• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAYAKAN BISNIS BERTANI CENGKEH DAN DURIAN (STUDI PADA DESA SILANGJANA, KECAMATAN SUKASADA,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KELAYAKAN BISNIS BERTANI CENGKEH DAN DURIAN (STUDI PADA DESA SILANGJANA, KECAMATAN SUKASADA,"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KELAYAKAN BISNIS BERTANI CENGKEH DAN DURIAN (STUDI PADA

DESA SILANGJANA, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN

BULELENG PADA TAHUN 2014 )

Kadek Susila Putra

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail : silaputra570@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan bisnis bertani cengkeh dan durian di Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi dokumen dan catatan keuangan, observasi, diskusi kelompok secara partisipatif dan wawancara yang mendalam.

Data yang dikumpulkan dianalisis secara diskriptif kuantitatif . Sampel ditetapkan dengan cara

purposif sampling. Analisis data menggunakan NPV dan Net BC .Hasil analisi bisnis cengkeh dan durian di desa Silangjana ditemukan bahwa,bertani cengkeh dan durian layak dikembangkan karena cocok ditinjau dari sudut jenis tanah dan cuaca yang mendukung. Secara bisnis tanaman ini sama sama memberikan keuntungan namun dari segi kelayakan bisnis cengkeh lebih menguntungkan dibandingkan durian.

Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa, Desa Silangjana memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan pertanian cengkeh dan durian baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Masalah yang dihadapi oleh para petani cengkeh dan durian yaitu tanaman mati muda,hama binatang,pemahaman petani dalam pemupukan dan dari sudut pemasaran petani menjual buah sebelum panen,harga tidak menentu dan kematangan buah tidak merata. Dengan demikian solusi dari masalah itu petani be konsultasi dengan petugas, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan membentuk kelompok usaha untuk sharing tentang informasi harga jual.

Kata Kunci:studi kelayakan,bertani cengkeh, bertani durian.

ABSTRACT

This study aims to analyze the feasibility of cloves and durian farming business in Silangjana Village, District Sukasada, Buleleng.Pengumpulan District of data was done by using the form of reports and studies document the financial records, observation, participatory group discussions and in-depth interviews.

The data collected were analyzed by descriptive quantitative. Samples determined by means of purposive sampling. Data analysis using NPV and Net BC The results of business analysis cloves and durian in the village Silangjana found that, cloves and durian farming should be developed as a suitable terms of the type of soil and weather support. In this plant the same business together provide benefits but in terms of the feasibility of clove business more profitable than durian.

Based on the above findings, it can be concluded that, Silangjana village has a huge potential for agricultural development cloves and durian both now and in the future. Problems faced by farmers clove and durian which plants died young, animal pests, farmers in fertilization and understanding of marketing angle farmers sell fruit before harvest, prices erratic and uneven ripeness. Thus the solution of problems that farmers be consultation with officers, Agricultural Extension (PPL) and form a business group for sharing of information selling price.

(2)

PENDAHULUAN

Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, pemberantasan kemiskinan dan konversi sumber daya alam dan lingkungan yang mana muaranya adalah kesejahteraan rakyat Secara statistik sektor pertanian, subsektor perkebunan memiliki andil yang cukup besar untuk merealisasikan tujuan tersebut.

Kondisi ekonomi pasar dimana harga barang kebutuhan masyarakat tidak menentu dan cenderung mengalami kenaikan menimbulkan berbagai permasalahan terutama yang tinggal di pedesaan Dalam upaya melepaskan diri dari keadaan ekonomi seperti ini pemerinath melaksanakan berbagai program diantaranyat program-program jar ing pengaman sosial, (JPS) dimana program ini pembangunan pertanian sebagai basis utama. Peran pertanian sebagai sub sektor andalan dalam perekonomian telah terbukti secara empiris, baik pada saat kondisi ekonomi normal maupun pada saat menghadapi krisis. Peran pokok pertanian sebagai mesin penggerak ekonomi dalam menciptakan ketahanan pangan, mendukung perkembanganya sektor yang sekunder dan tersier, serta menyumbang devisa negara saat ini dan ke depan diharapkan dapat dijalankan dengan baik.

