No. Daftar FPIPS: 1762/UN.40.2.5.1/PL/2013
ANALISIS PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP DAYA TARIK
COCA COLA PLANT TOUR DI PT. COCA COLA AMATIL
INDONESIA CIBITUNG PLANT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Oleh
ZAYN NAELADHANI 0900571
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
“ANALISIS PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP DAYA TARIK COCA COLA PLANT TOUR
DI PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA CIBITUNG PLANT”
oleh:
Zayn Naeladhani 0900571
ABSTRAK
Pola wisata wisatawan telah berubah sejak adanya wisata industri di berbagai tempat, baik industri rumahan maupun perusahaan industri besar. Salah satu lokasi yang menjadi tujuan wisata industri adalah kawasan industri Bekasi. Kawasan industri Bekasi merupakan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Terdapat sejumlah perusahaan di Kabupaten Bekasi yang berpotensi untuk dijadikan sebagai tempat wisata industri karena kegiatan plant tour telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pelajar saat ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi pengunjung terhadap daya tarik Coca Cola Plant Tour di PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant. Penelitian dilakukan di PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant pada bulan Juni 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Responden adalah 98 orang peserta Coca Cola Plant Tour di mana pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental
sampling.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah persepsi pengunjung terhadap daya tarik dibagi menjadi lima dimensi, yaitu atraksi, fasilitas, infrastruktur, transportasi, dan keramahtamahan. Persepsi pengunjung terhadap atraksi sangat baik, fasilitas sangat baik, infrastruktur sangat baik, transportasi baik, dan keramahtamahan sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian, daya tarik Coca Cola Plant Tour mendapatkan persepsi yang baik dengan skor 9.144, namun perlu segera ditindaklanjuti sebagian indikator yang dinilai kurang baik oleh para responden agar dapat merubah persepsi pengunjung menjadi lebih baik serta dapat memberikan pengalaman wisata yang lebih berkesan.
“ANALYSIS OF VISITORS PERCEPTION
TOWARD ATTRACTION OF COCA COLA PLANT TOUR AT PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA CIBITUNG PLANT”
by:
Zayn Naeladhani 0900571
ABSTRACT
Tourism patterns of tourist have changed since the tourism industry became an interesting tourism in a variety of places, both home industry and huge industrial companies. One location into a tourist destination is Bekasi industrial area. Bekasi industrial area is the largest industrial area in Southeast Asia. There are a number of industrial estate in Bekasi with the potential to serve as the Tourism Industry as activity plant tour has become a main attraction for students today.
The purpose of this study was to analyze the perceptions of visitors to the attraction of Coca Cola Plant Tour at PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant. The study was conducted at PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant in June 2013. The method used in this research is descriptive quantitative research methods. Respondents were 98 participants Coca Cola Plant Tour where sampling was performed with accidental sampling technique.
The results obtained are the perceptions of visitors to the attraction is divided into five dimensions, namely attractions, facilities, infrastructure, transportation, and hospitality. Perceptions of visitors to the attraction is excellent, excellent facilities, excellent infrastructure, good transportation, and excellent hospitality. Based on the results of the research, the attraction of Coca Cola Plant Tour get a good perception with the score of 9.144, however, it needs partial indicators that were considered less good by the respondents in order to change the perception of visitors become better and can provide a more memorable travel experience .
Zayn Naeladhani, 2013
ANALISIS PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP DAYA TARIK COCA COLA PLANT TOUR DI PT. COCA DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I – PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Operasional ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Pariwisata ... 8
B. Jenis Pariwisata ... 9
1. Menurut Letak Geografis ... 9
2. Menurut Pengaruh Terhadap Neraca ... 11
3. Menurut Alasan atau Tujuan Perjalanan ... 12
4. Menurut Saat atau Waktu Berkunjung ... 12
5. Menurut Objek ... 13
C. Destinasi Wisata ... 15
Zayn Naeladhani, 2013
ANALISIS PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP DAYA TARIK COCA COLA PLANT TOUR DI PT. COCA
E. Tour and Travel ... 18
F. Jenis-jenis Perjalanan Wisata ... 19
1. Bentuk Perjalanan Wisata berdasarkan Waktu ... 19
2. Bentuk Perjalanan Wisata berdasarkan Jumlah Peserta ... 20
3. Bentuk Perjalanan Wisata berdasarkan Wilayah ... 21
4. Bentuk Perjalanan Wisata berdasarkan Tujuan ... 22
5. Bentuk Perjalanan Wisata berdasarkan Kelas ... 26
G. Persepsi ... 26
H. Analisis ... 28
I. Penelitian Terdahulu ... 28
J. Kerangka Berfikir ... 32
BAB III – METODE PENELITIAN ... 23
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33
B. Metode Penelitian ... 34
C. Operasionalisasi Variabel ... 34
D. Jenis Data ... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ... 37
1. Interview ... 37
2. Kuesioner ... 37
3. Observasi ... 37
F. Populasi dan Sampel ... 38
1. Populasi ... 38
2. Sampel ... 38
G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 38
1. Validitas ... 38
2. Reliabilitas ... 40
H. Teknik Analisis Data ... 42
1. Penyajian Data Kuantitatif ... 42
Zayn Naeladhani, 2013
ANALISIS PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP DAYA TARIK COCA COLA PLANT TOUR DI PT. COCA
BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 44
1. Sejarah Coca Cola Company ... 44
2. Lokasi Penelitian ... 46
3. Visi dan Misi ... 46
4. Struktur Organisasi ... 46
5. Coca Cola Plant Tour ... 47
B. Daya Tarik Coca Cola Plant Tour ... 50
1. Atraksi ... 50
2. Fasilitas ... 52
3. Infrastruktur ... 54
4. Transportasi ... 55
5. Keramahtamahan ... 56
C. Analisis Persepsi Pengunjung terhadapDaya Tarik Coca Cola Plant Tour .. 56
1. Karakteristik Responden ... 56
2. Analisis Persepsi Pengunjung terhadap Daya Tarik Coca Cola Plant Tour ... 59
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79 RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pariwisata sudah menjadi sebuah industri jasa yang memberikan pengaruh
pada aspek lain dalam kehidupan. Dampak–dampak yang muncul dari kegiatan
wisata bisa bermanfaat dan bisa pula merugikan. Dampak pariwisata merupakan
studi yang paling sering mendapatkan perhatian masyarakat karena sifat
pariwisata yang dinamis dan melibatkan banyak pemangku kepentingan.
