• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Konsentrasi Spermatozoa pada Laki-laki Dewasa Muda dengan Obese I dan Obese II.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Konsentrasi Spermatozoa pada Laki-laki Dewasa Muda dengan Obese I dan Obese II."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERBANDINGAN KONSENTRASI SPERMATOZOA PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA DENGAN OBESE I DAN OBESE II

Jessica Angelina, 2016, Pembimbing I: Fenny., dr., SpPK., M.Kes

Pembimbing II: Teresa Lucretia M.A, dr., M.Kes

Obesitas merupakan suatu keadaan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. Pada individu yang menderita obesitas dapat terjadi gangguan pada proses spermatogenesis, salah satunya dapat menyebabkan penurunan konsentrasi spermatozoa. Penurunan konsentrasi spermatozoa dapat mengakibatkan infertilitas.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah obesitas berpengaruh pada penurunan konsentrasi spermatozoa.

Desain penelitian observasional dan komparatif. Subjek penelitian terdiri dari 27 orang laki-laki usia 20 - 25 tahun. Dibagi ke dalam 3 kelompok, masing-masing terdiri dari 9 orang laki dengan BMI normal, 9 orang laki dengan BMI 25-29,9, 9 orang laki-laki dengan BMI ≥ 30. Data yang diukur yaitu konsentrasi spermatozoa (juta/ml). Analisis data konsentrasi spermatozoa menggunakan Kruskal Wallis test, yang dilanjutkan Mann Whitney (α=0,05).

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan penurunan konsentrasi spermatozoa yang bermakna (p<0,05) pada kelompok obese II dengan kelompok obese I, dan terdapat perbedaan penurunan konsentrasi spermatozoa yang sangat bermakna (p<0,01) pada kelompok obese I dengan kelompok normal dan pada kelompok obese II dengan kelompok normal.

Simpulan penelitian obesitas menurunkan konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda.

(2)

ABSTRACT

SPERMATOZOA CONCENTRATION RATIO OF MALE YOUNG ADULT WITH OBESE I AND OBESE II

Jessica Angelina, 2016, 1st Tutor : Fenny., dr., SpPK., M.Kes

2nd Tutor: Teresa Lucretia M.A, dr., M.Kes

Obesity is a condition of abnormal fat accumulation or excessive adipose tissue that can be detrimental to health. In a person with obesity, there will be a spermatogenesis disorder which can decrease sperm concentration. A decrease in sperm concentration lead to infertility.

The aim of this research to determine whether obesity has an effect on decreasing the concentration of spermatozoa.

Method was observational and comparative design. Subject of the study include 27 men aged 20 - 25 years. Divided into three groups, each consisting of 9 men with normal BMI,

9 men with a BMI of 25 to 29.9, 9 men with a BMI ≥30. The data measured was the

concentration of spermatozoa (million / ml). Data analysis using Kruskal Wallis test, and

post hoc Mann Whitney (α = 0.05).

The Result of the research shows there is a difference in the reduction of spermatozoa concentration with significant (p<0.05) towards obese II with obese I group, and there is a difference in the reduction of spermatozoa concentration with very significant (p<0.01) towards obese I group and obese II group with normal group.

The conclusions was obesity decreased spermatozoa concentration of male young adult with obese I and obese II.

(3)

DAFTAR ISI

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Sistem Reproduksi Laki-laki ... 5

2.1.1 Testis ... 5

(4)

2.2.1 Spermatogenesis ... 11

2.4.2 Manajemen Berat Badan Pada Pasien Overweight Dan Obesitas ... 20

2.4.3 Tujuan Penurunan Berat Badan ... 21

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 28

3.1.1 Alat-alat Penelitian ... 28

3.1.2 Bahan-Bahan Penelitian ... 28

3.1.3 Subjek Penelitian ... 28

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

(5)

3.6.2 Kriteria Uji ... 32

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis ... 33

4.1.1 Uji Normalitas dan Homogenitas Data ... 33

4.1.2 Perngaruh Obesitas Terhadap Konsentrasi Spermatozoa ... 34

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 38

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 42

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Index Massa Tubuh Asia Pasifik ... 20

Tabel 2.2 Nilai Rujukan Analisis Sperma Secara Makroskopik ... 24

Tabel 2.3 Nilai Rujukan Analisis Sperma Secara Mikroskopik ... 24

Tabel 4.1 Hasil Uji Shapiro-Wilk dan Lavene Test ... 33

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Konsentrasi Spermatozoa Pada Laki-laki Obesitas Dan Normal ... 34

Tabel 4.3 Uji Kruskal-Wallis Pengaruh Obesitas Terhadap Konsentrasi Spermatozoa ... 35

