Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MODEL PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DENGAN
MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN MEMO
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh
VALENTINA INDAH NOVIANTI
0706233
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MODEL PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DENGAN
MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN MEMO
Oleh
Valentina Indah Novianti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Valentina Indah Novianti 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
MODEL PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN MEMO
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dra. Hj. Nining Warningsih, M.Pd
NIP.196107211988032002 / 1183
Pembimbing II
Dra. Hafdarani, M.Pd.
NIP.196604251993022001 / 1732
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
FPBS UPI
Drs. Amir, M.Pd
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAKSI
Novianti, Valentina Indah. 2013. “Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo”. Bandung: Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Universitas Pendidikan Indonesia.
Kosakata berperan penting dalam proses pembelajaran bahasa Jerman, karena hal itu merupakan faktor penting dalam empat keterampilan berbahasa. Pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran bahasa Jerman di sekolah pembelajar masih mengalami kesulitan dalam menguasai kosakata bahasa Jerman, salah satunya adalah karena siswa mudah lupa kosakata bahasa Jerman yang telah diajarkan. Oleh karena itu, penulis mencoba menggambarkan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya terdapat penerapan teknik permainan Memo yang dapat melibatkan seluruh siswa menjadi aktif di dalam kelas. Berdasarkan masalah tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman Dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo”. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan model pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan Memo dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, dan 2) mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo yang membahas subtema Essen und Trinken. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pertama teknik permainan Memo dapat diterapkan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, dan kedua langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo dapat dilihat sebagai berikut: (1) siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan empat pemain, (2) kartu dikocok dan dibentangkan di atas meja seperti persegi panjang dengan bagian belakang menghadap ke atas, (3) setiap pemain mendapat dua kali kesempatan membuka kartu untuk menemukan pasangannya, (4) setelah semua kartu cocok, para pemain mengisi LKS, (5) guru dan siswa membahas hasil kerja siswa dan menghitung nilai yang diperoleh.
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SYNOPSE
Novianti, Valentina Indah. 2013. “Das Lernmodell zum deutschen Wortschatz mit der Spieltechnik Memo”. Bandung: Zulassungsarbeit. Deutschabteilung der Fakultät für Sprachen und Kunst. Universitas Pendidikan Indonesia.
Wortschatz spielt eine groβe Rolle im Lernprozess der deutschen Sprache, denn er ist ein wichtiger Teil von den vier Sprachfertigkeiten. In der Tatsache haben Schüler Schwierigkeiten beim Deutschunterricht, Wortschatz zu beherrschen. Eine der Schwierigkeiten ist es, dass die Lernenden im Unterricht erworbene Kenntnisse leicht vergessen. Deshalb hat die Verfasserin versucht, die Lehrskizze zu beschreiben, in
der die Spieltechnik ,,Memo” eingesetzt ist, so dass alle Schüler aktiv beteiligen. Aufgrund der obengenannten Probleme hat die Verfasserin eine Untersuchung mit dem Titel ,,Das Lernmodell zum deutschen Wortschatz mit der Spieltechnik Memo” durchgeführt. Die Ziele dieser Untersuchung sind folgendes: 1) das Lernmodell mit der Spieltechnik Memo in der Lehrskizze beim Deutschunterricht zu beschreiben, und 2) die Schritte des Lernprozesses zum deutschen Wortschatzunterricht mit der Spieltechnik Memo zu beschreiben. Die Methode, die in dieser Untersuchung verwendet wurde, ist die deskriptiv-qualitative Methode. Die Ergebnisse der Datenanalyse zeigen, dass Spieltechnik Memo beim deutschen Wortschatzunterricht eingesetzt werden kann, und die Schritte des Lernprozesses zum deutschen Wortschatzunterricht mit der Spieltechnik Memo sind wie folgendes: 1) die Lernenden werden in mehrere kleine Gruppen zu ca. vier Spielern eingeteilt, 2) die Karten sind geschüttelt und werden mit der Rückseite nach oben in Form eines Rechtecks auf dem Spieltisch ausgebreitet, 3) jeder Spieler hat zweimale Chance, zwei Kärtchen aufzumachen, 4) wenn alle Karten passen, lösen die Lernenden die Aufgaben im Übungsblatt, 5) der Lehrer und die Lernenden besprechen die Ergebnisse von den Aufgaben und rechnen die Punkte zusammen. Aus den Untersuchungsergebnissen schlägt die Verfasserin vor, eine weitere Untersuchung