Sejalan dengan itu, kebijaksanaan pembangunan pertanian saat ini adalah meletakkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan. Berdasarkan data statistik yang ada sekitar 75% penduduk Indonesia tinggal di wilayah pedesaan. Dari jumlah tersebut lebih dari 45% menggantungkan hidup mereka pada sektor pertanian. Kegiatan pembangunan pertanian terutama di wilayah pedesaan telah memberikan andil yang besar dalam upaya mengatasi masalah kemiskinan. Sumber pendapatan utama di pedesaan adalah pertanian, maka sektor ini jelas mempunyai andil yang besar dalam mengentaskan kemiskinan tersebut, sebagian besar penduduk di pedesaan adalah petani dan sebagian besar dari mereka berusaha tani komoditif tanaman

pangan dan holtikultur, sehingga pembangunan sub sektor tanaman pangan dan holtikultura dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian sangat penting.

Wilayah Bali memiliki potensi yang beragam untuk lahan pertanian dan akan menjadi pilihan petani untuk melakukan usaha, tergantung dari kecocokan tanah, suhu udara, ketersediaan air, namun yang penting adalah nilai keuntungan dari bisnis pertanian tersebut.

Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilai ekonominya., karena manfaat cengkeh bisa dibuat sebagai rempah-rempah, bahan campuran rokok kretek atau bahan dalam pembuatan minyak atsiri, namun bila faktor penanaman dan pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka produksi dan kualitasnya akan menjadi rendah. Krisis ekonomi yang diakibatkan krisis moneter serta bencana alam yang terus menerus telah ikut mempengaruhi perekonomian. Krisis ini menyebabkan sektor industri dan jasa mengalami penurunan yang cukup tajam. Namun di pihak lain justru sektor pertanian masih tetap eksis. Hal ini berarti bahwa perekonomian Indonesia tidak dapat sepenuhnya tergatung pada sektor industri dan jasa saja, tetapi juga harus tergantung dari sektor pertanian. Oleh karena itu semestinya para pengambil kebijakan baik dari tingkat pusat, provinsi sampai ke tingkat kabupaten dalam pembangunan ekonomi di wilayahnya masing-masing perlu memberikan prioritas pada sektor pertanian. Sektor ini terbukti mampu meningkatkan pendapatan para pelaku agribisnis, menyerap tenaga kerja, meningkatkan perolehan devisa, dan mampu mendorong munculnya industri yang lain.

(3)

masyarakat dapat meningkat melalui pengembangan usaha yang berbasis pertanian yaitu agrobisnis dan agroindustri. Berkembangnya perekonomian pedesaan, di samping berdampak pada pendapatan juga akan mengurangi urban ke daerah perkotaan.

Tanaman cengkeh merupakan salah satu komoditas sektor pertanian yang prospektif untuk dikembangkan. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan petani, tanaman cengkeh mulai di kembangkan di Desa Silangjana sekitar tahun 2000. Bertanian cengkeh normalnya memerlukan waktu sekitar 5 tahun sejak penanaman bibit hingga dapat memetik hasilnya (panen), dalam sekali tanam maka para petani cengkeh dapat memetik hasilnya dalam kurun waktu yaitu 30-40 tahun tergantung dari jenis tanah. Tanaman cengkeh termasuk jenis tanman musiman sehingga berpengaruh terhadap tingkat harga cengkeh itu sendiri. Begitu juga durian memerlukan waktu sekitar 3-4 tahun sejak penanaman bibit hingga dapat memetik hasilnya.

Durian (Durian Zibethinus Murr) merupakan tanama asli Asia Tenggara yang beriklim tropis. Tanaman durian akan tumbuh secara oftimal pada daerah tropis pada ketinggian 50-1000 Dpl serta intensitas cahaya matahari 40-50% dengan suhu 22-300. curah hujan antara 1500-2500 mm pertahun, kemudian daerah itu mengalami bulan basah selama 9-11 bulan pertahun dan bulan kering selama 3-4 bulan untuk proses pembuangan. Tanah lempung berpasir subur dan memiliki kandungan bahan organik adalah tanah yang cocok bagi tanaman durian. Kemudian jenis tanah latosol, Podsolik merah kuning, adosol merupakan jenis tanah yang paling cocok bagi tanaman durian. Tekstur tanah yang berat seperti tanah liat, kurang baik bagi tanaman durian karma proses pengeringanya sangat sulit terutama pada musim hujan, kemidian pada musim kemarau tanah liat menjadi keras sehingga tanaman durian susah menyerap air dan pertumbuhan akarnya terganggu. Kemudian topografi yang baik bagi tanaman durian adalah yang agak miring tetapi tidak melebihi 35o, untuk tanah

miring perlu terasiring untuk mencegah erosi. Akar tanaman durian sanggup menembus kedalam tanah hingga tiga meter, maka lokasi yang baik adalah yang memiliki kedalaman air tanah sekitar 50-300 cm.