Pariwisata menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat secara ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Dampak pariwisata
terhadap masyarakat dan daerah tujuan wisata yang banyak mendapat ulasan
adalah dampak terhadap ekonomi, sosial-budaya, serta lingkungan.
Kepariwisataan merupakan salah satu sektor terpenting di setiap negara.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata sebagai sumber pajak
dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh
karena itu, tak heran jika industri pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang
dikembangkan di Indonesia. Instansi Non-Pemerintah maupun Pemerintah
berlomba-lomba mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah tujuan wisata.
Saat ini minat wisatawan tidak hanya terhadap wisata bahari dan wisata
alam saja. Pola wisata wisatawan telah berubah sejak adanya wisata industri di
berbagai tempat, baik industri rumahan maupun perusahaan industri besar, seperti
tempat pembuatan batik tulis dan pembuatan keramik. Di tempat-tempat tersebut
wisatawan dapat berkreasi sendiri. Sebelumnya mereka akan dijelaskan mengenai
alat dan bahan yang berhubungan dengan industri tersebut. Setelah itu, mereka
dapat terjun langsung membuat batik tulis dan membuat keramik sendiri. Hal
seperti itu dapat membuat wisatawan lebih berkesan.
Kabupaten Bekasi dikenal dengan kawasan industrinya. Kawasan industri
di Kabupaten Bekasi diklaim sejumlah pihak sebagai kawasan terbesar di Asia
memiliki banyak potensi positif bagi pendidikan, ilmu bisnis, produksi, dan segala
hal yang berkaitan dengan industri kepada para wisatawan (sumber:
Kompas.com).
Sebagian masyarakat menilai bahwa kawasan industri yang terdapat di
Kabupaten Bekasi hanya menimbulkan dampak negatif, yaitu pencemaran udara
yang dihasilkan dari kegiatan perindustrian. Namun di sisi lain, kawasan industri
tersebut mempunyai sisi positif. Masyarakat akan mendapatkan pengetahuan baru
mengenai berbagai peralatan dengan teknologi canggih yang belum banyak
mereka ketahui yang digunakan dalam kegiatan perindustrian.
Sesuai dengan Visi Kabupaten Bekasi, yaitu terwujudnya Kabupaten
Bekasi yang Demokratis, Produktif, Berdaya saing dan sejahtera dalam
lingkungan masyarakat yang Agamis melalui Penguatan Sektor Perindustrian,
Perdagangan, Pertanian dan Pariwisata pada Tahun 2017, tidak salah apabila
Kawasan Industri tersebut dijadikan sebagai Wisata Industri. Karena setiap
wilayah berhak mengembangkan potensi wisata yang terdapat di wilayah itu
sendiri seperti yang diungkapkan oleh McCabe (2009:4) bahwa:
... All places can potentially become tourism destinations, and many local, regional as well as national governments now realize the potential contribution that tourism can make as a tool for economic development or regeneration by providing resources to coordinate and facilitate the development of the tourism industry in their region.
McCabe berpendapat bahwa semua wilayah berpotensi menjadi suatu destinasi
atau daerah tujuan wisata. Dalam mengembangkan suatu wilayah yang
mempunyai potensi wisata, perlu adanya koordinasi dengan pemerintah. Karena
jika wilayah tersebut sudah berkembang dan menjadi suatu daerah tujuan wisata
yang baik maka wilayah tersebut akan berkontribusi dalam hal ekonomi, baik
ekonomi lokal maupun nasional.