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Genitalia Masculina Interna ... 5

Gambar 2.2 Struktur Testis dan Epididymis ... 6

Gambar 2.3 Proses Spermatogenesis ... 12

Gambar 2.4 Struktur dari Spermatozoa Manusia ... 14

Gambar 2.5 Mekanisme Keseimbangan Lipolisis dan Lipogenesis ... 16

Gambar 2.6 Regulasi Lipogenesis pada Hepatosit dan Adiposit ... 17

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ethical Approval Penelitian Pengaruh Obesitas Terhadap Penurunan

Konsentrasi Spermatozoa ... 42

Lampiran 2 Informed Consent Penelitian Pengaruh Obesitas Terhadap Penurunan Konsentrasi Spermatozoa ... 43

Lampiran 3 Data Hasil IMT dan Konsentrasi Spermatozoa ... 44

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Uji Normalitas ... 45

Lampiran 5 Hasil Uji Statistik Uji Kruskal-Wallis ... 46

Lampiran 6 Hasil Ui Statistik Uji Mann-Whitney ... 47

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Obesitas adalah keadaan abnormal yang ditandai dengan akumulasi lemak

berlebihan yang dapat menganggu kesehatan (WHO, 2016). Pengukuran obesitas

yang paling umum digunakan untuk orang dewasa adalah dengan skala Body Mass

Index (BMI) atau Index Massa Tubuh (IMT). IMT adalah perhitungan berat badan

dalam kilogram (kg) dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat (m2). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI ≥ 30. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan, obesitas sebagai epidemik global.

Menurut data dari Global Database on Body Mass Index, prevalensi obesitas di

seluruh dunia, mulai dari India, yaitu 1% atau kurang dari populasi adalah obesitas,

ke Kepulauan Pasifik, di mana prevalensi obesitas dapat mencapai hingga 80% di

beberapa wilayah (Nishida C, 2004). Di Indonesia, prevalensi obesitas penduduk

laki-laki dewasa (>18 tahun) mengalami peningkatan pada tahun 2013 (19,7%),

sedangkan pada tahun 2007 (13,9%) dan tahun 2010 (7,8%) (Riskesdas, 2013).

Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan ketidakseimbangan antara

tinggi dan berat badan akibat jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi

kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal karena ketidakseimbangan

energi antara energi masuk dan energi yang ke luar. Penyebab obesitas antara lain

karena asupan kalori yang lebih besar daripada kebutuhan, kurang aktivitas atau

banyak disebut sebagai sedentary life, hereditas, faktor sosial ekonomi dan faktor

psikologis, usia dan kurang tidur (Hammoud et al, 2006). Prevalensi obesitas

berhubungan dengan urbanisasi dan mudahnya mendapatkan makanan serta

banyaknya jumlah makanan yang tersedia. Urbanisasi dan perubahan status

(10)

peningkatan prevalensi obesitas pada populasi di negara-negara ini, termasuk di

Indonesia. Obesitas dapat memberikan dampak bagi pasangan usia subur, yaitu

dapat memengaruhi fertilitas pada laki-laki karena jumlah spermatozoa akan

mengalami penurunan diakibatkan banyaknya jaringan adiposa (Sugondo, 2006).

Definisi infertilitas menurut The Practice Committee of the American Society

for Reproductive Medicine (ASRM) adalah suatu kegagalan untuk mencapai

kehamilan setelah satu tahun melakukan hubungan seksual secara regular tanpa

menggunakan alat kontrasepsi (Wein et al., 2012). Prevalensi infertilitas di

Indonesia terjadi lebih dari 20% dari populasi, di antaranya terdapat 40% pada

wanita, 40% pada laki-laki dan 20% pada keduanya. (DepKes, 2006). Penyebab

infertilitas pada laki-laki antara lain disebabkan oleh faktor pre testikular, faktor

testicular dan post testikular. Faktor lain penyebab infertil adalah penggunaan

tembakau dan alkohol, kelebihan dan kekurangan berat badan, stres dan intensitas

olahraga yang berlebihan (Wiser, 2012).

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membandingkan

konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda dengan obese I dan obese II.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah penelitian ini

adalah :

 Apakah obesitas menurunkan konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah obesitas

berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa. Tujuan dari penelitian ini

adalah ingin membandingkan penurunan konsentrasi spermatozoa pada laki-laki

(11)

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

 Manfaat akademis dari penelitian ini adalah diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi ilmu kedokteran khususnya dalam

bidang andrologi mengenai pengaruh obesitas terhadap konsentrasi

spermatozoa.

