1
2
Agenda
Pengantar Pajak
1.
Konsep Umum Pajak
2.
Regulasi Pajak
3.
Diskusi
3
Mengapa Belajar Pajak ??
Pajak
Kewajiban
Individu
Kewajiban
Perusahaan
(AK)
Penerimaan
Negara (ASP)
Pertumbuhan
4
Karir di Bidang Pajak
4
Karir
Tax
manajemen
Tax officer
(DJP)
5
Pajak - Perusahaan
5
Pajak dalam
Perusahaan
Pajak dalam
Perusahaan
Transaksi
Transaksi
Kewajiban
Perusahaan
Kewajiban
Perusahaan
Laporan
Keuangan
Laporan
Keuangan
Keputusan
Manajemen
Keputusan
6
PERTANYAAN MENDASAR
Bagaimana Anda membayar pajak ??
Bagaimana mencatat ?
–
Penjualan
–
Pembayaran gaji
–
Pembayaran sewa
–
Penerimaan pendapatan jasa?
Dari mana pos-pos pajak dalam Laporan
Keuangan diperoleh ?
–
Beban pajak penghasilan
–
Utang pajak penghasilan / pajak dibayar dimuka
–
Aset dan liabilitas pajak tangguhan
Bagaimana pengungkapan dalam laporan
keuangan?
–
Catatan atas laporan keuangan
koreksi fiskal
7
Pajak dalam Laporan Keuangan
Arus kas
Laporan laba rugi
8
Pajak dalam Laporan Keuangan
9
Ilustrasi Pajak Perusahaan
9
LABA RUGI
Laba sebelum pajak xxx
Pajak kini (current tax) (xxx)
Pajak tangguhan (deferred tax) xxx
Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan xxx Kerugian/pendapan operasi dihentikan xxx Laba tahun berjalan xxx
Penghasilan komprehensif lain xxx Pajak penghasilan terkait (xxx)
Total laba komprehensif xxx
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk xxx
Kepentingan non pengendali xxx
NERACA
10
Badan
Penghasilan
Beban yang dapat
dikurangkan
Penghasilan kena pajak
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn
fiskal
Kredit pajak
•
Angsuran pajak
(PPh25)
•
Dipotong pihak lain
(22,23)
•
Pajak luar negeri (24)
Pajak kurang/lebih bayar
(29/28
Pajak Perusahaan
Memoto
ng PPh
21 atas
gaji
Dipotong
11
PAJAK dalam Perusahaan
Pajak atas Penghasilan Perusahaan
– Dibayar langsung oleh perusahaan :
• Angsuran pajak (PPh 25)
• Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)
– Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)
– Laporan laba rugi akan mempengaruhi jumlah beban pajak dan di Neraca utang pajak / pajak dibayar dimuka
Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)
– Pajak atas penghasilan yang diterima pihak lain (21, 23, 26)
– PPN pajak atas penyerahan barang / jasa kena pajak
– Tidak muncul dalam laporan laba rugi, tetapi di Neraca sebagai utang atau pajak dibayar dimuka
Pajak Lainnya
– PBB, pajak daerah, PPnBM beban
– Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)
– Pajak Daerah – Bea Materai
12
PAJAK untuk Individu
Individu
SPTnya berbeda
– Bekerja dari satu pemberi kerja
– Bekerja lebih dari satu pemberi kerja – Pemilik usaha
Pajak atas Individu
– Dibayar langsung oleh individu:
• Angsuran pajak (PPh 25)
• Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)
– Dipotong oleh pihak lain (PPh21, PPh23, PPh22, PPh24, tidak final, final, )
Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)
Pph 21, PPh final
– Orang pribadi yang mempekerjakan pihak lain – PPN untuk individu yang menjalankan usaha
Pajak Lainnya
– PBB, pajak daerah, PPnBM beban
– Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP) – Pajak Daerah
– Bea Materai
13
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
Pajak Tangguhan:
Aktiva/utang
Beban/Pendapatan
Penelitian: Book tax Gap
14
Pengertian Pajak
Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan
tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi),
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum
15
PENGERTIAN PAJAK
Prof.Dr.P.J.A.Adriani
Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan
dengan tidak mendapat prestasi kembali yg langsung
dpt ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran pengeluaran umum berhubungan dengan
tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan
Mr. DR. N. J. Feldmann
Pajak adalah prestasi yang dilaksanakan oleh dan
terutang kepada Pengusaha (menurut norma-norma
yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya
16
Pengertian Pajak
Prof. Edwin R. A. Seligman
“Tax is compulsory contribution from the person
to the government to defray the expenses
17
Definisi Pajak
•
Dipungut berdasarkan undang-undang
•
Tidak menunjukkan adanya kontraprestasi
•
Dipungut negara baik pemerintah pusat dan
daerah
•
Diperuntukkan pengeluaran pemerintah
public investment
18
PERBEDAAN PAJAK
•
RETRIBUSI
Mendapat
kontraprestasi
langsung
Unsur yang melekat pada pengertian retibusi
adalah:
1. Pemungutan retribusi harus berdasarkan
undang-undang.