Lokasi yang terlalu rendah air tanahnya dapat mengakibatkan kebusukan akar. Selain dari pada itu yang perlu diperhatikan adalah pH tanah yang terkandung, pH tanah yang baik sekitar 6,0-7,0 jika pH tanah kurang dari nilai itu kapur dolomit dapat digunakan untuk menetralkanya. Persiapan awal dalam penanaman bibit terlebih dahulu lahan dibersihkan dari tanaman lain yang kira-kira mengganggu sinar matahari, karena tanaman durian sangat membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhanya. Jarak tanaman yang ideal adalah dengan ukuran 10 x 10 m atau batas minimal jarak penanaman 8 x 8 m.Dengan pola jarak tanam ini maka tanaman tidak saling berebut unsur hara, penyebaran penyakit tidak mudah menyebar dan sinar matahari efektif menembus tanaman. Lubang tanam yang telah dibuat kemudian didiamkan/dikosongkan selama tiga sampai satu minggu, hal ini dilakukan dengan maksud agar gas-gas beracun dalam tanah akan hilang sehingga tanaman akan tumbuh dengan oftimal. Penanaman dilakukan setelah lubang terlebih dahulu dikosongkan dengan posisi menghadap matahari pagi serta bentuk penanaman berbentuk kerucut/donat hal ini dimaksudkan untuk menghindari genangan air pada sekitar lubang tanaman. Tahap akhir dari proses penanaman adalah penyiraman dengan air disekitar tanaman sebanyak -+10 liter air.

(4)

Pada masa awal pertumbuhan tanaman durian, setiap tanaman membutuhkan air sebanyak 10-20 liter perhari. Cara penyiraman agar tidak terjadi genangan yang mengakibatkan kelembaban tanah serta busuk akar maka cara yang ideal adalah dilakukan 2 hari sekali atau tergantung kondisi tanah dan cuaca, penyiraman paling baik pada pagi hari cara ini dilakukan pada masa awal pertumbuhan sampai tanaman lewat masa pertumbuhan (satu bulan). Penyiraman selanjutnya dilakukan minimal satu minggu sekali. Penyiraman rutin dilakukan terutama pada saat musim kemarau.

Berdasarkan kondisi di atas, durian sangat cocok dengan kondisi dan keadaam geografis Desa Silangjana. Aspek pasar, teknis, sosial ekonomi, dan financial pengembangan durian tersebut memenuhi persyaratan.

Para petani cengkeh dan durian memperoleh keuntungan dan memiliki tingkat pendapatan yang berbeda-beda. Begitu pula besarnya biaya yang mereka keluarkan dalam proses produksi berbeda-beda tergantung dari berapa luas lahan yang mereka tanami tanaman cengkeh dan durian sehingga pendapatan bersihnya berbeda-beda. Biaya-biaya dari saat bibit ditanam sampai buahnya dapat dipanen, sering kita kenal dengan biaya produksi. Maka dari beberapa permasalahan yang di paparkan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan suatu analisis studi komperatif kelayakan usaha bertani cengkeh dan durian, yaitu dengan menganalisis apakah layak atau tidak usaha bertani cengkeh dan durian itu dilaksanakan khususnya di Desa Silangjana. Hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk mengetahui manakah keuntungannya lebih besar, apakah bertani cengkeh atau durian.

Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu, penelitian yang dilakukan sekarang di desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, analisis data mengukur kelayakan usaha menggunakan 4 indikator kriteria investasi yang digunakan sebagai aspek pengkajian studi kelayakan usaha diantaranya: aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek sosial ekonomi dan

budaya, serta aspek financial perhitungan laba rugi kriteria kelayakan investasi melalui NPV/present value dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C).