Kawasan industri di Kabupaten Bekasi yang berpotensi untuk dijadikan
sebagai Wisata Industri, diantaranya Kawasan Industri Jababeka, Kawasan
Industri MM2100, Kawasan Industri EJIP, Kawasan Industri Delta Silikon,
Industri Greenland International Industrial Center (GIIC) dan Kawasan Industri
Hyundai. Kawasan-kawasan Industri tersebut kini digabung menjadi sebuah Zona
Ekonomi Internasional (ZONI) yang memiliki fasilitas khusus di bidang
perpajakan, infrastruktur, keamanan dan fiskal.
Kawasan industri tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi
wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Seperti yang telah dibahas
dalam undang–undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Dengan adanya wisata industri, wisatawan akan mendapatkan pengalaman
baru setelah berkunjung ke salah satu perusahaan yang berada di kawasan
industri. Mereka akan melihat proses produksi serta membeli barang hasil
produksi yang mereka kunjungi. Sebagaimana dikemukakan oleh Nyoman S.
Pendit (2002: 39) bahwa:
Wisata Industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian di mana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.
Pada awal tahun 2010 hingga saat ini wisata industri masih berada dalam
wacana pemerintah sebagai salah satu potensi wisata untuk dikembangkan di
Kabupaten Bekasi. Namun, pada tahun 2012 wisata industri sudah mulai marak
dilakukan oleh banyak kalangan, terutama di kalangan pelajar. Seperti yang telah
kita ketahui bahwa banyak sekolah melakukan study tour dengan melakukan
kunjungan ke berbagai pabrik.
Di Kabupaten Bekasi terdapat beberapa pabrik makanan dan minuman
yang sering menjadi tujuan study tour, salah satunya adalah PT. Coca Cola Amatil
Indonesia Cibitung Plant yang berada di kawasan industri MM 2100. PT. Coca
Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant berlokasi di Jl. Raya Teuku Umar Km 46,
Cibitung, Bekasi. Coca Cola Plant Tour pertama kali diadakan pada awal tahun
Coca Cola Company. Permintaan tersebut datang dari sekolah-sekolah dan juga
instansi/perusahaan swasta. Mereka ingin melihat langsung proses produksi Coca
Cola. Tujuan dari kegiatan Coca Cola Plant Tour adalah untuk memberikan
product knowledge kepada para peserta plant tour agar mereka mengetahui
bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan Coca Cola, sehingga mereka tidak perlu
takut lagi untuk minum Coca Cola.
Meningkatnya kunjungan wisata industri Coca Cola Plant Tour salah satu
faktornya adalah pengalaman wisata dari pengunjung yang sudah pernah
berwisata industri di berbagai pabrik sebelumnya. Persepsi dan penilaian terhadap
suatu objek dan daya tarik wisata berhubungan erat dengan pengalaman wisata.
Wisatawan yang mempunyai pengalaman wisata yang cukup luas cenderung kritis
dalam memberikan penilaian terhadap kualitas objek wisata. Mereka tidak saja
menilai atraksi yang disuguhkan tetapi juga produk tersebut secara keseluruhan.
Persepsi terhadap daya tarik wisata serta harapan atas kepuasan-kepuasan yang
akan diperoleh dari suatu objek wisata dapat berakumulasi menjadi kekuatan yang
besar untuk mendorong seseorang menentukan pilihan atas destinasi wisata yang
akan dikunjungi. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Persepsi Pengunjung Terhadap Daya Tarik Coca Cola Plant Tour di PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, dapat
ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana daya tarik Coca Cola Plant Tour?
2. Bagaimana persepsi pengunjung terhadap daya tarik Coca Cola Plant
C. Tujuan Penelitian
Dengan maraknya wisata industri saat ini, maka penelitian yang penulis
lakukan bertujuan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi daya tarik Coca Cola Plant Tour.
2. Menganalisis persepsi pengunjung terhadap daya tarik Coca Cola Plant Tour di
PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak
yang bersangkutan dalam penelitian ini, baik manfaat bagi penulis, perusahaan,
dan pembaca. Adapun manfaat yang akan didapat adalah:
1. Bagi penulis, untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh
diperkuliahan dan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Pariwisata.
2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan mendapat suatu gambaran
yang jelas mengenai persepsi pengunjung terhadap daya tarik Coca Cola Plant
Tour di PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant.
3. Bagi pembaca, khususnya insan pariwisata, dengan penyesuaian tertentu, dari
hasil penelitian ini juga diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih
baik akan pentingnya sektor pariwisata saat ini .
E. Definisi Operasional
1. Persepsi
Schiffman-Kanuk dalam Bernard T. Widjaja (2009:32) mendefinisikan
persepsi sebagai suatu proses dimana individu menyeleksi, mengorganisasi, dan
menerjemahkan stimulasi menjadi sebuah arti. Pernyataan ini ditegaskan kembali
oleh Rangkuti (2002:33) yang mengemukakan bahwa persepsi pelanggan
serta mengartikan stimulus yang diterima melalui inderanya menjadi suatu makna.
Meskipun demikian makna dari proses persepsi tersebut juga dipengaruhi
pengalaman masa lalu individu yang bersangkutan.
