• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DESAIN RUANGAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ALAM BOGOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DESAIN RUANGAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ALAM BOGOR."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DESAIN RUANGAN KELAS TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ALAM

BOGOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

ADLIA VIDYA RAHMANDARI

0905574

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH DESAIN RUANGAN KELAS TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ALAM

BOGOR

Oleh

Adlia Vidya Rahmandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

© Adlia Vidya Rahmandari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Bandung, 27 Juni 2013

ADLIA VIDYA RAHMANDARI

PENGARUH DESAIN RUANGAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ALAM BOGOR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

ttd

Lilis Widaningsih, S.Pd., M.T. NIP. 1971 1022 199802 2 001

Pembimbing II,

ttd

Diah Cahyani, S.T., M.T. NIP. 19770919 200801 2 014

Mengetahui:

Ketua Jurusan

Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung

ttd

(4)

ABSTRAK

Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor

Adlia Vidya Rahmandari: NIM. 0905574

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dilihat dari bentuk/wujud ruangan kelas yang memiliki desain seperti saung Mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor, serta seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor terhadap motivasi belajar siswa.

Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan pada fenomena yang terjadi saat ini. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh pada siswa kelas 5 dan 6 dengan jumlah 89 siswa sebagai responden. Analisis penelitian menggunakan statistik untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel yang telah ditetapkan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket untuk tiap variabel dan dokumentasi untuk mengetahui bagaimana kondisi eksisting desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor.

Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa pengaruh antara desain ruangan kelas terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor memiliki tingkat korelasi rendah dengan pengaruh antara kedua variabel yaitu sebesar 15.74%. Analisis hipotesis menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor terhadap motivasi belajar siswa. Dari hasil uji kecenderungan desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor masuk ke dalam kategori baik dengan persentase 43.82% dan untuk motivasi belajar siswa masuk ke dalam kategori cukup baik dengan persentase 35.96%.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain ruangan kelas terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor sebesar 15.74%. Dengan demikian desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dengan bentuk/wujud seperti saung dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.

(5)

ABSTRACT

THE EFFECT OF CLASSROOM DESIGN ON STUDENTS’ LEARNING MOTIVATION IN SEKOLAH ALAM BOGOR

Adlia Vidya Rahmandari: NIM. 0905574

This study aimed at finding out classroom design in Sekolah Alam Bogor in terms of the shape/form of the classes which is different with schools in general. It

also aimed at finding out students’ learning motivation in Sekolah Alam Bogor and

finding out the effect of classroom design in Sekolah Alam Bogor on students’ learning motivation.

This study employed quantitative design with descriptive method. The data

were collected through saturated sampling technique to students’ in grade 5 and 6 with 89 respondent. Meanwhile, statistical analysis was used to find out whether or not the effect of variables that had been set. Instruments of this study were questionnaires for each variable and documentation to find out the existing condition of classroom design of Sekolah Alam Bogor.

Correlation-coefficient analysis results indicated that the effect of classroom

design on students’ learning motivation of Sekolah Alam Bogor had a low level of

correlation. The effect between these two variables was equal to 15.74%. The results of this study showed that classroom design of Sekolah Alam Bogor was classified into good-category with 43.82% and for students’ learning motivation was classified into fair-category with 35.96%.

The result of this study showed a positive and significant effect of classroom design of Sekolah Alam Bogor on students' learning motivation which equal to 15.74%. Thus, the classroom design of Sekolah Alam Bogor with saung shape/form

could increase students’ learning motivation.

(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……….… i

ABSTRAK ………..………...……… ii

ABSTRAC ……….iii

KATA PENGANTAR………..…….……… iv

UCAPAN TERIMAKASIH ……….vi

DAFTAR ISI………..……….…………..vii

DAFTAR TABEL.………..………x

DAFTAR GAMBAR………...………..….... xi

DAFTAR DIAGRAM…...……….……….………...xii

BAB I PENDAHULUAN..………..….……….…. 1

A. Latar Belakang Masalah ………….………..………..………. 1

B. Identifikasi Masalah …….………..……….……… 3

C. Pembatasan Masalah ………..……….………….…………....3

D. Rumusan Masalah ……...…………...……….……….... 4

E. Definisi Operasional……….……… 4

F. Tujuan Penelitian ..………..……….5

G. Manfaat Penelitian ……....………....……….. 5

1. Manfaat Teoritis…...………...……….. 5

2. Manfaat Praktis………...……….. 5

3. Manfaat Profesionalisme……….….….……… 6

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS ...…………..……….…7

A. Kajian Pustaka………..……….……….…..… 7

1. Desain Ruangan Kelas ………...……...…. 7

2. Bentuk/wujud Ruangan.………...………...………...…9

(7)

