• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA WINGEOM UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI BANGUN RUANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA WINGEOM UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI BANGUN RUANG."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA WINGEOM

UNTUK MENINGKATKAN

KETUNTASAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PADA MATERI GEOMETRI BANGUN RUANG

SKRIPSI

Oleh

Akhmad Safroni

D54211083

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)

PENGGUNAAN MEDIA WINGEOM

UNTUK MENINGKATKAN

KETUNTASAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PADA MATERI GEOMETRI BANGUN RUANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Ilmu Tarbiyah

Oleh

Akhmad Safroni

D54211083

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

Akhmad Safroni, 2016. Penggunaan Media Wingeom Untuk Meningkatkan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Geometri Bangun Ruang.

Dosen Pembimbing : Ahmad Lubab, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas guru dan bagaimana peningkatan ketuntasan hasil belajar matematika pada materi geometri bangun ruang kubus dan balok beserta sifat-sifatnya di kelas IV MI. Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo setelah diterapkannya media software wingeom.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode ini pada hakikatnya adalah perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang tergabung dalam satu siklus. Hasil refleksi pada siklus tersebut akan digunakan sebagai bahan rujukan untuk pelaksanaan siklus berikut, sehingga proses dan hasil pelaksanaan siklus selanjutnya akan lebih baik. Siklus akan dihentikan apabila target kinerja yang ditentukan dapat tercapai, subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI. Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo yang berjumlah 41 siswa, yang terdiri atas 27 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan pembelajaran dan media yang digunakan atau diberikan memiliki dampak terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa. Dari data nilai pada pra siklus jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 12 siswa dari 41 siswa atau 29% dari jumlah siswa.Hasiltes pada siklus I menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 73% atau 30 siswa.Hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 92% atau 38 siswa. Hal ini melebihi target minimum keberhasilan penelitian yang ditentukan yaitu 75% dari jumlah siswa. Berdasarkan data yang diperoleh pada pra siklus, siklus I dan siklus II tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan penggunaan media software wingeom pada pembelajaran matematika materi geometri bangun ruang kubus dan balok beserta sifat-sifatnya dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV di MI. Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo.

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah atas kehaditar Allah SWT,

hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Penggunaan Media Wingeom Untuk Meningkatkan

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Geometri Bangun Ruang”

dengan tepat waktu.

Skripsi ini diajukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan program strata satu ilmu pendidikan guru madrasah

ibtidaiyah di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan

terima kasih dengan tulus yang dalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. A’la, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Ampel Surabaya.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

3. Bapak Dr. Kusaeri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan

IPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya.

4. Ibu Yuni Arrifadah, M.Pd, selaku Kaprodi Pendidikan Matematika Fakultas

(9)

5. Bapak Ahmad Lubab, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk memberikan kontribusi tenaga dan pikiran, guna

memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk kepada penulis sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan tepat waktu.

6. Bapak Drs. Jumakir, MM, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif

Babatan Jati Sidoarjo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

mengikuti perkuliahan dan sekaligus melaksanakan penelitian di MI Ma’arif

Babatan Jati Sidoarjo.

7. Seluruh jajaran Dosen Progsus Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

8. Semua rekan dewan guru di MI Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo yang ikut

memberikan sumbangsi pemikiran selama penulis melakukan penelitian di

MI Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo.

9. Seluruh siswa di MI Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo, khususnya siswa kelas IV

yang ikut berpartisipasi sebagai subjek penelitian yang dilakukan oleh

penulis.

10. Kedua orang tua, keluarga kecilku dan khususnya bidadariku tercinta yang

selalu mendo’akan dan memberikan semangat demi terlaksananya dan

suksesnya penulis dalam menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri

Sunan Ampel Surabaya.

11. Kepada semua pihak yang membantu terselesainya skripsi ini, baik secara

(10)

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak

selalu penulis harapkan.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Sampul Dalam ………... i

Halaman Moto ……… ii

Lembar Persetujuan Pembimbing Skripsi ..……… iii

Lembar Pengesahan Tim Penguji Skripsi ……… iv

Halaman Persembahan ……….. v

Abstrak ……… vi

Kata Pengantar ……… vii

Daftar Isi ………. ix

Daftar Tabel ……… xiii

Daftar Diagram ………... xiv

Daftar Lampiran ………. xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Lingkup Pembatasan Masalah ………. 4

C. Rumusan Masalah ……… 5

D. Tindakan Yang Dipilih ……… 5

E. Tujuan Penelitian ………. 6

F. Lingkup Penelitian ……….. 6

(12)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar ………. 8

B. Hasil Belajar Matematika ……… 13

C. Media Pembelajaran Wingeom ………... 16

D. Geometri Bangun Ruang ………... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……… 24

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian ……... 25

1. Setting Penelitian ……….. 25

2. Karakteristik Subjek Penelitian ………. 25

C. Variable Yang Diselidiki ……… 26

D. Perencanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian ……….. 26

1. Siklus I ……….. 27

a. Perencanaan ……… 27

b. Pelaksanaan Tindakan ……… 28

c. Observasi ……… 30

d. Refleksi ……….. 30

2. Siklus II ………. 30

a. Perencanaan ……… 31

b. Pelaksanaan ……… 31

c. Observasi ……… 32

d. Refleksi ……….. 32

(13)

1. Data ……….. 32

2. Cara Pengumpulan Data ………... 33

a. Tes Tulis ………. 33

b. Observasi ……… 33

3. Teknik Analisis Data ……… 33

a. Tes Tulis ………. 33

b. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ………. 34

F. Indikator Kinerja ……… 35

G. Tim Peneliti dan Tugasnya ………. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………... 38

1. Hasil Pelaksanaan Pra PTK ………... 38

2. Hasil Penelitian Siklus I ……… 42

a. Tahap Perencanaan ………. 42

b. Pelaksanaan Tindakan ……… 43

c. Refleksi ……….. 49

3. Hasil Penelitian Siklus II ………. 52

a. Tahap Perencanaan ……… 52

b. Pelaksanaan Tindakan ……… 53

c. Refleksi ……….. 61

B. Pembahasan ... 62

(14)

B. Saran ……….. 66

Daftar Pustaka ……….. 67

Pernyataan Keaslian Tulisan

Riwayat Hidup

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Klasifikasi Penilaian Lembar Observasi Aktifitas Guru dan Siswa ….. 35