2. Daya Tarik
Menurut Spilanne (1994:63), Daya tarik pariwisata adalah hal-hal yang
menarik perhatian wisatawan yang dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata. Ada
lima unsur penting dalam suatu objek wisata yaitu: (1) attraction atau hal-hal
yang menarik perhatian wisatawan; (2) facilities atau fasilitas-fasilitas yang
diperlukan; (3) infrastructure atau infrastruktur dari objek wisata, (4)
transportation atau jasa-jasa pengangkutan; (5) Hospitality atau keramahtamahan,
kesediaan untuk menerima tamu.
Yang dimaksud daya tarik dalam penelitian ini adalah daya tarik yang
terdapat pada Coca Cola Plant Tour, di mana Coca Cola Plant Tour menjadi daya
tarik untuk dikunjungi.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Kajian pustaka memaparkan teori-teori yang sedang dikaji dan kedudukan
masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Kajian pustaka berfungsi
sebagai landasan teoretik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan, serta
Bab III Metode Penelitian
Metode Penelitian berisi penjabaran yang rinci mengenai lokasi penelitian,
desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab IV akan dipaparkan mengenai pengolahan data dan analisis hasil
temuan penelitian baik data kuantitatif ataupun data kualitatif.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab V menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil
analisis temuan penelitian. Sedangkan saran dapat berupa rekomendasi yang
ditujukan kepada para pembuat kebijakan, pengguna hasil penelitian yang
bersangkutan, dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant.
PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant yang berada di Jl. Raya Teuku
Umar Km 46, Rawamaju, Desa Sukadanau, Cibitung, Bekasi (38 Km dari pusat
kota) dengan letak geografis 6°16'32.06"S 107° 5'48.04"E.
[image:14.595.116.526.288.557.2].
Gambar 3.1
Gambar Lokasi PT. Coca Cola Amatil Cibitung Plant.
Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
efisiensi biaya, jarak, dan waktu dari peneliti. Selain itu, pemilihan tersebut
sebagai lokasi penelitian karena terdapat program Coca Cola Plant Tour yang
merupakan salah satu kegiatan wisata industri yang sedang marak di Indonesia.
B.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif ini lebih menekankan pada
analisa angka-angka yang didapat dari hasil penelitian. Dengan metode ini akan
dilaksanakan penyusunan data dan menganalisa data yang dikumpulkan atau
variabel yang diteliti. Maka dapat dikatakan tujuannya untuk memperoleh
gambaran penilaian pengunjung terhadap daya tarik Coca Cola Plant Tour.
Menurut Suryana (2010:34), metode deskriptif atau survey deskriptif
berguna untuk menggambarkan mengapa ada fenomena itu terjadi. Dan menurut
Kasiran dalam Kuntjojo (2009:11) dalam bukunya Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif, mendifinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai
alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Dengan
pendekatan kuantitatif, penulis mencoba untuk menganalisis penilaian pengunjung
terhadap daya tarik dari kegiatan Coca Cola Plant Tour.
C. Operasionalisasi Variabel
Menurut Kuntjojo (2009:23), definisi tentang variabel adalah segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Pengertian yang dapat
diambil dari definisi tersebut ialah bahwa dalam penelitian terdapat sesuatu yang
menjadi sasaran, yaitu variabel, sehingga variabel merupakan fenomena yang
menjadi pusat perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur. Selain itu,
variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai. Definisi tersebut mengandung
makna bahwa sesuatu atau konsep dapat disebut variabel jika konsep tersebut
memiliki variabilitas atau dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau kategori.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik
pengambilan data dilakukan berdasarkan penilaian pengunjung. Masalah yang
diteliti dalam objek penelitian ini hanya satu variabel, yaitu daya tarik wisata.
Penulis menggunakan teori dari Spilanne (1994:63) yang mengemukakan bahwa
perhatian wisatawan, facilities atau fasilitas-fasilitas yang diperlukan,
infrastructure atau infrastruktur dari objek wisata, transportation atau jasa–jasa
pengangkutan, dan hospitality atau keramahtamahan, kesediaan untuk menerima
tamu.