5. Sekolah Alam Bogor.……….……...…..… 27

B. Anggapan Dasar……….….…………..……. 32

C. Hipotesis ………..………...….…… 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.………..…..….. 34

A. Metode Penelitian ………...…..………..34

B. Variabel dan Paradigma Penelitian ……….…..……… 34

1. Variabel Penelitian ………..………...………....… 34

2. Paradigma Penelitian ………..….……….. 35

C. Data dan Sumber Data ………...……...…… 35

1. Data ………...……... 35

2. Sumber Data ……….……….….… 35

D. Populasi dan Sampel ………..……….….. 36

1. Populasi Penelitian ………..…………..……..….….. 36

2. Sampel Penelitian ………...……36

E. Teknik Pengumpulan Data dan Isntrumen Penelitian …………..……... 36

1. Teknik Pengumpulan Data ………... 36

2. Instrumen Penelitian ………...….…..…….…… 37

F. Pengujian Instrument ………..…….. 38

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ...………...……..…... 38

2. Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ………...……...….. 39

3. Uji Normalitas Data ……… 40

G. Teknik Analisis Data ………...…..….42

1. Uji Kecenderungan Variabel X dan Y ………...…… 42

2. Menghitung Koefisien Regresi ………..……..………..… 42

3. Menghitung Koefisien Korelasi ………..……...….... 43

4. Menghitung Koefisien Determinasi ………..……….….. 44

(8)

A. Deskripsi Data ………....……...… 46

B. Analisis Hasil Instrument ………...……...… 47

1. Hasil Uji Validitas ………...…. 47

2. Hasil Uji Reliabilitas ……….…………. 50

3. Hasil Uji Normalitas ……….…. 50

C. Hasil Analisis Data ……….………...…...….… 51

1. Hasil Uji Kecenderungan ………...… 51

2. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi ……..…………..………….... 55

3. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi ……….... 56

4. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ………...… 56

5. Hasil Pengujian Hipotesis ……….…………... 56

D. Pembahasan Hasil Penelitian ……….….…….. 57

1. Gambaran Umum Desain Ruangan Kelas Sekolah Alam Bogor..….. 57

2. Gambaran Umum Motivasi Belajar Siswa Sekolah Alam Bogor ….. 63

3. Pengaruh Desain Ruangan Kelas Sekolah Alam Bogor Terhadap Motivasi Belajar Siswa ………….……….……... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….…………...… 69

A. Kesimpulan ………...….. 69 B. Saran ……….………...……70

(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Hal

1 Tabel 2.1 Hubungan Sifat Penutup Ruang Dengan Kualitas

Ruang 12

2 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrument 38

3 Tabel 3.2 Skala Interval Uji Kecenderungan 42

4 Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r 44

5 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Angket Variabel X 48

6 Tabel 4.2 Item Pernyataan Variabel X yang Tidak Valid 48

7 Tabel 4.3 Item Pernyataan Variabel X Hasil Revisi 49

8 Tabel 4.4 Hasi Uji Validitas Angket Variabel Y 49

9 Tabel 4.5 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X 51

10 Tabel 4.6 Persentase Tiap Indikator Variabel X 52

11 Tabel 4.7 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y 53

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Diagram Hal

1 Gambar 2.1 Ventilasi silang (horizontal) 15

2 Gambar 2.2 Proses Fundamental Perilaku Manusia 20

3 Gambar 2.3 Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 30

4 Gambar 2.4 Kurikulum Sekolah Alam Bogor 31

5 Gambar 3.1 Paradigma Penelitian 35

6 Gambar 4.1 Grafik Persamaan Regresi 55

7 Gambar 4.2 Kondisi Dimensi Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 58

8 Gambar 4.3 Wujud Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 59

9 Gambar 4.4 Konfigurasi Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 60

10 Gambar 4.5 Permukaan Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 61

11 Gambar 4.6 Bukaan Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 62

(11)