Dari uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kelayakan bertani cengkeh dilaksanakan di Desa Silangjana Kabupaten Buleleng? Bagaimana kelayakan bertani durian dilaksanakan di Desa Silangjana Kabupaten Buleleng? Manakah yang lebih layak antara bertani cengkeh dan durian di Desa Silangjana?

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis bagi beberapa pihak. Penelitian ini bermamfaat bagi perkembangan pengetahuan khususnya pada teori studi kelayakan bisnis yang merupakan dasar penelitian dalam membangun suatu usaha. Penelitian ini diharapkan dapat menambah perkembangan ilmu pengetahuan mengenai studi kelayakan bisnis dalam pengembangan usaha pertanian agribisnis. Penelitian ini bermamfaat untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh pada saat mengikuti perkuliahan di bangku kuliah. Bagi petani cengkah dan durian di Desa Silangjana diharapkan dapat dijadikan perbandingan bagi petani untuk mengambil suatu keputusan nantinya apakah mereka akan memilih menanam komoditi cengkeh atau durian. Sebagai informasi bagi pemerintah khususnya para penentu kebijakan di sektor pertanian dalam membuat suatu kebijakan yang akan datang khususnya dalam program pengembangan pertanian cengkeh dan durian. Bermanfaat sebagai referensi atau bahan bacaan bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuannya.

(5)

semua faktor harus dipertimbangkan dalam suatu analisis terpadu yang meliputi aspek teknis, pasar dan pemasaran, keuangan, manajemen, hukum, serta manfaat proyek bagi ekonomi nasional.

a. Aspek Pasar

Analisis aspek pasar meneliti kesempatan pasar yang ada dan prospeknya serta strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produk dan jasa proyek (karmir, 2007) Analisis aspek ini bertujuan untuk mengetahui pangsa pasar, daya saing produk terhadap pesaing dan strategi terbaik dalam memasarkan produk. Pangsa pasar menunjukkan proporsi penjualan perusahaan terhadap penjualan industri secara keseluruhan. Menurut Husnan dan Suwarsono (2005), aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang :

(1) Permintaan, baik secara total maupun terperinci menurut daerah, jenis konsumen, dan perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut. (2) Penawaran, faktor-faktor yang

mempengaruhi penawaran ini, seperti jenis barang yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya perlu diperhatikan.

(3) Harga, dilakukan dengan perbandingan dengan peneteapan harga para pesaing serta dilihat dari harga pokok produksi. (4) Program pemasaran, mencakup strategi

pemasaran yang akan dipergunakan. (5) Perkiraan penjualan yang bisa dicapai

perusahaan, market share yang bias dikuasai.

b. Aspek Teknis

Menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2005) Analisis aspek teknis meliputi studi proyek untuk menilai apakah proyek secara teknis layak dilaksanakan. Dalam analisis ini diteliti berbagai alternatif yang berkenaan dengan kebutuhan dan penyediaan tenaga kerja, kebutuhan fasilitas infrastruktur dan faktor-faktor lainnya.

Analisis secara teknis berhubungan dengan input proyek (penyediaan) dan

output (produksi) berupa barang-barang nyata dan jasa-jasa. Analisis ini mengidentifikasi perbedaan yang dalam informasi yang harus dipenuhi baik sebelum perencanaan proyek atau pada tahap awal

pelaksanaan. Bila analisis secara teknis telah dilakukan, analisis harus terus menerus memastikan bahwa pekerjaan secara teknis tersebut berjalan lancar dan tepat untuk dilakukan.

c. Aspek Manajemen dan Hukum

Menurut Husnan (2005), aspek manajemen dilaksanakan dalam dua macam, yang pertama yaitu manajemen pada saat pembangunan proyek bisnis, terkait penyusunan rencana kerja, siapa yang terlibat, dan bagaimana mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan proyek. Kedua manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin, antara lain menentukan secara efektif dan efisien mengenai bentuk badan usaha jenis pekerjaan, struktur organisasi serta pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Menyatakan bahwa keahlian manajemen hanya dapat dievaluasi secara subjektif, meskipun demikian jika hal ini tidak mendapat perhatian yang khusus, ada banyak kemungkinan terjadi pengambilan keputusan yang kurang realistis dalam proyek yang direncanakan.

