Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN MODEL KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
SITI SONARIAH
0902907
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN MODEL KONSTRUKTIVISME
PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI
PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Oleh
Siti Sonariah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Siti Sonariah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN MODEL KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Oleh
SITI SONARIAH
0902907
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan. Hal ini akan menghambat kemajuan pendidikan yang dicapai siswa di sekolah tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menerapkan model konstruktivisme di kelas IV SDN Bukanagara tentang pokok bahasan perubahan lingkungan dan bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model konstruktivisme dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN Bukanagara tentang pokok bahasan perubahan lingkungan. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan, nilai rata-rata hasil evaluasi ini mencapai 84. Hampir semua siswa mencapai nilai diatas KKM. Selain itu aktivitas siswa dalam belajar IPA sudah menunjukkan peningkatan yang lebih baik. Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan model konstruktivisme dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model konstruktivisme hendaknya guru memahami dan melaksanakan perencanaan secara lebih rinci dan semaksimal mungkin agar kegiatan pembelajaran mencapai tujuan yang diharapkan.
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
THE APPLICATION OF CONSTRUCTIVISM MODEL ON THE SUBJECTS OF ENVIRONMENTAL CHANGE IN MATERIAL SCIENCE TO ENHANCE
STUDENT LEARNING OUTCOMES
(Research Action Class in the class IV SDN Bukanagara Lembang Regency Bandung Barat)
By SITI SONARIAH
0902907
ABSTRACT
this research was triggered by their low level of student learning outcomes in SCIENCE teaching material of environmental changes. This would hinder the advancement of education that is student in the school. The formulation of the problem in this study i.e. How does the learning activities of students on SCIENCE learning by applying the constructivism in the classroom model IV SDN Bukanagara about the subject of environmental changes, and the improvement of student learning outcomes by applying the model of constructivism in teaching SCIENCE in grades IV SDN Bukanagara about the subject of environmental changes. Based on the results of the evaluation have been implemented, the average value of the results of this evaluation reaches 84. Almost all students achieving grades above KKM. In addition, the activity of students in learning the IPA has shown better improvement. Results of the study prove that applying constructivism model can enhance student learning activities and student learning outcomes. In carrying out the study by using the model of Constructivism should teachers understand and implement planning in more detail and as closely as possible in order to achieve the goal of learning activities is expected.
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
B. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ………... 10
C.Model Pembelajaran Konstruktivisme ……… 12
D.Aktivitas dan hasil belajar siswa ………. 18
E. Konsep perubahan lingkungan ……… 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ……… 22
B. Lokasi dan Subyek Penelitian ………. 24
C.Prosedur Penelitian ……… 24
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Pengolahan dan Analisis Data ……… 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian 1. Deskripsi kondisi awal penelitian ……… 31
2. Deskripsi pelaksanaan penelitian ………. 32
3. Deskripsi hasil penelitian siklus 1 a. Perencanaan siklus 1 ………33
b. Pelaksanaan tindakan siklus 1 ………. 34
c. Observasi siklus 1 ……… 37
d. Analisis dan refleksi siklus 1 ……….. 47
4. Deskripsi hasil penelitian siklus 2 a. Perencanaan siklus 2 ……….. 53
b. Pelaksanaan tindakan siklus 2 ……… 53
c. Observasi siklus 2 ……….. 55
d. Analisis dan refleksi siklus 2 ……….. 65
5. Deskripsi hasil penelitian siklus 3 a. Perencanaan siklus 3 ……….. 69
b. Pelaksanaan tindakan siklus 3 ……… 69
c. Observasi siklus 3 ……….. 70
d. Analisis dan refleksi siklus 3 ……….. 80
B. Pembahasan 1. Aktivitas siswa pada pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dengan menerapkan model konstruktivisme ………. 83
2. Peningkatan hasil belajar siswa ………. 89
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ………. 92
B. Rekomendasi ………... 93
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Era globalisasi banyak membawa perubahan maupun pembaharuan mendasar
dalam berbagai kehidupan termasuk dalam dunia pendidikan. Salah satu bentuk
perubahan yang mendasar adalah otonomi daerah termasuk otonomi di bidang
pendidikan dan otonomi sekolah. Tentunya dengan perubahan tersebut diharapkan
terdapat perbaikan yang cukup signifikan yang mengarah kepada peningkatan mutu
pendidikan. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta seni, sesuai dengan jenis dan jenjang satuan pendidikan dengan
harapan agar pendidikan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten untuk dapat
beradaptasi dengan berbagai perubahan.