No. Judul Diagram Hal

1 Diagram 4.1 Persentase Uji Kecenderungan Variabel X 57

(12)

No. DAFTAR LAMPIRAN

1 Kisi-kisi Instrument Penelitian

2 Instrumen Penelitian Awal

3 Instrument Penelitian

4 Skor Item Pernyataan Angket

5 Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian

6 Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrument Penelitian

7 Hasil Uji Normalitas Instrument Penelitian

8 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

9 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Xdan Varibel Y per Indikator

10 Hasil Perhitungan Koefisien regresi

11 Hasil Uji Korelasi, Uji Hipotesis & Uji Koefisien Determinasi

12 Daftar Tabel Konsultasi

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan awal selama 9 tahun pertama

masa sekolah anak-anak, dan menjadi dasar bagi jenjang pendidikan selanjutnya.

Periode pendidikan dasar ini diawali dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah

dasar (SD) selama 6 tahun dan diwajibkan untuk diikuti oleh seluruh anak usia

sekolah.

Kegiatan pembelajaran formal peserta didik sebagian besar berlangsung di

lingkungan sekolah. Untuk mendukung hal itu, diperlukan lingkungan fisik

sekolah yang kondusif guna mendukung kegiatan belajar mereka. Bangunan SD

merupakan lingkungan fisik sekolah yang ada di sekitar siswa. Desain bangunan

SD di Indonesia umunya identik dengan sebuah bangunan dengan tembok-tembok

yang menjulang serta tersusun secara paralel. Begitu juga dengan ruangan kelas

yang biasanya didesain konvensional dengan tampilan yang monoton dan formal.

Empat sisi dinding ruangan kelas yang dicat satu warna dengan minimnya

dekorasi merupakan gambaran dari bentuk ruang kelas tersebut.

Lingkungan kelas terutama ruangan kelas, dapat merangsang siswa dalam

melakukan kegiatan yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Oleh karena

itu, ruangan yang tenang dan nyaman sangat diperlukan dalam proses belajar

mengajar. Namun di ruang kelas dengan desain konvensional seringkali membuat

siswa bosan dan kurang nyaman berada di dalamnya. Hal ini dikarenakan siswa

tinggal di lingkungan kelas yang sama dalam waktu yang relatif lama, monoton

dan tidak menarik.

Terkait dengan kondisi ruangan kelas yang telah dipaparkan, apabila siswa

tidak merasa nyaman di dalam kelas maka tujuan pembelajaran siswa tidak akan

tercapai secara maksimal. Hal ini dikarenakan kondisi ruang kelas dapat

mempengaruhi perilaku siswa sebagai pengguna ruangan. Dan dalam proses

belajar mengajar dibutuhkan dorongan dasar dari dalam diri siswa yaitu motivasi

(14)

2

karena itu, ruangan kelas yang kondusif merupakan salah satu hal yang penting

guna meningkatkan motivasi belajar siswa.

Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor

intrinsik dan ekstrinsik. Faktor initrinsik merupakan motivasi yang berasal dari

dalam individu, sedangkan faktor ekstrinsik yakni motivasi yang berasal dari luar

individu. Hal ini dapat menyangkut pada kondisi ruangan kelas, karena ruang

kelas dapat berfungsi sebagai pengarah perilaku siswa.

Melihat kondisi desain ruangan kelas pada umumnya dan pengaruh yang

terjadi kepada siswa sebagai pengguna ruang, saat ini telah dikembangkan

gagasan cerdas yakni konsep desain ‘Sekolah Alam’. Konsep desain sekolah alam

ini dikembangkan oleh Lendo Nuvo yang salah satunya berlokasi di Kota Bogor.

Sekolah Alam merupakan salah satu bentuk pendidikan alternatif yang

menggunakan alam sebagai media utama dalam pembelajaran peserta didiknya.

Sekolah Alam Bogor memiliki desain ruangan kelas yang berbeda dengan sekolah

pada umumnya. Ruangan kelas di sekolah ini didesain seperti saung

menggunakan kayu. Serta sisi-sisi dari ruangan kelas didesain terbuka sehingga

secara langsung peserta didik dapat berinteraksi dengan alam sekitarnya.