Husnan (2005), menyatakan bahwa aspek hukum mempelajari tentang bentuk badan usaha yang akan digunakan (dikaitkan dengan kekuatan hukum dan konsekuensinya), dan mempelajari jaminan-jaminan yang bias disediakan bila akan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman, berbagai akta, sertifikat, dan izin. Disamping hal tersebut aspek hukum dari suatu kegiatan bisnis diperlukan dalam hal mempermudah dan memperlancar kegiatan bisnis pada saat menjalin jaringan kerjasama dengan pihal lain.

(6)

mungkin dialami masyarakat, sulit dikuantifikasikan yang biasa disepakati secara bersama, tetapi manfaat dan pengorbanan tersebut dapat dirasakan.

Husnan (2005) Menilai aspek sosial yang dipelajari adalah penambahan kerja atau pengurangan pengangguran. Selain itu aspek ini mempelajari pemerataan kesempatan kerja dan bagaimana pengaruh bisnis seperti ramainya daerah tesebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik, telpon, dan sarana lainnya. Aspek sosial juga memperhatikan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh masyarakat disekitar lokasi bisnis, sedangkan dari segi ekonomi suatu bisnis dapat memberikan peluang meningkatkan pendapatan masyarakat, pendapatan asli daerah, pendapatan dari pajak, dan dapat menambah aktivitas ekonomi. Perubahan dalam teknologi atau peralatan mekanis dalam bisnis dapt secara budaya mengubah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat.

e. Aspek Lingkungan

Aspek ini mempelajari bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap lingkungan, Husnan (2005), apakah dengan adanya bisnis menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin rusak. Pertimbangan tentang sistem alami dan kualitas lingkungan dalam analisis suatu bisnis justru akan menunjang kelangsungan suatu bisnis sendiri, sebab tidak ada bisnis yang akan bertahan lama apabila tidak bersahabat dengan lingkungan.

Adapun hasil-hasil penelitaian yang relevan terhadap penelitian ini yaitu hasil penelitan Menurut penelitian Ida Bagus Adistya Premasangga (2010), Universitas Pendidikan Ganesha dengan Judul penelitian “Analisis Usaha Warung Internet Mastercom Singaraja Ditinjau Dari Studi Kelayakan Bisnis Tahun 2010”. Penelitian ini melihat kelayakan bisnis usaha Warung Internet Mastercom Singaraja. Dari hasil penelitian ini terhadap warnet menunjukan bahwa warnet masih layak untuk dikembangkan. Penelitian ini menggunakan indikator permasalahan yang diteliti antara lain: aspek hukum, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek operasional, aspek manajemen, aspek ekonomi, dan aspek

analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL).

Adapun hasil-hasil penelitaian yang relevan terhadap penelitian ini yaitu hasil penelitan sundusiyah (2009), Universitas Pendidikan Ganesha. Judul skripsi “Studi Kelayakan Bisnis Dilihat Dari Aspek Finansial pada Usaha Budidaya Ikan Kakap Desa Goris Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Tahun 2009”. Penelitian ini melihat kelayakan bisnis usaha budidaya ikan kakap dilihat dari aspek finansial dengan mempergunakan kriteria investasi yaitu: nett present value

(NPV), benefit and cost ratio (B/C Ratio), danInternal Rate of Return(IRR). Dari hasil penelitian didapat budidaya ikan kakap layak untuk dikembangkan di Desa Goris Kecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng. Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu, penelitian yang dilakukan sekarang di desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, analisis data mengukur kelayakan usaha menggunakan 4 indikator kriteria investasi yang digunakan sebagai aspek pengkajian studi kelayakan usaha diantaranya: aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek sosial ekonomi dan budaya, serta aspek financial perhitungan laba rugi kriteria kelayakan investasi melalui NPV/present value dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C).

Bertitik tolak dari kedua penelitian di atas maka original penelitian ini terletak pada variabel yang diteliti. Penelitian terdahulu permasalahan yang diteliti aspek hukum,aspek pemasaran,aspek keuangan,aspek sosial ekonomi dan budaya sedangkan penelitian ini mengkaji aspek pemasaran,aspek keuangan,aspek sosial ekonomi dan budaya juga mengkaji aspek finansial.