4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ………... 39

4.2 Hasil Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Siklus I ……….. 47

4.3 Perbandingan Nilai Hasil Belajar Pra Siklus dengan Siklus I ……….. 51

4.4 Hasil Rekapitulasi Penilaian hasil Belajar Siklus II ………. 58

(16)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

2.1 Bangun Ruang Kubus ………. 22

2.2 Bangun Ruang Balok ……….. 22

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ……….. 26

4.1 Diagram Perbandingan Prosentase Ketuntasan Pra Siklus Dengan

Siklus I ……… 52

4.2 Diagram Perbandingan Prosentase Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I,

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. RPP Siklus I

2. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

4. Daftar Anggota Kelompok Siklus I

5. Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus I

6. Tes Akhir Siklus I

7. Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I

8. Pekerjaan Rumah

9. Kunci Jawaban Pekerjaan Rumah

10. RPP Siklus II

11. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

12. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

13. Daftar Anggota Kelompok Siklus II

14. Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus II

15. Tes Akhir Siklus II

16. Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus II

17. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

18. Hasil Belajar Siswa Siklus I

19. Hasil Belajar Siswa Siklus II

(18)

21. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

22. Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai selain membaca

dan menulis1. Menguasai ilmu matematika berarti mempunyai harapan untuk

mudah memahami ilmu pengetahuan yang lain. Oleh karena itu matematika

merupakan mata pelajaran yang wajib ditempuh mulai dari tingkat Sekolah

Dasar sampai ke Perguruan Tinggi.

Dalam kenyataanya, meskipun matematika adalah ilmu yang penting,

tetapi pelaksanaan pendidikan matematika masih memiliki berbagai masalah.

Matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan bagi

peserta didik. Mereka merasa bahwa mata pelajaran matematika sulit dan

tidak menarik, sehingga mengurangi motivasi peserta didik untuk mengikuti

pelajaran ini.

Kurangnya motivasi peserta didik, menyebabkan hasil belajar kurang

memuaskan. Hal inilah yang perlu mendapat perhatian khusus dari guru

selaku pendidik untuk menggunakan metode pengajaran yang tepat dan

sesuai dengan materi dan bahan yang diberikan kepada peserta didik. Di

samping menguasai metode pembelajaran seorang guru juga harus menguasai

teknik menerangkan, mengajarkan konsep matematika, cara membangkitkan

1

(20)

2

motivasi peserta didik, cara menggunakan alat bantu dan teknik mengevaluasi

seberapa jauh proses belajar mengajar dalam kelas telah tercapai.

Berdasarkan data dan informasi yang kami dapat dari guru matematika

kelas IV di MI Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo, nilai matematika merupakan

nilai yang kurang memuaskan jika dibandingkan dengan nilai mata pelajaran

yang lain. Nilai rata-rata peserta didik belum sesuai dengan indikator

keberhasilan pembelajaran. Selain itu, keterbatasan belajar matematika yang

belum sesuai dengan yang ditetapkan oleh sekolah. Nilai ketuntasan belajar

individu yang ditetapkan sekolah adalah minimal 75, dan prosentase jumlah

siswa yang tuntas belajar minimal 75%.

Salah satu kesulitan peserta didik adalah memecahkan masalah yang

berkaitan dengan bangun ruang dan menentukan sifat-sifatnya.Geometri

bangun ruangmerupakan salah satu materi pokok matematika di kelas IV.

Materi pokok yang sulit dipahami oleh siswa kelas IV di MI Ma’arif Babatan

Jati Sidoarjo. Akibatnya lebih dari 60% peserta didik belum tuntas.Rata-rata

nilai ulangan harian siswa kurang dari 75.Kurang dari 70% peserta didik aktif

ketika proses pembelajaran berlangsung2.

Masalah diatas dapat diatasi dengan cara meningkatkan kualitas

pembelajaran, salah satunya dengan cara merubah model pembelajaran yang

awalnya berpusat pada guru, menjadi pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik.Dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik guru

2

(21)

3

diposisikan sebagai fasilitator dan motivator.Pesertadidik yang aktif dalam

pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar.

Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan memilih media yang

tepat. Salah satu media yang bisa digunakan dalam pembelajaran geometri

adalah wingeom.wingeomini akan sangat membantu dalam merancang

pembelajaran geometri yang interaktif, dimana siswa dapat berekplorasi

dengan program tersebut. Wingeom mempunyai kemampuan untuk

menghasilkan file-file yang dinamis.

Wingeom sebagai sebuah alat kognitif, dynamics geometry software

memungkinkan pengguna membuat kontruksi yang cepat dan akurat yang

melibatkan siswa dalam interaksi dengan sajian visual beraneka ragam dari

konsep matematis yang menawarkan kesempatan baru yang menyenangkan

bagi pembelajaran aktif tentang geometri3.

Software wingeom dapatmeningkatkan siswa untuk berfikir kritis dan

self-efficacy matematis siswa, wingeom mempermudah siswa dalam

mengenal suatu bangun ruang beserta sifat-sifatnya.Wingeom ini dapat

digunakan untuk menggambarkan bangun-bangun dimensi dua seperti

segitiga, segi empat, dan lingkaran.Wingeom memungkinkan pula untuk

menentukan jarak dari titik ke titik lain, titik ke garis, atau titik ke bidang

dalam bangun ruang. Disamping itu wingeom memungkinkan bangun-bangun

berdimensi tiga untuk diputar, sehingga visualisasinya akan nampak begitu

jelas. Software ini menampilkan gambar-gambar atau presentasi yang hidup

3

(22)

4

dan penuh warna sehingga kemampuan visual siswa dapat terbantu

didalamnya.

Guru dalam penggunaan media wingeom, bisa berperan sebagai penyaji

masalah, fasilitator, membantu peserta didik memecahkan masalah, dan

menjadi salah satu sumber belajar peserta didik. Selain itu, guru memberikan

dukungan, motivasi dan dorongan yang dapat meningkatkan pertumbuhan

intelektual peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul “PENGGUNAAN MEDIA WINGEOM UNTUK

MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PADA MATERI GEOMETRI BANGUN RUANG”.

B. Lingkup Pembatasan Masalah

Agar lebih efektif dan terarah maka perlu adanya pembatasan masalah.

Dalam penelitian ini difokuskan pada :

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV MI MI Ma’arif Babatan Jati

Sidoarjo.

2. Materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran matematika

(23)

5

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran geometri

bangun ruang balok dan kubus pada siswa kelas IV MI Ma’arif Babatan

Jati Sidoarjo dengan menggunakan software wingeom?

2. Bagaimana peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa setelah

dilaksanakan pembelajaran geometri bangun ruang balok dan kubus pada

siswa kelas IV MI Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo dengan menggunakan

software wingeom?