Selain itu, terdapat artikel mengenai kelebihan sekolah alam yang ditulis

berdasarkan testimoni para orang tua murid. Sebagai contoh, artikel pada

edukasi.kompasiana.com dengan judul ‘Kenapa Sekolah Alam? Ini Alasan

Mereka’: orang tua murid berpendapat bahwa di sekolah alam anak dapat enjoy

dalam belajar tanpa tekanan apapun. Dan pendapat lainnya, yaitu orang tua

menyekolahkan anaknya di sekolah alam karena sekolah tersebut berbeda dengan

sekolah konvensional pada umumnya. Dari wacana tersebut terlihat bahwa ada

keyakinan orang tua dengan menyekolahkan anaknya di sekolah alam karena

berbeda dengan sekolah pada umumnya. Terutama jika ditinjau dari segi desain

ruangan kelas yang jelas berbeda antara sekolah konvensional dengan sekolah

alam.

Dilatarbelakangi oleh fenomena bahwa ruangan kelas sebagai lingkungan

fisik sekolah yang dapat mempengaruhi perilaku siswa terutama pada motivasi

(15)

3

sekolah pada umumnya. Maka penelitian yang akan dikaji dalam skripsi ini yaitu

mengenai seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor

terhadap motivasi belajar siswa. Aspek desain yang akan dikaji yaitu dari segi

bentuk/wujud ruangan kelas Sekolah Alam Bogor. Atas dasar itulah penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam judul “Pengaruh

Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi beberapa

masalah diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Ruangan kelas dengan desain konvensional seringkali membuat siswa

bosan dan kurang nyaman berada di dalamnya. Hal ini karena siswa

tinggal di lingkungan kelas yang sama dalam waktu yang relatif lama,

monoton dan tidak menarik.

2. Apabila siswa tidak merasa nyaman berada di dalam kelas maka tujuan

pembelajaran siswa tidak akan tercapai secara maksimal. Padahal dalam

proses belajar mengajar di sekolah membutuhkan motivasi belajar agar

tujuan pembelajaran siswa dapat tercapai secara maksimal.

3. Adanya pendapat orang tua murid mengenai perbedaan sekolah alam

dengan sekolah konvensional pada umumnya. Terutama jika ditinjau dari

segi desain ruangan kelas yang jelas berbeda antara sekolah konvensional

dengan sekolah alam.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian tetap pada permasalahan

yang diteliti dan terarah jelas. Pembatasan masalah yang dilakukan pada

penelitian ini yaitu:

a. Penelitian dilakukan hanya terbatas pada desain ruangan kelas di Sekolah

Alam Bogor yang berbentuk saung. Tinjauan desain ruangan kelas

(16)

4

b. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi

belajar siswa Sekolah Alam Bogor.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka persoalan mendasar yang hendak

ditelaah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor?

b. Bagaimana motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor?

c. Seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor

terhadap motivasi belajar siswa?

E. Definisi Operasional

Istilah-istilah pada judul perlu dijelaskan untuk menyamakan persepsi

mengenai arah penulisan agar tidak terjadi salah pengertian.

“Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor”

a. Pengaruh desain ruangan kelas, yaitu berupa desain ruangan kelas

berbentuk saung, ditinjau dari segi bentuk/wujud ruang yang

menimbulkan daya terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor.

b. Motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor. Motivasi belajar berarti

membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan

seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai

suatu kepuasan atau tujuan dalam segi pembelajaran di sekolah. (Sobur,

2003:267)

c. Sekolah Alam Bogor adalah bentuk pendidikan alternatif yang

menggunakan alam sebagai media utama untuk pembelajaran siswa

didiknya. Sekolah alam memiliki ruangan kelas untuk pembelajaran

(17)

5

F. Tujuan Penelitian

Tujuan adalah hal yang ingin dicapai setelah penelitian ini. Tujuan

penelitian ini secara umum adalah:

a. Memperoleh gambaran mengenai desain ruangan kelas Sekolah Alam

Bogor.

b. Memperoleh gambaran mengenai motivasi belajar siswa di Sekolah

Alam Bogor.

c. Mengetahui seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas Sekolah Alam

Bogor terhadap motivasi belajar siswa.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat mengembangkan pembelajaran

Perancangan Arsitektur khususnya untuk bangunan sekolah dengan konsep

bangunan yang lebih inovatif. Menyediakan informasi tentang keterkaitan

desain ruangan kelas terhadap motivasi belajar peserta didik. Serta,

diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menimbulkan pertanyaan kritis bagi

yang membacanya sehingga penelitian lebih lanjut dapat dilakukan.