über die Anwendung der Spieltechnik ,,Memo” im Deutschunterricht vor allem im
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORETIS ... 9
A. Model Pembelajaran ... 9
B. Kosakata ... 23
C. Teknik Permainan Memo Dalam Pembelajaran Kosakata ... 34
D. Kerangka Berpikir ... 49
BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 52
A. Metode Penelitian ... 52
B. Objek Penelitian ... 52
C. Teknik Penelitian ... 53
D. Instrumen Penelitian ... 53
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 57
A. Deskripsi Model Pembelajaran . ...57
B. Langkah-langkah Pembelajaran ... 65
C. Macam-macam Kombinasi Kartu Memo . ...68
D. Pembahasan ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 77
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mampu bersosialisasi dan
berkomunikasi dengan baik dalam kehidupan sosial. Dalam hal tersebut, manusia
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang dapat dimengerti, baik lisan
maupun tulisan.
Bahasa dapat membantu manusia untuk bersosialisasi dan berkomunikasi
dengan manusia dari berbagai belahan bumi dalam berbagai aspek dan bidang
kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik, kesehatan, dan pendidikan. Agar
sosialisasi dan komunikasi tersebut dapat berjalan dengan lancar, maka
pembelajaran bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa
Jepang, bahasa Perancis, bahasa Arab, dan bahasa Jerman di tingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA) sangat penting, serta mulai mendapat perhatian.
Dalam mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa Jerman, terdapat empat
keterampilan dasar berbahasa yang harus dikuasai siswa, yakni mencakup
keterampilan menyimak (Hörfetigkeit), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit),
keterampilan membaca (Lesefertigkeit), dan keterampilan menulis
(Schreibfertigkeit). Agar dapat menguasai empat keterampilan tersebut, siswa
dituntut untuk mampu menguasai kosakata bahasa Jerman. Penguasaan kosakata
merupakan faktor penunjang yang penting dan saling berkaitan erat dengan empat
2
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempraktikkan bahasa Jerman. Apabila penguasaan kosakata siswa kurang
memadai, maka komunikasi tidak dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis saat melakukan
Program Praktik Lapangan (PPL) di SMA Negeri 4 Bandung pada bulan Juli
sampai November 2011, siswa mengalami kesulitan saat pembelajaran
berlangsung, karena kemampuan dalam menguasai kosakata bahasa Jerman masih
kurang. Hal ini sering menjadi kendala bagi siswa saat membuat kalimat dalam
bahasa Jerman. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kurangnya
penguasaan kosakata bahasa Jerman pada siswa, faktor internal di antaranya siswa
mudah lupa kosakata bahasa Jerman yang telah diajarkan, siswa tidak fokus atau
tidak memperhatikan saat guru menyampaikan materi, siswa kurang berlatih
dalam mengingat kosakata bahasa Jerman, siswa tidak menyelesaikan tugas yang
diberikan guru, catatan yang dibuat tidak lengkap atau tidak rapi, dan kurangnya
motivasi belajar siswa. Faktor eksternal yang turut berpengaruh, di antaranya
pengaturan tata letak atau formasi tempat duduk di dalam kelas yang belum
bervariasi, kebisingan yang ditimbulkan siswa-siswa lain di luar ruang kelas,
jumlah siswa dalam kelas yang terlalu banyak sehingga tidak sebanding dengan
luas ruang kelas yang ada, dan diduga metode yang digunakan dalam
menyampaikan materi pembelajaran bahasa Jerman di dalam kelas belum
bervariasi. Faktor eksternal yang telah disebutkan tersebut mengakibatkan materi
pembelajaran belum tersampaikan pada siswa secara menyeluruh dengan baik,
karena terkadang terdapat siswa yang duduk di belakang jarang terpantau,
3
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kejenuhan saat belajar di dalam kelas. Hal serupa diungkapkan oleh para ahli di
bidang psikologi pendidikan dalam Sagala (2011: 55), bahwa kejenuhan belajar
(plateauing) adalah rentang waktu tertentu yang dipakai untuk belajar, tetapi tidak
mendatangkan hasil, karena antara lain kelatihan mental dan indera-indera.