2. Sifat pemungutannya
dapat dipaksakan
3. Pemungutannya dilakukan oleh
negara
4. Digunakan untuk
pengeluaran
bagi
masyarakat umum
19
PERBEDAAN PAJAK
•
Sumbangan tidak diartikan untuk kepentingan pengeluaran2
yang dikelola oleh pemerintah,tetapi dilaulan oleh dan untuk
kepentingan sekelompok masyarakat tertentu dan tidak
memerlukan dasar hukum pungutannyaberdasarkan UU serta
unsur pelaksanaannya pun tidak ada
•
Sumbangan pungutannya tidak berdasarkan UU tetapi lebih
bersifat gotong royong
SUMBANGAN
20
Fungsi Pajak
•
Budgetair
sumber
penerimaan utama
•
Reguler
PPnBM
Minimun keras, PPh
pengusahan kecil lebih
rendah,
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Azas pajak
•
EQUALITY
Pajak adil
dan merata
–
Adil secara vertikal
–
Adik horisontal
CONVINIENCE tidak
menyulitkan,
Pay as you
earn,
ex:withholding
system
CERTAINTY tidak
sewenang-wenang, berdasarkan
undang-undang yang dilaksanakan
ECONOMY
efisien
ex:self
assesment
Adam Smith dalam An Inquiri into the nature
30
Azas Pemungutan
Azas Menurut
Falsafah Hukum
•
Teori Asuransi (melindungi)
•
Teori Kepentingan
•
Teori daya pikul
•
Teori Bakti
•
Teori azas daya beli
Azas yuridis
Hukum pajak harus
memberikan
jaminan hukum UU
Azas ekonomi
Negara perekonomian
meningkat. Pajak tidak
menghambat ekonomi
Azas untuk
memungut
Azas tempat
tinggal
Azas
kebangsaan
31
TEORI ASURANSI
•
Pembayaran pajak
disamakan dengan
pembayaran premi.
•
Masyarakat seakan
mempertanggungjawab
kan keselamatan dan
keamanan jiwanya
kepada negara.
32
TEORI KEPENTINGAN
•
Negara melindungi
kepentingan harta dan
jiwa warga negara
dengan memperhatikan
beban yang harus
33
TEORI GAYA PIKUL
•
Tiap orang dikenakan
pajak dengan bobot
yang sama (adil)
sesuai dengan daya
pikul:
–
Unsur Obyektif
(besarnya penghasilan)
–
Unsur Subyektif
34
TEORI GAYA BELI
•
Pajak untuk memelihara
kepentingan masyarakat
•
Pajak ditekankan untuk
35
TEORI BAKTI
•
Pajak dianggap sebagai bentuk
bakti rakyat kepada negara
•
Teori kewajiban pajak mutlak.
•
Pada jaman kerajaan,
pajak=ulubekti sebagai bentuk
kesetiaan rakyat pada raja.
36
HUKUM PAJAK
Kumpulan peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan antara pemerintah
37
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK
HUKUM PAJAK MATERIAL
mengatur tentang obyek pajak, subyek pajak, besar pajak yang dikenakan timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara pemerintah dan WP
• UU Pajak Penghasilan
• UU Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan Barang Mewah (PPnBM)
• UU Bea Meterai
• UU Pajak dan Retribusi Daerah • UU Pajak Bumi dan Bangunan
HUKUM PAJAK FORMAL
tata cara untuk mewujudkan hukum material menjadi kenyataan
• UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
38
UU PAJAK PENGHASILAN (UU 36/2008)
Perubahan keempat dari UU 7/1983
Subyek Pajak
•
Obyek; bukan obyek; pengurang dan bukan pengurang
Obyek Pajak
•
Tarif, struktur modal, harga transaksi, revaluasi
Cara Menghitung Pajak
•
PPh 21; 22; 23; 24; 25
Pelunasan pajak dalam Tahun Berjalan
•
PPh 28; PPh 29
39
Orang Pribadi (OP)
Badan
Bentuk usaha tetap (BUT),
merupakan subyek pajak yang
perlakuan pajaknya dipersamakan
dengan subyek pajak badan.
Warisan yang belum terbagi sebagai
satu kesatuan, bersifat
menggantikan yang berhak.
Subjek Pajak
40
Merupakan
setiap tambahan
kemampuan ekonomis
yang:
-
Diterima
atau
diperoleh
wajib pajak.
- Berasal
dari Indonesia
maupun
dari
luar Indonesia
.
- Dapat dipakai
untuk konsumsi
atau
untuk menambah kekayaan
wajib
pajak.
Definisi Penghasilan
Pasal 4 Ayat (1)41
Standar Akuntansi Indonesia
41
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012.