 Manfaat praktis dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memberi informasi ilmiah bagi masyarakat tentang pengaruh obesitas terhadap

penurunan konsentrasi spermatozoa.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Spermatogenesis adalah proses yang kompleks yang melibatkan proses mitosis,

meiosis dan proses spermiogenesis. Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus

seminiferus dalam testis. Tahap pertama spermatogenesis, primordial germ cell

memasuki testis kemudian menjadi spermatogonia. Kemudian spermatogonia

mengalami proliferasi melalui proses mitosis di dalam testis, yang dinamakan

spermatosit primer. Lalu spermatosit primer akan membelah menjadi dua, yaitu

spermatosit sekunder, proses ini dinamakan meiosis I. Masing-masing spermatosit

sekunder akan membelah menjadi dua spermatid melalui proses yang dinamakan

meiosis II. Selama beberapa minggu berikutnya setelah meiosis, setiap spermatid

dibentuk menjadi spermatozoa yang matur. Spermatogenesis dipengaruhi oleh

faktor-faktor hormonal, yaitu testosteron, Luteinizing Hormone, Follicle

Stimulating Hormone, estrogen, hormon pertumbuhan dan hormon Gonadotropin.

Pada obesitas, proses spermatogenesis dapat terganggu karena terdapat

akumulasi dari jaringan adiposa. Jaringan adiposa menyekresikan adipositokin

yaitu leptin. Leptin berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin,

interleukin-6 (IL-interleukin-6) dan tumor necrosis factor alpha (TNF-α). Pada obesitas, IL-6 dan TNF-α

akan merangsang leukosit untuk menghasilkan Reactive Oxygen Species (ROS)

(12)

proses spermatogenesis. Kadar leptin yang tinggi menyebabkan sel-sel Leydig

menurunkan steroidogenic factor, steroidogenic acute regulatory protein, dan

steroidogenic MRNAs, yang menghambat sekresi testosteron sehingga dapat

menyebabkan terganggunya proses spermatogenesis. Selain itu, pada individu

obesitas, terjadi penurunan kadar testosteron dan meningkatnya kadar estrogen

karena meningkatkan aktivitas dari enzim sitokrom p450 aromatase, sehingga dapat

menyebabkan proses spermatogenesis terganggu.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Obesitas menurunkan konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda.

5.1.2 Simpulan Tambahan

Konsentrasi spermatozoa pada laki-laki dewasa muda dengan obese II lebih

rendah dibandingkan dengan obese I.

5.2 Saran

 Perlu dikembangkan lebih lanjut bagaimana pengaruh spermatozoa bila subjek penelitian menurunkan berat badan hingga BMI normal.

 Perlu dilakukan penelitian dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab obesitas dan faktor-faktor lain seperti olahraga, konsumsi makanan dan

sedentary lifestyle.

 Perlu dikembangkan lebih lanjut agar subjek penelitian ditempatkan pada satu tempat karantina sehingga hasil lebih homogen.

(14)

PERBANDINGAN KONSENTRASI SPERMATOZOA

PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA DENGAN OBESE I

DAN OBESE II

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

JESSICA ANGELINA

1310212

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan,

penyertaan, serta rahmat-Nya yang besar sehingga karya tulis ilmiah ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini disusun

dalam rangka memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Karya Tulis Ilmiah dengan judul ” Perbandingan Konsentrasi Spermatozoa Pada

Laki-laki Dewasa Muda Dengan Obese I dan Obese II” disusun atas dasar

keingintahuan penulis tentang pengaruh obesitas terhadap penurunan konsentrasi

spermatozoa.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan

serta dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Fenny, dr., Sp.PK., M.Kes selaku pembimbing pertama yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

2. Teresa Lucretia M.A, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah

membantu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

3. Kedua orang tua, Agus Setyadharma dan Evy F. yang telah memberikan

doa, semangat, serta dukungan baik materi maupun moril.

4. Teman teman seperjuangan penulis, Arien Rianti, Navinda Fajriane Alifa,

Dila Fadila dan Dania Subrata yang telah saling membantu, memberi

semangat dan bekerjasama selama melaksanakan penelitian ini. Terima

kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah diberikan

selama ini. Semoga kita semua dapat menyelesaikan program studi

Kedokteran ini dengan lancar dan sebaik-baiknya.

5. Sahabat-sahabat penulis, Sarah Amalia, Michelle Guido, Raden Ratu, Ira

Satya Dharma, Diaz Hazrina Setiadi, Herdayanti Sukmaningrum, Regina

(16)

Jennifer Lie, Livia Saputra, Claudia Adis, Gabriela Signori, Sarah Natasha,

Grace Amadea, Jovita Elviana, Adrian Bernard, Sebastian Hadinata dan

Andres Linardi yang telah mendukung dan membantu sampai Karya Tulis

Ilmiah ini dapat selesai.

6. Kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya tulis

ilmiah ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

membutuhkan.

Bandung, 8 Oktober 2016

(17)

DAFTAR PUSTAKA

CDC, 2016. Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity. Available at:

https://www.cdc.gov/nccdphp/dnpao/divisioninformation/aboutus/index.htm.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Profil Kesehatan 2006. Jakarta.

Faraj, K. (Oakland U.W.B.S. of M., 2016. Male Infertility Clinical Presentation. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/436829-clinical.

Guyton Arthur C., John E. Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.h. 996-1002.

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Rancangan PercobaanAplikatif. Aplikasi Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati. Edisi 1. Jakarta: PT Raya Grasindo Persada. h. 10-12.

Kelly, D.M. & Jones, T.H., 2013. Testosterone: a metabolic hormone in health and

disease. Available at:

http://joe.endocrinology-journals.org/content/217/3/R25.full.

Khullar Kharisma, Ashok Agarwal, Stefan S. 2014. Male Infertility. Springer Science: New York. h. 32-37.

(18)

Moore Keith L, Arthur F. Dalley, Anne M. R. Agur. 2014. Moore Clinicaly Oriented Anatomy. Ed. 7. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. h. 209, 376-377.

Nishida, C,. 2004. Appropriate body-mass index for Asian populations and its implications for policy and intervention strategies. Lancet 363: 157-63.

Palmer, N.O. et al., 2012. Impact of obesity on male fertility, sperm function and

molecular composition. Available at:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3521747/.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2014. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian RI tahun 2013. Available at:

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf.

Sherbahn, R. & Catenacci, M., 2012. Board Certified Reproductive Endocrinology and Infertility. Available at: http://www.advancedfertility.com/aboutus.htm.

Sugondo Sidartawan. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 6. Jakarta: Interna Publishing. h. 1919-1924.

Vasan, S.S., 2011. Semen analysis and sperm function tests: How much to test? Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3114587/.

Walker, W.H., 2011. Testosterone signaling and the regulation of spermatogenesis.

, pp.116–120. Available at:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3271653/.

Wein, Kavoussi,, Novick., Partin & Peters. 2012. Campbell-Wash Urology. Ten edition. United States of America. Elsevier Saunders.

WHO, 2004. Appropriate body-mass index for Asian populations and its implications for policy and intervention strategies. , 363. Available at:

http://www.who.int/nutrition/publications/bmi_asia_strategies.pdf.

WHO, 2006. Global Database on Body Mass Index. Available at:

http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html.

(19)

WHO, 2016. Obesity and overweight. Available at:

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/.

WHO, 2010. WHO laboratory manual for the examination and processing of human

semen. Available at:

http://www.who.int/reproductivehealth/publications/infertility/97892415477 89/en/.

Wiser Herbert J., Jay Sandlow., Tobias S. Kohler. 2012. Male Infertility. Springer Science: New York. h. 3-11.

Gambar

Tabel 4.3 Uji Kruskal-Wallis Pengaruh Obesitas Terhadap Konsentrasi
Gambar 2.7 Mekanisme Patologik Untuk Testosteron dan Leptin pada

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pel el angan Pemil ihan Langsung Pekerj aan Peningkat an Jal an Menuj u Lokasi TPA Parit Cul um Kabupat en Tanj ung Jabung Timur Tahun Anggaran 2013, unt uk

(5) menyusun dan melaksanakan penilaian pendidikan karakter. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, menunjukkan bahwa upaya meningkatkan karakter anak di sekolah pada

Dari segi kesihatan, penghasilan tepung pisang dapat menyediakan sumber gentian diet yang murah dalam pengunaan produk bakeri, sumber kanji rintang jenis Ill yang

Sebagai tempat proyek apartemen ini dipilih Pulau Bali di daerah Pecatu Graha karena daerah ini merupakan tempat yang memiliki banyak tempat untuk berekreasi yang

115 The poem’s title is equally troublesome, since, while it suggests a distant past time in history, it is immediately opposed by the temporal cue in the

Kedua , gagasan yang tawarkan pada lembaga bantuan hukumnya yaitu dengan menyediakan pendamping psikolog, penerjemah dan advokat khusus yang menangani korban difabel; pada

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel biaya peralihan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah layanan internet banking BNI di Surabaya, yaitu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru agama dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual siswa di MA Al Bidayah Candi Kecamatan Bandungan.