D. Tindakan yang Dipilih

Masalah yang terjadi di MI. Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo adalah

kurangnya tingkat hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika

dengan materi geometri bangun ruang balok dan kubus beserta sifat-sifatnya,

masih banyaknya siswa yang mendapakkan nilai dibawah KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimum) nilai yang ditetapkan adalah 75, kurang dari 70%

siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran matematika, maka dari itu

lebih dari 60% siswa belum mencapai ketuntasan belajar.

Maka peneliti menggunakan media wingeom sebagai tindakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika materi

(24)

6

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran geometri

bangun ruang balok dan kubus pada siswa kelas IV MI Ma’arif Babatan

Jati Sidoarjo dengan menggunakan software wingeom.

2. Untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa setelah

dilaksanakan pembelajaran geometri bangun ruang balok dan kubus pada

siswa kelas IV MI Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo dengan menggunakan

software wingeom.

F. Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan hanya sebatas siswa-siswi setingkat SD / MI

kelas IV, karena keterbatasan waktu, penelitian ini hanya membahas

peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika tentang

geometri bangun ruangbalok dan kubus beserta sifat-sifatnya yang

menggunakan software wingeom.

G. Signifikansi Penelitian

Dengan dilaksanakannya kegiatan penelitian ini diharapkan dapat

(25)

7

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai bukti dalam

bidang pengajaran, bahwa ketuntasan hasil belajar siswa dapat

dipengaruhi oleh faktor media pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi, ide

dan gagasan untuk lebih giat lagi melakukan penelitian pada bidang

studi yang lain.

b. Bagi siswa kelas IV MI Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo dapat

meningkatkan ketuntasan hasil belajar dikarenakan media

pembelajaran yang digunakan menarik.

c. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

rangka mencari alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan

mutu pendidikan.

d. Bagi peneliti lain, diharapkan hasilnya dapat menjadi bahan

(26)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

Belajar merupakan tuntutan bagi setiap manusia yang menjalani proses

hidup didunia, tidak memandang kecil atau besar dan muda ataupun tua,

manusia hidup selalu membutuhkan yang namanya belajar, sebab dengan

belajar kita dapat tahu akan hal dan perubahan yang baru1.

Belajar dalam arti luas adalah proses perubahan tingkah laku yang

dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap

atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang

terdapat dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai aspek

kehidupan atau pengalaman-pengalaman yang terorganisasi.

Belajarmerupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang

berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Dengan belajar matematika

berarti mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi keadaan di

dalam dunia yang selalu berubah-ubah, melalui latihan dasar pemikiran logis

dan rasional, perhitungan secara analitis dan sistematis, misal menghitung

luas, isi, berat dan sebagainya2.

1

Trianto, S.Pd., M.Pd., Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. (Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, 2007). 1.

2

(27)

9

Belajaradalah suatu perilaku,pada saat orang belajar, maka responsnya

menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya

menurun3.

Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa

kapabilitas. Setelah belajar seseorang memiliki keterampilan, pengetahuan,

sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi yang

berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar.

Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah

sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi

kapabilitas baru dan belajarmerupakan proses perubahan tingkah laku pada

diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan

lingkungannya. Setelah belajar seseorang akan mengalami perubahan tingkah

laku.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan belajar berarti usaha mengubah

tingkah laku. Jadi belajar akan membawa perubahan pada individu-individu

yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu

pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap,

pengertian, harga diri, minat, watak, serta penyesuaian diri.Terlebih lagi

dalam mempelajari matematika yang struktur ilmunya berjenjang dari yang

paling sederhana sampai yang paling kompleks, dari yang konkret sampai ke

abstrak.4

3

Siregar, dkk. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

4

(28)

10

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat peneliti

simpulkanbahwa belajar suatu proses aktivitas manusia secara aktif,

melibatkan unsur jasmani maupun rohani untuk menghasilkan

perubahan-perubahan dalam hal pengetahuan, pemahaman, keterampilan nilai dan sikap.

Perubahan-perubahan itu bersifat relatif konstan dan menetap sehingga

dibutuhkan suatu minat agar mendapatkan sikap belajar yang baik dapat juga

belajar diartikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang untuk mengetahui

dan menguasai ilmu pengetahuan sehingga dapat menerapkan dalam

kehidupannya, belajar juga merupakan perubahan-perubahan tingkah laku

berkat pengalaman dan latihan dari hasil usaha individu dalam memperoleh

kepandaian ilmu, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,

penyesuian diri, serta aspek dalam pribadi seseorang yang meliputi aspek

pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.

Faktor-faktoryangmempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut :

1. Faktor internal siswa, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta

didik sendiri, meliputi :

a. Aspek fisiologis (yangbersifat jasmaniah)

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya,

dapat mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam

mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apabila

(29)

11

ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajaripun kurang

atau tidak berbekas.

b. Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)

Banyak faktor yang termasuk faktor psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran

peserta didik. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah peserta didik

pada umumnya dipandang lebih esensial itu sebagai berikut :

1) Intelegensi peserta didik

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai

kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.

2) Sikap peserta didik

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif

berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons

(responsetendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap

objek orang, barang, dan sebagainya baik secara positif maupun

negatif.

3) Bakat peserta didik

Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan

potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan

(30)

12

4) Minat peserta didik

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau besar terhadap sesuatu.

5) Motivasi peserta didik

Motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk

bertingkah laku secara terarah5.

2. Faktor eksternal siswa, yaitu kondisi lingkungan di sekitar peserta didik,

terdiri atas dua macam yaitu :

a. Faktor lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah sepertipara guru, para tenaga

kependidikan, teman-teman sekelas, masyarakat, tetangga dan

teman-teman sepermainan.

b. Faktor lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah

gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal, alat-alat

belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta

didik6.

3. Faktor pendekatan belajar, yaitu segala cara atau strategi yang digunakan

peserta didik dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses

pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat

5

Muhibbin Syah, PsikologiPendekatanDenganPendekatanBaru(Bandung: Remaja RosdaKarya, 2013), 130-134.

6

(31)

13

langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk

memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu7.

B. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang

ditentukan dalam bentuk angka yang didasarkan pada kemampuan siswa

setelah menjalani proses pembelajaran.

Hasilbelajar dikelompokkan menjadi 5 macam kemampuan8 yaitu :

1. Keterampilan intelektual (merupakan hasil belajar terpenting dari sistem

lingkungan sekolah).

2. Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan cara berpikir seseorang di

dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.

3. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta,

kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang.

4. Keterampilan motorik yang diperoleh dari sekolah, antara lain

keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya.

5. Emosional yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari

kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang, barang, atau kejadian.

Hasil belajar merupakan suatu puncak dari proses belajar.