Tahun 2013 - 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
Tahun 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur, 2016 PSAK 70 dan ED PSAK 71 & 72. SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan. Tahun 2016 dikeluarkan SAK EMKM
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil
Menengarh (SAK EMKM)
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP
42
UU PPN & PPnBM (UU 42/2009)
Perubahan keempat dari UU 8/1983
Pengukuhan pengusaha kena pajak
Kewajiban melaporkan usaha, memungut dan menyetor
dan melaporkan pajak terutang
Obyek Pajak
Tarif dan Cara Menghitung Pajak
Saat dan tempat terutang
Laporan Perhitungan pajak
43
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK
44
Ilustrasi Hukum Formal:
Surat Administratif
Keterangan
SPT
SKP
STP
Definisi Surat untuk pelaporan, perhitungan, dan pembayaran pajak
terutang.
Surat keterangan berupa SKPKB, SKPKBT,
SKPLB, SKPN.
Surat untuk menagih pajak dan sanksi
administrasi.
Fungsi Pelaporan dan pertanggungjawaba n penghitungan jumlah pajak terutang, pembayaran sendiri, pemotongan.
Alat koreksi, sarana mengenakan sanksi, dan alat menagih pajak.
Alat koreksi pajak terutang, sarana mengenakan sanksi,
45
KEDUDUKAN HUKUM PAJAK
•
Hukum Perdata
Mencari dasar kemungkinan
pemungutan atas
kejadian,keadaan dan
perbuatan hukum yang
bergerak dalam lingkungan
perdata
•
Hukum Pidana
Adanya sanksi atas
kealpaan dan kesengajaan
terhadap WP yang
46
•
Hukum Pidana
Mengenakan sanksi atas kealpaan dan kesengajaan
terhadap WP yang melanggar peraturan.
•
Hukum Perdata
Mencari dasar kemungkinan pemungutan atas
kejadian,keadaan dan perbuatan hukum yang bergerak
dalam lingkungan perdata.
Kedudukan Hukum Pajak
47
Ilustrasi Ketentuan Pidana:
(Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000)
•
Karena kealpaan
–
Tidak menyampaikan SPT; atau
–
Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau
tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang
isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negara .
•
Dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/ atau
denda paling tinggi 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang
tidak atau kurang dibayar.
48
Ilustrasi Ketentuan Pidana:
(Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000)
•
Kesalahan Disengaja
–
Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan NPWP; atau
–
Tidak menyampaikan SPT; atau
–
Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau
tidak lengkap; atau
–
Menolak untuk dilakukan pemeriksaan; atau
–
Menolak memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain
yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar; atau
–
Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak
memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan atau dokumen
lainnya; atau
–
Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut, sehingga
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.
•
Dipidana paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling tinggi 4
49
Hutang pajak
•
Saat timbul hutang pajak
–
Materiil : saat diberlakukannya UU
–
Formal : saat ditagih / ditetapkan oleh
fiskus
•
Berakhirnya utang pajak
–
Pembayaran
–
Kompensasi
–
Daluwarsa
50
Jenis Pajak
Pajak
Golongan
Sifat
Lemb.
Pemungutny
a
Pajak
Daerah
Pajak
Pusat
Pajak
Obyektif
Pajak
Subyektif
Pajak
Langsung
51
Perlawanan Pajak
•
PASIF
•
Struktur Ekonomi
•
Sistem Pemungutan
•
Moral dan Intelektual
penduduk
•
AKTIF
52
CARA(STELSEL)
PEMUNGUTAN PAJAK
Stelsel
Fiktif PPh ps 25
Riil PPh ps 21, 23
Campuran PPh ps
29
Stelsel
Fiktif PPh ps 25
Riil PPh ps 21, 23
Campuran PPh ps
29
Penghitun gan kembali PPh ps 29 Pembayaran Angsuran PPh 25 (fiktif)
53
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
Sistem pemungutan
Official assessment SKP,
PBB
Self assessment PPh
tahunan
Withholding system PPh
54
YURISDIKSI PEMUNGUTAN PAJAK
Azas pemungutan
pajak
Domisili / tempat
tinggal
Sumber
55
TARIF PAJAK
PRESENTASE TARIF
1.
MARGINAL
2.
EFEKTIF
STRUKTUR TARIF
1.
PROPORSIONAL (PPN)
2.
PROGRESIF :
progresif progresif
Progresif degresif
3.
DEGRESIF
56
Penelitian Bidang Pajak
56
•
Perusahaan:
–
Ketaatan perusahaan memenuhi kewajiban pajak
–
Pajak dalam laporan keuangan
book tax difference;
earning management
; pajak tangguhan.
–
Tax management, tax avoidance, tax evasion
–
Pajak internasional
transfer pricing, heaven countries,
thin capitalization
•
Kebijakan pajak – menguji efektivitas kebijakan yang
telah dilakukan
57
TERIMA KASIH
Profesi untuk
Mengabdi pada
Negeri
Dwi Martani 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
dwimartani.com
Dwi Martani 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
dwimartani.com