Pendidikan merupakan salah satu hak mendasar bagi setiap warga negara.
Aktivitas pendidikan berlangsung baik secara formal maupun informal. Baik
pendidikan yang formal maupun informal memiliki kesamaan tujuan yaitu sesuai
dengan filsafat hidup dari masyarakat. Pengakuan akan pendidikan sebagai gejala
kebudayaan tidak membedakan adanya pendidikan formal, informal dan formal,
semuanya merupakan aktivitas pendidikan yang seharusnya memiliki tujuan yang
sama. Pendidikan dewasa ini lebih menekankan pada kualitas proses maupun
produk pembelajaran melalui kegiatan yang mampu memberikan dampak positif
terhadap perkembangan dan kreativitas berpikir siswa. Dari sisi lain dapat
dinyatakan bahwa pendidikan bukan hanya berlangsung di lingkungan sekolah saja,
2
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
di sekolah terdiri dari berbagai mata pelajaran dengan kompetensi yang harus
dikuasai oleh siswa, salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
IPA atau sains merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus pengkajiannya
adalah alam dan proses-proses yang ada di dalamnya. Namun IPA bukan hanya
sekumpulan fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori tetapi juga mencakup proses
dan sikap. Sikap yang objektif, jujur, kritis, bertanggung jawab, dan terbuka
merupakan sikap-sikap ilmiah yang juga merupakan bagian dari IPA yang juga
harus ditanamkan pada siswa.
Sejalan dengan hal di atas, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006
dimana lampirannya berupa Standar Isi pembelajaran menyebutkan bahwa IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Depdiknas,
2006).
Sebagaimana yang tercantum dalam KTSP tujuan mata pelajaran IPA di
sekolah dasar adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;
3
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Dari uraian di atas tampak bahwa penyelenggaraan pembelajaran IPA di kelas
harus dapat mengembangkan potensi kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.
Potensi kognitif ditunjang oleh pemberian materi di kelas, kebermaknaan belajar
IPA bisa diperoleh apabila siswa mengalami sendiri. IPA sebagai salah satu mata
pelajaran di sekolah menempati posisi strategis dalam rangka mengintegrasikan
pengetahuan siswa. Melalui pendidikan IPA di SD, siswa diharapkan dapat
memiliki konsep-konsep dasar IPA dan kepekaan terhadap lingkungan dan alam
sekitarnya. Semua materi dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat dipelajari
secara inkuiri, salah satunya yaitu pada materi perubahan lingkungan.
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan
yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan
terhadap keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi
berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan
manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari perubahannya belum
tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta mengatasinya.
Lingkungan tempat tinggal kita juga selalu mengalami perubahan. Lambat laun
permukaan bumi akan mengalami perubahan fisik, terutama pada tanah dan
lingkungan sekitarnya. Saat kemarau panjang terjadi, tanah menjadi kering dan
tandus. Rumput-rumputan yang semula berdaun lebat menjadi meranggas.
Proses perubahan lingkungan seperti yang telah diuraikan di atas dapat
diamati siswa atau bahkan telah dialami siswa secara langsung. Pengalaman siswa
4
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sederhana serta mampu bersikap secara ilmiah pula. Maka dari itu, pembelajaran
IPA di SD harus menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui model pembelajaran yang menarik. Guru hendaknya melakukan perbaikan
pembelajaran dengan cara mempelajari dan memilih pendekatan atau model dan
media pembelajaran yang baik, tepat dan bervariasi agar dapat memotivasi siswa
dalam belajar dan melakukan pembelajaran yang bermakna sehingga pemahaman
siswa dalam pembelajaran IPA tentang perubahan lingkungan akan meningkat.
Salah satu alternatif penyelesaian yang bisa dilakukan adalah dengan
menerapkan model konstruktivisme. Melalui penerapan model konstruktivisme ini
diharapkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih baik dan efektif
sehingga siswa mencapai hasil yang lebih baik pula. Model pembelajaran
konstruktivisme merupakan model yang mengutamakan keaktifan siswa dan
pengembangan kemampuan berpikir tinggi (kompleks) yang dilandasi oleh struktur
kognitif yang dimilikinya. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator
pembelajaran. Menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan belajar bergantung
bukan hanya pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan
awal siswa.