Variabel tersebut dapat dianalisis melalui pengukuran variabel penelitian
yang dijelaskan dalam tabel operasional variabel. Pengoperasian variabel yang
dijadikan objek pada penelitian ini menggunakan skala ordinal. Secara lebih rinci
[image:16.595.114.526.285.741.2]dapat dilihat pada table 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Daya Tarik Wisata
Attraction
1. Kemenarikan Plant Tour Ordinal
2. Variasi Plant Tour
3. Arsitektur Bangunan
Facilities
1. Ketersediaan Auditorium Ordinal
2. Kemenarikan Presentasi Profil Perusahaan
3. Ketersediaan Arena Photobooth (Kaleng Raksasa Coca Cola) 4. Ketersediaan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
5. Ketersediaan Toilet
6. Ketersediaan Masjid
Infrastructure
1. Ketersediaan Air Ordinal
2. Ketersediaan Sumber Listrik
3. Kelancaran Sistem Komunikasi
4. Ketersediaan Touring Track
5. Ketersediaan Lahan Parkir
6. Ketersediaan Taman
Transportation
2. Kenyamanan saat perjalanan menuju lokasi
3. Jarak dari pusat kota
Hospitality
1. Keramahan karyawan di lokasi Ordinal
2. Kerapihan karyawan di lokasi 3. Pemahaman Coke Ambassador saat memandu Coca Cola Plant Tour
4. Informasi untuk pengunjung
D.Jenis Data
Menurut Suharsimi Arikunto dalam Kuntjojo (2009:36), pengertian data
adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu
informasi. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas dua jenis,
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak
berupa angka-angka. Data ini berupa gambaran umum tentang PT. Coca Cola
Amatil Indonesia Cibitung Plant dan sejarah perkembangan Coca Cola Plant
Tour. Sedangkan data kuantitatif, yaitu data yang dapat dinyatakan dalam bentuk
angka-angka seperti data jumlah kunjungan Coca Cola Plant Tour dan
karakteristik responden.
Adapun data yang dikumpulkan menurut sumbernya dalam penelitian ini
berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah semua data yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama
kalinya dan masih perlu diolah lebih lanjut, yaitu segala jawaban responden dalam
pengisian kuesioner selama penelitian ini dilakukan. Data sekunder adalah semua
data yang diperoleh dari hasil olahan dari instansi-instansi terkait, yaitu data
jumlah kunjungan Coca Cola Plant Tour, profil pengunjung Coca Cola Plant
Tour, gambaran umum PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant, dan
E.Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono dalam Syofian Siregar (2012:130), metode
pengumpulan data yang umum digunakan dalam suatu penelitian adalah
wawancara, kuesioner, dan observasi. Adapun penjelasan teknik pengumpulan
data akan dipaparkan berikut ini.
1. Interview (Wawancara)
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara semi terstruktur, karena
meski menggunakan panduan wawancara, pertanyaan bisa berkembang sesuai
dengan jawaban informan kunci. Maka dari itu, penulis akan mewawancarai
stakeholder yang terkait, pengelola PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung
Plant. Teknik ini dilakukan agar didapat informasi sebanyak-banyaknya mengenai
daya tarik Coca Cola Plant Tour.
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah kuesioner
tertutup, yang artinya adalah kuesioner yang pertanyaan-pertanyaannya dituliskan
dan telah disediakan jawaban dalam bentuk pilihan, sehingga responden hanya
memilih salah telah disediakan.
3. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data
dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek
penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek
penelitian tersebut. Untuk mendapatkan data-data tersebut, diperlukan instrumen
penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya
adalah peneliti, kamera digital, alat tulis, studi literatur/kepustakaan, dan angket
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bungin dalam Syofian Siregar (2012:144), populasi penelitian
merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya.
Jenis populasi terbagi dua, yaitu populasi fini dan infinit. Populasi fini adalah
jumlah individu yang ditentukan. Sedangkan populasi infinit adalah jumlah
individu tidak diketahui dengan pasti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
populasi infinit. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Coca Cola Amatil
Indonesia Cibitung Plant dan pengunjung yang datang ke PT. Coca Cola Amatil
National Cibitung Plant tanpa diketahui jumlah pastinya.
2. Sampel
Menurut Syofian Siregar (2012:145), sampel adalah suatu prosedur di
mana hanya sebagian populasi yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan
sifat serta cirri yang dikehendaki dari suatu populasi. Teknik pengambilan sampel
yang akan penulis gunakan dalam penelitian adalah nonprobability sampling
dengan cara convenience sampling. Convenience sampling adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui
peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel atau peneliti
memilih orang-orang yang terdekat saja. Penulis menggunakan teknik
convenience sampling karena adanya keterbatasan waktu yang diberikan dari
lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel sebanyak 98
orang.
G.Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Validitas
Menurut Syofian Siregar (2012:162), validitas atau kesahihan adalah
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin
dengan konsep validitas konstruk menggunakan SPSS for windows 21. Suatu
instrumen dikatakan valid, jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3
(Sugiyono dalam Syofian Siregar, 2012:164). Selanjutnya suatu instrumen
dikatakan valid jika koefisien korelasi product moment > rtabel (α; n-2), n= jumlah
sampel dan nilai Sig. ≤α. Langkah-langkah dalam uji validitas instrument angket
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan nomor pada angket yang masuk
b. Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah ditentukan
c. Menjumlahkan skor setiap responden
d. Mengurutkan jumlah skor responden
e. Mencari koefisien skor tiap bulir item dengan skor total dengan rumus Product
Moment Correlation yang dikemukakan oleh Pearson (Suharsimi Arikunto,
2006:274), yaitu:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
X = Skor item
Y = Skor total
Kriteria Uji = rhitung > rtabel , valid
rhitung < rtabel , tidak valid
Langkah berikutnya adalah penulis memlakukan proses perhitungan dan
pengolahan uji instrument dengan menggunakan bantuan program SPSS for
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
No. Variabel
rhitung rtabel
Keterangan Attractions
1. Kemenarikan Plant Tour 0,577 0,3 Valid
2. Variasi Plant Tour 0,556 0,3 Valid
3. Arsitektur Bangunan 0,481 0,3 Valid
Facilities
4. Ketersediaan Auditorium 0,583 0,3 Valid
5. Kemenarikan Presentasi Profil Perusahaan 0,633 0,3 Valid
6.