2. Manfaat Praktis

Bagi konsultan perencana, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam perancangan desain ruangan kelas dengan konsep

Sekolah Alam yang dapat mengoptimalkan motivasi belajar peserta didik.

3. Manfaat Profesionalisme

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para

pihak di lingkungan sekolah dan pemerintah yang mengurus bidang

pendidikan khususnya tingkat sekolah dasar mengenai keterkaitan desain

(18)

6

penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuantitatif

dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan

menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat

ini. Penelitian ini dilakukan di ruangan kelas Sekolah Alam Bogor tanpa

memberikan perlakuan khusus terhadapnya. Metode penelitian deskriptif

bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Maka dari itu, fenomena yang diangkat pada

penelitian ini yaitu mengenai pengaruh desain ruangan kelas terhadap motivasi

belajar siswa di Sekolah Alam Bogor.

Untuk memperoleh data yang objektif, maka digunakan dua bentuk

penelitian, yaitu:

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang

dilakukan dengan mengumpulkan, membaca dan menganalisa buku yang

ada relevansinya dengan masalah yang dibahas.

b. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian untuk memperoleh

data-data lapangan langsung dengan cara mendatangi langsung Sekolah

Alam Bogor yang akan diteliti.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua buah variabel kuantitatif yang

mengindikasikan adanya hubungan/kolerasi antara dua buah variabel. Adapun

yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas (X): Desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor.

(20)

35

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Keterangan:

: Arah Penelitian

: Lingkup Penelitian

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, dengan

jenis data berupa:

a. Variabel X mengenai desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor.

b. Variabel Y mengenai motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor.

2. Sumber Data

Sumber data yang paling utama dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa Sekolah Alam Bogor

2. Desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor

3. Teori-teori tentang ruangan dan bentuk kelas, serta tentang motivasi

(21)

36

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Alam Bogor, dan populasi yang

digunakan pada penelitian ini adalah siswa Sekolah Alam Bogor kelas 5 dan 6

dengan jumlah populasi sebesar 89 siswa.

Penentuan populasi ditentukan dengan pertimbangan yang dikemukakan

oleh Mönks, dkk. (2006:223) bahwa siswa kelas 5 dan 6 yang berumur 11 tahun

ke atas, sudah masuk ke dalam stadium operasional formal yaitu dimana anak

dapat berpikir dulu secara teoritis, kemudian ia menganalisis masalahnya dengan

penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada kemudian ia membuat suatu

strategi penyelesaiannya. Selain itu anak juga sudah mampu memberikan

pendapat-pendapat tertentu dengan kondisi yang ada.

2. Sample Penelitian

Teknik penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, atau

sampling total dengan menggunakan seluruh populasi yang berjumlah 89 siswa

sebagai sampel. Jenis sampling ini dipilih sebab pada penelitian ini jumlah

populasi kurang dari 100 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Angket

Metode angket digunakan untuk menjaring data mengenai aspek desain

ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dan data mengenai motivasi belajar siswa

Sekolah Alam Bogor. Angket diberikan kepada siswa kelas 5 dan 6 yang ditunjuk

sebagai sampel dalam penelitian ini. Jenis angket yang digunakan adalah angket

tertutup, yaitu angket dengan alternatif jawaban yang telah disediakan dan

(22)

37

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dokumentasi digunakan sebagai bukti dan untuk

mengetahui bagaimana kondisi dari objek yang akan diteliti. Dokumentasi

dilakukan untuk desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor.

c. Studi Pustaka (Literatur)

Studi literatur dilakukan dengan cara pengajuan teori yang relevan dengan

judul penelitian sebagai bahan materi observasi dan dokumentasi. Kajian literatur

yang akan dikaji adalah desain ruangan kelas pada aspek bentuk/wujud ruangan,

serta mengenai motivasi belajar siswa.