West & Pines (Nono Sutarno, 2008: 88) menyatakan bahwa belajar
melibatkan pembentukan makna oleh siswa dari apa yang mereka lakukan, lihat,
dan dengar. Dengan demikian jelas bahwa tahap berpikir anak usia SD harus
dikaitkan dengan hal-hal nyata dan pengetahuan awal siswa yang telah dibangun
mereka dengan sendirinya. Implikasi dari pandangan konstruktivisme di sekolah
ialah pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke
siswa, namun secara aktif dibangun oleh siswa sendiri melalui pengalaman nyata.
Dalam praktiknya seringkali tidak selaras antara tujuan pembelajaran dengan
model pembelajaran yang digunakan. Meskipun secara sadar guru menganggap
5
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sikap pribadi yang toleran menghargai keragaman pendapat, tetapi model
pembelajaran yang digunakan guru tanpa disadari justru dapat menekan
pertumbuhan sikap analitis-kritis siswa, misalnya sikap guru yang otoriter.
Berdasarkan pengamatan dan penilaian secara langsung pada siswa kelas IV
SDN Bukanagara, pembelajaran IPA yang seharusnya melibatkan siswa secara aktif
dalam pembelajaran nyatanya tidak seperti itu. Siswa hanya diam mendengarkan
guru menjelaskan. Ketika guru menjelaskan banyak siswa yang tidak
memperhatikan, bergurau, membicarakan sesuatu yang tidak relevan dengan materi
sehingga tidak bersungguh-sungguh dalam belajar. Dalam proses pembelajaran,
guru juga tidak melakukan percobaan atau demonstrasi yang dapat merangsang
pengembangan pengetahuan siswa. Hal ini merupakan suatu keadaan yang kurang
baik dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, ini diketahui dari nilai evaluasi
pada materi perubahan lingkungan, yaitu: dari 43 siswa, 20 orang memperoleh nilai
65 mencapai KKM, dan 23 orang memperoleh nilai dibawah 60. Dari data inilah
sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata
pelajaran IPA yaitu 65. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan, salah
satu upayanya yaitu penerapan model konstruktivisme. Dengan diterapkannya
model konstruktivisme diharapkan dapat memotivasi siswa dalam belajar dan
melakukan pembelajaran yang bermakna sehingga pemahaman dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPA tentang perubahan lingkungan akan meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran IPA Materi
Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Bukanagara Lembang Bandung Barat).
6
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, secara umum
permasalahan yang akan diteliti adalah “ Bagaimana penerapan model
konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Bukanagara
dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan perubahan lingkungan?”.
Agar penelitian ini menjadi lebih terarah maka permasalahan tersebut
dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan
menerapkan model konstruktivisme di kelas IV SDN Bukanagara tentang pokok
bahasan perubahan lingkungan?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model
konstruktivisme dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN Bukanagara tentang
pokok bahasan perubahan lingkungan?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah perbaikan proses
belajar yakni untuk meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar dalam menerima
pembelajaran. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan
menerapkan model konstruktivisme di kelas IV SDN Bukanagara tentang pokok
bahasan perubahan lingkungan.
2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
konstruktivisme dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN Bukanagara tentang
pokok bahasan perubahan lingkungan.
D.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
7
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kecerdasannya, tidak hanya
kognitif akan tetapi juga afektif dan psikomotornya. Serta lebih giat dan
bersungguh-sungguh dalam belajar.
2. Bagi Guru
Sebagai alternatif dalam menggunakan model pembelajaran yang digunakan.
Serta memberikan stimulus agar lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
proses pembelajaran IPA.
3. Bagi Sekolah
Memberikan konstribusi dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pendidikan dan praktik pembelajaran di sekolah.
4. Bagi Peneliti
Memberikan gambaran mengenai penerapan model konstruktivisme dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
E.Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan untuk setiap variabel
yang akan diteliti, agar menghasilkan indikator yang akan digunakan dalam
penelitian. Definisi yang dimaksudkan dalam penelitian ini meliputi definisi untuk
mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif.
1. Aktivitas siswa
Aktivitas yang dimaksudkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis.
Aktivitas pertama adalah aktivitas seluruh siswa terhadap pembelajaran tentang
materi perubahan lingkungan dengan menerapkan model konstruktivisme. Adapun
aktivitas yang kedua merupakan aktivitas empat orang siswa yang diamati rasa ingin
tahunya terhadap pembelajaran tentang perubahan lingkungan dengan menerapkan
8
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ataupun pada siswa lain dan mencatat hal-hal yang dianggap penting yang relevan
dengan materi.
2. Hasil belajar
Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah proses pembelajaran IPA materi perubahan
lingkungan dengan menerapkan model konstruktivisme yang tergambar dalam
indikator capaian kompetensi sebagai penjabaran dari kompetensi dasar. Hasil
belajar siswa dapat diukur dengan tes dan non tes. Tes dibuat oleh guru dalam
bentuk uraian dan isian singkat. Adapun untuk non tes digunakan beberapa
instrumen untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa, peneliti
menggunakan lembar observasi.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka hipotesis tindakan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
22
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Research. yang dapat
diklasifikasikan kedalam salah satu metode penelitian berdasarkan tujuannya, yaitu
penelitian pengembangan (research and development).
Menurut Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman (2007:79) PTK yaitu sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang di hadapi oleh guru.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang dilakukan dengan sengaja dan terjadi pada
sebuah kelas.
Dari pengertian-pengertian tersebut, PTK jelas merupakan sebuah tindakan
yang dilakukan di kelas secara bersama dengan tujuan memperbaiki dan
meningkatkan mutu pembelajaran.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk siklus. Pada
penelitian ini, alur yang digunakan yaitu model yang dikembangkan oleh Kemmis
Dan Mc Taggart. Model ini biasa disebut model spiral dari Kemmis dan Taggart
yang dikembangkan pada tahun 1988. Dalam hal ini terdiri dari empat tahap yaitu
23
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Prosedur atau alur penelitian dalam PTK ini, digambarkan sebagai berikut:
Identifikasi masalah
Rumusan masalah
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Penyusunan rencana tindakan
Refleksi Pelaksanaan
tindakan Observasi
Penyusunan rencana tindakan
Pelaksanaan tindakan Observasi
Refleksi
Penyusunan rencana tindakan
Pelaksanaan tindakan Observasi
24
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral
Kemmis Dan Mc Taggart.
B.Lokasi Dan Subjek Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Bukanagara. Dengan alamat Jl. Bukanagara No
5 Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
b. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 43 orang yang
terdiri dari 22 orang laki-laki dan 21 orang perempuan.
C.Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Sebelum
dilaksanakan tindakan dalam penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi dan
merumuskan masalah melalui observasi awal kemudian melakukan refleksi untuk
menentukan cara dan tindakan pemecahan masalah yang akan ditempuh pada siklus
pertama. Hasil dari siklus pertama akan direfleksikan untuk melakukan perbaikan
pelaksanaan tindakan pada siklus kedua, dan begitupula pada siklus-siklus
selanjutnya. Setiap siklus melakukan empat kegiatan, sebagai berikut:
1. Perencanaan
Adapun yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah menyusun rencana
tindakan yang akan di lakukan dalam pembelajaran. Hal- hal yang dilakukan pada
tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Merancang pembelajaran IPA tentang perubahan lingkungan dengan
mengggunakan model konstruktivisme. Rencana pelaksanaan pembelajaran
25
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kesimpulan. Selain itu dalam tahap ini juga dipersiapkan alat-alat untuk
percobaan atau media pembelajaran tentang erosi, abrasi, dan banjir yang akan
digunakan.
b. Menyusun instrumen penelitian yaitu tes tulis, lembar observasi, analisis dan
refleksi.
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model konstruktivisme
meliputi:
a. Tahap apersepsi: mengajukan beberapa pertanyaan pada siswa sebagai pembuka
pembelajaran dan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.
b. Tahap eksplorasi: mengarahkan siswa agar berkelompok untuk melakukan
percobaan.
c. Tahap diskusi dan penjelasan konsep: siswa menjelaskan hasil temuan pada
kegiatan percobaan sehingga menemukan sendiri konsep. Setelah siswa
melakukan diskusi, setiap kelompok ditugaskan untuk membacakan dan
melaporkan hasil diskusinya di depan kelas. Kemudian guru bersama dengan
siswa menyimpulkan hasil diskusi.
d. Tahap pengembangan dan aplikasi: pemberian soal evaluasi sebagai pengukur
tercapainya indikator.
3. Observasi
Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan tindakan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Observasi
terhadap tindakan pembelajaran, guru (peneliti) dan observer 2 orang yang
dilakukan oleh rekan sejawat peneliti. Metode observasi yang dilakukan adalah
26
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan yang
telah dilaksanakan. Seperti mengevaluasi kekurangan dan kendala dalam siklus I,
maka akan diteruskan dengan siklus berikutnya untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan. Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji kekurangan dan
kesalahan yang ditemukan dalam tindakan agar bisa diperbaiki pada tindakan
selanjutnya. Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana
dampak dari tindakan yang dilakukan, hal apa saja yang perlu diperbaiki dan apa
saja hal yang harus menjadi perhatian pada siklus berikutnya.
D.Instrumen Penelitian
Menurut Ihat Hatimah, dkk, 2007: 58 menyatakan bahwa Instrumen berfungsi
sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Bentuk instrumen
berkaitan dengan metode pengumpulan data. Ada dua jenis instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini. Yaitu instrumen pembelajaran dan instrumeen
pengumpul data. Instrumen pembelajaran merupakan perangkat yang menjadi
penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran, sedangkan instrumen pengumpul data
adalah perangkat yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang
diperlukan .
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran
berlangsung. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
RPP merupakan persiapan mengajar yang didalamnya mengandung program
yang terperinci sehingga tujuan yang diinginkan untuk menentukan keberhasilan
27
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
siklus dengan merencanakan tiga siklus. Penyusunan RPP disesuaikan dengan
model konstruktivisme.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan data seperti:
tes, lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja siswa (LKS), dan kamera
foto. Untuk lebih jelasnya berikut dipaparkan fungsi dan contoh instrumen yang
digunakan:
a. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam
belajar IPA khususnya materi Perubahan Lingkungan. Bentuk tes yang diberikan
adalah uraian singkat. Tes ini dilakukan untuk memperoleh data penguasaan konsep
siswa, dan untuk mengetahui berapa persentase peningkatan hasil belajar siswa
setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model konstruktivisme.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru
dan siswa selama pembelajaran berlangsung serta untuk memperoleh data sikap
siswa dalam penerapan model konstruktivisme yang berkaitan dengan rasa ingin
tahu. Jenis lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi terstruktur
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis, gambar atau elektronik. Untuk
memperoleh data aktivitas siswa selama pembelajaran.
d. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai respon siswa setelah
pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dengan menerapkan model
28
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E.Pengolahan dan analisis data
Mengolah dan menafsirkan data dilakukan melalui kegiatan refleksi. Refleksi
dilakukan dengan kegiatan:
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan dalam pembelajaran.
b. Membahas hasil evaluasi tindakan dengan observer, berdasarkan kegiatan yang
telah dilakukan.
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi yang nantinya akan
digunakan pada siklus berikutnya.
Kegiatan refleksi dilakukan dengan mengacu kepada data PTK berkaitan
dengan tindakan yang dilakukan guru (peneliti) melalui kegiatan pembelajaran di
kelas, aktivitas siswa dalam pembelajaran, suasana kelas, dan berbagai aktivitas
yang terjadi selama berlangsungnya pembelajaran di kelas atau selama kegiatan
PTK.
Data dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dan
peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model konstruktivisme. Pengolahan data merupakan langkah terakhir
dalam penelitian tindakan kelas. Untuk mengolah data kuantitatif, peneliti
menggunakan statistik sederhana sebagai berikut :
1) Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi, catatan anekdot dan
wawancara. Sudut pandang guru sebagai peneliti melalui catatan anekdot, sudut
pandang siswa melalui wawancara dan sudut pandang mitra peneliti melalui lembar
observasi.
