraca saldo periode berjalan atau neraca awal perusahaan atau neraca tahum sebelumnya.

2. Persediaan Akhir Barang Dagangan

Persediaan akhir barang dagangan merupakan persediaan barang dagangan yang tersedia di akhir periode atau akhir tahun buku berjalan. Saldo persediaan ini biasanya diketahui pada data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.

3. Pembelian bersih

Pembelian bersih merupakan seluruh pembelian barang dagangan yang dilakukan perusahaan baik pembelian barang dagangan secara tunai maupun pembelian barang dagangan secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian tersebut serta dikurangi dengan potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi. Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

(16)

perhitungan Harga Pokok Penjualan. Jika tidak terdapat biaya angkut, retur pembelian, potongan pembelian, dan sebagainya maka Harga Pokok Penjualan masih tetap dapat dhitung.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan sebagai berikut : HPP = Barang tersedia untuk dijual – Persediaan Akhir Ket :

Barang tersedia untuk dijual = Persediaan Barang dagangan awal + Pembelian bersih

Pembeliaan bersih = (Pembelian + biaya angkut pembelian )-(ReturPembelian+ Potongan Pembelian)

Cara lain dalam menghitung Harga Pokok Penjualan. 1. persediaan barang dagangan awal (+)

2. pembelian barang dagangan (+) 3. beban angkut pembelian (+)

4. retur pembelian dan pengurangan harga (–) 5. potongan pembelian (–)

6. persediaan barang dagangan akhir (–) Contoh Soal Harga Pokok Penjualan.

PD Dwi Tirta, Lampung per 31 Desember 2011.

Persediaan barang dagangan (awal) Rp 10.000.000,00 Pembelian Rp 70.000.000,00 Retur pembelian dan PH Rp 1.000.000,00 Potongan pembelian Rp 2.000.000,00 Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 Persediaan barang dagangan (akhir) Rp 12.000.000,00 Ditanya : Hitunglah HPP!

(17)

Retur pembelian dan PH Rp 1.000.000,00 (–) Potongan pembelian Rp 2.000.000,00 (–) Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+) Persediaan barang dagangan (akhir ) Rp 12.000.000,00 (–) Harga Pokok Penjualan Rp 66.000.000,00

Harga Pokok Penjualan sangat penting karena akan menjadikan laporan keuangan perusahaan dapat dipertanggungjawabkan dan akurat. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat. Jika masih ada yang kurang dan salah, silahkan dikomentari, kita sama-sama belajar.

.6. PENEMU RUMUS HARGA Adam Smith (1723-1790)

Seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad 18, pernah menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang berjudul “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri.

Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh barang dan jasa tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang paling mereka butuhkan.

Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan dengan terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan suatu keseimbangan social (Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini tercipta tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.Tidak adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang tak terlihat (invisible hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah homo economicus yang selalu ingin memuaskan dirinya sendiri.

Hernando De Soto

(18)

yang berada di Peru. Majalah Economist menyatakan bahwa lembaga ini adalah pusat penelitian terpenting kedua di dunia. Majalah Time memilih Hernando sebagai salah seorang inovator terunggul dari Amerika Latin. Bukti menjelaskan mengapa Negara-negara berkembang tidak pernah keluar dari berbagai masalah kemiskinan.

Dalam buku ini disebutkan bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang sangat banyak. Absennya system hukum dan pemerintahan yang bersih membuat kekayaan itu tidak terlacak dan tercatat ke dalam penerimaan Negara. Korupsi dan kolusi serta berbagai praktek penyelewengan hukum membuat banyaknya kekayaan yang dimiliki negara berkembang tidak ada artinya. Tanpa system hokum yang jelas Negara-negara berkembang akan tetap tertinggal dari Negara-Negara-negara maju yang kelebihannya justru terletak pada system hukum yang sudah mapan.