Selanjutnya dijelaskan pula mengenai beberapa faktor penyebabnya, yaitu: (1)
kesulitan bahan yang dipelajari meningkat, sehingga yang belajar tidak mampu
menyelesaikan. Sekalipun yang belajar terus berusaha; (2) metode belajar yang
dipergunakan individu tidak memadai, sehingga upaya yang dilakukannya akan
sia-sia belaka; dan (3) kejenuhan belajar yang disebabkan oleh keletihan atau
kelelahan badan.
Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa dalam merancang Rencana
Proses Pembelajaran (RPP) harus terdapat kegiatan yang dapat melibatkan seluruh
siswa menjadi aktif di dalam kelas, agar dapat menciptakan suasana belajar di
dalam kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan, dapat memotivasi dan
meningkatkan minat belajar siswa, sehingga penguasaan kosakata bahasa Jerman
pun turut meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Sagala (2011 : 151), bahwa
pembelajaran model klasikal ini dapat disempurnakan dengan cara: (1) guru
menggunakan metode atau strategi belajar mengajar yang bervariasi, sebab
dengan variasi tersebut diharapkan beberapa perbedaan kemampuan anak dapat
terlayani; (2) menggunakan alat dan media pengajaran yang dapat membantu
4
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan dugaan-dugaan yang telah disebutkan di atas, penulis
berpendapat bahwa kemampuan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman
dapat meningkat, jika RPP yang dibuat mencantumkan rancangan model
pembelajaran sebagai bentuk variasi kegiatan yang inovatif di dalam kelas. Ada
banyak sekali model pembelajaran yang dapat digunakan, salah satunya adalah
teknik permainan dengan menggunakan media. Melalui media yang disesuaikan
dengan materi pembelajaran, diharapkan tujuan dari proses pembelajaran dapat
tercapai dan memperoleh hasil akhir yang memuaskan. Salah satu media alternatif
yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata
siswa adalah bermain dengan menggunakan kartu Memo. Permainan ini dapat
diterapkan dalam semua mata pelajaran, termasuk pembelajaran bahasa Jerman.
Teknik permainan dengan menggunakan media kartu Memo dapat membantu
siswa untuk lebih fokus belajar dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa
Jerman. Di samping itu, siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar di
dalam kelas dan dapat bermain sambil belajar, sehingga menciptakan proses
pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, serta tujuan dari kegiatan
belajar pun dapat tercapai.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
5
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis
mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Mengapa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari kosakata bahasa
Jerman?
2. Model pembelajaran apa sajakah yang telah digunakan pendidik untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman?
3. Apakah siswa sudah mengenal model pembelajaran dengan menggunakan
teknik permainan Memo sebelumnya, termasuk dalam meningkatkan
kemampuan kosakata bahasa Jerman?
4. Apakah model pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan Memo
dapat digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman?
5. Bagaimanakah deskripsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mencantumkan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan
menggunakan teknik permainan Memo?
6. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan
menggunakan teknik permainan Memo tentang tema Alltag yang membahas
Essen und Trinken?
C. Pembatasan Masalah
Masalah mengenai kosakata yang telah diuraikan dan diidentifikasi cukup
6
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
deskripsi RPP yang mencantumkan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman
dengan menggunakan teknik permainan Memo beserta langkah-langkah
pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan
Memo tentang tema Alltag yang membahas Essen und Trinken. Hal ini dilakukan,
karena keterbatasan waktu untuk penelitian dan juga keterbatasan kemampuan
peneliti dalam melakukan penelitian.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas untuk mendapatkan jawaban dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah deskripsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mencantumkan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan
menggunakan teknik permainan Memo?
2. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan
menggunakan teknik permainan Memo tentang tema Alltag yang membahas
Essen und Trinken?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini dalam Pembelajaran Kosakata adalah sebagai
7
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Untuk mendeskripsikan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman
dengan menggunakan teknik permainan Memo yang dicantumkan dalam
RPP.
2. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa
Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo dalam pembelajaran
tema Alltag tentang Essen und Trinken.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan agar memperoleh hasil dari tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Model pembelajaran dengan menggunakan teknik
permainan Memo dalam penelitian ini secara teoretis dapat digunakan untuk
disiplin di bidang ilmu pendidikan, guna membantu pendidik untuk membantu
mengatasi kesulitan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman. Selain itu,
manfaat penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Dengan penelitian ini, penulis diharapkan mampu mengembangkan
kemampuan dalam memilih, menganalisis dan menyusun model pembelajaran
yang tepat dalam pembelajaran bahasa Jerman agar lebih fokus dengan materi
yang diajarkan.
8
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru untuk
membuat inovasi model pembelajaran dan menerapkannya sebagai kegiatan
alternatif dalam mengajarkan kosakata bahasa Jerman di dalam kelas.
3. Bagi pembaca
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian lain yang
sejenis dan juga dapat memberikan gambaran untuk mengembangkan model
pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan yang lebih inovatif dan
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Arikunto (2006: 108) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan metode penelitian adalah: 1) tujuan penelitian, 2) waktu
dan dana yang tersedia, 3) tersedianya subjek penelitian, 4) minat dan selera
peneliti.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka penulis memilih metode kualitatif
deskriptif sebagai metode penelitian. Metode tersebut dipilih karena penelitian ini
bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis mengenai
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang di dalamnya mencantumkan
model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan teknik
permainan Memo.
B. Objek Penelitian
Dalam melakukan penelitian diperlukan objek yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
53
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Teknik Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik kualitatif deskriptif, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat deskripsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mencantumkan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan
menggunakan teknik permainan Memo.
2. Membuat langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan
menggunakan teknik permainan Memo tentang tema Alltag yang membahas
Essen und Trinken.
3. Membuat kesimpulan dari hasil akhir penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Arikunto (2006: 160) menyatakan bahwa “instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih
mudah”. Berdasarkan pengertian tersebut instrumen penelitian yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan instrumen utama dalam penelitian, karena sebagai acuan
bagi peneliti dalam memberi deskripsi mengenai model pembelajaran kosakata
bahasa Jerman dengan menggunakan teknik permainan Memo. RPP yang
digunakan diadaptasi dari hasil penelitian Hafdarani, model pembelajaran bahasa
54
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Teknik permainan Memo
Langkah-langkah serta aturan dari permaian Memo sebagai sebuah model
pembelajaran akan dicantumkan ke dalam RPP sebagai kegiatan untuk
pembelajaran kosakata bahasa Jerman.
E. Langkah-langkah Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan
menggunakan Teknik Permainan Memo
Pada bab II telah diungkapkan dua pendapat mengenai permainan Memo,
seperti persamaan dan perbedaan, serta kelebihan dan kekurangan permainan
tersebut. Pada bagian ini disusun langkah-langkah teknik permainan Memo dalam
pembelajaran kosakata bahasa Jerman, sebagai berikut:
1. Persiapan
Langkah pertama yang dilakukan guru ialah mempersiapkan Rancangan
Perencanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat teknik permainan Memo, dan
perangkat permainan Memo (dadu dan satu set kartu Memo yang berisi 30
kartu) untuk setiap kelompok.
2. Penjelasan
Guru memberikan penjelasan tentang tata cara dan aturan dalam bermain
Memo.
3. Pembentukan kelompok
Guru mengatur dan membagi siswa di dalam kelas berdasarkan daftar
55
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beranggotakan sekitar empat pemain dan mendapatkan satu perangkat
permainan Memo.