Ketersediaan Arena Photobooth (Kaleng
Raksasa Coca Cola) 0,419 0,3 Valid
7.
Ketersediaan K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) 0,381 0,3 Valid
8. Ketersediaan Toilet 0,612 0,3 Valid
9. Ketersediaan Masjid 0,605 0,3 Valid
Infrastructure
10. Ketersediaan Air 0,506 0,3 Valid
11. Ketersediaan Sumber Listrik 0,613 0,3 Valid
12. Kelancaran Sistem Komunikasi 0,631 0,3 Valid
13. Ketersediaan Touring Track 0,590 0,3 Valid
14. Ketersediaan Lahan Parkir 0,528 0,3 Valid
15. Ketersediaan Taman 0,647 0,3 Valid
Transportation
16. Kemudahan menjangkau lokasi 0,623 0,3 Valid
17. Kenyamanan saat perjalanan menuju lokasi 0,551 0,3 Valid
18. Jarak dari pusat kota 0,389 0,3 Valid
Hospitality
19. Keramahan karyawan di lokasi 0,668 0,3 Valid
20. Kerapihan karyawan di lokasi 0,542 0,3 Valid
21.
Pemahaman Coke Ambassador saat memandu
Coca Cola Plant Tour 0,761 0,3 Valid
22. Informasi untuk pengunjung 0,709 0,3 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2013)
2. Reliabilitas
Menurut Syofian Siregar (2012:173), reliabilitas adalah untuk mengetahui
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisiten, apabila dilakukan pengukuran dua
yang sama pula. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Alpha
Cronbach. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.
Rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut:
[ ] [ ∑ ]
(Umar H., 2002:125 dan Arikunto S., 2006:188)
dimana: r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
= varians total
∑ = jumlah varians butir tiap pertanyaan
Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari
nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan (Σσ2 ) sebagai berikut:
∑ ∑
(Umar H., 2002:127)
dimana : n = jumlah sampel
σ = nilai varians
x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir
pertanyaan)
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika koefisien internal seluruh item r hitung ≥ r tabel dengan tingkat
signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
b. Jika koefisien internal seluruh item r hitung < r tabel dengan tingkat
signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Perhitungan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program
aplikasi software SPSS for windows 21 untuk menguji reliabilitas instrumen.
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Sub Variabel N of Items rhitung Alpha rtabel Keterangan
Attraction 3 0,766 0,6 Reliabel
Facilities 6 0,686 0,6 Reliabel
Infrastructure 6 0,772 0,6 Reliabel
Transportation 3 0,643 0,6 Reliabel
Hospitality 4 0,871 0,6 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2013)
H.Teknik Analisis Data 1. Penyajian Data Kuantitatif
Teknik penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan
teknik statistic. Ada berbagai macam teknik statistik yang dapat diterapkan dan
dideskripsikan, mulai dari yang paling sederhana sampai yang kompleks
tergantung dari jenis data dan masalah/tujuan penelitian. Dalam penyajian data,
penulis menggunakan tabel biasa/searah. Jenis tabel ini mengelompokkan data
berdasarkan satu informasi atau satu kriteria tertentu. Selanjutnya data akan
disajikan dalam bentuk diagram, deskripsi dan pemusatan data serta ukuran
penyebaran data.
2. Uji Statistik
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan teknik analisis deskriptif, yaitu pengolahan data yang diperoleh
dari hasil penyebaran angket/kuesioner, selanjutnya diperoleh rincian skor dan
kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk
masing-masing dimensi. Adapun langkah-langkah uji statistic adalah sebagai berikut.
Skor Terendah = Skor terendah x jumlah pernyataan x jumlah responden
Skor Tertinggi = Skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden
b. Membandingkan jumlah skor hasil kuesioner dengan jumlah skor kriterium
∑xi = X1 + X2 + X3+ … + Xn
Keterangan : X1 = jumlah skor hasil angket dimensi X
X1 - Xn = jumlah skor angket masing-masing responden
c. Membuat daerah kategori kontinun menjadi lima tingkatan sesuai dengan skala
likert yang penulis gunakan dalam kuesioner, yaitu sangat tidak baik, tidak
baik, kurang baik, baik, dan sangat baik.
1. Menentukan kontinum tertinggi dan terendah
Tinggi = Skor tertinggi x Jumlah pernyataan x Jumlah responden
Rendah = Skor terendah x Jumlah pernyataan x Jumlah responden
2. Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan
R = (Skor kontinum tinggi – Skor kontinum rendah) : 5
3. Selanjutnya menentukan daerah kontinum sangat tidak baik, tidak baik,
kurang baik, baik, dan sangat baik.