7

Muhibbin Syah, PsikologiPendekatanDenganPendekatanBaru(Bandung: Remaja RosdaKarya, 2013), 136.

8

(32)

14

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Hasil tersebut dapat muncul dalam

berbagai jenis perubahan atau pembuktian tingkah laku seseorang.9

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta didik baik yang dikehendaki

maupun tidak dikehendaki yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Dimaksud dengan hasil belajar matematika adalah

perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta didik baik yang dikehendaki maupun

tidak dikehendaki yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik, dalam pola pikir secara logis atau istilah yang didefinisikan

dapat dibuktikan secara logis dan akurat. Serta ilmu tentang logika mengenai

bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu

sama lain dengan jumlah yang banyaknya terbagi dalam tigabidang yaitu

aljabar, analitis dan geometri.

Penilaian merupakan salah satu cara mengetahui hasil belajar. Secara

umum penilaian bertujuan untuk menilai hasil belajar peserta didik,

dalamrangka mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada

masyarakat, danuntuk mengetahui ketercapaian mutu pendidikan.Secara

khusus bertujuan untukmengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik,

memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar, penentuan kenaikan kelas,

danmemotivasi belajar peserta didik.

9

(33)

15

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penilaian pembelajaran

matematika,yaitu10:

1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi

faktor subjektivitas penilai.

2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,

menyatu dengankegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,

pelaksanaan,dan pelaporannya.

4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilankeputusan dapat diakses oleh semua pihak.

5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak

internalsekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan

hasilnya.

Sedangkan manfaat penilaian hasil belajar dapat di katagorikan sebagai

berikutantara lain11 :

1. Memberikan umpan balik, agar mengetahui kekuatan dan kelemahan

peserta didik dalam pencapaian kompetensi sehingga terdorong untuk

meningkatkan danmemperbaiki proses dan hasil belajar pada masa yang

akan datang dan bagi guna memperbaiki metode pembelajaran.

2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik,

sehingga dapatdilakukan program pengayaan atau remedial.

10

Sudjana , Penilaian hasil proses belajar mengajar , Jakarta : CV Rajawali :2001

11

(34)

16

3. Masukan bagi pendidik dalam merancang kegiatan belajar, sehingga

peserta didik dapatmencapai kompetensi belajar.

4. Memberikan informasi kepada orang tua efektivitas pendidikansehingga

partisipasi orang tua madrasah dapat ditingkatkan.

C. Media Pembelajaran Wingeom

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang

perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar demi

mencapai tujuan belajar.

Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

kata "medium" yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media

adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar,

segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar. Kemudian media pembelajaran adalah

sarana komunikasi dalam bentuk cetak, maupun pandang atau dengar,

termasuk teknologi perangkat keras (Hardware) seperti halnya komputer.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau

media pembelajaran semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan

(35)

17

"Projected Motion Media", contoh: film, TV, video (VCD, DVD, VTR),

komputer dan sejenisnya. Dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya

bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media

yang bersifat interaktif.

1. Komputer

Kata "komputer" diambil dari bahasa latin "computare" yang

berarti "menghitung" atau dalam bahasa Inggris "to compute". Dengan

demikian sesuai ejaan aslinya, komputer dapat diartikan sebagai alat

hitung elektronik yang dapat menerima, menyimpan, mengolah,

menampilkan proses secara visual dan menyajikan data, serta bekerja

dibawah kendali program yang tersimpan di dalamnya (stored program).

Komputeradalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengolah

data dengan menggunakan perantaraan sekumpulan program dan mampu

memberikan informasi penting dari hasil pengolahan data tersebut.

Komputer adalah alat elektronik yang terdiri atas hardware

(perangkat keras) yang artinya perangkat komputer yang dapat dipegang

oleh anggota badan kita, dan software (perangkat lunak) yang artinya

perangkat komputer yang tidak dapat dipegang oleha anggota badan kita

namun dapat dijalankan.

Berbagai penelitian pendidikan menyebutkan bahwa komputer

adalah media yang dapat digunakan untuk (1) Meningkatkan perhatian

dan konsentrasi peserta didik pada materi pembelajaran, (2)

(36)

18

materi dengan kemampuan belajar peserta didik, (4) Mereduksi

penggunaan waktu penyampaian materi dan (5) Membuat pengalaman

belajar lebih menyenangkan peserta didik. Dalam pembelajaran

matematika, komputer banyak digunakan unntuk materi yang

memerlukan gambar, animasi visualisasi dan warna misalnya geometri,

lebih lanjut pembelajaran geometri dengan komputer perlu dilakukan,

dengan komputer peserta didik dapat termotivasi untuk menyelesaikan

masalah-masalah geometri. Satu hal yang paling penting adalah

komputer dapat membuat konsep matematika (khususnya geometri) yang

abstrak dan sulit menjadi lebih kongkrit dan jelas.

2. Media Wingeom

Program wingeommerupakan salah satu perangkat lunak komputer

matematika dinamik (dynamic mathematic software) untuk topik

geometri.Program ini dibuat oleh Richard Parris dan dijalankan under

windows. Secara umum ada dua versi Wingeom, yaitu yang dijalankan

dengan Window 3.1 (versi compile terakhir: 2 Agustus 2001) dan

dijalankan dengan Windows 95/98/ME/2K/Vista (versi compile terakhir:

4 April 2008). Programwingeom merupakan yang dapat diperoleh dan

digunakan secara gratis (totally freeware) dengan mengunduh

(download) dari website.

Program ini memuat program Wingeom 2-dim untuk geometri

(37)

19

jendela yang terpisah12. Fasilitas program wingeom cukup lengkap, baik

untuk dimensi dua atau untuk dimensi tiga. Salah satu fasilitas yang

menarik yang dimiliki program ini adalah fasilitas animasi yang begitu

mudah. Misalnya benda-benda dimensi tiga dapat diputar, sehingga

visualisasinya akan nampak begitu jelas.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah

merambah ke segala aspek kehidupan, mulai dari dunia bisnis sampai

dunia pendidikan. Penggunaan komputer dalam pembelajaran

matematika merupakan suatu hal yang menarik terutama bagi peserta

didik, karena kemampuan komputer untuk memvisualisasikan bentuk

abstrak ke bentuk nyata dan tepat.

Materi geometri khususnya geometri dimensi tiga (bangun ruang)

cenderung sulit dipahami karena pada pembelajaran bangun ruang ini

dibutuhkan objek yang nyata berupa alat peraga, yaitu model-model

bangun ruang (model kubus, balok, prisma, limas, kerucut dsb). Dalam

kegiatan belajar mengajar ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat

dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara, tapi

kenyataannya masih ada kendala yang menghambat proses pembelajaran

terutama dalam proses penyajian alat peraga tersebut.