2. Instrumen Penelitian dan Kisi-kisi Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu, desain

ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dan motivasi belajar siswa. Bentuk

pengukuran instrumen yang digunakan untuk mengungkapkan desain ruangan

kelas Sekolah Alam Bogor adalah pengukuran Rating Scale, sedangkan untuk

mengungkapan motivasi belajar siswa digunakan bentuk pengukuran skala sikap,

Penyusunan skala sikap pada teknik angket menggunakan Skala Likert berupa

lembaran pilihan ganda. Skala Likert dipilih dengan pertimbangan bahwa skala

pengukuran ini memiliki reliabilitas tinggi dalam mengukur persepsi manusia

berdasarkan intensitas sikap tertentu. Berikut kisi-kisi instrumen penelitian pada

(23)

38

F. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen.

Instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya.

Untuk menguji validitas angket digunakan rumus korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

(24)

39

∑ xiyi : Jumlah perkalian antara skor suatu butir soal dengan skor

total

∑ xi : Jumlah skor total dari seluruh responden dalam menjawab

satu soal yang diperiksa validitasnya

∑ yi : Jumlah skor total dari satu responden dalam menjawab

seluruh soal pada instrumen tersebut

(Arikunto, 2010: 317)

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir

sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap item. Hasil perhitungan

tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga kritik dari r Product

Moment dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%. Jika hasil

yang diperoleh lebih besar dari r tabel (r hitung > r table) maka item tersebut

dinyatakan valid, dan sebaliknya jika r hitung < r tabel maka item tersebut tidak

valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Pengujian reliabilitas alat ukur angket dalam penelitian ini menggunakan

rumus Alpha Cronbach karena skor setiap item memiliki rentang antara beberapa

nilai yang digunakan dalam angket.

(25)

40

R = skor tertinggi – skor terendah Keterangan:

: reliabilitas instrumen

k : banyaknya item pertanyaan atau soal

∑ 2

: jumlah varians setiap butir

: varians total

(Arikunto, 2010: 239)

Hasil perhitungan reliabilitas dengan rumus r11 pada seluruh item

pernyataan kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada table r product

moment, dengan tolak ukur taraf kepercayaan 95%. Reabilitas angket akan

terbukti jika harga r11 > rtabel,, sedangkan jika r11 < rtabel maka angket tersebut tidak

reliabel. Sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah:

0,00 < r11 < 0,20 : Reliabilitas sangat rendah

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan

berdistribusi frekuensi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis

statistik yang nantinya akan digunakan untuk mengolah data. Maka dari itu,

sampel yang diperoleh harus diuji coba normalitasnya. Jika data berdistribusi

normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, Sedangkan

apabila data berdistribusi tidak normal maka menggunakan statistik non

parametrik.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi frekuensi

menggunakan rumus chi-kuadrat (�2) :

1) Menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

(26)

41

P =

̅

=

∑ ∑

= √∑ ( ̅)

� ∑

=

̅

Dimana BK adalah banyaknya kelas dan n adalah banyak data.

3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus:

4) Menghitung rata-rata/mean skor

5) Menghitung standar deviasi/ simpangan baku

6) Menentukan batas kelas interval dan membuat daftar distribusi frekuensi

7) Menentukan Z-Skor untuk batas kelas interval:

8) Menentukan batas luas interval dengan menggunakan “luas daerah di bawah lengkung normal dari O ke Z”

9) Menentukan luas daerah, yakni selisih dari kedua batas

10)Menentukan frekuensi yang diharapkan ( ), dengan cara mengalikan luas

daerah dengan jumlah responden, = n x L

11)Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = k-1, α=0.05

12)Menghitung Chi-kuadrat dengan rumus yang digunakan dalam pengujian

normalitas distribusi.

(Sudjana, 2002:100)

13)Membandingkan hitung dan tabel untuk mengetahui normalitas data

dengan derajat kebebasan (dk) dk = k-1, α=0.05, untuk melihat taraf

(27)

42

normal dan pengolahannya menggunakan statistik parametrik. Sebaliknya

jika hitung > tabel, maka data yang diuji berdistribusi tidak normal

dan pengolahan selanjutnya menggunakan statistik non-parametrik.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Kecenderungan Variabel X dan Y

Perhitungan uji kecenderungan digunakan untuk mengetahui gambaran

umum tentang kondisi desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor (variabel X) dan

motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor (variabel Y). Langakah yang

digunakan untuk perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel

dan sub variabel.

b. Menentukan skala data sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Interval Uji Kecenderungan

Skala Data Kriteria

c. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data

kecenderungan variabel dan sub variabel tiap kriteria

(Saputra, 2007a:3)

2. Menghitung Koefisien Regresi

Analisis koefisien regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X). Untuk itu

digunakan rumus regresi linier sederhana dengan persamaan umum sebagai

berikut:

(28)

43

b : Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X.

(Saputra, 2007b:42)

3. Menghitung Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan

antar dua variabel X dan Y. Dari hasil uji normalitas, pengolahan koefisien

korelasi untuk data yang berdistribusi normal dapat menggunakan statistik

parametrik dengan menggunakan perhitungan Product Moment, sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi

xi : Skor butir yang diperoleh respoden

yi : Skor total butir yang diperoleh responden

n : Jumlah responden

∑ xiyi : Jumlah perkalian antara skor suatu butir soal dengan skor

total

∑ xi : Jumlah skor total dari seluruh responden dalam menjawab

satu soal yang diperiksa validitasnya

∑ yi : Jumlah skor total dari satu responden dalam menjawab

seluruh soal pada instrumen tersebut

(29)

44

KD = ̅ x 100%

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,80 – 1,000

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase

desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor sebagai variabel X terhadap motivasi

belajar siswa Sekolah Alam Bogor sebagai variabel Y. Koefisien determinasi

ialah pangkat dua koefisien korelasi dikalikan 100. Rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

dimana :

KD : Koefisien determinasi

̅ : Nilai koefisien korelasi rata-rata

(Saputra, 2007:40)

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang

diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Terlebih dahulu kita

mengasumsikan Ho atau hipotesis nol dan Ha atau hipotesis penelitian sebagai

berikut:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain

ruangan kelas Sekolah Alam Bogor terhadap motivasi belajar siswa.

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain ruangan

kelas Sekolah Alam Bogor terhadap motivasi belajar siswa.

(30)

45

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus statistik sebagai berikut:

(Saputra, 2007:46)

Hasil thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel, pada taraf

kepercayaan 95% pada dk=n-1. Dengan ketentuan Ha diterima apabila harga thitung

> ttabel, dan Ho ditolak apabila harga harga thitung < ttabel

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian “Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor” dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruangan kelas Sekolah Alam

Bogor yang didesain seperti saung dengan indikator dimensi ruang, wujud

ruang, konfigurasi, permukaan (material bangunan), dan bukaan ruang

termasuk ke dalam kategori baik. Dengan hasil tersebut diharapkan

kebutuhan siswa sebagai pengguna ruang kelas dapat terpenuhi dan

mereka dapat tetap fokus dalam kegiatan pembelajaran, serta perilaku

siswa dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa Sekolah

Alam Bogor dengan indikator hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan

kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam

belajar, dan lingkungan belajar masuk ke dalam kategori cukup baik.

Motivasi belajar siswa merupakan hal yang diperlukan untuk mencapai

tujuan pembelajaran mereka.

3. Desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor memberikan pengaruh sebesar

15.74% terhadap motivasi belajar siswa. Dari temuan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dengan

bentuk saung berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar

siswa. Dengan demikian, ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dengan

desain seperti saung dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa

karena lingkungan dapat mengundang atau mendatangkan perilaku yaitu

(32)

70

B. Saran

Setelah mengetahui hasil dari penelitian ini, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

1. Bagi pihak Sekolah Alam Bogor, agar mengelola dan merawat ruangan

kelas dengan baik khususnya pada permukaan bahan bangunan kayu

karena hal ini berkaitan dengan keindahan, keamanan dan kenyamanan.

Melihat bahwa permukaan kayu terkadang terdapat serat-serat kayu yang

dapat melukai pengguna ruangan kelas.

2. Bagi guru, agar dengan kreatif memberikan perspektif mengenai cita-cita

masa depan, agar siswa memiliki harapan di masa depan dan menimbulkan

motif untuk menggapai harapan dan cita-citanya yang mereka kehendaki.

