Informasi Dokumen
- Penulis:
- Risa Umami
- Pengajar:
- Dr. Edi M. Dist.St
- Sekolah: Universitas Negeri Yogyakarta
- Mata Pelajaran: Pendidikan Luar Biasa
- Topik: Proses Layanan Fisioterapi Bagi Anak Tunadaksa Di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul
- Tipe: skripsi
- Tahun: 2015
- Kota: Bantul
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang penelitian mengenai pentingnya layanan fisioterapi bagi anak tunadaksa di SLB Negeri 1 Bantul. Ditekankan bahwa anak tunadaksa memerlukan layanan fisioterapi untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mendukung proses pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan fisioterapi, kendala yang dihadapi, upaya fisioterapis, dan peran guru dalam layanan fisioterapi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk perbaikan layanan fisioterapi di sekolah tersebut.
II. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka membahas tentang anak tunadaksa, karakteristik, dan klasifikasinya, serta pentingnya fisioterapi dalam rehabilitasi anak tunadaksa. Dalam kajian ini juga dijelaskan peran guru dalam membina kemampuan fisik anak tunadaksa. Fisioterapi dipandang sebagai intervensi penting untuk membantu anak tunadaksa agar dapat berpartisipasi secara optimal dalam kegiatan belajar. Berbagai teori dan prinsip yang mendasari layanan fisioterapi diuraikan untuk memberikan landasan akademis bagi penelitian ini.
2.1. Tinjauan Anak Tunadaksa
Dalam sub-bagian ini, dijelaskan pengertian anak tunadaksa serta karakteristik fisik dan psikologis yang dimiliki. Anak tunadaksa mengalami berbagai kendala dalam mobilitas dan komunikasi yang memerlukan pendekatan khusus dalam pendidikan dan rehabilitasi.
2.2. Tinjauan Layanan Fisioterapi
Fisioterapi didefinisikan sebagai intervensi fisik yang bertujuan untuk memulihkan fungsi tubuh anak tunadaksa. Sub-bagian ini juga membahas tujuan fisioterapi, standar layanan, serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pelaksanaan fisioterapi yang efektif.
2.3. Tinjauan Peran Guru
Peran guru sangat penting dalam mendukung layanan fisioterapi. Guru diharapkan dapat berkolaborasi dengan fisioterapis untuk mengoptimalkan pembelajaran anak tunadaksa dan membantu dalam proses rehabilitasi fisik dan sosial.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian menjelaskan pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan di SLB Negeri 1 Bantul dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi fisioterapis, guru, dan anak tunadaksa. Metode analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang proses layanan fisioterapi di sekolah tersebut.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan fisioterapi di SLB Negeri 1 Bantul belum optimal. Beberapa kendala diidentifikasi, seperti kurangnya peralatan yang memadai dan keterlibatan guru yang masih minim. Upaya fisioterapis dalam mengatasi kendala tersebut meliputi komunikasi dengan orang tua dan kolaborasi dengan tenaga medis lainnya. Pembahasan ini menekankan pentingnya peran guru dalam mendukung proses fisioterapi untuk meningkatkan hasil belajar anak tunadaksa.
4.1. Prosedur Pelaksanaan Layanan Fisioterapi
Sub-bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan fisioterapi, termasuk asesmen awal, intervensi, dan evaluasi. Prosedur yang belum sesuai dengan standar operasional juga dibahas.
4.2. Kendala yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi fisioterapis dalam pelaksanaan fisioterapi diidentifikasi, termasuk masalah komunikasi dengan anak dan kurangnya dukungan dari pihak sekolah.
4.3. Upaya Fisioterapis
Berbagai upaya yang dilakukan fisioterapis untuk mengatasi kendala, seperti meningkatkan kerjasama dengan guru dan orang tua, serta pemanfaatan teknik fisioterapi yang lebih inovatif.
4.4. Peran Guru
Peran guru dalam mendukung layanan fisioterapi dibahas, termasuk bagaimana guru dapat membantu dalam proses rehabilitasi dan pembelajaran anak tunadaksa.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan penelitian menekankan bahwa layanan fisioterapi di SLB Negeri 1 Bantul perlu ditingkatkan agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi anak tunadaksa. Diperlukan kerjasama yang lebih baik antara fisioterapis dan guru untuk mencapai tujuan rehabilitasi dan pendidikan. Saran diberikan untuk pengembangan program pelatihan bagi guru dan peningkatan fasilitas fisioterapi di sekolah.