Komputer dengan dilengkapi aplikasi-aplikasi softwarenya mampu

mengatasi permasalahan di atas. Program Wingeom merupakan salah

satu perangkat lunak komputer matematika dinamik (dynamic

12

(38)

20

mathematics software) untuk topik geometri. Program ini dapat

digunakan untuk membantu pembelajaran geometri dan pemecahan

masalah geometri. Keberadaan program ini akan sangat membantu dalam

merancang pembelajaran geometri yang interaktif dimana peserta didik

dapat bereksplorasi dengan program tersebut. Pembelajaran dengan

wingeom ini diharapkan akan membuat peserta didik lebih tertarik dan

senang belajar matematika.

Dewasa ini semakin banyak program-program aplikasi yang dapat

dimanfaatkan untuk pembelajaraan yang interaktif, diantara sekian

banyak program tersebut ada satu program untuk pembelajaran

matematika dua dimensi maupun tiga dimensi yaitu Wingeom. Wingeom

ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan file-file yang dinamis.

Pembelajaran menggunakan file-file yang dinamis seperti wingeom ini

diharapkan juga akan membuat peserta didik lebih tertarik dan senang

belajar matematika.

3. Manfaat Media Wingeom

Manfaat yang didapat dari penggunaan aplikasi software media

wingeom adalah, sebagai berikut :

a. Dengan adanya media wingeom siswa akan lebih banyak mengikuti

pembelajaran matematika dengan gembira sehingga dalam

mempelajari mata pelajaran matematika materi bangun ruang kubus

(39)

21

b. Penggunaan media wingeom, pada siswa akan meningkatkan

pemahaman dalam menentukan sifat-sifat dari bangun ruang kubus.

c. Siswa mengetahui manfaat lain dari komputer, selain sebagai

pembuat data, berhitung dan membuat grafis.

d. Siswa lebih bersemangat dalam menyelesaikan masalah pada mata

pelajaran matematika materi geometri bagun ruang kubus beserta

sifat-sifatnya.

D. Geometri Bangun Ruang Kubus dan balok

Bangun ruang adalah sejenis benda ruang beraturan yang memiliki

rusuk, sisi dan titik sudut. Bentuk–bentuk bangun ruang mulai dikenal peserta

didik duduk dikelas IV SD adalah kubus, balok, tabung, prisma, kerucut,

limas, dan bola. Dalam penelitian ini, bangun ruang yang dipelajari adalah

bangun ruang kubus dan balok.Adapun pengertian dari bangun ruang kubus

dan balok adalah sebagai berikut : (a) Kubus yaitu sebuah benda ruang yang

dibatasi oleh 6 bidang datar yang masing-masing berbentuk persegi yang

sama dan sebangun atau kongruen. Mempunyai6 sisi 12 rusuk dan 8 titik

sudut serta diagonalnya sama panjang. (b) Balok yaitu sebuah benda ruang

yang dibatasi oleh 6 sisi datar yang masing-masing berbentuk persegi panjang

(40)

22

Berikut ini adalah gambar bangun ruang kubus dan balok :

Gambar 2.1

Bangun Ruang Kubus

Gambar 2.2

Bangun Ruang Balok

Terkait dengan keabstrakan dari geometri ruang ini yang berarti bahwa

matematika merupakan kreasi pemikiran manusia pada intinya terkait dengan

ide-ide, proses-proses dan penalaran.Bangun-bangun ruang seperti kubus,

balok, tabung, limas, kerucut dan sebagainya pada dasarnya didapat dari

benda-benda kongkrit dengan melakukan proses abstraksi dan idealisasi.

Abstraksi adalah proses memperhatikan, menentukan sifat, atribut

ataupun karakteristik khusus yang penting dengan mengesampingkan hal-hal

yang berbeda yang tidak penting, contoh tempat kapur, dadu dan sebagainya

adalah benda-benda nyata pada dimensi tiga, manusia mengembangkan

pengetahuan yang terkait dengan benda-benda nyata tersebut yang diberi

(41)

23

Idealisasi adalah proses menganggap bahwa segala sesuatu dari

benda-benda kongkrit itu ideal, contoh tempat kapur yang tidak sama sisi dianggap

sama sisi, berdasarkan proses idealisasi tersebut di atas dapat diasumsikan

(42)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan pendekatan dan jenis

penelitian, kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, data dan sumber data,

instrumen penelitian, pengembangan instrumen, teknik analisis data, pengecekan

data, tahap-tahap penelitian dan kriteria keberhasilan.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

research) yang dilaksanakan dengan beberapa siklus. Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersama. Tindakan yang dilakukan peneliti adalah pengenalan

penggunaan aplikasi software media wingeom untuk siswa didik kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah.

Adapun desain penelitian tindakan yang ditempuh dalam penelitian ini

mengikutialur penelitian tindakan yang meliputi 4 komponen antara lain: (1)

kegiatan perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi.1

Keempat komponen tersebut membentuk suatu siklus dan dalam

pelaksanaannya kemungkinan membentuk lebih dari satu siklus yang

mencakup keempat komponen tersebut.

1

(43)

25

B. Setting Penelitian dan karakteristik Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Tempat Penelitian dilaksanakan di MI Ma’arif Babatan Jati

Sidoarjo, Ds. Babatan RT.07 / RW.03 Jati Sidoarjo, Telephone :

031-8948433. Alasan penulis melaksanakan penelitian di sekolah ini adalah

merupakan salah satu bentuk tanggung jawab penulis sebagai guru di MI

Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo untuk memperbaiki praktek pengajaran di

kelas, karena perbaikan pengajaran di kelas merupakan tanggung jawab

penulis, serta memperkenalkan manfaat komputer bagi pelajaran yang

lain.

Waktu Penelitian akan dilaksanakan pada minggu pertama sampai

dengan minggu keempat, dalam semester genap tahun ajaran 2014 /

2015.

2. Karakteristik Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV MI Ma’arif

Babatan Jati Sidoarjo, dengan jumlah peserta didik 41 orang, laki-laki

sebanyak 24 anak dan perempuan sebanyak 17 anak, dengan

pertimbangan bahwa kelas IV ini sudah mampu untuk menggunakan

komputer sehingga akan memudahkan dalam proses pembelajaran

dengan berbantuan komputer.

Karakteristik siswa di MI Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo berada di

kota pinggiran atau pedesaan yang jauh dari keramaian kota, sehingga

(44)

26

putrinya, lambat menerima informasi media, malas belajar yang

semuanya itu pula ada bimbingan khusus agar tujuan dari pembelajaran

itu dapat dicapai.