3. Bagi konsultan perencana dan pihak pemerintah yang mengurus bidang

pendidikan khususnya tingkat sekolah dasar. Dari hasil penelitian ini

diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

perancangan desain ruangan kelas yang lebih inovatif atau dengan konsep

sekolah alam. Karena dengan perancangan ruangan kelas yang

mempertimbangkan kebutuhan siswa sebagai pengguna ruangan dapat

mengoptimalkan motivasi belajar siswa. Hal ini didukung dengan desain

ruangan kelas yang baik khususnya pada bentuk/wujud ruangnya.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti permasalahan yang sejenis

mengenai desain ruangan kelas terhadap motivasi belajar siswa,

hendaknya melakukan penelitian serupa di sekolah umum untuk melihat

seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas sekolah umum terhadap

motivasi belajar siswa, sehingga selanjutnya hasilnya dapat dibandingkan

(33)

DAFTAR PUSTAKA

_______.(2012).Website Resmi Sekolah Alam Bogor. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahalambogor.org/index2.php?id=11 [selasa 18 sept 2012].

Alex, S. 1996. Management Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT Rineka Cipta.s

Aritonang, Keke T. (2008). “Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Penabur.10. 11-21.

Atmadjaja, J.S. dan Dewi, M. S. (1991). Estetika Bentuk.Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Ching, D.K. (2008). Bentuk Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.

Dharma, A. _____a. Teori Arsitektur 2. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Dharma, A. _____b. Teori Arsitektur 3. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Djamarah, Syaifu B. (2008). Psikologi Belajar Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Emmer, E.T., Everston, C. M., Clements, B. S. & Worsham, M. E. (2000).

Classroom Management for Secondary Teacher (6th ed.). Boston: Allyn &

Bacon

Haryadi & B. Setiawan. (2010). Arsitektur, Lingkungan & Perilaku. Gajah Mada University Press.

Jensen, E. (2010). Guru Super & Super Teaching. Jakarta: PT. Indeks.

LTF. (2010). Kenapa Sekolah Alam, Ini Alasan Mereka. [online]. Tersedia: http://edukasi.kompas.com/read/2010/03/15/13255183/ [7 Febuari 2013].

M.A, Sadirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta:

Rajawali Press.

Mangunwijaya, Y.B. (2000). Pengantar Fisika Bangunan. Jakarta: Djambatan.

(34)

Mönks, F.J, dkk. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada Universitiy Press.

Prabowo, H._____. Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Depok: Penerbit Gunadarma.

Purwanto, M. Ngalin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rosa, Geger P. ______. Pengantar Tata Ruang Dalam 1. Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Salwa. (2011). Sekolah Alam Sebagai Salah Satu Jawaban Terhadap Tantangan

di Zaman Globalisasi. [online]. Tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/15/sekolah-alam-sebagai-salah-satu-jawaban-terhadap-tantangan-di-zaman-globalisasi-403571.html. [7 feb2013].

Santrock, J.W. (2004). Psikologi Pendidikan edisi 2. Jakarta: Prenada Media Group.

Saputra, Suprian A. (2007a). Evaluasi Pengajaran. FPTK-UPI.

Saputra, Suprian A. (2007b). Statistika. Bandung: FPTK-UPI.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Surasetja, I. (2007). Fungsi,Ruang, Bentuk dan Ekspresi dalam Arsitektur.Bandung: Bahan ajar Pengantar Arsitektur.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidiakan. Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah B. (2012). Teori Motivasi & Pengukurannya, Analisis di bidang

Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

(35)

Gambar

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
tabel 3.1.
Tabel 3.2 Skala Interval Uji Kecenderungan
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruhlingkungan sekolah terhadap motivasi belajar (2) Untuk mengetahui pengaruh kesulitan belajar terhadap motivasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh budaya sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas XI akuntansi SMK N 1 Klaten tahun pelajaran

Dengan demikian secara keseluruhan penelitian “Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas Tinggi SDN 2 Gembong Pati Tahun

Kesimpulan penelitian ini adalah: ada pengaruh pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bratan II

maka secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa: “ Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran ekonomi di SMPN 1 Kelam

Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemberian usaha kesehatan jiwa sekolah yang meliputi 4 jenis kegiatan dapat berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa SMP

Diagram Tingkat Kemandirian Belajar Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara motivasi berprestasi dengan kemandirian belajar siswa kelas IV Sekolah

DESAIN KOMUNITAS BELAJAR Keplala Sekolah Membentuk Tim Kombel Dalam Sekolah Terdiri dari kombel Kelas Rendah dan Kombel Kelas tinggi melalaui surat Keputasn SK Kepala Sekolah 1 Jam