4. Awal permainan Memo
Permainan Memo dimulai dengan menentukan terlebih dahulu pemain yang
akan bermain pertama kali dengan cara seluruh anggota dalam setiap
kelompok mengocok dadu, siswa yang mendapatkan mata dadu terbanyak
adalah pemain pertama. Kemudian urutan pemain kedua duduk disebelah kiri
pemain pertama dan begitu pun selanjutnya dengan pemain ketiga dan
keempat.
5. Kegiatan inti permainan Memo
Kartu Memo dikocok telebih dahulu oleh pemain pertama yang sudah terpilih
di dalam kelompoknya. Kartu Memo yang telah tercampur dibentangkan
seperti persegi panjang dengan sisi kartu yang tidak bergambar menghadap ke
atas dan diletakkan di atas meja permainan. Pemain pertama membalikkan
dua kartu berturut-turut. Kartu pertama yang dibalikkan adalah kartu
bergambar benda, pemain harus menyebutkan nama benda yang tertera di
dalam kartu bergambar dengan menggunakan bahasa Jerman, misalnya “das
ist Cola”, kemudian menyebutkan pula kartu kedua yang dibalikkan
bertuliskan kata benda dalam bahasa Jerman, misalnya “das ist Cola”. Jika
kedua kartu cocok, maka pemain harus mengatakan “die Beiden passen
zusammen” dan dapat menyimpan dua kartu tersebut. Jika kedua kartu tidak
cocok, maka pemain harus mengatakan “die Beiden passen nicht zusammen”
56
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bergambar menghadap ke atas dan tepat pada posisi dimana pemain
mengambil kartu-kartu tersebut sebelumnya. Selanjutnya, giliran pemain
yang duduk di sebelah kiri pemain pertama yang bermain dan seterusnya.
6. Mengisi LKS
Setelah semua kartu cocok, maka permainan selesai. Selanjutnya,
masing-masing siswa menuliskan nomina bahasa Jerman beserta kata sandang yang
tepat dan padanannya dalam bahasa Indonesia pada lembar kerja sesuai
kolom yang tersedia.
7. Pembahasan
Lembar kerja siswa yang telah selesai dikerjakan kemudian diperiksa oleh
teman yang duduk di sebelah kiri dalam masing-masing kelompok permainan
Memo. Kemudian guru memberikan kunci jawaban dengan cara
menempelkan kartu gambar dan pasangannya yang tepat di papan tulis,
sambil menuliskan nama benda dalam gambar menggunakan bahasa
Indonesia yang disebutkan siswa. Setiap jawaban yang benar masing-masing
mendapatkan 20 poin (10 poin untuk kata sandang yang benar dan 10 poin
untuk satu pasang kartu yang benar).
8. Evaluasi
Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi pembelajaran yang telah
dipelajari, yang disajikan dalam bentuk permainan Memo dengan cara setiap
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penjabaran tentang model pembelajaran kosakata bahasa Jerman
dengan menggunakan teknik permainan Memo pada bab I sampai bab IV, maka
dapat ditarik kesimpulan berikut:
1. Teknik permainan Memo dapat digunakan sebagai salah satu model
pembelajaran kosakata bahasa Jerman, karena permainan ini cocok untuk
membantu pembelajar yang mengalami kesulian dalam mengingat kosakata
bahasa Jerman. Permainan Memo pun memiliki banyak kelebihan, di
antaranya seluruh pembelajar terlibat aktif dalam bermain, melatih daya ingat
dan fokus pemain, mengajarkan pembelajar untuk bermain sportif sehingga
kecil kemungkinan pemain untuk berbuat curang. Di samping itu, untuk
membuat kartu Memo sangatlah mudah dan kombinasi kartu yang akan
dimainkan pun dapat disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan. Selain
itu, permainan ini dapat menjadi kegiatan alternatif dalam membantu guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dalam memberikan penilaian
berdasarkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Deskripsi lengkap
tentang model pembelajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan
teknik permainan Memo dapat dilihat dalam RPP yang diuraikan pada bab IV.