C. Variabel yang Diselidiki

Variabel yang menjadi sarana pembelajaran dalam penelitian tindakan

kelas ini adalah hasil belajar matematika materi bangun ruang balok dan

kubus beserta sifat-sifatnya menggunakan media wingeom di kelas IV MI Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo.

D. Perencanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian

Secara rinci, prosedur penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan

penelitian dijabarkan sebagai berikut2 : 1) Perencanaan; 2) Pelaksanaan; 3)

Observasi; 4) Refleksi.

2

(45)

27

Perencanaan adalah suatu rencana tindakan yang mencakup semua

langkah tindakan secara rinci, mulai dari materi bahan ajar, rencana

pengajaran yang mencakup metode/teknik mengajar, instrumen observasi

atau evaluasi. Juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada

saat pelaksanaan berlangsung.

Pelaksanaan adalah merupakan tindakan dari semua rencana yang

dibuat yang berlangsung di dalam kelas. Langkah-langkah yang dilakukan

harus mengacu pada kurikulum yang berlaku. Hasil yang diharapkan berupa

peningkatan efektifitas belajar mengajar di kelas.

Observasi (pengamatan) adalah kegiatan yang dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan. Dalam tahap observasi, guru dibantu oleh

pengamat dari luar dan PTK yang dilaksanakan bersifat kolaboratif.

Refleksi adalah tahapan untuk memproses data yang didapat saat

dilakukan pengamatan. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman,

pengetahuan dan teori instruksional relevan dengan tindakana kelas yang

dilaksanakan untuk ditarik kesimpulan yang benar. Dengan suatu refleksi

yang terpercaya akan didapat suatu masukan yang berharga dan akurat bagi

penentuan langkah tindakan selanjutnya.

1. SIKLUS I

a. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan

adalah :

(46)

28

- Menentukan skenario pembelajaran (RPP) sesuai dengan media

pembelajaran yang sesuai, dalam hal ini adalah pengenalan dan

pembelajaran menggunakan media aplikasi software wingeom.

- Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan,

seperti proyektor, labtop, kertas HVS dan pensil warna.

- Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS).

- Menyusun format observasipengamatan aktivitas peserta didik

(absensi).

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan awal

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

- Menyiapkan media pembelajaran berupa proyektor, labtop,

kertas HVS dan pensil warna.

- Guru menjelaskan materi pelajaran tentang materi yang akan

dipelajari dengan menggunakan media proyektor.

- Dengan menggunakan media gambar bangun ruang balok dan

kubus pada proyektor guru menanyakan bangun datar apa yang

menyusun bangun ruang tersebut.

- Guru menjelaskan sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus.

Kegiatan Inti

(47)

29

- Guru menunjukkan bagian bangun ruang balok dan kubus

melalui media wingeom berupa gambar bangun ruang pada

proyektor yang disajikan.

- Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang

sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari.

- Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau

tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan

menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang

akan dicapai.

- Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan

tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk

menyelesaikan permasalahan atau tugas.

- Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil karyanya

dalam memecahkan masalah.

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, peserta didik membuat

rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram,

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remidi, program pengayaan, dan memberikan tugas individual sesuai

dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana

(48)

30

c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat guru melaksanakan proses

belajar mengajar. Guru mencatat tentang situasi dan kondisi belajar

peserta didik berdasarkan lembar observasi yang sudah disiapkan

dalam hal ini mengenai kehadiran peserta didik, perhatian,

antusiasme dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses

belajar mengajar.

d. Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan dan

dianalisis. Pada tahap ini, dari hasil tersebut diadakan refleksi yaitu

pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan.

Sementara itu menentukan tindakan pada kegiatan selanjutnya dalam

rangka tujuan pencapaian akhir. Oleh sebab itu, refleksi pada

penelitian ini dilakukan pada setiap akhir tindakan pada tiap siklus

akhir. Hasil refleksi ini akan dipergunakan sebagai bahan untuk

perbaikan tindakan pada siklus berikutnya.

2. SIKLUS II

Langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus II ini relatif sama

dengan perencanaan pada siklus 1, memperhatikan dengan kenyataan

(49)

31

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II ini mencakup

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

- Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum

teratasi berikut penetapan alternatatif pemecahannya.

- Merumuskan rencana pembelajaran sebagai kelanjutan sekaligus

perbaikan dari rencana pada siklus sebelumnya.

- Pengembangan program tindakan yang perlu untuk mengatasi

masalah yang muncul ataupun yang belum teratasi melalui

tindakan pada siklus I.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini mengacu pada

identifikasi masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan

alternatif pemecahan masalah yang ditentukan, antara lain :

- Guru membuka pelajaran dengan terlebih dahulu melakukan

apersepsi secara lisan.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan

dapat dicapai siswa setelah pembelajaran.

- Guru menjelaskan kembali materi pelajaran tentang bangun

ruang balok dan kubus beserta sifat-sifatnya dengan

menggunakan media proyektor dan menjelaskan proses

(50)

32

- Siswa mengamati sifat-sifat dari bangun ruang balok dan kubus.

- Guru bersama siswa menarik kesimpulan.

- Siswa mengerjakan tes formatif siklus II.

a. Observasi

Pada dasarnya observasi pada siklus II sama dengan observasi

yang dilakukan sebelumnya, dan semua temuan pada saat

pembelajaran.

b. Refleksi

Tahap ini juga sama seperti pada siklus I, yaitu meliputi

kegiatan-kegiatan antara lain :

- Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II

berdasarkan data yang terkumpul.

- Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada

siklus II.

Hasil refleksi pada siklus II akan dijadikan acuan perbaikan

pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya.

E. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Data

Pada penelitian ini data yang dibutuhkan adalah data hasil belajar

siswa dan data aktifitas guru dan siswa. Data hasil belajar digunakan

untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa, sedangkan data aktifitas guru

(51)

33

2. Cara Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini diperoleh melalui :

a. Tes Tulis

Metode ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar

siswa, bentuk tes yang digunakan adalah isian dan uraian yang di

dapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS).

b. Observasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data aktifitas guru

dan siswa, metode ini membutuhkan instrument berupa lembar

observasi aktifitas guru dan lembar observasi aktifitas

siswa.Observasi ini digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian apa

saja yang terjadi selama pelaksanaan penelitian.

3. Teknik Analisis Data

a. Tes Tulis

Untuk menghitung nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar

dapat digunakan rumus sebagai berikut3 :

Nilai rata-rata dari hasil tes formatif dirumuskan4 :

̅ = ∑

Chabib Thoha, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996), hal.94

4

(52)

34

Untuk menghitung prosentase ketuntasan hasil belajar siswa

maka diperlukan rumus sebagai berikut :

Pk = ∑

∑ x 100%

Pk = Prosentase ketuntasan klasikal

Hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan

kedalam bentuk penyekoran nilai siswa dengan menggunakan

kriteria keberhasilan sebagai berikut :

90% ≤ P ≤ 100% = Sangat baik

80% ≤ P < 89% = Baik

65% ≤ P < 79% = Cukup

55% ≤ P < 64% = Kurang

0 ≤ P <55% = Sangat Kurang

b. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa

Analisis terhadap data yang diproleh dari lembar observasi

aktivitas guru dan siswa dirumuskan seperti di bawah ini :

Skor Akhir (SA) =

x skala (4)

(53)

35

Tabel 3.1

Klasifikasi Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa5

Interval Skor Akhir (SA) Klasifikasi

3,25<SA≤4,00 Sangat Baik (SB)

2,50<SA≤3,25 Baik (B)

1,75<SA≤2,50 Cukup (C)

1,00<SA≤1,75 Kurang (K)

0,00≤SA≤1,00 Gagal (G)

F. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk

melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini dalam

meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar di kelas6. Indikator

kinerja dikatakan berhasil apabila 75 % dari jumlah peserta didik sudah

memenuhi KKM. Maka diperlukan indikator diantaranya nilai rata-rata siswa

kelas IV MI. Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo pada mata pelajaran matematika

materi geometri bangun ruang kubus beserta sifat-sifatnya dengan kreteria

ketuntasan minimum (75).

5

Eko Putro Widoyoko, Penilaian Hasil Pembelajaran di sekolah. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2014), 144.

6

(54)

36

G. Tim Peneliti dan Tugasnya

Untuk memperlancar proses penelitian ini dan pembuatan PTK

(Penelitian Tindakan Kelas), peneliti membentuk sebuah tim kecil yang

memiliki tugas masing-masing, antara lain :

1. Akhmad Safroni (ketua penelitian) :

a. Identifikasi permasalahan di kelas IV MI Ma’arif Babatan Jati

Sidoarjo, tentang mata pelajaran matematika dengan materi bangun

ruang beserta sifat-sifatnya.

b. Sama-sama guru mata pelajaran matematika kelas IV MI Ma’arif

Babatan Jati Sidoarjo mendesain, memuat dan membuat proposal.

c. Bersama-sama guru mata pelajaran matematika kelas IV MI Ma’arif

Babatan Jati Sidoarjo, merencanakan dan membuat proses

pembelajaran.

d. Bersama-sama dengan guru mata pelajaran matematika kelas IV MI

Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo, melaksanakan observasi dan evaluasi

dalam pelaksanaan tindakan.

e. Melaksanakan analisa data dan refeleksi menyusun laporan

penelitian.

2. Abdul Choliq Anwar (Guru Mata Pelajaran Matematika dan anggota) :

a. Bersama-sama peneliti mendesain dan membuat proposal.

b. Bersama-sama peneliti merancang dan membuat proses

(55)

37

c. Melaksanakan tindakan pembelajaran yang dirancang bersama

peneliti.

d. Bersama-sama peneliti melaksanakan analisis dan refleksi untuk

(56)

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV dibahas tentang hasil penelitian dan pembahasan pelaksanaan

perbaikan hasil belajar matematika materi geometri bangun ruang kubus dan

balok beserta sifat-sifatnya pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015 yang

dilakukan dalam 2 siklus pembelajaran, pada peningkatan hasil belajar siswa

menggunakan media aplikasi software wingeom.

Hasil penelitian diuraikan dalam bentuk tahapan yang terdiri dari

siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Data

yang diperoleh berupa data tes hasil belajar siswa setiap siklus, data hasil

observasi aktifitas guru, dan data hasil observasi aktifitas siswa. Berikut ini

data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan.

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pelaksanaan Pra PTK

Pelaksanaan kegiatan pra siklus dalam penelitian ini dilakukan

dengan mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan terkait dengan

strategi, metode atau media pembelajaran yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika khususnya dalam materi geometri

bangun ruang beserta sifat-sifatnya di kelas IV MI Ma’arif Babatan Jati

Sidoarjo. Metode pembelajaran yang digunakan pada pra siklus adalah

(57)

39

Kendala yang muncul dalam proses pembelajaran matematika

tentang materi geometri bangun ruang beserta sifat-sifatnya yaitu siswa

terlihat kurang bersemangat dan kurang aktif. Hal ini berkaitan pada hasil

belajar siswa, terbukti terdapat data siswa yang hasil belajarnya masih

belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.

Dari hasil pras siklus dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar

siswa kelas IV MI Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo masih di bawah rata-rata

atau rendah. Data hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Hasil Belajar Siswa Kelas IV tentang materi geometri bangun ruang

beserta sifat-sifatnya pra siklus

No Nama Siswa L/P KKM Nilai

Ket

T TT

1 Siswa 1 L 75 80

2 Siswa 2 P 75 60

3 Siswa 3 L 75 90

4 Siswa 4 L 75 40

5 Siswa 5 L 75 90

6 Siswa 6 P 75 90

7 Siswa 7 P 75 80

8 Siswa 8 P 75 100

(58)

40

10 Siswa 10 P 75 60

11 Siswa 11 L 75 60

12 Siswa 12 L 75 90

13 Siswa 13 P 75 80

14 Siswa 14 L 75 50

15 Siswa 15 L 75 50

16 Siswa 16 L 75 40

17 Siswa 17 L 75 30

18 Siswa 18 L 75 20

19 Siswa 19 L 75 80

20 Siswa 20 L 75 60

21 Siswa 21 L 75 90

22 Siswa 22 L 75 40

23 Siswa 23 L 75 50

24 Siswa 24 L 75 60

25 Siswa 25 L 75 30

26 Siswa 26 L 75 40

27 Siswa 27 P 75 50

28 Siswa 28 P 75 100

29 Siswa 29 P 75 40

30 Siswa 30 P 75 50

(59)

41

32 Siswa 32 L 75 60

33 Siswa 33 P 75 50

34 Siswa 34 P 75 50

35 Siswa 35 L 75 30

36 Siswa 36 P 75 40

37 Siswa 37 P 75 30

38 Siswa 38 L 75 50

39 Siswa 39 L 75 40

40 Siswa 40 P 75 60

41 Siswa 41 P 75 60

Jumlah Nilai 2.410

Nilai Rata-rata 58,78

Jumlah Siswa Tuntas 12

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 29

Prosentase Ketuntasan Klasikal 29%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih

sedikit dibandingkan siswa yang belum tuntas. Dari jumlah 41 siswa,

hanya 13 siswa yang berhasil mencapai KKM, 28 siswa belum mencapai

KKM. Prosentase ketuntasan yang diperoleh hanya sebesar 29%, dan

nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas IVadalah 58,78. Jadi hasil

belajar masih belum mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Nilai

(60)

42

berhasil atau tuntas. Dengan melihat hasil dari data di atas perlu adanya

tindakan perbaikan dalam pembelajaran menggunakan software wingeom

sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Hasil Penelitian Siklus I

a. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan penetapan standar

kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika

kelas IV. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mengikuti

kurikulum yang digunakan oleh sekolah yaitu KTSP. Materi yang

dipilih yaitu materi geometri bangun ruang beserta sifat-sifatnya.

Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan indikator yang ingin dicapai memuat

pada siklus I. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun harus

selaras dengan penggunaan software wingeom. Rencana pelaksanaan

pembelajaran juga dilengkapi dengan lembar kinerja, yang

digunakan dalam penerapan pembelajaran ini dan dikerjakan siswa

secara individu, lembar kinerja sebagai penilaian dari hasil belajar

siswa. Selain menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, peneliti

juga menyusun lembar observasi.

Penyusunan instrument observasi digunakan untuk mengetahui

keaktifan pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi kinerja

(61)

43

Tahap terakhir dalam perencanaan ini adalah menetapkan

kriteria keberhasilan pembelajaran. Dalam penelitian ini siswa

dikatakan berhasil apabila hasil belajar semua siswa telah mencapai

kriteria ketuntasan minimal dengan nilai 75.

b. Pelaksanaan Tindakan

Setelah tahap perencanaan selesai, tahap selanjutnya adalah

action. Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Penelitian siklus I

dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Agustus 2015 di kelas IV MI

Ma’arif Babatan Jati Sidoarjo pada jam pelajaran pertama sampai

keempat pada pukul 07.00 – 08.10 WIB dengan alokasi waktu 2 x 35

menit.

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti bertindak sebagai guru,

dibantu oleh Bapak Abdul Choliq Anwar sebagai pengamat

(observer), beliau adalah guru mata pelajaran kelas IV.Pengamatan

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun

dan dibuat. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang disusun.

Kegiatan pembelajaran dilakukan menjadi 3 tahap. Tahap

tersebut meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan awal

adalah guru mengucapkan salam dan mengajak semua siswa berdo’a

(62)

44

sungguh-sungguh. Selanjutnya guru mengecek kehadiran siswa

menggunakan buku absensi. Pada saat guru menanyakan kehadiran

siswa, tidak ada siswa yang tidak hadir.

Sebagai apersepsi, untuk membangkitkan semangat siswa

diawal pelajaran, guru mengajak siswa untuk menyebutkan bangun

ruang yang ada pada sekitar kita. Ketika guru mengajak siswa untuk

menyebutkan bangun ruang yang ada pada sekitar, siswa merespon

dengan baik dan menyebutkan banyak sekali contoh-contoh bangun

ruang dan mereka menyebutkannya dengan semangat.

Guru meminta beberapa siswa untuk menyebutkan sifat-sifat

bangun ruang. Ada beberapa siswa yang bingung menjawabnya.

Kemudian peneliti menyampaikan kepada siswa bahwa hari ini

pembelajaran kita mengenai bangun ruang dan sifat-sifatnya, dengan

bantuan menggunakan media software wingeom.

Peneliti menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan

dengan melalui tiga tahap yaitu pada tahap pertama siswa

mengamati, tahap kedua mendiskusikan dengan kelompok dan tahap

ketiga menyimpulkan dan menyampaikannya didepan kelas dengan

perwakilan kelompok.

Langkah pertama guru membagi siswa menjadi 6 kelompok,

masing-masing kelompok terdiri atas 6-7 anak. Setelah kelompok

terbentuk guru membagikan bahan yang diperlukan dalam kegiatan

(63)

45

guru meminta kepada semua kelompok untuk memperhatikan

tampilan proyektor yang ada didepan kelas dan memperkenalkan

kepada siswa tentang software wingeom beserta kegunaannya secara

sederhana. Guru mengajak siswa memperhatikan proses pembuatan

gambar geometri bangun ruang kubus pada program software

wingeom sambil menjelaskan satu persatu bagian yang menyusun

bangun kubus.

Langkah selanjutnya guru menjelaskan kepada siswa bagian

penyusun bangun kubus, kemudian masing-masing kelompok

mendiskusikan bagian-bagian penyusun bangun ruang kubus dan

sifat-sifat yang terdapat pada bangun ruang tersebut. Salah satu

siswa perwakilan kelompok menggambarkan dan menuliskannya

bangun ruang kubus beserta bagian penyusun serta sifat-sifatnya

pada kertas HVS yang telah dibagi pada masing-masing kelompok,

untuk lebih jelasnya gambar tersebut diberi warna yang dapat

mempermudah mengetahui penyusun bangun ruang kubus.

Kemudian perwakilan anggota dari masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil pengamatan beserta kelompoknya di depan

kelas kepada seluruh anggota kelompok lain tentang bangun ruang

kubus dan sifat-sifatnya yang mereka kuasai. Setelah seluruh

perwakilan kelompok selesai mempersentasikan hasilnya satu

persatu, kemudian guru menguji penguasaan materi tersebut secara

Gambar

  Gambar 2.1 Bangun Ruang Kubus
Tabel 3.1
 Tabel 4.1
gambar geometri bangun ruang kubus pada program software
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui hasil perubahan dasar sedimen setelah adanya penggelontoran sedimen ( flushing ) dengan menggunakan program komputer

SKKNI dapat digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk acuan evaluasi dan asesmen kompetensi tenaga kerja, baik dalam kaitannya dengan rekrutmen, pengembangan karier

Diketahui bahwa kandungan fenolik sangat sensitif dan tidak stabil yang mengakibatkan degradasi kandungan fenolik, salah satunya adalah temperatur (Vatai, 2009), Liyana,

Based on the problems studied, the researchers chose descriptive analysis as type of this research. Researchers collected data based on observations of natural

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan rata-rata siswa kelas VII SMP Kanisius Muntilan yang terbiasa menulis buku harian adalah 66,95 (cukup), (2) kemampuan rata-rata

Model penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas empat komponen, yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Hipotesis Penelitian ... Defenisi Operasional ...

Hasil analisis menunjukkan bahwa kompensasi finansial memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, artinya seberapa besar kompensasi finansial yang diberikan