Sistem hukum yang jelas akan membuat segala macam harta Negara baik itu dimiliki pemerintah atau swasta akan tercatat oleh pihak yang berwenang. Dengan demikian pengelolaannya dapat dipantau dan didorong untuk terus tumbuh dengan baik. Proses pencatatan dan pengelolaan itu tentu membutuhkan sumber daya manusia yang jujur dan bertanggung jawab. Mereka terkumpul dalam sebuah lembaga hukum yang juga jujur dan bertanggung jawab.

David Richardo (1772-1823)

Dia berkebangsaan Inggris yang hidup di awal abad ke-18 yang sangat mementingkan peran dunia usaha untuk bergerak dinamis guna menggerakkan perekonomian sebuah Negara. Buku yang dikarangnya berjudul “Principles of Political Economy and Taxation (1817). David yakin bahwa dengan bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga melihat bahwa dengan bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat dimana upah itu tidak cukup lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka.

(19)

dampak yang ditimbulkannya akan dapat segera teratasi dan perekonomian dapat segera pulih kembali.

Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para ekonom lainnya. Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai pekerja (labor theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga menggunakan teori David Richardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi social.

.7. TIPE – TIPE HARGA

Sebagimana di negara berkembang tipe perkembangan ekonomi indonesia adalah sistem dualisme ekonomi yaitu perbedaan antara bangsa kaya dan miskin atau perbedaan antara berbagai golongan masyarakat yang semakin meningkat. Konsep dualisme mempunyai empat unsur pokok, yaitu :

 Dua keadaan bersifat superior dan keadaan bersifat inferior yang bisa hidup berdampingan pada ruang dan waktu yang sama.

 Kenyataan hidup berdampingannya dua keadaan yang berbeda bersifat kronis dan bukan tradisional.

 Derajat superioritas dan inferioritas tidak menunjukkan kecenderungan yang menurut, bahkan terus meningkat.

 Keterkaitan antar unsur berpengaruh kecil

Dualisme dapat dibedakan menjadi dualisme sosial, dualisme ekologis, dualisme teknologi, dualisme finansial, dualisme regional.

Boeke (ekonom Belanda) menjelaskan teori dualisme ekonomi sebagai suatu kondisi dimana kedua sektor yaitu pertanian dan industri tumbuh bersamaan dan parallel. Tak ada satu sektor pun yang mendominasi sektor lain. dengan kata lain, baik sektor industri maupun pertanian tetap tumbuh bersamaan dalam berjalannya proses ekonomi. Dalam kerangka dualistik ini terdapat hipotesis bahwa aktivitas ekonomi disektor modern (barat) dipicu oleh kebutuhan ekonomis, sedangkan aktivitas ekonomi disektor tradisional (timur) hanya dipicu oleh kebutuhan sosial yang hanya memenuhi kebutuhan subsisten.

Boeke mengelompokkan dualisme ekonomi menjadi dua bagian besar yaitu : 1. Firm Type Economy (Modern Economy)

2. Produk distandardisasikan 3. Harga pas, tidak bisa ditawar

(20)

5. Bazar Type Economy (Traditional Economy)

6. Tak ada produk yang standar. Harga tergantung atau bisa ditawar 7. Persaingan muncul antara penjual dan pembeli

Awal dari sistem ekonomi dualistis di Indonesia yaitu setelah Hindia Belanda menguasai kembali Indonesia dari kekuasaan Raffles, pemerintah Belanda menyadari bahwa sangatlah kecil penghasilan yang akan diperolehnya dari sistem liberal yang diperkenalkan Raffles. Maka diusahakanlah suatu metode baru dalam manajemen ekonomi. Dasar-dasar institutional dan organisasi dari kebijaksanaan ekonomi adalah diperkenalkannya sistem tanam paksa (cultuurstelsel), yang dilaksanakan sampai tahun 1879-an. Dengan dibentuknya NHM, negara mencapai monopoli penuh dalam perdagangan, sedangkan Javasche Bank menangani masalah keuangan negara dan NHM. Dengan bantuan dari para bupati dan kepala desa, negara telah memberikan aparat organisasi demi menjamin mengalirnya produksi pertanian dari kaum tani Jawa.