4. Membuat garis kontinum dan menentukan daerah letak skor hasil
penelitian.
Sangat Tidak
Baik
Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik
[image:24.595.107.518.269.608.2]Sumber: Riduwan (2007:88)
Gambar 3.2
Rentang Nilai Garis Kontinum
5. Menentukan persentase letak skor hasil penelitian (rating scale) dalam
garis kontinum.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang daya tarik Coca Cola Plant Tour di
PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant yang telah penulis lakukan, maka
diperoleh kesimpulan. Plant Tour merupakan salah satu kegiatan wisata yang
sedang digemari oleh para pelajar di Indonesia, yaitu termasuk ke dalam jenis
wisata industri. Banyaknya permintaan kunjungan membuat PT. Coca Cola
Amatil Indonesia Cibitung Plant mengadakan program Coca Cola Plant Tour. Hal
ini berarti Coca Cola Plant Tour memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.
Dari hasil observasi, maka diperoleh beberapa indikator yang menjadikan
Coca Cola Plant Tour memiliki daya tarik wisata untuk dikunjungi. Atraksi wisata
yang terdapat di Coca Cola Plant Tour adalah kegiatan plant tour itu sendiri, yaitu
melihat proses produksi Coca Cola secara langsung ditemani oleh Coke
Ambassador. Selain itu arsitektur bangunan CCAI dapat menjadi daya tarik
tersendiri bagi para pengunjung. Arsitektur bangunan CCAI memiliki keunikan
dan keindahan untuk dilihat. Fasilitas yang menunjang kegiatan Coca Cola Plant
Tour tersebut adalah auditorium, presentasi profil perusahaan, arena photobooth
(kaleng raksasa), K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), toilet, dan masjid.
Fasilitas-fasilitas tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan para pengunjung.
Infrastruktur yang terdapat di PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant
diantaranya adalah ketersediaan air, sumber listrik, sistem komunikasi, touring
track, lahan parkir, dan taman. Dimensi selanjutnya adalah transportasi atau
aksesibilitas. Aksesibilitas merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam
kegiatan pariwisata, seperti kemudahan menjangkau lokasi, kenyamanan saat
perjalanan menuju lokasi, dan jarak dari pusat kota. Dimensi terakhir adalah
keramahtamahan, di mana keramahtamahan adalah bagian yang sangat penting
dalam kegiatan pariwisata. Keramahan karyawan, kerapihan karyawan,
pemahaman Coke Ambassador saat memandu Coca Cola Plant Tour, dan
Dari hasil penelitian, penulis menyebar kuesioner kepada 98 responden
yang sedang mengikuti kegiatan Coca Cola Plant Tour. Dari 98 responden
diperoleh data bahwa peserta Coca Cola Plant Tour lebih dominan perempuan
dibandingkan laki-laki, yaitu dengan persentase 80,6 % dan 19,4 %. Jika dilihat
dari pengalaman mengikuti kegiatan plant tour sebelumnya, 61,2 % menyatakan
sudah pernah dan 38,8 % belum pernah. Oleh karena itu, frekuensi kunjungan
yang sudah pernah mengikuti kegiatan plant tour pun berbeda-beda. Sebanyak
53,1 % menyatakan sudah pernah sekali, untuk yang lebih dari dua kali dan belum
pernah diperoleh persentase masing-masing 18,4 %, dan yang sudah pernah dua
kali diperoleh persentase 10,2 %. Dari segi tujuan kunjungan, diperoleh data
bahwa mereka mengikuti kegiatan plant tour dengan tujuan belajar sambil
berwisata sebanyak 53,1 %, yang memiliki tujuan belajar sebanyak 38,8 %, dan
yang memiliki tujuan berwisata sebanyak 8,2 %.
Persepsi pengunjung terhadap daya tarik Coca Cola Plant Tour
mendapatkan skor sebesar 9.144 yang mana masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. Hal tersebut menunjukkan bahwa analisis persepsi pengunjung terhadap
daya tarik Coca Cola Plant Tour sangat baik karena pengelolaan kegiatan tersebut
tersusun dan terjadwal dengan baik. Variasi plant tour yang ditawarkan pun
beragam dengan fasilitas penunjang dan pelengkap yang memadai. Dengan
memiliki infrastruktur yang baik, maka semua kegiatan akan berjalan dengan
baik. Aksesibilitas yang mudah juga dapat membuat wisatawan berkunjung
meskipun mereka datang dari luar kota. Sementara itu, pihak CCAI memberikan
hospitality yang baik kepada para pengunjung, sehingga Coca Cola Plant Tour
menjadi salah satu daya tarik kegiatan wisata industri yang berada di Kabupaten
Bekasi.
B.Saran
Dari hasil pengolahan data, analisis data, dan interpretasi data yang telah
Amatil Indonesia Cibitung Plant untuk kegiatan Coca Cola Plant Tour guna untuk
meningkatkan kualitas dan mutu dari kegiatan tersebut.