METODE

(7)

Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu analisis dengan mendasarkan pada data primer dan sekunder, yang kemudian dari hasil pembahasan diambil kesimpulan dan rekomendasi. Data primer diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi selanjutnya akan digunakan sebagai informasi yang bersifat kualitatif, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari dokumen pembukuan (laporan keuangan) biaya yang berupa aliran kas pada bisnis cengkeh dan durian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan lokasi, Desa Silangjana yang sangat cocok untuk daerah pertanian, maka tidak sedikit warga Desa Silangjana yang memiliki profesi atau pekerjaan sebagai petani. Sebagian besar warga Desa Silangjana umumnya memiliki profesi sebagai petani lebih cenderung bertani cengkeh dan durian dibandingkan dengan bertani yang lainnya.

Di samping kecocokan tanah dan suhu udara Desa Silangjana memiliki akses jalan yang mendukung pengangkutan hasil pertanian, bibit, pupuk, dan segala hal yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pertanian.

Kelayakan pada bisnis cengkeh dan durian yang dikembangkan di Desa Silangjana didasarkan pada data yang diperoleh melalui studi dokumen laporan keuangan, hasil observasi, hasil kegiatan wawancara, dan melihat empat indikator kriteria investasi yang diantaranya: aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek sosial ekonomi dan budaya, aspek financial perhitungan laba rugi kriteria kelayakan investasi melalui NPV/present valuedanNet Benefit Cost Ratio(Net B/C).

Kelayakan bisnis bertani cengkeh di Desa Silangjana yang telah dikaji dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek sosial ekonomi dan budaya, aspek finansial perhitungan laba rugi kriteria kelayakan investasi melalui NPV/present value danNet Benefit Cost Ratio (Net B/C). Berdasarkan hasil obervasi dan wawancara

yang dilakukan dengan para informan dapat ditunjukan bahwa, Desa Silangjana memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan pertanian cengkeh baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Selain karena telah didukung oleh kondisi gografis daerah, fasilitas penunjang yang ada di Desa Silangjana juga tersedia sangat memadai untuk keperluan pertanian cengkeh, tipe wilayah yang sesuai, dan aspek aspek kelayakan pengembangan bisnis yang sangat mendukung dalam pengembangan.

Ditinjau dari analisis aspek kesempatan pasar yang ada, cengkeh memiliki harga atau nilai jual yang sangat tinggi dan kedepan prospeknya masih terus akan dapat dirasakan sebagai salah satu komoditas yang dapat meningkatkan pendapatan. Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan pada informan strategi pemasaran untuk memasarkan cengkeh tidaklah terlalu sulit, jika sudah musim panen cengkeh beberapa pembeli akan mendatangi langsung areal cengkeh, sehingga ketika ada kesepakatan antara pembeli dan petani maka transaksi mudah terjadi di tempat. Permintaan, penawaran, dan konsumen komoditas cengkeh masih sangat tinggi seiring dijadikannya cengkeh sebagai bahan baku suatu produk. Pemerintah masih mendukung karena hal pertanian ini masih sangat dirasakan sebagai sumber pendapat Negara. Begitu juga harga cengkeh yang relative stabil di pasaran.

Berdasarkan pengamatan dan diskusi mendalam yang dilakukan dengan para petani, analisis secara teknis mudah dilakukan, dari hasil analisis ini telah dapat diproyeksikan secara terus menerus dipastikan bahwa aspek pekerjaan secara teknis dapat berjalan lancar dan tepat untuk dilakukan.

(8)

semakin lancar, adanya penerangan listrik, telpon, dan sarana lainnya. Sedangkan dari segi ekonomi bisnis bertani cengkeh yang telah dilakukan di Desa Silangjana dapat memberikan peluang meningkatkan pendapatan masyarakat, pendapatan asli daerah, pendapatan dari pajak, dan dapat menambah aktivitas ekonomi.

Kelayakan bisnis bertani cengkeh ini juga dilihat dari dokumen pencatatan keuangan dari biaya produksi sampai dengan penjualan. Laporan laba rugi telah mencerminkan perbandingan pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan oleh para petani dalam bertani cengkeh. Laporan laba rugi menunjukan hasil operasi perusahaan selama periode operasi (Husnan, 2005). Para petani cengkeh memperoleh keuntungan dan memiliki tingkat pendapatan yang berbeda-beda. Begitu pula besarnya biaya yang mereka keluarkan dalam proses produksi berbeda-beda tergantung dari berapa luas lahan yang mereka tanami tanaman cengkeh dan durian sehingga pendapatan bersihnya berbeda-beda. Adapun data yang dapat diuraikan terkait dengan penghasilan petani cengkeh secara kolektif pada masrakat Desa Sudaji dapat dijelaskan bahwa aspek finansial yaituPayback Period

sebesar 2 tahun 5 bulan yang lebih pendek dari umur ekonomis yaitu 6 tahun, Net Present Value (NPV) positif sebesar Rp 19.080.155,13 yang lebih besar dari nol,

Benefit Cost Ratio sebesar 1,33 yang lebih besar dari satu. Sspek pasar, aspek teknis, dan aspek sosial berada dalam katagori baik dan sangat mendukung. Jumlah tenaga kerja yang terserap secara penuh dari pertanian cengkeh dalam satu tahun sebanyak 179 orang.

Kelayakan bisnis bertani durian yang dilakukan di Desa Silangjana juga memperoleh hasil yang tidak jauh berbeda dengan bisnis bertani cengkeh. Durian yang dikembangkan oleh para petani intinya sama-sama dibudidayakan semata-mata untuk memenuhi keinginan pasar dan konsumen. Dengan demikian dari bertani durian ini secara ekonomi akan mampu membawa pendapatan tambahan kepada para petani durian.

Aspek kesempatan pasar yang ada sangat menjanjikan dan prospeknya sangat

berpeluang dengan kebutuhan konsumen di pasaran. Permintaan, baik secara total maupun terperinci menurut daerah, jenis konsumen diperkirakan akan terus meningkat. Harga yang masih sangat terjangkau sehingga perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan bisa dikuasai. Melihat kondisi ini secara teknis bisnis cengkeh memiliki kelayakan untuk terus dikembangkan sebagai hasil dari diversifikasi atau peningkatan produktivitas hasil pertanian. Dengan demikian secara ekonomi akan terjadi peningkatan pendapatan, dan dari usaha ini akan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak.

Desa Silangjana memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan pertanian dimasa datang, hal ini didasari kondisi gografis daerah, Fasilitas Penunjang yang ada, dan tipe wilayah yang mendukung untuk pengembangan. Kekuatan yang dimiliki dalam pengembangan usaha bisnis kedepan terletak pada kawasan dikenal sebagai sentra perkebunan cengkeh dan durian, tersedianya lahan untuk pengembangan. Kelemahan yang perlu diatasi adalah posisi tawar menawar petani dalam pemasaran masih lemah. Strategi yang dapat digunakan untuk pengembangan dimasa datang adalah; 1) investasi yang terus dikembangkan dan ditingkatkan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani, memperkuat kerjasama kelompok, dan bergaining position.

Berdasarkan hasil analisis pada kajian dari aspek pasar, teknis, sosial ekonomi, dan keuangan dari kegiatan bertani cengkeh dan durian dapat disampaikan bahwa, bertani cengkeh dan durian sangat layak dilakukan di Desa Silangjana mengingat semua aspek yang ada dalam kajian analisis pertanian cengkeh yang dikembangkan di Desa tersebut memenuhi persyaratan dan secara finansial kegiatan pertanian cengkeh dan durian telah membawa keuntungan bagi masyarakat di Desa Silangjana.