Dalam sistem ini bidang usaha perusahaan-perusahaan swasta masih terbatas pada pengolahan. Modal tidak dimasukkan secara besar-besaran, tetapi kebutuhan akan modal yang tidak begitu besar diberikan oleh negara. Lebih-lebih, kaum pengusaha swasta bebas hanya merupakan sisa dari zaman Raffles.

Perkembangan kapitalisme di Jawa bukanlah akibat adanya gerakan dari dalam seperti di Eropa, melainkan akibat dorongan luar melalui pemasukan modal, keahlian, dan organisasi dari sistem kapitalis yang sudah berkembang di negeri Belanda.

Dalam perkebunan produksi ekspor, di mana sektor ekspor dan domestik berdiri bersama dalam hubungan mutualistis, pemerintah dan pemilik pabrik gula memiliki suatu kepentingan untuk mempertahankan laju aliran buruh-buruh murah dan perolehan tanah. Dalam perkebunan yang relatif tidak besar seperti kopi, ketergantungan pada tanah dan buruh, terciptalah sektor enklafe. Dengan demikian negara meletakkan dasar terciptanya struktur dualistis dalam perekonomian Hindia Belanda, di mana sektor ekspor dan enklafe telah menjadi cabang perekonomian Belanda.

Perkembangan dualisme ekonomi ini tidak pernah memberikan dampak yang mendorong sebuah perubahan bagi masyarakat pribumi, karena dualisme ekonomi dalam industrialisasi perkebunan gula tidak banyak menyentuh seluruh sendi-sendi masyarakat pribumi. Masyarakat pribumi hanya dijadikan kuli dan paling beruntung menjadi mandor.

(21)

dapat dihilangkan. Kapital reform dalam jangka panjang pun akan menemui kegagalan seperti dimasa lalu. Reformasi kapital akan menyebabkan pelarian modal yang sangat mudah di era liberalisasi. Reformasi kapital juga akan mengakibatkan berhentinya penanaman modal yang dapat menurunkan laju pertmbuhan ekonomi.

Dalam konsepnya pemeran perekonomian Indonesia ada tiga sektor sesuai dengan UUD 1945 pasal 33, yaitu pemerintah melalui BUMNnya, swasta dan koperasi. Namun dalam kenyataannya dualisme ekonomi masih terjadi dimasa sekarang.

.8. HARGA PASAR

Harga pasar adalah harga kesepakatan antara pembeli dan penjual yang terbentuk dari hasil tawar menawar.

Adanya permintaan dan penawaran mendorong pembeli dan penjual melakukan proses tawar menawar untuk mendapatkan harga pasar.

Proses terbentuknya harga pasar:

Harga pasar terbentuk jika terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Perhatikan analisis berikut:

(22)

 Pada harga Rp9.000 jumlah permintaan buah apel sebanyak 150kg sedangkan jumlah penawarannya 100kg. Sehingga terjadi kelebihan permintaan sebanyak 50kg.

 Pada harga Rp10.000 jumlah permintaan buah apel sebanyak 125kg dan jumlah penawaran sebanyak 125kg. Jika digambarkan pada grafik, maka akan terbentuk titik perpotongan atau disebut equilibrium point.

 Pada harga Rp11.000,00 jumlah permintaan buah apel sebanyak 100kg sedangkan jumlah penawaran 150kg. Sehingga terjadi kelebihan penawaran sebanyak 50kg.

 Pada harga Rp12.000,00 jumlah permintaan buah apel sebanyak 75kg sedangkan jumlah penawaran 175kg. Sehingga terjadi kelebihan penawaran sebanyak 100kg.Kesimpulannya, pada satuan harga Rp10.000 terjadi keseimbangan penawaran dengan permintaan, sehingga terbentuk harga pasar pada tingkat harga itu.