2) Analisis kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa mengenai perubahan
29
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
setiap siklus. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penyekoran hasil tes
Siklus 1
- Setiap jawaban benar mendapat skor 20
Jumlah skor maksimal= 100
Skor maksimal = 100
Nilai =
X 100
Siklus 2
- Setiap jawaban benar mendapat skor 20
Jumlah skor maksimal = 100
Skor maksimal = 100
Nilai =
X 100
Siklus 3
- Setiap jawaban benar mendapat skor 20
Jumlah skor maksimal = 100
Skor maksimal = 100
Nilai =
X 100
b. Menghitung nilai rata-rata kelas
X =
Ket: � = nilai rata − rata
30
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal
TB = x 100%
Ket: TB = Ketuntasan Belajar
ΣS ≥ 65 = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65 n = banyak siswa
d. Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus,
<g> =
Tingkat perolehan skor gain ternormalisasi dikategorikan kedalam tiga kategori
yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Skor Gain Ternormalisasi Interpretasi
92
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada mata
pelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik di kelas IV SDN Bukanagara
Lembang dengan menerapkan model konstruktivisme, dapat diambil simpulan
sebagai berikut:
1. Aktivitas seluruh siswa selama proses pembelajaran berlangsung maupun
aktivitas empat orang siswa yang di observasi aspek rasa ingin tahu dengan
indikator selalu bertanya dengan pertanyaan yang relevan dan mencatat hal-hal
penting pada pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dengan
menerapkan model konstruktivisme menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini
terjadi karena adanya perbaikan model mengajar, melalui model
konstruktivisme di mana siswa belajar mengajukan pertanyaan, mencoba
merumuskan pertanyaan, dan mencoba menemukan jawaban terhadap
pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan observasi (pengamatan).
Dengan cara seperti itu siswa menjadi kritis dan aktif belajar.
2. Hasil belajar siswa pada materi perubahan lingkungan dengan menerapkan
model konstruktivisme mengalami peningkatan tiap siklusnya. Dilihat dari nilai
rata-rata kelas pada siklus satu yaitu 67,2 dengan ketuntasan belajar 65,
sedangkan rata-rata kelas siklus dua yaitu 75,2 dengan ketuntasan belajar 82
dan rata-rata kelas siklus tiga yaitu 84 dengan ketuntasan belajar 100. jika
dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas, dari siklus 1 ke siklus 2 tergolong
93
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B.Rekomendasi
Berdasarkan simpulan tersebut, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan
oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya meningkatkan
keaktifan siswa dalam kelas, diantaranya :
1. Bagi Guru
Apabila akan menerapkan model konstruktivisme dalam pembelajaran di kelas,
sebaiknya guru merancang tahapan atau langkah-langkah sebagai pedoman
kegiatan siswa, mempersiapkan beberapa pertanyaan untuk menggali
pengetahuan siswa. Selain itu harus memfasilitasi diskusi, guru harus bersikap
netral tidak langsung mengkoreksi pendapat dan pemikiran siswa yang kurang
tepat tetapi usahakan pendapat tersebut didiskusikan oleh siswa. Serta harus
dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan cara pemberian
reward bagi siswa yang aktif dalam kegiatan diskusi agar dapat menumbuhkan
minat belajar dan memotivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
2. Bagi peneliti lain
Dapat dijadikan alternatif dalam menggunakan model pembelajaran yang
berpusat pada siswa guna mengembangkan dan meningkatkan pemahaman
94
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
94
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
April. 2012. “Model Pembelajaran Konstruktivisme”. [online]. Tersedia: http://April.blogspot.com/2012/model-pembelajaran-konstruktivisme.html
Arissona.2010.” Teori-Teori Belajar Dan Penerapannya”. [online]. Tersedia: http://arissona071644003.wordpress.com/
Cahyo, N. Agus. 2013. “Panduan Aplikasi Teori- Teori Belajar Mengajar”. Yogyakarta: Diva Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”. Jakarta : Depdiknas.
Eliyah, Yayah. 2010. “ Penerapan Model Konstruktivistik Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Konsep Daur Air”. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Fandi Adhitya. 2012. “ Perubahan Lingkungan dan Faktor-Faktor penyebabnya”.[online].Tersedia:http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/ 04/perubahan-lingkungan-dan-faktor-faktor.html.
Hatimah, Ihat, dkk. 2007. “ Penelitian Pendidikan”. Bandung: UPI PRESS
Indien.2012.” Model-Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Para Ahli”. [online]. Tersedia: http://007indien.blogspot.com/2012/05/model-model-penelitian-tindakan-kelas.html.
Kesuma dharma dan Moh. Salimi. 2011. “perencanaan pembelajaran”. Bandung: Tidak diterbitkan.
Kunandar. 2008. “ Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.
95
Siti Sonariah , 2013
Penerapan Model Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Sdn Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Wahyono Budi dan Setya Nurachmandani. 2008. “Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas IV”. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Widodo, Ari.2008. “Pembelajaran IPA SD”. Bandung: UPI PRESS