SIMPULAN DAN SARAN

(9)

budaya, aspek financial perhitungan laba rugi kriteria kelayakan investasi melalui NPV/present value dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C). Uji kelayakan dari bisnis cengkeh dan durian menemukan bahwa; 1) Bertani cengkeh layak dikembangkan di Desa Silangjana karena beberapa aspek yang ada dalam kelayakan bisnis cengkeh sebagai komoditas pertanian memiliki prospek menguntungkan dalam membantu kehidupan ekonomi masyarakat Desa Silangjana dimana bertani cengkeh sangat menguntungkan para petani karena harga jual cengkeh relatif stabil; 2) Bertani durian layak dikembangkan di Desa Silangjana mengingat sama-sama memberikan keuntungan bagi para petani yang ada di Desa Silangjana pada yang ndapat juga meningkatan pendapatan masyarakat; 3) Bertani cengkeh dan durian sama-sama layak dikembangkan mengingat bisa dikombinasikan pengembangannya dalam satu areal pertanian dan kedua komoditas tersebut mampu menambah pendapatan yang dilihat dari perhitungan besarnya keuntungan yang diperoleh. Kondisi ini berarti tingkat kelayakan usaha cengkeh dan durian di Desa Silangjana menguntungkan dan sangat layak untuk dikembangkan secara bersama-sama namun cengkeh lebih baik dan layak dikembangkan serta lebih menguntungkan karena cengkeh jangka waktu hidupnya lebih lama dan hasil yang di peroleh petani cengkeh lebih banyak dan saat panen cengkeh bisa di simpan dalam waktu yang cukum lama, harga cengkeh relatif stabil sedangkan buah durian tidak bisa di simpan terlalu lama karena buahnya cepat busuk dan harga durian naik turun tergantung banyak atau sedikitnya hasil panen durian sehingga bertani cengkeh lebih layak dan menguntungkan.

Oleh karena itu perlu ditingkatkan cara bertaninya dan perlu mengikuti pelatihan-pelatihan bagaimana cara bertani yang baik. Dalam hal pemupukan petani harus lebih banyak menggunakan obat-obat yang bisa menyuburkan tanah agar bisa cepat tumbuh, menyuburkan daunya dan membuat pohon cengkeh dan durian cepat berbuah dan dalam memasarkan buahnya petani petani harus lebih banyak mencari informasi tentang harga jual cengkeh dan

durian agar dapat mengetahui harga jualnya sehinnga petani dapat menjual hasil panennya dengan harga yang sesuai dipasaran dan para petani harus sering-sering melakukan shering dalam kelompoknya agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bertani dan memperkuat kerjasama kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

---http://taufikruna-taufikruna.blogspot.com/2012/03/a nalisis faktor-fraktor-yang.html (Diakses pada tanggal 24 desember 2013).

---http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/bu didaya-cengkeh.html (Diakses pada tanggal 24 desember 2013).

---http://ejournal.undiksha.ac.id/index .php/JJPE/article/view/3061

(Diakses pada tanggal 24 desember 2013).

Alwi S. 1993. Ekonomi politik tata niaga cengkeh hasil produksi dalam negeri di Indonesia. Editorial BPPS-UGM, No. 6(2A).

Arsyad, L. 1993. Ekonomi Manajerial (Ekonomi Mikro Terapan Untuk Manajemen Bisnis). Edisi 3. Yogyakarta: BPFE

Gonarsyah. 1998. Kebijakan tata niaga cengkeh dalam perspektif. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol XLVI, No. I, Tahun 1998.

Husnan, Suad & suwarsono. 2005. Studi kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

(10)

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Kombinasi (Mixed Methods).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar hasil pembahasan atas pengujian hipotesis mengenai pengaruh LDR terhadap ROA pada bank dengan total asset diatas 1 trilyun, menunjukan bahwa secara partial variabel

Hasil uji statistik diperoleh P value =0,002 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara kadar pH tikus putih ( Rattus norvegiccus ) galur wistar

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dalam perawatan pada pasien post operasi katarak di Balai Kesehatan Mata masyarakat Sulawesi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah pasien lebih memperhatikan dalam memilih metode pengobatan yang

Dari data tabel 4.7 Untuk sola paket B Terdapat 10 pokok bahasan/sub pokok bahasan atau tema/sub tema yang nilainya masih dibawah 60, nilai terendah pada

Dalam tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Untuk dapat menyesuaikan rencana

Adapun kendala- kendala yang dihadapi SMA Jati Agung Sidoarjo dalam menerapakan metode Proyek dalam meningkatkan aspek psikomotorik anak didik pada PAI antara lain: kurang

Povjerenici za etiku zaprimaju pritužbe radnika i drugih zainteresiranih pravnih i fizičkih osoba (u daljnjem tekstu zainteresiranih osoba) na neetično i moguće