Faktor terpenting dalam pembentukan harga adalah kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel di bawah ini mengenai daftar permintaan dan penawaran buah jeruk.

Pada tabel di atas, harga keseimbangan terjadi pada harga Rp5.250,00. Pada harga tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta yaitu sebesar 350 kg. Jumlah jeruk 350 kg disebut jumlah keseimbangan. Agar kalian lebih jelas memahami harga keseimbangan perhatikan grafik di bawah ini.

(23)

mana pada harga Rp5.250,00, jumlah barangbarang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan yaitu sebesar 350 kg. Harga sebesar Rp5.250,00 disebut harga keseimbangan, sedangkan jumlah jeruk 350 kg disebut sebagai jumlah keseimbangan. Apabila pada tingkat harga Rp6.000,00 penjual menawarkan jeruknya sebanyak 500 kg, sedangkan pembeli hanya membutuhkan jeruk sebanyak 200 kg, apa yang akan terjadi?

Tentunya penjual akan terjadi kelebihan penawaran (surplus) sebanyak 300 kg jeruk (500 kg – 200 kg). Begitu juga pada tingkat harga Rp5.500,00 dan Rp5.750,00, penjual akan mengalami kelebihan jumlah jeruk yang dijual.

Berbeda halnya pada saat tingkat harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin dibeli sebanyak 500 kg, namun penjual hanya menjual jeruknya sebanyak 200 kg. Dengan demikian permintaan sebanyak 300 kg jeruk tidak bisa terpenuhi oleh penjual.

Apabila di pasar jumlah permintaan lebih banyak dari pada jumlah penawaran maka akan terjadi kelebihan permintaan atau disebut juga shortage.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya harga pasar jika terdapat hal-hal berikut ini :

 Antara penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar.

 Adanya kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.

(24)

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari dan dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan, produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang, fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi dan ide sebagai pengaruh dari Consumer Adoption Process, produk memiliki siklus hidup yang pada umumnya terdiri dari tahap perkenalan, pertumbuhan, pendewasaan, dan penurunan.

Kaitannya dengan produk pasti tidak terlapas dari masalah harga, agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setipa perusahaan harus menetapkan harga secara tepat, ada beberapa metode penetapan harga yaitu : pendekatan permintaan untuk menetapkan harga, pendekatan biaya untuk menetapkan harga dan diskon.

3.2 SARAN

(25)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan-penetapan-harga-manajemen-pemasaran.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Harga

http://mycopypast.blogspot.co.id/2009/09/pengertian-dan-peranan-harga.html

http://krsmwn.blogspot.co.id/2013/05/jenis-jenis-harga.html

Referensi

Dokumen terkait

Agar sukses dalam menciptakan suatu produk maka setiap perusahaan harus dapat menetapkan strategi manajemen produksi dan operasi yang di dalamnya merupakan

Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang       maka hal­hal berikut sangat perlu dilaksanakan. Sumber daya alam harus dikelola

Dalam menentukan sebuah harga barang atau jasa, ada lima faktor yang mempengaruhinya, yaitu permintaan produk, target pangsa pasar, reaksi pesaing,

penetapan harga sembako menurut lbn Qayyim al-Jawziyyah adalah suatu. tindakan pemerintah dalam menetapkan harga barang tersebut

Suatu penetapan harga merupakan langkah dalam menetapkan sebesar apa perusahaan memperoleh pendapatan dari jasa ataupun produk yang dihasilkannya. Penetapan harga

(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha persaingan untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen

Oleh karena itu, pemasar harus pandai menghadapi persaingan, pengembangan usaha, mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi dan mendistribusikan

2 Penetapan Harga Kolusi, penetapan harga Kolusi terjadi ketika perusahaan atau kelompok perusahaan sepakat untuk menetapkan harga produk atau jasa mereka 3 Monopoli dan Oligopoli,