2
Latar Belakang Penelitian
Melihat kebutuhan hidup saat ini yang semakin sulit untuk dipenuhi, membuat pemasar harus berupaya untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan merupakan konsep paling dasar yang melandasi pemasaran. Kebutuhan dalam konsep pemasaran merupakan suatu hal yang penting baik bagi pelanggan maupun pemasar karena dari kebutuhan-kebutuhan tersebutlah terciptanya produk yang akan di pasarkan kepada pelanggan sehingga sangat berkaitan dengan pemasar. Sedangkan keinginan merupakan suatu hal yang diinginkan dan diharapkan agar memperoleh sesuatu yang didambakan baik oleh pelanggan maupun pemasar sendiri, karena seorang pemasar berkeinginan untuk bisa memuaskan pelanggan serta dapat memajukan perusahaannya. Mereka ingin memiliki produk yang dapat memberikan nilai dan kepuasan dengan jumlah uang yang ada. Namun hal tersebut harus didukung dengan kemampuan daya beli seseorang. Keinginan terhadap suatu produk harus didukung dengan kemampuan untuk membayar serta kesediaan untuk benar-benar mau dan mampumembelinya akan menciptakan permintaan (Kotler, 1998)
3
membuat harapan pelanggan terhadap pelayanan dan fasilitas yang di berikan oleh perusahaan – perusahaan ritel ini juga semakin tinggi. Berbagai macam – macam harapan pelanggan ini, mengakibatkan tingkat persaingan semakin tinggi diantara perusahaan – perusahaan ritelbaik asing maupun lokal (Utami, 2006).
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan termasuk usaha eceran. Pemasar merancang strategi pemasaran yang diperlukan dan digunakan untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis, di dunia bisnis yang sangat kompetitif (Kotler, 1997). Strategi pemasaran yang sering digunakan oleh produsen atau perusahaan adalah Bauran Penjualan Eceran (retailing mix). Bauran penjualan eceran merupakan bagian dari pemasaran terpadu. Bauran Penjualan Eceran pada dasarnya mempunyai ciri – ciri yang sama dengan Bauran Pemasaran (marketing mix). Baruan penjualan eceran terdiri dari unsur – unsur strategis yang digunakan untuk mendorong pembeli melakukan transaksi usahanya dengan pedagang eceran tertentu. Menurut pendapat Kotler (2003), keputusan pemasaran pedagang eceran terdiri dari keputusan pasar sasaran, keputusan ragam produk dan perolehan, keputusan pelayanan dan suasana toko, keputusan harga, keputusan promosi, keputusan tempat.
4
dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan dan terciptanya loyalitas pelanggan.
Mempertahankan semua pelanggan pada umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada. (Kotler et al, 2000).
Peneliti memperoleh inspirasi untuk membuat penelitian ini dari jurnal Yu – Jia Hu (2009) “ Service Quality as Mediator of The Relationship between Marketing Mix Strategy and Customer Loyalty “, Cholifah (2010) dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Butik Busana Muslim di Semarang, Arifianti (2009) Pengaruh Bauran Penjualan Ritel Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Alfa Mart cabang Cihampelas Kabupaten Bandung, Sulastri (2006) Pengaruh Bauran Eceran (Retailing Mix) Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Toserba X Cabang Cicalengka.
Peneliti ingin mengkaji ulang dari penelitian terdahulu, dengan menggunakan variabel Bauran Penjualan Eceran yang terdiri dari dimensi lokasi, produk atau barang yang ditawarkan, harga, atmosfer toko, karyawan dan promosi, dan penambangan indikator empirik dari kualitas layanan ritel.
Oleh karena itu, tujuan utama dari studi ini untuk menguji pengaruh Bauran Penjualan Eceran terhadap Loyalitas Pelanggan Matahari departmen store
di kota Magelang.