2. Langkah-langkah pembelajaran bahasa Jerman, khususnya dalam melatih
75
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berikut: 1) guru menyiapkan permainan Memo, 2) guru membagi siswa ke
dalam kelompok kecil yang beranggotakan empat orang, 3) setiap pemain
dalam setiap kelompok melempar dadu untuk menentukan pemain pertama, 4)
kartu Memo dikocok, lalu dibentangkan seperti persegi panjang dengan bagian
belakang menghadap ke atas dan diletakkan di atas meja permainan. Pemain
pertama membalikkan dua kartu berturut-turut. Jika kedua kartu cocok,
pemain dapat menyimpan dua kartu tersebut. Jika kedua kartu tidak cocok,
pemain harus meletakkan kembali kartu-kartu tersebut dengan bagian
belakang menghadap ke atas dan tepat pada posisi dimana pemain mengambil
kartu-kartu tersebut sebelumnya. Selanjutnya, giliran pemain yang duduk di
sebelah kiri pemain pertama yang bermain dan seterusnya, 5) siswa mengisi
kartu yang diperoleh di lembar LKS, 6) guru dan siswa menghitung jumlah
kartu yang cocok, yang diperoleh seluruh siswa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan kajian pada bab sebelumnya, ada beberapa
saran yang dapat penulis sampikan sehubungan dengan penelitian ini. Penulis
menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan teknik
permainan Memo dalam pengajaran bahasa Jerman, khususnya dalam
pembelajaran kosakata untuk mengetahui efektivitas teknik tersebut. Di samping
itu, guru dapat mencoba menerapkan teknik permainan Memo sebagai bahan
pengayaan bagi siswa untuk melatih kosakata bersama teman-teman setelah jam
76
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat dibuat sendiri dan disesuaikan dengan materi pembelajaran yang sedang
diajarkan. Selanjutnya, penulis berharap penelitian ini dapat menjadi referensi
bagi mahasiswa-mahasiswa UPI, khususnya FPBS dalam mengembangkan
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta
Bibliograpisches Institut & F. A Brockhaus AG. (2007). Duden Deutsches Universalwörterbuch. Mannheim: Dudenverlag
Bimmel, Peter., Kast, Bernd., und Neuner, Gerd., (2003), Deutschunterricht planen Arbeit mit Lehrwerkslektionen, München: Goethe-Institut
Bohn, Rainer. (2000). Probleme der Wortschatzarbeit. München: Goethe-Institut
Dauvillier, Christa., und Hillerich, Dorothea., (2004). Spielen im Deutschunterricht. München: Goethe-Institut
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Götz, Dieter, dkk. (2003). Langenscheidt Groβwörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Berlin und München : Langenscheidt KG.
Heyd, Getraude. (1990). Deutsch Lernen. Frankfurt : Dietersweg
Hueber. (2006). Themen Neu 1. Jakarta: Katalis
Komaruddin. (2000). Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara
Langenscheidt. (1997). Langenscheidt Groβwörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Berlin und München Gmbh.
Marbun, Eva M., Rosana, Helmi. (2009). Kontakte Deutsch Extra. Jakarta: Katalis
Pribadi, B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat
Rampillon, Ute. (1985). Forum Sprache Lerntechniken im Fremdsprachenunterricht. München: Max Hueber Verlag
Rasyad, A. (2003). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press
78
Valentina Indah Novianti, 2014
Model Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman dengan Menggunakan Teknik Permainan Memo
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Silberman, M.L. (2010). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa
Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka
Suherdi, Didi, dkk. (2011). Mengembangkan Model Pembelajaran Berorientasi Penguasaan Kompetensi Berbahasa Asing, BIPA dan BSPA: 3W+3S di Sekolah-Sekolah Menengah. Bandung: UPI
Uno, H.B. (2010). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
Situs Internet:
“Pengertian model pembelajaran.” Tersedia
(http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran), diakses pada 4 Juni
2013
“Memory (Spiel).” Tersedia (http://www.wikipedia.com/memory (Spiel)), diakses
pada 28 Juli 2013
“Pairs.” Tersedia (http://de.wikipedia.org/wiki/Pairs), diakses pada 28 Juli 2013