1. Berkenaan dengan kegiatan plant tour yang sedang marak di Indonesia, penulis
menyarankan agar kawasan industri Bekasi dijadikan sebagai kawasan wisata
industri di mana kawasan tersebut akan menjadi daerah tujuan wisata industri
bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. CCAI dapat
bekerjasama bersama-sama pemerintah dan perusahaan lainnya untuk
membentuk kawasan wisata industri di Bekasi. Selain itu, juga perlu adanya
bidang atau divisi khusus yang menangani plant tour di CCAI.
2. Dari hasil kuesioner, terdapat beberapa pernyataan mengenai kesan dan pesan
dalam mengikuti kegiatan Coca Cola Plant Tour bahwa para pengunjung
kurang puas akan souvenir yang mereka dapatkan. Penulis merekomendasikan
kepada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cibitung Plant untuk membuat suatu
outlet souvenir Coca Cola, yang mana di tempat tersebut dijual berbagai
macam souvenir seperti kaos, gantungan kunci, gelas/mug, botol minum,
pulpen, dan sebagainya yang bergambarkan atau berlogokan Coca Cola.
3. Di dalam kegiatan Coca Cola Plant Tour terdapat istilah Coke Ambassador.
Seharusnya Coke Ambassador diganti dengan Coke Tour Guide karena
Ambassador yang dimaksud di sini adalah hanyalah pemandu wisata pada saat
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Ni Ketut Wiwiek. (2012). Desa Budaya sebagai Usaha Daya Tarik di
Kota Denpasar. Tesis pada Magister Program Studi Kajian Pariwisata
Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar: tidak diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta.
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Coca Cola Amatil Indonesia. (2012). Fact Book Coca Cola. [Online]. Tersedia:
http://coca-colaamatil.co.id [5 Juni 2013]
Cooper, C. et al. (1993). Tourism Principle and practise. Edinburgh Gate Harlow
Essex CM20 2JE. England: Addison Wesley Longman Limited.
Damardjati, R. S. (1995). Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Jakarta: PT Pradnya
Paramita.
Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga. (2012). Buku Informasi Potensi
Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bekasi. Bekasi: Disparbudpora.
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
ke-3. Balai Pustaka, Jakarta: Gramedia.
Ernawati, Suyono, Muriati, dan Fadillah, Dian. (2013). Usaha Jasa Pariwisata.
[Online]. Tersedia: http://ujp.ucoz.com/TP.2.Smt.Ganjil.pdf [15
Sepember 2013]
Foster, Dennis L. (2000). Travel and Tourism Management. Jakarta: Rajawali
Pers.
Kartadinata, S. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Kompas. (2010). Wisata Industri, 2011 Direalisasikan. [Online]. Tersedia:
http://travel.kompas.com/read/2010/11/23/12501090/Wisata.Industri..20
11.Direalisasikan-14 [3 Mei 2013]
McCabe, S. (2009). Marketing Communications in Tourism and Hospitality:
Concepts, Strategies and Cases., London. Taylor and Francis.
Nasution, Solahuddin. (2005). Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap
Kualitas Objek dan Daya Tarik Wisata Sumatera Utara. Tesis pada
Magister Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara Medan: tidak
diterbitkan.
Nugroho, Satriyo. (2013). Cara Menghitung Uji Vaiditas dan Uji Reliabilitas
Instrumen Skripsi Kuantitatif dengan SPSS. [Online]. Tersedia:
http://devamelodica.com/cara-menghitung-uji-validitas-dan-uji-reliabilitas-instrumen-skripsi-kuantitatif-dengan-spss/ [24 Juli 2013]
Pendit, Nyoman S. (2002). Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Pradnyani, Ketut Ayu. (2012). Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap
Fasilitas dan Daya Tarik Wisata di Kawasan Wisata Senggigi
Kabupaten Lombok Barat. Tesis pada Magister Program Studi Kajian
Pariwisata Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar: tidak
diterbitkan.
Rangkuti, Freddy. (2002). Measuring Customer Satisfaction: Gaining Customer
Relationship Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi, Edisi
12. Jakarta: Salemba Empat.
Riduwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: CV
Alfabeta.
Siregar, Syofian. (2012). Statistika Deskripstif untuk Penelitian Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali
Press.
Spillane, James J. (1994). Ekonomi Pariwisata, Sejarah, dan Prospeknya.
Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suradnya, I Made dkk. (2002). Analisis Persepsi Wisatawan Eropa,
Pemasarannya. Jurnal Kepariwisataan. Vol. I/No. I. Bali: STP Nusa Dua
Bali.
Suryana. (2010). Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Umar, H. (2002). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Indonesia: Ghalia.
Undang Undang RI. (2009). Tentang Kepariwisataan Indonesia nomor 10.
Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.
Widjaja, Bernard T. (2009). Lifestyle Marketing, SERVLIST: Paradigma Baru
Pemasaran Bisnis Jasa dan Lifestyle. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama.
Yoeti, Oka A. (2008). Ekonomi Pariwisata. Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara.
Yoeti, Oka A. (2002). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Yoeti, Oka A. (1997). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT